BUKTI ILMIAH MEMBUKTIKAN BHIKSU BUDDHA DAPAT BUKTI ILMIAH MEMBUKTIKAN BHIKSU BUDDHA DAPAT
MENGUBAH TUBUH FISIK MEREKA MENJADI CAHAYA MURNI MENGUBAH TUBUH FISIK MEREKA MENJADI CAHAYA MURNI
Tahukah engkau bahwa di Tibet dan India saja, ada lebih dari Tahukah engkau bahwa di Tibet dan India saja, ada lebih dari 160.000 kasus orang-orang yang terdokumentasi, yang setelah 160.000 kasus orang-orang yang terdokumentasi, yang setelah bertahun-tahun menjalani persiapan/latihan spiritual, berhasil bertahun-tahun menjalani persiapan/latihan spiritual, berhasil mengubah tubuh fisik mereka menjadi tubuh cahaya mengubah tubuh fisik mereka menjadi tubuh cahaya murni/energi?
murni/energi?
Untuk mencapai "Tubuh Pelangi", seseorang harus dapat Untuk mencapai "Tubuh Pelangi", seseorang harus dapat membebaskan tubuh fisik mereka menjadi cahaya dengan hanya membebaskan tubuh fisik mereka menjadi cahaya dengan hanya memiliki pikiran yang penuh cinta kasih, di antara beberapa hal memiliki pikiran yang penuh cinta kasih, di antara beberapa hal yang lain tentu saja.
yang lain tentu saja.
Dipercaya bahwa setiap rata-rata lima tahun, seorang bikshu Dipercaya bahwa setiap rata-rata lima tahun, seorang bikshu Buddha tingkat advance/mahir akan memasuki keadaan Buddha tingkat advance/mahir akan memasuki keadaan tercerahkan ini.
tercerahkan ini.
Proses ini sangat kuat dan dikatakan bahwa berminggu-minggu Proses ini sangat kuat dan dikatakan bahwa berminggu-minggu sebelum bisa mencapai transformasi ini, beberapa bikshu Buddha sebelum bisa mencapai transformasi ini, beberapa bikshu Buddha dapat mengukir tangan atau kaki mereka ke dinding. Menurut dapat mengukir tangan atau kaki mereka ke dinding. Menurut laporan, dibutuhkan sekitar 7 hari agar tubuh akhirnya menyusut, laporan, dibutuhkan sekitar 7 hari agar tubuh akhirnya menyusut, larut menjadi cahaya dan
larut menjadi cahaya dan kemudian transendensi/mkemudian transendensi/moksha.oksha.
Dalam Sufisme - atau Tasawwuf yang sering didefinisikan sebagai Dalam Sufisme - atau Tasawwuf yang sering didefinisikan sebagai "mistisisme Islam", "dimensi Islam yang lebih dalam", atau "mistisisme Islam", "dimensi Islam yang lebih dalam", atau "fenomena mistisme dalam Islam" - disebut "tubuh yang paling "fenomena mistisme dalam Islam" - disebut "tubuh yang paling suci" dan "tub
suci" dan "tubuh supra surgawi”.uh supra surgawi”.
www.scribd.com/madromi
www.scribd.com/madromi
Tao menyebutnya sebagai "tubuh berlian/diamond body,” dan Tao menyebutnya sebagai "tubuh berlian/diamond body,” dan mereka yang telah mencapainya diberi nama “keabadian/yang mereka yang telah mencapainya diberi nama “keabadian/yang abadi“ dan “awan yang berjalan".
abadi“ dan “awan yang berjalan".
Sekolah yoga dan ajaran Tantra menyebutnya "tubuh ilahi," Sekolah yoga dan ajaran Tantra menyebutnya "tubuh ilahi," sementara di Kriya Yoga disebut sebagai "tubuh kebahagiaan/the sementara di Kriya Yoga disebut sebagai "tubuh kebahagiaan/the body of bliss.”
body of bliss.”
Dalam Vedanta, "tubuh superkonduktif," sementara orang Mesir Dalam Vedanta, "tubuh superkonduktif," sementara orang Mesir kuno menyebutnya "tubuh bercahaya atau keberadaan" (akh) kuno menyebutnya "tubuh bercahaya atau keberadaan" (akh) atau karast.
atau karast.
Dalam liturgi Mithraic, itu dijuluki sebagai "tubuh yang Dalam liturgi Mithraic, itu dijuluki sebagai "tubuh yang sempurna." Di Corpus Hermetik, ini disebut sebagai "tubuh sempurna." Di Corpus Hermetik, ini disebut sebagai "tubuh abadi," sementara dalam tradisi alkimia, Tablet Zamrud/the abadi," sementara dalam tradisi alkimia, Tablet Zamrud/the Emerald Tablet menyebutnya "tubuh emas."
Emerald Tablet menyebutnya "tubuh emas."
Namun, fenomena menakjubkan ini tidak eksklusif untuk zaman Namun, fenomena menakjubkan ini tidak eksklusif untuk zaman kuno.
kuno.
Bahkan ada kesaksian baru-baru ini tentang biksu Tibet yang Bahkan ada kesaksian baru-baru ini tentang biksu Tibet yang sampai di keadaan ini setelah
sampai di keadaan ini setelah proses pemurnian yang dalam.proses pemurnian yang dalam.
Misalnya, imam Katolik yang ditahbiskan Francis Tiso Misalnya, imam Katolik yang ditahbiskan Francis Tiso mendokumentasikan kasus Khenpo Achö, seorang Biksu Gelugpa mendokumentasikan kasus Khenpo Achö, seorang Biksu Gelugpa Kham, Tibet, yang meninggal pada tahun 1998 dan bagaimana dia Kham, Tibet, yang meninggal pada tahun 1998 dan bagaimana dia mengubah tubuhnya menjadi tubuh cahaya.
mengubah tubuhnya menjadi tubuh cahaya.
David Steindl-Rast, seorang biarawan Benediktin mengusulkan David Steindl-Rast, seorang biarawan Benediktin mengusulkan pada tahun 2002 sebuah penyelidikan ilmiah dengan Institute of pada tahun 2002 sebuah penyelidikan ilmiah dengan Institute of Noetic Sciences untuk mempelajari yang disebut Tubuh Cahaya, Noetic Sciences untuk mempelajari yang disebut Tubuh Cahaya,
atau Rainbow Body,
atau Rainbow Body, mengatakannymengatakannya; "Jika a; "Jika kita dapat menetapkankita dapat menetapkan sebagai fakta antropologis bahwa apa yang digambarkan dalam sebagai fakta antropologis bahwa apa yang digambarkan dalam kebangkitan Yesus tidak hanya terjadi pada jaman itu tapi juga kebangkitan Yesus tidak hanya terjadi pada jaman itu tapi juga terjadi hari ini, ini akan menempatkan pandangan kita tentang terjadi hari ini, ini akan menempatkan pandangan kita tentang potensi manusia dalam cahaya pengetahuan yang sama sekali potensi manusia dalam cahaya pengetahuan yang sama sekali berbeda”
berbeda”
Akhirnya, David Steindl-Rast menghubungi Pastor Francis Tiso Akhirnya, David Steindl-Rast menghubungi Pastor Francis Tiso yang dikenal sering bepergian ke Tibet, dan memintanya untuk yang dikenal sering bepergian ke Tibet, dan memintanya untuk melihat fenomena yang luar biasa ini.
melihat fenomena yang luar biasa ini.
Pastor Tiso mengatakan telah menyaksikan pelangi yang muncul Pastor Tiso mengatakan telah menyaksikan pelangi yang muncul di rumah Khenpo Achö beberapa hari sebelum kematiannya pada di rumah Khenpo Achö beberapa hari sebelum kematiannya pada bulan September 1998, dan lusinan pelangi muncul sesudahnya. bulan September 1998, dan lusinan pelangi muncul sesudahnya. Tubuh Khenpo Achö mulai berubah segera setelah nafas Tubuh Khenpo Achö mulai berubah segera setelah nafas terakhirnya. Kulitnya berubah menjadi putih mengkilap, dan terakhirnya. Kulitnya berubah menjadi putih mengkilap, dan penampilannya mulai berubah.
penampilannya mulai berubah. Khenpo Achö's yang pada
Khenpo Achö's yang pada akhir hayatnya terbungkus jubah kuningakhir hayatnya terbungkus jubah kuning seperti yang dipakai oleh semua Bhiksu Gelug. Seiring berlalunya seperti yang dipakai oleh semua Bhiksu Gelug. Seiring berlalunya waktu, tubuh Khenpo Achö mulai menyusut. Setelah tujuh hari waktu, tubuh Khenpo Achö mulai menyusut. Setelah tujuh hari berlalu, tidak ada mayat yang tersisa.
berlalu, tidak ada mayat yang tersisa.
Kejadian tersebut direkam dengan baik oleh pers lokal yang Kejadian tersebut direkam dengan baik oleh pers lokal yang memberikan laporan spesifik tentang apa yang telah terjadi dan memberikan laporan spesifik tentang apa yang telah terjadi dan "Tubuh Pelangi/The Rainbow Body“, muncul di Institute of Noetic "Tubuh Pelangi/The Rainbow Body“, muncul di Institute of Noetic Sciences Review 59 (March
Tubuh pelangi Khenpo Achö juga disebutkan oleh Matthew T. Tubuh pelangi Khenpo Achö juga disebutkan oleh Matthew T. Kapstein dalam The Presence of Light: Divine Radiance and Kapstein dalam The Presence of Light: Divine Radiance and Religious Experience (University of Chicago Press, 2004).
Religious Experience (University of Chicago Press, 2004).
Tulku Pema Rigtsal, seorang bhiksu Nepal menceritakan Tulku Pema Rigtsal, seorang bhiksu Nepal menceritakan transfiguras
transfigurasi Khenpo i Khenpo Achö:Achö:
"Baru-baru ini, pada tanggal 29 Agustus 1998, di Dome Khamngak "Baru-baru ini, pada tanggal 29 Agustus 1998, di Dome Khamngak di Azi Rong di Tibet, Khenpo Achö, berusia delapan puluh tahun, di Azi Rong di Tibet, Khenpo Achö, berusia delapan puluh tahun, mengalami pembubaran fisik.
mengalami pembubaran fisik.
Suatu hari di siang hari, terbaring di tempat tidur, tanpa Suatu hari di siang hari, terbaring di tempat tidur, tanpa menderita penyakit sebelumnya, sementara dalam postur singa menderita penyakit sebelumnya, sementara dalam postur singa yang sedang tidur dan membaca mantra enam suku kata, dia yang sedang tidur dan membaca mantra enam suku kata, dia mencapai ke-Buddha-an dalam susunan matriks dasar primordial mencapai ke-Buddha-an dalam susunan matriks dasar primordial kemurnian alfa, hatinya yang bercahaya sempurna melampaui kemurnian alfa, hatinya yang bercahaya sempurna melampaui akal pikiran.
akal pikiran.
Saat tubuhnya diliputi cahaya, keriput di kulitnya menghilang, dia Saat tubuhnya diliputi cahaya, keriput di kulitnya menghilang, dia tampak seperti anak berusia delapan tahun dengan kulit yang tampak seperti anak berusia delapan tahun dengan kulit yang indah. Setelah sepekan berlalu, ketika orang-orang berdatangan indah. Setelah sepekan berlalu, ketika orang-orang berdatangan setelah mengetahui kematiannya, mereka melakukan puja setelah mengetahui kematiannya, mereka melakukan puja kematiannya secara diam-diam untuk menipu pihak berwenang, kematiannya secara diam-diam untuk menipu pihak berwenang, dan pada saat itu, pelangi muncul di dalam dan di luar, dan aroma dan pada saat itu, pelangi muncul di dalam dan di luar, dan aroma yang menyenangkan menyelimuti tempat itu.
yang menyenangkan menyelimuti tempat itu.
Tubuhnya berangsur-angsur berkurang ukurannya, dan pada Tubuhnya berangsur-angsur berkurang ukurannya, dan pada akhirnya, dia mencapai ke-Buddha-an; Bahkan kuku dan akhirnya, dia mencapai ke-Buddha-an; Bahkan kuku dan rambutnya tidak tertinggal. Itu seperti burung yang terbang dari rambutnya tidak tertinggal. Itu seperti burung yang terbang dari batu
Buddhist Master H. Dzogchen Khenpo Choga Rinpoche menulis Buddhist Master H. Dzogchen Khenpo Choga Rinpoche menulis tentang kepergian gurunya ke dalam tubuh cahaya:
tentang kepergian gurunya ke dalam tubuh cahaya:
". . . Guru berhargaku Dzogchen Lama Karma Rinpoche meninggal ". . . Guru berhargaku Dzogchen Lama Karma Rinpoche meninggal dunia pada tanggal 11 November 2013. Kemarin aku menerima dunia pada tanggal 11 November 2013. Kemarin aku menerima kabar luar biasa dari teman-teman Dharma ku di
kabar luar biasa dari teman-teman Dharma ku di daerah Dzogchendaerah Dzogchen yang suci di Tibet bahwa tubuh suci guruku yang baik Lama Karma yang suci di Tibet bahwa tubuh suci guruku yang baik Lama Karma telah secara jelas dan
telah secara jelas dan dramatis menyusut ukurannya.dramatis menyusut ukurannya.
Tubuh Lama Karma tingginya sekitar 175 cm, tapi dua minggu Tubuh Lama Karma tingginya sekitar 175 cm, tapi dua minggu setelah dia meninggal dunia, tubuhnya yang duduk kini menyusut setelah dia meninggal dunia, tubuhnya yang duduk kini menyusut sekitar 20cm, yang berarti tubuhnya, termasuk kerangkanya, sekitar 20cm, yang berarti tubuhnya, termasuk kerangkanya, menyusut hampir 80%.
menyusut hampir 80%.
Menurut Dzogchen tantra, tampilan ajaib semacam ini Menurut Dzogchen tantra, tampilan ajaib semacam ini menunjukkan bahwa ia telah mencapai Tubuh Pelangi Kecil, yang menunjukkan bahwa ia telah mencapai Tubuh Pelangi Kecil, yang merupakan pertanda bahwa ia telah mencapai pencapaian merupakan pertanda bahwa ia telah mencapai pencapaian tertinggi Sang Buddha dalam kehidupan ini.
tertinggi Sang Buddha dalam kehidupan ini.
Mohon bersukacita dalam praktik dan perwujudan Dzogchen yang Mohon bersukacita dalam praktik dan perwujudan Dzogchen yang setia. Dengan melakukannya, engkau mengumpulkan beragam setia. Dengan melakukannya, engkau mengumpulkan beragam manfaat. Jika tubuhnya terus menyusut dan benar-benar lenyap, manfaat. Jika tubuhnya terus menyusut dan benar-benar lenyap, maka keajaiban ini akan dikategorikan sebagai Tubuh maka keajaiban ini akan dikategorikan sebagai Tubuh Cahaya/Light Body atau Tubuh Tanpa Atom/Atomless Body.
Cahaya/Light Body atau Tubuh Tanpa Atom/Atomless Body.
Aku akan menjelaskan berbagai hasil ajaib praktik Dzogchen nanti Aku akan menjelaskan berbagai hasil ajaib praktik Dzogchen nanti dalam pesan ini. "
Sumber : Kriya Yoga Nusantara Sumber : Kriya Yoga Nusantara