PERAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
Sistem Produksi
- Input
- Proses
- Output
Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengubah atau mengolah sumber daya produktif (6M) yang berperan sebagai input menjadi output, dimana output tersebut dapat berupa barang atau jasa manufaktur. Kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk mengubah sumber daya produksi menjadi keluaran, baik berupa barang maupun jasa yang diproduksi, disebut produksi. Input atau masukan yang akan diolah dapat juga disebut dengan sumber daya produksi yang meliputi.
Mesin adalah suatu sumber daya produksi yang secara teknis berupa mesin beserta peralatan pendukungnya (tools) yang dapat mengubah bahan mentah menjadi hasil produksi suatu produk manufaktur. Output adalah keluaran yang dihasilkan oleh suatu proses produksi dalam pengolahan sumber daya produksi yang dapat berupa barang atau jasa yang dihasilkan.
Produktivitas
Elemen-elemen Produktivitas
Perhitungan Produktivitas
SISTEM KERJA MANUSIA DENGAN MESIN
Peta Kerja
Menurut Maryana (2015), kartu kerja merupakan suatu alat yang menggambarkan pekerjaan secara sistematis dan jelas. Melalui peta tersebut kita dapat melihat seluruh tahapan atau peristiwa yang dilalui suatu benda kerja sejak memasuki pabrik (berupa bahan baku), kemudian menggambarkan seluruh tahapan yang dilaluinya, seperti: transportasi, pengoperasian mesin, inspeksi. dan perakitan, hingga akhirnya menjadi produk akhir, produk utuh, atau bagian dari produk utuh. Ada pula pengertian lain dari peta kerja, yaitu gambaran analisis proses kerja dari awal hingga akhir secara sistematis dan logis.
Peta ini juga menangkap informasi yang diperlukan untuk memperbaiki metode kerja, seperti objek pekerjaan yang akan dibuat, operasi untuk menyelesaikan pekerjaan, kapasitas mesin atau kapasitas kerja lainnya, dan urutan prosedur kerja yang dialami oleh suatu objek kerja. . Oleh karena itu, peta ini merupakan alat yang baik untuk menganalisis pekerjaan, sehingga memudahkan perencanaan perbaikan pekerjaan.
Simbol-simbol Standar Pembuatan Peta Kerja
Transportasi: Aktivitas transportasi terjadi ketika benda kerja, pekerja, atau peralatan dipindahkan ke lokasi yang bukan bagian dari operasi. Misalnya: benda kerja diangkut dari mesin bubut ke mesin skrap untuk melakukan operasi selanjutnya, benda dipindahkan dari lantai atas dengan lift. Menunggu. Proses menunggu terjadi ketika suatu benda kerja, pekerja, atau peralatan tidak melakukan aktivitas apa pun selain menunggu (biasanya dalam jangka waktu singkat).
Penyimpanan: Proses penyimpanan terjadi bila barang disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama. Aktivitas Gabungan: Aktivitas ini terjadi ketika aktivitas operasi dan inspeksi dilakukan secara bersamaan di tempat kerja.
Macam-macam Peta Kerja
- Peta Kerja Keseluruhan
- Peta Proses Operasi
- Peta Aliran Proses
- Diagram Aliran Proses
- Peta Proses Kelompok Kerja
- Peta Kerja Setempat
- Peta Pekerja dan Mesin
- Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
PENGUKURAN WAKTU KERJA
Pengukuran Waktu Kerja
Pengukuran waktu kerja dan analisis metode kerja terutama berfokus pada cara pekerjaan dilakukan. Mengukur waktu kerja berarti mengamati karyawan dan mencatat waktu kerja mereka untuk setiap unsur dan siklus. Tujuan pengukuran waktu kerja adalah untuk mengetahui rata-rata waktu kerja yang diperlukan oleh seorang operator untuk melakukan suatu tugas.
Tujuannya adalah untuk memperoleh waktu baku atau yang biasa dikenal dalam perusahaan dengan Cycle Time, yaitu waktu yang wajar untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dilakukan dengan sistem kerja terbaik dengan memperhatikan imbalan yang dibutuhkan oleh seorang pekerja. Pengukuran waktu kerja dapat dilakukan secara langsung, yaitu suatu bentuk atau cara pengukuran pekerjaan yang dilakukan di tempat dimana pekerjaan tersebut dilakukan (Darsini, 2014).
Uji Kecukupan Data
Uji Keseragaman Data
Performance Rating
- Westing House System’s Rating
- Schumard
42 Peringkat kinerja adalah proses dimana seorang analis pencatat waktu membandingkan kinerja operator (kecepatan atau kecepatan) yang diamati dengan konsep pencatat waktu tentang bekerja secara wajar. Waktu baku yang dicari adalah waktu yang diperoleh berdasarkan kondisi dan cara kerja yang dilakukan secara adil dan benar oleh operator. Ada dua metode atau cara perhitungan yang umum digunakan untuk menghitung kinerja operator, yaitu Westing House dan Schumard.
Metode Schumard memberikan kriteria evaluasi melalui kelas-kelas prestasi kerja, yang masing-masing kelas mempunyai nilai tersendiri. Disarankan agar kategori setiap pemeringkatan dalam metode Schumard dijelaskan dengan jelas, yang akan memberikan alasan obyektif atas pemeringkatan yang diberikan kepada pekerja.
Kelonggaran (Allowance)
45 waktu yang dibutuhkan seorang pekerja terlatih untuk mencapai prestasi kerja aktual jika ia bekerja secara normal. Namun tidak mungkin seorang pekerja dapat bekerja sepanjang hari tanpa adanya interupsi untuk keperluan manusia tertentu. Berdasarkan penelitian, besaran Tunjangan Kebutuhan Pribadi antara laki-laki dan perempuan berbeda.
Beberapa contoh hambatan yang tidak dapat dihindari adalah, menerima atau meminta instruksi dari supervisor, melakukan penyetelan mesin, memperbaiki kemacetan pendek.
Waktu Siklus
Waktu Normal
Faktor ini diperhitungkan apabila operator bekerja secara tidak wajar sehingga hasil perhitungan waktu harus disesuaikan untuk memperoleh waktu penyelesaian pekerjaan yang normal.
Waktu Baku
Output Standard
SISTEM KERJA MANUSIA DAN MESIN
Sistem Hubungan Manusia dan Mesin
- Sistem Manusia Mesin Secara Manual
- Sistem Manusia Mesin Secara Semi Autimatic
- Sistem Manusia Mesin Secara Automatic
- Kondisi Lingkungan Kerja
- Suhu
- Kelembapan Udara
- Sirkulasi Udara
- Pencahayaan
- Kebisingan
- Getaran Mekanis
- Bau
- Warna
ALAT PERAGA/DISPLAY DAN SISTEM PENGENDALIAN
Pengaturan Informasi
Jika proses perubahan urutannya ingin diperhatikan, maka lebih baik menggerakkan jarum dengan cakram atau putaran.
Cakra atau Dial
Huruf dan Angka
Tipe Pengendalian Mesin
Untuk pengoperasian berenergi tinggi dan presisi rendah, penggunaan tuas lengan panjang, engkol, roda tangan, dan pedal sangatlah nyaman.
Pengendalian Pekerjaan Ringan
METODE SAMPLING KERJA (WORK SAMPLING)
Metode Work Sampling
Metode pengambilan sampel kerja merupakan suatu prosedur pengukuran yang dilakukan dengan melakukan kunjungan pada waktu-waktu tertentu yang ditentukan secara acak. Kunjungan dilakukan untuk mengetahui apa yang terjadi atau kegiatan apa yang dilakukan di tempat kerja yang bersangkutan, frekuensi kegiatan tersebut dan berapa persentase waktu yang digunakan untuk pekerjaan tersebut. Agar kesimpulan yang diambil lebih tepat, diperlukan teknik statistik tertentu yang disebut sampling untuk memperkirakan perbandingan populasi.
Metode sampel pekerjaan sangat baik untuk mengamati pekerjaan yang tidak berulang-ulang dan mempunyai jangka waktu yang relatif lama. Pada dasarnya prosedur pelaksanaannya cukup sederhana yaitu mengamati aktivitas kerja dalam selang waktu yang diambil secara acak pada satu atau lebih mesin atau operator kemudian dicatat apakah sedang bekerja atau idle. 67 Metode sampel kerja ini dikembangkan berdasarkan hukum probabilitas, oleh karena itu pengamatan terhadap suatu objek tidak perlu dilakukan secara menyeluruh, tetapi cukup dilakukan dengan menggunakan sampel yang diambil secara acak.
Sampel yang diambil secara acak dari suatu populasi yang besar akan cenderung mempunyai pola sebaran yang sama dengan populasi tersebut (Astuti, 2016).
Tabel Bilangan Acak
Menentukan Jumlah Pengamatan
Uji Kecukupan Data
Uji Keseragaman Data
Perhitungan Waktu Baku
Presentase Produktif
Presentase Non-Produktif
Ratio Delay
Performance Level
Jumlah Menit Produktif (JMP)
Penentuan Besaran Satuan Waktu
ANTHROPOMETRI
Anthropometri
Berbicara tentang pentingnya kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari, kita tahu bahwa tubuh juga membutuhkan kenyamanan untuk menjalankan fungsi organ tubuh, seperti pergerakan tubuh dan pengaruhnya terhadap tubuh. Antropometri adalah kumpulan data numerik yang berkaitan dengan ciri fisik tubuh manusia, ukuran, bentuk dan kekuatan, serta penggunaan data tersebut untuk memecahkan masalah desain. Data antropometri digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perancangan tempat kerja atau area kerja, alat atau ruang kerja, guna memperoleh pengukuran yang sesuai dan sesuai dengan dimensi bagian tubuh manusia yang dituju.
Pengukuran antropometri memerlukan suatu alat yang dapat digunakan untuk merancang atau membantu pekerjaan manusia agar pekerjaan menjadi lebih mudah, mudah, dan nyaman. Menurut Sokhhibi (2017), antropometri merupakan bagian yang menunjang ergonomi, terutama dalam perancangan peralatan berdasarkan prinsip ergonomis. Dengan demikian, “antropometri” adalah ilmu tentang hubungan antara struktur dan fungsi tubuh (termasuk bentuk dan ukuran tubuh) serta rancangan alat yang digunakan manusia.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Data
Usia dan ukuran tubuh berkembang sejak lahir hingga sekitar 20 tahun pada laki-laki dan 17 tahun pada perempuan. Jenis Kelamin: Pada umumnya laki-laki memiliki dimensi tubuh yang lebih besar dibandingkan perempuan, kecuali bagian dada dan pinggul. Hasil penelitian yang membandingkan karakteristik antropometri suku Jawa dan Batak menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan.
Beberapa perbedaan antara suku Jawa dan suku Batak antara lain, laki-laki Jawa cenderung memiliki jari yang lebih panjang dibandingkan laki-laki Batak, sedangkan perempuan Jawa mempunyai tangan dan lengan yang lebih panjang dibandingkan suku Batak, serta paha dan perut perempuan Batak Jawa mempunyai ketebalan dan ketebalan yang lebih besar. perbedaan ciri bentuk kaki antropometri antara suku jawa dan batak.
Uji Kecukupan Data
Uji Keseragaman Data
Persentil
Data Anthropometri yang Diperlukan Untuk
STUDI EKONOMI GERAKAN
Pengertian Studi Gerakan
Menurut Lumbantobing (2018), kajian gerak merupakan suatu analisis yang dilakukan terhadap berbagai gerak bagian tubuh seorang pekerja pada saat menyelesaikan pekerjaannya. Tujuan yang dicapai dengan penggunaan studi gerak ini adalah gerakan-gerakan yang tidak perlu dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga akan diperoleh penghematan baik berupa tenaga, waktu kerja dan dana. Gerak-gerik yang dipelajari dapat lebih mudah dianalisis dengan terlebih dahulu mengenal apa yang disebut dengan gerak-gerak dasar yang dikembangkan secara mendalam oleh Frank B.
Gilberth dan istrinya, Lilian, menggambarkan gerak dalam 11 gerak dasar atau unsur gerak yang disebut dengan therblighs. Kebanyakan dari therbligh – therbligh ini merupakan gerakan tangan yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami, karena gerakan tangan merupakan gerakan yang paling sering dilakukan dalam setiap pekerjaan produksi khususnya pada bidang kerajinan tangan.
Prinsip Ekonomi Gerakan
Peta Tangan Kanan Tangan Kiri
Gerakan Fundamental (Therblig’s)
Lingkungan Kerja Fisik
Pengertian Lingkungan Kerja
Jenis Lingkungan Kerja
- Lingkungan Kerja Fisik
- Lingkungan Kerja Non Fisik
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan
Regresi Linier
Hasil Uji Linier Regression dengan Software SPSS
BIOMEKANIKA
- Pengertian Biomekanika
- Sistem Kardiovaskular
- Pengukuran Fisiologis
- Kebutuhan Waktu Istirahat
- Metode Casdioviscular Load
- Hubungan Denyut Jantung dengan Energi
- Hubungan denyut jantung dengan energi
- Faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja
- Beban Kerja Karena Faktor Eksternal
- Beban Kerja Karena Faktor Internal
- Penilaian Bebas Kerja Fisik
- Penilaian Beban Kerja Berdasarkan Jumlah
Memahami dan mampu menganalisis faktor fisiologis dan lingkungan yang mempengaruhi prestasi kerja seseorang. Ia mengetahui bagaimana melakukan salah satu teknik pengukuran aktivitas suatu fungsi kerja, yaitu pengukuran konsumsi energi di tempat kerja. Mengetahui pengaruh perbedaan kecepatan dan sudut kemiringan tangga terhadap konsumsi energi orang pada saat beraktivitas di atasnya.
ANALISA PERANCANGAN KURSI KULIAH YANG
Data Hasil Pengamatan
Langkah Kerja
Pengolahan Data
- Pengukuran Tinggi Duduk Tegak (TDT)
- Pengukuran Jangkauan Tangan Depan (JTD)
- Pengukuran Lebar Bahu (LB)
- Pengukuran Panjang Tangan (PT)
Analisis Data
Kesimpulan
PENERAPAN STUDY EKONOMI GERAKAN
Studi Gerakan Untuk Menganalisa Metode Kerja
Menurut Wignjosoebroto (2008), studi gerak adalah studi tentang gerakan-gerakan yang dilakukan pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya. Penelitian ini memberikan standar gerakan-gerakan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, yaitu serangkaian gerakan yang efektif dan efisien. Untuk mencapai hal tersebut perlu diperhatikan terlebih dahulu kondisi kerja yang ada, yaitu kondisi kerja yang memungkinkan dilakukannya gerakan kerja yang ergonomis.
Metode kerja terbaik diperoleh dari kajian gerak mikro, sehingga waktu siklus pada setiap stasiun kerja akan optimal sehingga tidak ada lagi tumpukan barang yang menunggu untuk diproses di stasiun kerja. Kajian gerak secara umum digolongkan menjadi dua jenis kajian, yaitu kajian gerak visual dan kajian gerak mikro yang umumnya lebih sering diterapkan karena dianggap jauh lebih ekonomis. 170 hanyalah pengamatan visual terhadap operasi kerja yang sedang berlangsung dan kemudian dibuat peta yang dikenal dengan bagan proses operator.
Gerakan Fundamental Untuk Pelaksanaan Kerja
Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
173 unsur dasar therblig dan/atau gabungan dari unsur therblig tersebut, namun pada saat membuat kartu kerja tangan kiri dan kanan akan lebih efektif bila hanya menggunakan 8 unsur therblig berikut ini, yaitu: Reach (RE) , Pegangan (G). ), Pindahkan (M), Posisi (P), Gunakan (U), Lepas (RL), Tunda (D) dan Tahan (H). Setelah semua gerakan tangan kanan dan kiri untuk satu siklus kerja dipetakan, maka harus dibuat kesimpulan umum di bagian bawah bagan kerja ini, yang menunjukkan total waktu siklus yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, jumlah bagian produk siklus, dan total waktu untuk menyelesaikan pekerjaan per unit produk.
Data Hasil Pengamatan
Data Hasil Pengamatan Material dengan Peletakan
Data Hasil Pengamatan Material dengan Peletakan
Perakitan Mobil Lego Secara Tidak Beraturan
- Hasil Analisa Peta Tangan Kiri
- Hasil Analisa Peta Tangan Kanan
Hasilnya dapat Anda lihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2 Merakit bahan tidak beraturan dengan tangan kanan No. Jenis kegiatan Simbol Simbol Warna Nomor.
Perakitan Mobil Lego Secara Beraturan
- Hasil Analisa Peta Tangan Kiri
- Hasil Analisa Peta Tangan Kanan
Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3 Komposisi bahan yang umum digunakan dengan tangan kiri.
Kesimpulan