• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.1 Latar Belakang - Repository Sekolah Bisnis IPB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "1.1 Latar Belakang - Repository Sekolah Bisnis IPB"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang

Sebuah fenomena baru tumbuh di kalangan masyarakat, dimana mereka tidak lagi berorientasi pada tindakan 'mengobati' sakit, tetapi cenderung pada tindakan mencegah agar tidak sakit, dapat hidup lebii segar dan lebii sehat dengan mengkonsumsi suplemen makanan atau tfood supplement' yang jauh lebih mudah dan praktis dalam penggunaannya.

Perkembangan bisnis suplemen makanan telah merambah hampir

di

seluruh dunia, terutama Amerika, Eropa dan kini sampai di Asia. Di

Amerika

Serikat, pertumbuhan penjualan suplemen makanan ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurut survei Packaged Facts Znc, sebuah perusahaan riset pasar

di New

York City, selama 1996, konsumen telah menghabiskan US $ 6,5 milyar dollar untuk produk-produk ini (FDA, Revised

Jammy

1999). Di Eropa, menurut Wall Street Journal, masyarakatnya membelanjakan US $5,5 milyar lebii per tahun untuk suplemen makanan itu dm Jerman dengan angka konsumsi terbesar, yaitu US $ 1.39 milyar (Setiadi, P . 1997).

Di Indonesia, kecenderungan ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya counter-counter suplemen makanan, toko kesehatan dan gerai produk f w a s i seperti Century Healthcme, Natural

Farm,

Guardian, Shop In, Sea-Quill, GNC (General Nutrition Center) di berbagai plaza dan mal. P.T. CNI, produsen makanan kesehatan yang pertama berkiprah

di

Indonesia pada tahun 1986, penjualannya menunjukkan peningkatan hingga 20 persen per tahun sepanjang

(2)

tiga tahun terakhir (Tempo, 2000). Selanjutnya langkah PT CNI tersebut diikuti oleh PT Amway Indonesia yang sejak tahun 1994, mulai memasarkan suplemen makanan di Indonesia. Hasil penjualannya pun meningkat rata-rata 20 persen per tahun.

Ekstrak minyak hati ikan dan ekstrak minyak badan ikan yang umumnya disebut minyak ikan, adalah salah satu suplemen makanan yang sudah lama digunakan sebagai vitamin pemunbuhan anak-anak. Dalam perkembangannya, minyak ikan tersebut didiversifikasi kemasannya menjadi Squalene dan Omega- 3 atau EPA-DHA.

Perairan Indonesia yang mempunyai luas 5.8 juta

km2

sangat kaya akan biota ikan hiu botol yang memiliki kadar Squalene mencapai 75-85 persen. Kadar tersebut merupakan kandungan yang paling prima diantara 15 ikan hiu sejenis (Yakuji Nipposha dalam Budiarso, 1996). Di samping itu harga minyak hati ikan hiu di tingkat nelayan hanya bemilai sekitar US $ 2 per kg dan apabiia dimumikan dapat diekspor dengan harga mencapai US $ 17 hingga US $ 2 0 per kg (Wawancara dengan Bapak Hartono, tahun 2001). Bia ekstrak hati ikan hiu yang telah dimumikan diisi dalam kapsul, maka nilai jualnya

akan

jauh lebih tinggi lad. Sebagai contoh Vita Squalene, produk Squalene yang dikemas oleh PT Darya-Varia, dan didistribusiian oleh PT Wigo, harga satu botol yang berisi 30 kapsul (masimg-masing kapsul berisi 500 mg) dapat dijual dengan harga Rp.

30.000,-. Hal ini berarti bahwa setiap kg minyak hati ikan hiu dalam kapsul harganya bisa mencapai Rp. 2.000.000,-.

(3)

Meskipun tingginya harga minyak hati ikan hiu tersebut m e ~ p ~ k a n suatu daya tarik yang cukup h a t , namun yang banyak dijumpai di berbagai gerai 'toko kesehatan', atau 'apotik modem', yang lebii banyak ditawarkan adalah produk- produk Squalene yang diimpor dari Amerika, Australia, Jepang, Korea, Norwegia, daripada produk Squalene yang berasal dari dalam negri. Sebagai

pemasar, harus mencari cara untuk mengembangkan strategi pemasaran dalam mempertahankan atau mengembangkan usahanya agar dapat menghadapi banjirnya produk sejenis dari luar yang tampaknya lebih meyakinkan konsumen Indonesia.

Untuk itu perlu dipahami terlebih dahulu bagairnana kondisi pasar produk

suplemen makanan di Indonesia, khususnya perilaku dan persepsi konsumen suplemen makanan Squalene di Jakarta. Hal ini dapat dipahami melalui riset konsumen, sehingga diharapkan dapat dikembangkan strategi pemasaran untuk mempertahankan serta mengembangkan usahanya.

1.2 Perurnusan Masalah

a. Bagaimana sikap dan persepsi konsumen terhadap suplemen makanan lokal, khususnya minyak hati ikan hiu (Squalene) ?

b. Atribut-atribut apa yang mempengamhi konsumen dalam melakukan pembelian Squalene lokal maupun impor ?

c. Bagaimana strategi pemasaran dalam mengembangkan produk Squalene lokal ?

(4)

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan

dari

penelitian ini adalah:

a. Menganalisis pola konsumsi suplemen makanan Squalene.

b. Menganalisis sikap konsumen terhadap suplemen makanan Squalene.

c. M e m u s k a n dan merekomendas'ikan alternatif strategi pemasaran yang didapat berdasarkan hasii

survei

konsumen.

Sedangkan manfaat penelitian diharapkan dapat menjadi bahan

masukan,

bahan informasi dan bahan pertimbangan bagi manajemen produsen Squalene di Indonesia, terutama PT.

XYZ,

dalam rangka memenuhi

kebuiuhan

m t a memuaskan konsumen lokal. Sehingga diharapkan dapat mempertahankan bahkan meningkatkan volume penjualan produk Squalene buatan Indonesia,

dimana

secara tidak langsung dapat menambah lowongan kerja dan meningkatkan penghasilan nelayan serta mengurangi pengeluaran devisa negara. Disamping itu juga sebagai bahan pustaka dan studi lanjutan bagi yang berminat menggeluti/mendalami celah bisnis suplemen makanan, terutama yang berbasis sumber

alam

perairan laut dalam Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh suplementasi vitamin E dan selenium pada pakan yang mengandung minyak ikan lemuru terhadap aktivitas enzim

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, untuk membantu perusahaan berkembang melalui kompetensi yang dimiliki dan sesuai dengan kebutuhan

Faktor yang akan diteliti terhadap e-loyalty konsumen e-commerce dalam penelitian ini berdasarkan (Hunt et al. 2006) adalah faktor teknologi informasi dan membangun hubungan

Penurunan terus terjadi pada kuartal I 2011, Samsung dengan sistem operasi Androidnya semakin diminati oleh konsumen Kota Bogor, penjualan BlackBerry kembali menurun

pemerintah daerah dalam bentuk kebijakan dan strategi yang tepat dalam. mengembangkan usaha

Ketika terjadi kekurangan pasokan tomat dari mitra dan hasil produksi, perusahaan akan melakukan pemenuhan jumlah pasokan dengan cara melakukan pembelian produk tomat di

Target yang ditetapkan perusahaan untuk on service delivery time adalah 100 %, sedangkan rata-rata pengiriman barang tidak tepat waktu adalah 87%, hal ini mengindikasikan bahwa terdapat

4 Beberapa penelitian mengenai masalah pengupahan menunjukkan bahwa sistem remunerasi efektif dapat berpengaruh terhadap tingkat kemangkiran, produktivitas dan mutu pekerjaan dari