• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "1 PENDAHULUAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN LEVERAGE TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN

(STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2017) Adisty Nurul Faida

20141112056

ABSTRACT

The purpose of this research is to determine the effect of profitability, dividend policy, and leverage on company value. Population of this research is a consumer goods industry manufacturing company listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) between 2013-2017. Sampling method that used is purposive sampling method and obtained 30 companies. The independent variable are Return On Asset (ROA) as a measure of profitability, Dividend Payout Ratio (DPR) as a measure of dividend policy, and Debt to equity ratio (DER) as a measure of leverage. The dependent variable is Tobins Q as a measure of company value. This study uses secondary data that obtained from financial statement that available on Indonesia Stock Exchange. The results showed that Profitability (ROA) has positive significant effect, Dividend Policy (DPR) have a negative significant effect, and Leverage (DER) have no significant effect on firm value.

Keywords: Profitability, Dividend Policy, Leverage, Firm Value

PENDAHULUAN

Meningkatnya persaingan usaha yang dihadapi oleh perusahaan modern masa kini menuntut setiap perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaannya masing-masing. Hal ini juga dialami oleh perusahaan manufaktur. Salah satu tujuan perusahaan manufaktur adalah untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Cara untuk meningkatkan kemakmuran pemegang saham dapat dicapai melalui memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan.

Fenomena yang terjadi di Indonesia adalah pada awal tahun 2017 kinerja perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi masih diburu oleh investor, karena sentimen yang mempengaruhi dinilai cukup sedikit. Walaupun demikian, kebijakan kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik bisa mengganggu kinerja perusahaan. Dengan naiknya tarif dasar listrik dan BBM maka dapat mengurangi pembelian barang konsumsi, sehingga hal tersebut dianggap akan berdampak buruk terhadap industri barang konsumsi. Setelah dilakukan pengamatan kapitalisasi pasar industri barang konsumsi selama 2017 tetap mengalami peningkatan. Hal tersebut membuktikan bahwa industri barang konsumsi masih diminati oleh investor meskipun terdapat kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik. Sehingga hal tersebut dapat berdampak baik bagi nilai perusahaan. Hal tersebut dapat dilihat dari gambaran grafik berikut ini:

(2)

2 Gambar 1

Grafik Perkembangan Kapitalisasi Pasar Industri Barang Konsumsi Tahun 2017

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan, Statistik Pasar Modal.

Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yaitu tujuan jangka panjang maupun jangka pendek.

Tujuan jangka pendek dari suatu perusahaan tidak lain adalah memperoleh laba yang maksimal dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, sementara tujuan jangka panjang suatu perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat dilihat dari nilai jual sahamnya.

Semakin tinggi nilai jual sahamnya maka nilai perusahaan akan tinggi (Hamidah, Hartini, & Mardiyati, 2015).

Profitabilitas merupakan salah satu faktor yang menentukan nilai suatu perusahaan.

Perusahaan yang mampu menghasilkan laba besar dan stabil akan menarik para investor, karena secara otomatis akan menguntungkan investor. Kemampuan perusahaan yang besar untuk menghasilkan laba juga menunjukkan manajemen perusahaan yang baik, sehingga menumbuhkan kepercayaan pada investor. Kepercayaan pada investor ini akhirnya dapat menjadi instrumen yang paling efektif untuk mengangkat harga saham perusahaan. Peningkatan harga saham sama artinya meningkatkan nilai perusahaan, sehingga lebih lanjut dapat menjamin kemakmuran pemegang saham. Berbeda jika perusahaan tidak memiliki kemampuan yang baik dalam menghasilkan laba, maka para investor akan ragu atau tidak percaya untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan tersebut. Rasa tidak percaya ini menjadi pemicu yang serius pada penurunan harga saham perusahaan, sehingga nilai perusahaan juga akan menjadi turun (Lubis, Sinaga, & Sasongko, 2017).

Selain profitabilitas, terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah kebijakan dividen. Hal yang menjadi pertimbangan pemegang saham adalah tingkat pengembalian dividen yang akan diterima. Dividen adalah keuntungan perusahaan yang diberikan kepada para pemegang saham setiap tahun. Dividen yang diterima diperoleh dari keuntungan perusahaan pada tahun sebelumnya, dengan catatan diketahui hal-hal yang akan terjadi pada tahun perhitungan tersebut (Hasty & Herawaty, 2017).

Faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah leverage. Kebijakan hutang (leverage) berdasarkan agency theory dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengurangi agency cost dan agency problem. Hutang dapat menurunkan agency cost, karena hutang dapat menurunkan kelebihan arus kas pada suatu perusahaan sehingga menurunkan kemungkinan pemborosan yang di lakukan oleh manajemen. Dengan adanya tingkat hutang yang besar maka manajemen akan

0 Β  500,000,000,000,000 Β  1,000,000,000,000,000 Β  1,500,000,000,000,000 Β  2,000,000,000,000,000 Β 

Januari Β  Februari Β  Maret Β  April Β  Mei Β  Juni Β  Juli Β  Agustus Β  Septem Oktober Β  Novemb Desemb

Kapitasilasi Β Pasar Β Industri Β Barang Β Konsumsi Β 2017 Β  (dalam Β Rupiah) Β 

Kapitasilasi Β  Pasar Β  Industri Β  Barang Β  Konsumsi Β  2017 Β 

(3)

3 berupaya meningkatkan laba agar perusahaan dapat membayarkan kewajibannya (Ali &

Miftahurrohman, 2014).

KAJIAN TEORI Agency Theory

Menurut Jensen dam Meckling (1976), menjelaskan bahwa hubungan keagenan merupakan suatu kontrak atau lebih orang (prinsipal) memerintahkan orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal serta memberikan wewenang kepada agen untuk membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal. Selain itu Jansen dan Mackling (1976) beragumen bahwa hubungan prinsipal dengan adanya agen memunculkan perbedaan kepentingan, karena pada prinsipnya manusia akan berusaha memaksimalkan manfaat bagi kepentingan dirinya sendiri (Schroeder et al, 2011:124).

Signaling Theory

Manajer secara sukarela memberikan informasi kepada investor untuk membantu pengambilan keputusan mereka. Manajer menjalankan peran ini karena mereka memiliki keunggulan komparatif dalam produksi dan penyebaran informasi. Informasi akuntansi mendahului (memprediksi) arus kas yang mempengaruhi nilai perusahaan. Informasi akuntansi digunakan untuk menunjukkan bagaimana nilai perusahaan dan klaim terhadapnya akan berubah (Godfrey et al, 2010:375).

Nilai Perusahaan

Menurut Husnan (2014:7) nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan itu dijual. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan.

Kemakmuran para pemegang saham perusahaan akan meningkat jika harga saham yang dimiliki perusahaan juga meningkat. Analisis terhadap nilai perusahaan diharapkan dapat membantu investor untuk memilih saham mana yang memang berpotensi dan memiliki prospek untuk terus berkembang sehingga para investor dapat menerima return yang maksimal dengan risiko yang serendah- rendahnya (Tandelilin, 2010).

Profitabilitas

Pengembalian atas investasi modal merupakan indikator yang penting atas kekuatan peusahaan dalam jangka panjang. Angka yang didapat menggunakan ukuran dari laporan laba rugi (laba) dan neraca (pendanaan) untuk menilai profitabilitas. Ukuran profitabilitas memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan ukuran kekuatan keuangan jangka panjang lainnya (misalnya rasio utang terhadap ekuitas). Profitabilitas dapat mengungkapkan pengembalian atas investasi modal secara efektif dari pendanaan yang bebeda yaitu kreditor dan pemegang saham (Wild dan Subramanyam, 2010:143).

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan (Kasmir, 2014:196).

Kebijakan Dividen

Agar kebijakan dividen dapat optimal, maka harus ada keuntungan dari pembayaran dividen dan juga biaya untuk membayarnya. Semakin banyak dividen yang ingin dibyarakan oleh suatu perusahaan, maka akan semakin besar kemungkinan berkurangnya laba ditahan (pertambahan modal internal). Sehingga menyebabkan perusahaan harus mencari dana eksternal (pinjaman atau saham) untuk melakukan investasi baru (Weston dan Copeland, 2010:143).

(4)

4 Leverage

Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang (Kasmir, 2014:113). Teori pemaksimalan hutang menyatakan bahwa ketika leverage keuangan meningkat, harga saham secara bersamaan meningkat karena dua alasan. Yang pertama adalah bahwa pengurangan pajak dari bunga atas pinjaman dana menciptakan perisai pajak yang meningkat dengan tingkat utang perusahaan, sehingga menurunkan biaya rata-rata tertimbang modal. Yang kedua berkaitan dengan sinyal positif bahwa leverage perusahaan disampaikan. Kesediaan manajer untuk meningkatkan leverage keuangan adalah ekspresi kepercayaan diri manajer di masa depan dan keyakinan bahwa perusahaan akan menghasilkan dana yang melebihi biaya modal rata-rata tertimbang yang telah disesuaikan (Godfrey et al, 2010:420).

PERUMUSAN HIPOTESIS

H1: Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Profitabilitas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham. Semakin besar keuntungan yang diperoleh semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividennya, dan hal ini berdampak pada kenaikan nilai perusahaan. Dengan rasio profitabilitas yang tinggi yang dimilki sebuah perusahaan akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya diperusahaan (Dewi & Wirajaya, 2013).

Semakin tingginya profitaabilitas pada suatu perusahaan maka akan meningkatkan kinerja perusahaan tersebut, sehingga nilai perusahaan juga akan meningkat (Sucuahi & Cambarihan, 2016).

H2: Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan

Kebijakan dividen menentukan berapa banyak keuntungan yang akan diperoleh oleh pemegang saham. Hal ini akan menentukan kesejahteraan pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan. Dividen dengan nilai besar yang dibagikan kepada pemegang saham, maka kinerja perusahaan akan dianggap semakin baik pula dan pada akhirnya perusahaan yang memiliki kinerja manajerial yang baik dianggap menguntungkan dan akan meningkatkan penilaian terhadap perusahaan tersebut, tercermin dari tingkat harga saham tersebut (Abidin et al., 2014). Perusahaan dengan pembayaran dividen yang besar kepada pemegang sahamnya dapat meningkatkan nilai perusahaan, karena investor akan menyukai perusahaan menginvestasikan dananya pada suatu perusahaan yang membagi labanya dalam bentuk dividen secara konsisten (Achmad & Amanah, 2014).

H3: Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan

Rasio leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang. Istilah leverage biasanya dipergunakan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menggunakan aktiva untuk memperbesar tingkat penghasilan (return) bagi pemilik perusahaan. Tidak selamanya penggunaan hutang itu dinilai negatif, mengingat rasio hutang yang tinggi mencerminkan besarnya risiko finansial suatu perusahaan. Penggunaan hutang juga dapat memberikan manfaat dalam peningkatan nilai perusahaan atau setidaknya menurunkan biaya modal jika perusahaan mampu memanfaatkan keberadaan pajak (Hamidah et al., 2015).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini ditujukan untuk menguji antara dua variabel yaitu variabel independen profitabilitas, kebijakan dividen, dan leverage terhadap variabel dependen nlai perusahaan. Objek yang menjadi bahan penelitian adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2013-2017.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari laporan tahunan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar pada tahun pengamatan 2013-2017 melalui website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

Metode pemilihan sampel dilakukan berdasarkan metode purposive sampling dengan populasi perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

(5)

5 periode tahun 2013-2017. Melalui metode tersebut didapatkan 30 perusahaan manufaktur yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisa statistik deskriptif, analisa regresi data panel, koefisien determinasi, uji F, uji t dan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas.

MODEL PENELITIAN

π‘»π’π’ƒπ’Šπ’π’”π‘Έπ’Šπ’• = 𝜷𝟎+ Β πœ·πŸπ‘Ήπ‘Άπ‘¨π’Šπ’•+ Β πœ·πŸπ‘«π‘·π‘Ήπ’Šπ’•+ Β πœ·πŸ‘π‘«π‘¬π‘Ήπ’Šπ’•+ Β  Β πœΊπ’Šπ’•

Keterangan:

Tobinsq = Nilai Perusahaan

𝜷𝟎 = Konstanta

πœ·πŸβˆ’πœ·πŸ‘ = Koefisien regresi

πœ€ = Error

i = Perusahaan

t = Periode laporan tahunan ROA = Profitabilitas

DPR = Kebijakan Dividen DER = Leverage

Operasionalisasi Variabel Nilai Perusahaan

Rumus untuk menghitung nilai perusahaan adalah (Weston dan Copeland, 2008:243):

π‘‡π‘œπ‘π‘–π‘›!𝑠  𝑄 = Β (𝑀𝑉𝐸+𝐷𝑒𝑏𝑑) π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™  𝐴𝑠𝑠𝑒𝑑

Keterangan:

Tobin’s Q = Nilai Perusahaan

MVE = Jumlah Saham Beredar x Harga Penutupan Debt = Total Kewajiban

Profitabilitas

Rumus ROA, sebagai berikut (Kasmir, 2014:196):

Kebijakan Dividen

Rumus Dividen Payout Ratio, sebagai berikut:

𝑅𝑂𝐴=  𝑁𝑒𝑑 Β πΌπ‘›π‘π‘œπ‘šπ‘’ π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™  𝐴𝑠𝑠𝑒𝑑𝑠

(6)

6 𝐷𝑃𝑅 =  𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 Β π‘π‘’π‘Ÿ Β π‘†β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘’

πΈπ‘Žπ‘Ÿπ‘›π‘–π‘›π‘”π‘  Β π‘π‘’π‘Ÿ Β π‘†β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘’

Leverage

Rumus untuk mengetahui tingkat hutang adalah (Kasmir, 2014:113):

ANALISIS DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif

Tabel 1 Statistik Deskriptif

TOBIN_S_Q ROA DPR DER

Mean 2.491967 0.085374 0.284276 0.795366

Median 1.574000 0.077000 0.200000 0.630000

Maximum 12.03700 0.432000 1.963000 9.470000

Minimum 0.569000 -0.129000 0.000000 -5.020000

Std. Dev. 2.449564 0.091852 0.342402 1.054279

Skewness 2.418349 1.166328 1.776760 3.296237

Kurtosis 8.887381 5.665721 7.708133 45.74854

Jarque-Bera 297.5314 64.30515 178.3193 9588.356 Probability 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000

Sum 306.5120 10.50100 34.96600 97.83000

Sum Sq. Dev. 732.0446 1.029287 14.30316 135.6035

Observations 123 123 123 123

Sumber: Output Eviews Diolah (2018)

Dapat dilihat pada tabel 1, bahwa pada variabel ROA, DPR, dan DER nilai mean lebih kecil dari nilai standar deviasi, hal ini menunjukkan sebaran data pada variabel ROA, DPR, dan DER besar (heterogen) sehingga data terdistribusi dengan luas. Namun untuk variabel TOBIN’S Q nilai mean lebih besar dari standar deviasi, hal ini menunjukkan sebaran data pada variabel TOBIN’S Q kecil (homogen) sehingga data tidak terdistribusi dengan luas.

𝐷𝐸𝑅= Β  π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ Β πΏπ‘–π‘Žπ‘π‘–π‘™π‘–π‘‘π‘–π‘’π‘  π‘†β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘’β„Žπ‘œπ‘™π‘‘π‘’π‘Ÿ!𝑠 Β πΈπ‘žπ‘’π‘–π‘‘π‘¦

(7)

7 Selanjutnya, untuk variabel TOBIN’S Q, ROA, DPR, dan DER nilai mean lebih besar dari nilai median, sehingga besarnya nilai TOBIN’S Q, ROA, DPR, dan DER pada perusahaan manufaktur cenderung tinggi.

Pengujian Model

Tabel 2

Hasil Persamaan Regresi

Sumber: Output Eviews Diolah (2018)

Berikut ini merupakan hasil pengujian dimana pada penelitian ini menggunakan Fixed effect, yang diketahui setelah melakukan Uji Chow dan Uji Hausman. Data dalam penelitian ini telah lulus uji asumsi klasik, sehingga data terbebas dari masalah multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas.

Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil regresi pada tabel 2, besarnya koefisian determinasi yang dilihat melalui Adjusted R-squared, dalam penelitian ini sebesar 0.971527 atau 97,1527%. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas (ROA), kebijakan dividen (DPR), dan leverage (DER) mampu menjelaskan pengaruh kepada nilai perusahaan (Tobin’s q) sebesar 97,1527%. Sisanya yaitu sebesar 2,8473%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam model penelitian ini.

Uji F

Berdasarkan hasil regresi pada tabel 2, nilai probabilitas F sebesar 0.000000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas F dalam penelitian ini lebih kecil dari 0.05, sehingga variabel

(8)

8 profitabilitas (ROA), kebijakan dividen (DPR), dan leverage (DER) secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel nilai perusahaan (Tobin’s q).

Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

1. Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pada periode 2013 – 2017 profitabilitas terbukti memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Lubis et al (2017), Mardiyati et al (2015), dan Sari & Priyadi (2016) namun bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Moniaga (2013) bahwa profitabilitas tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tingginya presentase profitabilitas pada perusahaan manufaktur industri barang konsumsi akan meningkatkan nilai perusahaan tersebut.

Profitabilitas yang tinggi menyatakan bahwa perusahaan dalam kondisi yang menguntungkan, sehingga apabila ROAnya tinggi akan memberikan sinyal positif pada investor. Hal ini merupakan daya tarik investor untuk memiliki saham pada perusahaan manufaktur industri barang konsumsi.

Permintaan saham yang tinggi akan secara langsung meningkatkan nilai perusahaan. Dengan demikian ROA dapat berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pada periode 2013 – 2017 kebijakan dividen terbukti memiliki pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ali & Miftahurrohman (2014) dan Abidin et al. (2014) namun bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Achmad & Amanah (2014) bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Dari hasil penelitian ini, dapat dinyatakan bahwa, semakin tinggi suatu perusahaan mengeluarkan presentase dividen, maka nilai perusahaan tersebut akan semakin rendah. Pada penelitian ini investor pada perusahaan manufaktur industri barang konsumsi tidak mempertimbangkan tingkat pengembalian dividen yang tinggi dalam pengambilan keputusan berinvestasi di perusahaan tersebut. Sehingga, tingkat pengembalian dividen yang tinggi memiliki pengaruh yang negatif bagi nilai perusahaan. Hasil ini bisa dilihat dari observasi pada penelitian ini terdapat banyak perusahaan yang tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham.

3. Pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pada periode 2013 – 2017 leverage terbukti tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Pertiwi et al (2016) namun bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Ali & Miftahurrohman (2014) memberikan hasil bahwa leverage memiliki pengaruh yang positif terhadap nilai perusahaan.

Selain itu, menurut penelitian yang dilakukan oleh Sofiamira & Asandimitra (2017) dan Sari & Priyadi (2016) menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif. Hasil ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya leverage suatu pada perusahaan manufaktur industri barang konsumsi tidak mempengaruhi tinggi rendahnya nilai suatu perusahaan. Pada penelitian ini investor pada perusahaan manufaktur industri barang konsumsi tidak begitu memperhatikan dan menjadikan leverage sebagai prioritas dasar dalam pertimbangan pengambilan keputusan sebelum berinvestasi pada suatu perusahaan. Leverage pada suatu perusahaan tidak mempengaruhi minat investor untuk memiliki saham di perusahaan tersebut dan secara langsung hal tersebut juga menunjukkan bahwa tinggi atau rendahnya rasio leverage yang dimiliki perusahaan tidak akan berpengaruh bagi nilai perusahaan.

Hasil ini dilihat dari data dalam penelitian yang menunjukkan ketika leverage pada perusahaan tinggi atau pun rendah hal ini tidak menunjukkan perubahan pada nilai perusahaan, sehingga leverage tidak berpengaruh pada nilai perusahaan.

IMPLIKASI MANAJERIAL

Berdasarkan hasil penelitian ini menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas yang tinggi mencerminkan bahwa perusahaan tersebut dalam kondisi yang menguntungkan, sehingga hal tersebut akan memberikan sinyal positif bagi investor.

Investor menganggap bahwa perusahaan yang dapat menghasilkan profitabilitas yang tinggi memiliki peluang untuk tumbuh. Sehingga investor tertarik untuk memiliki saham pada perusahaan tersebut.

Maka semakin tinggi profitabilitas pada perusahaan akan berdampak pada meningkatnya nilai

(9)

9 perusahaan.

Pada variabel kebijakan dividen memiliki pengaruh negatif bagi nilai perusahaan. Semakin banyak tingkat pengembalian dividen yang diberikan oleh perusahaan, maka nilai perusahaan tersebut akan semakin rendah. Pada penelitian ini, investor tidak merespon baik perusahaan yang memberikan dividen yang tinggi sehingga tidak akan meningkatkan minat mereka dalam berinvestasi.

Variable leverage terbukti tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya leverage suatu pada perusahaan manufaktur industri barang konsumsi tidak mempengaruhi tinggi rendahnya nilai suatu perusahaan. Pada penelitian ini investor pada perusahaan manufaktur industri barang konsumsi tidak begitu memperhatikan dan menjadikan leverage sebagai prioritas dasar dalam pertimbangan pengambilan keputusan sebelum berinvestasi pada suatu perusahaan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif, kebijakan dividen berpengaruh negative, dan leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2017.

KETERBATASAN PENELITIAN

Pada penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan yaitu: (i) Perhitungan nilai perusahaan yang di proksikan dengan tobins q seharusnya menggunakan market value of debt, namun dalam penelitian ini menggunakan book value of debt karena penulis tidak bisa mendapatkan data market value of debt. (ii) Proksi yang digunakan dalam penlitian ini hanya menggunakan return on asset untuk variabel profitabilitas, dividen payout ratio untuk variabel kebijakan dividen, debt to equity ratio untuk variabel leverage, dan tobin’s q untuk variabel nilai perusahaan.

SARAN

Bedasarkan kesimpulan dan keterbatasan diatas, maka saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Sebaiknya perusahaan terus meningkatkan profitabilitas, karena profitabilitas yang tinggi menyatakan bahwa perusahaan dalam kondisi yang menguntungkan. Hal tersebut akan memberikan sinyal baik kepada investor sehingga akan meningkatkan minat investor dalam berinvestasi pada perusahaan manufaktur industri barang konsumsi.

2. Bagi Investor

Disarankan bagi para investor yang ingin berinvestasi pada saham perusahaan barang konsumsi industri barang konsumsi untuk memperhatikan faktor seperti profitabilitas yang di proksikan dengan ROA sebagai dasar pertimbangan berinvestasi pada sektor ini, karena tingginya ROA dapat membuat nilai perusahaan juga meningkat.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan bisa menggunakan market value of debt untuk perhitungan tobins q. Menggunakan proksi lain untuk perhitungan profitabilitas, kebijakan dividen, dan leverage.

Menambahkan variabel lain selain yang sudah digunakan dalam penelitian ini serta menambahkan rentang waktu lebih dari 5 tahun dan menggunakan periode waktu yang terbaru dalam penelitian untuk menguatkan hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z., Yusniar, M. W., & Ziyad, M. (2014). Pengaruh Struktur Modal, Kebijakan Dividen, dan Size

(10)

10 Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Properti Di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Wawasan Manajemen, 2(3), 91–102.

Achmad, S. L., & Amanah, L. (2014). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi, 3(9), 1–15.

Ali, H., & Miftahurrohman. (2014). Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Kebijakan Dividen, dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar di BEI).

Jurnal Etikonomi, 13(2), 148–163.

Ansofino, et al. (2016). Buku Ajar Ekonometrika. Yogyakarta: Deepublish.

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. (2011). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan Buku 2 Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.

Copeland, Thomas E., Weston, J. Fred, A. Jaka Wasana, Kibrandoko, Lyndon Saputra.(2010). Manajemen Keuangan (Jilid 2) (Revisi). Tangerang: Binarupa Aksara.

Dewi, A. S. M., & Wirajaya, A. (2013). Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 358–372.

Ernawati, D., & Widyawati, D. (2016). Pengaruh profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 4(4).

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariative dengan Program IBM SPSS 21. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Godfrey, J., A. Hodgson, S. Holms , dan A. Tarca. (2010). Accounting Theory. Australia: John Wiley &

Sons.

Gumanti, T.A. (2011). Manajemen Investasi: Konsep, Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Hamidah, Hartini, & Mardiyati, U. (2015). Pengaruh Inflasi, Suku Bunga BI, Profitabilitas, dan Risiko Finansial Terhadap Nilai Perusahaan Sektor Properti Tahun 2011-2013. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, 6(1), 395–416.

Hasty, A. D., & Herawaty, V. (2017). Pengaruh Struktur Kepemilikan, Leverage , Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen Terhadap Manajemen Laba Dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderasi. Media Riset Akuntansi, Auditing, Dan Informasi, 17(1), 1–16.

Husnan, Suad. (2014). Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang).

Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE.

Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Kurniawan, Albert. (2014). Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis: Teori, Konsep, dan Praktik Penelitian Bisnis (Dilengkapi Perhitungan Pengolahan Data dengan IBM SPSS 22.0). Bandung:

Alfabeta.

Lubis, I. L., Sinaga, B. M., & Sasongko, H. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal, dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Aplikasi Bisnis Dan Manajemen, 3(3), 458–465.

Mardiyati, U., Ahmad, G. N., & Abrar, M. (2015). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Sektor Manufaktur Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, 6(1), 417–439.

Moniaga, F. (2013). Struktur Modal, Profitabilitas, dan Struktur Biaya Terhadap Nilai Perusahaan

(11)

11 Industri Keramik, Porcelen, dan Kaca Periode 2007-2011. Jurnal EMBA, 1(4), 433–442.

Mule, R. K., Mukras, M. S., & Nzioka, O. M. (2015). Corporate Size, Profitability, and Market Value: An Econometric Panel Analysis Of Listed Firms In Kenya. European Scientific Journal, 11(13), 376–

396.

Munawaroh, A. (2014). Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Corporate Social Responsibilty Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 3(4).

Pertiwi, P. J., Tommy, P., & Tumiwa, J. R. (2016). Pengaruh Kebijakan Hutang, Keputusan Investasi, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA, 4(1), 1369–1380.

Sari, R. A. I., & Priyadi, M. P. (2016). Pengaruh Leverage, Profitabilitas, Size, dan Gowth Opportunity Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 5(10), 1–17.

Schroeder, Richard G., Clark, Myrtle W., Cathey, Jack M.. (2011). Financial Accounting Theory and Analysis (10th). USA: Wiley.

Sofiamira, N. A., & Asandimitra, N. (2017). Capital Expenditure, Leverage, Good Corporate Governance, Corporate Social Responsibility: Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 20(2), 191–214.

Subramanyam, K. R., Wild, John J.. (2010). Analisis Laporan Keuangan : Financial Statement Analysis (Buku 2) (10th). Jakarta: Salemba Empat.

Sucuahi, W., & Cambarihan, J. M. (2016). Influence of profitability to the firm value of diversified companies in the Philippines. Accounting and Finance Research, 5(2), 149.

Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi (Pertama). Yogyakarta: Kanisius.

Weston, J.F dan Copeland. (2008). Dasar–Dasar Manajemen Keuangan Jilid II. Jakarta: Erlangga.

Widardjono, Agus. (2013). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. Yogyakarta: EKONISIA.

Winarno, W. W. (2017). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan EViews (5th ed.). UPP STIM YKPN.

Yunitasari, D. (2014). Pengaruh Keputusan Investasi, Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 3(4).

http://www.idx.co.id/ di akses pada tanggal 10 April 2018.

http://www.investasi.kontan.co.id/ di akses pada tanggal 30 Maret 2018.

http://www.ojk.go.id/ di akses pada tanggal 29 Maret 2018.

Referensi

Dokumen terkait