• Tidak ada hasil yang ditemukan

Market Brief Produk FootWear

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Market Brief Produk FootWear"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

30

ITPC-Chicago

670 N Clark St

Chicago, IL 60654

Tel: 312-640-2463

Fax: 312-640-2648

Market Brief

Produk FootWear

2014

(2)

1

Daftar Isi

DAFTAR ISI ... 1

KATA PENGANTAR ... 2

I. PENDAHULUAN ... 3

PERDAGANGAN AS DAN INDONESIA... 4

PEREKONOMIAN DAN PASAR AS ... 8

II. INFORMASI PASAR ... 14

PERTUMBUHAN PASAR PRODUK FOOTWEAR AS ... 14

POTENSI PASAR EKSPOR PRODUK FOOTWEAR DI AS ... 17

PRODUSEN UTAMA PRODUK FOOTWEAR DI AS... 19

III. KEBIJAKAN IMPOR ... 21

REGULASI DAN KETENTUAN PRODUK PRODUK FOOTWEAR DI AS... 21

TARIF BEA MASUK ... 22

SALURAN DISTRIBUSI PRODUK PRODUK FOOTWEAR DI AS ... 23

IV. PELUANG DAN STRATEGI ... 24

SEGMENTASI DAN PRODUK FOOTWEAR ... 24

STRATEGI ... 26

V. INFORMASI PENTING ... 28

TPO DAN KEDUTAAN AMERIKA SERIKAT DI INDONESIA ... 26

KAMAR DAGANG AMERIKA SERIKAT DI INDONESIA, KADIN INDONESIA DENGAN AMERIKA SERIKAT DAN KAMAR DAGANG INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT ... 28

ASOSIASI PRODUK FOOTWEAR DI AMERIKA SERIKAT ... 29

DAFTAR PAMERAN PRODUK FOOTWEAR AMERIKA SERIKAT ... 29

PERWAKILAN KEDUTAAN/KONSULAT INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT ... 29

DAFTAR IMPORTIR PRODUK FOOTWEAR DI AS ... 30

(3)

2

Kata Pengantar

Dalam rangka melakukan upaya peningkatan ekspor non-migas Indonesia ke Amerika Serikat, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di Chicago melakukan salah satu kegiatan memberikan informasi pasar dalam bentuk Market Brief Footwear (Alas Kaki).

Market Brief Footwear tersebut merupakan tulisan singkat yang disusun berdasarkan desk study dan diharapkan dapat memberikan informasi terkini mengenai kondisi pasar Amerika Serikat untuk produk Produk Kopi dari Indonesia.

Informasi penulisan Market Brief Produk Produk Footwear diperoleh dari sumber primer maupun sekunder. Sumber primer diantaranya berasal dari hasil temuan dan pengamatan lapangan, wawancara dengan nara-sumber baik di pameran-pameran dan juga di seminar perdagangan maupun ekonomi. Sedangkan sumber sekunder berasal dari laporan-laporan, surat kabar, majalah, internet dan terbitan-terbitan lainnya. Sedangkan data yang disajikan bersumber dari Statistik Amerika Serikat, beberapa diantaranya diolah kembali.

Kami berharap bahwa, dengan segala keterbatasan, informasi Market Brief Produk Produk Footwear ini dapat bermanfaat. Kritik dan saran untuk perbaikan selanjutnya sangat kami harapkan.

Chicago, Oktober 2014

Wijayanto Kepala ITPC

(4)

3

I. Pendahuluan

Gambar 1. Peta Amerika Serikat

Keterangan Dasar Amerika Serikat

Ibukota: Washington D.C. Total Ekspor: 1,57 trillion USD (2013.est)

Luas Area: 9,827,000 km² AS merupakan negara ketiga pengekspor terbesar di dunia

Populasi: 318.892.103 (Juli 2014.est) Total Impor: 2,27 trillion USD (2013.est)

GDP: 16,72 trillion USD (2013) AS merupakan negara kedua pengimpor terbesar di dunia

(5)

4

Perdagangan AS dan Indonesia

Amerika Serikat (AS) merupakan negara dagang terbesar di dunia. Empat mitra dagang terbesar AS adalah Kanada, Meksiko, China dan Jepang. AS tetap merupakan negara produsen terbesar di dunia yang merepresentasikan seperlima output manufaktur global. Dari 500 perusahaan besar di dunia, 133 diantaranya bermarkas di AS.

Baru-baru ini, AS telah memberlakukan perjanjian perdagangan bebas dengan Columbia, Panama dan Korea Selatan yang mulai berlaku pada tahun 2012. AS juga telah memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Kanada dan Meksiko dalam North American Free Trade Agreement (NAFTA) sejak tahun 1994. Selain itu, AS memiliki perjanjian perdagangan bebas dalam Dominican Republic-Central America Free Trade Agreement (DR-CAFTA) yang meliputi Kosta Rika, Republik Dominika, El Savador, Guatemala dan Honduras. Secara bilateral AS telah mempunyai perjanjian perdagangan bebas dengan Israel (1985), Jordan (2001), Singapore (2003), Chile (2003), Bahrain (2004), Australia (2004), Maroko (2004), Oman (2006), dan Peru (2009).

Saat ini, AS sedang melakukan perundingan perdagangan bebas dengan negara-negara Australia, Brunei, Chile, New Zealand, Peru, Singapore, Vietnam dan Malaysia dalam Trans-Pacific Partnership (TPP).

Bagi Indonesia, AS merupakan salah satu mitra dagang strategis dimana AS merupakan negara yang menjadi negara tujuan ekspor non migas Indonesia terbesar ketiga setelah China dan Jepang.

(6)

5

Total perdagangan Amerika Serikat dengan Indonesia periode Januari-Desember 2013 sebanyak US$ 27,97 milyar atau 7,6% lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012 sebesar US$ 25,99 milyar.

Tabel 1: 15 Komoditas Ekspor Utama Indonesia ke AS

Calendar Year: 2011 - 2013

Commodity Description United States Dollars 13/1%Δ

2

2011 2012 2013

_Total All Commodity Chapters 19,110,978,077 17,997,698,962 18,878,020,201 0.05 61 Articles Of Apparel And Clothing Accessories, Knitted Or

Crocheted 2,847,205,770 2,831,183,159 2,745,498,400 (0.03) 40 Rubber And Articles Thereof 3,570,433,213 2,698,767,119 2,316,857,304 (0.14) 62 Articles Of Apparel And Clothing Accessories, Not Knitted Or

Crocheted 2,218,593,781 2,128,019,460 2,254,443,322 0.06

85

Electrical Machinery And Equipment And Parts Thereof;

Sound Recorders And Reproducers, Television Recorders And Reproducers,

Parts And Accessories

1,797,714,833 1,550,358,550 1,586,562,888 0.02

64 Footwear, Gaiters And The Like; Parts Of Such Articles 769,894,470 940,424,271 1,154,881,574 0.23 03 And Other Aquatic Invertebrates Fish And Crustaceans, Molluscs 843,460,745 901,851,763 1,032,020,662 0.14

27

Mineral Fuels, Mineral Oils And Products Of Their Distillation; Bituminous Substances; Mineral

Waxes

846,863,500 338,535,472 886,609,477 1.62

94

Furniture; Bedding, Cushions Etc.; Lamps And Lighting Fittings

Nesoi; Illuminated Signs, Nameplates And The Like;

Prefabricated Buildings

567,377,072 649,955,259 713,148,580 0.10

84 Machinery And Mechanical Nuclear Reactors, Boilers,

Appliances; Parts Thereof 563,937,644 680,759,131 536,651,521 (0.21) 09 Coffee, Tea, Mate And Spices 519,966,361 651,351,521 515,910,256 (0.21) Total komoditas lainnya 4,565,530,688 4,626,493,257 5,135,436,217 0.11

Sumber: Global Trade Atlas

Impor Amerika dari Indonesia pada periode Januari-Desember tahun 2013 tercatat sebesar US$ 18,88 milyar, naik 5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012 sebesar US$ 17,99 milyar.

(7)

6 Calendar Year: 2011 - 2013

Commodity Description United States Dollars

13/12

2011 2012 2013

_Total All Commodity Chapters 7,413,465,657 7,997,176,049 9,088,498,083 0.14 88 Aircraft, Spacecraft, And Parts Thereof 1,184,614,364 1,476,077,066 2,100,507,948 0.42 12

Oil Seeds And Oleaginous Fruits; Miscellaneous Grains, Seeds And Fruits; Industrial Or Medicinal Plants; Straw And Fodder

868,578,667 1,030,560,428 1,008,737,892 (0.02)

84 Nuclear Reactors, Boilers, Machinery And Mechanical Appliances; Parts

Thereof 859,530,529 1,002,939,709 994,031,979 (0.01) 23 Residues And Waste From The Food Industries; Prepared Animal Feed 392,083,778 397,674,693 481,907,306 0.21

85

Electrical Machinery And Equipment And Parts Thereof; Sound Recorders And Reproducers, Television

Recorders And Reproducers, Parts And Accessories

307,505,282 363,477,828 353,672,188 (0.03)

86

Railway Or Tramway Locomotives, Rolling Stock, Track Fixtures And Fittings, And Parts Thereof; Mechanical Etc. Traffic Signal Equipment Of All Kinds

7,509,555 33,446,202 298,634,056 7.93 39 Plastics And Articles Thereof 262,553,569 230,336,486 291,889,659 0.27 52 Cotton, Including Yarns And Woven Fabrics Thereof 522,253,032 193,244,393 287,872,877 0.49 04 Dairy Produce; Birds' Eggs; Natural Honey; Edible Products Of Animal

Origin, Nesoi 202,179,267 161,553,713 280,297,866 0.74 10 Cereals 397,736,294 242,191,264 227,098,027 (0.06) Total komoditas lainnya 2,408,921,320 2,865,674,267 2,763,848,285 (0.04)

Ekspor Amerika ke Indonesia untuk periode Januari-Desember 2013 tercatat sebesar US$ 9,08 milyar, naik 14% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012 sebesar US$ 7,99 milyar. Dalam periode Januari-Desember 2013 ini, Amerika mengalami defisit neraca perdagangan dengan Indonesia sebesar US$ 9,79 milyar.

(8)

7

Tabel 3: Perdagangan Amerika Indonesia Periode Januari-Desember 2011 – 2013 (juta US$)

Sumber: Global Trade Atlas diolah oleh ITPC

Pada tingkat pemerintahan, AS dan Indonesia memiliki kerangka kerjasama pertemuan dalam Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) untuk memfasilitasi perdagangan dan investasi kedua negara. TIFA yang terdiri dari 4 (empat) kelompok kerja:

Intellectual Property Rights, Agricultural and Industrial Goods, Services and Investment. AS dan Indonesia juga telah membentuk “Comprehensive Partnership” pada tahun 2010. Kemitraan strategsis ini merupakan komitmen bersama kedua negara. Kemitraaan ini diantaranya ditujukan untuk lebih meningkatkan kerjasama ekonomi dalam mendorong perdagangan dan investasi.

Kedua negara juga telah membentuk US-Indonesia Commercial Dialogue pada tahun 2011 untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan mendorong diskusi (Business to Business) dalam perdagangan termasuk meningkatkan iklim bisnis, perdagangan dan investasi. Terdapat 6 (enam) fokus aktifitas dalam kerjasama ini, yaitu: Investment Climate, Energy and Clean Environment, Small and Medium Enterprises (SMEs), The Expansion of Bilateral Trade Activities, Entrepreneurship, and Industrial Cooperation.

Indonesia; 2011; 19.111 Indonesia; 2012; 17.998 Indonesia; 2013; 18.878 Amerika; 2011; 7.413 Amerika; 2012; 7.997 Amerika; 2013; 9.088 Indonesia Amerika

(9)

8

Perekonomian dan Pasar AS

Amerika Serikat merupakan negara dengan perekonomian terbesar di dunia. PDB AS adalah senilai $16,79 triliun pada tahun 2013 atau sekitar seperempat GDP global. AS juga merupakan salah satu negara terkaya di dunia dengan PDB per kapita pada tahun 2012 menurut Bank Dunia sebesar $51.749, atau nomor delapan terbesar dunia.

Meskipun perekonomian AS sempat mengalami perlambatan bersama dengan Uni Eropa juga sempat mengalami krisis keuangan dan juga berpengaruh ke ekonomi global, namun pada akhir 2013 perekonomian dunia sedikit menguat. Begitu juga dengan perekonomian AS mengalami pertumbuhan sebesar 2,6% pada akhir tahun 2013, dan diprediksi akan mengalami pertumbuhan kurang lebih 1,9% menjadi 2,8% pada tahun 2014.

Ketidakmerataan pendapatan terus meningkat di AS sejak tahun 1970. Menghadapi kenyataan ini, pedagang eceran (retailer) di AS memutuskan untuk mengikuti perubahan pola pembelanjaan rumah tangga yang fokus akan produk low dan high end consumer goods.

Tabel 4: Data Statistik Perekonomian AS

Description 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Population (m) 311.8 314.3 317.0 319.5 322.1 325.0 GDP (US$ bn at market exchange rates) 15,094 15,780 16,492 17,239 18,053 18,851 GDP per head (US$ at market exchange

rates) 48,409 50,202 52,027 53,959 56,053 57,996 GDP (US$ bn at PPP) 15,094 15,780 16,492 17,239 18,053 18,851 GDP per head (US$ at PPP) 48,409 50,202 52,027 53,959 56,053 57,996 Personal disposable income (US$ bn) 11,556 12,086 12,579 13,066 13,605 14,188 Median household income (US$) 72,349 74,939 77,238 79,455 81,938 84,627 Household consumption (US$ bn) 10,726 11,203 11,678 12,218 12,778 13,350 Household consumption per head (US$) 34,400 35,640 36,840 38,240 39,670 41,070

(10)

9

Tabel 5: Data Statistik Belanja Konsumen AS

2011 2012 2013 2014 2015 2016

US$ bn

Food, beverages & tobacco 956 999 1,037 1,069 1,105 1,146 Housing & household fuels 1,993 2,065 2,135 2,200 2,269 2,346 Clothing & footwear 383 398 412 424 438 452 Household goods & services 464 481 497 512 528 546 Health 2,100 2,210 2,320 2,427 2,541 2,668 Transport & communications 1,339 1,415 1,493 1,569 1,650 1,741 Leisure & education 1,241 1,300 1,359 1,415 1,475 1,541 Hotels & restaurants 657 690 723 754 788 825

Other 1,590 1,675 1,760 1,841 1,929 2,026

Total 10,723 11,233 11,736 12,211 12,723 13,292

Sumber: Bureau of Economic Analysis, US Department of Commerce dan berbagai sumber

Tabel 6: Profil Negara Amerika Serikat

Pemerintahan

Nama Resmi : United States of America Bentuk Pemerintahan : Federal Democracy Kepala Negara : President Barrack Obama

Kota Dagang Kota Utama (* merupakan kota dagang) : Washington DC* 617,996 Jiwa

(11)

10 Northern New Jersey 8,821,155 Jiwa Houston 2,145,146 Jiwa Los Angeles-Long Beach 465,576 Jiwa

Seattle Tacoma 4,269,349 Jiwa

Detroit 706,585 jiwa

Chicago 2,707,120 jiwa Miami-Fort

Lauderdale 5,007,564 jiwa San

Jose-Sunnyvale-Santa Clara 1,836,911 jiwa Minneapolis-St.

Paul. 3,615,902 jiwa

Batas Negara

Lautan : Lautan Pasifik berbatasan dengan pantai barat AS, Lautan Atlantik berada pada pantai timur AS dan Lautan Artik pada pantai utara Alaska, yang juga bagian dari AS.

Daratan Imperial Beach, California, Tijuana, dan Baja California, di Sebelah Barat yaitu Matamoros, di wilayah timur yaitu Tamaulipas, dan Brownsville, Texas.

(12)

11 Populasi : 22,3 juta (2010)

Kelompok Etnis : Kulit putih 92%, Asia 7%, aboriginal dan lainnya 1%

Bahasa

(English merupakan bahasa utama)

: English 78.5%, Chinese 2.5%, Italian 1.6%, Greek 1.3%, Arabic 1.2%, Vietnamese 1%, lainnya 8.2%, tidak teridentifikasi 5.7% (sensus tahun 2006)

Infrastruktur

Ports STATE Number of Ports

: Alabama 19 Alaska 55 Arkansas 2 California 37 Connecticut 13 Delaware 4 District Of Columbia 1 Florida 19 Georgia 5 Hawaii 16 Idaho 1 Illinois 11 Indiana 6

(13)

12 Iowa 3 Kentucky 7 Louisiana 29 Maine 44 Maryland 7 Massachusetts 23 Michigan 24 Minnesota 5 Mississippi 16 Missouri 10 New Hampshire 1 New Jersey 14 New York 27 North Carolina 3 Ohio 9 Oklahoma 2 Oregon 11 Pennsylvania 6 Rhode Island 6 South Carolina 3 Tennessee 5

(14)

13 Texas 23 Vermont 1 Virgin Islands 1 Virginia 10 Washington 42 Wisconsin 12 Airports : 14,000

(15)

14

II. Informasi Pasar

Pertumbuhan Pasar FootWear

Terlepas dari melemahnya ekonomi dunia saat beberapa tahun pertama dari lima tahun menuju tahun 2014, pendapatan industry footwear sudah bertumbuh dengan tingkat rata-rata 4.6% setiap tahunnya mencapai 123.1 milyar US Dollar. Pendapatan per kapita dunia sedang mengalami trend kenaikan, mendukung pembelanjaan konsumen untuk produk sepatu untuk jangka panjang. Terlebih lagi, permintaan dari negara-negara berkembang terus menyokong industri terkait walaupun tingkat pembelian di Amerika Serikat dan Eropa menurun. Meningkatnya daya beli dan meluasnya angka pembelanja yang makmur dari negara negara BRIC (Brazil, Rusia, India dan RRT) sudah mendukung perkembangan industri footwear selama lima tahun terakhir. Dibarengi dengan pulihnya permintaan di Amerika Serikat, pendapatan industri terkait diperkirakan akan terus meningkat sebesar 5.5% di tahun 2014.

Perdagangan adalah bagian penting di dalam industri produksi footwear dunia, mencakup hampir 69.2% dari total pendapatan di tahun 2014. Negara RRT adalah eksportir produk footwear terbesar di dunia, berspesialisasi di opsi produk yang berbiaya rendah, bernilai rendah juga. Bahkan, Asia bagian Utara bertanggung jawab untuk sekitar 70% dari produksi volume seluruh industri footwear. Operator di wilayah wilayah negara maju dunia, seperti Amerika SErikat dan Eropa, kebanyakan terlibat di dalam aspek mendesain dan memasarkan produksi sepatu dikarenakan tingginya standar bayaran gaji di daerah-daerah tersebut. Namun Asia menghadirkan sebuah pilihan bagi operator-operator dalam menekan biaaya, sebab banyak perusahaan perusahaan yang outsource aktifitas aktifitas pembuatan secara fisik ke pabrik-pabrik di luar negara.

Di dalam lima tahun menuju 2019, industri pembuatan produk Footwear diperkirakan akan menunjukkan performa yang lebih baik lagi dibandingkan lima tahun terakhir. Ekonomi negara-negara maju yang memulih akan terus mendongkrak jumlah permintaan terhadap produk footwear, meningkatkan pendapatan sampai proyeksi rata-rata tahunan sebesar 7.3%, mencapai 175.4 milyar US dollar di dalam lima tahun menuju 2019. Dengan Eropa dan Amerika Serikat yang mulai pulih dari resesi, pendapatan terus diperkuat, menunjukkan pertumbuhan dalam dua tahun ke depan. Profit juga akan meningkat saat konsumen terus mencari produk footwear mewah, yang diikuti dengan label harga yang tinggi.

(16)

15 Industri produk footwear secara global adalah industri yang matang dan stabil. Hampir seluruh populasi di dunia memakai sepatu, dan hal tersebut membuat produk footwear memenuhi fungsi yang wajib dalam berpakaian dan aktiftas sehari-hari. Walaupun dengan kondisi resesi ekonomi dimana-mana, industri footware terus mengalami kenaikan dalam pendapatan setiap tahunnya sebesar 4.6% di dalam lima tahun sehingga 2014, mencapai 123.1 milyar US dollar. Bahkan, di tahun 2009, pendapatan industri meningkat. Jumlah permintaan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa mungkin menurun selama tahun-tahun belakangan ini, namun jumlah permintaan di negara dengan ekonomi yang sedang berkembang terus menguat, mengurangi besarnya tekanan penurunan.

Meskipun demikian, melemahnya ekonom dunia mempengaruhi performa industri terkait di tahun 2009 dan 2010. Permintaan dari Amerika Serikat,salah satu sumber permintaan dan impor produk industri footware utama dunia, menurun di tahun 2009, seiring dengan pendapatan per kapita dunia. Sebagai hasilnya, pendapatan industri produk footwear hanya bertumbuh sebesar 3.8% di tahun 2009, diikuti dengan tahun berikutnya yang lemah, dibandingkan dengan pertumbuhan industri yang jauh lebih kuat di tahun-tahun sebelumnya. Di tahun 2009, ekonomi dunia dan Amerika Serikat mulai melemah, membatasi pertumbuhan pendapatan industri produk footwear global. Tingkat pertumbuhan di RRT sempat menurun sedikit dengan tingkat yang lebih pelan dibandingkan tahun sebelumnya. Akan tetapi RRT terus memiliki infrastruktur dan pasar domestic yang besar untuk kelanjutan ekspansi industri produk footwear. Oleh karena kondisi ekonpmi yang lemah di negara-negara maju, permintaan untuk produk produk dengan harga rendah ke menengah buatan RRT, Vietnam dan India terus bertambah dengan konsumen yang memilih produk footwear impor bernilai rendah daripada merek-merek buatan lokal yang lebih mahal. Terlepas dari meningkatya permintaan tersebut, permintaan terhadap barang-barang mewah buatan Eropa dari negara-negara perindustrian muda menurun dengan drastis. Di tahun 2010, industri produk footwear dunia terus mengalami pertumbuhan pendapatan yang terbatas. Nilai ekspor dunia bertumbuh dengan kuat sebesar 12.5%, namun banyak yang dari produk-produk yang diimpor tersebut tinggal diam sebagai inventori/ persediaan sampai permintaan retail di bagian paling bawah mulai meningkat. Dengan pendapatan per kapita dunia mencatat trend peningkatan yang stabil, permintaan dari sector retail/ eceran pun mulai pulih. Perusahaan produksi alas kaki dunia mengalami pertumbuhan yang lebih kuat di tahun 2011, seiring dengan pedagang eceran menghabiskan inventori mereka dan beralih kepada supplier bagian atas untuk produk baru.

(17)

16 Dengan kondisi ekonomi global yang masih lemah, terutama di negara-negara maju, pendapatan industry terkait mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang sehat. Permintaan dari negara-negara BRIC (Brazil, Rusia, India dan RRT) terus stabil di dalam lima tahun terakhir. Bahkan, pertumbuhan GDP di dalam kelompok negara-negara tersebut sudah melebihi performa negara-negara maju. Di tahun 2014, GDP secara keseluruhan kelompok negara-negara BRIC diperkirakan akan meningkat 6.9%, mengikuti perkembangan GDP uni Eropa dan Amerika Serikat. Oleh karena performa negara-negara BRIC yang begitu spektakular, pendapatan industri alas sepatu diperkirakan mengalami pengingkatan 5.5% di tahun 2014.

Selama lebih dari 10 tahun, industri produsen produk alas kaki berpusat di RRT. Bahkan hampir 70% dari volume produksi alas kaki di tahun 2014 ada oleh karena wilayah-wilayah Asia Utara. Wilayah wilayah tersebut memiliki infrastruktur yang lebih kuat, yang sangat menolong dalam produksi produk alas kaki dalam bekerja sama dengan produsen lainnya. Selebihnya, biaya gaji rata-rata yang rendah membuat negara tersebut lebih mampu bersaing secara Internasional. Negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, Jepang dan banyak negara negara Eropa lainnya sudah mulai memindahkan aktifitas produksi mereka ke negara-negara yang lebih efisien dari segi biayanya. Di tahun 2014, diperkirakan ada kurang lebih 31,462 perusahaan produsen alas kaki di dunia. Tingkat gaji juga diperkirakan akan naik dengan rata-rata tahunan 5.8% hingga 11.4 milyar US Dollar di dalam jangka waktu lima tahun.

Dikarenakan kuatnya RRT dalam aktifitas produksi alas kaki, perdagangan internasional untuk industri produksi produk alas kaki itu cukup tinggi. Di tahun 2014, RRT diperkirakan terlibat di dalam 65% dari total nilai ekspor produk alas kaki secara global. Perdagangan Internasional di tahun 2014 diprediksikan akan menyumbang 69.2% terhadap pendapatan industri terkait, dan di dalam lima tahun menuju 2014, total nilai perdagangan dunia akan meningkat dengan pertumbuhan rata-rata tahunan 6.0%, mencapai 85.2 milyar US dollar. Permintaan dari konsumen di RRT dan India yang terus meningkat untuk produk berkualitas tinggi sangat menguntungkan produsen dan eksportir produk alas kaki mewah, yang mana mendorong ekspor hingga 2.8% di tahun 2014.

(18)

17

Tabel 8: Impor Kopi AS dari Dunia

Sumber: Global Trade Atlas diolah oleh ITPC

Berdasarkan laporan tahun 2013 di tabel di atas, Indonesia menduduki peringkat ke 4 sebagai negara eksportir produk alas kaki terbesar ke negara Amerika Serikat. Nilai ekspor produk alas kaki dari Indonesia adalah sejumlah 1 Milyar 330 juta US dollar, yang mana memegang andil sebesar 3.94% dari total ekspor dunia ke Amerika Serikat. Walaupun menduduki peringkat ke empat, Indonesia mengalami kenaikan sebesar 22.81% dalam jangka waktu tiga tahun dari tahun 2011, yang hanya mencatat nilai ekspor sebesar 770 juta US dollar.

Potensi Pasar Impor Footwear ke AS

Kenaikan nilai impor produk alas kaki mempengaruhi pendapatan global industri terkait selama hampir sepuluh tahun terakhir. Diperkirakan nilai impor produk alas kaki akan terus berkembang dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 5.6% setiap tahunnya, mencapai 24.9 milyar US dollar dalam kurun waktu lima tahun hingga tahun 2014. Impor mencakup hampir 93.0% dari total permintaan domestic di tahun 2009, dan akan naik ke 94.3% di tahun 2014, 95.6% di 2019. Kenaikan ini ini diperkirakan oleh berbagai faktor. Pertama, pengalihan produksi ke luar memberikan produsen keuntungan dalam menghemat biaya structural. Kemampuan untuk memperoleh biaya tenaga kerja yang murah di RRT dan Vietnam membuat mereka menjadi lokasi yang menarik untuk produksi. Insentif pajak untuk produsen yang berorientasikan ekspor serta kebijakan kesehatan dan keamanan

(19)

18 yang lebih ringan juga membantu para produsen. Dengan pengurangan pembatasan

perdagangan lewat tahun 2005, industri domestic kehilangan hampir seluruh perlindungan terhadap kompetisi asing. Faktor-faktor tersebut membuat produsen domestic di posisi yang tidak menguntungkan, dan mereka antara harus keluar dari industri atau mulai fokus kepada pasar golongan tinggi, yang rela menghabiskan uang lebih untuk membeli sepatu. Sumber utama impor produk sepatu/ alas kaki adalah RRT (66.0%), Vietnam (13.7%), Indonesia (5.0%) dan Itali (5.9%). Bagian impor RRT telah menurun selama lima tahun terakhir. Impor produk alas kaki dari RRT adalah sebesar 76.1% dari total impor di tahun 2009. Namun sejak itu, mata uang Yuan RRT telah mengalami kenaikan 11.2% terhadap US Dollar. Terlebih lagi, kenaikan upah yang terus terjadi, biaya pengiriman serta kompetisi di RRT yang terus meningkat menyebabkan para produsen mencari sumber-sumber lainnya yang lebih murah dalam pembayaran upah dan kebijakan yang lebih ringan. Ini

menyebabkan nilai impor RRT anjlok. Yang memperoleh untung adalah negara Vietnam. Mata uang Vietnam, Dong, tidak hanya jauh lebih lemah dari US dollar, namun juga terus menurun dalam lima tahun terakhir, sehingga membuat impor dari Vietnam itu jauh lebih murah. Hal-hal di atas membuat nilai impor dari Vietnam naik dari 7.6% di tahun 2009 menjadi 13.7% di tahun 2014. Nilai tukar mata uang Rupiah juga sudah menurun terhadap dollar sebesar 3.2% dalam lima tahun hingga 2014. Oleh sebab itu, nilai impor dari

Indonesia juga mengalami kenaikan dari 2.6% menjadi 5.0%, antara tahun 2009 dengan tahun 2014.

(20)

19

Produsen Utama Footwear di AS

Di Amerika Serikat hanya ada satu perusahaan produksi alas kaki/ sepatu domestik (memiliki fasilitas produksi di dalam negeri) yaitu New Balance.

Perusahaan-perusahaan alas kaki/ sepatu tersebut adalah:

Reebok International Ltd.

Berdiri di tahun 1979, Reebok tetap menjadi usaha alas kaki yang cukup kecil sampai Paul Fireman memperoleh izin Amerika Utara untuk menjual sepatu sepatu Reebok dengan nama Reebok USA di tahun 1982. Bersama dengan kompetitor seperti Nike dan Adidas, mereka memusatkan perhatian mereka kepada pasar sepatu olahraga. Penjualan perusahaan Reebok meledak hingga 3.5 juta US dollar di tahun 1982, dan 919 juta di di tahun 1986. Di tahun 1998 dan 1999, Reebok mengurangi tenaga kerja mereka sebesar 20.0%. Perusahaan saingan mereka, Adidas AG mengakuisi Reebok International Ltd. Di tahun 2006 seharga 3.8 milyar US dollar.

Adidas AG

Adidas AG adalah perusahaan Jerman berskala dunia yang menjual pakaian dan aksesoris olahraga, desainer peralatan olahraga, produsen dan distributor. Di tahun 2005, Adidas AG membeli perusahaan AS Reebok, yang membuat ukuran Adidas hampir sama dengan Nike, dan memberikan eksistensi yang lebih besar di pasar AS, dengan grup tersebut menghasilkan 40% dari total penjualan hanya di Amerika Utara. Sekitar 97% dari total produksi alas kaki untuk Adidas dan Reebok dilakukan di Asia, sisanya 3.0% itu produksi di Eropa, Afrika dan Amerika.

(21)

20

Nike Inc.

Didirikan oleh Phil Knight dan Bill Bowerman di tahun 1962, hari ini Nike adalah perusahaan alas kaki terbesar di dunia, yang mengendalikan hampir 40% dari pasar alas kaki atletik di Amerika Serikat. Seperti perusahaan alas kaki/ sepatu AS lainnya, fasilitas tempat produksi perusahaan Nike terletak di luar negeri seperti RRT, yang diuntungkan oleh rendahnya biaya produksi dan upah tenaga kerja. Oleh karena itu, perusahaan alas kaki Nike bukanlah pemain utama dalam industri sepatu dan alas kaki di AS. Hasil produksi di luar AS mencapai 97% dari total produksi Nike, yang mana 37% dipegang oleh Vietnam, 34% oleh RRT, 23% oleh Indonesia, Thailand sebesar 2%, serta India sebesar 1%. Nike juga memiliki perjanjian produksi dengan Amerika Selatan dan Utara.

New Balance Athletic Shoes Inc.

New Balance Atheletic Shoes Inc. adalah perusahaan alas kaki berbasis di Boston. Perusahaan ini didirikan di tahun 1906, dan satu-satunya perusahaan sepatu atletik yang memiliki fasilitas produksi di Amerika Serikat. New Balance memiliki enam fasilitas produksi di Amerika Serikat, yaitu di Massachusetts, Maine dan California.

Produk New Balance memiliki nilai harga yang sedikit lebih tinggi dibandingkan produk alas kaki kompetitor lainnya, karena menjual produk produk buatan domestic yang premium. Menurut New York Times pada bulan April 2012, perusahaan New Balance mencatat pendapatan global sekitar 2 milyar US dollar, naik dari 1.7 milyar US dollar di tahun 2007. Di tahun 2014, laba operasi perusahaan produksi secara domestik diperkirakan akan mencapai 7.3 milyar US dollar, mencatat 5.5% dari pendapatan keseluruhan.

(22)
(23)

22

III.

Kebijakan Impor

Regulasi dan Ketentuan Produk Footwear di AS

Sebagaimana dengan industri pakaian dan garmen lainnya, industri produsen sepatu dan alas kaki harus mengikuti ketentuan hukum dan kebijakan lingkungan, dan juga mentaati persyaratan persyaratan yang ditentukan oleh hukum hukum Internasional, Federal, lokal dan negara bagian. Produsen produk alas kaki harus juga mengikuti peraturan bea cukai Amerika Serikat untuk material-material impor. Di tahun 2003, Amerika Serikat mulai memberlakukan kebijakan yang mewajibkan semua importir untuk melaporkan manifest detail kepada kantor bea cukai Amerika Serikat 24 jam sebelum kargo muatan meninggalkan negara asal. Produsen alas kaki diberikan kelonggaran, yang mana tergantung kepada deskripsi laporan tersebut. Contohnya keterangan yang generic seperti ‘sepatu’ akan jatuh kepada peraturan-peraturan yang baru, sedangkan informasi yang lebih mendetil mungkin tidak tersangkut dengan peraturan baru tersebut.

Produsen-produsen harus juga mentaati hukum hak paten dan hak cipta Amerika Serikat yang terhubung dalam melindungi kepemilikan intelektual. Hukuman akan diberikan kepada pelanggaran hak paten tersebut. Penalti juga akan dikenalakn kepada perusahaan perusahaan yang melanggar hukum hukum gaji/ upah dan ketenagakerjaan Amerika Serikat. Di samping itu, banyak juga kebijakan yang menyangkut keamanan dan kesehatan dalam bekerja yang harus diperhatikan. Perusahaan perusahaan yang terkait dengan industri ini juga harus tunduk kepada hukum ramah lingkungan dan anti dumping yang mengatur pembuangan sisa industri dan bahan yang dipakai dalam pembuatan produk sepatu seperti alas sepatu yang terbuat dari karet sintesis atau kulit. Bersamaan dengan itu, PBB juga mengingatkan banyak perusahaan dalam industri produksi untuk mengikuti standar yang ditetapkan oleh Organisasi Tenaga kerja Dunia (ILO), yang bertugas untuk melindungi hak azasi manusia tenaga kerja seluruh dunia.

(24)

23 Tarif Bea Masuk

Tarif bea cukai untuk produk alas kaki memasuki negara Amerika Serikat berkisar dari 0 – 37.5%. Nilai tariff tersebut ditentukan berdasarkan produsen dan bahan-bahan dasar pembuatan sepatu. Sepatu yang terbuat dari kulit memiliki bea masuk yang berbeda dengan karet, plastk, dan sepatu terbuat dari kulit babi.

Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menetapkan ketentuan-ketentuan perdagangan dunia antara negara-negara yang berpartisipasi di dalam industri produksi sepatu dan alas kaki. Perjanjian WTO menetapkan peraturan dasar legal untuk perdagangan internasional dan komitmen pembukaan pasar oleh anggota-anggotanya. Perjanjian-perjanjian tersebut dinegosiasi dan ditanda tangani oleh seluruh anggota-anggota WTO dan ditegakkan di dalam dewan parlemen mereka.

Negara-negara seperti Meksiko, Kanada, Kolumbia, Chile dan Afrika Selatan terus melanjutkan batasan-batasan dalam impor produk alas kaki dari RRT dimana banyak perusahaan Amerika Serikat mengolah dan memproduksi kebanyakan dari produk alas kaki mereka. Akan tetapi, banyak perusahaan domestik yang dapat memenuhi kebutuhan pasar-pasar tersebut melalui pengecualian atau pencarian sumber alternatif dari luar RRT.

Perusahaan perusahaan Amerika Serikat yang mengimpor produk alas kaki harus mengikuti kuota yang disetujui oleh perjanjian bilateral antara AS dengan negara-negara asal impor (contohnya Hong Kong dan Korea). Perjanjian perjanjian tersebut menetapkan kuota jumlah dan jenis alas kaki yang bisa diimpor.

Dibentuknya North American Free Trade Agreement mengizinkan naiknya tingkat impor dari maupun ekspor menuju Meksiko dan Kanada. Di bawah perjanjian tersebut, tiga negara di benua Amerika bagian Utara tersebut menikmati perdagangan bebas bea cukai antar satu dengan yang lain. Kanada dan Meksiko adalah dua tujuan ekspor utama untuk perusahaan produsen Amerika Serikat, bersama mengakumulasikan hampir seperempat nilai ekspor.

Tarif dan pengurangan kuota dari Januari 2005 untuk impor produk alas kaki ke Amerika Serikat telah menyebabkan impor yang lebih berkompetisi. Ini juga mengarah kepada harga produk alas kaki bagi konsumen. Produsen produk alas kaki domestik dipaksakan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi untuk bisa tetap bersaing dengan nilai impor yang lebih rendah.

(25)

24

Saluran Distribusi Produk Footwear di AS

Secara umum distribusi penjualan produk alas kaki berawal dari pihak produsen atau manufaktur pembuat produk yang kemudian didistribusikan melalui wholesaler atau pusat-pusat grosir. Kemudian dari pusat grosir didistribusikan langsung ke toko toko retail dan toko toko yang menjual produk-produk sepatu/ alas kaki pada umumnya. Beberapa toko akan langsung membeli dari produsen dengan alasan untuk mendapatkan harga yang lebih kompetitif.

Gambar 2: Alur Distribusi Manufaktur

Manufaktur

Pusat Grosir

- Toko retail

- Toko Sepatu

(26)

25

IV. Peluang Dan Strategi

Segmentasi dan Produk Sepatu/ Alas Kaki

Sepatu Laki-Laki

Produk sepatu/ alas kaki untuk laki-laki (tidak termasuk sepatu olahraga) mencakup segmen terbesar, dengan hampir 55.2% dari seluruh pendapatan industri terkait. Angka tersebut menurut dari 57.4% dari tahun 2009. Penurunan ini termasuk berlangsung pelan karena pasar produk alas kaki untuk laki-laki tidak sejenuh segmen lainnya. Perubahan dalam style dan desain produk sepatu laki-laki yang lebih perlahan membuat mesin-mesin yang ada, peralatan dan produk yang ada masih bisa dipakai setiap tahun. Tidak seperti sepatu untuk wanita, yang sering berganti style dan desain, membuka pintu untuk perusahaan asing mulai mengembangkan operasi mereka. Produk alas kaki untuk laki-laki hanya mencata 14% dari penjualan konsumen produk alas kaki, menandakan nilai impor untuk produk alas kaki segmen laki laki lebih rendah di bandingkan segmen-segmen lainnya.

Sepatu yang Terbuat dari Karet dan Plastik

Produk alas kaki yang terbuat dari karet dan plastik adalah segmen terbesar kedua, mencakup sebesar 20.8% dari total pendapatan industri terkait. Produk-produk ini sudah membentuk dan mempererat tapak kaki/sol dan fabric uppers. Kategori ini termasuk sepatu anak-anak, wanita dan laki-laki, dan mencakup di dalamnya sepatu boot karet, sepatu kanvas, sandal karet dan sepatu karet. Segmen ini membuat hampir 19.1% dari pendapatan industri di tahun 2009. Walaupun segmen ini dibantu dengan menurunnya harga karet dunia, persaingan dagang impor untuk produk segmen ini akan menurun di dalam jangka waktu 5 tahun menuju 2019.

Sepatu Wanita

Sepatu wanita (terkecuali sepatu atletik) mencakup hampir 11.7% dari pendapatan industri, membuatnya menjadi segmen produk terbesar ketiga. Pendapatan segmen ini meningkat sebesar 10.9% di tahun 2009 sebab industri domestik masih mampu melayani pasar yang lebih berkualitas tinggi. Produk alas kaki wanita berhasil mencetak penjualan sebesar 40% dari total penjualan produk sepatu di Amerika Serikat. Ini menunjukkan level tingkat tinggi nilai impor produk alas kaki

(27)

26 wanita. Produsen sepatu di Itali menyediakan lebih banyak produk berkualitas dan bernilai tinggi, sedangkan yang lebih murah datangnya dari RRT dan Vietnam. Dalam jangka waktu lima tahun menuju 2019, segmen ini diperirakan lumayan konstan.

Sandal Rumah dan Alas Kaki Lainnya

Segmen sisanya sejumlah 12.3% dari total pendapatan, yang mana 6.4% datang dari sandal rumah tangga dan 5.9% dari produksi alas kaki lainnya. Alas kaki di segmen ini mencakup sepatu olahrage, pelindung, sepatu kerja boot dan sepatu air. Segmen ini telah menurun di lima tahun terakhir ini karena banyak perusahaan besar yang memindahkan fasilitas produksi mereka ke negara negara yang biayanya lebih rendah. Perusahaan seperti Nike contohnya, di laporan tahunan paling terakhirnya menyatakan 97% dari produk alas kaki mereka diprodusi di pabrik-pabrik luar negeri.

(28)

27

Strategi

Untuk mempertahankan dan memaksimalkan potensi Indonesia dalam perdagangan produk alas kaki, beberapa hal yang dapat dikembangkan untuk menambah ekspor alas kaki ke Amerika Serikat adalah:

Pemasaran produk alas kaki Indonesia dengan memberikan info faktual dalam katalog: Dengan memberikan informasi tambahan mengenai alas kaki Indonesia, hal ini akan memperkuat kesadaran konsumen akan potensi alas kaki Indonesia. Katalog ini juga akan berguna bagi para buyers atau calon konsumen untuk mengetahui seluruh produk alas kaki dari Indonesia.

Kualitas dan Konsistensi Produksi Alas Kaki: Mutu, kualitas dan konsistensi perlu untuk terus menerus dijaga, terutama di pasar AS dimana konsumennya memiliki kesadaran tinggi terhadap lingkungan dan alam.

Promosi Melalui Pameran Dagang Internasional: Pengembangan promosi alas kaki Indonesia dilakukan melalui keikutsertaan dalam pameran dagang internasional di Amerika Serikat. Promosi melalui pemasangan iklan pada berbagai macam media seperti televisi, majalah, dan internet di Amerika Serikat juga patut untuk dilakukan.

PERAN ITPC CHICAGO

ITPC akan membantu promosi pemasaran di Amerika Serikat melalui: a. Pemberian informasi pasar (Market Brief);

b. Penyediaan data dan informasi mengenai daftar importir/agen/distributor; c. Membantu melakukan kontak dagang dan mempersiapkan pertemuan bisnis; d. Menghubungkan dengan pihak pemerintah setempat ataupun organisasi

lainnya;

e. Mendampingi pengusaha dalam pertemuan bisnis (jika diperlukan); f. Membantu keikutsertaan pada pameran internasional;

g. Membantu mempromosikan produk Indonesia melalui penyebaran brosur, display dan sample;

(29)

28

V. Informasi Penting

TPO dan Kedutaan Amerika Serikat di Indonesia

TRADE PROMOTION ORGANIZATION/TPO KEDUTAAN

U.S. Commercial Center Wisma Metropolitan II, 3rd Floor

Jl. Jendral Sudirman Kav. 29-31 Jakarta 12920, Indonesia

Tel: (62-21) 526-2850 Fax: (62-21) 526-2855 E-mail: office.jakarta@trade.gov Web: www.buyusa.gov/indonesia/en/

Jalan Medan Merdeka Selatan No. 3-5 Kecamatan Gambir Jakarta Pusat Jakarta 10110 Indonesia Telepon: (62-21) 3435-9000 Faks: (62-21) 3435-9922 Web: jakarta.usembassy.gov

Kamar Dagang Amerika Serikat di Indonesia, Kadin Indonesia dengan

Amerika Serikat dan Kamar Dagang Indonesia di Amerika Serikat

KAMAR DAGANG AMERIKA SERIKAT

DI INDONESIA DENGAN AMERIKA SERIKAT KADIN INDONESIA

AmCham Indonesia National Secretariat World Trade Centre 11th Floor Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29 – 31

Jakarta 12920 Indonesia Tel: (62-21) 526-2860 Fax: (62-21) 526-2861 Email: info@amcham.or.id Web: http://www.amcham.or.id

Kamar Dagang dan Industri Indonesia Indonesian Chamber of Commerce and Industry

Menara Kadin Indonesia Lt. 29 Jalan HR Rasuna Said X-5 kav 2-3,

Jakarta 12950 - Indonesia Tel: (62-21) 527-4484 Fax: (62-21) 527-4331

Email: sekretariat@kadin-indonesia.or.id Web: www.kadin-indonesia.or.id

KAMAR DAGANG INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT

American Indonesian Chamber of Commerce 317 Madison Ave

Suite 1619, New York, NY 10017 Tel: (212) 687-4505 E-mail: wayne@aiccusa.org

(30)

29

Asosiasi Footwear di Amerika Serikat

ASOSIASI FOOTWEAR DI AMERIKA SERIKAT Footwear Distributors & Retailers of America

(FDRA) 1319 F St. NW Suite 700, Washington DC 20004 Tel +1 202 737-5660 Fax +1 202 645-0789 Email: info@fdra.org http://www.fdra.org/

American Apparel & Footwear Association (AAFA) 1601 N Kent St #1200, Arlington, VA 22209 Tel:+(703) 524-1864 http://www.wewear.org/

Daftar Pameran Kopi di Amerika Serikat

DAFTAR PAMERAN KARET DI AMERIKA SERIKAT Shoe Market of the Americas (SMOTA)

1-3 Maret, 2015

Miami Airport Convention Center MACC 711 NW 72nd Ave, Miami, FL 33126 Phone (786) 331-9000 fax (786) 331-9955

Perwakilan Kedutaan/Konsulat Indonesia di Amerika Serikat

PERWAKILAN INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT Embassy of the Republic of Indonesia

Washington DC 2020 Massachusetts Ave. N.W. Washington, D.C. 20036, USA Tel 202 775 5200 Fax 202 775 5365 Web: www.embassyofindonesia.org

The Consulate General of the Republic of Indonesia in San Francisco

1111 Columbus Avenue San Francisco, CA 94133 Tel: (415) 474 – 9571 Fax: (415) 441 - 4320 Web: www.kjrisfo.net The Consulate General of the Republic of

Indonesia in Los Angeles 3457 Wilshire Boulevard Los Angeles, CA 90010 Tel: (213) 383 - 5126) Fax: (213) 487 - 3971 Web: www.kjri-la.net

The Consulate General of the Republic of Indonesia in Houston 10900 Richmond Avenue Houston, TX 77042 Tel: (713) 785 - 1691 Fax: (713) 780 - 9644 Web: www.indonesiahouston.net The Consulate General of the Republic of

Indonesia in Chicago 211 West Wacker Drive, 8th Floor

Chicago, IL 60606 Tel: (312) 920 - 1880 Fax: (312) 920 - 1881

The Consulate General of the Republic of Indonesia in New York

5 East 68th Street New York, NY 10065 Tel: (212) 879 - 0600 Fax: (212) 570 – 6206

(31)

30 PERWAKILAN INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT

(32)

30

Daftar Importir Produk Kopi di AS

First Name

Last

Name Title Company Name Primary Address 1

Primary

City State Zip

Phone

Number Web Address

Greg Ribatt

Pres-ceo

THE STRIDE RITE

CORPORATION 191 Spring St Lexington MA 2421 617-824-6000 www.striderite.com Jack Cuniff Cfo ADIDAS AMERICA, INC. 5055 N Greeley Ave Portland OR 97217 971-234-2300 www.adidas.com David Thomas

Chief

Op. ASICS AMERICA CORPORATION 29 Parker Ste 100 Irvine CA 92618 949-453-8888 http://www.asicsamerica.com Scott Sessa Ceo

Minnetonka Moccasin Company, Inc

1113 E Hennepin

Ave Minneapolis MN 55414 612-331-8493 www.minnetonkamoccasin.com Charles Cole Pres STONE AGE EQUIPMENT, INC. 1419 W State St Redlands CA 92373 909-798-4222 www.fiveten.com

(33)

31 30

Informasi Lainnya

Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chicago

Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan menghubungi ITPC Chicago: www.itpcchicago.com, telephone (312) 640 – 2463 atau faksimili (312) 640 - 2648

Statistical Information

United States Bureau Of Labour Statistics: www.bls.gov United States Bureau of Economic Analysis: www.bea.gov

Product Compliance and Regulations

The Consumer Product Safety Improvement Act (CPSIA) of 2008 www.cpsc.gov/about/cpsia/cpsia.html

Customs requirements: www.cbp.gov Fair trading regulations: www.ftc.gov

US Food and Drug administration: www.accessdata.fda.gov United States Department Of Agriculture: www.usda.gov

Setting-up buying a company

Business license and permit requirement: http://www.sba.gov Business name availability and registration as a foreign company: www.nj.gov/treasury/revenue/gettingregistered, www.sos.state.oh.us

Search for trademarks, business and product names that have already been registered: www.uspto.gov/trademarks/index.jsp

Apply for an United States Business Number: www.sba.gov

Register a website domain name: www.domain.com/domains/tlds/us.bm

Tax and GST

Tax obligations and apply for a Tax File Number (TFN): www.ustaxcourt.gov/electronic_access.htm

Trade shows/expos

Expo Database: www.expodatabase.com/trade-shows-america/usa/

Employment regulations

United States Department of Labour: www.dol.gov/compliance/guide/

Business directories

USA Directory: www.usadirectory.biz

USA manufacturer Directory: www.manufacturerusa.com

State business information

Business information pada 50 state: www.usa.gov/Agencies/State-and-Territories.shtml

Media and business news

Wall Street Journal : www.wsj.com New York Times: www.nytimes.com

Washington Post: www.washingtonpost.com Newyork Daily News: www.nydailynews.com Chicago Tribune: www.chicagotribune.com The Aegis: www.baltimoresun.com

Gambar

Gambar 1. Peta Amerika Serikat
Tabel 1:  15 Komoditas Ekspor Utama Indonesia ke AS
Tabel 4: Data Statistik Perekonomian AS
Tabel 6: Profil Negara Amerika Serikat
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pelaporan kejadian efek samping obat atau ROTD, efek samping obat tradisional, suplemen makanan dan kosmetika menggunakan formulir monitoring efek samping obat, obat

Kepadatan arus listrik pada suatu media yang dialiri arus listrik searah merupakan fungsi bernilai vektor dari suatu vektor posisi, sehingga dapat

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik mengadakan penelitian mengenai implementasi penganggaran berbasis kinerja melalui DIPA pada satuan kerja Pemerintah

Dengan metode ini peneliti menelusuri data-data yang berkaitan dengan penelitian ini melalui: internet, catatan sambutan kepala madrasah dalam wisuda purna siswa, buku-buku

Osifikasi (osteogenesis) berdasarkan asal embriologisnya terdapat dua jenis osifikasi, yaitu ossifikasi intramembran yang embriologisnya terdapat dua jenis osifikasi,

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber... penyusunan Skripsi ini diantaranya Keterampilan Elektronika

Simpulan penelitian ini adalah (1) dengan analisis semiotik diketahui bahwa kode hermeneutik yang terdapat dalam kumpulan cerpen Tanjung Perempuan karya Abdul Kadir Ibrahim

Dalam hubungannya dengan citra anak, ketegangan itu dapat dilihat dari relasi yang terbangun antara orang tua dan anak.. Ketegangan pertama dapat dilihat dalam relasi Fahira