• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Pembuatan Peta DDDT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proses Pembuatan Peta DDDT"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES PEMBUATAN

PROSES PEMBUATAN

PETA

PETA IND

INDIKA

IKASI DA

SI DAY

YA DUKUNG DAN DA

A DUKUNG DAN DAY

YA

A

T

TAMPUNG LINGKUNGAN HI

AMPUNG LINGKUNGAN HIDUP BER

DUP BERBASIS

BASIS

JASA EKOSISTEM

JASA EKOSISTEM

PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN

PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN

EKOREGION S

(2)
(3)

MENGAPA HARUS PETA DAN

MENGAPA HARUS PETA DAN

FUNGSI PETA

FUNGSI PETA

1

1

(4)

DDDTLH berbasis jasa ekosistem dengan pendekatan

DDDTLH berbasis jasa ekosistem dengan pendekatan

keruangan/spasial/peta;

keruangan/spasial/peta;

efektif 

efektif 

 ,

 ,

efisien

efisien

 ,

 ,

integratif 

integratif 

dan

dan

multiguna

multiguna

Compatible

Compatible

dan

dan

Comparable

Comparable

dengan sistem

dengan sistem

perencanaan yang sudah ada (RTRW

perencanaan yang sudah ada (RTRW

wujudnya peta; RPJM disusun atas

wujudnya peta; RPJM disusun atas

pertimbangan

pertimbangan

potensi-poten

potensi-poten

si

si

kewilayahan/keruangan)

kewilayahan/keruangan)

Sumber Daya Alam keberadaannya

Sumber Daya Alam keberadaannya

menempati ruang (

menempati ruang (

 space

 space

)

)

Persoalan LH biasanya muncul karena adanya

Persoalan LH biasanya muncul karena adanya

interelasi ruang satu dengan ruang

interelasi ruang satu dengan ruang

lainnya

lainnya

(misal: hulu

(misal: hulu

 – 

 – 

tengah

tengah

 – 

 – 

hilir; pusat

hilir; pusat

 – 

 – 

pinggiran;

pinggiran;

laut

laut

 – 

 – 

pantai, dll.) dan

pantai, dll.) dan

interkonek

interkonek

si antar sektor

si antar sektor

(melihatnya harus holistik dan

(5)

PEMBUATAN PETA INDIKASI DAYA DUKUNG DAN

PEMBUATAN PETA INDIKASI DAYA DUKUNG DAN

DAYA TAMPUNG BERBASIS JASA EKOSISTEM

DAYA TAMPUNG BERBASIS JASA EKOSISTEM

P

PRRIINNSSIIPP AALLAASSAANN

M

MUURRAAHH DDiibbuuttuuhhkkaann 3 3 IInnppuutt 1.

1. PePeta Eta Ekokoreregiogion, n, mememinmintata petpetaa ekekoreoregiogionn sumsumateaterara yanyang tg telaelahh dibdibuatuat oleolehh PP

PPPE SumPE Sumateatera (Tidra (Tidakak harharusus bubuatat sesendndiri)iri) 2.

2. PetPeta La Liputiputanan lahanlahan, , DaeDaerah rah yang yang telatelahh menymenyusunusun RTRW RTRW haruharusnyasnya telatelahh me

memimiliklikii pepetata liplipututanan lalahahan. n. JiJikaka pipingnginin dadata ta teterbrbararuu dadapapatt mememimintntaa LALAPAPANN (G

(Gratratis) atis) atauau petpetanyanyaa BIGBIG 3. N

3. Nilaiilai koekoefisifisienen hashasilil pepenilnilaiaaiann pakpakar, ar, dapdapatat menmenggggunaunakankan hashasilil pakpakarar proprovinsvinsii ata

atauu ekekororegegionion yanyang tg telaelahh dildilakuakukankan PPPPPEPESumSumateaterara(T(Tidaidakk harharusus buabuatt sesendndiri)iri)

M

MUUDDAHAH DDipipeerlrluukakann kkeeaahhliliaann pepemmeetataanan ddanan kekettrarampmpililaann pepennggopopeerrasasioionnaalilisasasisi sosoftftwwaarere Si

Siststemem InfInforormamasisi GeGeogograrafifi (D(Dapapatat dedengnganan BiBimbmbiningagann teteknknisis dadariri P3P3E)E) C

CEEPPAATT JJiikkaa PPeetta a iinnppuut t tteellaahh tteerrsseeddiiaa ddaann tteerrddaappaatt tteennaaggaa aahhllii GGISIS, , mmaakkaa 1 1 bbuullaann tteellaahh dap

dapatat disdiseleelesaiksaikanan (P(Pemembuabuatantan pepetata dandan ververifiifikakasisi laplapanangangan)) MU

MULTLTIGIGUNUNAA DaDapapatt didikakaititkakann dedengnganan sesemumuaa dadata spta spasasiaiall yayang mng mememiliilikiki rerefefererensnsii gegeogograrafifis,s, sepe

(6)

FUNGSI PETA DAYA DUKUNG DAN DAYA

FUNGSI PETA DAYA DUKUNG DAN DAYA

TAMPUNG JASA EKOSISTEM

TAMPUNG JASA EKOSISTEM

1.

1.

PREDIKSI

PREDIKSI

, melakukan prediksi dampak dan risiko

, melakukan prediksi dampak dan risiko

lingkungan dari sebuah rencana terhadap ekosistem

lingkungan dari sebuah rencana terhadap ekosistem

2.

2.

PENGARAH

PENGARAH

, mampu memberikan arahan lokasi

, mampu memberikan arahan lokasi

yang

yang

tepat dan minim risiko

tepat dan minim risiko

lingkungan

lingkungan

3.

3.

PENGENDALI

PENGENDALI

, upaya pengendalian pemanfaatan

, upaya pengendalian pemanfaatan

ruang yang dapat menimbulkan kerusakan dan

ruang yang dapat menimbulkan kerusakan dan

kerugian lingkungan

kerugian lingkungan

4.

4.

EVALUASI,

EVALUASI,

untuk menentukan kelayakan lingkungan

untuk menentukan kelayakan lingkungan

produk perencanaan.

produk perencanaan.

Green Plan, Go Plan or No Go

Green Plan, Go Plan or No Go

Plan

(7)

TAMPILAN DALAM PETA DAN UNIT

ANALISIS

(8)

REPRESENTASI DATA

Peta

Indek 

Luasan dan Kontribusi

Grafik 

Sebaran Lokasi

Perbandingan antar ruang

Kaitannya dengan data / informasi

(9)

UNIT ANALISIS

Administratif (provinsi, kabupaten/kota,

kecamatan, desa)

Ekoregion

Fungsi Ruang (RPPLH)

Sistem (DAS, sub DAS)

Unit-unit lain yang memiliki referensi geografis

Data yang sudah dikumpulkan selama ini, mis. Daya Tampung Beban Pencemaran dan Sumber-sumber pencemar, dapat connect, jika memiliki koordinat geografis

(10)

Cara Membuat

Peta DDDTLH

(11)

PETA DAYA DUKUNG LINGKUNGAN * (JASA EKOSISTEM) PETA EKOREGION PETA LIPUTAN/ PENGGUNAAN LAHAN CITRA PENGINDERAAN JAUH 1.ADMINISTRASI 2.EKOREGION 3.FUNGSIONAL TRANSFORMASI DATA Interpretasi Interpretasi PANEL PAKAR (Expert Knowledge Based Valuation) Data-data pendukung lainnya

DIAGRAM ALIR PROSES

PENYUSUNAN PETA DAYA DUKUNG

DAN DAYA TAMPUNG

Peta Rbi Citra SRTM Peta Geologi Peta Litologi Peta Hidrologi

(12)

PERUBAHAN EKOSISTEM PERMUKAAN BUMI

(daya dukung dan jasa lingkungan)

DASAR TEORI

1. TENAGA ENDOGEN

Tektonisme

Vulkanisme

2. TENAGA EKSOGEN*

Iklim

Biotik 

Human (Penggunaan Lahan)

*) Prosesnya pelapukan, pengikisan,

pengendapan

TENAGA ENDOGEN, DENGAN PROXY BENTANGLAHAN (ekoregion) TENAGA EXOGEN, DENGAN PROXY PENUTUP/PENGGUNAAN LAHAN

(13)

EKOREGION BENTANGLAHAN -Pegunungan -Perbukitan -Dataran -Pesisir 

LANDCOVER BASED PROXY

Penutup lahan atau Penggunaan lahan

(Sawah, Permukiman, Perkebunan,

Hutan, dll)

DDL JASA EKOSISTEM STATIS-POTENSIAL DINAMIS-FAKTUAL FAKTOR PENENTU DAYA

DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN

(14)

EVALUASIEXPERT KNOWLEDGE BASED

VALUATION

1

2

(15)

KOMPONEN 1

EKOREGION DENGAN PENDEKATAN

BENTANGLAHAN

(16)
(17)

EKOREGION DENGAN PENDEKATAN BENTANGLAHAN

Mememiliki kesamaan pengertian yang “serupa” dengan pengertian

ekoregion (UU 32 Tahun 2009)

Dasar akademis dan sistem klasifikasi yang dapat

dipertanggungjawabkan

Mengambarkan adanya variasi komponen lingkungan. Tiap bentuk

lahan yang berbeda maka komponen abiotik seperti tanah, air, udara

dan biotik (Flora fauna) serta risiko bencana alam, bahkan budaya

masyarakat, juga bervariasi sehingga dapat dijadikan dasar

pengelolaan lingkungan

Bentanglahan mempengaruhi bentuk penggunaan lahan (ruang)

Berbasis spasial sehingga dapat dengan mudah dikaitkan dengan

peta dan topik lainnya

(18)

BENTANGLAHAN adalah bentangan permukaan bumi yang di dalamnya terjadi hubungan saling terkait (interrelationship) dan

saling kebergantungan (interdependency ) antar berbagai komponen lingkungan, seperti: udara,

air, batuan, tanah, dan flora-fauna, yang mempengaruhi keberlangsungan kehidupan manusia

Ekosistem Terumbu Karang Ekosistem Sawah

Ekosistem Hutan

Ekosistem Perairan, Eko Mangrove

Ekosistem Karst Ekosistem Pesisir

Patahan dan Lipatan

(19)
(20)

•morfografi (kesan topografik: daratan, perbukitan, pegunungan); dan morfometri (ekspresi topografik: kemiringan lereng, bentuk lereng tunggal maupun majemuk, panjang lereng, bentuk lembah);

MORFOLOGI

•Dataran Rendah, Datran Tinggi

•Pegunungan, Kubah, Pegunungan Lipatan, Pegunungan Patahan, Gunung Api

STRUKTUR GEOMORFOLOGI

•Tenaga Endogen (Tektonisme dan Vulkanisme)

•Tenaga Eksogen (Agradasi dan Degradasi), tenaga air, angin, gelombang

PROSES GEOMORFOLOGI MATERIAL PENYUSUN Batuan Beku Batuan Sedimen Batuan Metamorf

4 ASPEK BENTUKLAHAN

MORFOGENESA

Bentuklahan adalah konfigurasi permukaan lahan yang mempunyai RELIEF khas, yang dikontrol oleh STRUKTUR geologi tertentu, akibat bekerjanya PROSES geomorfologi pada

(21)

SRTM

Visualisasi

Dasar Deliniasi

EKOREGION

Pulau Jawa

(22)
(23)

No. Ekoregion Skala 1 : 500.000 Ekoregion Skala 1 : 250.000

1 Dataran Fluvial a. Dataran Aluvial

b. Dataran Fluviovulkanik  c. Dataran Fluviomarin 2 Dataran Vulkanik  

a. Kaki Gunungapi(Volcanic Foot)

b. Lereng Gunungapi(Volcanic Slope)

c. Kerucut Gunungapi(Volcanic Cone)

3 Perbukitan Vulkanik   4 Pegunungan Vulkanik  

5 Dataran Stuktural a. Lembah antar perbukitan atau pegunungan patahan(terban) b. Lembah antar perbukitan atau pegunungan lipatan (inter mountana) 6 Perbukitan Struktural a. Perbukitan Patahan(Block HillsatauFaulted Hills)

b. Perbukitan Lipatan(Folded Hills)

7 Pegunungan Struktural a. Pegunungan Patahan(BlockatauFaulted Mountain) b. Pegunungan Lipatan(Folded Mountain)

8 Dataran Solusional/Karst Lembah antar Perbukitan / Pegunungan Solusional ( Solusional InterhillyatauIntermountain Valley) 9 Perbukitan Solusional/Kast Perbukitan Solusional/Kast

10 Pegunungan Solusional/Karst Pegunungan Solusional/karst

11 Dataran Denudasional a. Lembah antar Perbukitan / Pegunungan Denudasional (Denudasional InterhillyatauIntermountain Basin) b. Lerengkaki Perbukitan/Pegunungan Denudasional(Slope of Denudasional Hills/Mountains)

12 Perbukitan Denudasional Perbukitan Denudasional

13 Pegunungan Denudasional Pegunungan Denudasional(Denudasional Mountain) 14 Dataran Marin a. Pantai(Shore)

b. Pesisir(Coast)

15 Aeolin a. GumukPasir(Sand Dunes)

b. Padang Pasir(Desert)

16 Dataran Organik Dataran Organik Gambut (Peat Land) Dataran Organik Koral (Reef Flat)

(24)

Legend

Ekoregion_Sumatera_2015

Vulkanik

Kerucut dan Lereng Gunungapi Kaki Gunungapi

Dataran Kaki Gunungapi

Fluvial

Dataran Fluvio-vulkanik Dataran Aluvial Dataran Fluvio-marin

Marin

Dataran Pesisir dengan Pantai Berlumpur  Dataran Pesisir dengan Pantai Berpasir 

Organik

Dataran Gambut Pulau Terumbu Karang

Struktural

Pegunungan Struktural Patahan Pegunungan Struktural Lipatan Perbukitan Struktural Patahan Perbukitan Struktural Lipatan

Lembah antar Pegunungan Struktural Patahan (Terban) Lembah antar Perbukitan Struktural Patahan (Terban) Lembah antar Perbukitan Struktural Lipatan (Sinklinal)

Denudasional

Perbukitan Denudasional

Lerengkaki Perbukitan Denudasional Lembah antar Perbukitan Denudasional

(25)
(26)

EKOREGION DALAM PENENTUAN

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN

EKOREGION YANG BERBEDA MEMILIKI KARAKTER, POTENSI DAN

PERMASALAHAN YANG BERBEDA DAN BERPENGARUH TERHADAP

NILAI JASA EKOSISTEM

EKOREGION SEBAGAI PENDEKATAN PEWILAYAHAN UNTUK

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

EKOREGION SEBAGAI BATAS

(BOUNDARIES),

SEBAGAIMANA BATAS

ADMINISTRASI DAN SEBAGAINYA (peta output)

EKOREGION SEBAGAI UNSUR ATAU KOMPONEN PENENTU VARIASI

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN (peta input)

EKOREGION SEBAGAI BATAS DAN PENENTU DAYA DUKUNG

(27)

LANCOVER BASED PROXY DALAM

PENENTUAN JASA EKOSISTEM

KOMPONEN 2

(28)

LANDCOVER /LAND USE BASED

CATATAN

1. MENGASUMSIKAN BAHWA PENGGUNAAN LAHAN YANG ADA BENTUK INTERAKSI MANUSIA DAN ALAM SEHINGGA MENGGAMBARKAN DAYA DUKUNG

2. PEROLEHAN DATA RELATIF LEBIH MUDAH (INDIKATOR TUNGGAL) DAN CEPAT SERTA MURAH 3. PENGOLAHAN DATA LEBIH MUDAH

4. MENGGAMBARKAN SEBERAPA BESAR PEMANFAATAN EKOSISTEM UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN MANUSIA (RELEVAN DENGAN KONSEP JASA EKOSISTEM)

5. DAPAT DIBUAT MODEL SPASIAL DAN DIKAITKAN DENGAN KEBIJAKAN ATAU KEBUTUHAN LAHAN (MISALNYA TATA RUANG WILAYAH)

Metode land cover based proxy paling banyak digunakan dalam perhitungan jasa ekosistem berbasis spasial.

(29)
(30)
(31)
(32)

KOMPONEN 3

EXPERT KNOWLEDGE BASED

VALUATION + GIS

(33)
(34)
(35)

Keterangan:

Pakar 1: Prof. Rifardi

Pakar 2 : Dr. Harris Gunawan Pakar 3 Dr. Agus Setiawan Pakar 4. Dr. Aswandi Pakar 5 : Dr. Ardinis Arbain

Pak 6: Dr. Lang Wahyu Santos

P1 : Prof. Dr. Ir. Rifardi, M.Sc UNRI SEDIMEN P2 : Prof. Dr. Syafriadiman, M.Sc UNRI PERIKANAN P3 : Dr. Imam Suprayogi UNRI HIDROLOGI P4 : Dr. Aswandi UN JAMBI TANAH P5 : Dr. Suardi Tarumun UNRI PERTANIAN

P6 : Dr. Muhammad Ikhsan UNRI PERENCANAAN WILAYAH P7 : Dr. Fajar Restuhadi UNRI PERTANIAN

P8 : Dr. Zulkifli, S.Pi, M.Si UNRI KELAUTAN P9 : Dr. Suwondo, M.Si UNRI BIOLOGI P10 : Dr. Mahdi ANDALAS EKOLOGI P11 : Dr. Ardinis Arbain ANDALAS BIOLOGI

P12 : Prof. Dr. Ir. Andy Mulyana, M.Sc UNSRI SOSIAL DAN EKONOMI P13 : Prof. Robiyanto H. Susanto UNSRI TANAH/GAMBUT P14 : Prof. Eddy Ibrahim UNSRI TAMBANG P15 : Dr. Faiz Barchia, M.Sc UN BENGKULU TANAH/GAMBUT P16 : Dr. Edward Saleh UNSRI PERTANIAN P17 : Dr. Sudarmalik KLHK KEHUTANAN P18 : DR. Ir. Suhendrayatna, M.Eng ACEH LINGKUNGAN P19 : DR. Ir. Fauzi Harun, MP ACEH KEHUTANAN P20 : Prof. DR. Darwis A. Soelaiman, MA ACEH BUDAYA P21 : DR. Ir. Indra, MP ACEH KELAUTAN P22 : Ir. Agus Halim S, M.Sc ACEH PERTANIAN P23 : DR. Suwarno, S.Si, M.Sc ACEH BIOLOGI

P24 : Mirza Irwansyah, PhD ACEH PERENCANAAN WILAYAH P25 : Ir. Maimun Rizalihadi, M.ScEng ACEH HIDROLOGI

Penutupan Lahan skala 1:250.000

Penutupan Lahan skala 1:50.000

Daftar pakar yang

terlibat dalam

penilaian jasa

ekosistem

penutupan lahan

di Ekoregion

Sumatera

(36)

Koefisien Jasa Ekosistem

(berdasarkan penilaian pakar)

KJE Ekoregion

(37)

SKALA PETA DAYA DUKUNG LINGKUNGAN

INFORMASI

1:1000.000

ATAU

1:500.000

1:250.000

1:50.000

ATAU

1:25.000

EKOREGION

1. Ekoregion Nasional

2. Ekoregion Pulau (Besar)

1. Ekoregion Provinsi

2. Ekoregion Pulau

(Sedang)

1. Ekoregion

Kabupaten

2. Ekoregion Kota

LIPUTAN LAHAN 1. Liputan Lahan Nasional

2. Liputan Lahan Pulau

(Besar)

1. Liputan Lahan

Provinsi

2. Liputan Lahan Pulau

(Sedang)

1. Liputan Lahan

Kabupaten

2. Liputan Lahan

Kota

DAYA DUKUNG

DAN DAYA

TAMPUNG

LINGKUNGAN

1. Daya Dukung

Lingkungan Nasional

2. Daya Dukung

Lingkungan Pulau

(Besar)

1. Daya Dukung

Lingkungan Provinsi

2. Daya Dukung

Lingkungan Pulau

(Sedang)

1. Daya Dukung

Lingkungan

Kabupaten

2. Daya Dukung

Lingkungan

Kota

(38)

PERHATIAN

DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG BERBASIS EKOSISTEM

DENGAN PENDEKATAN KERUANGAN (PETA)

1. TERIKAT HUKUM SKALA (CAKUPAN WILAYAH DAN KEDETILAN

INFORMASI)

2. TERDAPAT PROSES GENERALISASI DAN PENDETILAN

3. HASIL PETA MENGGAMBARKAN

FUNGSI JASA EKOSISTEM

,

BUKAN PERUNTUKAN

4. ANALOGI PETA POLA RUANG DALAM TATA RUANG

5. ANALISIS LANJUTAN (KETERKAITAN) DAN OVERLAY HARUS

DILAKUKAN DENGAN SKALA YANG SEPADAN

(39)

PROSES KOREKSI PETA DDDTLH

Draf Peta DDDTLH menggunakan prinsip generalisasi sehingga

sangat dimungkinkan terjadi bias perbedaan dengan fakta (detil)

dilapangan. Oleh karena itu perlu dilakukan verifikasi hasil dengan

3 metode

1.

Data sekunder, baik data non spasial dan terutama data

spasial (peta), baik yang sifatnya faktual maupun

perencanaan

2.

Public Hearing/FGD dengan mengundang Stakeholder terkait

3.

Kunjungan lapangan

(ground checking)

 jika diperlukan.

(40)

PELAKSANAAN PERSIAPAN (2) Pertemuan Teknis Metodologi dan Rencana Kerja (3) FGD Panel Ahli

(Brain Storming) Pembuatan(7) draf Peta DDDTLH (analisa spasial) (9) Pembahasan Hasilground check (4)  Penilaian Panel  Ahli (Scoring dan Pembobotan) (11)

Finalisasi draf Peta dan Penyusunan Dokumen

DDDTLH

(10) Konsinyasi dan Konsultasi dengan

BIG dan instansi terkait (8) Verifikasi Lapangan (ground check) o Tahapan teknis o Time line o Kebutuhan data o Pemilihan Panel Ahli o Pembentukan Tim Teknis o Pembagian tugas o Outline dokumen o Sosialisasi kegiatan o Permintaan Fasilitasi pemerintah provinsi dan Kab/Kota dan Sektor  o Verifikasi Kesiapan (5) Peta Ekoregion (6) Peta Land Cover  (13) Penyempurnaan Peta dan Dokumen DDDTLH (14) Implementasi/Integrasi ke dalam (1) Pertemuan Koordinasi dengan Mitra Strategis

Matrik Penilaian Jasa Ekosistem (12) Ekspose Draf Peta DDDTLH

(41)

PEMBUATAN PETA DAYA DUKUNG DAN DAYA

TAMPUNG LH

1.

SKORING PAKAR

2.

REKAPITULASI NILAI PAKAR

3.

PAIRWISE COMPARISON :

KOEFISIEN PAKAR

MASING-MASING JASA

4.

TUMPANG SUSUN PETA : TUTUPAN LAHAN DAN EKOREGION,

KOEFISIEN PAKAR ……INDEKS JASA EKOSISTEM

5.

KLASIFIKASI NILAI JASA : PETA DDDT

6.

TUMPANG SUSUN DDDT DENGAN BATAS ADMINISTRASI

7.

MEWARNAI PETA (LAY OUT)

(42)

No Jenis Jasa Ekositem Jenis DDL DTL 1 JASA PENYEDIAAN (PROVISIONING) 1. Pangan 2. Air bersih 3. Serat(fiber)

4. Bahan bakar (fuel), Kayu dan Fosil 5. Sumberdaya genetik 

2 JASA PENGATURAN

(REGULATING)

1. Pengaturan iklim

2. Pengaturan tata aliran air & banjir 

3. Pencegahan dan perlindungan dari bencana alam 4. Pemurnian air 

5. Pengolahan dan penguraian limbah 6. Pemeliharaan kualitas udara

7. Pengaturan penyerbukan alami(pollination)

8. Pengendalian hama & penyakit

3 JASA BUDAYA (CULTURAL)* 1. Tempat tinggal & ruang hidup(sense of place)

2. Rekreasi & ecotourism

3. Estetika (Alam)

4. Pendidikan & pengetahuan 5. Ikatan budaya, adat, pola hidup 6. Spiritual & warisan leluhur 

4 JASA PENDUKUNG (SUPPORTING)

1. Pembentukan lapisan tanah & pemeliharaan kesuburan 2. Siklus hara (nutrient cycle)

3. Produksi primer 

(43)
(44)
(45)
(46)
(47)

biodiversitas

Tata air dan pengendali banjir  Air bersih

(48)

DAYA DUKUNG PANGAN

DAYA DUKUNG ENERGI

DAYA DUKUNG BIODIVERSITAS

DAYA DUKUNG PERUBAHAN IKLIM

CONTOH HASIL OVERLAY JASA EKOSISTEM DENGAN KONSESI PERTAMBANGAN

(49)

CONTOH PENGGUNAAN PETA DAYA DUKUNG DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP UNTUK KLHS RPJM PROVINSI JAWA TENGAH

(50)
(51)

Gambar

DIAGRAM ALIR PROSES

Referensi

Dokumen terkait

DBSCAN, jika DBSCAN hanya mengolah data spatial maka ST-DBSCAN mampu mengolah data temporal dengan menggunakan nilai Eps 1 (parameter jarak pada aspek spasial) dan nilai Eps 2

Gambar 2.3.. Mereka ingin menunjukkan suatu citra penyayang. 2) Tipe Tiga “ Performer ”, ingin selalu terlihat dalam kesan baik, sesuai norma-norma yang

Dengan ini memberikan ijin kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar selaku penyelenggara Kompetisi Video Edukasi (KVE) untuk menggunakan karya

From the reasons above, the researcher is motivated to analyze The Logico-Semantic Relation of Clause Complexes in the Abstract of Final Project by English

128–496 MB dari memori yang tersedia di Raspberry Pi adalah dua kali minimum 64 MB yang diperlukan untuk menjalankan Slackware Linux pada sistem ARM atau i386..

Berdasarkan kondisi tersebut, penulis tertarik mengangkat permasalahan itu dalam penelitian penulis dengan judul : Pengaruh Mata Pelajaran Produktif, Praktik Kerja

Menyimak permasalahan di atas, sudah selayaknya dosen dapat mengembangkan materi pembelajaran Fiqih yang ada supaya lebih bermakna bagi mahasiswa dan bisa

Untuk perancangan unified modeling language, dilakukan dengan merujuk pada business model canvas yang terdapat di dalam blok channels, sehingga unified modeling