Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian khusus karena lingkungan merupakan media penularan penyakit. Untuk itu penanganan sanitasi dasar rumah tangga dan lingkungan
0 20 40 60 80 100 2006 2007 2008 2009 2010 Target 2010 100 81,2 100 81,2 100 100 100 100 81,2 68,7 68,7 80 0 1,2 3,7 0 10,9
41 Profil Pembangunan Kesehatan Kabupaten Agam Tahun 2010
masyarakat perlu selalu dilakukan dalam rangka mencipatakan lingkungan masyarakat yang sehat.
a. Rumah Sehat
Rumah sehat adalah salah satu indikator mutu sanitasi dan kesehatan lingkungan masyarakat yang merupakan gambaran suatu bangunan rumah tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuagan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah.
Selama tahun 2010 dilakukan pemeriksaan rumah sehat sebanyak 82.423 unit rumah dari 95.455 unit rumah yang ada di Kabupaten Agam atau 86,4 % dimana mengalami penurunan dari tahun 2009 yaitu 92,3 % yang dilakukan pemeriksaan rumah sehat.
Dari 82.423 unit rumah yang dilakukan pemeriksaannya, maka didapatkan sebanyak 69.844 unit rumah dalam berkategori rumah sehat atau 73,2 %, dibandingkan dengan cakupan tahun 2009 maka cakupan tahun 2010 mengalami kenaikan 0,1 % yaitu dari 73,1 %, sementara target SPM yang ditargetkan adalah 60 %, sehingga cakupan tahun 2010 ini sudah mencapai target SPM yang ditetapkan.
b. Keluarga Memiliki Akses Air Bersih
Berdasarkan hasil pemeriksaan rumah/bangunan yang dilakukan selama tahun 2010, salah satunya yaitu pemeriksaannya terhadap akses keluarga terhadap kepemilikan air bersih.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, maka sebanyak 337.348 anggota keluarga menggunakan akses air bersih atau 72,2 %, yang terdiri dari : Ledeng /Pipa PDAM sebanyak 79.945 anggota keluarga atau 17,1 %; SPT/Pipa Non PDAM + Pipa PAMSIMAS sebanyak 76.828 anggota keluarga atau 16,4 %; SGL sebanyak 106.106 anggota keluarga atau 22,7 %; PAH sebanyak 52.439 anggota keluarga atau 15,5 %; Sumur Bor dan SPT termasuk jenis lainnya sebanyak 20.927 anggota keluarga atau 4,5 %. Sehingga akses anggota keluarga yang paling banyak menggunakan sumber air bersih adalah SGL dan PMA yaitu 22,9 %. Target SPM yang dibebankan sampai dengan akhir tahun 2010 adalah 65 %, sehingga
42 Profil Pembangunan Kesehatan Kabupaten Agam Tahun 2010
apabila dilihat dari cakupan sampai akhir tahun 2010, maka target SPM dapat tercapai
c. Keluarga Memiliki Sarana Sanitasi Dasar
Dari jumlah keluarga yang dilakukan pemeriksaan, maka yang memiliki akses terhadap kepemilikan jamban sehat adalah sebanyak 67.636 KK (73,7 %) dengan akses terhadap anggota keluarga sebanyak sebanyak 342.737 (73,3 %), sedangkan yang dikategorikan jamban yang memenuhi syarat kesehatan yaitu sebanyak 54.777 KK (73,7 %) dengan akses terhadap anggota keluarga yaitu sebanyak 342.737 jiwa (73,3 %).
KK yang memiliki jtempat pembuangan sampah dari yang dilakukan pemeriksaan adalah sebanyak 64.564 KK (70,3 %), dan yang memenuhi syarat kesehatan adalah sebanyak 50.556 KK (78,3 %) dengan akses terhadap anggota keluarga yaitu sebanyak 330.742 orang (70.8 %).
Sementara itu, KK yang memiliki SPAL adalah sebanyak 67.308 KK (73,3 %), sedangkan yang memnuhi syarat-syarat kesehatan adalah sebanyak 35.552 KK (52,8 %) dengan akses terhadap anggota keluarga yaitu sebanyak 342.737 orang (73,3 %). Target SPM yang dibebankan sampai dengan akhir tahun 2010 adalah 65 %, sehingga apabila dilihat dari cakupan sampai akhir tahun 2010, maka target SPM dapat tercapai.
d. Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat
TTU dan TUPM juga merupakan salah satu indikator mutu sanitasi dan kesehatan lingkungan masyarakat yang merupakan gambaran suatu sarana yang dikunjungi banyak orang dan berpotensi menjadi tempat penyebaran penyakit. Sarana TUPM itu sendiri adalah seperti pasar, hotel, restoran/rumah makan, dsb, sedangkan TUPM sehat adalah tempat-tempat umum dan tempat-tempat pengelolaan makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan seperti memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, SPAL, ventilasi yang baik, pencahayaan, luas ;antai dan (luas ruangan) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung.
Cakupan TTU dan TUPM tahun 2010 secara umum mengalami peningkatan dari tahun 2009 yang hanya 65,2 % meningkat menjadi 396
43 Profil Pembangunan Kesehatan Kabupaten Agam Tahun 2010
unit yang memiliki syarat kesehatan dari 573 unit yang dilakukan pemeriksaan atau 69,1 %.
Adapun rinciannya adalah jenis sarana Hotel yang memenuhi syarat kesehatan adalah sebanyak 19 unit dari 26 unit yang dilakukan pemeriksaan atau 73,1 %; sarana restoran/Rumah makan/Catering yang memenuhi syarat kesehatan adalah sebanyak 93 unit dari 236 unit yang dilakukan pemeriksaan atau 39,4 %; jenis sarana Pasar yang memenuhi syarat kesehatan adalah sebanyak 15 unit dari 42 unit pasar yang dilakukan pemeriksaan atau 35,7 %; jenis sarana TUPM lainnya seperti industri rumah tangga dan objek rekreasi yang memenuhi syarat kesehatan adalah sebanyak 269 unit dari 688 unit yang dilakukan pemeriksaan atau 39,1 %. Sedangkan target SPM yang harus dicapai sampai dengan tahun 2010 adalah 80 %, sehingga apabila dibandingkan dengan hasil cakupan selama tahun 2010, maka cakupan tersebut (69,1 %) masih belum mencapai target 80 %. Sehingga masih perlu kerja keras dan upaya bersama dalam rangka meningkakan kualitas sanitasi pada TTU dan TUPM. e. Pembinaan Lingkungan Institusi
Beberapa insitusi yang merupakan binaan petugas kesehatan setiap tahunnya berdasarkan indikator SPM yaitu sarana kesehatan sendiri (Puskesmas, Pustu, Poskesri/Polindes, Puskel), sarana pendidikan (SD/MI, SMP/MTsN, SMU), sarana ibadah (Mesjid, Musholla, dsb) dan sarana perkantoran.
Selama tahun 2010, pembinaan sarana dan institusi ini oleh petugas kesehatan mengalami peningkatan dari tahun 2009, yaitu dari 43,1 % menjadi 72,1 %, sedangkan target SPM yang dibebankan sampai akhir tahun 2010 adalah 70 %, sehingga cakupan pencapaian SPM indikator isntitusi yang dibina kesehatan lingkungannya dapat mencapai dan melebihi target yaitu 72,1 %.
Dari cakupan 72,1 % tersebut, maka pembinaan institusi sarana kesehatan cakupannya adalah 34 unit atau 73,9 %; pembinaan institusi sarana pendidikan dengan cakupan sebanyak 431 unit atau 78,7 %; pembinaan institusi sarana ibadah sebanyak 386 unit atau 77,8 %; pembinaan institusi sarana perkantoran sebanyak 172 unit atau 53,1 % dan pembinaan sarana lainnya (objek rekreasi) sebanyak 6 unit atau 42,8 %.
44 Profil Pembangunan Kesehatan Kabupaten Agam Tahun 2010
f. Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Agypti
Cakupan rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk aedes agypti dalam rangka mencegah terjangkitnya penyakit DBD selama tahun 2010 mengalami penurunan dari tahun 2009. Dimana rumah/bangunan yang dilakukan pemeriksaan jentik nyamuk selama tahun 2010 yaitu sebanyak 82.423 rumah dari 95.455 rumah yang ada di Kabupaten Agam atau 86,4 %, sedangkan cakupan pada tahun 2009 adalah 96,2 %. Sementara itu, rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk adalah sebanyak 58.880 unit rumah atau 71,4 % dan mengalami penurunan dari tahun 2009 yaitu 73,1 %. Target SPM sampai akhir tahun 2010 adalah 95 %, sehingga masih jauh dari target yang harus dicapai sampai akhir tahun 2010.
Grafik Perkembangan Cakupan Indikator Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan di Kabupaten Agam Periode 2006-2010
Sumber : Seksi PL Dinkes Agam tahun 2010