M e d i a I n f o r m a s i | N o . 9 E d i s i M a r e t 2 0 1 2 | P T L e n I n d u s t r i ( P e r s e r o )
ISSN 2086-5651
Menumbuhkan Budaya Len 442 untuk
Mencapai Len World Class
Budaya 442
Langkah Nyata
Menuju Kelas Dunia
Wahyuddin Bagenda
CEO Len Incorporated
Efektif Customer Focus Continous Improvement Commitment Efisien Competence Integrity Inovation IndependentInsistent
Pengantar Redaksi
Tahun 2012, terasa sangat istimewa bagi perseroan. Setelah lima tahun kebelakang seluruh insan perseroan berpacu meraih pertumbuhan yang saat ini telah kita capai. Maka saatnya kita evaluasi kembali capaian prestasi kita. Dalam beberapa kesempatan, Direksi Len mengangkat issue kualitas pertumbuhan yang telah diraih, apakah telah menambah kokohnya pondasi perseroan atau apakah juga telah memberikan dampak kesejahteraan bagi seluruh stakeholder?
Dalam edisi in, redaksi menampilkan informasi-informasi yang berkaitan dengan upaya-upaya manajemen dalam mendongkrak pertumbuhan yang berkualitas.
Semangat Incorporated….. Efisiensi…..
Budaya perusahaan ... Tetap berada pada jalur RJPP...
Salam, Redaksi
PELINDUNG :
Sekretaris Perusahaan REDAKSI :
Manajer Hukum & Humas ANGGOTA REDAKSI :
Staf Hukum & Humas
DITERBITKAN & DIPUBLIKASIKAN :
Bagian Hukum & Humas PT Len Industri (Persero) Email : humas@len.co.id Telp. : 022 - 5202682 Ext. 105 DESIGN GRAFIS :
Ais Lukmanudin, Doni Gunawan A. PENYUNTING :
Muhammad Sufyan - Bisnis Indonesia REPORTER :
Amy Elva S.
SIRKULASI & IKLAN : Dadi Meysuhadi
Pertanyaaan, saran, kritik, dan komentar dapat disampaikan ke redaksi melalui :
redaksibulen@len.co.id
Liputan Utama
Budaya 442, Langkah
Nyata Menuju Kelas Dunia
Formasi 442 : Strategi Jitu Raih
Kesuksesan
RJPP : Acuan 5 Tahun Len
Melaju
ERP Bukan Barang Ajaib
Gathering Len 2012
"Get a Stars for The
Golden Era”
Dinamika
Kerja Efektif, Hasil
Kompetitif
InoTek
Software Define Radio
Jendela Inspirasi
Sinergi Teknologi dan
Keuangan
Insert
Kekuatan Merek dalam
Bisnis
Berita Len
Galeri Foto Gathering Len 2012
Galeri Foto
Foto Pilihan Redaksi
Lomba Foto Gathering Len 2012
1
4
6
10
8
21
27
28
30
ISSN 2086-5651
DAFTAR ISI
24
15
13
33
35
Pemenang foto pilihan redaksi & lomba gathering Len adalah :
Selamat kepada pemenang...!!
LRS 5 Triliun, BISA!!!Bobby S.Sumarsono
Atur Barisan
Hery Sutjahjo
Mohamad Ariesca Harun Al Rasyid
Buruan euy, Rek hujan yeuh...!! (Tetap jaga keselamatan Anda dan teman kerja Anda)
Arif Rahman Hakim
Yang Muda Menggapai Mimpi
SOFTWARE DEFINED
RADIO (SDR)
SOFTWARE DEFINED
RADIO (SDR)
Industri komersial wireless communication saat ini menghadapi masalah karena standar link-layer protocol
(2,5G, 3G, 4G) yang selalu berubah, dimana teknologi wireless network pada negara yang berbeda akan
menghambat fasilitas global roaming dan ada masalah pada rolling-out servis / layanan baru karena
keterbatasan handset.
Teknologi SDR mengatasi masalah ini dengan mengimplementasikan fungsi radio sebagai sebuah software
yang dijalankan pada suatu platform hardware. Selanjutnya, beberapa software mengimplementasikan
standar yang berbeda pada sistem radio. Sistem ini dapat diaplikasikan untuk keperluan yang berbeda-beda,
sesuai dengan software yang digunakan. Selain itu, software dapat mengimplementasikan layanan baru
dengan cara di-download langsung dari udara ke handset. Fleksibilitas ini dapat diperoleh dari sistem SDR.
Sebagai salah satu BUMN Industri Strategis, PT Len Industri (Persero) juga mengembangkan teknologi SDR.
Saat ini, telah dikembangkan radio taktikal untuk TNI, yaitu radio HF dan VHF. Untuk radio HF, sebagian besar
sistemnya masih menggunakan hardware, tetapi ke depan akan dikembangkan teknologi SDR untuk radio ini.
Untuk radio VHF yang sudah berhasil dikembangkan adalah baseband processing yang sudah menggunakan
prosesor DSP secara penuh, dimana baseband processing adalah proses pengolahan sinyal informasi. Sinyal
suara analog diproses secara digital. Sedangkan untuk IF,masih menggunakan hardware. Untuk versi
selanjutnya, akan dikembangkan radio VHF dengan baseband processing dan IF processing menggunakan
software, sehingga dapat dilahirkan produk dengan full SDR.
(Kalfika Yani)
Buletin Len No. 9 Edisi Maret 2012
15
wilayahindonesia.blogdetik.com
Foto : Humas
Oleh Kalfika Yani, ST.
Divisi Pusat Teknologi dan Inovasi
PT Len Industri (Persero)
Pendahuluan
Teknologi Software Defined Radio (SDR) mulai dikembangkan Teknologi SDR diimplementasikan di beberapa fungsi pada pada tahun 1992 oleh Badan Pertahanan Amerika, Department of sistem radio, seperti modulasi/demodulasi, pengolahan sinyal, Defence (DoD) melalui program penelitian yang disebut pemrograman dan link-layer protocol pada software. Hal ini SPEAKeasy. Program penelitian tersebut menghasilkan sangat membantu pada saat mendesain ulang sistem software
kemajuan yang cukup berarti bagi pengembangan teknologi radio dimana parameter-parameternya sering diubah-ubah untuk SDR. Diantaranya, adanya kemungkinan teknologi SDR dapat mendapatkan kualitas yang sesuai dengan yang diharapkan. diimplementasikan dengan pengurangan yang berarti terhadap Pada sistem radio yang menggunakan full hardware, ini akan ukuran dan peralatan SDR, serta penambahan kapasitas dan susah dilakukan karena parameter-parameter yang digunakan kinerja sistem. sudah fix, dan jika ingin mengubah suatu parameter, maka
hardware-nya juga harus diganti. Sistem radio yang dibangun Pada tahun 1996, pemerintah Amerika menyatukan industri- menggunakan teknologi SDR, dapat dikembangkan untuk industri yang bergerak dalam bidang telekomunikasi ke dalam berbagai aplikasi yang menggunakan link-layer yang berbeda sebuah forum yang disebut dengan forum MMTIS (Modular protocol dan teknik modulasi/demodulasi.
Multifunction Information Transfer System). Forum ini berfungsi
sebagai pengarah untuk menetapkan standar arsitektur terbuka Industri komersial wireless communication saat ini menghadapi dengan program SPEAKeasy bagi sistem komunikasi masalah karena standar link-layer protocol (2,5G, 3G, 4G) yang pemerintah. Forum MMITS kemudian beralih dari pembahasan selalu berubah, dimana teknologi wireless network pada negara sistem komunikasi untuk komersial. Pada tahun 1999, forum yang berbeda akan menghambat fasilitas global roaming dan ada MMITS diganti namanya menjadi forum SDR. Forum SDR masalah pada rolling-out servis / layanan baru karena mengembangkan teknologi-teknologi SDR untuk aplikasi pada keterbatasan handset.
sistem komunikasi bergerak seluler, dan memunculkan
pelayanan-pelayanan komunikasi seluler generasi ketiga (3G) Te k n o l o g i S D R m e n g a t a s i m a s a l a h i n i d e n g a n dan generasi keempat (4G). mengimplementasikan fungsi radio sebagai sebuah software
yang dijalankan pada suatu platform hardware. Selanjutnya, Software Defined Radio (SDR) adalah teknologi yang beberapa software mengimplementasikan standar yang berbeda berkembang pesat dan selalu menarik untuk industri pada sistem radio. Sistem ini dapat diaplikasikan untuk keperluan telekomunikasi. Beberapa tahun terakhir, sistem radio analog yang berbeda-beda, sesuai dengan software yang digunakan. telah digantikan dengan sistem radio digital untuk berbagai Selain itu, software dapat mengimplementasikan layanan baru aplikasi radio, yaitu pada militer, sipil, dan untuk komersial. Selain dengan cara di-download langsung dari udara ke handset.
itu, modul programmable hardware makin banyak digunakan Fleksibilitas ini dapat diperoleh dari sistem SDR. untuk radio digital untuk fungsi yang berbeda-beda. Teknologi
SDR bertujuan untuk memaksimalkan programmable hardware Fleksibilitas ini ditawarkan oleh sistem SDR dengan untuk membangun sebuah radio yang berbasis software. memecahkan masalah yang berkaitan dengan penyebaran
layanan.
Definisi SDR ¡Multistandard : perangkat radio tersebut dapat
dioperasikan/diaktifkan pada standar radio yang berbeda, Software Defined Radio (SDR) forum mendefinisikan SDR seperti GSM, AMPS, GPRS, DECT, GPS, WCDMA, CDMA, dan sebagai radio yang menggunakan software untuk bagian teknik WiMax.
modulasi, wide-band atau narrow-band operation, fungsi ¡Multiband : berarti dapat digunakan pada frekuensi kerja keamanan komunikasi (seperti hopping), dan waveform yang berlainan, seperti 800 MHz, 900 MHz, VHF, dan UHF.
requirement untuk standar saat ini dan yang akan datang pada ¡Reconfigurable : perangkat radio tersebut mampu diubah-daerah frekuensi broad band. ubah konfigurasi sistem radionya sesuai dengan standar yang
sudah ada.
Singkatnya, Software Defined Radio (SDR) adalah suatu ¡Reprogrammable : perangkat radio tersebut dapat teknologi dimana software dijalankan pada platform hardware, diprogram ulang sehingga memungkinkan untuk memuat (men-yaitu pada Digital Signal Processing (DSP) processor, dan Field download) software yang baru, seperti untuk penambahan P r o g r a m m a b l e G a t e A r r a y ( F P G A ) , u n t u k layanan, daerah frekuensi, pengkodean, dan lain-lain.
mengimplementasikan fungsi-fungsi radio seperti proses
modulasi pada transmitter dan proses demodulasi pada Kelebihan SDR receiver.
Adapun kelebihan SDR antara lain sebagai berikut : Teknologi SDR dapat diimplementasikan pada militer dan radio ¡Mampu beradaptasi
komersial. Aplikasi yang lebih luas lagi dari teknologi SDR Sistem SDR mampu untuk beradaptasi ke setiap jenis adalah untuk Bluetooth, WLAN, GPS, Radar, WCDMA, GPRS, sistem radio yang ada dengan pemakaian multiband dan CDMA, GSM, dll. multistandard.Standar commercial wireless network yang selalu berkembang, mulai dari 2G ke 2.5G/3G, dan Berikut ini adalah kunci dari teknologi SDR : kemudian ke 4G. Setiap generasi network memiliki standar
¡Fleksible : berarti perangkat radio tersebut dapat diubah- link-layer protocol yang sangat berbeda, yang ubah/dimodifikasi karateristiknya sesuai dengan sistem radio menyebabkan masalah pada pelanggan, wireless network
yang dikehendaki. operator, dan peralatan vendor.
¡Multiservice : artinya, radio yang dapat mengaplikasikan berbagai layanan atau servis berupa suara, teks, dan data.
Buletin Len No. 9 Edisi Maret 2012
¡Tidak memerlukan penambahan/perubahan hardware
Untuk pembuatan sistem radio yang baru tidak perlu menambah ataupun mengganti hardware (perangkat keras), tetapi cukup dengan penambahan software saja yang dimuat ke dalam DSP. Pelanggan dipaksa untuk membeli handset
baru ketika telah dikembangkan generasi baru dari suatu standar network. Network operator juga memerlukan biaya peralatan yang tinggi ketika melakukan migrasi dari generasi lama ke generasi yang baru, karena jika standar berbeda maka hardware yang digunakan oleh vendor juga sangat berbeda.
¡Mudah dan sederhana
Pemilihan sistem radio yang dikehendaki dapat dilakukan dengan perubahan yang mudah dan sederhana yaitu cukup mengaktifkan sistem radio yang dikehendaki tersebut. Begitu juga pengembangan untuk jenis sistem radio dan servis yang baru mudah untuk diaplikasikan.
¡Memperkecil ukuran
Dengan aplikasi sistem SDR, memungkinkan ukuran
hardware yang lebih praktis dengan kapasitas kemampuan yang cukup banyak.
¡Mendukung pengembangan Sistem SDR mampu mendukung pengembangan sistem komunikasi radio yang lebih maju. Air-interface dan link-layer protocol yang berbeda dari berbagai tempat (contohnya, European Wireless
Networks didominasi oleh GSM/TDMA sedangkan di USA Teknologi SDR mendukung over-the-air upload software untuk
wireless network didominasi oleh IS95/CDMA based). handset pelanggan. Hal ini akan membantu network operator
Masalah ini akan mempengaruhi pelanggan yang sering bertindak seperti vendor handset. Network operator dapat bepergian dari satu negara ke negara lain. melakukan kustomisasi massal pada handset pelanggan hanya
¡Wireless network operator akan menemui masalah apabila dengan meng-upload software terbarunya, sehingga melakukan launching layanan baru, karena harus melakukan mempercepat penyebaran layanan baru. Produsen dapat
customization pada semua handset pelanggannya. meningkatkan performansi dengan me-remote dan memperbaiki kekurangannya dengan meng-upload versi software yang terbaru Teknologi SDR dapat diimplementasikan di radio untuk ke handset pelanggan serta infrastruktur jaringan.
menjalankan fungsi networking infrastructure equipment dan
subscriber terminals sebagai software yang dijalankan pada Kekurangan SDR platform hardware tertentu. Hal ini akan memudahkan migrasi
jaringan dari satu generasi ke generasi lainnya karena hanya Namun, teknologi SDR juga memiliki beberapa kekurangan, meng-upgrade software-nya saja. Selanjutnya, karena fungsi antara lain sebagai berikut :
radio diimplementasikan sebagai software, maka beberapa ¡Memerlukan sistem antena dan tingkat RF yang sesuai untuk
software yang berbeda dapat digunakan pada satu handset yang berbagai sistem radio. Sistem radio yang ada memiliki sama. Sebuah software dapat diimplementasikan (baik itu oleh frekuensi dan daya pancar yang berbeda.
pelanggan ataupun operator) tergantung jaringan yang ¡Diperlukan sebuah arsitektur ADC yang memiliki :
diinginkan. Ini akan mendukung multi-mode handset dan dapat a. Laju pencuplikan (sampling rate) yang tinggi (diatas selalu melakukan koneksi dimanapun berada, sesuai dengan 100 MSampel/detik, MSPS) sehingga mampu layanan jaringan yang tersedia di tempat tersebut. mencuplik sinyal RF .
b. Dynamic range yang mampu berubah-ubah dalam daerah yang cukup lebar sesuai dengan jenis sistem radio yang ada. Untuk GSM diperlukan dinamic range
sekitar 91 dB.
c. Resolusi bit yang tinggi [1 ],[2], paling tidak 12 bit d. Error generator (seperti jitter, thermal noise dan error
kuantisasi) yang sangat kecil
¡Diperlukan sistem pengolahan sinyal digital dengan pelaksanaan "real-time", sehingga membutuhkan beberapa DSP (Digital Signal Processor) yang diparalel. Sedangkan DSP tersebut tidak cukup memadai untuk setiap fungsi pengolahan sinyal baseband dari jenis sistem radio yang berbeda. Hal ini menyebabkan pemakaian DSP yang cukup banyak
¡Aplikasi SDR membutuhkan sistem pengolahan dan transmisi yang tanpa error, meskipun menggunakan teknik p e n g k o d e a n ( c o d i n g ) y a n g b a i k u n t u k s i s t e m pengolahannya, tetapi error transmisi tidak dapat dihindari . Karena permasalahan-permasalahan teknik tersebut, hingga kini arsitektur SDR yang ideal tidak dapat direalisasikan.
TI C 5509 DSK Development Kit
Xilinx Spartan 3A-DSP Development Kit
Arsitektur SDR receiver berfungsi untuk mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog Gambar di bawah menunjukkan arsitektur dari untuk kemudian dikeluarkan sebuah radio penerima superheterodyne melalui speaker. ADC dan
yang konvensional. Pembuatan radio yang DAC adalah interface antara
multiband dan multistandard dengan bagian analog dan digital
arsitektur tersebut akan membutuhkan pada suatu sistem radio. rangkaian penerima yang tersendiri Blok DDC (Digital Down untuk setiap daerah frekuensi (band). Converter) berfungsi Solusi ini tidak efektif karena sebagai digital down
akan menyebabkan ukurannya converter para receiver,
menjadi lebih besar, lebih rumit, sedangkan DUC (Digital Up dan lebih mahal. Begitu juga untuk Converter) berfungsi sebagai setiap standar yang baru akan digital up converter pada sisi memerlukan penambahan rangkaian transmitter. DDC/DUC memproses penerima. Hal tersebut sangatlah modulasi & demodulasi digital tidak praktis. pada level IF, dan sering juga disebut dengan digital tuning.
Sebuah sistem SDR didefinisikan sebagai sebuah sistem radio dimana baseband processing dan DDC/DUC diproses secara
software. Ketersediaan smart antenna, wideband RF front-end, teknologi wideband ADC/DAC dan selalu meningkatnya kapasitas pemrosesan (MIPS /
Microprocessor without Interlocked Pipeline Stages) dari DSP dan penggunaan microprocessor untuk mengembangkan multi-band, multistandard, multim-mode radio menggunakan teknologi SDR. Pada sistem SDR, link-layer protocol dan proses modulasi/ demodulasi dilakukan menggunakan software.
SDR ideal merupakan radio yang seluruh komponennya akan
BPF = Bandpass filter Amp = Amplifier diimplementasikan oleh software, termasuk juga untuk tingkat RF.
LNA = Low Noise Amplifier 90 = pembalik phase 90o SDR yang ideal diharapkan mampu menyempurnakan generasi LO = Local Oscillator VCO = Voltage Control Oscillator SDR secara menyeluruh. Karena keterbatasan teknologi, SDR LPF = Lowpass filter DAC = Digital to Analog Converter ideal tidak dapat dicapai pada sekarang ini, dan mungkin akan AGC = Automatic Gain Control ADC = Analog to Digital Converter
dapat direalisasikan pada masa yang akan datang.
RF = Radio Frequency IF = Intermediate Frequency
Implementasi dan Pengembangan SDR
Karena teknologi yang belum memungkinkan untuk melaksanakan SDR yang ideal, maka dilakukan berbagai pendekatan terhadap sistem SDR yang mungkin dapat diimplementasikan. Salah satu pendekatan yang cukup memungkinkan untuk implementasi SDR pada saat sekarang ini adalah radio transceiver digital.
Block diagram Digital Transceiver
RF (Radio Frequency) yang juga disebut RF front-end, berfungsi sebagai transmitter / receiver sinyal radio frequency dari antenna melalui coupler dan mengubah sinyal RD menjadi IF (Intermediate Frequency). RF front-end pada bagian receiver akan menerima sinyal dan dikuatkan menggunakan low noise amplifier, kemudian dilakukan down conversion dari frekuensi RF ke IF. Sedangkan pada transmitter, RF front-end akan melakukan up conversion dari frekuensi IF ke RF kemudian melakukan penguatan sinyal RF menggunakan High Power Amplifier (HPA).
Blok ADC (Analog to Digital Converter) berada di sisi transmitter
berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital, sedangkan DAC (Digital to Analog Converter) berada di sisi
Block diagram Analog Transceiver
Operating Environment (hardware resource management, memory management, interrupt management)
Hardware Resource (DSPs, FPGAs, microprocessors, memory, analog RF hardware including antenna)
Radio Applications (link-layer protocols, modulation/demodulation) Higher Level Protocols (WAP, TCP/IP)
Programmability levels of different digital radio systems
Buletin Len No. 9 Edisi Maret 2012
Gambar tersebut menunjukkan arsitektur software yang ada pada direalisasikan. Di masa yang akan datang, SDR akan sebuah sistem SDR. Sistem menggunakan platform hardware dikembangkan dengan penawaran yang lebih fleksibel dan dengan modul yang bisa diprogram (DSP, FPGA, microprocessor) kemampuan lebih meningkat lagi dengan tercapainya peralatan dan modul analog RF. Operating Environment melakukan fungsi SDR yang ideal.
hardware resource management activity seperti mengalokasikan
hardware resource untuk aplikasi yang berbeda-beda, memory Hardware Radio merupakan radio yang seluruh komponennya
management, interrupt servicing dan menyediakan interface yang berupa perangkat keras yang berat dan terpisah, tetapi cukup konsisten untuk hardware yang digunakan untuk aplikasi tertentu. tahan lama. Setiap jenis radio memiliki perangkat yang berbeda-Pada sistem SDR, software yang mengimplementasikan link-layer beda sehingga setiap perubahan frekuensi kerja diperlukan
protocol dan modulasi/demodulasi disebut dengan aplikasi radio penukaran peralatan fisik yang sesuai. dan aplikasi ini menyediakan service link-layer untuk layer
communication protocol yang lebih tinggi tinggi seperti WAP dan Software Controlled Radio merupakan radio yang telah TCP/IP. mengaplikasikan sistem software sebagai alat kontrol. Radio ini menggunakan teknologi semikonduktor digital modern berupa Berbagai pendekatan dan pengembangan aplikasi SDR akan integrated circuit (IC) digital. Di dalam IC tersebut terdapat software
menyebabkan proses evolusi teknologi radio seperti yang yang memiliki fungsi-fungsi kontrol radio seperti pemograman diilustrasikan pada gambar di bawah ini. Evolusi teknologi radio frekuensi dan pemograman sistem pemilihan dan penombolan dimulai dengan hardware radio. Sedangkan antara tahun 2002 serta penggunaan kunci-kunci rahasia untuk sistem proteksi. Tetapi hingga perkiraan tahun 2008, teknologi SDR akan mulai dapat tidak dapat mengubah jenis modulasi atau lebar frekuensi kerja
radiasi.
Software Defined Radio (SDR) merupakan radio yang sebagian besar komponennya berupa software. SDR memiliki chip DSP
(Digital Signal Processor) yang mampu digunakan untuk menghasilkan jenis-jenis modulasi, filter, dan lebar frekuensi kerja yang bervariasi. Akan tetapi untuk tingkat RF, SDR masih menggunakan rangkaian analog dengan rancangan yang besar, pemakaian beberapa jenis antena dan arsitekturnya yang kompleks.
SDR ideal merupakan radio yang seluruh komponennya akan diimplementasikan oleh software, termasuk juga untuk tingkat RF. SDR yang ideal diharapkan mampu menyempurnakan generasi SDR secara menyeluruh. Karena keterbatasan teknologi, SDR ideal tidak dapat dicapai pada sekarang ini, dan mungkin akan dapat direalisasikan pada masa yang akan datang.
1955 2005 2030 Hardware Radio Software Controlled Radio Software Defined Radio Ideal Software Defined Radio I re i twar pability nc as ng So f e Ca
Increasing Flexibility & Reconfigurability
Evolusi Teknologi SDR
Demo komunikasi menggunakan Alkom Fiscor-100 Radio HF yang direndam kedalam aquarium pada acara Rapim TNI di Mabes TNI. Cilangkap (18/01/2012)
Pengembangan SDR PT Len Industri (Persero) Fungsi pertama yang berhasil diimplementasikan oleh Tim SDR Len adalah filter digital. Jika menggunakan filter analog, untuk Sebagai salah satu BUMN Industri Strategis, PT Len Industri membuat satu filter saja harus dibuat rangkaiannya terlebih dahulu. (Persero) juga mengembangkan teknologi SDR. Saat ini, telah Tetapi dengan menggunakan teknologi SDR, untuk membuat filter dikembangkan radio taktikal untuk TNI, yaitu radio HF dan VHF. ini pertama ditentukan terlebih dahulu spesifikasi tekniknya, Untuk radio HF, sebagian besar sistemnya masih menggunakan kemudian dibuat modelnya menggunakan matlab. Dari matlab
hardware, tetapi ke depan akan dikembangkan teknologi SDR akan diperoleh koefisien filter, yang kemudian koefisien tersebut untuk radio ini. diimplementasikan pada prosesor DSP.
Sedangkan produk yang telah menggunakan Untuk radio VHF yang sudah berhasil dikembangkan adalah SDR, saat ini sedang dikembangkan radio VHF baseband processing yang sudah menggunakan prosesor DSP FM. Dimulai dari tahun 2008, pengembangan radio secara penuh, dimana baseband processing adalah proses VHF mulai disimulasikan dan dimodelkan dengan pengolahan sinyal informasi. Sinyal suara analog diproses secara menggunakan tools matlab/simulink. Setelah digital. Sedangkan untuk IF,masih menggunakan hardware. Untuk simulasi berjalan benar, sebuah sistem kemudian versi selanjutnya, akan dikembangkan radio VHF dengan akan dimodelkan. Setelah dimodelkan, sistem baseband processing dan IF processing menggunakan software,
tersebut akan diimplementasikan menggunakan sehingga dapat dilahirkan produk dengan full SDR. prosesor DSP.
Nama :
Kalfika Yani, ST.
Tempat & Tgl. Lahir : Mojokerto, 15/09/1985
Pendidikan :
S1 STTTelkom Bandung, Teknik Elektro - Telekomunikasi
Karir di Len :
Agustus 2011 - sekarang Divisi Pusat Teknologi dan Inovasi
Juli 2009 - Juli 2011 Bagian Manajemen & Rekayasa Proyek, UB Sistem Kendali & Pertahanan
November 2008 - Juni 2009 Bagian Desain Sistem & Inovasi Produk, UB Infohan
Tentang Penulis
Buletin Len No. 9 Edisi Maret 2012
Gambar : productionerp.com
Foto : Humas
Foto 1
Foto 2
Foto 4