• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN ANGGARAN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

JL. RAYA SOREANG KM. 17 – SOREANG TELP. (022) 5897432

(2)

kami dengan ridho-Nya dapat melaksanakan salah satu tugas pokok yakni penyusunan Rencana Kerja (Renja) Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa Kabupaten Bandung Tahun 2013.

Rencana Kerja BPMPD Tahun 2013 sebagai penjabaran Rencana Strategis BPMPD Tahun 2010-2015 merupakan dokumen perencanaan yang akan dilaksanakan pada tahun 2013 yang akan datang dan merupakan penjabaran rincian mengenai program, sasaran dan capaian sesuai prioritas yang disusun berdasarkan evaluasi pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan tahun-tahun sebelumnya, pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan partisipasinya, sehingga penyusunan Renja dimaksud dapat terwujud dengan harapan dalam pelaksanaannya senantiasa diberikan kelancaran dan mampu menjadi solusi dari setiap permasalahan BPMPD untuk mencapai target kinerja yang sudah direncanakan.

Pada akhirnya kami berharap mudah-mudahan Renja ini dapat bermanfaat dan dijadikan panduan serta acuan bagi pegawai Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa untuk melaksanakan tupoksinya dalam upaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa,

Soreang , Juni 2012 KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA

KABUPATEN BANDUNG

Drs. DADAN ROHANDI,M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19570104 198603 1 008 i

(3)

BAB I. PENDAHULUAN ... 1.

1.1 Latar Belakang ... 1.

1.2 Landasan Hukum ... 2.

1.3 Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja BPMPD Kabupaten Bandung... 5.

1.4 Sistematika Penulisan Rencana Kerja BPMPD Kabupaten Bandung ... 5.

BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA BPMPD KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2011 ... 9.

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja BPMPD Kabupaten Bandung Tahun 2011 dan Capaian Renstra BPMPD ... 9.

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan BPMPD ... 10.

2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi BPMPD ... 15.

2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD ... 18.

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat ... 18.

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN ... 19.

3.1 Telaah terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi ... 19.

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja BPMPD ... 19.

3.3 Program dan Kegiatan ... 21

BAB IV PENUTUP ... 24.

(4)

1

BAB I

P E N D A H U L U A N

1.1. LATAR BELAKANG

Rencana Kerja (Renja) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Bandung tahun 2013 merupakan pelaksanaan tahun ketiga dari Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Bandung, yang merupakan amanat Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Rencana Kerja yang disingkat Renja mempunyai fungsi penting dalam sistem perencanaan daerah, hal ini sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan, Renja SKPD sebagai penjabaran Renstra SKPD untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat sehingga dengan demikian dapat dikemukakan bahwa fungsi Renja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Bandung menerjemahkan dan mengoperasikan Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Bandung ke dalam program dan kegiatan Badan sedemikian rupa sehingga berkontribusi kepada pencapaian tujuan dan capaian program Badan secara keseluruhan dan tujuan strategis jangka menengah yang tercantum dalam Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Bandung.

Proses penyusunan Renja didasarkan pada penjaringan aspirasi yang diformulasikan melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan ( Musrenbang ) tahunan dan memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan

(5)

2

pembangunan daerah pada tahun sebelumnya. Lebih lanjut penyusunan Dokumen RKPD dan Renja SKPD juga diintegrasikan dengan prioritas pembangunan Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat, hal ini sejalan dengan Pasal 2 (dua) Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang menyatakan bahwa Daerah Kabupaten dan Kota merupakan bagian dari Provinsi serta mempunyai hubungan wewenang, keuangan, Pelayanan umum, pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya lainnya. Musrenbang berfungsi sebagai forum untuk menghasilkan kesepakatan antar pelaku pembangunan tentang rancangan RKPD dan Renja SKPD, yang menitikberatkan pada pembahasan untuk sinkronisasi sasaran, arah kebijakan, program dan kegiatan SKPD serta masyarakat dalam pencapaian tujuan pembangunan Kabupaten Bandung.

Sebagai Dokumen resmi Pemerintah Daerah, Renstra SKPD yang dilanjutkan dengan Renja SKPD mempunyai kedudukan yang strategis, yaitu menjembatani antara perencanaan strategis jangka menengah dengan perencanaan dan penganggaran tahunan. Oleh karena itu RKPD dan Renja SKPD berfungsi menjabarkan rencana strategis kedalam rencana regional dengan memuat arah kebijakan pembangunan, prioritas pembangunan, rancangan kerangka ekonomi daerah dan program kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ). Sebagai rencana operasional, RKPD merupakan pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran, Prioritas Plafon Anggaran Sementara dan APBD.

1.2. LANDASAN HUKUM

Dasar Hukum penyusunan Rencana Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Bandung tahun 2013 adalah :

1. Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

(6)

3

2. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang–Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan

Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata

Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi

(7)

4

13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat 2008 – 2013;

14. Peraturan Gubernur Nomor 72 Tahun 2005 tentang Tata Cara Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah;

15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat:

16. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2004 tentang Transparansi dan Partisipasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Bandung;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2006 tentang Alokasi Dana Perimbangan Desa di Kabupaten Bandung sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 24 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2006 tentang Alokasi Dana Perimbangan Desa di Kabupaten Bandung;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pedoman Kerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bandung Tahun 2005-2025;

21. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015;

22. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

(8)

5

23. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 17 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Bandung.

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN 1.3.1 Maksud

Maksud penyusunan Rencana Kerja BPMPD Kabupaten Bandung Tahun 2013 adalah untuk mewujudkan sinergitas dan sinkronisasi pelaksanaan program kegiatan pembangunan antar lembaga pemerintahan

baik pusat, provinsi maupun dengan kabupaten/kota serta bidang-bidang

pada BPMPD sehingga dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi alokasi sumber daya yang tersedia.

Seksi -seksi Pada Kecamatan Margahayu

1.3.2 Tujuan

Tujuan penyusunan Rencana Kerja BPMPD Kabupaten Bandung Tahun 2013 adalah:

1. Terwujudnya penjabaran prioritas Rencana Strategis BPMPD Tahun 2010-2015

2. Terwujudnya sinkronisasi dan sinergitas pembangunan antar lembaga

pemerintahan maupun antar bidang pada BPMPD. Seksi

3. Terwujudnya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan serta evaluasi hasil program kegiatan. 4. Tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,

berkeadilan dan berkelanjutan.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN, pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan rancangan Renja SKPD yang meliputi latar

(9)

6

belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan serta sistematika penulisan, sehingga substansi pada bab–bab berikutnya dapat dipahami dengan baik.

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD, memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu (tahun n-2) dan perkiraan capaian tahun berjalan (tahun n-1), mengacu pada APBD tahun berjalan yang seharusnya pada waktu penyusunan Renja SKPD sudah disahkan. Selanjutnya

dikaitkan dengan pencapaian target Renstra SKPD

berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja SKPD tahun-tahun sebelumnya.

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD, berisikan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan SKPD berdasarkan indikator kinerja yang sudah ditentukan dalam SPM, maupun terhadap IKK sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.6 tahun 2008, dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007. Jenis indikator yang dikaji, disesuaikan dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kinerja pelayanan

2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD,

Berisikan uraian mengenai :

1. Sejauh mana tingkat kinerja pelayanan SKPD dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan SKPD:

2. Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi SKPD;

(10)

7

3. Dampaknya terhadap capaian visi dan misi kepala

daerah, terhadap capaian program

nasional/internasional, seperti SPM dan MDGs

(Millenium Development Goalds);

4. Tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan SKPD dan

5. Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan

catatan yang strategis untuk ditindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang direncanakan.

2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat. Dalam bagian ini diuraikan hasil kajian terhadap

program/kegiatan yang diusulkan para pemangku

kepentingan, baik dari kelompok masyarakat terkait langsung dengan pelayanan provinsi, LSM, asosiasi-asosiasi, perguruan tinggi maupun dari SKPD Kabupaten/Kota yang langsung ditujukan kepada SKPD maupun berdasarkan hasil pengumpulan informasi SKPD dari penelitian lapangan dan pengamatan pelaksanaan musrenbang Kabupaten / Kota (bila sudah dilakukan).

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Telaahan terhadap kebijakan Nasional, telaahan terhadap kebijakan nasional dan sebagaimana maksud, yaitu penelaahan yang menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi SKPD

(11)

8

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD, perumusan tujuan dan

sasaran didasarkan atas rumusan isu-isu penting

penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra SKPD

3.3. Program dan Kegiatan, berisikan penjelasan mengenai : faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan program dan kegiatan, rekapitulasi program dan kegiatan serta penjelasan jika rumusan program dan kegiatan tidak sesuai dengan rancangan awal RKPD, baik jenis program/kegiatan, pagu indikatif, maupun kombinasi keduanya

BAB IV PENUTUP

Menguraikan tentang catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam rangka pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan, kaidah pelaksanaannya serta rencana tindak lanjut.

(12)

9

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN

RENJA

BPMPD

TAHUN 2011

2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA BPMPD TAHUN 2011 DAN CAPAIAN RENSTRA BPMPD

Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, setiap dokumen perencanaan harus dievaluasi dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu Renja BPMPD Kabupaten Bandung Tahun 2011 juga harus dilakukan evaluasi. Evaluasi terhadap Renja BPMPD Kabupaten Bandung Tahun 2011 meliputi 3 (tiga) hal, yaitu kebijakan perencanaan program / kegiatan, pelaksanaan rencana program / kegiatan serta hasil rencana program / kegiatan.

Dalam penyusunan Renja BPMPD Kabupaten Bandung Tahun 2013 , memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

a. Masalah yang dihadapi dan sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya;

b. Tujuan yang dikehendaki;

c. Sasaran–sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya; d. Kebijakan–kebijakan dalam pelaksanaannya;

Disamping itu penyusunan Renja BPMPD Kabupaten Bandung Tahun 2013 , juga memperhatikan hal–hal sebagai berikut:

a. Hasil evaluasi capaian kinerja tahun 2011 sebagai bahan dalam penyusunan perencanaan tahun 2013;

b. Memperhatikan keberlanjutan (sustainable development) untuk menjaga stabilitas dan konsistensi pembangunan.

(13)

10

Evaluasi pelaksanaan Renja BPMPD Kabupaten Bandung Tahun

2011 dapat dilihat dari tabel 2.1 (terlampir) : dilampirkan realisasi

anggaran 2011 kec margahayu

Dari tabel 2.1 tersebut, terlihat bahwa hampir semua program kerja BPMPD Kabupaten Bandung Tahun 2011 terealisasi lebih dari 90 persen, walaupun demikian ada program/ kegiatan yang terealisasi dibawah 90 persen, hal ini disebabkan :

1. Perencanaan yang kurang optimal, sehingga anggaran yang

dialokasikan tidak dapat diserap secara optimal;

2. Terlambatnya penetapan APBD Tahun 2011 berdampak terhadap

realisasi penyerapan bantuan tahun 2011.

3. Tertundanya sebagian kegiatan karena belum terpetakannya jadwal

kegiatan dalam pencapaian target kinerja

Sehubungan dengan hal diatas, pengelolaan program / kegiatan dan pembinaan SDM pada BPMPD harus diupayakan untuk lebih ditingkatkan, lebih terencana dan sistematis sehingga target kinerja Renja BPMPD tahun 2013 dapat tercapai 100 %.

2.2. ANALISIS KINERJA PELAYANAN BPMPD

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa menyelenggarakan fungsi, sebagai berikut :

a. Penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa yang meliputi Penguatan

(14)

11

Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat,

Pemberdayaan Adat dan Pengembangan Sosial Budaya Masyarakat, Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna serta Pemerintahan Desa;

b. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa yang meliputi Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat, Pemberdayaan Adat dan Pengembangan Sosial Budaya Masyarakat, Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna serta Pemerintahan Desa;

c. Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur teknis di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa yang meliputi Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat, Pemberdayaan Adat dan Pengembangan Sosial Budaya Masyarakat, Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna serta Pemerintahan Desa;

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi;

e. Pelayanan pelaksanaan teknis administrasi ketatausahaan.

Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa Kabupaten Bandung dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang bertanggung jawab langsung kepada Bupati Bandung.

Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa terdiri dari :

1. Kepala Badan

2. Sekretariat yang terdiri dari : a. Subag Umum dan Kepegawaian b. Subag Keuangan

(15)

12

c. Subag Perencanaan

3. Bidang Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat yang terdiri dari Sub Bidang fasilitasi dan pengembangan kapasitas lembaga kemasyarakatan dan Sub Bidang pengembangan partisipasi masyarakat dan pemantapan data profil Desa/kelurahan. 4. Bidang Pemberdayaan Adat dan Pengembangan Sosial Budaya

Masyarakat yang terdiri dari Sub Bidang Pemberdayaan Keluarga Dan Fasilitasi Perlindungan Tenaga Kerja serta Sub Bidang Pengembangan Kehidupan Sosial Budaya Kemasyarakatan.

5. Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat yang terdiri dari Sub Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Dan Lembaga Keuangan serta Sub Bidang Pengembangan Produksi Dan Pemasaran Hasil Produksi.

6. Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna yang terdiri dari Sub Bidang Fasilitasi Pemanfaatan Lahan Dan Konservasi Lingkungan serta Sub Bidang Fasilitasi Teknologi Tepat Guna Dan Prasarana Perdesaan.

7. Bidang Pemerintahan Desa yang terdiri dari Sub Bidang Fasilitasi Pemerintahan Desa serta Sub Bidang Fasilitasi Pengelolaan Keuangan, Aset Dan Pengembangan Desa.

(16)

13

(17)

14

Apabila dikaitkan dengan pencapaian visi dan misi Kabupaten Bandung periode Tahun 2010 – 2015 , BPMPD memiliki tantangan untuk membantu Bupati Bandung dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik melalui pemantapan pembangunan perdesaan. Untuk dapat terciptanya misi tersebut diatas maka peran serta BPMPD dalam mewujudkan pemberdayaan masyarakat dan memantapkan pembangunan menuju desa mandiri desa mandiri harus kami tingkatkan. Selain itu untuk pengembangan pelayanan BPMPD terhadap masyarakat BPMPD akan mendorong penguatan pemerintahan desa dalam hal pembangunan dan keuangan perdesaan.

Tercapai tidaknya pelaksanaan program / kegiatan yang telah disusun dapat dilihat berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah. Akuntabilitas merupakan suatu bentuk perwujudan kewajiban

untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan

pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Terkait dengan hal tersebut Rencana Kerja (RENJA) BPMPD Kabupaten Bandung ini menyajikan dasar pengukuran kinerja kegiatan dan Pengukuran Kinerja Sasaran dari hasil apa yang telah diraih atau dilaksanakan oleh BPMPD Kabupaten Bandung selama tahun 2011 dan perkiraan target tahun 2012. Pengukuran kinerja kegiatan dan Pengukuran Kinerja Sasaran melalui tahapan sebagai berikut :

A. Penetapan Indikator Kinerja

Penetapan indikator kinerja merupakan ukuran kuantitaf dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja Kegiatan meliputi indikator masukan (inputs), keluaran (outputs), hasil (outcomes), manfaat (benefits) dan

(18)

15

dampak (impacts). Indikator-indikator tersebut dapat berupa dana, sumber daya manusia, laporan, buku dan indikator lainnya. Penetapan indikator kinerja ini diikuti dengan penetapan besaran indikator kinerja untuk masing-masing jenis indikator yang telah ditetapkan.

B. Capaian Analisis Kinerja

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja kegiatan. Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja. Tabel 2.2 (terlampir)

2.3. ISU – ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI

BPMPD

Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui penilaian kinerja terhadap program maupun kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2011 serta perkiraan capaian program dan kegiatan tahun 2012, dapat dikatakan hasilnya cukup baik walaupun ada beberapa kegiatan belum mencapai hasil yang ditargetkan.

Dalam rangka meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan memantapkan pembangunan menuju desa mandiri yang dapat dioperasionalkan, BPMPD menghadapi permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. kurangnya sarana prasarana ;

2. Keterbatasan personil dan kemampuan aparatur;

3. Keterbatasan anggaran biaya untuk bintek / pelatihan-pelatihan; 4. Sering berubahnya regulasi yang berkaitan dengan pemberdayaan dan

pemerintahan desa;

5. Lemahnya koordinasi antar sektor;

6. Tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan masih kurang; 7. Ketergantungan dalam pembiayaan anggaran terhadap pemerintah di

(19)

16

8. Kemampuan Sumber Daya Manusia di tingkat desa yang masih terbatas;

9. Masih kurangnya pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan data dan informasi;

Dari identifikasi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh BPMPD dalam pelaksanaan urusan pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa, maka peningkatan kinerja organisasi melalui kegiatan tahunan yang dilaksanakannya, menjadi hal yang mutlak dilakukan secara sistematis dan terstruktur.

Dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan berdasarkan Renstra BPMPD Kabupaten Bandung tahun 2010 – 2015, maka strategi dan kebijakan yang akan ditempuh BPMPD Kabupaten Bandung pada tahun 2013 adalah sebagai berikut :

1. Strategi Mendorong berkembangnya tanggung jawab aparatur atas tugas– tugasnya dalam pelaksanaan tugas dilaksanakan dengan arah kebijakan :

a. Pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatan kapabilitas, kompensasi (reward and punishing), dan kesejahteraan pegawai;

b. Peningkatan kemampuan teknis aparat pemerintahan;

c. Peningkatan kemampuan aparatur dalam melaksanakan tugas dan

kewajibannya sehingga dapat menyelenggarakan urusan

pemberdayaan masyarakat dan desa dengan optimal;

d. Memberikan dukungan sarana dan prasarana bagi aparat pemerintah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan sehingga tercapai effektivitas dan effisiensi.

2. Strategi Mendorong masyarakat untuk mengetahui, memahami dan menjelaskan pemberdayaan masyarakat dan desa sesuai peraturan

(20)

17

perundang– undangan yang berlaku kepastian hukumnya dilaksanakan dengan arah kebijakan :

a. Membangun bersama masyarakat melalui penyusunan program pembangunan yang transparan, akuntabel dan demokratis, efektif dan efisien.

b. Pemantapan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan

c. Mewujudkan perencanaan program kegiatan yang sesuai dengan aspirasi masyarakat

3. Strategi Pemberdayaan seluruh potensi yang ada pada BPMPD dalam rangka mewujudkan good governace dilaksanakan dengan arah kebijakan :

a. Meningkatkan kualitas rencana program kegiatan di bidang

 Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi

Masyarakat;

 Pemberdayaan Adat dan Pengembangan Sosial Budaya

Masyarakat;

 Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat;

 Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna;

 Pemerintahan Desa.

4. Strategi Membangun koordinasi yang efektif dan semangat kebersamaan dalam kepentingan yang berbeda untuk memperoleh pilihan terbaik bagi kepentingan yang lebih luas dalam hal kebijakan – kebijakan dan prosedur dilaksanakan dengan arah kebijakan :

a. Melaksanakan koordinasi melalui mekanisme yang ada dalam

rangka menyusun program kegiatan sesuai dengan kebijakan publik dalam rangka mendorong terwujudnya visi dan misi Kabupaten Bandung dan BPMPD Kabupaten Bandung.

(21)

18

2.4. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL BPMPD

Tabel 2.4 (Terlampir)

2.5. PENELAAHAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN

MASYARAKAT

Dalam Penyusunan Rencana Kerja SKPD ( RENJA SKPD ) BPMPD Kabupaten Bandung Tahun 2013, disamping berpedoman pada Rencana Strategis SKPD (RENSTRA SKPD) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015, juga mengakomodasi usulan para pemangku kepentingan, khususnya dari masyarakat, yaitu fasilitasi pemberian bantuan keuangan kepada pemerintahan desa.

(22)

19

BAB III

TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM KEGIATAN

3.1. TELAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL DAN PROVINSI

Rencana Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Bandung merupakan bagian dari sistem perencanaan pembangunan nasional, sistem perencanaan pembangunan provinsi serta sistem perencanaan pembangunan Kabupaten Bandung. Oleh karena itu, Rencana Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Bandung berpedoman pada Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Bandung dengan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Bandung, sehingga dapat dikatakan bahwa Rencana Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa bersinergi dengan dokumen perencanaan lain, baik Nasional, seperti RPJP Nasional, RPJM Nasional 2010-2015, RKP Nasional; maupun di tingkat Provinsi, seperti RPJP Provinsi Jawa Barat 2005–2025, RPJM Provinsi Jawa Barat 2009–2014, RKPD Provinsi Jawa Barat 2013; dan RPJMD Kabupaten Bandung 2010-2015 dan RKPD Kabupaten Bandung 2013.

3.2. TUJUAN DAN SASARAN RENJA BPMPD

Sebuah organisasi harus memiliki sebuah alat manajemen yang akan menentukan ke arah mana sebuah organisasi tersebut akan bergerak dan bagaimana cara menuju ke arah tersebut. Oleh karena itu, BPMPD menentukan Visi yang merupakan suatu proyeksi organisasi di masa yang akan datang dan merupakan suatu komitmen yang akan menjadi motivasi

(23)

20

bagi aparat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk waktu 5 tahun kedepan 2010-2015.

Visi tersebut adalah sebagai berikut :

“ TERWUJUDNYA DESA MANDIRI MELALUI TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA YANG BAIK DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT”.

Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, diperlukan tindakan nyata dalam bentuk misi sesuai dengan peran BPMPD Tahun 2010 – 2015, misi BPMPD Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan Pemerintahan Desa yang mandiri dengan manajemen pemerintahan desa yang berbasis Good Governance

2. Meningkatkan partisipasi Masyarakat dalam pembangunan melalui lembaga kemasyarakatan desa.

3. Mewujudkan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan potensi unggulan pedesaan

4. Mewujudkan Pemberdayaan Sumber Daya Alam dan teknologi Tepat Guna yang berwawasan lingkungan

5. Mewujudkan Pemberdayaan Adat dan Pengembangan Sosial Budaya Sunda

6. Meningkatkan Kualitas pelayanan pemerintah desa

Adapun tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam Renja BPMPD Kabupaten Bandung Tahun 2013, seperti yang tertuang dalam Rencana Strategis BPMPD Kabupaten Bandung Tahun 2010 – 2015 untuk program dan kegiatan di tahun 2013 adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya pengelolaan administrasi dan keuangan pemerintah desa

2. Terwujudnya peningkatan pengetahuan dan kemampuan aparatur

pemerintahan desa

3. Memantapkan penguatan kelembagaan dan pengembangan partisipasi

(24)

21

4. Memantapkan pemberdayaan dan pengembangan sosial budaya

masyarakat.

5. Meningkatnya Usaha Ekonomi Masyarakat yang berbasis pedesaan

dengan prioritas produk unggulan

6. Tersedianya Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna

7. Terwujudnya Pemberdayaan Masyarakat dalam mengolah SDA dan

untuk mengoptimalkan pemanfaatan bagi lingkungan

Untuk mendapatkan hasil nyata yang lebih spesifik dan terukur dalam waktu satu tahunan, maka BPMPD menjabarkannya dalam suatu sasaran yaitu :

1. Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan desa

2. Meningkatnya kualitas Sumber Daya Aparatur pemerintahan desa

secara dinamis dan berkelanjutan

3. Meningkatnya penguatan kelembagaan partisipasi masyarakat

4. Meningkatnya pemberdayaan dan pengembangan sosial budaya

masyarakat

5. Pengembangan adat istiadat / sosial budaya masyarakat

6. Terbentuknya komitmen dan kepedulian masyarakat yang

menjungjung tinggi nilai-nilai sosial budaya

7. Mengembangkan penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat

8. Meningkatnya Pengembangan masyarakat dan kader pemberdayaan

dalam mengelola SDA dan TTG.

3.3. PROGRAM DAN KEGIATAN

Untuk mewujudkan atau mendukung Visi BPMPD Kabupaten Bandung tidak terlepas pada kebijakan umum Kabupaten Bandung melalui 7 (tujuh) misi, berbagai program antara lain :

- Pembinaan dan penguatan pemerintahan desa

(25)

22

- Pengembangan tugas pembantuan kepala desa

- Pengembangan Alokasi Dana Perimbangan Desa (ADPD) dan

pengelolaan sumber keuangan desa

- Peningkatan sarana dan prasarana desa

- Pemberdayaan kelembagaan masyarakat

- Pemberdayaan kelompok masyarakat desa

- Pengembangan pasar desa

- Pengembangan produk unggulan desa melalui optimalisasi

pemanfaatan sumber daya lokal

- Pengembangan Badan Usaha Milik Desa

- Pengembangan akses pemasaran produk desa

- Pengembangan lembaga dan keuangan desa

- Peningkatan peran serta dari lembaga kemasyarakatan dalam

usaha pelestarian lingkungan

- Pemberdayaan masyarakat sekitar hutan

- Pengembangan dan pengelolaan sumber daya air

- Peningkatan infrastruktur pedesaan

- Pengembangan utilitas perdesaan

- Peningkatan fungsi ruang kawasan perdesaan

- Pemberdayaan dan pengembangan ketenagakerjaan

- Pengembangan pelestarian adat istiadat dan nilai-nilai sosial

budaya masyarakat;

- Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna.

Program prioritas yang menjadi urusan pemberdayaan masyarakat desa dan pemerintahan desa dalam rangka pencapaian kesejahteraan masyarakat desa, pembangunan harus dititik beratkan pada upaya

meningkatkan kinerja pembangunan desa. Peningkatan kinerja

pembangunan desa harus berorientasi pada penguatan pemerintahan desa dan lembaga kemasyarakatan desa, pengembangan kapasitas keuangan

(26)

23

desa, pemberdayaan masyarakat desa untuk meningkatkan partisipasi pembangunan, peningkatan ekonomi perdesaan, peningkatan usaha pelestarian lingkungan untuk meningkatkan daya dukung kualitas kerja, pengembangan dan pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna, pemberdayaan adat dan sosial budaya.

Adapun rencana program dan kegiatan BPMPD tahun 2013 adalah sebagai berikut : Tabel 3.4 (terlampir ).

(27)

24

BAB IV

P E N U T U P

Dengan adanya Rencana Kerja (RENJA) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Bandung yang berisi prioritas program dan kegiatan sebagai penjabaran Visi dan Misi, dapat lebih terkoordinasi, terakomodasi, terintegerasi dan sinegris dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, selanjutnya Rencana Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Bandung ini dijadikan sebagai bahan dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS) dan APBD.

RENJA juga memberikan umpan balik yang sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan dan penyusunan rencana di masa mendatang oleh para pimpinan manajemen dan seluruh staf BPMPD Kabupaten Bandung sehingga akan diperoleh peningkatan kinerja ke arah yang lebih baik dimasa datang.

Soreang , Juni 2012

KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA

KABUPATEN BANDUNG

Drs. DADAN ROHANDI,M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19570104 198603 1 008

Referensi

Dokumen terkait

h}iwa>lah di BMT Mandiri Sejahtera di desa Karangcangkring kecamatan Dukun kabupaten Gresik adalah sesuai ketentuan yang sudah ada di atas. 14 Khusnul Khotimah,

Apendisitis penyebab paling umum inflamasi yang paling akut pada kuadraan bawah kanan dari rongga abdomen, adalah penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat... dari populasi

Tugas yang diberikan guru kepada kelompok dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) mampu dikerjakan dengan baik. Siswa dalam satu kelompok menunjukan saling membantu untuk

Penulis merangkum beberapa definisi berpikir kritis yang dikemukakan oleh Norris (Fowler, 1996), Paul dan Scriven (1996), Ennis (2000), Quina (Syukur, 2004),

Kalau siswa bermotivasi untuk memahami materi sebagai suatu aktivitas manusia dan dapat membantu mereka memecahkan masalah yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari maka

Oleh karena itu, calon anggota DPR yang tepat untuk Indonesia masa depan adalah seorang calon anggota DPR yang mampu menghargai serta menerima perbedaan demi terwujudnya keutuhan

Semua enzim restriksi endonuklease menempel pada DNA tidak selalu secara spesifik, tetapi ada juga dengan afinitas yang lebih lemah, dan non spesifik, sama dengan protein

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembagunan Nasional (SPPN) menyatakan bahwa penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan