• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pengantar Manajemen Kelompok 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Pengantar Manajemen Kelompok 2"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANTAR MANAJEMEN

PENGANTAR MANAJEMEN

BAB IV

BAB IV

MENGELOLA LINGKUNGAN GLOBAL

MENGELOLA LINGKUNGAN GLOBAL

DISUSUN OLEH: DISUSUN OLEH: LADY

LADY SANDRA SANDRA AYU AYU PRADIANTI PRADIANTI 041411535042041411535042 JIAN

JIAN RIZKY RIZKY 041611535017041611535017 HANNA

HANNA LINTANG LINTANG U. U. 041611535028041611535028 RITA

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah  berjudul “MENGELOLA LINGKUNGAN GLOBAL.” Makalah ini disusun

sebagai salah satu tugas mata kuliah Pengantar Manajemen.

Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang  penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, khususnya dari dosen mata kuliah untuk menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi penulis untuk lebih baik di masa yang akan datang. Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan  pengalaman bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis.

Banyuwangi, 10 Maret 2017

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan ... 2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Strategi Untuk Memasuki Pasar Internasional ... 3

2.2 Lingkungan Bisnis Internasional ... 4

2.3 Lingkungan Ekonomi ... 4

2.4 Lingkungan Politik-Hukum...5

2.5 Lingkungan Sosial Budaya...5

2.6 Aliansi Perdagangan Internasional...7

2.7 Reaksi Menentang Globalisasi...8

2.8 Perusahaan Multinasional (MNC)...9

2.9 Mengelola Lingkungan Global...9

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ... 11

3.2 Saran ... 11

(4)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Globalisasi membuka pintu gerbang menuju modernisasi dalam segala kehidupan, termasuk dalam lingkup perusahaan, khusunya manajemen.Globalisasi membawa berbagai dampak positif dan negatif bagi perusahaan.

Dewasa ini, banyak dampak positif yang dapat kita temukan dari adanya globalisasi, salah satunya adalah suatu perusahaan dapat dengan mudah memasuki  pasar global untuk bersaing dengan perusahaan lain, baik dari dalam negeri maupun

luar negeri.

 Namun untuk memasuki pasar global diperlukan pengetahuan dan kemampuan yang cukup.Seorang manajer harus mampu melihat kondisi dan mengambil keputusan yang tepat agar perusahaan yang ditanganinya dapat berhasil dalam pasar global.

Sebelum memasuki global, kita harus mengubah sudut pandang kita menjadi sudut pandang global, kita juga harus memahami lingkungan global, serta mengetahui cara mengelola lingkungan global.

Makalah ini akan membahas mengenai konsep-konsep dasar lingkungan global. Diantaranya lingkungan bisnis internasional yaitu adalah manajemen internasional yang melibatkan operasi pada lebih satu Negara, fungsi dasar dari manajemen bisnis yang tidak berubah, tantangan yang dihadapi saat menata ulang fungsi-fungsi manajemen. Empat tahapan lingkungan global (Domestik, Internasional, Multinasional, Global), serta isu-isu lingkungan bisnis global.

(5)

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Strategi untuk memasuki pasar internasional? 2. Bagaimana devinisi manajemen internasional?

3. Bagaimana perbedaan dalam lingkungan ekonomi, sosial budaya, dan politik hukum?

4. Seperti apa 4 tahapan lingkungan global?

5. Isu-isu apa yang ada pada lingkungan bisnis global? 6. Bagaimana aliansi pada lingkungan global?

7. Apasajakah Karakteristik Perusahaan Multinasional? 8. Bagaimana cara mengelola lingkungan global?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui strategi memasusik pasar internasional internasional 2. Mengetahui pengertian manajemen internasional

3. Mengetahui perbedaan lingkungan ekonomi, sosial budaya dan politik hukum 4. Mengetahui Empat tahapan lingkungan global

5. Mengetahui Isu-isu lingkungan bisnis global 6. Mengetahui aliansi pada lingkungan global

7. Mengetahui karakteristik perusahaan multinasional 8. Mengetahui cara mengelola lingkungan global

(6)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Strategi Untuk Memasuki Pasar International

Ada beberapa cara bagi organisasi untuk memasuki kancah internasional. Salah satunya adalah dengan mencari sumber daya bahan baku atau tenaga kerja yang lebih murah di luar negeri, yang disebut dengan offshoring atau outsourching global. Ada juga beberapa cara lain yang biasa disebut dengan strategi-strategi memasuki  pasar antara lain :

1. Ekspor

Ekspor memungkinkan perusahaan untuk menawarkan produknya ke Negara lain dengan biaya sumber daya yang relative rendah dan dengan resiko terbatas. Bentuk ekspor ke Negara-negara miskin adalah countertrade, yaitu  barter produk dengan produk dan bukan dengan ma ta uang.

 2. Outsourcing

Outsourcing global yang dikenal juga sebagai offshoring berarti melakukan  pembagian tenaga kerja secara inernasional sehingga aktivitas pekerja dapat dilakukan di Negara-negara dengan sumber tenaga kerja dan pasokan termurah.

3. Lisensi

Melalui lisensi, perusahaan di satu Negara memastikan ketersediaan sumber daya bagi perusahaan di Negara lain. Sumber daya ini mencakup teknologi, keahlian manajerial, dan/atau hak paten dan merek dagang. Sumber daya ini  juga memungkinkan terlisensi untuk memproduksi dan memasarkan produk serupa dengan yang diproduksi oleh pelisensi. Bentuk khusus dari lisensi ialah waralaba (franchising). Waralaba, jenis lisensi yang dilakukan dalam organisasi dengan cara memberikan paket lengkap barang dan jasa kepada franchise ke luar negeri.

4. Investasi Langsung

Investasi langsung berarti bahwa perusahaan terlibat dalam mengelola aset-aset produktif, yang membedakannya dengan strategi lain yang hanya memungkinkan kontrol yang lemah. Pilihan lainnya adalah mendirikan cabang luar negeri yang dimiliki dan dapat dikendalikan secara penuh oleh  perusahaan. Mengakuisisi sebuah cabang secara langsung dapat biaya ekspor,  penyimpanan, dan transportasi. Bentuk investasi yang paling mahal dan  beresiko adalah Greenfield venture, yaitu ketika suatu perusahaan mendirikan  perusahaan subside dari awal di Negara lain. Keuntungannya adalah

(7)

 perusahaan subside tersebut sama persis dengan yang diinginkan oleh  perusahaan induk. Kekurangannya adalah perusahaan induk haru mendapatkan semua pngetahuan tentang pasar, bahan baku, tenaga kerja dan taktik di Negara asing.

2.2 Lingkungan Bisnis Internasional

Manajemen internasional adalah manajemen operasi bisnis yang dilakukan di lebih dari satu Negara. Fungsi-fungsi manajemen dasar perencanaan,  pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian tidak berubah baik di kancah

domestik maupun internasional. Namun, para manajer akan menghadapi kesulitan dan resiko lebih besar ketika menjalanka fungsi-fungsi tersebut di kancah internasional.

2.3 Lingkungan Ekonomi

Lingkungan ekonomi adalah kondisi ekonomi di Negara tempat organisasi internasional beroperasi. Lingkungan ini terdiri atas :

1. Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi di berbagai Negara dan wilayah di dunia sangat  beragam. Negara-negara tersebut dapat dikategorikan sebagai Negara  berkembang dan Negara maju. Kriteria tradisional yang digunakan untuk mengelompokkan Negara-negara menjadi Negara maju atau berkembang adalah pendapatan per kapita. Yaitu rendah untuk Negara berkembang dan tinggi untuk Negara maju. Negara-negara maju memiliki indeks daya saing yang lebih tinggi. Salah satu faktor penting dalam mengukur daya saing adalah infrastruktur Negara yaitu fasilitas fisik seperti jalan tol, bandara, sarana pendukung, dan saluran telepon yang semuanya menentukan aktivitas ekonomi.

(8)

2.4 Lingkungan Politik-Hukum

Resiko politik didefinisikan sebagai resiko kehilangan aset, daya untung, atau kontrol manajemen karena peraturan atau tindakan politik dari pemerintah tuan rumah. resiko politik juga mencakup pengambilalihan aset yang dilakukan oleh  pemerintah serta tindak kekerasan yang diarahkan kepada aset atau pegawai  perusahaan. Masalah lain yangs erring disinggung adalah ketidakstabilan politik yang mencakup kerusuhan, revolusi, kekacauan sipil, dan perlaihan kekuasaan yang sering terjadi. Undang-undang dan peraturan yang beragam juga menjadi tantangan bagi  perusahaan internasional dalam menjalankan bisnis. Pemerintah tuan rumah memiliki  banyak peraturan mengenai status sengketa, perlindungan konsumen, informasi dan  pelabelan, ketenagakerjaan dan keamanan, serta upah. Perusahaan internasional harus

mempelajari dan mematuhinya.

2.5 Lingkungan Sosial Budaya 1. Nilai Sosial

Dimensi Nilai Hofstede, Geert Hofstede mengidentifikasi 4 dimensi sistem nilai nasional yang mempengaruhi hubungan kerja organisasi dan pegawai : a. Jarak kekuasaan

Jarak kekuasaan yang besar berarti bahwa orang-orang menerima ketimpangan kekuasaan yang terjadi di lembaga, organisasi, dan anggota masyarakat, sementara jarak kekuasaan yang kecil berarti mereka mengharapkan adanya kesetaraan kekuaasaan.

 b. Tingkat penghindaran kepastian

Tingkat penghindaran kepastian yang tinggi berarti bahwa anggota suatu masyarakat merasa tidak nyaman dengan ketidakpastian dan ambiguitas, sehingga lebih menyukai kepercayaan yang menjanjikan kepastian dan keseragaman, begitu sebaliknya.

c. Individualism dan kolektivisme

Individualism adalah kerangka sosial yang longgar, yang mengharapkan individu untuk mengurusi diri mereka sendiri, sedangkan kolektivisme adalah pilihan kerangka sosial ketat yang mengharapkan anggotanya untuk saling menjaga dan mengharapkan organisasi untuk melindungi kepentingan mereka.

d. Maskulinitas atau feminitas

Maskulinitas merupakan sikap yang mengutamakan prestasi, heroism, sikap asertif, pekerjaan, dan kesuksesan material. Feminitas adalah sikap yang mengutamakan nilai-nilai hubungan, kerja sama, pengambilan keputusan dlaam kelompok, dan kualitas hidup.

(9)

Hofstede dan para koleganya belakangan mengidentifikasi dimensi kelima, yaitu orientasi jangka panjang dan orientasi jangka pendek. Orientasi jangka panjang mencakup kepedulian yang lebih besar terhadap masa depan serta sangat menghargai sikap hemat dan kegigihan. Sedangkan orientasi jangka pendek lebih mengutamakan masa lalu dan masa kini serta sngat menghargai tradisi dan pemenuhan kewajiban sosial. Dimensi yang dijelaskan oleh GLOBE yaitu :

a. Sikap asertif . suatu masyarakat mengutamakan ketangguhan dan  persaingan sedangkan sikap asertif ang rendah masyarakat lebih

menghargai kelembutan dan kepedulian daripada persaingan.

 b. Orientasi masa depan . mengukur sejauh mana masyarakat mengutamakan dan menghargai perencaan untuk masa depan daripda jangka pendek. c. Penghindaran ketidakpastian. Mengukur sejauh mana masyarakat merasa

nyaman dengan ketidakpastian dan ambiguitas. d. Perbedaan gender

Dimensi ini mengukur sejauh mana suatu masyarakat memaksimalkan  perbedaan peran gender.

e. Jarak kekuasaan. Mengukur sejauh mana masyarakat mengharapkan dan menerima kesetaraan.

f. Kolektivisme sosial

Istilah ini berarti sejauh mana pratik-praktik di lembaga-lembaga seperti sekolah, perusahaan dan lembaga sosial lain mendorong terciptanya masyarakat koletivis yag terikat dengan erat.

g. Kolektivisme individual

Dimensi ini lebih mengukur sejauh mana para individu merasa bangga menjadi anggota keluarga, pertemanan, tim, atau organisasi, daripada  bagaiman organisasi sosial lebih mengutamakn individualism atau

koletivisme. h. Orientasi kerja

(10)

2. Perbedaan komunikasi

Di kebudayaan berkonteks tinggi, masyarakatnya peka terhadap situasi di sekeliling pertukaran sosial. Mereka berkomunikasi terutama untuk membangun hubungan sosial, hubungan dan kepercayaan lebih penting daripada bisnis, serta kesejahteraan dan harmoni kelompok sangat diutamakan. Namun di kebudayaan berkonteks rendah, masyarakatnya  berkomunikasi terutama untuk bertukar fakta dan informasi, transaksi bisnis lebih penting daripada membangun hubungan dan kepercayaan, serta kesejaheraan dan prestasi individu lebih penting daripada kesejahteraan dan  prestasi kelompok. Interaksi berkonteks tinggi memerlukan waktu yang lebih lama karena hubungan harus dibangun, dan kepercayaan serta persahabatan harus dibina. Mayoritas manajer pria dan pemilik organisasi berasal dari kebudayaan berkonteks rendah, yang sering berkonflik dengan anggota organisasi yang berasal dari kebudayaan berkonteks tinggi.

3. Karakteristik kebudayaan lain

Karakteristik kebudayaan lain yang memengaruhi organisasi internasional adalah bahasa, agama, organisasi sosial, pendidikan, dan sikap. Agama mencakup objek-objek sacral, falsafah hidup, tabu dan ritual. Organisasi sosial mencakup hal sistem status, kekerabatan dan keluarga, institusi sosial, dan peluang mobilitas sosial. Pendidikan memengaruhi tingkat literasi, ketersediaan tenaga kerja berkualifikasi, dan dominasi tingkat primer atau sekunder. Terdapat istilah etnosentrisme yaitu kecenderungan alamiah manusia untuk memandang tinggi kebudayaan mereka dan memandang rendah kebudayaan lain. Sikap ini nantinya akan menyulitkan perusahaan internasional utnuk beroperasi disana.

2.6 Aliansi Perdagangan Internasional

Salah satu perubahan paling kentara di kancah bisnis internasional selama  beberapa tahun terakhir adalah pendirian aliansi perdagangan regional dan dibuatnya  persetujuan perdagangan internasional.

1. GATT dan Organisasi Perdagangan Dunia

Persetujuan Umum Tarif dan Perdagangan (GATT) bermula sebagai sejumlah aturan untuk memastikan nondiskriminasi prosedur yang jelas, perundingan untuk menyelesaikan perselisihan, dan partisipasi Negara-negara berkembang di kancah perdagangan internasional. GATT menjadi sponsor delapan rangkaian perundingan perdagangan internasional untuk menghapuskan  batasan-batasn perdagangan. Perundingan Uruguay mendekatkan dunia menuju perdagangan global bebas dengan mengagas perlunya didirikan

(11)

Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization  –   WTO). WTO mencerminkan kematangan GATT dengan beralih menjadi lembaga global yang dapat memonitor perdagangan internasional dan memiliki kewenangan hukum untuk menyelesaikan perselisihan masalah perdagangan. WTO juga menerapkan peraturan yang lebih kuat serta memiliki kewenangan yang lebih untuk menyelesaikan perselisihan di antara rekanan dagang.

2. Uni Eropa

Uni Eropa sebagai aliansi dengan tujuan meningkatkan kondisi ekonomi dan sosial para anggotanya. Tujuan Uni Eropa untuk menciptakan sistem pasar tunggal yang tangguh bagi jutaan konsumen Eropa, yang memungkinkan masyarakat, barang, dan jasa untuk bergerak secara bebas sehingga lebih dapat bersaing di pasar Amerika Serikat dan belahan dunia lain. Aspek  penting lainnya bagi perusahaan yang beroperasi secara global adalah diperkenalkannya mata uang euro. Lima belas Negara anggota UE telah menggunakan Euro (mata uang tunggal Eropa yang menggantikan mata uang nasional beberapa Negara). Euro akan memengaruhi kontrak-kontrak legal, manajemen keuangan, taktik penjualan dan pemasaran, produksi, distribusi, upah, pension, pelatihan, pajak, dan sistem manajemen informasi.

3. Kesepakatan Perdagangan Bebas Amerika Utara

Kesepakatan Perdagangan Bebas Amerika Utara (North American Free Trade Agreement  –   NAFTA) mempersatukan AS, Kanada, dan Meksiko ke dalam  blok perdagangan terbesar di dunia dengan tujuan mendorong pertumbuhan dan investasi, meningkatkan ekspor, dan memperluas lapangan kerja di ketiga  Negara, NAFTA juga menghapus tarif dan larangan perdagangan.

2.7 Reaksi Menentang Globalisasi

Semakin terhubungnya seluruh dunia, reaksi menentang globalisasi pun  bermunculan. Di Amerika Serikat, kekhawatiran utamanya adalah hilangnya

(12)

2.8 Perusahaan Multinasional (MNC)

Ukuran dan volume bisnis multinasional sedemikian besar sehingga sulit dibayangkan. Sejumlah besar volume bisnis internasional dilaksanakan di dunia yang makin tanpa batas oleh perusahaan-perusahaan internasional yang dapat dipandang sebagai perusahaan global, perusahaan tanpa Negara, atau perusahaan transnasional. Perusahaan internasional besar ini biasanya disebut sebagai perusahaan multinasional (MNC). MNC dapat memindahkan aset-aset kekayaan dari satu Negara ke Negara lain serta dapat memengaruhi ekonomi, politik dan budaya suatu Negara. MNC juga memiliki karakteristik manajerial khas :

1. MNC dikelola sebagai sebuah sistem bisnis integrasi yang mendunia, dengan cabang-cabang luar negeri yang bertindak dan saling bekerja sama. Modal, teknologi, dan sumber daya manusia dialihkan antarnegara cabang.

2. MNC pada dasarnya dikontrol oleh kewenangan tunggal yang membuat keputusan-keputusan strategis penting yang berhubungan dengan  perusahaan induk dan cabang.

3. Para manajer puncak MNC diharuskan untuk memiliki perspektif global. Mereka memandang seluruh dunia sebagai sebuah pasar keputusan strategis, pemerolehan sumber daya, serta lokasi produksi, iklan dan efisiensi pemasaran.

2.9 Mengelola Lingkungan Global

1.Mengembangkan Kecerdasan Budaya

Para manajer akan berhasil melaksanakan tugas mereka di kancah internasional jika mereka bersikap fleksibel terhadap budaya dan dapat beradaptasi dengan mudah terhadap situasi dan cara kerja baru, mereka memerlukan kecerdasan  budaya. Kecerdasan budaya adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan daya  piker dan pengamatannya untuk menafsirkan bahasa tubuh dan situasi baru serta memberikan respons perilaku yang sesuai. Kecerdasan budaya meliputi tiga aspek yaitu kognitif, emosional dan fisik. Aspek kognitif mencakup kemampuan mengamati dan memahami tanda-tanda, sementara aspek emosional berkaitan dengan kepercayaan dan motivasi diri. Bekerja di lingkungan asing dapat memicu stress, dan mayoritas manajer yang bekerja di luar negeri akan merindukan negerinya, merasa kesepian, dan mengalami gegar budaya karena menghadapi budaya yang berbeda. Gegar budaya adalah rasa frustasi dan kegelisahan yang disebabkan oleh situasi yang aneh atau asing. Aspek fisik adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan gaya  bicara, ekspresi, dan bahasa tubuhnya dengan budaya setempat. Hal ini berkaitan

(13)

a. Memimpin

Di masyarakat berorientasi hubungan yang menganut nilai-nilai kolektivisme,  para manajer umumnya menggunakan pendekatan yang hangat dan intim

terhadap pegawainya. Para manajer diharapkan untuk mengunjungi pegawai mereka secara rutin, serta menanyakan semangat kerja dan kesehatan mereka. Para manajer juga terutama harus berhati-hati dalam mengkritisi orang lain. Prinsip menyelamatkan muka sangat penting di sejumlah budaya.

 b. Mengambil keputusan c. Memotivasi

Motivasi harus sesuai dengan insentif suatu budaya. d. Mengontrol

Ketika hal buruk terjadi, para manajer di luar negeri sering tidak mampu mengeluarkan pegawai yang gagal. Para manajer juga harus belajar untuk tidak mengontrol hal-hal buruk.

2. Melakukan Pengelolaan Lintas Budaya

Disamping mengembangkan kecerdasan budaya para manajer dapat memepersiapkan diri untuk bekerja dikancah internasional dengan memahami nilai nilai sosial hofstade dn GLOBE yang dianut di negara tempat mereka bekerja. Diantaranya adalah :

- Sumber daya manusia, pemilihan dan pelatihan pegawai yang akan dikirim ke luar negri akan meningkatkan keberhasial di kancah internasional.

- Memimpin, para manajer umumnya menggunakan pendekatan yang hangat dan intim kepada pegawainya.

- Mengambil keputusan, pengambilan keputusan dapat berbeda disetiap negara karena manajer menengah dapat berdiskusi mengenai suatu masalah dan memberikan saran kepada atasan mereka.

- Memotivasi, motivasi harus sesuai dengan intensif disuatu budaya contohnya di Amerika serikat upah minimum yang tingg merupakan motivasi paling

(14)

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dalam mengelola lingkungan global, hal yang paling dasar yang harus kita miliki adalah sudut pandang global yang baik, kita juga harus selalu mengetahui  berita-berita terkini tentang organisasi-organisasi global yang berpengaruh penting

dalam perekonomian dunia, serta mengenal pasar global dengan sangat baik.

3.2 SARAN

Untuk referensi tambahan, kami menyarankan untuk membaca buku-buku atau artikel-artikel seputar bisnis internasional, organisasi internasional serta  perusahaan-perusahaan yang sudah mendunia secara lebih detail.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Dalf, Richard L. New Era Manajemen, 9th Ed. Jakarta : Salemba Empat

Jewel, Indah (blog).2012. Manajemen Strategi pada Lingkungan Global. Tanggerang: http://indahjewel.blogspot.com/2012/06/manajemen-strategi-pada-lingkungan.html .

Wikipedia. 2012. Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara.

http://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Perdagangan_Bebas_Amerika_Utara .

Wikipedia. 2016. Organisasi Perdagangan Dunia.

Referensi

Dokumen terkait

Pada Gambar 5 terlihat jelas bahwa pada jangka waktu yang sama dari proses sintesis ke penyimpanan untuk NZVI tanpa CTAB telah mengalami oksidasi yang ditandai dengan

Dengan demikian maka hasil penelitian ini menolak hipotesis satu dan menyatakan tidak ada pengaruh ukuran perusahaan yang diproksikan dengan total aset

Untuk mengetahui pengaruh Person Organization Fit PO-Fit terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening pada BPRS Bumi Artha Sampang... Untuk

6 Tahun 2009 tentang Bank Indonesia serta Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan dan Dasar Hukum Fungsi pengwasan DSN-MUI pada Pasal

Kecamatan Semarang Utara yang merupakan daerah pantai adalah kawasan yang terkena dampak rob dan banjir paling parah, Kelurahan Bandarharjo merupakan salah satu dari delapan

PROGRAM KERJA MAJELIS PERWAKILAN KELAS (MPK) SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 KUNDUR.

Judul yang penulis ajukan adalah “Peningkatan Proses Pembelajar an Dan Hasil Belajar Aspek Menulis Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Model Pembelajaran Cooperative

Siti Ramandani. Peningkatan Kemampuan Memahami Materi Hukum Bacaan Ikhfa’ Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Siswa Kelas IV melalui Strategi Cooperative Learing Tipe