KALKULASI HARGA IMPOR
1.
Kalkulasi
impor
(
Import
Calculation
)
2.
Harga
Pokok
Impor
3.
PPh
&
PPN
-
BM
4.
Bagan
Perhitungan
/
Kalkulasi
KALKULASI HARGA IMPOR
• Adalah penjumlahan dari seluruh biaya yg dikeluarkan untuk memperoleh barang impor sampai diterima di gudang importir.
• Keseluruhan biaya itu dpt dibagi menjadi 7 kelompok, yitu:
1. Biaya perolehan devisa/Nilai barang sesuai (FOB, CNF, CIF dll)
2. Freight (Angkutan) 3. Insurance (asuransi)
4. Biaya bank (Pembukaan L/C dll) 5. Bea masuk & Pungutan negara
6. Biaya inklaring (handling charges) dan 7. Biaya jasa lainnya.
1. HITUNG BIAYA PEROLEHAN DEVISA
• Harga beli barang impor dlm valas dikalikan dg kurs jual devisa yg berlaku pd saat aplikasi pembukaan L/C atau • Kurs jual bank yg berlaku pd saat perintah transfer
pembayaran dilakukan.
• Jadi biaya perolehan adalah hasil perkalian antara harga beli barang impor dg kurs jual (selling rate) devisa dalam mata uang rupiah
• Contoh : Harga beli barang impor CIF Tg Priok US $ 50,000.00. Kurs jual devisa pd saat pembukaan L/C Rp 9.000 /US $ 1.00.
• Maka biaya perolehan devisa (Nilai lawan valuta) = US $ 50,000.00 x Rp 9.000 = Rp 450.000.000,00
2. Cara Hitung Bea Masuk
• Tiap barang impor dikenakan Bea masuk secara internasional
• Besarnya persentase bea masuk setiap barang dpt
dilihat dalam Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI) yg dikeluarkan oleh Depkeu.
• Cara menghitung bea masuk :
1. Lihat BTBMI pd saat barang akan dikeluarkan dari pabean
2. Hitung besarnya Bea Masuk (BM) dg rumus: … % BM x (Nilai CIF x Kurs NDPBM)
Contoh
• Misal Persentase BM 10%
• Nilai CIF harga beli barang US $ 50.000
• Kurs NDPBM US $ 1 = Rp 9.000
Maka besarnya BM sbb :
10% x (US$ 50.000 x Rp 9.000) =
KETENTUAN BIAYA IMPOR
1. Nilai Lawan Valuta : yaitu sejumlah harga beli barang impor dikalikan dengan kurs jual devisa
2. Bea Masuk, Bea Masuk dihitung dari :
% BM X CNF NDPBM bila asuransi dibayar buyer / pembeli
tetapi dibayar di dalam negeri (Indonesia)
% BM X CIF NDPBM bila asuransi dibayar di Luar negeri
NDPBM : Nilai Dasar Pengenaan Bea Masuk ; yang
dikeluarkan oleh Men/ Keu setiap minggu sebagai dasar perhitungan BM.
Untuk freight : bila tidak ada B/L atau Airway Bill maka :
/ freightnya dihitung 15% X FOB bila impor dari Eropa/Afrika dan USA,
/ dari Asia non ASEAN 10% X FOB,
3.
Asuransi
:
biaya
asuransi
dapat
dibayar
di
maskapai
asuransi
dalam
negeri
dan
atau
luar
negeri
,
konsekuensinya
adalah
jika
dibayar
di
luar
negeri
maka
BM
dihitung
dari
CIF
dan
bila
dibayar
di
dalam
negeri
dihitung
dari
CNF
,
4.
jika
tidak
ada
polis
maka
asuransi
ditentukan
0,5%
dari
CNF
.
5.
Syarat
/
syarat
dapat
dipilih
:
Total
Lost
Only
(
TLO
),
Free
From
Average
(
FFA
:
untuk
7.
Pajak
:
terdiri
PPh
Pasal
22
impor
,
PPN
dan
PPnBM
kalau
ada
.
8.
Tarif
PPh
Impor
: 2,5%
dari
Nilai
Impor
,
bila
punya
API
,
Non
API
7,5%
9.
Nilai
Impor
:
Bila
asuransi
dibayar
di
LN
=
CIF
NDPBM
+
BM
10.
Bila
asuransi
dibayar
di
DN
=
CNF
NDPBM
+
BM
Demikian
juga
untuk
PPN
dan
PPnBM
,
dihitung
dari
nilai
impor
dan
harus
diperhatikan
11.
Biaya
Inklaring
(
Penerimaan
Barang
)
Stevedoring
(
FIOST
/
Liners
)
Cargo
doring
Los
Loon
Biaya
lainnya
12.
Biaya
Jasa
Lainnya
:
Telex
,
Telp
.,
administrasi
,
formulir
,
dll
HARGA POKOK IMPOR
• Unsur harga pokok impor adalah semua
beban / biaya yg dikeluarkan dlm rangka
mengimpor komoditi ( barang & / jasa)
sampai barang sampai di gudang pembeli /
importir.
• Harga pokok meliputi harga faktur ditambah
semua beban yg dikeluarkan sampai barang
tiba / ada di gudang pembeli / importir.
• Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah (PPn-BM)
dalam hal impor Barang Kena Pajak (BKP) yg
menjadi dasar pengenaan pajak adalah
nilai
Tarif
Pajak
Penambahan
Nilai
(
PPN
)
• Misal menurut ketentuan UU No 7 tahun 1984, tarif PPN sbb: Tarif umum = 10% dan tarif ekspor 0%. Contoh : Impor Barang Kena Pajak.
• Nilai impor sebagai dasar pengenaan pajak = Rp 7.500.000
• PPN 10% x Rp 7.500.000 = Rp 750.000
BAGAN PERHITUNGAN IMPOR
1. Nama barang / Commodity & Quantities = HS ( harmonize system)
2. FOB Price (Sales) : quantities x FOB Price = US $ …
3. Freight /FIOST : quantities x Freight = US $ … (+) 4. C & F (valas) ( penjumlahan angka 2. + 3.) = US $ … 5. C & F (Rp) : C&F (valas) x selling rate atau kurs jual = Rp xxx 6. Insurance : … % x C&F (Rp) = Rp xxx (+) 7. CIF (nilai lawan) (penjumlahan angka 5. + 6. ) = Rp XXX
BERBAGAI BIAYA:
8. Fax / telex / email = Rp xxx
9. Bank commision : … % X CIF (Nilai lawan) = Rp xxx
10. Stevedoring ( if FIOST) = Rp xxx
11. Los Loon : = Rp xxx (+) 12. Harga Entreport = Rp xxx
13. FOB Price (Valas) = US $ … 14. Freight = US $ … (+) 15. CNF (Valas) = US $ … 16. Insurance: …% x CIF (Valas) = US $ … (+) 17. CIF (valas) + Insurance = US $ XXX 18. CIF/C&F NDPBM : (17 x NDPBM) = Rp xxx
19. Bea Masuk (BM) : ..% x CIF/C&F NDPBM (…% x 18.) = Rp xxx (+) 20. Landed Cost (12. + 19) ….. = Rp xxx
CIF/C&F NDPBM : = Rp …. BM : = Rp …. Nilai Pabean = Rp ….
21. PPn Impor : … % x Nilai Pabean = Rp xxx 22. PPnBM : …(jika ada) = Rp xxx 23. PPh Pasal 22 : … % x Nilai Pabean = Rp xxx 24. Biaya transpor : ……. (sesuai kondisi) = Rp xxx 25. Sewa gudang : …….. (sesuai kondisi) = Rp xxx 26. ….. dst
26. Warehouse (sewa gudang) = Rp xxx 27. Tuislag (ongkos angkut dari gudang lini I ke ..) = Rp xxx 28. Quay (sewa dermaga) = Rp xxx 29. Assembling (biaya perakitan) = Rp xxx 30. Transport & document = Rp xxx 31. EMKL / EMKU Fee = Rp xxx 32. Bank interest = Rp xxx 33. Unplanning cost = Rp xxx (+) Basic Price Impor = Rp xxxxx Jadi harga per unit / kg / liter atau satuan lain :
Basic Price Impor
--- x Rp 1, = Rp xxxxxx Quantities
Basic price kira-2 yg dibutuhkan utk kegiatan impor yg disebut dg
Penjelasan:
• Nomor 1.
nama & jumlah komoditi (dalam
matrix tons, unit, kilo liter, barrel dll)
• Poin 13., 14., & 15.
pemindahan langsung
dari angka 2., 3., & 4.
• Poin 17. dan 18 hanya untuk menghitung tarif
Bea Masuk (BM)
• NDPBM = Nilai Dasar Pengenaan Bea Masuk
besarnya ditentukan oleh Pemerintah untuk tiap
komoditi (Dep Keuangan )
• Jenis-jenis biaya impor tidak sama untuk setiap
produk / komoditi
Jadi
,
Harga
Pokok
Impor
• Semua beban yg dikeluarkan dlm rangka
impor komoditi sampai komoditi tiba di
gudang pembeli adalah merupakan unsur
harga pokok.
• Dg kata lain, harga pokok meliputi harga
faktur ditambah semua beban yg dikeluarkan
sampai barang ada di gudang pembeli.
• Ditambah Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
dan Pajak Penjualan atas barang mewah
(PPn-BM)
• Dlm hal impor Barang Kena Pajak yg menjadi dasar pengenaan pajak adalah nilai impor.
• Nilai impor adalah nilai berupa uang yg menjadi dasar perhitungan Bea Masuk ditambah pungutan / cukai
lainnya sesuai yg dimaksud dlm ketentuan pe-rundang-2-an pabean utk barang kena pajak.
• Nilai impor yg menjadi pengenaan pajak adalah harga patokan impor (HPI) atau Cost Insurance and Freight
( CIF) ditambah dg semua biaya & pungutan / bea / cukai lainnya menurut ketentuan PP (Peraturan Per-undang-2-an) Pabean.
• Tarif pajak pertambahan nilai ikuti PP / pajak yg terbaru. • Perhitungan adalah tarif pajak dibukukan dg Dasar
Contoh perhitungan
Penyerahan oleh importir/pabrikan kpd agen tunggal :
Harga barang = Rp 5.000.000
PPN 10% x 5.000.000 = Rp 500.000
PPn-BM 20% x 5.000.000 = Rp 1.000.000
Maka harga yg hrs dibayar oleh
Cotoh soal perhitungan harga pokok
impor
• PT ABC di Jakarta mengimpor Piano Otomatis
dari Jerman sebanyak 500 unit. Syarat
penyerahan barang FOB. Piano diasuransikan
dg premi 2%. Harga barang tdk termasuk
biaya pengangkutan, biaya pengangkutan
(
Freight
) sebesar DM 3.000
(Jerman-Indonesia). Harga per unit piano adalah DM
2,500. PPN 10%, PPn-BM 20%. Setelah tiba
di Jakarta PT ABC membayar beban
pengangkutan dari pelabuhan Tanjung Priok
sampai gudang importir Rp 500.000.
Saudara diminta untuk menghitung
harga pokok per unit piano, dg Kurs
DM 1, beli Rp 1,315 dan kurs jual Rp
1.325. Harga pokok dibulatkan ke
atas menjadi kelipatan Rp 5.000. Jika
importir ingin laba 50% berapa harga
jual per unit piano tsb.
Jawab
Harga 500 unit piano @ DM 2,500= DM 1.250.000 @ Rp 1.325 = Rp 1.656.250.000 Premi asuransi 2 % x Rp 1.656.250.000 = Rp 33.125.000 (+) = Rp 1.689.375.000 Biaya angkut (freight) DM 3,000 @ Rp 1.325 = Rp 3.975.000 (+) = Rp 1.693.350.000 PPN 10% x Rp 1.693.350.000 = Rp 169.335.000 PPn-BM 20% x Rp 1.693.350.000 = Rp 338.670.000 (+) Jumlah PPN & PPn-BM = Rp 508.005.000 (+) = Rp 2.101.355.000 Biaya bongkar Rp 1.650.000 Biaya angkut Rp 3.350.000
Jumlah biaya bongkar dan pengangkutan = Rp 5.000.000 Harga pokok 500 unit Piano = Rp 2.106.355.000
Harga pokok piano per unit
2.106.355.000
--- x Rp 1 = Rp 4.212.710
500
Jadi harga pokok per unit piano = Rp
4.212.710
Dibulatkan menjadi = Rp 4.250.000
Jika importir ingin laba 50% per unit, maka
harga jual per unit piano = Rp 6.375.000
Catatan :
• Biaya inklaring : (handling charges) biaya yg dikeluarkan untuk
pengurusan barang dari wilayah Gapura Niaga mulai dari atas kapal s.d. dimuat di atas truk di pintu darat gudang pelabuhan, termauk biaya transportasi sampai barang dibongkar lagi di gudang importir. Terdiri dari :
1. Stevedoring biaya menata dan menyusun barang di dalam
gudang pelabuhan
2. Cargodoring biaya mengurus penyerahan barang dari
perusahaan pelayaran, sewa alat mekanis serta gudang selama barang menginap di pelabuhan. Biaya ini disebut juga dengan : • OPP (Ongkos Pelabuhan Pemuatan)
• OPT ( Ongkos Pelabuhan Tujuan ) untuk tujuan barang impor.
3. Surcharges biaya barang-barang berbahaya, bernilai tinggi,
barang yg memerlukan penanganan khusus, dan barang-barang yg mengganggu lingkungan (ditetapkan Dep Perhubungan)