• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)7 2.1 Konsep Dasar Kehamilan 2.1.1 Pengertian a

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)7 2.1 Konsep Dasar Kehamilan 2.1.1 Pengertian a"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

Wanita hamil berusaha memenuhi kebutuhan ini dengan sering bernapas dalam-dalam. Pada trimester ketiga, pola makan ibu hamil sebaiknya ditingkatkan menjadi 300 kalori per hari.Tambahan energi diperlukan untuk menunjang dan meningkatkan metabolisme serta pertumbuhan janin dan plasenta. Ibu hamil juga sebaiknya mengonsumsi makanan yang bervariasi, seperti yang mengandung zat besi (daging, hati, telur, kacang tanah, sayuran hijau tua), vitamin A (hati, produk susu, telur, ubi, wortel, pepaya, labu kuning) dan kalsium. (susu, udang, buncis, kacang-kacangan).

Keluhan yang sering terjadi pada ibu hamil dan berhubungan dengan eliminasi adalah sembelit dan sering buang air kecil. Imunisasi TT sebaiknya diberikan pada ibu hamil untuk mencegah penyakit tertentu, misalnya tetanus neonatal. Selain itu, tenaga kesehatan juga berperan dalam mempersiapkan diri menjadi orang tua dan mencapai kesehatan yang optimal.

Bagi pasangan yang baru memiliki anak pertama, persiapannya dapat dilakukan dengan berkonsultasi secara luas dengan orang-orang yang dapat berbagi pengalaman dan memberikan saran dalam mempersiapkan diri menjadi orang tua. Pendidikan orang tua adalah proses berpola untuk membantu orang tua dengan tujuan mempersiapkan orang tua menghadapi tantangan yang terkait dengan melahirkan anak dan segera menjadi orang tua. Persiapan orang tua harus mencakup kedua orang tua masa depan, yaitu perempuan dan pasangannya, dan juga harus mencakup kehamilan.

Persiapan orang tua salah satunya dapat dilakukan dengan pendidikan persalinan/kelas prenatal. a) Manfaat pendidikan bagi calon orang tua.

Ketidaknyamanan Wanita Hamil pada Trimester III a. Peningkatan frekuensi berkemih

Peningkatan progesteron selama kehamilan mempengaruhi pusat pernapasan untuk menurunkan kadar karbon dioksida dan meningkatkan kadar oksigen. Hal ini terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan vena pada ekstremitas bawah akibat tekanan rahim yang membesar terhadap rahim. vena panggul saat Anda duduk atau berdiri dan vena cava inferior saat Anda berbaring telentang. Edema pada kaki gantung terlihat di pergelangan kaki dan harus dibedakan dengan edema akibat preeklamsia. e.

Selain itu, rahim yang membesar memberikan tekanan pada pembuluh darah panggul, sehingga mengganggu sirkulasi atau saraf yang melewati foramen doturator dalam perjalanannya ke ekstremitas bawah. Terjadi akibat menurunnya gerak peristaltik yang disebabkan oleh relaksasi otot polos usus besar ketika terjadi peningkatan progesteron. Selain itu, pembesaran rahim menyebabkan peningkatan tekanan, khususnya dan umum pada wasir.

Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III

Apabila hanya sebagian saja yang disebut solusio plasenta parsial atau dapat terjadi hanya sebagian kecil tepi plasenta yang lepas maka disebut ruptur sinus marginalis. Plasenta previa adalah plasenta yang tertanam cukup rendah hingga menutupi sebagian atau seluruh ostium internal rahim. Implantasi plasenta yang normal terjadi di dinding depan, dinding belakang rahim, atau di daerah fundus rahim.

Jika ibu hamil tidak merasakan gerakan janin setelah usia kehamilan 22 minggu atau saat persalinan, maka waspadai kemungkinan terjadinya gawat janin atau bahkan kematian janin dalam kandungan. Nyeri perut yang parah dapat terjadi pada ruptur uteri yang disertai syok, perdarahan intraabdomen dan/atau vagina, kontur rahim yang tidak normal, dan gawat janin atau tidak adanya DJJ. Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah usia kehamilan 22 minggu, ketuban dianggap pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung.

Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan prematur sebelum usia kehamilan 37 minggu atau pada kehamilan cukup bulan (Saifuddin, 2010).

Asuhan Kebidanan Kehamilan (Antenatal Care Terpadu) .1 Pengertian Antenatal Care

  • Tujuan Antenatal Care
  • Manfaat Antenatal Care
  • Standart Pelayanan Antenatal Care Terpadu
  • Indikator Antenatal Care 1) Kunjungan pertama (K1)
  • Standart minimal Kunjungan Kehamilan

Berat badan ideal ibu hamil bergantung pada BMI (Indeks Massa Tubuh) ibu sebelum hamil. Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor risiko kehamilan yang sering dikaitkan dengan kondisi rongga panggul. Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama oleh petugas kesehatan pada trimester pertama untuk menyaring ibu hamil yang berisiko mengalami KEK.

Pemeriksaan laboratorium rutin merupakan pemeriksaan laboratorium yang wajib dijalani oleh setiap ibu hamil yaitu golongan darah, hemoglobin (Hb) dan pemeriksaan khusus daerah endemis/epidemi (malaria, HIV, dan lain-lain). Pemeriksaan laboratorium rutin khusus adalah pemeriksaan laboratorium lain yang dilakukan berdasarkan indikasi bagi ibu hamil yang sedang menjalani pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaan protein urin ibu hamil dilakukan pada trimester kedua dan ketiga sesuai indikasi.

Ibu hamil yang diduga menderita diabetes melitus sebaiknya memeriksakan gula darahnya selama hamil minimal satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan satu kali pada trimester ketiga. e) Pemeriksaan Darah Malaria. Semua ibu hamil di daerah endemis malaria menjalani pemeriksaan darah malaria dalam rangka skrining kontak pertama. Ibu hamil di daerah non endemis malaria menjalani pemeriksaan skrining malaria untuk mengetahui indikasinya. f) Pemeriksaan dengan Tes Sifilis.

Tes sifilis dilakukan di daerah yang terdapat ibu hamil berisiko tinggi dan ibu hamil yang diduga menderita sifilis. Di daerah dengan epidemi HIV yang rendah, prioritas diberikan pada penawaran tes HIV oleh petugas kesehatan kepada perempuan hamil dengan penyakit menular seksual dan tuberkulosis, termasuk tes laboratorium rutin lainnya pada saat pemeriksaan kehamilan atau sebelum melahirkan. Pemeriksaan BTA dilakukan pada ibu hamil yang diduga menderita penyakit TBC sebagai tindakan pengamanan, agar infeksi TBC tidak berdampak pada janin.

Berdasarkan hasil pemeriksaan Antenatal Care di atas dan hasil pemeriksaan laboratorium, maka setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil sebaiknya ditangani sesuai standar dan kewenangan tenaga kesehatan. K1 merupakan penghubung pertama antara ibu hamil dan tenaga kesehatan yang kompeten untuk memperoleh pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar. K4 adalah ibu hamil yang telah melakukan kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga kesehatan yang kompeten untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar.

Tabel 2.1  Klasifikasi IMT
Tabel 2.1 Klasifikasi IMT

Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan

Pengkajian data

Untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya terhadap kehamilan, perlu diperhatikan pekerjaan ibu seperti bekerja di pabrik rokok, percetakan, dan lain-lain. Masalah yang sering terjadi pada kehamilan trimester ketiga adalah peningkatan frekuensi buang air kecil, nyeri pada punggung atas dan bawah, hiperventilasi dan sesak napas, edema dependen, kram kaki, konstipasi, kesemutan dan mati rasa pada jari, insomnia (Romauli, 211). :149) . ). Kondisi lain seperti asma, epilepsi, infeksi memerlukan pengobatan dan dapat menimbulkan efek buruk pada janin. Penyakit serius seperti diabetes dan jantung memerlukan kerja sama dan dukungan dokter spesialis.

Contoh penyakit keluarga yang perlu ditanyakan: kanker, penyakit jantung, hipertensi, diabetes, penyakit ginjal, penyakit jiwa, kelainan bawaan, kehamilan ganda, TBC, epilepsi, kelainan darah, alergi, kelainan genetik (Hani, 2010). f) Riwayat menstruasi. Ditanya menikah atau belum, berapa kali menikah, umur pertama kali menikah dan berapa lama menikah (Marjati, 2010). Jika hamil di luar nikah dan kehamilannya tidak disangka-sangka, otomatis ibu akan membenci kehamilannya. i) Riwayat kehamilan saat ini.

Hal ini untuk mengetahui apakah kehamilan tersebut disebabkan oleh kegagalan KB atau bukan (Romauli, 2011). k) Pola kebiasaan sehari-hari. Ibu hamil memerlukan istirahat yang cukup baik siang maupun malam untuk menjaga derajat kesehatan ibu dan bayinya. Kebutuhan istirahat ibu hamil : malam + 8-10 jam/hari, siang + 1-2 jam/hari (Sulistyawati, 2009). Feses pada trimester ketiga mulai terganggu, relaksasi otot polos secara umum dan tekanan pada usus bagian bawah oleh rahim yang membesar sehingga menyebabkan ibu mengalami konstipasi.

Sedangkan pada BAK, ibu mengalami rasa tidak nyaman pada trimester ketiga yaitu sering buang air kecil akibat adanya tekanan rahim terhadap kandung kemih (Sulistyawati, 2009). Ibu hamil boleh melakukan aktivitas sehari-hari, namun tidak boleh terlalu lelah dan berat karena takut mengganggu kehamilannya, apalagi ibu hamil III memerlukan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari agar tidak terlalu lelah. Pola seksual pada trimester ketiga sebaiknya tidak terlalu sering dan hati-hati, karena dapat menyebabkan ketuban pecah dini dan kelahiran prematur. l) Riwayat psikososial.

Tinggi Badan : Untuk mengetahui apakah ibu berisiko menjadi tinggi yaitu tinggi badan < 145 cm. LILA <23,5 cm merupakan indikator kuat bahwa status gizi ibu kurang/miskin sehingga berisiko melahirkan BBLR (Romauli, 2011). b) Pemeriksaan Fisik (1) Pemeriksaan. Kolostrum mulai diproduksi seiring bertambahnya usia. a) Untuk menentukan usia kehamilan b) Untuk menentukan bagian-bagian janin c) Untuk menentukan letak janin.

Tujuan : Untuk mengetahui batas kiri atau kanan rahim ibu yaitu punggung pada garis bujur dan kepala pada garis lintang (Romauli, 2011). c) Leopold III. Ekstremitas: Adanya edema pada ekstremitas atas atau bawah mungkin merupakan kecurigaan adanya hipertensi atau preeklampsia dan diabetes melitus (Romauli, 2011). a) Tentukan apakah Anda hamil atau tidak b) Anak tersebut masih hidup atau sudah meninggal.

Tabel 2.4  Klasifikasi Anemia
Tabel 2.4 Klasifikasi Anemia

Identifikasi Diagnosa dan Masalah

Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial

Identifikasi Kebutuhan Segera

Intervensi

Alasan: Mengetahui tanda-tanda bahaya memungkinkan ibu untuk segera mencari pertolongan jika hal itu terjadi. Latar Belakang: Mengurangi asupan cairan pada malam hari dapat menurunkan frekuensi buang air kecil sehingga tidak mengganggu tidur ibu. Tekanan pada diafragma sehingga menimbulkan sensasi atau kesadaran akan kesulitan bernapas (Varney mengajarkan wanita cara meredakan sesak napas dengan mengambil posisi setengah duduk.

Latar Belakang: Memberikan lebih banyak ruang untuk isi perut, mengurangi tekanan pada diafragma dan memperlancar fungsi paru (Varney, 2007: 543). Alasan: Penggunaan penyangga perut dapat mengurangi tekanan pada ekstremitas bawah (tekanan pada vena panggul berkurang) sehingga aliran darah kembali menjadi lancar (Varney e. Kram pada kaki akibat kelelahan akibat usia kehamilan yang lebih lama ). Tujuan : Ibu memahami dan memahami penyebab kram pada kehamilan fisiologis, ibu dapat menyesuaikan dan mengatasi kram yang terjadi.

Postur ini diduga menimbulkan tekanan pada saraf median dan ulnaris lengan, sehingga menyebabkan jari kesemutan dan mati rasa. Rasional : Membantu memperlancar peredaran darah pada kaki sehingga rasa kesemutan dan mati rasa pada jari tangan berkurang (Varney h. Rasional : Memberikan rasa nyaman pada tubuh sehingga ibu lebih rileks dan dapat tidur lebih nyenyak.

Implementasi

Evaluasi

Gambar

Tabel 2.1  Klasifikasi IMT
Tabel 2.4  Klasifikasi Anemia

Referensi

Dokumen terkait

DWER considers the National Guidelines for Beef Cattle Feedlots in Australia Meat and Livestock Australia, June 2012, and the National Beef Cattle Feedlot Environmental Code of