• Tidak ada hasil yang ditemukan

Spesifikasi Pengadaan,Pemasangan Dan Pengujian Pipa HDPE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Spesifikasi Pengadaan,Pemasangan Dan Pengujian Pipa HDPE"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

6.5.1 Pengadaan Pipa Polietilena dan Perlengkapannya

6.5.3.1 Umum

Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk menerima tekanan kerja minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) kecuali ditentukan lain.

Referensi

Standar lain yang digunakan adalah :

 SNI 06-4829-2005 Pipa polietilena untuk air minum

 SNI 19-6779-2002 Metoda pengujian perubahan panjang pipa Polietilena  SNI 06-4821-1998 Metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air minum  ISO 4427 :1996 Polyethylene pipes for water supply specifications

 ISO 6964-1986 Polyolefin pipes and fittings – Determination of carbon black content by calcinations pyrolysis – Test method and basic specification

 ISO / TR 10837 – 1991 Determination of the thermal stability of polyetilene for us in gas pipes and fitting’s

 ISO 11420 : 1996 Method for the assesment of the degree of carbon black dispersion in polyolefin pipes, fittings and compound’s

 ISO 6259 / 1985Pipe for polyethylene – Part 1 : Determination of tensile properties

 ISO 3126 : 1974Plastic pipe – measurement of dimension

 ISO 1167 : 1996 Thermoplastic pipes for the conveyance of fluids – resistance to internal pressure – Test Method

 ISO 1133 : 1991 Plastic – Determination of the melt mass – flow rate (MFR) and melt volume flow rate (MVR) of thermoplastics  ISO 2505 -1-1994 Thermoplastics pipe – Longitudinal

reversion – part 1 : determination methods

 ISO 3607 : 19977/E Tolerances on outside diameters and wall thickenesses

 AS / NZS 4130 : 97 Polyethylene pipes for pressure application

 ASTM D 3350 – 1999 Standard spesification polyethylene plastics pipe and fittings material

 JIS 6762 – 1998Double wall polyethylene pipes for water supply

6.5.3.2 Spesifikasi Teknis

A. Ovalitas

Ovalitas pipa di pabrik setelah ekstrusi namun sebelum digulung harus sesuai dengan kelas N. Kelas N :

1. Untuk diameter luar nominal ≤ 75, toleransi sama dengan (0,008dn + 1) mm, dibulatkan menjadi 0,1 mm, dengan angka minimum 1,2 mm

(2)

dibulatkan menjadi 0,1 mm

3. Untuk diameter luar nominal > 250, toleransi sama dengan 0,035dn, dibulatkan menjadi 0,1 mm

Garis tengah minimum sebuah drum bagi pipa yang digulung harus 18 dn dan pipa jangan sampai menjadi kaku. Bagi pipa yang digulung, diperlukan peralatan untuk penggulungan ulang

B. Panjang Pipa

Panjang pipa bentuk batangan lurus atau gulungan tidak boleh kurang dari persetujuan antara pemasok dan pengguna barang dengan toleransi ± 0,05 m. Diameter drum gulungan minimum harus 18 x dn

.

6.5.3.3 Sifat Mekanik

A. Ketahanan Hidrostatik

Pipa harus memenuhi persyaratan uji hidrostatik yang diberikan sebagaimana tabel dibawah ini

Tabel 4.19

Ketahanan Hidrostatik Pipa

JENIS BAHAN

TEGANGAN UJI (Mpa)

100 jam pada 200C 165 jam1) pada 800C 1000 jam pada 800C

PE 100 12.4 5.5 5.0

PE 80 9.0 4.6 4.0

Catatan :

1) Hanya kegagalan rapuh yang diperhitungkan

Pecah karena rapuh (britle failure) pada kurang dari 165 jam adalah merupakan kegagalan. Jika pengujian dalaksanakan pada 165 jam ternyata gagal dalam bentuk kenyal (ductile), uji ulang supaya dilaksanakan pada tegangan yang lebih rendah. Tegangan uji yang baru, dan waktu kegagalan minimum yang baru supaya dipilih sebagaimana tabel dibawah

Tabel 4.20

Ketahanan hidrostatik pada kekuatan suhu 80oc Kebutuhan uji ulang

PE 80 PE 100

Tegangan

MPa Waktu KegagalanMinumum (jam) Tegangan MPa Waktu KegagalanMinumum (jam)

4.6 165 5.5 165 4.5 219 5.4 233 4.4 283 5.3 332 4.3 394 5.2 476 4.2 533 5.1 688 4.1 727 5.0 1000 4.0 1000

(3)

B. Kuat Tarik

Nilai kuat tarik minimu harus 20 Mpa dan perpanjangan minimum harus 400 %, bila diuji pada suhu 200C

6.5.3.4 Sifat Fisik

A. Stabilitas Panas

Waktu induksi untuk pengujian contoh yang diambil dari pipa PE minimum harus 20 menit jika diuji pada suhu 2000C. Contoh yang diuji supaya diambil dari permukaan sebelah dalam pipa

B. Nilai Perubahan Panjang

Nilai perubahan arah panjang maksimum 3 %

6.5.3.5 Dimensi Pipa

A. Ketebalan Pipa

Ketebalan diameter luar pipa harus mengacu kepada SNI 06-4829-2005 tentang pipa polietilena untuk air minum

B. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan untuk membuat pipa polietilena, harus merupakan bahan baku yang menyatakan layak digunakan untuk air minum yang dikeluarkan oleh pemasok bahan baku, hal tersebut dibuktikan dengan Certificate Badan Independen BODYCOTE

6.5.3.6 Sambungan

Penyambungan pipa dapat dilakukan dengan cara pemanasan yaitu dengan menggunakan Butt Fusion dan sambungan Elektrofusion, atau dengan Mechanical Joint. Penyambungan dengan menggunakan Butt Fusion dilakukan untuk pipa dengan diameter mulai dari 63 mm dengan ketebalan minimum 4,7 mm dengan SDR 13,6. Penyambungan dengan Mechanical Joint direkomendasikan untuk pipa dengan diameter 20 – 110 mm. Sedangkan dengan penyambungan dengan elektrofusion dapat digunakan untuk semua ukuran pipa.

6.5.3.7 Pengujian Pipa

Acuan normatif untuk pengujian pipa polietilena adalah SNI 06-2552-1991 tentang metoda pengambilan contoh uji pipa PVC untuk air minum dan SNI 06-4821-1998 tentang metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air minum.

6.5.3.8 Penandaan Pipa

Penandaan pada batang pipa, sekurang-kurangnya mencantumkan :  Nama pabrik pembuat atau merek dagang

 Dimensi luar pipa  Tekanan kerja nominal

(4)

 Seri pipa

 Tanggal produksi

6.5.7.1 Perletakan Pipa di Bawah Air

A. Penyelam

Setiap saat selama pelaksanaan pekerjaan dalam air, Kontraktor harus menyediakan biaya bagi penyelam-penyelam bilamana diperlukan berdasarkan instruksi Kontraktor atau Direksi.

Penyelam harus dilengkapi dengan peralatan kerja pada maksimum kedalaman dan Kontraktor harus menyediakan peralatan keamanan, dan bila perlu termasuk ” pipe

locator” (magneto meter) yang sesuai untuk pekerjaan bawah air. Kontraktor harus

mengikuti peraturan yang berlaku dalam mempekerjakan penyelam. B. Survey dan Penyelidikan

Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor harus melakukan survey antara lain : 1. Kedalaman sungai rata-rata.

2. Perbedaan muka air pada saat pasang. 3. Kecepatan arus sungai.

4. Penyelidikan tanah di sungai. C. Persiapan Pekerjaan Bawah Air

Sebelum mulai melaksanakan pekerjaan bawah air. Kontraktor harus mempersiapkan antara lain:

1. mengajukan usulan metoda kerja.

2. mengatur dan merangkai perpipaan yang akan dipasang. 3. Mengatur lalu lintas sungai bila ada.

4. Mengurus perijinan untuk memulai kerja kepada Direksi. D. Tegangan Tarik (Tensile Stress)

Dalam mengajukan usulan metoda kerja, Kontraktor harus memperhitungkan tegangan tarik maksimum yang diijinkan pada setiap tempat di dinding pipa, pada setiap saat selama pekerjaan penempatan pipa sehubungan dengan pembelokan, penarikan, beban tanah, beban luar (eksternal) lainnya, tekanan internal dan lain-lain tidak lebih dari 20 kg/mm2.

E. Penempatan Pipa

Urutan pelaksanaan pekeijaan perpipaan bawah air yang harus dilakukan oleh Kontraktor, adalah sebagai berikut :

 Melaksanakan survey pra pengerukan sebelum pelaksanaan pengerukan dimulai.

(5)

 Melaksanakan survey setelah pengerukan untuk memastikan bahwa profile parit yang diinginkan telah dicapai.

 Sebaiknya melaksanakan survey pra penempatan, sebelum penempatan pipa pada parit yang telah dibuat. Bila perpipaan langsung ditempatkan setelah pengerukan selesai, survey setelah pengerukan bersamaan dengan survey pra penarikan pipa.

 Memonitor pekerjaan penempatan pipa, untuk memastikan posisi perpipaan dan penempatan head.

Melaksanakan survey setelah penempatan (as built survey 1), untuk memastikan posisi perpipaan.

 Bila penimbunan diperlukan, memonitor penimbunan parit kembali terutama bila terjadi sesuatu.

Melaksanakan survey setelah penimbunan (as built survey 2), untuk memastikan penimbunan parit dengan kerikil dan lempung telah dilaksanakan dengan baik.

 Bila perlu, dapat dilakukan survey-survey lain atas perrnintaan Engineer F. Pengujian Setelah Penempatan Pipa

Setelah penempatan pipa, perlu dilakukan pengujian sebagai berikut : 1. Pengujian Tekanan Hidrolis, sesuai dengan pemasangan pipa biasa.

2. Pengujian Kalibrasi, yaitu untuk memastikan internal diameter di sepanjang pipa, tidak lebih dari 5 persen kurang lebihnya daripada nominal internal diameter di setiap tempat.

6.5.2 Pekerjaan Pemasangan Pipa

6.5.8.1 Umum

A. Lingkup Pekerjaan

Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan pemasangan pipa berupa perletakan pipa dan penyambungan, dengan cara yang memuaskan direksi dengan spesifikasi ini dan sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar kerja.

B. Penanganan Bahan Pipa, Perkakas dan Peralatannya

Perhatian perlu diberikan dalam menangani semua bahan pipa yang disediakan oleh pemilik untuk menghindari kerusakan pada bahan tersebut selama pengangkutan, penurunan, pemasangan dan penyambungan sampai pada penyelesaian pekerjaan. Kerusakan pada bahan pipa yang disebutkan tadi harus diperbaiki hingga memuaskan direksi atas beban biaya kontraktor.

Kontraktor juga harus menangani perkakas dan peralatan yang disediakan oleh pemilik sedemikian rupa guna menghindari kerusakan pada peralatan tersebut.

Semua perkakas dan peralatan harus dijaga kebersihannya dan dipelihara dengan baik sehingga selalu siap digunakan dalam kondisi yang baik.

Kerusakan yang terjadi pada perkakas dan peralatan tersebut harus diperbaiki hingga memuaskan direksi atas biaya beban kontraktor. Dalam hal perkakas dan peralatan tidak dapat diperbaiki atau hilang, kontraktor harus memberi kompensasi kepada pemilik.

(6)

6.5.8.2 Pekerjaan Pemasangan Pipa Poyethyline

A. Umum

Dalam spesifikasi dan dokumen ataupun gambar, pipa ’POLYETHYLINE” disingkat dengan nama ”PE” termasuk jenis thermoplastik. Untuk air minum spesifikasi pipanya adalah PE 50 yang diproduksi dari jenis HDPE atau MDPE.

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan baik perkakas dan peralatan yang sesuai bagi penanganan dan pemasangan pipa ”Valve” dan ”Fitting”. Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta peralatan harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti pengarahan dari Direksi.

B. Pemasangan Pipa

1. Penurunan Pipa Kedalam Galian 2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan

Pipa, ”Valve” dan ”Fitting” harus diperiksa dengan seksama dari kerusakan pada saat pemasangannya. Bahan yang rusak yang ditemukan sebelum, selama atau sesudah pemasangan pada kedududkan akhir, pipa harus diperiksa secara seksama dari retakan dan kerusakan.

Pipa atau ”Fitting” yang rusak harus diletakkan terpisah untuk pemeriksaan Direksi. C. Penyambungan Pipa

Jenis sambungan pipa Polyetheline adalah sebagai berikut : 1. Sambungan Mekanis

a. Mechanical-join : sambungan plastik, injection (20 mm - 63 mm) imulded, tipe push-in dengan O-ring dan ulir

b. Sambungan dari metal 2. Welding (heat fusion)

a. Butt welding ( 63 mm – 250 mm) b. Socket welding (20 mm – 125 m) c. Saddle welding

3. Elektro welding

Las otomatis dari fitting PE yang sudah ada kumparan pemanas.

Cairan pembersih serta peralatan penyambungan harus disediakan oleh kontraktor. Kontraktor harus menyerahkan data teknis dan contoh untuk persetujuan Direksi. Penyambungan Dengan Sambungan Mekanis

Pipa dimasukkan kedalam sambungan lalu mur penekannya dikencangkan. Penyambungan sistem mekanik lainnya juga sama seperti halnya penyambungan-penyambungan yang biasa dilakukan.

Penyambungan Pipa Dengan Welding ( Heat Fusion )

a. Butt Welding

Pipa diklem pada alat penekan. Kedua permukaan pipa harus dibersihkan dan diratakan dengan pengetap.

Setelah alat pengetap dilepaskan, plat pemanas dijepit diantara kedua permukaan pipa dengan sedikit tekanan untuk beberapa detik.

(7)

Kemudia plat pemanas dilepaskan. Tekan kedua pipa dengan tekanan tertentu sampai mendapatkan lebar yang dikehendaki dari bagian yang menyatu. Hilangkan tekanan untuk beberapa saat, setelah dingin klem dapat dibuka.

b. Socket Welding

Pipa dipotong tegak lurus dengan sumbunya. Permukaan luar pipa dan bagian dalam socket harus dibersihkan dengan cairan pembersih khusus. Jepit bagian ujung pipa yang sebelumnya telah diukur dengan mall yang sudah ditentukan. Masukkan ujung pipa dalam socket pemanas dan socket sambungan ke dalam spigot pemanas untuk beberapa detik. Keluarkan alat pemanas dan bagian pipa harus segera dimasukkan kedalam socket sambungan. Biarkan beberapa saat sampai dingin. c. Saddle Welding

Mula-mula kedua permukaan yang akan di las harus dibersihkan dengan cairan pembersih. Taruh piringan pemanas diantara pipa sudle dengan tekanan tertentu untuk beberapa saat. Lepaskan piringan pemanas dan sambung segera pipa dengan sudle tersebut dengan tekanan tertentu untuk beberapa saat. Setelah sambungan dingin baru pipa dilubangi dengan alat yang biasanya sudah ada pada sambungannya.

Penyambungan dengan Elektro Welding

Kontraktor harus menyediakan KONTROL BOX khusus dengan tegangan yang harus sama dengan tegangan dari spesifikasi sambungan yang ditentukan oleh produsen sambungan tersebut. Mula-mula kedua permukaan yang akan disambung harus dibersihkan dengan cairan pembersih.Sambung pipa dengan sambungan yang akan dilas. Kemudian kabel dari kontrol box disambung kedalam sambungan yang tersedia. Hidupkan kontrol box dan secara otomatis akan berhenti sendiri bila proses penyambungan selesai. Sebagai kontrol, material dari dalam akan keluar dari lubang indikator pada sambungan.

6.5.3 Pengujian Hidrostatis dan Desinfeksi

6.5.9.1 Umum

Setelah pemasangan jalur pipa, termasuk pipa induk, "valve", bangunan khusus jembatan pipa, penembusan pipa (pipe driving), perlintasan pipa dan perlengkapan lainnya, harus dilakukan pengujian pada jalur pipa tersebut sesuai dengan spesifikasi ini.

Pengujian tekanan air (hydrostatic-pressure test) pada jalur pipa dilakukan dengan tujuan untuk meyakinkan/menjamin bahwa sambungan pipa dan perlengkapannya dalam keadaan balk, kuat dan tidak bocor serta biok-blok penahan (thrus block permanen) sanggup menahan tekanan sesuai dengan tekanan kerja pipa.

Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk pengulian tekanan air dan pengujian kebocoran. Peralatan meter yang diperlukan untuk penguatan tekanan dan kebocoran harus disediakan oleh Kontraktor.

Bagian jaringan pipa yang akan diuji diisi penuh dengan air. Pemborong dapat menggunakan sumber air yang ada tanpa biaya atau menyediakan sumber air tersendiri dengan biaya sendiri. Pengisian air ini dilakukan dengan pemompaan (an electric piston type test pump) yang dilengkapi meteran air, harus dicegah terjadinya gelombang-gelombang tekanan, semua udara di dalam pipa harus dilepas, dan sebuah manometer dengan kran penutupnya harus dihubungkan pada cabang jaringan pipa yang diuji. Apabila bagian pipa yang diuji ini tidak

(8)

terdapat katup udara maka cara pengeluaran udara akan ditentukan oleh Tenaga Ahli. 1) Air untuk penguatan akan disediakan oleh Pemilik atas beban biaya Kontraktor.

2) Seluruh pekerjaan pengujian harus dilakukan dengan disaksikan oleh Direksi atau wakilnya.

6.5.9.2 Uji Tekan

Setelah pipa dipasang, semua pipa baru yang dipasang atau setiap bagian pipa baru yang dipasang katup harus bertekanan hidrostatis minimal 1,5 kali tekanan kerja pada saat pengujian.

A. Batasan Tekanan

Pengujian tekanan harus sebagai berikut :

1. Tidak boleh lebih kecil dari 1,25 kali tekanan kerja pada tekanan tertinggi selama pengujian

2. Tidak melebihi tekanan yang direncanakan 3. Paling sedikit dilaksanakan selama 2 jam

4. Tidak bervariasi > ± 5 psi (0,35 bar) untuk selama pengujian

5. Tekanan yang diberikan tidak boleh melebihi 2 kali tekanan yang diijinkan untuk katup atau hidran bila batas tekanan pengujian termasuk pada gate valves atau hidran.

Catatan :

Katup tidak boleh dioperasikan pada saat tekanan menyebar ke semua arah melebihi tekanan yang diijinkan

6. Tidak boleh melebihi tekanan katup yang diijinkan bila batas tekanan bagian yang diuji dari bagian uji termasuk pada saat katup tertutup, baik untuk gate valves atau katup buterfly.

B. Tekanan Udara

Setiap bagian pipa yabg dipasang katup harus diisi dengan air perlahan-lahan dan ditentukan uji tekan, berdasarkan evaluasi dari titik terendah dari jalur pipa atau bagian yang diuji dan dikoreksi terhadap evaluasi alat ukur pengujian, harus dilakukan dengan cara menyambungkan pompa ke pipa. Katup-katup tidak boleh dioperasikan baik dalam keadaan tertutup pada tekanan differensial melebihi tekanan yang diijinkan. Cara ini berguna untuk menstabilkan uji tekan sebelum uji kebocoran.

C. Pelepasan Udara

Sebelum pelaksanaan uji tekan ditentukan, udara harus dibuang seluruhnya dari katup dan hidran. Apabila ventilasi udara tidak dipasang pada semua titik tertinggi, kontraktor harus memasang katup cock pada titik tersebut diatas sehingga udara dapat dikeluarkan bersamaan pada saat pipa diisi air. Setelah semua udara dikeluarkan, katup cock harus ditutup dan uji tekan dilaksanakan. Pada akhir uji tekan cock harus dilepas dan disumbat atau tinggalkan ditempat sesuai dengan permintaan pemilik.

D. Pemeriksaan

Setiap pipa, fitting, hidran dan sambungan-sambungan yang terlihat harus diperiksa secara cermat selama pengujian. Setiap pipa, fitting, hidran yang rusak atau cacat ditemukan pada

(9)

saat uji tekan harus diperbaiki atau diganti dengan bahan yang baik, dan pengujian akan diulangi sampai memuaskan pemilik.

6.5.9.3 Uji Kebocoran

Uji kebocoran harus dilakukan segera setelah uji tekan A. Definisi Kebocoran

Kebocoran harus diartikan sebagai sejumlah air yang harus disuply kedalam pipa yang baru dipasang atau setiap bagian yang baru dipasang katup, untuk menjaga tekanan pada 5 psi (0,35 bar) sebagai tekanan uji yang ditentukan sesudah udara pada jalur pipa sudah dihilangkan dan pipa telah diisi dengan air. Kebocoran tidak boleh diukur dalam keadaan tekanan turun pada saat pengujian melebihi periode waktu pengujian yang ditentukan. B. Kebocoran Yang Diijinkan

Pemasangan pipa dianggap gagal apabila tingkat kebocoran melebihi dari yang ditentukan dalam persamaan berikut :

133200

P

SD

L

Dimana :

L : Kebocoran yang diijinkan, dalam gallon/jam S : Panjang pipa uji, dalam feet

D : Diameter pipa nominal, dalam inch

P : Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam pound/inch atau gauge Dalam satuan metrik :

2816

P

SD

Lm

Dimana :

Lm : Kebocoran yang diijinkan, dalam liter/jam S : Panjang pipa uji, dalam meter

D : Diameter pipa nominal, dalam inch

P : Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam bar

Formula berdasar pada kebocoran yang diijinkan dari 11,65 gpd per mil, dengan diameter nominal D = 1 inch dan tekanan P = 150 psi

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini disebabkan oleh volume udara yang ada di dalam spesimen uji lebih besar daripada tekanan debit air yang ada di dalam spesimen uji sehingga tabrakan

Adapun yang menjadi judul skripsi ini yaitu “ Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada.. Tekanan Vakum