• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh RKS Genset - 02 Persyaratan Teknis Khusus Sistem Elektrikal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh RKS Genset - 02 Persyaratan Teknis Khusus Sistem Elektrikal"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

HAL

01. LINGKUP UMUM PEKERJAAN……… 311

02. RUANG LINGKUP PEK. DIESEL GENERATOR SET ……… 311

03. GAMBAR – GAMBAR RENCANA ………... 313

04. GAMBAR – GAMBAR KERJA (SHOP DRAWING)………….. 313

05. GAMBAR –GAMBAR SESUAI PELAKSANAAN ……….. 313

06. STANDARD DAN PERATURAN ……… 313

07. BAHAN DAN TENAGA PELAKSANA ……… 314

08. SYARAT PENGUJIAN ………. 315

09. TANGGUNG JAWAB PABRIK PEMBUAT ………... 315

10. DEFECT LIABILITY PERIOD……….. 316

11. START UP INSURANCE ……… 316

12. GARANSI PABRIK ……… 316

13. PENDIDIKAN DAN LATIHAN……… 316

14. AFTER SALES SERVICE………. …... 316

15. URAIAN SISTEM, KONTROL, ENGINE, GENERATOR DAN PERALATAN……… 317

16. ALTENATOR……… 318

(2)

01.

Lingkup Umum Pekerjaan

Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan, izin-izin, tenaga teknisi dan tenaga ahli. Dalam lingkup ini termasuk seluruh pekerjaan yang tertera didalam gambar dan spesifikasi teknis ini maupun tambahan-tambahan lainnya, sehingga Diesel generator Set siap dioperasikan secara baik sebagai sumber listrik utama . Diesel generator set yang ditawarkan harus baru (brand-new), dan dibuat serta dirakit di original country (yang dapat dibuktikan dengan dokumen bill of laiding), bukan buatan OEM diluar original country, serta pengkopelan antara prime mover / diesel dengan alternator (generator) harus dilakukan manufacture original country, bukan pada negara dimana transit pengiriman ataupun di Indonesia. Pekerjaan tersebut terdiri dari pangadaan pemasangan, dan testing.

02.

Ruang Lingkup Pekerjaan Diesel Generator Set

a. Pengadaan, pemasangan dan pengujian lengkap dengan perijinan diesel generator set, sebanyak 1 unit dengan kapasitas 400 KVA per-unit prime type, 380/220Volt, 50Hz, 1500RPM ; lengkap dengan Residential Silencer, Vibration hanger and support, seluruh auxiliary equipment governor module dan kontrol untuk keperluan automatic start dan manual start.

b. Tangki bahan bakar untuk mensuplay beban penuh lengkap dengan pemipaan, pompa bahan bakar, kontrol pompa, tangki mingguan yang merupakan bejana berhubungan dan tangki harian lengkap dengan valve dan kontrol untuk keperluan pengisian dan pengecekan volume solar.

c. Filling tank point (tempat pengisian bahan bakar lengkap dengan pompa, pemipaan dan peralatan control untuk keperluan pengisian bahan bakar dari tempat pengisian menuju tangki bahan bakar mingguan.

d. Pemipaan dari tangki solar ke diesel genset lengkap dengan assesories lainnya (flow meter, clamps) yang diperlukan.

e. Pengadaan dan pemasangan grille, fan (kipas) untuk keperluan ventilasi ruangan, sehingga temperature ruang genset tidak lebih dari 30°C pada saat diesel genset tidak dioperasikan.

f. Sound attenuator / sound proofing ruangan dari bahan dasar jenis rock wall yang dirakit dengan baik dan rapih sehingga didapatkan sound pressure level tidak lebih dari 70dB pada jarak 1 meter dari ruang genset.

g. Floor standing control panel lengkap dengan air circuit breaks, digital metering, automatic main failure, control, protection, auto dan manual synchronizing control, auto load transfering dan load sharing, announciator panel, DC power supply untuk control dan peralatan bantu lainnya.

(3)

h. Panel control untuk engine lengkap dengan peralatan auto starting dan pengabelannya dan metering.

i. Kabel daya tunggal tegangan rendah 1 KV dan kabel kontrol multi core tegangan rendah lengkap terpasang, komplit dengan kabel rak, conduit, clamps dan assessoriesnya.

j. Pengadaan behan bakar solar untuk keperluan pengujian-pengujian sebelum serah terima pekerjaan, dan bahan bakar solar terisi penuh pada seluruh tangki bahan bakar pada saat serah terima pekerjaan.

k. Sistem pentanahan

Sistem pentanahan bagi titik netral dan badan peralatan yang terbuat dari metal dihubungkan pada sistem pentanahan dengan tahanan pentanahan maximal 2 Ohm dan hal ini berlaku untuk seluruh pentanahan pada power house.

l. Pondasi-pondasi ringan, penggantung, support, tangga/railing, Bak kontrol, kabel trench, kabel rak, sparing dan lain-lain.

m. Training bagi calon operator as built drawing dan manual operation book dalam bahasa Indonesia dan Inggris sebanyak 5 rangkap.

n. Mengurus izin-izin kepada badan berwenang untuk pengoperasian diesel generator set.

o. Peralatan lengkap yang direkomendasikan (spare parts and tools) untuk jangka waktu 2 (dua) tahun operasi.

p. Testing, Ballancing and Commissionig. Lengkap dengan bahan bakar dalam tangki terisi penuh pada saat pekerjaan diesel genset diserah terimakan pertama.

q. Pekerjaan-pekerjaan lainnya yang tidak tercantum dalam gambar-gambar rencana maupun persyaratan teknis, tetapi perlu untuk menunjang pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas, seperti pengadaan dan pemasangan Rock wall, pondasi pompa, pondasi tangki dan peralatan bantu lainnya.

Kepada Pemborong diminta dalam penawaran mereka (dimana telah dilampirkan katalog, brosur, dan sebagainya) untuk secara jelas menunjukkan tipe, spesifikasi yang lengkap dan juga cara pemasangan dari setiap bahan dan peralatan yang ditawarkan. Pemborong diperbolehkan mengusulkan setiap alternatif lainnya mengenai jumlah dan kapasitas masing-masing diesel genset, cara operasi berbagai peralatan sistem, dan sebagainya, selama dari masing-masing peralatan tersebut, secara keseluruhan sistem dapat memenuhi tehadap kemampuan yang diperlukan. Menjadi tanggung jawab pemborong untuk memberikan garansi kesempurnaan bekerjanya seluruh sistem.

(4)

03.

Gambar-gambar Rencana

Gambar-gambar elektrikal menunjukan secara umum tata letak dari peralatan-peralatan seperti : diesel genset, transformator, panel-panel, trench kabel, dan lain-lain. Penyesuaian harus dilakukan dilapangan karena keadaan sebenarnya dari lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.

04.

Gambar-gambar Kerja (Shop Drawings)

Pemborong harus membuat gambar-gambar kerja (shop drawings) yang menunjukan tata letak pemasangan yang lengkap, dimensi-dimensi peralatan, detail-detail, dan sebagainya. Gambar-gambar kerja dan juga katalog, brosur dan tipe peralatan yang akan dipasang harus diserahkan kepada C.M untuk disetujui. Shop drawings harus sudah diserahkan kepada CM 7 hari sebelum pemasangan.

05.

Gambar-gambar Sesuai Pelaksanaan (As Built Drawing)

Pemborong harus membuat catatan yang cermat dari penyesuaian-penyesuaian pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set lengkap gambar (kalkir) dan lima set lengkap gambar blue print sebagai gambar-gambar sesuai pelaksanaan (as built drawings). As built drawing harus diserahkan kepada C.M segera setelah pekerjaan selesai.

06.

Standard dan Peraturan

a. Seluruh pekerjaan elektrikal termasuk perencanaan, pembuatan dan pemasangan harus dilaksanakan mengikuti standard dalam PUIL terbitan terakhir, SII atau standard-standard International lainnya yang tidak bertentangan dengan PUIL 2000.

b. Seluruh pekerjaan pemipaan harus dilaksanakan mengikuti standard dan peraturan-peraturan dari Pedoman Plumbing Indonesia dan jawatan keselamatan kerja (Depnaker).

c. Seluruh pekerjaan sipil/struktural harus dilaksanakan mengikuti standard dan peraturan-peraturan dalam PBI.

Disamping itu peraturan-peraturan setempat yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini harus ditaati pula. Surat izin bekerja sebagai instalatir dari kelas yang sesuai dengan pekerjaan ini harus dimiliki secara sah oleh Pemborong. Satu copy surat izin tersebut harus diserahkan kepada C.M.

(5)

07.

Bahan dan Tenaga Pelaksana (Material and Workmanship)

Semua bahan akan dipasang harus 100 % baru, dalam keadaan baik dan sesuai dengan yang dimaksud. Pemborong harus menempatkan dilapangan secara fulltime seorang koordinator yang ahli dalam bidangnya., berpengalaman dalam pekerjaan yang serupa dan dapat mewakili Pemborong dengan predikat baik. Tenaga pelaksana lainnya harus dipilih yang sudah berpengalaman dan sudah biasa menangani pekerjaan instalasi diesel genset dengan baik, aman dan rapih.

a. Pemotongan dan Pembobokan (Cutting and Patching). Pemborong harus bertangggung jawab pada penyelesaian/penyempurnaan semua pemotongan dan pembobokan dari setiap konstruksi bangunan yang diperlukan untuk pemasangan dari pekerjaan ini. Kecuali hanya apabila dinyatakan lain didalam gambar.

Bagaimanapun juga setiap pemotongan atau pemasangan bagian-bagian struktural dari bangunan harus lebih dulu mendapat persetujuan tertulis dari C.M. Untuk menghindari adanya cutting semua inserts, sleeves, race ways atau lubang-lubang harus diadakan selama construction.

b. Sleeves dan Inserts.

Semua sleeves melalui lantai beton dan pada yang perlu untuk pemasangan instalasi harus dilaksanakan oleh Pemborong. Sleeves cadangan harus dibungkus dan ditimbun dengan grout. Semua inserts beton diperlukan untuk instalasi peralatan listrik, termasuk inserts untuk conduit, hangers dan supports harus dilaksanakan oleh Pemborong.

c. Proteksi.

Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah pemasangan harus dilindungi terhadap cuaca dan harus dijaga selalu dalam keadaan bersih, semua ujung-ujung conduit dan bagian-bagian peralatan yang tetap tidak dihubungkan, harus disumbat atau ditutup untuk mencegah masuknya benda /kotoran.

d. Pembersihan.

Pemborong harus mengusahakan daerah kerja mereka selalu dalam keadaan bersih dan rapih selama construction. Pada saat pelaksanaan pekerjaan selesai, Pemborong harus memeriksa keseluruhan pekerjaan, meninggalkan pekerjaan dalam keadaan rapih, bersih dan siap pakai.

e. Pengecatan.

Semua bahan dan peralatan yang dicat, yang menjadi lecet karena pengangkutan atau pemasangan harus segera didempul dan ditutup dengan cat warna yang sesuai, sehingga nampak seperti baru kembali.

(6)

08.

Syarat Pengujian (Test Conditions)

Pemborong harus menyelenggarakan serangkaian pengujian sebagai salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk penyerahan pekerjaan (Acceptance Test Procedure) Pemborong harus menyerahkan jadwal waktu kapan akan diselenggarakan dan cara-cara pengujiannya kepada C.M. Seluruh pengujian dilaksanakan oleh Pemborong dan segala biayanya ditanggung oleh Pemborong, termasuk bila test harus dilakukan di Manufacturer Plant jika diperlukan.

Pengujian-pengujian tersebut meliputi : a. Factory Test

1. Stepped Load Test (0 %, 25 %, 50 %, 75 %, 100 % dan 110 % beban penuh) terhadap setiap diesel genset.

2. Automatic on load paralleling/deparalleling test.

3. Secara berpasangan diesel gensets dihubungkan ke panel distribusi untuk memperagakan sistem automatic on load parallel/deparalleling-nya.

4. Pada penyelesaian dari pengetesan semua peralatan pengatur, kecuali perlatan untuk pengontrol sistem automatic paralleling yang akan diset dan disealed sesudah pengetesan di lapangan, harus di-sealed dan dicap oleh seorang pengawas Quality Control.

b. Site Test

Test yang dilaksanakan setelah pekerjaan erection/ installation selesai tersebut, meliputi :

1. Insulation Resistance Test 2. Continuity Test

3. Simulation of Excess Temperature 4. Simulation of Overspeed

5. Test run

6. Automatic Main Failure Test

7. Automatic Load Transfer Switching Test 8. Automatic sequence starting dan load sharing.

Pengujian pabrik dan pengujian lapangan tersebut diadakan oleh pabrik pembuat dengan disaksikan oleh Pemberi Tugas, Perencana / Designer dan C.M yang disetujui oleh Pemberi Tugas dan catatan-catatan hasil pengujian setelah disahkan, harus diserahkan bersama-sama test certificate dari Independent International Surveyor kepada C.M.

09.

Tanggung Jawab Pabrik Pembuat (Manufacturer's Responsibility)

(7)

reliability dan packaging dari seluruh komponen dan sistem yang dijelaskan dalam spesifikasi ini, tanpa melihat apakah komponen-komponen dan sistem tersebut hasil design dari manufacture-nya.

10.

Defect Liability Period

Defect liability period harus berlaku untuk waktu dua tahun semenjak mulai dari tanggal pengapalan peralatan, selama mana Pemborong bertanggung jawab untuk penggantian atau perbaikan setiap deffective design, materials atau workmanship.

11.

Start Up Insurance

Pemborong harus mempertanggungkan / mengasuransikan setiap bagian dari peralatan diesel genset terhadap kemungkinan kerusakan, kerugian karena kerusakan, hancur/musnah karena kebakaran, petir, gempa, topan, pencurian dan sebagiannya, selama periode start-up sampai saat penyerahan pertama.

12.

Garansi Pabrik (Warranty)

Garansi pabrik harus berlaku untuk waktu selama satu tahun dari mulai saat penyerahan kedua (Final Acceptance), selama ini pabrik bertanggung jawab untuk penggantian atau perbaikan setiap cacat/kerusakan peralatan, komponen atau sistem, kegagalan mana disebabkan oleh kesalahan bahan, kemampuan kerja tenaga pelaksana (workmanship) atau Engineering.

13.

Pendidikan dan Latihan

Sebelum penyerahan kedua, Pemborong harus telah mengadakan semacam pendidikan dan latihan selama periode tertentu kepada 4 (empat) orang calon operator, yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas (Customer).

Training tentang operasi dan perawatan tersebut harus lengkap dengan 5 (lima) set

operating, maintenance and repair manual books, serta sampai mendapatkan certificate resmi yang dikeluarkan oleh Manufacturer. Segala sesuatunya atas biaya

Pemborong.

14.

After Sales Service

Pemborong harus melampirkan di dalam penawaran, tentang daftar alamat di Indonesia dari Badan Perwakilan dan Workshop dari merk diesel genset yang ditawarkan, serta jaminan bahwa workshop tersebut mampu memberikan jasa purnajual (after sales service) terhadap tipe diesel genset yang ditawarkan.

(8)

15.

Uraian Sistem, Kontrol, Engine, Generator dan Peralatan

a. Data-data Sistem

1. Rated output dengan kapasitas 400 kVA per-unit Prime Power.

2. Voltage 380/220 Volt AC, 4 kawat lengkap dengan sistem pembumian yang tepat.

3. Voltage Regulation maximum 1 % pada tegangan minimal. 4. Phase voltage in balance 5 % setiap phasa.

5. Frequency 50 Hertz

6. Frequency regulation untuk segala kondisi beban 3%

7. Load Power Factor antara 0,85 lagging merupakan kesatuan power factor. 8. Speed 1.500 RPM

9. Overload capacity 10% dari beban penuh selama 1 jam. Sistem tersebut diatas harus dapat dicapai untuk site kondisi : - Ambient temperature 35°C

- Humidity 80 %

- Sea Level 5 meter - 10 meter diatas permukaan laut. b. Diesel Engine

1. Karakteristik

Kemampuan dan outputs ratings dari diesel engine harus sesuai standard DIN 6271 dan tidak boleh menurun sampai kenaikan ambient

temperature sebesar 52°C. Power output harus mampu memutar generator secara kontinue pada perputaran nominalnya dengan power output

generator sebesar 110 % rated output.

Perputaran / speed 1.500 RPM Type-4 (four stroke) langkah/sejajar (In line). Perpendinginan udara turbo charged :

Starting system : Remote Bahan bakar : Solar.

2. Peralatan Engine

Masing-masing mesin diesel minimal harus dilengkapi dengan berbagai accessories yang dipasang dimesin panel atau lainnya, antara lain sebagai berikut :

a) Governor/engine speed control type hydraulics atau electronic, dilengkapi dengan electrical speed fine adjustment.

b) Engine Starting Equipment c) Lubrication Oil System d) Stroke = 4 strokes

(9)

e) Lube oil pump f) Lube oil tank g) lube oil cooler h) lube oil filter i) thermostat

j) electric lube oil pumping set untuk Automatic Prelubrication lengkap dengan timer switch

k) fuel oil shut down solenoid dipasang pada panel control diesel genset. 3. Peralatan Sistem Pengawasan Engine

- Dipasang pada engine antara lain sebagai berikut : a) Thermometer untuk air pendingin

b) Thermometer untuk exhaust c) Thermometer untuk lube oil

d) Thermometer untuk charging udara - Dipasang pada panel diesel :

a) Lube oil pressure gauges pada sebelum dan sesudah lube oil filter b) Pressure gauge untuk fresh water

c) Pressure gauge untuk charging udara d) Tachometer

e) Elapsed time meter

4. Peralatan Sistem Monitoring / Protection Engine, antara lain : a) Sensors untuk lube oil level (alarmed dan stopped engine) b) Sensors untuk lube oil pressure (alarmed dan stopped engine) c) Sensors untuk lube oil temperature (alarmed dan stopped engine) d) Sensors untuk fresh water pressure (alarmed dan stopped engine) e) Sensors untuk fuel pressure (alarmed)

f) Sensors untuk high turbo charging air temperature (alarmed) g) Overspeed relay (stopped engine)

h) Ratio differential relay (alarmed and stopped engine) i) Over voltage relay (alarmed and stopped engine) j) Under voltage relay (alarmed and stopped engine)

16.

Altenator

a. Karakteristik

Rated output dengan kapasitas 400 kVA per-unit sebanyak 2 unit Prime Power. - 4 pole generator, output voltage 230/400 volt, 3 phase, 50 Hz

- Brushless exciter - Insulation class F - Radio interference filter

(10)

b. Ketentuan-ketentuan Lain

Generator harus dari type Self Ventilated Rotating Field dan Synchronous type. Generator harus bisa menanggung beban secara kontinue pada faktor kerja 0,85 dengan rating KW dari diesel generator unit tersebut, dan dapat melayani beban 10 % lebih dari gross KW rating, untuk selama 1 jam terus meneraus, untuk setiap periode 24 jam pada tegangan normal.

Generator harus langsung digerakkan dari crank shaft mesin, jika perlu generator dapat ditambah impeller yang dipasang pada rotor untuk pendingin generator. Generator harus diproteksi terhadap overload dan kesalahan-kesalahan lebih kecil dari pada ketahanan generator.

- Reaktansi Generator

Reaktansi sub transient dari generator tidak boleh lebih dari 25%. Penggunaan reaktor dan resistor untuk mendapatkan reaktansi yang ekivalent yang sama, tidak diperbolehkan . Pentanahan neutral dari generator secara terpisah.

- Eksitasi dan Sistem Pengaturan Tegangan

Sistem diatas harus sudah termasuk static exciter voltage regulator, termasuk juga alat-alat pelengkap dan alat-alat kontrol dan wiring (SRCR). Sistem ini dapat melayani dengan baik pada keadaan generator beroperasi secara individu.

Sistem dari tipe : solid state dan mempunyai steady state regulation 2% dari 0,8 langging ke faktor kerja satu. Sistem ini harus bekerja dengan baik pada keadaan beban overload simetris dan pada keadaan hubungan singkat lainnya yang masih dalam kapasitas generator.

- Peralatan Semi Conductor.

Pemilihan dan pemakaian dari peralatan semi conductor yang dipergunakan dalam generator sets dan semua peralatan kontrol harus sesuai dengan standar pabrik. Rectifier harus mempunyai rating tidak kurang dari 1 sampai 1,5 kali tegangan peak voltage dan arus, yang diperhitungkan pada setiap kondisi operasi dari generator.

c. Panel Generator Set Auxiliary

Lemari untuk "Panel Board" harus mempunyai ukuran yang proposional, seperti dipersyaratkan untuk "Panel board" menurut kebutuhan, sehingga untuk

(11)

1. Tipe

Switchgear tegangan rendah harus tahan terhadap udara lembab dan panas untuk pasangan dalam (indoor).Seluruh komponen harus di-finish sesuai dengan kondisi tropis. Panel adalah tipe tertutup (enclosed) dan free standing.

2. Standard

Panel harus dibuat mengikuti syarat/standard dalam PUIL atau standard-standard internasional lainnya (IEC, VDE/DIN, BS, NFC, NEMA, JIS).

3. Karakteristik Panel

Tegangan kerja : 400 volt

Tegangan test : 3.000 volt Tegangan test impuls : 20.000 volt Frekwensi : 50 Hz

Arus nominal rel : 8.000 Ampere Hubung singkat : 80 KA

d. Remote Control Panel

1. Remote control panel yang ada di ruang panel terdiri dari : a) Generator control panel

b) Engine control panel c) Announciator panel

d) Main outgoing unit dan synchronizing panel.

Secara keseluruhan berfungsi menyelenggarakan auto/manual start-stop control, monitoring diesel engine dan generator, auto/manual synchronizing, auto/manual parallel/deparallel operation, auto/manual load transfer

operation.

2. Engine Control Panel

Panel kontrol engine minimum harus berisi peralatan - peralatan sebagai berikut :

a) 1 temperature indicator untuk air pendingin b) 1 temperature indicator untuk lube oil

c) 1 tube oil pressure indicator sebelum lube oil filter. d) 1 tube oil pressure indicator sesudah lube oil filter. e) 1 tachometer

f) 1 elapsed time meter g) 1 lot signal lamp h) 1 lot control switch

(12)

3. Generator Control Panel

Panel control generator minimum harus berisi peralatan-peralatan sebagai berikut :

a) 1 Voltmeter

b) 1 Voltmeter Selector Switch c) 1 Ammeter

d) 1 Ammeter Selector switch e) 1 cos phi meter

f) 1 Kw-meter g) 1 Kwh-meter

h) 1 lot signal lamp (merah, kuning dan hijau) i) 1 lot indicating lamp

j) 1 lot fault indicating lamp

k) 1 set indicating lamp untuk status posisi main breaker l) 1 control switch untuk governor motor

m) 1 control switch untuk pengaturan tegangan n) 1 push button switch untuk emergency stop

o) 1 push button switch untuk lamp test, bell cancell dan fault reset p) 1 temperature indicator untuk stater winding dan bearing. q) 1 speed relay

r) 1 Voltage relay s) 1 Bell Alarm

t) 1 automatic synchronizing device u) 1 set load sharing device

v) 1 set auxiliary relay w) 1 set time limiting relay x) 1 set over current relay y) 1 set earth fault relay z) 1 set reverse power relay aa) 1 set fuse TR.

Batas-batas alarm yang berhubungan dengan parameter-parameter tersebut harus pula ditunjukkan, atau dengan kata lain, disamping full graphic display panel board juga harus menunjukkan berbagai keadaan alarm dan shut down (announciator).

Indikator-indikator minimum yang harus dipasang adalah : a) 1 Generator winding temperature too high (shut down) b) 1 Bearing temperature too high (shut down)

c) 1 lube oil level low (alarming) d) 1 lube oil level too low (shut down) e) 1 lube oil pressure low (alarming) f) 1 lube oil pressure too low (shut down) g) 1 lube oil temperature high (alarming) h) 1 lube oil temperature too high (shut down) i) 1 Fuel pressure low (alarming)

(13)

j) 1 overspeed (shut down)

k) 1 generator over current (shut down) l) 1 generator over voltage (shut down) m) 1 generator under voltage (shut down) n) 1 generator reverse power (shut down)

4. Synchronizing Panel

Main outgoing unit dan synchronizing panel harus dipasang di dalam satu kubikel. Juga suatu perlengkapan sistem kontrol harus dipasang yang dapat mengontrol, bilamana PLN failure, maka secara otomatis seluruh diesel generator set start, dengan menggunakan sistem priority sinkron maka secara otomatis diesel genset akan bekerja paralel ; bilamana kondisi paralel sudah dalam kondisi siap beban, maka outgoing panel sinkron akan starting dari unit diesel genset.

5. Konstruksi Panel

a) Switchgear tegangan rendah harus dapat dioperasikan dengan aman oleh petugas, misalnya seperti pengoperasian sakelar daya (MCCB/ACB), pemutus tenaga (CB), pemasangan kembali indikator-indikator, pengecekan tegangan, pengecekan gangguan dan sebagainya. b) Switchgear tegangan rendah terdiri dari lemari-lemari yang digunakan untuk pemasangan peralatan-peralatan atau penyambungan-penyambungan. Setiap lemari hanya dapat dibuka bila semua peralatan bertegangan dalam lemari tersebut telah off/mati.

c) Peralatan yang merupakan bagian dari sistem pengamanan / interlock harus dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak mungkin terjadi kecelakaan akibat kesalahan-kesalahan operasi yang dibuat oleh petugas.

d) Panel/kubikel dibuat dari pelat baja tebal tidak kurang dari 2,00 mm dan diberi penguat besi siku atau besi kanal dengan ukuran standard, sehingga dapat dipertukarkan dan diperluas dengan mudah dan masing-masing terpisah satu sama lain dengan alat pemisah.

e) Tiap kubikel terdiri dari bagian sebagai berikut :

- Ruangan busbar disebelah atas dilengkapi dengan penutup yang dapat dilepaskan dengan baut setelah switchgear dimatikan.

- Ruangan peralatan dilengkapi dengan pintu di sebelah muka, yang dihubungkan dengan sebuah handel pembuka peralatan sedemikian rupa, sehingga hanya dapat dibuka bila bagian dalam ruangan tersebut telah off/mati.

Letak engsel maupun handel dan kunci dari pintu harus disesuaikan ketinggiannya.

(14)

f) Finishing dari panel harus dilaksanakan sebagai berikut : - Semua mur dan baut harus tahan karat, dilapisi Cadmium.

- Semua bagian dari baja harus bersih dan sandlasted setelah pengelasan, kemudian secepatnya harus dilindungi terhadap karat dengan cara galvanisasi atau "Chromium Plating" atau dengan "Zinc Chromate Primer".

- Pengecatan finish dilakukan dengan empat lapis cat oven warna abu-abu atau warna lain yang disetujui C.M.

g) Circuit breaker kapasitas diatas 1250 A harus dari tipe Air Circuit Breaker (ACB).

Manually Operated, dilengkapi mekanisme operasi yang trip free dari tipe Quick make, Quick break. CB /MCCB / ACB harus mempunyai besaran-besaran Ampere Frame (AF) dan Ampere Trip (AT) pada temperature keliling 40°C seperti pada gambar, 660 Volt ratings dan jenanpuan pemutusannya pada 380 Volt seperti ditunjukkan pada gambar.

CB/MCCB/ACB yang dipasang pada daerah main interlock harus dari jenis 4 (empat) pole dan dapat dioperasikan dengan satu motor listrik (motor operated, breaker) untuk cabang-cabang lainnya motorized Circuit breaker diberikan notasi M seperti terdapat pada gambar. CB/MCCB/ACB harus dari merk MG, ABB, GE.

h) Panel/Cubicle harus dilengkapi dengan Relay pengaman terhadap kesalahan hubungan ketanah (Earth/GroundFault Relay), dan kelengkapan Relay pengaman lainnya (Over Current Relay, Reverse Power Relay dan lain-lain) seperti terdapat pada gambar.

Main busbars dalam panel harus dipasang horizontal dibagian atas dan mempunyai kemampuan hantar arus kontinu minimal sebesar 1,5 (satu setengah) kali dari rating ampere frame main pemutus dayanya (ACB).

Busbars dari bahan tembaga murni dengan minimum konduktivitas 98%.

Busbars harus dicat sesuai code warna dalam PUIL 2000. Phasa : Merah,kuning, dan hitam

Netral : Biru

(15)

i) Magnetic Contactor harus dapat bekerja tanpa getaran maupun dengan kumparan contactor harus sesuai untuk tegangan 220 Volt, 50 HZ dan tahan bekerja kontinu pada 10% tegangan lebih dan harus pula dapat menutup dengan sempurna pada 85% tegangan mental. Magnetic Contactor harus dari Telemekanik dan yang setaraf.

j) Pemberian Tanda Pengenal.

Tanda pengenal harus dipasang, yang menunjukkan hal-hal berikut : - Fungsi peralatan dalam panel

- Posisi terbuka atau tertutup

- Arah putaran dari handel pengontrol dari switch - Dan lain-lain.

Tanda pengenal ini harus jelas dan tidak dapat hilang.

k) Sistem Pentanahan.

Semua bagian metal yang dalam keadaan normal tidak bertegangan harus dihubungkan dengan baik secara elektris kepada Rel Pentanahan. Hubungan antara bagian yang tetap dan yang bergerak dilakukan dengan pita tembaga Fleksibel yang harus dilindungi dari gangguan mekanis.

l) Dokumen-dokumen lain yang harus diserahkan oleh pabrik adalah sebagai berikut :

Gambar-gambar kubikel, susunan peralatan switchgear, layout peralatan (equipment), (panel, genset, kabel), detail pemasangan dan detail-detail pekerjaan sipil yang berhubungan dengan pemasangan.

m) Garansi

Suatu sertifikat pengujian harus diserahkan oleh pabrik. Bila peralatan mengalamai kegagalan pengujian-pengujian yang disyaratkan diatas, maka pabrik bertanggung jawab terhadap peralatan yang diserahkan, sampai peralatan tersebut memenuhi syarat-syarat setelah mengalami oleh C.M

n) Pengujian.

Pengujian ini perlu dilakukan bila pabrik tidak menunjukkan sertifikat pengujian yang diakui oleh PLN :

- Test kekuatan tegangan impuls - Test kenaikan temperature

(16)

- Test kekuatan hubung singkat - Test untuk alat-alat pengaman

- Pemeriksaan apakah peralatan sudah sesuai dengan yang dimaksud - Pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi kerja handel-handel

- Pemeriksaan kekuatan mekanis dari handel danalat interlock - Pemeriksaan kontinuitas rangkaian.

o) Pendidikan dan Latihan.

Kepada tiga orang yang ditunjuk oleh pemberi tugas tentang operasi dan perawatan lengkap dengan 5 Copy Operating/Mainterance dan Repair manual, segala sesuatunya atas biaya Pemborong.

17.

Spare Parts dan Tools

Suku cadang untuk operasi sampai 2.000 jam, bagi parts yang perlu sering diganti sesuai anjuran pabrik. Spare parts dan tools minimal antara lain sebagai berikut : 1. 2 sets standard tools

2. Standard spare part (recommended oleh pabrik 2.000 jam operasi). Bentuk form data tersebut adalah sebagai berikut :

(Wajib diisi oleh Kontraktor dan dimasukkan pada penawaran).

- Job ... - Engine make .…... - Fuel ... - Model ... - Number of unit ………... - Starting …... - Item Information by Bidder - Number of cylinder ……… - Arrangement (Vertical, In line) ... - Vertical, V type ... - Turbo Charged ... - Cycles ... - Cylinder Diameter ... - Piston Stroke ... - Rpm at full load ... - Piston Travel, full load ... - Weight of engine, operating ... - Over all dimension ... - Brake house power, full load ... - Fuel injection pressure ... - Fuel injection temperature ... - Pressure of air cutsing cylinder ... - Temperature of air cutsing cylinder ...

(17)

- Fuel Consumption ... - Pressure, lubricating oil system ... - Lubricating oil cooling water ... - Water Temperature entering cooler (range) ... - Oil temperature drop in cooler ... - Oil pressure drop in cooler ... - Water pressure drop in cooler ... - Water for engine cooling system ... - Water temperature entering engine jacket ... - Water temperature leaving engine jacket ... - Water pressure required engine jacket ... - Circulating water through engine cooler ... - Temperature circulating water entering cooler ... - Temperature, exhaust gas leaving enginer ... - Normal noise level of engine, full load ...

Referensi

Dokumen terkait