• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. NASKAH AKADEMIK TENTANG MUTU PELAYANAN KESEHATAN

N/A
N/A
Dwi Handayani

Academic year: 2023

Membagikan "1. NASKAH AKADEMIK TENTANG MUTU PELAYANAN KESEHATAN"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Selain itu, uji coba penjaminan mutu juga telah dilakukan pada sistem pelayanan kesehatan di Kabupaten Cianjur dan Lampung Tengah. Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah tentang Mutu Pelayanan Kesehatan 5 berkaitan langsung dengan penanggulangan kemiskinan dan kelaparan serta mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

Identifikasi Masalah

Naskah Akademik Raperda tentang Mutu Pelayanan Kesehatan 6 Oleh karena itu, pembentukan naskah akademik ini dilakukan dalam rangka memberikan landasan pemikiran bagi para pengambil kebijakan, dan sebagai prasyarat terbentuknya suatu produk hukum daerah. yaitu berupa peraturan daerah tentang Mutu Pelayanan Kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat, sebagai upaya melaksanakan pembangunan, memantau dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Tujuan dan Kegunaan

Metode Penelitian

Naskah Akademik Raperda Mutu Pelayanan Kesehatan 4 Masyarakat pekerja (kebanyakan masyarakat) semakin lemah dan tidak berdaya. Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah tentang Mutu Pelayanan Kesehatan 6 atau menggantinya seluruhnya dengan sistem lain. Naskah Akademik Raperda Mutu Pelayanan Kesehatan 10 ketergantungan masyarakat yang berlebihan terhadap negara.

Artikel Akademik Raperda Mutu Pelayanan Kesehatan 26 Isi peraturan perundang-undangan harus mencerminkan asas: 71. Naskah Akademik Raperda Mutu Pelayanan Kesehatan 47 Indonesia bahwa Indonesia adalah negara hukum (rechstaat) dan bukan pada kekuasaan (machstaat). Naskah Akademik Raperda tentang Mutu Pelayanan Kesehatan 73 UU No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

KAJIAN TEORITIS DAN PRAKTIK EMPIRIS

Kajian Teoritis

  • Teori Negara Hukum Kesejahteraan (Welfare State)
  • Teori Cita Hukum (Rechtsidee Theory)
  • Teori Hukum Pembangunan

Naskah Akademis Raperda Mutu Pelayanan Kesehatan 2 UU Kesejahteraan Negara lahir sebagai reaksi atas kegagalan konsep negara hukum klasik dan negara hukum sosialis. Namun jenis negara kesejahteraan yang dianut di Indonesia berbeda dengan negara kesejahteraan yang dianut di negara maju.

Kajian Terhadap Asas/Prinsip yang Terkait dengan Penyusunan

  • Asas-asas Formil
  • Asas-asas Materiil

Berdasarkan teori penciptaan peraturan perundang-undangan, maka pembuatan peraturan perundang-undangan harus berpedoman pada prinsip-prinsip penciptaan peraturan yang baik dan ideal. Asas tujuan yang jelas (beginsel van gerechtliche objektifninge), yaitu setiap peraturan perundang-undangan harus mempunyai tujuan dan manfaat yang jelas yang dijadikan dasar; Asas badan/lembaga yang bersangkutan (beginsel van het juiste organ), yaitu setiap jenis peraturan hukum harus diambil oleh lembaga atau badan yang mengadopsi peraturan hukum yang bersangkutan;

Dengan demikian, seluruh lapisan masyarakat mempunyai peluang sebesar-besarnya untuk berkontribusi dalam pengembangan peraturan hukum. Asas-asas tersebut menjadi landasan dalam pembentukan peraturan perundang-undangan serta penetapan kebijakan dalam pembentukan peraturan perundang-undangan. Dengan demikian, prinsip-prinsip penetapan persyaratan hukum bagi pengelolaan mutu pelayanan kesehatan meliputi; (1) kejelasan tujuan; (2) lembaga atau pejabat pendidikan yang bersangkutan; 3) kesesuaian antara jenis, hierarki, dan isi materi; (4) dapat dilaksanakan; (5) kegunaan dan kemanfaatan; (6) kejelasan susunan kata; dan (7) keterbukaan.

Kajian terhadap Praktik Penyelenggaraan, Kondisi yang Ada,

  • Praktik Penyelenggaraan mutu pelayanan kesehatan
  • Kondisi mutu pelayanan kesehatan
  • Rencana Strategis yang Telah Dilaksanakan
  • Permasalahan yang Dihadapi Masyarakat

Teks Akademik Rancangan Peraturan Daerah tentang Mutu Pelayanan Kesehatan 30 meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mendukung pembangunan perekonomian, serta berperan penting dalam upaya pengentasan kemiskinan. Teks Akademik Rancangan Peraturan Daerah tentang Mutu Pelayanan Kesehatan 32 wabah penyakit menular, pelayanan kesehatan di daerah bencana, dan kepatuhan jumlah dan sebaran tenaga kesehatan. Naskah Akademik Raperda Mutu Pelayanan Kesehatan 33 karena harus mengeluarkan biaya yang besar untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai.

Dokumen Akademik Rancangan Peraturan Daerah tentang Mutu Pelayanan Kesehatan di 34 provinsi per Juni 2005 melaporkan 3.413 kasus gizi buruk dan 49 diantaranya meninggal dunia. Naskah Akademik Raperda Mutu Pelayanan Kesehatan 35 sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen atau kematian. Naskah Akademis Raperda Mutu Pelayanan Kesehatan 37 Selain itu, jumlah dan sebaran tenaga kesehatan masyarakat masih kurang sehingga banyak puskesmas yang tidak memiliki dokter atau tenaga kesehatan masyarakat.

EVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN PERUNDANG-

Kajian terhadap peraturan perundang-undangan terkait

Ketentuan peraturan perundang-undangan yang menjadi acuan normatif rancangan peraturan daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari: (1) Ketentuan peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan mengatur keberadaan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat itu sendiri, yang berhak mempersiapkan Peraturan Daerah; dan (2) Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan mutu pelayanan kesehatan. Undang-undang Nomor 64 Tahun 1958 Pembentukan Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649); Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 7);

Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009 Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 14); Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2008 Lembaran Daerah Nomor 32); Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010 Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 26);

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009

LANDASAN FILOSOFIS, LANDASAN SOSIOLOGIS DAN

Landasan Filosofis

Pancasila berbeda dengan cita hukum yang orientasi filosofisnya liberalisme atau sosialisme. Teks Akademis Raperda tentang Mutu Pelayanan Kesehatan 21 dalam arti pedoman hukum dilaksanakan terlebih dahulu melalui peraturan perundang-undangan yang tertulis dalam bentuk peraturan perundang-undangan.

Landasan Sosiologis

Di Indonesia, dasar falsafah yang dimaksud adalah yang biasa disebut Pancasila yang artinya lima sila atau lima asas untuk mencapai atau mewujudkan empat tujuan negara. Pancasila merupakan falsafah dasar dan landasan bersama, Pancasila adalah dasar negara sehingga kedudukan Pancasila berada dalam sistem hukum nasional. Landasan filosofis terkait mutu pelayanan kesehatan berdasarkan Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia adalah bahwa untuk menyelenggarakan pelayanan pemerintah bagi masyarakat di Nusa Tenggara Barat tidak lain adalah kesejahteraan masyarakat. sehingga diperlukan upaya untuk membuat peraturan daerah tentang mutu pelayanan kesehatan.

Hal ini dilakukan dengan melihat kualitas pelayanan kesehatan sebagai sistem sosial yang berperan dalam masyarakat modern. Pendekatan sosiologi digunakan untuk mengetahui keadaan masyarakat dan memahami kelompok sosial, khususnya berbagai jenis gejala kehidupan sosial. 75 KUALITAS pelayanan kesehatan merupakan fenomena sosial yang menyangkut manusia, masyarakat, kelompok, organisasi, budaya dan sebagainya. adalah subjek penyelidikan sosiologis. Kualitas pelayanan kesehatan dapat dikatakan menunjang keberhasilan perekonomian masyarakat pada umumnya dan masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Barat pada khususnya.

Landasan Yuridis

Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah tentang Mutu Pelayanan Kesehatan 50 membantu dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip negara kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945.” 78. Selanjutnya melaksanakan ketentuan tersebut Pasal 7 ayat (4) huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, sesuai dengan kewenangannya, Pemerintah Daerah perlu membentuk daerah. kebijakan sebagai landasan hukum peraturan mengenai mutu pelayanan kesehatan yang dijadikan pedoman bagi pemerintah daerah; Dalam menentukan mutu pelayanan kesehatan, pemerintah daerah dalam hal ini pemerintah daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat harus mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan mutu pelayanan kesehatan.

Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah tentang Mutu Pelayanan Kesehatan 51 dapat membuktikan eksistensi pelayanan kesehatan yang bermutu sepanjang belum ada peraturan perundang-undangan yang mengaturnya. Oleh karena itu, pengelolaan mutu pelayanan kesehatan yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan merupakan perbuatan yang bertentangan dengan undang-undang. Di sisi lain, pembentukan peraturan daerah tentang mutu pelayanan kesehatan secara sistematis akan memberikan kepastian hukum bagi pemerintah daerah.

Ketentuan umum

Naskah Akademik Raperda tentang Mutu Pelayanan Kesehatan 53 dan Swasta untuk Memelihara dan Meningkatkan Kesehatan, Mencegah dan Mengobati Penyakit serta Memulihkan Kesehatan Perorangan. Pelayanan kesehatan swasta merupakan bagian integral dari upaya kesehatan non-pemerintah di provinsi Nusa Tenggara Barat. Rumah Sakit Umum adalah suatu institusi kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan pada segala bidang dan jenis penyakit.

Pelayanan Kesehatan di Rumah (Home Care) adalah suatu komponen pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan berkesinambungan yang diberikan kepada individu atau keluarga di tempat tinggalnya yang bertujuan untuk meningkatkan, memelihara atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan dampak penyakit, termasuk penyakit terminal. . Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah tentang Mutu Pelayanan Kesehatan bagi 54 Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Ikatan Apoteker Pascasarjana Indonesia (ISFI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Persatuan Apoteker Indonesia (PAFI), Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia (PATELKI), Ikatan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) dan/atau organisasi kesehatan lainnya yang mempunyai cabang organisasi struktur di provinsi Kalimantan Timur. Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan kesehatan berdasarkan pengetahuan dan kiat-kiat keperawatan yang melibatkan spiritualitas biopsikososial secara komprehensif.

Sasaran yang Akan Diwujudkan

Jangkauan dan Arah Pengaturan

Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah tentang Mutu Pelayanan Kesehatan 56 Arah yang akan diwujudkan dalam mutu pelayanan kesehatan adalah adanya sistem peraturan yang terintegrasi antar Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pengaturan Mutu Pelayanan Kesehatan bertujuan untuk menjamin kepastian hukum atas benda milik Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan melakukan verifikasi, pengklasifikasian dan penyimpanan catatan hukum yang berkaitan dengan benda mutu pelayanan kesehatan. Selain itu, tujuan dibentuknya peraturan daerah tentang mutu pelayanan kesehatan adalah sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui potensi pengelolaan mutu pelayanan kesehatan optimal yang ada. . .

Oleh karena itu peraturan harus berbentuk Peraturan Daerah tersendiri yang dimaksudkan untuk memberikan landasan hukum yang kuat agar pelayanan kesehatan dapat tersistematisasi dengan baik.

Ruang Lingkup Materi Muatan

  • Materi dalam Ketentuan Umum
  • Materi tentang Ruang Lingkup
  • Materi tentang Maksud Dan Tujuan
  • Materi tentang Prinsip Penyelenggaraan Peningkatan
  • Upaya Penyelenggaraan Peningkatan Mutu Pelayanan
  • Materi Tentang Peran Lembaga Penyelenggara
  • Materi tentang Pembiayaan Mutu
  • Materi tentang Pembinaan Dan Pengawasan
  • Materi tentang Pengawasan
  • Materi tentang Sanksi Administrasi
  • Materi tentang Ketentuan Pidana
  • Materi tentang Ketentuan Penyidikan
  • Materi tentang Ketentuan Penutup

PENUTUP

Kesimpulan

Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan peraturan mengenai MUTU PELAYANAN KESEHATAN di provinsi NTB adalah peraturan daerah tentang MUTU PELAYANAN KESEHATAN di provinsi Nusa Tenggara Barat, karena Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu kota di NTB. , yang mempunyai potensi ternak berkualitas baik yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan umum, komersial, penelitian, ilmiah, pendidikan, untuk mendukung budidaya. Landasan filosofis, sosiologis dan hukum mengenai perlunya PELAYANAN KESEHATAN BERKUALITAS adalah : Memberikan pelayanan dalam meningkatkan ketertiban dan keamanan kepemilikan ternak, mencegah pencurian ternak di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat, serta meningkatkan mutu ternak/ kualitas genetik dan deteksi dini penyakit hewan ternak, sehingga setiap pemilik hewan peliharaan wajib memiliki identitas hewan peliharaan dalam bentuk kartu pemilik hewan peliharaan. Ruang lingkup dan arah peraturan serta sejauh mana MUTU PELAYANAN KESEHATAN apabila dituangkan dalam bentuk peraturan daerah merupakan upaya untuk memberikan payung hukum yang jelas bagi peternakan di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang pada saat ini sekaligus memberikan kepastian hukum mengenai peran pemerintah.

Maka sangat penting untuk membentuk suatu produk hukum berupa Peraturan Daerah sebagai landasan hukum yang sekaligus memberikan pengaturan secara komprehensif mengenai MUTU PELAYANAN KESEHATAN. Dengan demikian, Peraturan Daerah tersebut lebih fokus pada pengaturan MUTU PELAYANAN KESEHATAN dengan harapan dapat memberikan nilai tambah dengan tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Arah yang ingin diwujudkan dalam MUTU PELAYANAN KESEHATAN adalah adanya sistem regulasi yang terintegrasi antar Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Saran

Teks Akademis Raperda tentang Mutu Pelayanan Kesehatan 74 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Sebaran Kasus.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Then the data obtained in the form of temperature data is used to calculate energy changes in water in the water heating tank and heat loss at variations in water temperature