BAB II TINJAUAN PUSTAKA
D. Pengertian Biaya
Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan utama yaitu memperoleh laba.
Laba dipengaruhi oleh tiga faktor diantaranya biaya, harga jual dan volume
penjualan. Ketiga faktor tersebut tidak boleh terpisah-pisah karena mempunyai hubungan yang saling berkaitan. Biaya menentukan harga jual, harga jual mempengaruhi volume penjualan, volume penjualan mempengaruhi volume produksi dan volume produksi mempengaruhi biaya. Biaya sering didefenisikan sama dengan beban, namun biaya dan beban adalah dua hal yang mempunyai pengertian yang berbeda. Berikut ini pengertian Biaya menurut beberapa Para Ahli :
“Akuntan telah mendefenisikan biaya sebagai nilai tukar pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh memfaat” (Usry dalam Krista, 2006:29).
“Akuntan mendefenisikan biaya (cost) sebagai sumber daya yang dikorbankan atau dilepaskan untuk mencapai tujuan tertentu” (Homgren dkk dalam Adhariani, 2005:34).
“Biaya adalah pengeluaran yang diukur dalam moneter yang dikeluarkan atau potensial akan dikeluarkan untuk memperoleh dan mencapai tujuan tertentu”
(Ahmad, 2005:34).
Berdasarkan defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa Biaya adalah pengorbanan untuk memperoleh barang atau jasa yang memberikan manfaat baik dimasa kini maupun dimasa yang akan datang. Berikut ini defenisi beban menurut beberapa para Ahli sebagai berikut:
Caster,Usry yang diterjemahkan oleh Krista menjelaskan pengertian beban sebagai berikut:
“Beban dapat didefenisikan sebagai aliran keluar terukur dari barang atau jasa yang kemudian ditandingkan dengan pendapatan untuk menentukan laba,atau sebagai
penurunan dalam aktiva bersih sebagai akibat pengguanaan jasa ekonomis dalam menciptakan pendapatan atau pengenaan pajak dari pemerintah. Beban diukur dengan produksi atau peyerahan barang atau jasa. Beban dalam arti luas termaksud biaya yang sudah habis masa berlakunya yang dapat dikurangkan dari pendapatan”.
Sedangkan menurut Mursyidi (2007: 14) Beban adalah biaya yang telah terjadi yang dikurangkan dari penghasilan atau dibebankan pada periode yang bersangkutan, dimana pengorbanan terjadi.
Dari defenisi beban diatas dapat disimpulkan beban merupakan biaya yang telah terjadi yang dikurangkan dari penghasilan atau pendapatan pada periode yang bersangkutan.
Biaya perlu diklasifikasikan untuk menentukan metode yang tepat dalam menghimpun dan mengalokasikan biaya. Metode klasifikasi yang penting dapat dijelaskan sebagai berikut :
Menurut Kamaruddin Ahmad metode klasifikasi biaya yaitu : 1. Fungsi
a. Produksi : Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu barang.
b. Pemasaran : Biaya yang dikeluarkan untuk menjual suatu barang atau jasa.
c. Administrasi: Pengeluaran untuk menjalankan kebijaksanaan-kebijaksanaan.
d. Keuangan : Bagian pengeluaran yang dikaitkan upaya mencari dana.
2. Unsur-unsur
a. Bahan Langsung : Yaitu bahan baku yang merupakan bagian yang integral dari produk jadi.
b. Upah langsung : Upah tenaga kerja langsung untuk keperluan komponen produk jadi.
c. Biaya umum pabrik : Mencakup segala bahan, upah tidak langsung serta biaya produksi yang tidak langsung dapat dibebankan pada satuan, pekerjaan atau produk tertentu.
3. Produk
a. Langsung : Yaitu biaya yang dibebankan kepada produk tanpa memerlukan alokasi lebih lanjut.
b. Tidak langsung : Biaya yang dialokasikan.
4. Departemen
a. Produksi : Ialah salah satu unit kegiatan yang dilaksanakan atas suatu komponen atau suatu produk yang biayanya dialokasikan lebih lanjut.
b. Pelayanan/jasa : Suatu unit kegiatan yang tidak langsung terlibat dalam kegiatan produksi dan biaya pada akhirnya dibebankan kepada satuan produksi.
5. Saat Dibebankan Kepada Pendapatan
a. Biaya produk : Biaya-biaya yang dimasukkan pada waktu penghitungan biaya produksi. Biaya produk termasuk dalam persediaan dan dalam harga pokok penjualan apabila produk dijual.
b. Biaya periode : Biaya yang berkaitan dengan perjalanan waktu dan bukan dengan jumlah produk. Biaya ini ditunjukkan pada biaya perhitungan
rugi/laba setiap akhir periode karena tidak ada lagi manfaat yang diterima dimasa mendatang.
6. Kaitannya dengan volume
a. Variabel : Yaitu biaya yang jumlahnya berubah secara proporsional dengan perubahan kegiatan bersangkutan. Biaya satuan tidak berubah dan dipengaruhi oleh volume.
b. Tetap : Biaya yang tidak berubah jumlahnya sekalipun volume berubah.
Harga satuannya akan turun bila volumenya meningkat.
7. Periode yang mencakup
a. Modal : Yaitu biaya yang diharapkan akan memberikan manfaat dimasa mendatang dan diklasifikasikan sebagai aktiva.
b. Pendapatan : Biaya yang diharapkan akan memberikan manfaat pada waktu terjadi pengeluaran dan biasanya dianggap expense.
8. Tingkat Rata-rata
a. Total : Biaya komulatif menurut kategori yang ditentukan.
b. Satuan : Keseluruhan jumlah biaya dibagi dengan unit/volume.
Biaya dalam hubungannya dengan perilaku biaya dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu:
1. Biaya Variabel
Carter, Usry yang diterjamahkan oleh Krista ( 2006:59 ) menyatakan “Biaya variabel adalah Biaya yang secara total meningkat secara propisional terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara proposional terhadap penurunan
dalam aktivitas”. Sementara itu,Garrison,Noreen, dan Brewer yang di tarjemahkan oleh Hinduan.N (2006: 66) menyatakan “Biaya yang berubah secara proposional dengan perubahan Aktivitas”. Biaya variabel dapat didefenisikan sebagian baik yang secara keseluruhan berubah seiring dengan perubahan aktivitas. Contoh: Biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja.
Gambar 2.1 Biaya variabel Biaya Variabel mempunyai Karakteristik sebagai berikut :
a. Total biaya variabel berubah proposional dengan perubahan Volume/kapasitas,makin besar kapasitas yang digunakan semakin besar pula total biaya variabel,demikian pula sebaliknya.
b. Per unit biaya Variabel Konstan/tetap.Misalnya biaya bahan langsung,contoh biaya pemakian bahan langsung,bensin,oli yang dihitung dan tergantung kilometer yang ditempuh.
2. Biaya Tetap
Carter,Usry yang diterjemahkan oleh Krista (2006:58) menyatakan “Biaya tetap adalah biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas bisnis meningkat atau
Tingkat aktivitas (unit) Tingkat aktivitas (unit) Biaya
per unit
Jumlah biaya
Biaya variabel per unit Jumlah biaya variabel
menurun”. Sedangkan Garrison,Noreen dan Brewer yang diterjemahkan oleh Hinduan.N (2006: 67) menyatakan “Biaya tetap adalah biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa terpengaruh oleh tingkat Aktivitas”. Biaya tetap dapat didefenisikan sebagai biaya yang secara keseluruhan tetap seiring dengan perubahan aktivitas dalam rentang relevan tertentu, contoh : Biaya sewa, biaya penyusutan dan biaya asuransi.
Gambar 2.2 Biaya tetap Biaya tetap mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Biaya total yang tidak berubah atau tidak dipengaruhi oleh periode yang ditentukan atau kegiatan tertentu.
b. Biaya per unit berbanding terbalik dengan perubahan Volume,pada volume rendah fixed cost unitnya tinggi, sebaliknya pada volume yang tinggi fixed cost per unit rendah.
3. Biaya semivariabe
Carter,Usry yang diterjemehkan oleh Krista (2006:60) menyatakan “Biaya Semivariabel didefenisikan sebagai biaya yang memperlihatkan baik
karakteristik-Tingkat aktivitas (unit) Tingkat aktivitas (unit) Biaya
per unit
Jumlah biaya
Biaya tetap per unit Jumlah biaya tetap
karakteristik dari biaya tetap maupun biaya variabel. Sedangkan menurut Garrison,Noreen dan Brewer yang diterjemahkan oleh Hinduan.N (2006: 66) menyatakan “Biaya Semivariabel (mixed cost) adalah biaya yang terdiri atas elemen biaya Variabel maupun biaya tetap”. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa: biaya semivariabel dapat didefenisikan sebagai biaya yang mempunyai unsur biaya tetap dan biaya variabel, contohnya: Biaya Listrik, biaya air, biaya pemeliharan.
Dalam memisahkan suatu biaya yang mengandung biaya Variabel dan biaya tetap (biaya semivariabel) dapat dilakukan dengan cara antara lain:
a. High and Low Method (Metode Tinggi-Rendah)
Dalam cara ini dipilih yang tertinggi dan yang terendah dalam suatu tingkat kegiatan, serta dasar pembebanannya, kemudian dilakukan perhitungan selisih antara keduanya. Selisih tersebut merupakan dasar perhitungan tarif biaya Overhead yang variabel.
b. Scattegraph Method (Metode Scattegraph)
Cara Scattegraph dapat digunakan untuk analisis perilaku biaya sehingga dapat ditentukan biaya variabel dalam jenis biaya yang mengandung biaya tetap dan biaya variabel. Dalam cara ini biaya variabel dihitung melalui tahap berikut:
1) Tentukan (dengan taksiran yang realistis) rata-rata perbulan biaya tetap yang melekat pada jenis biaya Semi – variabel.
2) Hitung rata-rata biaya perbulan.
3) Hitung biaya variabel rata-rata per bulan, yaitu biaya rata-rata perbulan dikurangi dengan taksiran biaya tetap perbulan.
4) Hitung biaya Variabel per satuan, yaitu biaya variabel rata-rata perbulan dibagi dengan rata-rata kapasitas perbulan.
c. Method Least Squares ( Metode Kuadrat Terkecil)
Metode least squares disebut juga analisis regresi,yang menggunakan matematika linier regresi.dalam hal ini perlu tahapan sebagai berikut:
1) Tentukan biaya rata-rata dan dasar penbebanana rata-rata.
2) Hitung selisih biaya perbulan dengan biaya rata-rata dan selisih dasar pembebanan rata-ratanya. Jumlah selisih dalam setahun akan menjadi nol.
3) Kuadrata hasil perhitungan nomor 2 dan jumlahkan hasilnya.
4) Kalikan antara selisih dasar pembebanan per bulan dengan selisih biaya per bulan.