• Tidak ada hasil yang ditemukan

027a759950983955fdb5e06eb7dcf94d 1

N/A
N/A
gc l

Academic year: 2023

Membagikan "027a759950983955fdb5e06eb7dcf94d 1"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apa saja kriteria pangan olahan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012?. Tanggapan dari para guru dan pedagang, makanan olahan yang beredar di SD Negeri 2 Kebun Lama telah memenuhi standar kesehatan dinas kesehatan setempat dan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 serta terjamin kesehatannya.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Penjelasan Istilah

Pangan olahan adalah pangan yang mempunyai sumber daya hayati sebagai produk yang dihasilkan oleh pedagang, perkebunan, hutan, perikanan, peternakan, perairan dan air, baik yang diolah, diolah dan/atau dijadikan makanan atau minuman. 12 Pangan olahan yang diolah harus sesuai dengan kebutuhan kesehatan masyarakat dan dapat menjamin kelangsungan hidup masyarakat yang mengkonsumsi pangan olahan, oleh karena itu yang tersirat dalam penelitian ini adalah pangan. 2009), hal. Pangan olahan adalah makanan atau minuman yang merupakan hasil pengolahan dengan cara atau metode tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan.

Kajian Pustaka

Sedangkan menurut Ibu Kartika, S.Pd54, makanan olahan yang dihasilkan oleh para pedagang di SD Negeri 2 Kebun Lama dikenal sangat baik dan memenuhi standar kesehatan, karena para pedagang selalu diberikan petunjuk dan informasi mengenai pengolahan makanan yang baik dan benar. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pedagang yang menjual makanan di sekitar SD Negeri 2 Kebun Lama Kota Langsa telah memenuhi standar kesehatan dinas kesehatan setempat dan sesuai dengan Undang-undang No. 18 Tahun 2012.

Keragka Teoritis

Sistematika Pembahasan

Bab 2 : berisi tentang gambaran umum makanan dalam islam. Gambaran umum tentang makanan olahan dalam islam, gambaran umum hukumnya.

Landasan Teoritis

Gambaran Umum Mengenai Makanan Olahan Dalam Islam

Gambaran Umum UU No. 18 Tahun 2012 Tentang Pangan

Oleh karena itu, populasi berkaitan dengan data, bukan orang.42 Jadi yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di SD Negeri 2 Kebun Lama yang berjumlah 30 orang guru dan 5 orang pedagang di sekitar SD Negeri 2 Kebun Lama Kota Langsa. Siswa SD Negeri 2 Kebun Lama Langsa berjumlah 454 orang dengan rincian putra sebanyak 230 orang dan putri sebanyak 224 orang yang sebagian besar berasal dari Kecamatan Langsa Lama. Berdasarkan hasil penelitian para pedagang di SD Negeri 2 Kebun Lama Langsa yang penulis temui pada saat penelitian, terlihat dari hasil wawancara dengan Bapak. Sumarlan yang diwawancarai55 bahwa dapat disimpulkan bahwa pedagang yang berjualan di sekitar SD Negeri 2 Kebun Lama sudah beradaptasi dengan standar keamanan pangan yang tidak menimbulkan penyakit pada siswanya, siswa yang mengkonsumsi dagangannya, mereka mengolah dagangannya sesuai dengan petunjuk kesehatan yang diberikan. serta penggunaan perasa dan pengawet yang tidak berlebihan.

Sementara itu, menurut Ibu Ratna, yang berjualan di sekitar SD Negeri 2 Kebun Lama, ia telah mengubah pedoman dan kebijakan sekolah agar menjual dengan baik dan pantas berdasarkan tingkat kesehatan dan kualitas yang baik56. Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat sekitar SD Negeri 2 Kebun Lama Langsa diperoleh hasil menurut Ibu Mardiati. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa makanan yang dijual telah memenuhi standar keamanan pangan, masyarakat juga berpendapat bahwa makanan yang dijual oleh para pedagang di sekitar taman lama SD Negeri 2. sangat baik dan memenuhi mutu standar kesehatan.57. Sedangkan menurut Ibu Nurhayati, beliau mempunyai pendapat yang sama dengan Ibu Mardiati bahwa makanan olahan yang dijual oleh pedagang di sekitar SD Negeri 2 Taman Lama memiliki kualitas yang baik karena tidak sakit saat mengkonsumsi makanan tersebut.

Gambaran Umum Tentang Pandagan Ulama Terhadap Maqasid

Konsep Produksi Dalam Islam

Bumi adalah ladang dan daratan, dan manusia adalah pengelola segala sesuatu yang ada di bumi untuk memaksimalkan fungsi dan kegunaannya. Apa yang dikatakan para ekonom tentang modal dan sistem tidak akan berasal dari unsur tenaga kerja atau usaha manusia. Disarankan agar semua jenis kegiatan ekonomi mencari keuntungan tanpa menghasilkan peningkatan utilitas atau nilai guna, yang tidak disukai dalam Islam.

Ekonomi Islam mengenai produksi merupakan perintah untuk mencari sumber-sumber produksi yang halal dan baik serta memproduksi dan menggunakan produksi dengan cara yang baik dan tidak menindas pihak lain. Dari segi teori produksi, pandangan produksi dalam ilmu ekonomi konvensional adalah memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan biaya produksi. Hal ini sangat berbeda dengan produksi dalam pandangan ekonomi Islam, karena dalam produksi Islam, selain mencari keuntungan dengan mengurangi faktor-faktor produksi, produsen juga harus mencapai maslahah guna mencapai kedamaian dan kesejahteraan dunia dan akhirat.

Metodologi Penelitian

  • Pendekatan Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Sumber Data
  • Teknik Analisis dan Pengelolahan Data

SD Negeri 2 Kebun Lama Langsa merupakan salah satu SD yang ada di Kota Langsa yang terletak di Desa Pondok Pabrik Kebun Lama Kota Langsa Kecamatan Langsa Lama dan merupakan SD ke 2 PTP N 1 Kebun Lama yang sebelumnya hanya memberikan prioritas . kepada anak-anak Pegawai BUMN PTP N 1 Kebun Tua. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru SD Negeri 2 Kebun Lama Langsa diperoleh hasil Menurut Ibu Fatmala, S.Pd. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa makanan yang dijual telah memenuhi standar keamanan pangan, arahan dan penjelasan pedagang diberikan kepada dinas kesehatan sekolah yang hadir untuk meninjau kondisi siswa sekolah, termasuk makanan yang dibeli pada saat itu. libur sekolah, pihak sekolah juga mengeluarkan teguran kepada para pedagang. Berdasarkan hasil wawancara pedagang di atas dapat disimpulkan bahwa pangan olahan yang dibuatnya telah memenuhi standar yang telah ditetapkan, yaitu pada dasarnya kebersihan dan penggunaan bahan baku pembuatan pangan sesuai dengan arahan yang diberikan sesuai dengan UU No.

Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pangan olahan yang dibuatnya telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, yang pada dasarnya kebersihan dan penggunaan bahan baku pangan sesuai dengan arahan yang diberikan oleh UU No. 18 Tahun 2012. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SD Negeri 2 Kebun Lama Kota Langsa bahwa mutu makanan olahan yang ada di sekolah tersebut memenuhi mutu kesehatan sesuai dengan UU No. 18 Tahun 2012 dapat meningkatkan kemampuan memproduksi pangan secara mandiri, menyediakan pangan yang beragam dan memenuhi kebutuhan keamanan, mutu dan gizi bagi konsumsi masyarakat, terwujudnya tingkat kecukupan pangan khususnya pangan pokok dengan harga yang wajar dan terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Tabel 4.1. Keadaan Guru dan Pegawai
Tabel 4.1. Keadaan Guru dan Pegawai

Makanan Olahan Pada Kajian UU No. 18 Tahun 2012

Perubahan iklim dan krisis keuangan global saat ini telah menjadikan ketahanan pangan global semakin rentan. Indonesia sebagai negara agraris yang telah mencapai swasembada pangan diharapkan mampu mencapai dan memperkuat ketahanan pangan bagi masyarakatnya. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan mendefinisikan ketahanan pangan sebagai: kondisi tersedianya pangan bagi setiap rumah tangga, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik kuantitas maupun kualitasnya, aman, merata, dan terjangkau.46 Definisi ini adalah keamanan pangan menyangkut aspek makro yaitu ketersediaan pangan yang cukup; sekaligus aspek mikro yaitu terpenuhinya kebutuhan pangan setiap rumah tangga untuk hidup sehat dan aktif. Di tingkat nasional, ketahanan pangan didefinisikan sebagai kemampuan suatu negara untuk menjamin bahwa seluruh penduduknya mempunyai pangan yang cukup, berkualitas, dan aman; dan didasarkan pada optimalisasi penggunaan dan keragaman sumber daya lokal.

Oleh karena itu, diterbitkanlah Kebijakan (UU Nomor 18 Tahun 2012) terkait pangan yang mengamanatkan penyelenggaraan pangan diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia, memberikan manfaat secara adil, merata, dan berkelanjutan berdasarkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan pangan nasional. keamanan. 49 Terwujudnya kedaulatan, kemandirian dan ketahanan pangan merupakan hal mendasar yang mempunyai arti dan manfaat besar untuk didukung. Dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan pangan nasional, dibentuklah lembaga pemerintah yang menangani bidang pangan. Ketahanan Pangan Masyarakat Perdesaan: Studi Kasus di Desa Pammusereng Kecamatan Bonto Cane Kabupaten Bone.

Tanggapan Mengenai Makanan Olahan Dalam Uu No. 18 Tahun

Bahan tambahan adalah bahan-bahan yang ditambahkan pada saat pengolahan pangan untuk meningkatkan mutu, meliputi pewarna, rasa dan aroma, zat penstabil, antioksidan, pengawet, pengemulsi, zat anti penggumpalan, pengental, pemutih, dan pengental. Menurut guru kedua, Ibu Mai Ningsih, S.Pd 53 menyatakan bahwa makanan olahan telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 yang berorientasi pada keamanan pangan yang mengkondisikan kesehatan siswa dan upaya menghindari bahan biologis, kimia dan makanan. cemaran lainnya yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, kepercayaan, dan budaya masyarakat, sehingga aman untuk dikonsumsi.

Pada hakikatnya maqasid al syari’ hajjiyyah seperti pangan olahan sebagai alternatif pangan primer hendaknya mengandung kemaslahatan bagi banyak orang tanpa merusak nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, melalui kelestarian lima unsur pokok yaitu agama, jiwa, Akali, keturunan dan kekayaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Makashid al-Syari'ah merupakan konsep yang sangat penting digunakan umat Islam dalam menyelesaikan permasalahan hadis yang muncul akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mekasid Syari'ah harus disiplin dan diketahui berdasarkan teks, seperti yang digagas oleh Ash-Syatibi sendiri.

Artinya memutarbalikkan makna Maqashid al-Syari'ah untuk melegitimasi pemikiran Barat yang sekuler, seperti yang dilakukan Ulil Abshar Abdalla (koordinator Jaringan Islam Liberal). Ia mengartikan perlindungan agama (hifzh al-din) sebagai “perlindungan kebebasan beragama, dan akal obyektif (hifzh al-’aql) diartikan sebagai “perlindungan kebebasan berpikir.

Analisis Penulis

8 Tahun 2012 Pedagang selalu diawasi oleh guru dan kepala sekolah dalam proses jual beli di lingkungan sekolah, mereka mengolah makanan sesuai standar kesehatan dan mutu yang ditentukan, sehingga makanan olahan yang dibuat dapat meningkatkan kesehatan dan menunjang kegiatan pembelajaran di sekolah tanpa ada kendala apapun. kendala kesehatan, terlihat dari banyaknya ketidakhadiran siswa, jumlah siswa yang hadir selalu penuh tanpa ada indikasi sakit, kecuali yang tidak hadir karena izin bepergian bersama. keluarga. Konsep Maqasid Syari'ah pangan olahan mengandung kemaslahatan bagi orang banyak tanpa merusak nilai-nilai yang terkandung di dalamnya serta tidak merugikan orang lain, terutama perlindungan jiwa dan fikiran yang termasuk dalam tataran masalah haji. Bagi penulis UU No. 18 Tahun 2012 perlu adanya amandemen untuk memberikan spesifikasi yang lebih baik mengenai masalah pangan.

Adanya peneliti yang ingin meneliti permasalahan yang sama pada lokasi penelitian yang berbeda untuk lebih memahami konsep pangan sesuai dengan UU No. 18 Tahun 2012. Sanksi apa yang dikenakan kepada pedagang yang menjual pangan berbahaya seperti bahan pengawet dan pewarna berlebihan? Adakah yang tahu tentang menambahkan zat berlebih pada makanan seperti pewarna dan pengawet?

Referensi

Dokumen terkait