Kehadiran artikel ini setidaknya dapat menambah pemahaman dan pengetahuan tentang ilmu-ilmu Al-Qur'an, sehingga para pembaca semakin tertarik dan termotivasi untuk mengkaji, mengaji, memperdalam isinya dan membaca Al-Qur'an secara utuh. ukuran. untuk hidup. Penulis menyadari bahwa artikel ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat mengharapkan saran dan masukan dari para pembaca untuk penyempurnaan artikel ini agar artikel ini semakin berbobot dan mendesak dalam menambah khazanah keilmuan khususnya dalam bidang kajian Al-Qur'an.
I‟JĀZ AL-QURĀN__141
SEJARAH KAJIAN ULŪM AL-QURĀN
- Pendahuluan
- Pengertian dan Ruang Lingkup Kajian Ulūm Al-Qurān Secara bahasa istilah „Ulūm al-Qurān berasal dari
- Sejarah Perkembangan dan Awal Kemunculan Istilah
- Cabang-Cabang ‘Ulūm Al-Qurān dan Urgensi Mempelajarinya
- Rangkuman
- Latihan
Urgensi mempelajari 'Ulūm al-Qur'an antara lain: pertama, mampu memahami firman Allah SWT. Sebutkan nama kitab 'Ulūm al-Qurān yang pertama kali turun kepada kami beserta nama penulisnya.
SEJARAH TURUNNYA AL-QURĀN
Pengertian Al-Qurān
Para ulama yang berpendapat bahwa lafadz Al-Qur'an ditulis dengan tambahan huruf hamzah di tengahnya antara lain sebagai berikut: 13. Az-Zajjāj berpendapat bahwa lafadz Al-Qur'an ditulis dengan huruf hamzah di tengah berdasarkan wazan fu'lan .
Nama-Nama dan Sifat-Sifat Al-Qurān
Artinya: “Maha Suci Allah yang telah mengutus al-Furqān kepada hamba-hamba-Nya, agar ia menjadi peringatan bagi seluruh alam (yaitu jin dan manusia).” Kata Zikir murni bahasa Arab yang berarti kemuliaan, sebagaimana firman Allah di QS.
ىفٔييًلْػىت لاىـ ى
Maksudnya: “Dan sesungguhnya al-Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan sekalian alam, diturunkan oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril as)”. Maksudnya: "Dan sesungguhnya Al-Qur'an yang terdapat di dalam penguasa kitab (Lauh Mahfudz) di sisi kami benar-benar tinggi ("aliyyun) lagi penuh hikmah."
ىس ْدىك يساذلْا اىُّٓح ى أ اىي{
ناِحًتيٌ
يىدىي ى ْينىب مً ذ
أ هباىخًن اىذىْىك91
هديً ىمَ هفآْريك ىٔيْ ْوىة11
هًيًر ىن هفآْريلىى يّذًُإ77
يًهى ْ
لْا ًباىخًه ْىا يتاىيآ ىمْيًح رلا1
Hikmah diturunkan Al-Qurān secara Berangsur-Angsur Sebelum membahas lebih lanjut mengenai hikmah
يوىػْ ى تَى
أ أيلاىك نثىفيًيىخ ًضْر ى
Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku bersamamu, maka teguhkanlah kedudukan orang-orang yang beriman”. Maksudnya: "Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk kepada manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan perbezaan antara yang hak dan yang salah." (QS. Al-Baqarah: 185).
ىرىـ ناُآْريكىك ( نلايًنزىح يقاى ْ
Ayat-ayat al-Quran diturunkan kepada Nabi sebagai pelepas penderitaan dan sumber ketenangan daripada penderitaan yang dilalui baginda dalam melaksanakan dakwah di mana baginda menghadapinya sepenuhnya. Maksudnya: "Sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, nescaya kamu akan melihatnya tunduk dan koyak kerana takut kepada Allah."
لْاًة ىؾاىِْئًس ذ
Tidaklah mudah bagi orang yang buta huruf untuk menghafal seluruh Al-Qur'an jika diturunkan sekaligus, juga tidak mudah bagi mereka untuk memahami maknanya dan merenungkan ayat-ayatnya. Jelaslah bahwa turunnya Al-Qur'an secara bertahap merupakan pertolongan terbaik bagi mereka untuk menghafal dan memahami ayat-ayatnya.
ويرًتىخ وًيًهىض ْفي ذ
أ هباىخًن رىلا1)
Rangkuman
Secara etimologis, membaca Al-Qur'an merupakan salah satu bentuk mashdar yang maknanya identik dengan kira'ah yang artinya membaca. Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara bertahap dengan hikmah yang dikehendaki Allah SWT, seperti
Latihan
Sebagai bukti nyata bahwa Al-Qur'an diturunkan oleh Allah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.
SEJARAH PENGUMPULAN AL-QURĀN
- Pengertian
- Pengumpulan Al-Qurān pada Masa Nabi saw
- Pengumpulan al-Qurān pada Masa Khalifah Abu Bakar r.a
- Pengumpulan al-Qurān Pada Masa Khalifah Usman r.a
- Tertib Ayat dan Surah dalam Mushaf Usmāni
- Latihan
Pola pengumpulan al-Quran pada zaman Rasulullah adalah seperti yang dikatakan oleh Zaid bin Thabit: "Kami pernah bersama Rasulullah s.a.w.. Penulisan dan pengumpulan al-Quran. pada masa ini masih berpecah-belah dan belum dikumpulkan dengan cara yang sepatutnya dalam satu mushaf.
SEJARAH TULISAN AL-QURĀN (RASM AL-QURĀN)
Pendapat Ulama tentang Rasm al-Qurān
Rasm al-Qur'an merupakan tauqifi Nabi, yaitu berdasarkan petunjuk dan tuntunan langsung Nabi. Ṣubḥi al-Ṣāliḥ berbeda pendapat dengan pendapat yang dikemukakan oleh al-Baqillāni tentang dibolehkannya penulisan Al-Qur'an dengan rasm kuno.
Hubungan Rasm dengan Qirā’at dan Pemahaman al-Qurān
Dengan adanya tanda baca sebagai pelengkap kepada gambaran al-Quran, ia sangat membantu seseorang untuk membaca dan memahami kandungan al-Quran ayat 41. Terdapat beberapa pendapat ulama tentang isu al-Quran. 'lukisan anik: Pertama, lukisan al-Quran adalah tauqīfi, dan kaedah penulisannya dinyatakan oleh nabi sendiri.
ASBĀB AN-NUZŪL
Pembagian dan Macam-Macamnya
Ini adalah cara terbaik untuk menjauhkan orang daripada pertikaian dan merangsang orang ramai kepada sikap kasih sayang, perpaduan dan perpaduan masyarakat. Bisa juga dalam bentuk kesalahan, seperti kejadian orang yang mengimami shalat dalam keadaan mabuk dan melakukan kesalahan dalam membaca ayat, kemudian ayat 43 surat an-Nisa':.
يخْج ى
ىفٔيلٔيلىت41
تَّاىك111
أ ي ىلًَدْتيح ْف ى
يرطلَا
زى ْ
Terkadang sebuah ayat mengharuskan ayat tersebut muncul beberapa kali padahal ayat yang diturunkan sama. Jika ada dua riwayat yang sama-sama sahih, namun tidak dapat ditentukan mana yang lebih kuat atau tidak dapat digabungkan karena peristiwa yang bersangkutan jarak waktunya terlalu jauh, maka ayat tersebut mempunyai beberapa alasan.
ىثَْج ي أ ْكى
أىك اكيرىساىْ ىَيً ذ
ىينًػ ًشاى ْ
كيريـ ىين ًظًـاى ْ لْاىك
أىك نةىرًفْؾىٌ ًْيٓ ىل يذللها11
Cara Mengetahui Asbāb an-Nuzūl
Karena para sahabat merupakan generasi pertama yang merasakan langsung saat turunnya ayat-ayat Al-Qur’an, maka para ulama sepakat bahwa Asbāb an-Nuzūl yang diturunkan kepada mereka dikategorikan sebagai hadits musnād, yaitu hadits yang sanadnya. dicapai oleh Nabi. Oleh karena itu, riwayat Asbāb an-Nuzūl yang berasal dari mereka adalah hadis mursal57 karena mereka secara langsung menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa Nabi.
Ungkapan-Ungkapan (Redaksi-redaksi) Asbāb an-Nuzūl
Nuzūl, seperti: “..fa‟anzalallāhu..”; tidak menggunakan kata sebab dan fa'ta'qibiyah, namun dapat dipahami sebagai sebab dalam konteks jawaban suatu pertanyaan yang diajukan kepada Nabi, seperti hadis riwayat Ibnu Mas'ud ketika Nabi SAW. Jika ada dua orang editor yang menunjuk pada satu objek permasalahan, maka editor tetaplah yang harus menjadi pemandunya.
Urgensi dan Kegunaan Asbāb an-Nuzūl
Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Ibnu Taimiyyah bahwa mengetahui Asbāb al-Nuzul akan membantu seseorang dalam usahanya memahami ayat tersebut, karena dengan mengetahui sebab-sebabnya akan menimbulkan pengetahuan tentang akibat.60. Ia tetap kesulitan dalam memahami ayat tersebut, hingga Ibnu Abbas menjelaskan bahwa ayat tersebut diturunkan dalam kaitannya dengan kaum Yahudi.
أ انضٔيف ْصىم انٌىد ْك ى أ نثىخْيىٌ
Asbāb an-Nuzūl semoga bermanfaat untuk merinci penerapan ketentuan ayat tersebut kepada manusia yang melatarbelakangi turunnya ayat tersebut. Mengetahui secara pasti siapa dalang dibalik turunnya ayat tersebut sehingga kesalahpahaman dapat dihindari.
اٍهل ؼأ ّيلَأل ؿاك للَّاك
Rangkuman
Secara etimologis, istilah Asbāb an-Nuzūl adalah idāfah yang terdiri dari kata Asbāb dan Nuzūl yang secara harafiah berarti alasan turunnya ayat-ayat Al-Qur'an. Ketiga: Az-Zarqāni berpendapat bahwa Asbāb an-Nuzūl adalah penjelasan terhadap suatu ayat atau rangkaian ayat yang memuat alasan diturunkannya atau menjelaskan hukum suatu hal pada saat terjadinya.
MUNĀSABAH AL-QURĀN
Macam-Macam Munāsabah
Setiap surat mempunyai topik pembahasan yang menonjol, hal ini terlihat dari nama suratnya. Dalam surat al-Baqarah dapat dilihat pada ayat 67-71 yang menceritakan tentang tantangan al-Baqarah atau sapi betina :.
اىُيذًخذخىت ى
أ أيلاىك نةىرىلىب أي ىبَْذىح ْف ى
أ ًْيزيريم ْ
ىينًيًْاى ْ
أ ًذللهاًة يذىٔيغىأ ىؿاىك ا67
لَ اػح لَٔك لَإ–
هثىٍذي ىصيم ىثْرى ْ
لْاًة ىجْئًس ىف ْ
لْا أيلاىك اىٓيًذ ىثىي ًش ىلَ
ىفٔييىػْفىح اكيد ىكَ اىٌ
ىفٔيًْر ىكَىى1
Contohnya adalah aṭ-ṭahallus, seperti dalam surat al-A'rāf: pertama Allah berbicara tentang para nabi dan umat terdahulu, kemudian tentang nabi Musa dan para pengikutnya, lalu tentang nabi Muhammad dan kaumnya. Seperti dalam surat al-Baqarah ayat 1-20, Allah berbicara tentang orang-orang beriman, kemudian tentang orang-orang kafir dan dilanjutkan dengan orang-orang munafik yang berada di posisi tengah antara orang-orang beriman dan orang-orang kafir.
انزيًزىغ اىئً ىك يذللها ىفىكَىك ىؿاىخًلْىا11
Tokoh dan Karya-Karyanya
Ṣubḥī al-Ṣāliḥ memuat pembahasan munāsabah dalam Ilmu Asbāb an-Nuzūl, bukan dalam bab tersendiri. Sementara itu, Mannā Khālīl al-Qattān, yang kemudian ditulis dengan judul Ṣubḥī al-Ṣāliḥ, masih menempatkan pembahasan munāsabah dalam bab tersendiri.
Kedudukan Munāsabah dalam Penafsiran al-Qurān
Menurut Ma'ruf Dualibi, Al-Qur'an dalam berbagai ayat hanya mengungkapkan hal-hal yang bersifat prinsip dan norma umum. Al-Qur'an menjelaskan prinsip-prinsip, khususnya dalam masalah hubungan antarmanusia dan qaedah umum.
يذللها ىؾاىر ى
Urgensi dan Kegunaan Munāsabah dalam Penafsiran al-Qurān
Pertanyaan ini berisi pernyataan tegas tentang keterkaitan ayat-ayat Al-Qur'an dan keterkaitannya dalam rangkaian yang harmonis. Mengetahui munāsabah juga dapat membantah pendapat sebagian orang yang mengatakan bahwa topik-topik dalam Al-Qur'an kehilangan arti pentingnya dari satu bagian ke bagian lainnya.
AL-MAKKĪ DAN AL-MADANĪ
Ciri-Ciri Khas Ayat-Ayat Makkīyah dan Madanīyah
- Karakteristik Ayat atau Surat Makkīyah
Untuk memahami ayat Makkīyah dan Madanīyah, para ulama tafsir bersandar pada dua metode utama sebagai berikut.70. Sebagian besar ayat yang disebut Makkīyah dan Madanīyah diketahui dengan metode ini karena tidak ada sabda Nabi yang menyebutkan bahwa ayat tersebut adalah Makkīyah dan Madanīyah karena beliau tidak diperintahkan untuk melakukan hal tersebut.
أ ىفٔيلٔيلىيىك )
Dari aspek tema yang ingin disampaikan Al-Qur’an, sebagaimana dikemukakan oleh Muḥammad bin Jamil Zainu, ciri-ciri ayat atau surat Makkīyah adalah sebagai berikut.71.
هراذفىن هبًذ ىكَ
أىـ ْويك يقاى ىتَْذا ىفٔيلٔيلىح ْـ ى أ
ىؿْيىن ًوًةً ْ
جىػًـير ىؿْي ىن ًءاىٍذصلا ىلًَإىك ) 17
يثىغًراىل ْىا( يثىغًراىلْىا اىٌ )1
Karakteristik Ayat atau Surat Madanīyah
وة ى ْ
Untuk membungkam semua perbincangan Ahli Kitab, baik Yahudi maupun bangsa-bangsa lain, dan membungkam mereka dengan bantahan-bantahan untuk membuktikan bukti-bukti yang memberatkan mereka.
لًَإ يَ ىصْض ى أ
Jumlah Ayat atau Surat Makkīyah dan Madanīyah Sebelum menguraikan pembahasan tentang berapa
Madaniyun Khālisun (huruf kepunyaan madani secara keseluruhan), contohnya: surat al-Baqarah, Ali Imrān, an-Nisā' dan al-Maidah. Madanīyun Ba'duhu Makkīyun (surat madanī yang di dalamnya terdapat beberapa ayat makkī), misalnya: surat al-Anfāl, kecuali ayat ke-30.
Kegunaan Makkīyah dan Madanīyah dalam Penafsiran al-Qurān
Kedua, ayat atau surat Mekah adalah ayat atau surat yang diturunkan sebelum Nabi hijrah ke Madinah, sedangkan ayat atau surat Medaniyah adalah ayat atau surat yang diturunkan setelah Nabi hijrah ke Madinah. Ketiga, ayat atau surat Mekiye ialah ayat atau surat yang kitab atau peringatannya ditujukan kepada penduduk Mekah, manakala ayat atau surat Medaniyyah ialah ayat atau surat yang kitab atau peringatannya ditujukan kepada penduduk Madinah.
AL-MUḤKAM DAN AL-MUTASHĀBIH
ويرًتىخ وًيًهىض ْفي ى
أ هباىخًن رلا1)
لْا ىَ ىصْض ى
Pendapat Ulama tentang Ayat-Ayat Mutashābih
Pada bagian ini dibahas secara khusus mengenai ayat-ayat mutashābih yang berkaitan dengan sifat-sifat Tuhan, ditinjau dari as-Ṣuyūṭī83.
يًدْيى
Menurut as-Suyūṭī,86 ini adalah pendapat kebanyakan sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in dan orang-orang selepas mereka, khususnya Ahlus Sunnah. Sebagai contoh, marah pada mulanya adalah gangguan hati dan akhirnya keinginan untuk menyakiti orang yang marah.
ييكأح فٍٔيػي َمم اُا :ؿاك ) ًيػىايـ
Hikmah Adanya Ayat-Ayat Mutashābih
Untuk menjawabnya, perlu diketahui hikmah dan rahsia kewujudan ayat-ayat mutashābih dalam al-Quran. Muteshabih adalah perkataan yang digunakan oleh al-Quran untuk menunjukkan ayat-ayat global (mujmal) yang memerlukan takwil dan sukar untuk difahami (musykil), kerana ayat-ayat umum memerlukan perincian, ayat-ayat muawwal hanya boleh difahami selepas takwil.
FAWĀTIḤ AS-SUWAR
Seputar Fawātih as-Suwar
Terdapat 29 jenis Fawātiḥ as-suwar yang terdapat dalam al-Quran, terdiri daripada 13 bentuk. Huruf-huruf Hijha yang terdapat pada permulaan beberapa surah al-Quran merupakan jaminan keutuhan al-Quran sebagaimana yang diterima oleh Rasulullah.
Pendapat Ulama tentang Fawātih as-Suwar
Sesuai dengan pendapat tersebut, Ali bin Abi Thalib berkata: “Sesungguhnya pada setiap kitab ada hakikatnya, hakikat Al-Qur’an ada pada huruf hijaiyahnya.” Penafsir lain berpendapat bahwa (ُاع,) berarti Ṭūrsina dan Musa, karena kedua huruf yang diawali dengan huruf tersebut menceritakan tentang Musa dalam Ṭūrsina.
Urgensi dan Hikmah Fawātih as-Suwar
Lima daripadanya bermula dengan alif-lam-ra (ساٌا), masing-masing terdapat dalam surat Yūnus, Hud, Yusuf, Ibrahim dan al-Hijr. Dan secara umum ruang lingkup fawātiḥ as-suwar dalam al-Quran adalah seperti berikut.
QIRĀ’AT AL-QURĀN
- Latar Belakang Timbulnya Qirā’at
- Qirā’at-Qirā’at yang Masyhur
- Kriteria Qirā’at yang diterima dan yang ditolak
- Latihan
Al-Qur’an hanya ditegakkan dengan sanad mutawatir, sedangkan qirā’at Syadz tidak mutawatir. Untuk membedakan mana qirā’at yang diterima dan mana yang ditolak, para ulama menetapkan kriterianya.
I’JĀZ AL-QURĀN
Pengertian, Sebab, Syarat, Macam, dan Tujuannya
Yang dimaksud dengan i'jaz al-Qur'an adalah kekuatan, keunggulan dan keistimewaan Al-Qur'an yang mengungkap atau mendefinisikan kelemahan manusia secara individu atau kolektif sehingga menghasilkan sesuatu yang serupa dengan Al-Qur'an. 114. Menantang mereka dengan seluruh isi Al-Qur’an secara umum yang mencakup baik bangsa Arab maupun non-Arab, baik manusia maupun jin, sebagaimana firman-Nya S.A.W.
أىي ْف ى
أ ى ىعَل ًَُّ ْ
لْاىك يسْنً ْ
أىـ اىًُدْتىخ ى ىعَل اى ْ
Juga mukjizat yang diberikan kepada Nabi Isa yang dapat menghidupkan orang mati dengan izin Allah swt. Sedangkan mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad merangkumi kedua-duanya, malah maknawi mempunyai bahagian yang lebih besar berbanding fizikal.
Ulama lain berpendapat bahwa mukjizat Al-Qur'an cukup dengan satu surat lengkap, meskipun pendek, atau seukuran satu huruf, atau satu ayat, atau beberapa ayat. Namun di sini akan diungkapkan pendapat Quraish Shihab yang berpendapat bahwa ada tiga aspek mukjizat Al-Qur'an sebagai berikut: 122.
لا ( يـكُّرلا ًجىتًييؽ ) 1
Bukti Historis Kegagalan Menandingi Al-Qurān
Ketika mereka tidak dapat berpikir lagi, mereka melontarkan kata-kata yang membingungkan pada Al-Quran. Mereka mengatakan bahwa Al-Quran adalah ilmu sihir yang dipelajari, karya seorang penyair gila atau kisah-kisah orang-orang kuno.
TAFSĪR, TA’WĪL DAN TARJAMAH
Tafsīr
- Pengertian
- Macam-Macam Tafsīr
Az-Zarkani dalam bukunya Manāḥil al-Irfān, tafsir adalah ilmu yang membahas Al-Qur'an dalam arti memahami maksud Tuhan sesuai dengan kemampuan manusia.128. Abu Hayyan mengatakan bahwa yang dimaksud dengan tafsir adalah ilmu yang membahas tentang cara mengucapkan pidato Al-Qur'an, petunjuk-petunjuknya, hukum-hukumnya baik berdiri sendiri maupun bila digabungkan, serta makna-makna yang mungkin terjadi bilamana itu. tersusun dan hal-hal lain, hal-hal lain yang melengkapinya. 129 Dari beberapa definisi tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa tafsir adalah upaya untuk memahami dan mengkaji kandungan Al-Qur'an yang merupakan sumber segala hikmah dan kemuliaan.
أىـ ( انير ًصىي انةا ىصًض يبىشاى ييُ ىؼْٔ ىصىـ ) 7
Merupakan tafsir yang berdasarkan kutipan shahih yaitu menjelaskan Al-Quran dengan Al-Quran, Al-Quran dengan Sunnah karena berperan menjelaskan Kitab Allah, Al-Quran dengan ucapan (atsar) para sahabat karena merekalah yang mengetahui. Kitab Allah yang terbaik atau sesuai dengan apa yang dikatakan para Tabi'in besar karena umumnya mereka menerimanya dari para sahabatnya. 131 Contoh tafsīr al-Qurān dengan al-Qurān : QS Al-Māidah : 1.
أ ىلًَإ يبًيىلِْىيىك9
Ra'yu di sini tidak dimaksudkan dengan syahwat, atau penafsiran Al-Qur'an dengan hati atau kemauan. Para ulama berbeda pendapat tentang kebolehan menafsirkan Al-Qur'an dengan ra'yu sebagai berikut.
لأا ٔيلك ي
اىٓيلاىفْر ى
أ وبٔ يييك ى ىعَل ْـىأ ىفآْريلْىا ىفكيرذةىدىخىح ىلاىـىأ14
نلايًيىك ذ
لًَإ ىفا ىطْي ذشلا يًيخْػىتذت ىلَ
Ta’wīl
- Perbedaan Tafsīr dengan Ta’wīl 149
Sedangkan ta’wīl al-ikhbar adalah hakikat dari apa yang diriwayatkan sendiri telah benar-benar terjadi. Oleh karena itu, sebagian ulama mengatakan, tafsīr berkaitan dengan sejarah, sedangkan ta'wīl berkaitan dengan dirayah.
Tarjamah
- Macam-Macamnya
- Syarat-syaratnya
Tidak diperbolehkannya penulisan Al-Qur'an dengan huruf non-Arab dimaksudkan untuk mencegah penyalahgunaan dan perubahan makna. Sementara itu, penerjemahan Al-Qur'an dengan makna sepanjang memenuhi syarat-syarat tersebut di atas diperbolehkan.