PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Salah satu jual beli online yang sedang booming saat ini adalah jual beli produk Mystery Box di aplikasi jual beli online. Menjual produk Mystery Box di situs jual beli online tidak memandang kelompok dari manapun dan dalam penjualan ini akan ada untung dan rugi bagi calon pembeli.
Rumusan Masalah
Dengan adanya proses jual beli produk online (mystery box) yang terjadi saat ini, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut dalam proposal disertasi yang berjudul “Jual Beli Mystery Box Ditinjau dari Hukum Ekonomi Syariah dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Konsumen”. perlindungan".
Batasan Masalah
Tujuan Penelitian
Mengetahui ketentuan hukum ekonomi syariah dan hukum perlindungan konsumen terhadap praktek jual beli produk Mystery Box.
Kegunaan Penelitian
Penelitian Terdahulu
Tesis Miftahul Jannah berjudul Transaksi Jual Beli Mystery Box di Situs Shopee Ditinjau dalam Perspektif Ba'i Salam (Studi Kasus di Banda Aceh). 10 Miftahul Jannah, Skripsi: Transaksi Jual Beli Mystery Box di Situs Shopee Dinilai Dalam Perspektif Ba'i Salam (Studi Kasus di Banda Aceh).
Metode Penelitian
- Jenis dan Pendekatan Penelitian
- Waktu dan Lokasi Penelitian
- Subjek atau Informan Penelitian
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
- Sistematika Penulisan
Mengenai alasan penulis mengambil situs penelitian pada aplikasi jual beli online, karena terdapat permasalahan pada sistem aplikasi yang telah penulis tentukan yaitu pada aplikasi shopee dan tokopedia yang terjadi akibat sistem penjualan produk Mystery Box. . Observasi atau observasi pada situs jual beli online resmi yaitu aplikasi shopee dan tokopedia yang dalam hal ini berkaitan dengan penjualan produk Mystery Box.
KERANGKA TEORI
Jual Beli
- Pengertian Jual Beli
- Jual Beli Online
- Gharar
- Maysir
- Tadlis
Sebab itu penulis memilih aplikasi jual beli secara online yang boleh dijadikan lokasi kajian atau tempat kajian. Rukun jual beli itu ada tiga iaitu akad (penerimaan), orang yang membuat akad (penjual dan pembeli), dan ma'kud alaih (objek akad). Sebagai contoh, jual beli barang yang dilakukan oleh mereka yang bukan pemilik atau berhak berdasarkan kuasa pemilik dianggap sebagai kontrak yang tidak sah.
Ba'i Wadiyah yaitu jual beli, dimana penjual menjual dengan mengutip harga pokok barang, namun menjual di bawah harga miliknya. Ba'i Tauliyah, adalah jual beli dimana penjual menyebutkan harga pokok barang dan menjualnya tanpa memperoleh keuntungan sebesar harga pokok barang tersebut. Jual beli dilakukan melalui jaringan yang terhubung dengan ponsel, komputer, tablet, dll.
Dalam transaksi jual beli online, penjual dan pembeli tidak bertemu langsung di satu tempat, melainkan melalui dunia maya. 27 Ainun Lutifah, https://www.kompasiana.com/ainunlutfiah/5bbf941e12ae944c 9a104f23/keterentangan-hadist-eko-konda-modal-dalam-jual-beli-yang-tidak-berperan. Karena tadlis merupakan suatu penipuan yang dilakukan dalam suatu transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual barang atau benda yang dijualnya kepada pembeli.
Perlindungan Konsumen
- Asas-asas dan tujuan perlindungan konsumen
- Tujuan Perlindungan Konsumen
- Hak dan Kewajiban Konsumen
- Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha
- Tanggung Jawab Pelaku Usaha
Untuk memberikan jaminan rasa keselamatan dan keamanan dalam penggunaan, penggunaan dan penggunaan barang atau jasa yang digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen. Meningkatkan dan menjamin mutu barang atau jasa serta kelangsungan usaha produksi dengan memperhatikan kesehatan, kenyamanan dan keselamatan konsumen. Hak untuk memilih barang atau jasa dan memperolehnya sesuai dengan syarat, nilai tukar, dan jaminan yang telah dijanjikan.
Menjamin produksi dan perdagangan barang atau jasa sesuai dengan ketentuan baku mutu barang atau jasa yang telah berlaku. Memberikan ganti rugi atau penggantian kepada konsumen berupa ganti rugi atas barang atau jasa yang menimbulkan kerugian dalam penggunaan, pemanfaatan dan pemanfaatan barang yang diperdagangkan. Memberikan ganti rugi kepada konsumen atau pengembalian uang berupa ganti rugi apabila barang atau jasa tersebut tidak sesuai pada saat perjanjian.
Tanggung jawab pelaku usaha dengan memberikan ganti rugi kepada konsumen atas kerusakan, konsumsi dan konsumsi atas barang atau jasa yang diproduksi atau diperdagangkan oleh pelaku usaha.
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Gambaran Umum Mystery Box
- Sejarah Mysteri Box
- Awal Mula Tren Mystery Box di Indonesia
Oleh karena itu, pihak penjual menyatakan bahwa produk Mystery Box sangat cocok untuk dibeli oleh para reseller. Pasalnya, mereka bisa mendapat untung lebih banyak dengan menjual isi kotak misteri lebih cepat. Saat ini penjualan Mystery Box sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia, baik tua maupun muda, mengikuti trend Mystery Box dan tidak sedikit yang menjadi korbannya.
Tren kotak misteri pun marak di kalangan YouTuber di Indonesia, dan mereka biasanya mengeluarkan banyak uang untuk membeli kotak misteri, mulai dari ratusan hingga jutaan yang mereka keluarkan untuk membeli produk ini. Namun hal tersebut sama sekali tidak memberatkan mereka, dengan alasan mereka menyenangkan penonton atau penggemar setianya dengan pemberiannya. Hal ini pula yang menyebabkan semakin banyak warung yang menjual produk dengan sistem kotak misteri, dan banyak orang yang mengikuti tren ini karena hanya iseng saja, namun ada juga yang berpikir serius dan berharap lebih terhadap barang tersebut. mereka akan mendapatkannya nanti.
Gambaran Umum Toko Online
- Sejarah Toko Online di Indonesia
- Pengaruh Toko Online Di Indonesia
- Toko Online Sebagai Tonggak
Praktek jual beli Mystery Box di aplikasi jual beli online ditinjau dari Hukum Ekonomi Islam dan UU No. Penulis melakukan wawancara online kepada penjual produk Mystery Box di aplikasi jual beli online. Terutama kotak misteri sejauh ini, belum ada yang meminta item yang akan diperoleh.” 48.
Penjual menjelaskan, dengan membaca deskripsi produk berarti pembeli sudah memahami mekanisme jual beli Mystery Box. Telah dijelaskan bahwa jual beli dengan sistem kotak misteri adalah menjual sesuatu yang barangnya tidak diketahui. Peneliti menganalisis bahwa dalam jual beli produk mystery box pada aplikasi jual beli online terdapat 4 (empat) hal yang dilarang dalam islam dalam hal jual beli yaitu adanya unsur ketidakjelasan produk. (gharar), undian nasib pembeli (maysir), penipuan dalam bertransaksi (tadlis) dan menimbulkan bahaya (dharar).
Jual beli sistem Mystery Box pada situs jual beli online dimana barang yang diperjualbelikan tidak diketahui pembelinya.
PEMBAHASAN
Praktik Jual Beli Mystery Box Di Aplikasi Jual Beli Online Di
- Prosedur Penjualan Mystery Box
- Tanggapan Konsumen Mystery Box
Pembeli padam lapak hanya perlu melihat deskripsi produk untuk mengetahui mekanisme penjualan kotak misteri. Sampai saat ini kami belum menerima komplain mengenai Mystery Box, karena menurut kami masih menguntungkan jika membeli barang yang kami kirimkan, dan disesuaikan dengan harga Mystery Box yang telah dibayar oleh pembeli. Tidak ada kesepakatan yang kami sampaikan, pembeli yang membeli Mystery Box berarti sudah memahami bahwa produk tersebut adalah Mystery Box.
Dari hasil wawancara di atas, peneliti menganalisis bahwa Fafa membelinya hanya untuk iseng dan memahami transaksi Mystery Box dengan cukup baik. Namun penjual tidak menerima komplain tersebut karena sudah menjadi syarat dan ketentuan serta mekanisme penjualan Mystery Box di lapak tersebut. Mystery box yang saya beli adalah yang harganya sepuluh ribu rupiah, saya tidak tahu barang yang saya dapat karena sistem harganya acak.
Berdasarkan wawancara dengan Helbet Triono, peneliti dapat menganalisis bahwa Helbet membeli kotak misteri tersebut karena penasaran, dan akhirnya mencoba membelinya.
Analisis Hukum Ekonomi Syariah Dan Undang-Undang
- Analisis Hukum Ekonomi Syariah
Analisis hukum ekonomi syariah dan undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen terhadap praktek jual beli kotak misteri. Dalam pelaksanaannya jual beli Mystery Box sesuai dengan keterangan penjual dan pembeli, barang yang tersedia adalah barang elektronik, alat tulis, fashion yang dapat dipakai, dimiliki oleh penjual dan dapat diserahterimakan. Jual beli jenis Mystery Box masih terdengar sangat lumrah di telinga masyarakat Indonesia sehingga masih sangat sensitif terhadap ketidakpastian.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tidak semua perlindungan konsumen dalam jual beli sistem kotak misteri sesuai dengan hak dan kewajiban konsumen yang tertuang dalam pasal 4, pasal 7, dan pasal 8 UU No. 8 Tahun 1999 yaitu 5 Prinsip Perlindungan Konsumen. Miftahul, Jannah, Transaksi jual beli Mystery Box di situs Shopee diulas dalam perspektif Ba'i Salam (studi kasus di Banda Aceh) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, 2020. Mohamad, Rokib Qomarudin , Tesis: Tinjauan Hukum Islam dan Hukum Perdata tentang Jual Beli Sistem Kotak Misteri di Website www.bukalapak.com Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2019.
Mulyadi, Wireksa, Review Hukum Dagang Syariah Pada Jual Beli Mystery Box Di Toko Online Tokopedia Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, 2020.
PENUTUP
Kesimpulan
Praktek jual beli Mystery Box pada aplikasi jual beli online dari sisi pembeli sudah mengetahui cara menangani Mystery Box mulai dari memilih produk, melakukan pembayaran hingga barang sampai. Dan dari sisi penjual, mereka telah memberikan pelayanan kepada pembeli seperti menyediakan jenis barang, menjawab pertanyaan pembeli, mengirimkan barang kepada pembeli dengan hati-hati, dan memberikan informasi produk pada kolom deskripsi sebagai bukti kesepakatan antara penjual dan pembeli. Namun untuk jenis Mystery Box lainnya, sama sekali tidak ada keterangan informasinya, dan beberapa lapak menggunakan gambar untuk menarik pembeli.
Dalam praktek jual beli, sistem Mystery Box tidak dapat dijadikan sebagai produk jual beli menurut Hukum Ekonomi Syariah karena mengandung unsur maysir (menarik nasib), gharar (ketidakjelasan), Tadlis (penipuan) dan Dharar (bahaya). ), sehingga hukum jual beli kotak misteri adalah haram. Sedangkan syarat-syarat jual beli dalam Hukum Ekonomi Syariah harus sesuatu yang sah, yaitu ada penjual dan pembeli, ada akadnya, barangnya sepenuhnya milik penjual, bendanya jelas dan berguna, dan harga jualnya harus siap. Bentuk perjanjian antara penjual dan pembeli terdapat pada deskripsi produk yang dibuat penjual, dengan keterangan “Membeli berarti setuju/setuju”.
Ada warung yang memberikan pelayanan berupa barang yang diterima konsumen dapat dikembalikan apabila tidak sesuai dengan keinginan konsumen dengan syarat dan ketentuan yang telah disepakati, dan ada pula warung yang tidak menerima komplain dan pengembalian barang.
Saran
Fitria, Nur Tiara, Jual Beli Online (Toko Online) Hukum Islam dan Hukum Tata Negara, Jurnal Ekonomi Islam, Institut Teknologi Bisnis AAS Surakarta. Hakim, Lukman dan Santoso, Ijon Jual Beli Dalam Perspektif Hukum Islam, STAIN Jurai Siwo Metro, Adzkiya Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, Vol. Jual Beli Online Sesuai Visi Hukum Islam Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Jurnal Al-Daulah Vol.
Siswadi, 2013 Jual Beli Dalam Perspektif Islam, Program Studi Ekonomi Islam Sekolah Tinggi Islam Raden Qosim (STAIRA) Lamongan, Jurnal Ummul Qura Vol III. Imam, Syarat Jual Beli Dalam Islam untuk Transaksi yang Sah dan Sesuai Syariah, https://www.99.co/id/panduan/conditions-selling-beli, diakses 25 Oktober 2020. Lutifah, Ainun, https://www .99.co/id/panduan/conditions-selling-beli./www. kompasiana.com/ainunlutfiah/5bbf941e12ae944c 9a104f23/keterentangan-hadits-ekonomi-pada-modal-in-beli-beli-yang-tidak-diperbolehkan.
Fatimah Nurlatifah, Interview, Noord-Bengkulu, op 26 juli 2021 Fafa Redi, Interview, Bengkulu City, op 26 juli 2021.