• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 pendahuluan - Repository Sekolah Bisnis IPB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "1 pendahuluan - Repository Sekolah Bisnis IPB"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Setiap manusia yang baik dan bertanggung jawab akan mempunyai cita-cita dan keinginan yang kuat dalam memenuhi kebutuhan dalam kehidupannya dengan cara bekerja di suatu tempat, lembaga, instansi, perusahaan maupun mengusahakan bisnis pribadi. Kemajuan usaha dipengaruhi secara nyata dan positif oleh perilaku wirausaha dan tingkat kemandirian usaha. Pendampingan usaha ataupun UKM (Usaha Kecil Menengah) perlu dilakukan secara komperehensif menyangkut seluruh aspek baik teknis, manajemen, modal usaha, administrasi. Salah satu pendampingan usaha adalah inkubator bisnis, strategi paling efektif adalah melalui model pendampingan partisipatif melalui inkubator bisnis (Hasbullah et al. 2014). Skema pembentukan wirausaha melalui inkubator bisnis dengan melibatkan berbagai faktor dapat dilihat pada Gambar 1. Calon wirausaha diseleksi oleh inkubator bisnis dan dibina dengan cara mengenal pasar, teknologi, modal, informasi, manajemen dalam suatu wadah inkubasi bisnis (inkubator) sehingga usaha tersebut akan bertumbuh menjadi pengelola usaha kecil profesional dan modern.

Jalur pembinaan berjenjang dan berkesinambungan

Jalur seleksi alam

Sumber : Hubeis (2011)

Gambar 1 Pembentukan wirausahawan melalui wadah inkubator bisnis Jumlah inkubator bisnis dan pertumbuhannya di Indonesia masih cukup jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain. Uni-Eropa memiliki 1.100 inkubator bisnis dengan rataan jumlah tenan 25 per inkubator. China memiliki 450 Inkubator binis, dengan rataan jumlah tenan 36 per inkubator bisnis (BI 2006). Jumlah inkubator bisnis di Indonesia diperkirakan sebanyak 50 inkubator bisnis (pemerintah, universitas, maupun swasta). Salah satu inkubator bisnis di Indonesia yang sudah dianggap berprestasi baik adalah inkubator bisnis IPB. Prestasi yang sudah pernah diraih inkubator IPB antara lain mendapat penghargaan dari kemkop UKM sebagai pengelolaan inkubator wirausaha terbaik di tahun 2015 dan penghargaan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) sebagai inkubator bisnis pengembang UKM terbaik.

Wadah inkubasi bisnis

Teknologi Manajemen

Pemilik

/pengelola usaha kecil profesional dan modern

Informasi

Pasar Modal

Calon wirausaha/

usaha kecil

Proses seleksi

(2)

2

Inkubator bisnis IPB harus terus menerus menjaga kepercayaan dari pelanggan internal (tenan) dan juga dari pelanggan luar (instansi, investor, pemerintah, masyarakat, dll). Pihak luar inkubator bisnis seperti pemerintah mempunyai peranan untuk mensukseskan program inkubator bisnis dengan sumberdaya berkualitas yang bermacam-macam dari daerah. Pemerintah lokal dapat memotivasi teknologi inkubator bisnis dengan dukungan besar keuangan dari pemerintah pusat (Jang 2009). Konsep wirausaha berpengalaman membutuhkan banyak keahlian untuk mempengaruhi kinerja. Survei kinerja usaha tenan yang telah dilakukan terhadap responden inkubator bisnis perguruan tinggi menggunakan empat indikator penilaian utama, yaitu: 1) peningkatan omzet; 2) peningkatan jumlah tenaga kerja; 3) peningkatan sertifikasi dan standarisasi produk (PIRT/Perusahaan Industri Rumah Tangga, halal, dan lain- lain); dan 4) perolehan bantuan modal usaha baik kredit dari perbankan, BUMN, hibah ataupun sumber permodalan lainnya. (Hasbullah et al. 2015). Hasil penelitian inkubator bisnis menunjukkan bahwa banyak pelayanan dikerjakan oleh inkubator bisnis tapi perlu diadakan evaluasi (Kilcrease 2011). Penelitian yang diadakan pada 12 inkubator bisnis perguruan tinggi yang tersebar di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara dan Gorontalo, menghasilkan data terdapat sembilan (75,0%) inkubator bisnis berkinerja cukup, dua inkubator bisnis lainnya (16,7%) berkinerja baik dan satu inkubator (8,3%) berkinerja sangat baik (Hasbullah et al. 2014).

Inkubator di negara berkembang dan maju dapat memainkan peranan dinamis di perkembangan lokal dan perkembangan wilayah, jumlah angka tenan dan lulusannya. Banyak program inkubator bisnis menawarkan beragam pelayanan fisik seperti fasilitas, keuangan, pelayanan, jaringan, kerjasama strategis, mempromosikan sebuah perubahan budaya dan membantu membina sebuah wirausaha lingkungan, transfer teknologi dan teknologi komersial (Al- Mubaraki et al. 2013). Permasalahan kurang berkembangnya inkubator bisnis di Indonesia dalam membantu pendampingan UKM membuat penulis ingin meneliti dengan tujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pelaku usaha bergabung dalam inkubator bisnis, mengkaji kinerja tenan sebelum dan sesudah masuk inkubator bisnis dan mengevaluasi kepuasan tenan selama bergabung dengan inkubator bisnis.

Perumusan Masalah

Kebutuhan untuk pendampingan usaha di Indonesia sangat dibutuhkan mengingat kebanyakan dari setiap orang akan susah memulai usaha baru tanpa adanya bimbingan dari orang yang ahli. Sponsor dari lembaga ini, pada awal perkembangannya adalah pemerintah setempat, swasta besar, perguruan tinggi, kamar dagang dan industri (kadin), dan organisasi-organisasi lainnya, setelah berjalan, baru memiliki struktur pendiri, pembina, narasumber dan pendukung dana (Hubeis 2011). Inkubator bisnis IPB memiliki beberapa kendala yaitu terbatasnya pendanaan, perkembangan jumlah tenan masih belum memuaskan, keterbatasan ruangan, fasilitas inkubator bisnis dan jumlah pendamping usaha.

Selama ini belum ada pemaparan tesis yang memungkinkan inkubator bisnis IPB menyusun strategi berdasarkan keputusan, kinerja dan pentingnya kepuasan pelanggan pada inkubator bisnis IPB. Inkubator bisnis IPB

(3)

3

memerlukan data yang mendukung faktor-faktor keputusan, kinerja dan evaluasi kepuasan tenan agar bisa didapatkan strategi baru dan implikasi manajerial yang bisa diterapkan berbagai pihak yang berkepentingan bagi kemajuan inkubator bisnis. Hasil penelitian dapat dijadikan rujukan/acuan bagi inkubator bisnis IPB dan inkubator lainnya di Indonesia untuk meningkatkan jumlah tenan di inkubator bisnis sebagai salah satu dukungan pada peningkatan jumlah UKM di Indonesia.

Menurut penulis sangat penting untuk meneliti peranan universitas dan institusi penelitian pada inkubator bisnis agar banyak masalah di dalam lingkungan sekitar institusi bisa dicari solusinya dan menjadi bahan pengetahuan untuk masyarakat dan negara. Hasil penelitian bisa berfungsi meningkatkan perbaikan untuk perencanaan strategis pengembangan utama yang dapat diimplementasikan pada inkubator bisnis IPB

Pertanyaan Penelitian Dalam penelitian ini ada tiga pertanyaan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pengambilan keputusan pelaku usaha untuk bergabung dengan inkubator bisnis IPB?

2. Bagaimana kinerja tenan baik tenan inwall (dalam gedung) dan tenan outwall (luar gedung) sebelum maupun sesudah masuk inkubator bisnis IPB?

3. Seberapa puas tenan terhadap inkubator bisnis IPB?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pelaku usaha (UKM) bergabung dengan inkubator bisnis IPB.

2. Mengkaji kinerja tenan inwall dan outwall sebelum dan sesudah masuk bergabung dengan inkubator bisnis IPB.

3. Mengkaji tingkat kepuasan tenan terhadap inkubator bisnis IPB.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak:

1. Internal inkubator bisnis IPB sebagai bahan evaluasi meningkatkan pelayanan dan strategi terhadap para tenan inwall dan outwall.

2. Pemerintah mendapatkan informasi kendala dan kesulitan tenan dalam berwirausaha.

Referensi

Dokumen terkait