• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Penelitian yang Relevan

1. Pengertian Interaksi Edukatif

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang sifatnya sosial, dinamakan demikian karena dalam menjalankan aktifitas sehari-hari, manusia saling berinteraksi, tolong menolong serta saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam menjalankan aktifitas sehari-hari antara yang satu dengan yang lainnya, akan berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi, dari berbagai macam jenis situasi tersebut terdapat situasi khusus yaitu yang dinamakan situasi pembelajaran.

Istilah interaksi, pada umumnya suatu hubungan timbal balik

(feed-back) antara individu yang satu dengan individu yang lainnya yang terjadi

pada lingkungan masyarakat atau selain lingkungan masyarakat. Sebagai makhluk sosial, manusia dalam kehidupannya membutuhkan hubungan dengan manusia lain. Hubungan itu terjadi karena manusia menghajatkan manusia lainnya, ketika sesuatu yang akan dilakukan tidak dapat dilakukan seorang diri. Kebutuhan yang berbeda-beda dan karena saling membutuhkan.

Kecenderungan manusia untuk berhubungan melahirkan komunikasi dua arah melalui bahasa yang mengandung tindakan dan perbuatan. Karena ada reaksi dan aksi, maka interaksi terjadi. Karena itu, interaksi akan berlangsung bila ada hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih.1

Interaksi edukatif mempunyai tujuan yang jelas karena kedua belah pihak tidak bermaksud untuk mengubah tingkah laku dan perbuatan lawan bicaranya. Interaksi yang berlangsung dikehidupan manusia dapat diubah menjadi interaksi yang bernilai edukatif, yakni interaksi yang dengan sadar melakukan tujuan untuk merubah tingkah laku perbuatan seseorang.2

Kata interaksi berpangkal pada konsep komunikasi yang berarti menjadikan milik bersama atau memberitahukan tentang pengetahuan, pikiran-pikiran, keterampilan, dan nilai. Interaksi adakalanya di sengaja dan ada juga tidak disengaja. Salah satu interaksi yang disengaja adalah interaksi edukatif yang oleh Sardiman disebut sebagai “interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk Tujuan pembinaan dan pengajaran, yang dalam pengertian lebih spesifik disebut interaksi belajar mengajar.3

Dalam kamus lengkap bahasa Indonesia, interaksi artinya adalah hal saling melakukan aksi; berhubungan: mempengaruhi; antar hubungan; mempengaruhi antar hubungan. Sedangkan edukatif artinya adalah bersifat mendidik; berkenaan dengan pendidikan.4

1 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik “dalam Interaksi Edukatif” (Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2005), h. 10

2 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan

Teoritis Psikologis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 11

3Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), h 1

Kamus ilmiah populer, interaksi artinya pengaruh timbal balik, saling mempengaruhi satu sama lain. Edukatif artinya adalah kepengajaran, bidang pendidikan, guru dan dosen.5 Pendapat lain menjelaskan bahwa” interaksi edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam ikatan Tujuan pembinaan.6

Kalau dihubungkan dengan istilah interaksi edukatif, sebenarnya komunikasi timbal-balik antara pihak yang satu dengan pihak yang lain, sudah mengandung maksud tertentu, yakni untuk mencapai pengertian bersama yang kemudian untuk mencapai tujuan. Memang dalam berbagai bentuk komunikasi yang “sekedarnya” mungkin tidak direncana, sehingga tidak satu arah atau satu tujuan. Hal ini yang kadang-kadang sulit dikatakan sebagai interaksi edukatif, dan ini banyak terjadi dalam kehidupan manusia.7

Berdasarkan uraian di atas bahwa interaksi edukatif memunculkan istilah guru disatu pihak dan peserta didik dilain pihak. Keduanya berada dalam interaksi edukatif dengan posisi, tugas, dan tanggung jawab yang berbeda, namun bersama-sama mencapai tujuan. Guru bertanggung jawab untuk mengantarkan peserta didik kearah kedewasaan susila yang cakap dengan memberikan sejumlah ilmu pengetahuan dan membimbingnya. Sedangkan peserta didik berusaha untuk mencapai tujuan itu dengan bantuan dan pembinaan dari guru. Interaksi edukatif harus menggambarkan hubungan aktif dua arah dengan sejumlah pengetahuan sebagai mediumnya, sehingga

5Syahrul Ramadhan, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya, Khazanah Media Ilmu, 2010), h. 97

6Winarno Surakhmad, Pengantar Interaksi Belajar Mengajar (Bandung, Tarsito, 2004) h 4

interaksi itu merupakan hubungan yang bermakna dan kreatif. Semua unsur interaksi harus berproses pada ikatan Tujuan pembinaan. Karena itu, interaksi edukatif adalah suatu gambaran hubungan aktif dua arah antara guru dan peserta didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan pembinaan.

Interaksi edukatif harus menggambarkan hubungan aktif dua arah dengan sejumlah pengetahuan sebagai mediumnya, seingga interaksi itu merupakan hubungan yang bermakna dan kreatif. Semua unsur interaksi edukatif harus berproses dalam ikatan tujuan pendidikan. Karena itu, interaksi edukatif adalah suatu gambaran hubungan aktif dua arah antara guru dan peserta didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan, dan interaksi dapat dikatakan memiliki sifat edukatif bukan semata ditentukan oleh bentuknya melainkan oleh tujuan interaksi itu sendiri.8

Interaksi edukatif guru dan peserta didik sebagai jembatan yang menghidupkan persenyawaan antara pengetahuan dan perbuatan, yang mengantarkan kepada tingkah laku sesuai dengan pengetahuan yang diterima oleh peserta didik. Interaksi edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk Tujuan pembinaan dan pengajaran. Dalam artian yang lebih spesifik pada bidang pengajaran dikenal dengan istilah interaksi belajar mengajar. Interaksi belajar mengajar mengandung suatu arti adanya kegiatan interaksi dari pengajar yang melaksanakan tugas mengajar di suatu pihak dengan warga belajar yang sedang melaksanakan kegiatan belajar dipihak lain.

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa interaksi edukatif adalah hubungan dua arah antara guru dan peserta didik dengan sejumlah

norma sebagai mediumnya untuk mencapai Tujuan pembinaan. Selain interaksi antara individu dengan individu yang lain, yang terjadi dalam pembelajaran dan pengajaran juga adanya interaksi dengan hal-hal yang bersifat benda, seperti media, alat dan lain-lain. Karena pengajaran merupakan suatu sistem, artinya suatu keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponen yang berinterelasi dan berinteraksi antara yang satu dan yang lainnya dan dengan keseluruhan itu sendiri untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Tujuan Interaksi Edukatif pada Pelajaran Akidah Akhlak dan