• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR TABEL. sulkus gingiva berdasarkan waktu pengamatan 39

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR TABEL. sulkus gingiva berdasarkan waktu pengamatan 39"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

xi

DAFTAR TABEL

Halam an

Tabel 1. Proses penyembuhan luka normal … … … … …… … …… … … 10 Tabel 2. Faktor-faktor yang m em pengaruhi pe nyem buha n luka … … … 11 Tabel 3. Rerata dan sim pangan baku jum lah koloni bakteri anaerob

cairan sulkus gingiva … … … … …… … …… … …… … …… … 29 Tabel 4. Rerata dan sim pangan baku penurunan jum la h koloni ba kteri

anaerob cairan sulkus gingiva ..… … …… … …… … …… … …. 29 Tabel 5. Hasil uji Shapiro-W ilk … … … …… … …… … …… … ….. 30 Tabel 6. Hasil uji Box’s M … … … …… … …… … …… … …… … …… .. 31 Tabel 7. Hasil uji Anava mixed-design … … … …… … …… … …… 31 Tabel 8. Hasil uji Pairwise Comparisons jum lah koloni bakteri anaerob

cairan sulkus gingiva berdasarkan waktu pengam atan … … … .. 32 Tabel 9. Hasil uji Pairwise Comparisons jum lah koloni bakteri anaerob

cairan sulkus gingiva berdasarkan kelompok perlakuan .… … .. 33 Tabel 10. Hasil uji m ultivariasi jum lah koloni bakteri anaerob cairan

sulkus gingiva berdasarkan waktu pengam atan … … … … …… 33 Tabel 11. Rerata jum lah koloni bakteri anaerob tia p waktu pe ngam aatan

terhadap kelom pok perlakuan, kelom pok um ur dan jenis

kelam in … … … …… … …… … …… … …… … …… … …. 34 Tabel 12. Hasil uji Box’M … … … …… … …… … …… … …… … . 35 Tabel 13. Hasil uji interaksi … … … … …… … …… … …… … …… … ….. 35 Tabel 14. Hasil uji m ultivariasi jum lah koloni bakteri anaerob cairan

(2)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halam an

Gam bar 1. Kerangka konseptual penelitian … … … … …… … …… … …… 17 Gam bar 2. Bagan Alur Penelitian … … … …… … …… … …… … …. 28 Gam bar 3. Grafik rerata jum lah koloni bakteri anaerob cairan sulkus

gingiva … … … …… … …… … …… … …… … …… … … 30 Gam bar 4. Grafik rerata jum lah koloni bakteri anaerob cairan sulkus

gingiva pada kelom pok um ur 21-30 tahun … … … …… … 36 Gam bar 5. Grafik rerata jum lah koloni bakteri anaerob cairan sulkus

gingiva pada kelom pok um ur 30-40 tahun … .… … … …… … 37 Gam bar 6. Grafik rerata jum lah koloni bakteri anaerob cairan sulkus

gingiva pada pria … … … …… … …… … …… … …… 38 Gam bar 7. Grafik rerata jum lah koloni bakteri anaerob cairan sulkus

(3)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halam an

Lam piran 1. Hasil Penghitunga n Jum lah K oloni Bakteri A naerob

Cairan Sulkus G ingiva … … … …… … … …… .... 49 Lam piran 2. Rerata dan Sim pang Baku Jum lah Koloni Bakteri Anaerob

Cairan Sulkus G ingiva … … … …… … …… … …… … 50 Lam piran 3. Uji Norm alitas dan U ji Hom ogenitas Kelom pok

Perlakuan dan W aktu Pengam atan … … … … …… … …… . 51 Lam piran 4. Uji Anava Mixed Design Jum lah Koloni Bakteri

Anaerob Berdasarkan Kelom pok Perlakuan da n W aktu

Pengam atan … … …… … …… … …… … …… … …… … … 52 Lam piran 5. Uji Pairwise Comparisons Jum lah K oloni Bakteri

Anaerob Berdasarkan W aktu Pengam atan … … … … …… . 53 Lam piran 6. Uji M ultivaria si Jum lah Koloni Bakteri Anaerob

Berdasarkan W aktu Pengam atan … … … …… … …… . 54 Lam piran 7. Rerata dan Sim pang BakuJum lah K oloni Bakteri

Anaerob Berdasarkan W aktu Pengam atan, Kelom pok

Perlakuan, Kelom pok Um ur dan Jenis Kelam in … … … … . 55 Lam piran 8. Uji Hom ogenitas Berdasarkan W aktu Pengam atan,

Kelom pok Perlakuan, Kelom pok Um ur dan Jenis

Kelam in … … … …… … …… … …… … …… … …… … 57 Lam piran 9. Uji Interaksi Berdasarkan W aktu Pengam atan,

Kelom pok Perlakuan, Kelom pok Um ur dan Jenis

Kelam in … … … …… … …… … …… … …… … … 58 Lam piran 10. Uji Pairwise Comparisons Berdasarkan W aktu

Pengam atan, Kelom pok Perlakua n, Kelom pok Um ur dan

Jenis Ke lam in … … … …… … …… … …… … …… … .. 60 Lam piran 11. Uji M ultivaria si Berdasarkan W aktu Pengam atan,

Kelom pok Perlakuan, Kelom pok Um ur dan Jenis

Kelam in … … … …… … …… … …… … …… … …… … 62 Lam piran 12. Lem bar Informed Consent … … … …… … …… ... 64 Lam piran 13. Ethic al Cleare nce ..… …… … …… … …… … …… … …… .. 65 Lam piran 14. Alat Penelitian.… … … …… … …… … …… … …… . 66 Lam piran 15. Gam bar penghitungan koloni bakteri anaerob … … … . 67 Lam piran 16. Surat Izin Penelitian di Laboratorium M ikrobiologi

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadja h M ada

(4)

xiv INTISARI

Periodontitis adala h peradangan pada jaringan pendukung gigi yang disebabkan oleh m ikroorganism e patoge n yang m enyeba bkan kerusakan jaringan periodontal dan tulang alveolar dengan bertam bahnya kedalam an poket periodontal. Kuretase m erupa kan tindaka n pem bersihan secara m ekanis da lam terapi periodontitis untuk m enghila ngkan jaringa n inflam asi, kalkulus dan koloni bakteri. Aplikasi topical antim ikroba sering lebih efektif diberika n sebagai tam bahan setelah tindakan scaling, root planing dan kureta se untuk perawatan penyakit periodontal. Chlorine dioxide gel (CDG) m em iliki efek antim iroba yang efektif untuk ham pir sem ua jenis bakteri, jam ur, ragi, virus dan protoz oa. Penelitia n ini bertujuan untuk m engetahui pengaruh aplikasi chlorine diox ide gel terhadap jum lah koloni bakteri anaerob pada cairan sulkus gingiva pasien periodontitis kronis paska kuretase dengan tinjauan pa da jenis ke lam in dan um ur.

Subjek penelitia n m erupakan pasien yang m em iliki periodontitis kronis dengan ke dalam an poket 4-6m m . Terdapat 30 poket yang terbagi 2 kelom pok yaitu kuretase dengan penam baha n CDG dan kuretase tanpa penam bahan CD G. Pengam bilan data jum la h koloni bakteri anaerob cairan sulkus gingiva dilakukan pada hari ke-0, ke-7 dan hari ke-14. Data dianalisis m enggunakan anava mixed design dengan signifika nsi 95%.

Hasil uji anava mixed de sign m enunjukka n penurunan jum lah koloni bakteri anaerob cairan sulkus gingiva pada kedua kelom pok perlakuan (p<0,05) dan terdapa t perbedaan berm akna dia ntara kedua kelom pok (p<0,05). Penurunan jum lah koloni bakteri anaerob pada pria m em berikan hasil lebih besar daripada wanita secara signifika n. (p<0,05) Kelom pok um ur 30 -40 ta hun m em berika n hasil penuruna n jum lah koloni bakteri anaerob secara signifikan (p<0,05) dibandingkan kelom pok um ur yang lain. Kesim pula n dari penelitian ini adalah aplika si CDG pada periodontitis kron is paska kuretase dapat m enurunkan jum la h koloni ba kteri anaerob cairan sulkus gingiva yang lebih besar pada pria dibandingkan wanita dan penuruna n lebih besar pada ke lom pok um ur 30 -40 tahun dibandingkan kelom pok um ur lainnya.

(5)

xv ABSTRACT

Periodontitis is the inflam m ation of the supporting tissues of the teeth caused by pathogen m icroorganism , which result in the destruction of periodontal tissues and a lveolar bone with increasing periodontal pocke t depth. Curettage is a m echanical cleaning procedure in the periodontitis therapy for elim inating inflam m ation tissues, calculus a nd bacteria colonies. Topical antom icobial application are often m ore effective as an adjuvant after scaling, root planning and curettage for treatm ent of periodontal d isea se. Chlorine dioxide gel has antim icrobial effect for alm ost bacteria, fungi, yeast, virus and protozoa. The aim of this study was to de term ine the effect of chlorine dioxide gel application to the num ber of colonie s of anaerobic bacteria in the gingiv a l crevicular fluid of chronic periodontitis pa tients after curettage with a review on gender and age

Research subjects were patients who had chronic periodontitis with pocket depth 4-6m m . There were 30 pockets divided into two groups, curettage with the addition of CDG and curettage without the addition of CDG. Data retrieval count on the am ount of anaerobic bacteria colonies from gingiva l crevicular fluid perform ed on days 0, 7th and 14th. Data were analyzed using a m ixed design ANOVA w ith significance of 95%.

M ixed design ANO VA test result showed a decrease in am ount of anaerobic bacteria colonies from gingival crevicular fluid in both treatm ent groups (p<0,05) and there has significant difference between two groups (p<0,05). Decrease in the num ber of anaerobic bacteria colonies in m en provide greater results than wom en significantly. (p <0.05) the age group 30 -40 years yield a decrease in the num ber of a naerobic bacteria colonie s were significantly (p <0.05) com pared to other age groups. The conclusio n of this study was the applica tion of CDG in chronic periodontitis after curettage can reduce the num ber of anaerobic bacteria colonies gingival crevicular fluid greater in m en than wom en and a greater reduction in the age group 30-40 years com pared to other age groups. Keywords: chronic periodontitis, curettage, chlorine dioxide gel

(6)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Periodontitis kronis, sebelum nya dikenal sebaga i periodontitis dewasa (adult periodontitis) ata u periodontitis dewasa kronis (chronic adult periodontitis), ada lah be ntuk pa ling um um dari periodontitis. Hal ini diseba bkan perkem bangan penya kit ini yang relatif lam bat. Periodontitis kronis didefinisikan sebagai pe nyakit infeksi yang m engakibatkan peradangan dalam jaringan pendukung gigi, hilangnya perleka tan gingiva yang progresif, dan kehila ngan tulang. Definisi ini m enguraika n karakteristik utam a secara klinis dan etiologi dari penyakit tersebut, yaitu : 1) pem bentukan pla k m ikrob ial, 2) inflam asi periodonta l, dan 3) kehila ngan perleka tan dan tulang alveolar (Nova k dan Novak, 2012).

Periodontitis kronis m em iliki banya k variasi yang berkaitan de ngan tingkat keparahan, m acam perawatan da n lam anya penyem buhan. Faktor–fa ktor ini dipe ngaruhi antara lain oleh um ur da n jenis kelam in. Beberapa pe nelitian m enyatakan bahwa penyem buhan pe nyakit periodontal pada pria m em berikan hasil lebih ba ik daripada wanita, dem ikian juga usia m uda m em berikan hasil lebih baik daripada kelom pok usia lebih tua (Papapanou dan Lindhe, 2008). Berdasarkan tingka t ke jadian penya kit periodontal pada pria dan wanita de ngan rentang usia m uda hingga tua, m enuntut berbagai alterna tif perawatan periodontal lebih efektif dan efisie n.

(7)

2

Perawatan periodontal m erupakan tindaka n yang dilakukan untuk m enghila ngan pe nyakit ya ng ada da n m encegah kem balinya penyakit tersebut, dengan cara perawatan yang sesuai. Badersten (1984) sit. W olf dkk. (2005) m enyatakan bahwa pada pe nyakit periodontal terdapa t kedalam an kritis ( critical depth) pada poket denga k kedalam an 4-6m m . Tingkat ke dalam an ini m em berikan kondisi anaerobik awal yang m erupakan lingkungan yang disukai oleh m ikroorganism e anaerob patogen. Tinda kan scaling, root planing dan m enjaga kebersiha n rongga m ulut yang ba ik, akan m em perbaiki keadaan peradangan dan poket, bahkan pa da pasien tertentu dapat m enghilangkan se luruh penyakit yang ada (Carranza dan Takei, 2012).

M enurut Cia ncio dan M ariotti (2012), banyak cara te lah dilakukan untuk m eningka tkan proses penyem buhan dan kenyam anan pasien de ngan m enam bahkan antibiotik sebaga i cam puran. Bacitrac in, oxytetracycline, neomycin dan nitrofurazone te lah dicoba, nam un keseluruhan bahan ini m e nghasilkan reaksi hipersensitif serta dilaporkan m unculnya resiste nsi organism e dan infeksi oportunistik.

Diperkira kan terdapat lebih dari 500 spesies m ikroorganism e berbeda di dalam m ulut orang dewasa. Sebagia n be sar dari bakteri tersebut tidak berbahaya dan bersifat kom ensa l pa da lingkungan yang seim bang. Efek patologis baru akan tim bul apabila terjadi gangguan keharm onisan hubungan antara bakteri rongga m ulut dengan host, seperti bertam bahnya jum lah bakteri pa togen, berkurangnya bakteri kom ensal serta penekana n sistem im un host (Teughels dkk., 2012).

(8)

3

M enurut Jonhson da n Perez (2010), agen kem oterapis sebaga i terapi tam bahan pada kasus pe nyakit periodontal telah m eningka t pesat de ngan dibuktikannya m elalui studi klinis bahwa tam bahan terapi antim ikroba lebih efektif dan m em percepat penyem buhan dibanding terapi tunggal de ngan kureta se. Antim ikroba yang sering dipaka i dalam perawatan penyakit periodontal adalah tetrasiklin, m inosiklin, doksisiklin, chlorheksidin dan m etronidazol.

Antim ikroba yang m engandung chlorine dioxide da lam bentuk gel telah beredar di pasaran dengan nam a dagang Oxyfresh Dental Gel (ODG) yang m erupakan salah satu baha n antim ikroorga nism e yang m engandung chlorine dioxide dengan O xyge ne® yang m am pu m em bunuh ham pir sem ua jenis bakteri, jam ur, alga dan virus (Anonim , 2012). Kem am puan chlorine diox ide sebagai antim ikroorganism e se perti ozon dan klorin, nam un lebih am an karena chlorine dioxide adalah biosida pengoksidasi dan bukan racun m etabolik. Ini berarti bahwa chlorine diox ide m em bunuh m ikroorganism e de ngan m engganggu transportasi nutrisi di dinding se l dan bukan karena terganggunya proses m etabolism e (Lenntech, 2012).

W irthlin da n M arshal (2001) m enyatakan bahwa chlorine dioxide m em iliki aktifitas m em bunuh ba kteri lebih baik daripada chlorine, dan m am pu m em bunuh bakteri dalam rongga m ulut seperti Streptoc occus m utans, Ac tinobac illus actinomycetemcom mitans, Porphyrom onas gingivalis dan Prevotella inte rmedia.

Anonim (2012) m enyatakan ba hwa Oxyfresh Dental Ge l juga m engandung folic acid yang m em bantu regenerasi sel tubuh da n A loe vera yang berfungsi m em percepat penyem buhan luka. Hal ini diperkua t oleh hasil penelitian Atm aja

(9)

4

(2010) yang m enyatakan bahwa aplika si Oxygen® Dental Gel pada soket gigi paska operasi gigi m olar ketiga rahang bawah dapat m encegah terjadinya alveolar osteitis dan m em percepat proses penyem buhan.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belaka ng terse but, m aka dapa t dirum uska n perm as alahan sebagai berikut : A pakah terdapat pengaruh aplikasi chlorine diox ide ge l (CDG) terhadap jum lah koloni bakteri anaerob pada cairan sulkus gingiva pasien periodontitis kronis paska kuretase dengan tinjauan pa da jenis ke lam in dan usia ?

C. Manfaat Penelitian

1. M em beri inform asi ilm ia h di bidang ke dokteran gigi khususnya klinis bidang periodonsia da lam kaitannya dengan alterna tif perawata n pasien dan secara akadem is bagi penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan hasil penelitian ini.

2. Hasil penelitian ini diharapkan m em beri m anfaat klinis tentang perawatan alternatif kom bina si pilihan dalam perawatan pasien periodontitis kronis.

D. Tujuan Penelitian

Tujua n um um penelitian ini adalah untuk m em berikan sum ba ngan pengetahuan denga n m engetahui m anfaat aplikasi chlorine dioxide gel sebagai salah satu bahan terapi pada bidang Periodonsia, sedangkan tujuan khususnya adalah untuk m engeta hui pengaruh aplikasi chlorine dioxide ge l terhadap jum lah

(10)

5

koloni bakteri anaerob pada cairan sulkus gingiva pasien periodontitis kronis paska kuretase.

E. Keaslian Penelitian

Penelitia n yang pernah dilakukan sebelum nya yaitu : Pengaruh Pem berian Oxygene® Dental Gel Pada Soket Gigi Paska Operasi M olar Ketiga Bawah Terhadap Pencegahan Terjadinya Alveolar O steitis oleh A tm aja (2010). Penulis belum m enjum pai pe nelitian tenta ng pengaruh aplikasi chlorine dioxide gel terhadap jum lah koloni bakteri anaerob pada cairan sulkus gingiva pasien periodontitis kronis paska kuretase .

(11)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka 1. Periodontitis

Penyakit periodonta l diba gi atas dua golongan ya itu gingivitis dan periodontitis. Bentuk pe nyakit periodontal yang paling sering dijum pai adalah proses inflam asi da n m em pengaruhi jaringan lunak yang m engelilingi gigi tanpa adanya kerusa kan tulang, keadaan ini dike nal de ngan G ingivitis. Apa bila penyakit gingiva tidak ditanggulangi sedini m ungkin m aka proses penya kit aka n terus berkem bang m em pengaruhi tulang a lveolar, ligam en periodontal a tau sem entum , keadaan ini disebut denga n periodontitis (Newm an dkk., 2012).

Konsep pa toge nesis penyakit periodontal yang diperkena lkan ole h Page dan Schroeder (1976) sit. Kinane dkk. (2008) terdiri dari 4 (em pat) taha p yaitu : Perm ulaan, Dini, M enetap dan Parah. T iga taha p pertam a yaitu perm ulaan, dini dan m enetap m erupakan tahap pada diagnosa gingivitis dan tahap parah m erupakan diagnosa periodontitis.

Bedran dkk. (2011) m enyatakan bahwa periodontitis adalah penyakit peradangan yang disebabkan oleh ba kteri spesifik yang berkoloni di area subgingival antara perm ukaan gigi denga n gingiva tepi. Periodontitis m enyebabkan kerusa kan jaringa n pendukung gigi, term asuk jaringa n ikat dan tulang alveolar dan dapat m enyebabkan tanggalnya gigi. Bakteri patoge n yang berperan pada penyakit periodontal a dalah bakteri gram positif dan gram negatif

Referensi

Dokumen terkait

Proses desain dimuai dari desainer komponen ( member ) yang telah megisi polling dan komentar sehingga menghasilkan desain konsep produk yang diharapkan oleh.. leader

Sahabat MQ/ 4 Komisi Daerah di Dewan Perwakilan Rakyat DIY telah terbentuk/ dan disahkan dalam rapat paripurna DPRD kota Yogyakarta siang tadi// 4 Komisi

Sahabat MQ/ berbagai cara dilakukan untuk mengekspresikan dukungan/ atau bentuk keprihatinan atas KPK// Pagi tadi/ puluhan elemen masyarakat yang tergabung dalam/

An Analysis Of The Strengths Of Arguments Of The 2012 United States’ Presidential Debate.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Hubungan Interaksi Sosial Teman Sebaya Dengan Kemandirian Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Buatlah program pengulangan untuk menghitung jumlah sederet bilangan berurut yang dimulai dari 1 hingga bilangan inputan...

Dengan makin banyaknya pelanggan yang datang pada suatu restoran mengharuskan pengelola menyediakan layanan yang berbasiskan komputer untuk mempermudahkan bagian kasir dalam

[r]