• Tidak ada hasil yang ditemukan

1474-Article Text-4086-1-10-20231010

N/A
N/A
Fitroh Satrio

Academic year: 2023

Membagikan "1474-Article Text-4086-1-10-20231010"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

© Dian Mustika, Nolita Yeni Siregar, Reva Meiliana, Rieka Ramadhaniyah. Published in Jurnal Bisnis dan Manajemen (JBM). Published by Faculty of Economics and Business, The University of Lampung. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0

P-ISSN 1411–9366 | E-ISSN 2747–0032 Volume 19 Number 2, Mei 2023

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP BUDGETARY SLACK: PERAN PENALARAN MORAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

Dian Mustika1a, Nolita Yeni Siregar2b, Reva Meiliana3c, Rieka Ramadhaniyah4d

1,2,3,4Program Studi Akuntansi, Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya

[email protected]a, [email protected]b, [email protected]c, [email protected]d

INFO ARTIKEL:

Dikumpulkan: 07 Januari 2023;

Diterima: 14 April 2023;

Terbit/Dicetak: 30 Mei 2023;

ABSTRACT

Implelmelntatioln olf relgiolnal autolnolmy baseld oln Law nol. 32 olf 2004 had a significant impact oln thel prolceldurel folr prelparing thel Relgiolnal Relvelnuel and Elxpelnditurel Budgelt (APBD). A pelrfolrmancel-baseld budgelting systelm elnablels lolcal golvelrnmelnts tol idelntify and delfinel pelrfolrmancel indicatolrs that arel rellelvant tol lolcal colnditiolns, sol that budgelting can folcus molrel oln achielving thel elxpelcteld relsults. Holwelvelr, prolblelms arisel wheln thel invollvelmelnt olf variolus partiels increlasels in thel budgelt prelparatioln prolcelss. This study aims tol analyzel thel elffelct olf budgeltary participatioln oln budgeltary slack in thel managelmelnt olf thel district golvelrnmelnt budgelt. Soluth Lampung by using thel rollel olf molral relasolning as a moldelrating variablel. This relselarch is a quantitativel relselarch with a survely melthold using a quelstiolnnairel as a data colllelctioln meldium which is distributeld direlctly tol apparatus direlctly invollveld in district budgelting. Soluth Lampung. Sampling using purpolsivel sampling, and olbtaineld as many as 53 participants. Thel melthold olf data analysis and hypolthelsis telsting useld is Structural Elquatioln Moldelling (SElM) using thel WrapPls 7.0 solftwarel analysis tololl. Thel relsults olf this study indicatel that budgeltary participatioln has a polsitivel elffelct oln budgeltary slack in district golvelrnmelnt budgelt managelmelnt. Soluth Lampung, Oln thel olthelr hand, thel rollel olf molral relasolning is prolveln tol bel ablel tol moldelratel thel rellatiolnship beltweleln budgeltary participatioln and budgeltary slack

.

Keywords: Budgeltary Slack, Budgeltary participatioln, Molral Relasolning

ABSTRAK

Pelmbelrlakuan oltolnolmi daelrah belrdasarkan UU Nol. 32 Tahun 2004 melmiliki dampak yang signifikan telrhadap prolseldur pelnyusunan Anggaran Pelndapatan dan Bellanja Daelrah (APBD). Sistelm anggaran belrbasis kinelrja melmungkinkan pelmelrintah daelrah untuk melngidelntifikasi dan melneltapkan indikatolr kinelrja yang rellelvan delngan kolndisi seltelmpat, selhingga pelnyusunan anggaran dapat lelbih folkus pada pelncapaian hasil yang diharapkan. Akan teltapi, masalah muncul keltika pada prolsels pelnyusunan anggaran adanya pelningkatan keltelrlibatan belrbagai pihak. Pelnellitian ini belrtujuan melnganalisis pelngaruh partisipasi anggaran telrhadap budgeltary slack pada pelngellollaan anggaran Pelmelrintah Kab. Lampung Sellatan delngan melnggunakan pelran pelnalaran molral selbagai variabell moldelrasi. Pelnellitian ini melrupakan pelnellitian kuantitatif delngan meltoldel surveli melnggunakan kuelsiolnelr selbagai meldia pelngumpulan data yang diselbarkan selcara langsung kelpada Aparatur yang telrlibat langsung dalam pelnganggaran Kab. Lampung Sellatan. Pelngambilan sampell melnggunakan purpolsivel sampling, dan didapatkan selbanyak 53 partisipan. Moltoldel analisis data dan pelngujian hipoltelsis yang digunakan adalah Structural Elquatioln Moldellling (SElM) delngan melnggunakan alat analisis solftwarel WrapPls 7.0. Hasil pelnellitian ini melnunjukkan bahwa partisipasi anggaran belrpelngaruh polsitif telrhadap budgeltary slack pada pelngellollaan anggaran pelmelrintah Kab. Lampung Sellatan, Disisi lain, pelran pelnalaran molral telrbukti mampu melmoldelrasi hubungan antara partisipasi anggaran dan budgeltary slack.

Kata Kunci : Budgeltary Slack, Partisipasi Anggaran, Pelnalaran Molral Volume 19 Number 2,

Mei 2023, pp. 60-67

http://doi.org/10.23960/jbm.v19i2.1474 Corresponding author : Dian Mustika

Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, Indonesia Email: [email protected]

PENDAHULUAN

Pelmbelrlakuan oltolnolmi daelrah belrdasarkan UU Nol. 32 Tahun 2004 yang saat ini tellah diganti delngan Undang-Undang Nol. 1 Tahun 2022, melmiliki dampak yang signifikan telrhadap prolseldur pelnyusunan Anggaran Pelndapatan dan Bellanja Daelrah (APBD), delngan adanya pelrubahan sistelm pelnganggaran dari sistelm anggaran tradisiolnal (traditiolnal budgelt systelm) melnjadi sistelm anggaran belrbasis kinelrja (pelrfolrmancel baseld budgelting systelm). Sistelm anggaran belrbasis kinelrja melmungkinkan pelmelrintah daelrah untuk melngidelntifikasi dan

(2)

melneltapkan indikatolr kinelrja yang rellelvan delngan kolndisi seltelmpat, selhingga pada prolsels pelnyusunan anggaran dapat lelbih folkus pada pelncapaian hasil yang diharapkan guna melningkatkan kinelrja pelmelrintah daelrah.

Pelnilaian kinelrja belrdasarkan targelt anggaran dapat melmoltivasi agelnt untuk dapat melncapai targelt anggaran telrselbut. Akan teltapi, masalah muncul keltika pada prolsels pelnyusunan anggaran adanya pelningkatan keltelrlibatan belrbagai pihak dalam pelnyusunan anggaran daelrah mulai dari kelpala daelrah hingga Satuan Kelrja Pelrangkat Daelrah (SKPD) yang belrada di bawahnya. Belrdasarkan telolri agelnsi dan pelnellitian telrdahulu, agelnt dapat melngelcilkan kelmampuan prolduktifnya saat dibelri kelselmpatan untuk melnelntukan standar kelrja selndiri, selhingga dapat melndolrolng telrciptanya budgeltary slack (Yolung, 1985). Melnurut Melrchant (1985), budgeltary slack melrupakan masalah yang selring timbul dari adanya partisipasi manajelr tingkat bawah/melnelngah dalam pelnyusunan anggaran. Jika agelnt melmiliki infolrmasi pribadi telntang kolndisi olrganisasi selcara jellas, partisipasi anggaran melmungkinkan Agelnt untuk melmilih cara ''melnsinyalkan'' infolrmasi telrselbut kelpada prinsipal (Baiman

& Elvans, 1983; Baiman, 1990; Maiga & Jacolbs, 2007); dan jika manajelr melrasakan bahwa imbalan olrganisasi telrgantung pada pelncapaian anggaran, maka agelnt mungkin akan melnahan atau salah melngartikan infolrmasi pribadinya untuk melndapatkan anggaran yang lelbih dapat dicapai dan melningkatkan kelmungkinan elvaluasi kinelrja yang melnguntungkan bagi dirinya (Wallelr, 1988). Selhingga, partisipasi anggaran dapat melmbelrikan kelselmpatan yang lelbih belsar kelpada agelnt untuk melmasukkan slack dalam anggaran (Dunk, 1993; Lukka, 1988; Yolung, 1985).

Partisipasi anggaran dapat melningkatkan atau melnurunkan telrjadinya budgeltary slack telrgantung pada kolmitmeln agelnt untuk melmilih kelpelntingan pribadi atau kelpelntingan olrganisasi. Agelnt delngan lelvell pelnalaran molral yang tinggi dapat telrmoltivasi untuk melngeljar kelpelntingan olrganisasi, bahkan keltika kelpelntingan olrganisasi belrtelntangan sampai tingkat telrtelntu delngan kelpelntingan pribadinya (Maiga & Jacolbs, 2007). Pelnalaran molral adalah cara individu dalam melnyikapi pelrsolalan dilelma eltika untuk kelmudian melmbelrikan pelnilaian apakah suatu hal telrselbut belnar atau salah dan sellanjutnya melmbelrikan justifikasi delngan melmpelrtimbangkan selcara kolgnitif didalam belnaknya (Trelvinol, 1992). Belrdasarkan telolri pelrkelmbangan molral kolgnitif, individu delngan lelvell pelnalaran molral tinggi akan lelbih melnitikbelratkan pada kelpelntingan olrang banyak atau univelrsal dari pada kelpelntingan dirinya selndiri, selhingga pada saat melngalami telkanan dalam pelkelrjaannya selkalipun dirinya teltap akan belrusaha untuk tidak mellakukan tindakan yang dapat melrugikan olrang lain (Kolhlbelrg, 1971).

Anggaran Pelmelrintah Kabupateln Lampung Sellatan melmiliki pelrelncanaan yang diselsuaikan delngan harapan dan kelbutuhan masyarakat mellalui priolritas kelbijakan bellanja yang tidak akan telrlelpas dari Relncana Kelrja Pelmelrintah Daelrah (RKPD), selsuai delngan arah pelmbangunan daelrah Pelmelrintah Kabupateln Lampung Sellatan hal ini telrcelrmin mellalui Lapolran Relalisasi Anggaran tahun 2021. Belrdasarkan Tabell 1, dapat dilihat bahwa felnolmelna bahwa pelrkelmbangan APBD Pelmelrintah Kabupateln Lampung Sellatan Tahun anggaran tahun 2021, angka relalisasi pelndapatan untuk belbelrapa itelm pelndapatan, jika dibandingkan anggaran dan relalisasinya, telrdapat itelm relalisasi pelndapatan lelbih tinggi delngan anggaran yang tellah diteltapkan. Kolndisi ini melmprolyelksikan kelarah budgeltary slack dimana relalisasi pelndapatan tinggi dari anggaran pelndapatan daelrah yang tellah diteltapkan.

Tabel 1. Komposisi Pendapatan Pemerintah Kab. Lampung Selatan Tahun 2021 (ribuan rupiah)

Uraian Pendapatan 2021

Anggaran Realisasi %

Pelndapatan Asli Daelrah 271.336.466 275.142.995 101,40

Pelndapatan Transfelr 1.705.537.071 1.716.633.022 100,65 Pelndapatan Lain-lain yang Sah 116.130.480 118.070.480 101,67

Pada Tabell 2, ditunjukkan angka relalisasi bellanja tidak melncapai 100%, artinya anggaran bellanja tidak diselrap selcara maksimal. Kolndisi ini melmprolyelksikan kelarah budgeltary slack dimana relalisasi bellanja sellalu lelbih relndah dari anggaran bellanja daelrah.

Tabel 2. Komposisi Belanja Pemerintah Kab. Lampung Selatan Tahun 2021 (ribuan rupiah)

Uraian Belanja 2021

Anggaran Realisasi %

Bellanja Olpelrasi 1.995.499.177 1.906.644.212 95,55

Bellanja Moldal 312.984.968 266.883.972 85,27

Bellanja Tidak Telrduga 48.863.243 44.385.453 90,48

Bellanja Transfelr 14.312.944 10.200.316 71,27

Belbelrapa pelnellitian tellah dilakukan melngelnai faktolr-faktolr yang dapat melngarah pada kelcelndelrungan melnciptakan budgeltary slack, salah satu yang dianggap melmiliki kelcelndelrungan telrjadinya slack adalah Pelrtisipasi Anggaran. Prolsels partisipasi anggaran telrbilang elfelktif karelna telrjadi pelrtukaran infolrmasi yang elfelktif selhingga belsaran anggaran yang diseltujui melrupakan hasil dari kelahlian dan pelngeltahuan pribadi dari pelmbuat anggaran

(3)

yang delkat delngan lingkungan olpelrasi (Antholny & Golvindarajan, 2010). Melnurut belbelrapa pelnellitian, partisipasi anggaran dinilai dapat melmicu pelrilaku nelgatif yang dapat timbul dari keltelrlibatan bawahan (agelnt) dalam pelnyusunan anggaran, yaitu delngan cara melnciptakan budgeltary slack (Lau & Elggleltoln (2003); Murtin & Selptiadi (2012); Cholng & Strauss (2017)). Namun delmikian, melnurut, Dunk (1993); Lukka, (1988), Baiman & III (1983) partisipasi yang tinggi dalam pelnyusunan anggaran juga dapat melngurangi telrjadinya budgelt slack.

Pelnellitian ini belrupaya melngisi kelselnjangan dari hasil pelnellitian telrdahulu (Lau & Elggleltoln, 2003; Baiman

& III, 1983; Dunk, 1993; Murtin & Selptiadi, 2012; Cholng & Strauss, 2017) melnggunakan pelndelkatan kolntijelnsi delngan pelnalaran molral selbagai variabell moldelrasi. Pelnalaran molral adalah cara individu dalam melnyikapi pelrsolalan dilelma eltika untuk kelmudian melmbelrikan pelnilaian apakah hal telrselbut belnar atau salah dan sellanjutnya melmbelrikan justifikasi (Trelvinol, 1992). Delngan melngkollabolrasikan telolri agelnsi dan telolri pelrkelmbangan molral kolgnitif keldalam suatu kolntelks pelnellitian, maka kita dapat melngeltahui faktolr psikollolgis dari selselolrang dalam mellakukan suatu tindakan. Belrdasarkan uraian yang tellah dijellaskan maka tujuan pelnellitian ini adalah melnguji dan melmbelrikan bukti elmpiris melngelnai pelngaruh partisipasi anggaran telrhadap budgeltary slack pada pelmelrintah Kabupateln Lampung Sellatan delngan melnggunakan pelnalaran molral selbagai variabell moldelrasi.

KAJIAN LITERATUR Teori Agensi

Telolri kelagelnan adalah kolntrak kelrja yang didelsain delngan telpat untuk melnyellaraskan kelpelntingan antara prinsipal delngan ageln (Maiga & Jacolbs, 2007). Telolri kelagelnan yang dijellaskan ollelh (Antholny & Golvindarajan, 2010) melrupakan suatu felnolmelna yang telrjadi apabila atasan melndellelgasikan welwelnang kelpada bawahan untuk mellakukan suatu oltolritas atau tugas dalam melmbuat kelputusan. Hubungan kelagelnan dalam kolntelks pelmelrintah daelrah antara atasan dan bawahan, dimana bawahan mellakukan prolsels pelrelncanaan, pellaksanaan, selrta pellapolran atas anggaran daelrah delngan melmbelntuk Tim Anggaran Pelmelrintah Daelrah (TAPD), seldangkan atasan belrpelran dalam mellaksanakan pelngawasan. Melnurut telolri ini hubungan antara bawahan dan atasan pada dasarnya selring belrselbelrangan karelna adanya kelpelntingan masing-masing pihak yang belrbelda, misalnya pada praktik budgeltary slack.

Teori Perkembangan Moral Kognitif

Telolri pelrkelmbangan molral kolgnitif yang dikelmbangkan ollelh Kolhlbelrg (1971), melrupakan telolri yang digunakan untuk melngukur kelmatangan molral individu atas relspoln melrelka telrhadap dilelma eltika. Moldell ini melmbagi pelnalaran molral kel dalam 3 lelvell yang masing-masing lelvell telrdiri dari 2 tingkatan (selhingga toltal telrdapat 6 tingkatan). Lelvell pelrtama adalah prel-colnvelntiolnal. Pada lelvell ini individu melmandang dirinya diatur ollelh selbuah aturan (Trelvinol, 1992) dan individu celndelrung untuk melnghindari hukuman (Uddin & Gilleltt, 2002) Lelvell keldua adalah colnvelntiolnal, individu pada lelvell ini mulai melngintelrnalisasi nolrma-nolrmal molral telrhadap masyarakat; dan lelvell Keltiga adalah polst-colnvelntiolnal, individu pada lelvell ini sudah tidak lagi belgitu melmpelrhatikan pandangan olrang lain, namun lelbih melmpelrtimbangkan pada prinsip-prinsip yang melrelka anut (Trelvinol, 1992).

Budgetary Slack

Budgeltary slack adalah pelrbeldaan antara jumlah anggaran yang diusulkan ollelh bawahan dan jumlah pelrkiraan olrganisasi (Antholny & Golvindarajan, 2010). budgeltary slack dilakukan ollelh bawahan, yaitu delngan melnghadirkan anggaran delngan tingkat kelsulitan yang relndah selhingga mudah dicapai dan kelselnjangan ini celndelrung dilakukan ollelh bawahan karelna melrelka tahu bahwa kinelrja melrelka diukur belrdasarkan tingkat pelncapaian dari anggaran diatur belrsama. Budgeltary slack adalah jumlah yang selngaja dibuat ollelh manajelr delngan mellelbih-lelbihkan sumbelr daya yang dipelrlukan kel dalam anggaran atau delngan selngaja melnurunkan prolduktivitas pelrusahaan (Yolung, 1985).

Partisipasi Anggaran, Penalaran Moral, dan Budgetary Slack

Partisipasi anggaran adalah suatu prolsels dalam olrganisasi yang mellibatkan individu-individu, yakni Agelnt dalam pelnyusunan anggaran untuk melnelntukan tujuan anggaran dan melmpunyai targelt anggaran (Shiellds &

Shiellds, 1998), selmakin tinggi tingkat partisipasi bawahan dalam prolsels pelnganggaran, akan selmakin tinggi rasa tanggung jawab karyawan untuk melncapai targelt di seltiap bidang pelkelrjaan melrelka karelna melrelka melrasa telrlibat dalam pelnganggaran (Milani, 1975). Keltika aspirasi bawahan lelbih didelngarkan dalam prolsels pelnganggaran belsar kelmungkinan bagi bawahan untuk belrnelgolsiasi delngan atasan telntang targelt anggaran yang melrelka pikir dapat dicapai (Dunk, 1993). Belrdasarkan telolri agelnsi dan pelnellitian telrdahulu (Dunk, 1993; Lukka, 1988; Yolung, 1985),

(4)

rasiolnalitas agelnt dapat melngelcilkan kelmampuan prolduktifnya saat dibelri kelselmpatan untuk melnelntukan standar kelrja selndiri, selhingga dapat melndolrolng telrciptanya budgeltary slack (Yolung, 1985), hal ini dapat telrjadi dikarelnakan antara agelnt dan principal melmiliki kelpelntingan masing-masing yang ingin dicapai selhingga melrelka mungkin salah melngartikan infolrmasi yang dimilikinya untuk melmaksimalkan fungsi utilitas melrelka selndiri (Maiga

& Jacolbs, 2007).

Belrdasarkan telolri pelrkelmbangan molral kolgnitif, individu delngan lelvell pelnalaran molral tinggi akan lelbih melnitikbelratkan pada kelpelntingan olrang banyak atau univelrsal dari pada kelpelntingan dirinya selndiri, selhingga pada saat adanya kelselmpatan untuk telrlibat dalam partisipasi anggaran dirinya akan telrmoltivasi dan belrtanggung jawab selcara pelnuh untuk dapat melncapai targelt anggaran yang tellah diteltapkan (Baiman & Elvans, 1983; Baiman, 1990; Maiga & Jacolbs, 2007). Selbaliknya, individu delngan lelvell pelnalaran molral relndah keltika dibelri kelselmpatan untuk telrlibat dalam partisipasi anggaran dirinya akan belrsikap relalistis delngan keladaaan selhingga melnahan atau salah melngartikan infolrmasi pribadinya untuk melndapatkan anggaran yang lelbih dapat dicapai dan melningkatkan kelmungkinan elvaluasi kinelrja yang dapat melnguntungkan bagi dirinya (Wallelr, 1988;Dunk, 1993; Maiga & Jacolbs, 2007). Belrdasarkan uraian yang tellah dijabarkan maka hipoltelsis pelrtama dan keldua dalam pelnellitian ini adalah:

H1: Partisipasi anggaran belrpelngaruh polsitif pada Budgeltary Slack.

H2: Pelnalaran molral melmoldelrasi hubungan antara Partisipasi Anggaran dan Budgeltary Slack.

METODE PENELITIAN Desain Penelitian

Telknik pelngambilan sampell yang digunakan dalam pelnellitian ini adalah Noln Prolbability Sampling delngan Telknik Purpolsivel Sampling. Jelnis Purpolsivel Sampling yang digunakan dalam pelnellitian ini adalah Judgmelnt Sampling, yaitu jelnis pelmilihan sampell yang dilakukan selcara noln-acak yang infolrmasinya dipelrollelh delngan melnggunakan pelrtimbangan telrtelntu, selsuai delngan tujuan atau masalah pelnellitian. Sampell yang dipilih dalam pelnellitian ini adalah peljabat yang telrlibat langsung dalam pelnganggaran, yaitu: peljabat administrasi keluangan (PPK), kelpala bagian pelrelncanaan dan prolgram, kelpala subdivisi keluangan, peljabat pellaksana kelgiatan telknis (PPTK), dan belndaharawan di seltiap SKPD. Pelnellitian ini melnggunakan data primelr delngan meltoldel surveli belrupa kuelsiolnelr yang belrisikan pelrselpsi relspolndeln atas pelrtanyaan melngelnai variabell yang belrhubungan delngan pelrselpsi pelgawai pelmelrintah Kabupateln Lampung Sellatan telrhadap budgeltary slack dalam Partisipasi Anggaran.

Variabell yang ada dalam pelnellitian ini diukur melnggunakan skala likelrt delngan belrbagai indikatolr-indikatolr yang digunakan. Belrikut disajikan tabell delfinisi olpelrasiolnal variabell:

Tabel 3. Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Indikator Sumber

budgeltary slack Pelrselpsi pelgawai melngelnai kelmudahan dalam melncapai targelt anggaran.

1. Standar Anggaran yang diteltapkan tidak melndolrolng pelningkatan.

2. Targelt anggaran yang diteltapkan selcara mudah dapat diwujudkan.

3. Kelmampuan untuk melmolnitolr pelngelluaran atau biaya- biaya.

4. Tidak telrdapat tuntutan khusus yang diharapkan.

5. Standar anggaran tidak melndolrolng telrjadinya elfisielnsi.

6. Targelt umum yang diteltapkan dalam anggaran mudah untuk dicapai.

Dunk (1993)

Partisipasi

Anggaran Pelrselpsi Pelgawai melngelnai tingkat keltelrlibatan dan pelngaruh individu dalam melnelntukan dan melnyusun anggaran yang ada di dalam divisi.

1. Kelikutselrtaan dalam pelnyusunan anggaran.

2. Kelpuasan yang dirasakan dalam pelnyusunan anggaran.

3. Kelbutuhan melmbelrikan pelndapat.

4. Kelrellaan dalam melmbelrikan pelndapat.

5. Usulan pada prolsels pelnyusunan anggaran telrhadap pelneltapan anggaran final.

6. Selringnya atasan melminta pelndapat saat anggaran disusun.

Milani (1975)

Pelnalaran Molral Pelrselpsi karyawan dalam melnyikapi pelrsolalan dilelma eltika untuk kelmudian melmbelrikan pelnilaian apakah suatu hal telrselbut belnar atau salah delngan melmpelrtimbangkan selcara kolgnitif dalam belnaknya.

Tahapan pelrkelmbangan molral 1. Prel-colnvelntiolnal

2. Colnvelntiolnal 3. Polstcolnvelntiolnal

Kolhlbelrg (1971)

Analisis Data

(5)

Pelnellitian ini melnggunakan Partial Lelast Squarel-Structural Elquatioln Moldelling (PLS-SElM) selbagai alat analisis multivariat. PLS-SElM melrupakan analisis pelrsamaan struktural belrbasis varian yang dapat mellakukan pelngujian moldell pelngukuran (olutelr moldell) dan moldell struktural (innelr moldell) (Kolck & Hadaya, 2018). Alat analisis yang digunakan dalam pelnellitian ini adalah Warp-PLS 7.0 untuk melnjellaskan hubungan antar kolnstruk linielr dan noln-linielr yang dielstimasi delngan mellihat Scattelr Plolts dan dapat melnjellaskan olutput indirelct elffelct, toltal elffelct, avelragel variancel elxtracteld dan colmpolsitel relalibility tanpa harus untuk melnghitung manual (Shollihin elt al., 2011).

Gambar 1. Research Model HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil

Pelngumpulan data dalam pelnellitian ini dilakukan selcara olnlinel delngan melnggunakan Gololglel Folrm yang diselbarkan kelpada aparatur pelmelrintah Kabupateln Lampung Sellatan yang belkelrja selbagai peljabat administrasi keluangan (PPK), kelpala bagian pelrelncanaan dan prolgram, kelpala subdivisi keluangan, peljabat pellaksana kelgiatan telknis (PPTK), dan belndaharawan di seltiap SKPD. Pelnyelbaran kuelsiolnelr dilakukan seljak 12 April 2023 – 10 Meli 2023. Didapatkan 68 elkselmplar kuelsiolnelr yang dikelmbalikan, akan teltapi hanya 53 kuelsiolnelr yang dapat diollah dikarelnakan hasil analisis olutlielr dan missing valuel tidak melmelnuhi syarat dari SElM-PLS.

Analisis Model Pengukuran (Outer Model) a) Hasil Uji Validitas

Pelnellitian ini melnggunakan Pelngujian validitas yang dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pelrtama uji validitas kolnvelrgeln dan tahap keldua uji validitas diskriminan. Hair elt al., (2014) melnyatakan kritelria uji validitas kolnvelrgeln dikatakan valid jika nilai indikatolr lolading factolr > 0,7 dan selmua kolnstruk melmiliki nilai avelragel variancel elxtract (AVEl) > 0,50. Pada pelnellitian ini telrdapat satu indikatolr yang harus dihilangkan karelna melmiliki lolading factolr < 0,4 (PAK2), dari elliminasi 1 indikatolr telrselbut maka nilai AVEl tiap variabell > 0,50 yang dapat telrlihat pada Tabell 4. Hal ini melnunjukkan bahwa hasil uji validitas kolnvelrgeln adalah valid.

Tabel 4. Nilai Average Variance Extracted (AVE) untuk Setiap Konstruk

SAP PAK PMK

0,845 0,871 0,738

Catatan: SAP: budgeltary slack; PAK: Partisipasi Anggaran; PMK: Pelnalaran Molral. n=53.

Sellanjutnya dilakukan pelngujian validitas tahap keldua yaitu pelngujian aspelk validitas diskriminan. Melnurut Hair elt al., (2014) suatu variabell dikatakan validitas diskriminan jika indikatolr variabell telrselbut melmiliki nilai lolading telrtinggi dalam kellolmpolk variabellnya selndiri. Hasil uji diskriminan validitas dapat dilihat pada Tabell 5. Hal ini melnunjukkan bahwa hasil uji diskriminan validitas adalah valid.

Tabel 5. Nilai Loading untuk Discriminant Validity

SAP PAK PMK

SAP 0,731

PAK 0,398 0,845

PMK 0,594 0,522 0,726

b) Hasil Uji Reliabilitas

Pelngujian relliabilitas dalam pelnellitian ini melnggunakan Warp-PLS 7.0. Aturan umum untuk melnilai relliabilitas pada kolnstruk relflelktif jika melnghasilkan nilai Crolnbach's Alpha dan nilai colmpolsitel relliability ≥0,70 (Hair elt al., 2014). Hasil uji relliabilitas selmua variabell melnghasilkan nilai Crolnbach's Alpha dan colmpolsitel relliability ≥0,70, artinya instrumeln yang digunakan untuk melngukur selmua variabell pelnellitian dianggap relliabell.

Hasil uji relliabilitas dapat dilihat pada Tabell 6.

Table 6. Reliability Parameter Value

Indicator Cronbach’s Alpha Composite Reliability

SAP 0.882 0.897

(6)

PAK 0.926 0.957

PMK 0.773 0.846

Analisis Model Struktural (Inner Model) sebagai Uji Hipotesis

Elvaluasi pelrtama dilakukan delngan mellihat nilai Avelragel Path Colelfficielnt (APC), Avelragel R-squareld (ARS), Avelragel Adjusteld R-squareld (AARS). Moldell Gololdnelss olf Fit ditelrima jika p-valuel untuk APC, ARS, dan AARS ≤0.05 (Kolck, 2018). Belrdasarkan Tabell 5 dipelrollelh moldell ditelrima karelna p-valuel untuk APC, ARS, dan AARS < 0,001.

Elvaluasi sellanjutnya adalah nilai Avelragel blolck VIF (AVIF) dan Avelragel full colllinelarity VIF (AFVIF) selbagai indikatolr multikollinelaritas harus 5 dan idelalnya 3,3 masih dapat ditelrima (Kolck, 2018). Belrdasarkan Tabell 7, nilai AVIF dan AFVIF adalah 2,389 dan 1,984 yang belrarti tidak telrjadi masalah multikollinelaritas pada moldell pelnellitian ini. Elvaluasi telrakhir adalah pelngujian kelselsuaian moldell dari nilai Telnelnhaus GolF. Kolck & Hadaya (2018) melnjellaskan bahwa moldell di atas melmiliki kelselsuaian yang kelcil jika melmiliki nilai 0,10, tingkat seldang jika melmiliki nilai 0,25, dan kelselsuaian yang kuat jika melmiliki nilai 0,36. Tabell 7 melnunjukkan nilai GolF selbelsar 0,440, hal ini belrarti moldell pelnellitian melmiliki kelselsuaian moldell yang kuat.

Tabel 7. Inner Model

Indikator indikator _ Nilai Syarat (Kock, 2018) Kesimpulan

Average path coefficient (APC) 0,360, P<0,001 P sig Ditelrima

Average R-squared (ARS) 0,301, P<0,001 P sig Ditelrima

Average adjusted R-squared (AARS) 0,282, P<0,001 P sig Ditelrima Average block VIF (AVIF) 2,389 Ditelrima jika ≤ 5, Idelal jika ≤ 3,3 Idelal Average full collinearity VIF (AFVIF) 1,984 Ditelrima jika ≤ 5, Idelal jika ≤ 3,3 Idelal Tenenhaus GoF (GoF) 0,440 Lelmah ≥ 0,1, Seldang ≥ 0,25, Kuat ≥ 0,36 Moldell Kuat

Gambar 2. Measurement Model Estimates Catatan: SAP: budgeltary slack; PAK: Partisipasi Anggaran; PMK: Pelnalaran Molral.

Tabel 8. Hasil Pengukuran Model

Konstruk P-value Koefisien (β) Adj. R2

KKP FDD <0.01*** 0.85

0,76

PMI*KPD FDD <0.01*** -0,39

“ *p<0,10; **p<0,05; ***p<0,01 ”

DISKUSI

Pelnellitian ini melmiliki dua hipoltelsis, dari hasil analisis statistik delngan melnggunakan SElM-PLS 7.0 (Tabel 8) melnunjukkan bahwa selmua hipoltelsis dalam pelnellitian ini telrdukung. Hasil pelngujian hipoltelsis pelrtama melnyatakan melnyatakan bahwa partisipasi anggaran melmiliki elfelk polsitif telrhadap budgeltary slack, yang artinya adanya partisipasi anggaran dalam aparatur sipil nelgara di SKPD Kabupateln Lampung Sellatan akan melmpelngaruhi budgeltary slack yang telrjadi. Pada prolsels pelnyusunan anggaran adanya pelningkatan keltelrlibatan belrbagai pihak dalam pelnyusunan anggaran daelrah mulai dari kelpala daelrah hingga Satuan Kelrja Pelrangkat Daelrah (SKPD) yang belrada di bawahnya dapat melmbelrikan kelselmpatan kelpada agelnt untuk dapat melngelcilkan kelmampuan prolduktifnya pada saat dibelri kelselmpatan untuk melnelntukan standar kelrja selndiri, selhingga hal ini dapat melndolrolng telrciptanya budgeltary slack (Yolung, 1985). Keltika aspirasi bawahan lelbih didelngarkan dalam prolsels pelnganggaran belsar kelmungkinan bagi bawahan untuk belrnelgolsiasi delngan atasan telntang targelt anggaran yang melrelka pikir dapat dicapai (Dunk, 1993).

Hipoltelsis keldua dalam pelnellitian ini melnunjukkan bahwa Pelnalaran Molral dapat melmoldelrasi hubungan antara partisipasi anggaran dan budgeltary slack. Individu delngan lelvell pelnalaran molral tinggi akan lelbih melnitikbelratkan pada kelpelntingan olrang banyak atau univelrsal dari pada kelpelntingan dirinya selndiri, selhingga

(7)

pada saat adanya kelselmpatan untuk telrlibat dalam partisipasi anggaran dirinya akan telrmoltivasi dan belrtanggung jawab selcara pelnuh untuk dapat melncapai targelt anggaran yang tellah diteltapkan (Baiman & Elvans, 1983; Baiman, 1990; Maiga & Jacolbs, 2007; Welxlely & Yukl, 2003). Selbaliknya, individu delngan lelvell pelnalaran molral relndah keltika dibelri kelselmpatan untuk telrlibat dalam partisipasi anggaran dirinya akan belrsikap relalistis delngan keladaaan selhingga melnahan atau salah melngartikan infolrmasi pribadinya untuk melndapatkan anggaran yang lelbih dapat dicapai dan melningkatkan kelmungkinan elvaluasi kinelrja yang dapat melnguntungkan bagi dirinya (Wallelr, 1988;

Dunk, 1993).

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pelnellitian ini belrtujuan untuk melnguji selcara elmpiris pelngaruh partisipasi anggaran telrhadap budgeltary slack pada pelmelrintah Kabupateln Lampung Sellatan. Kelmudian, pelnalaran molral digunakan selbagai variabell moldelrasi untuk melmpelngaruhi hubungan variabell delpelndeln dan indelpelndeln. Pelnggunaan meltoldel surveli delngan jumlah 53 aparatur pelmelrintah Kabupateln Lampung Sellatan yang belkelrja selbagai peljabat administrasi keluangan (PPK), kelpala bagian pelrelncanaan dan prolgram, kelpala subdivisi keluangan, peljabat pellaksana kelgiatan telknis (PPTK), dan belndaharawan di seltiap SKPD.

Belrdasarkan hasil pelngujian delngan meltoldel SElM dan pelnggunaan alat analisis Warp-PLS 7.0 selmua (dua) hipoltelsis pelnellitian ini telrdukung. Apabila tingkat partisipasi pelnyusunan anggaran yang tinggi dapat melningkatkan poltelnsi telrjadinya budgeltary slack yang tinggi pula, akan teltapi delngan adanya lelvell pelnalaran molral yang tinggi dapat melnurunkan hubungan antara partisipasi anggaran dan budgeltary slack dikarelnakan Individu delngan lelvell pelnalaran molral tinggi akan lelbih melnitikbelratkan pada kelpelntingan olrang banyak atau univelrsal dari pada kelpelntingan dirinya selndiri (Baiman & Elvans, 1983; Baiman, 1990; Maiga & Jacolbs, 2007; Welxlely & Yukl, 2003). Pelnellitian ini melmiliki belbelrapa keltelrbatasan dan saran untuk pelnellitian sellanjutnya. Pelrtama, belbelrapa butir pelrtanyaan pada instrumeln pelnellitian (kuelsiolnelr) melnggunakan kolnselp-kolnselp yang digunakan selcara umum selhingga melpelngaruhi kualitas instrumeln yang digunakan selbagai alat pelngumpulan data. Disarankan pelnellitian sellanjutnya pelrlu melmpelrhatikan spelsifikasi dan kualitas instrumeln pelngumpulan data yang lelbih melngarah pada kolntelks pelmelrintah atau selktolr publik. Kelmudian, hasil kuelsiolnelr dibuat belrdasarkan pelrselpsi relspolndeln selhingga sulit untuk melngolntroll bias dari jawaban relspolndelm, dipelrlukan wawancara untuk melmpelrollelh data yang lelbih akurat, dan melngkolnfirmasi jawaban dari relspolndeln.

DAFTARRUJUKAN

Antholny, R. N., & Golvindarajan, V. (2010). Managelmelnt Colntroll Systelms (2nd eld.). Pelnelrbit Salelmba Elmpat.

Baiman, S. (1990). AGElNCY RElSElARCH IN MANAGElRIAL ACCOlUNTING: A SElCOlND LOlOlK*. Accolunting, Olrganizatiolns and Solcielty, 15(4), 341–371.

Baiman, S., & III, J. H. El. (1983). Prel-Delcisioln Infolrmatioln and Participativel Managelmelnt Colntroll Systelms. Jolurnal olf Accolunting Relselarch, 21(2), 371. https://doli.olrg/10.2307/2490780

Cholng, V. K., & Strauss, R. (2017). PARTICIPATIVEl BUDGElTING: THEl ElFFElCTS OlF BUDGElT ElMPHASIS, INFOlRMATIOlN ASYMMElTRY AND PROlCElDURAL JUSTICEl OlN SLACK-ADDITIOlNAL ElVIDElNCEl. Asia-Pacific Managelmelnt Accolunting Jolurnal, 12(1).

Dunk, A. S. (1993). Thel Elffelct olf Budgelt Elmphasis and Infolrmatioln Asymmeltry oln thel Rellatioln beltweleln Budgeltary Participatioln. In Solurcel: Thel Accolunting Relvielw (Voll. 68, Issuel 2).

Hair, Jolselp. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Andelrsoln, R. El. (2014). MULTIVARIATEl DATA ANALYSIS. Prelnticel Hall.

Kolck, N., & Hadaya, P. (2018). Minimum samplel sizel elstimatioln in PLS-SElM: Thel invelrsel squarel rololt and gamma- elxpolnelntial meltholds. Infolrmatioln Systelms Jolurnal, 28(1), 227–261.

Kolhlbelrg, L. (1971). Stagel and Selquelncel: Thel Colgnitivel-Delvellolpmelnt Approlach Molral Actioln tol Solcializatioln. RandMcNally.

Lau, C. M., & Elggleltoln, I. R. C. (2003). Thel influelncel olf infolrmatioln asymmeltry and budgelt elmphasis oln thel rellatiolnship beltweleln participatioln and slack. Accolunting and Businelss Relselarch, 33(2), 91–104.

https://doli.olrg/10.1080/00014788.2003.9729637

Lukka, K. (1988). BUDGElTARY BIASING IN OlRGANIZATIOlNS: THElOlRElTICAL FRAMElWOlRK AND ElMPIRICAL ElVIDElNCEl*.

Accolunting Olrganizatiolns and Solcielty, 13(3), 281–301.

Maiga, A. S., & Jacolbs, F. A. (2007). Thel Moldelrating Elffelct olf Managelr’s Elthical Judgmelnt oln thel Rellatiolnship beltweleln Budgelt Participatioln and Budgelt Slack. Advancels in Accolunting, 23, 113–145. https://doli.olrg/10.1016/S0882- 6110(07)23005-6

Melrchant, K. A. (1985). Budgelting and Thel Prolpelnsity Tol Crelatel Budgeltary Slack. Accolunting, Olrganizatiolns and Solcielty, 10(2), 201–2010.

Murtin, A., & Selptiadi, T. B. (2012). Pelngaruh Partisipasi Anggaran Dan Keljellasan Sasaran Anggaran Telrhadap Budgeltary Slack Delngan Infolrmasi Asimeltri, Kolmitmeln Olrganisasi, Dan Budgelt Elmphasis Selbagai Pelmoldelrasi. Jurnal Akuntansi & Invelstasi, 12(2), 175–184.

(8)

Undang-Undang Nol. 1 Tahun 2022 Telntang Hubungan Keluangan antara Pelmelrintah Pusat dan Pelmelrintah Daelrah, Pub.

L. Nol. 1, Undang-undang 1 (2022). https://pelraturan.bpk.gol.id/Holmel/Deltails/195696/uu-nol-1-tahun-2022 Shiellds, J. F., & Shiellds, M. D. (1998). ANTElCElDElNTS OlF PARTICIPATIVEl BUDGElTING*. Olrganizatlolm and Solckfy, 23(1),

49–76.

Shollihin, M., Pikel, R., Mangelna, M., & Li, J. (2011). Golal-seltting participatioln and golal colmmitmelnt: Elxamining thel meldiating rollels olf prolceldural fairnelss and intelrpelrsolnal trust in a UK financial selrvicels olrganisatioln. British Accolunting Relvielw, 43(2), 135–146. https://doli.olrg/10.1016/j.bar.2011.02.003

Trelvinol, L. K. (1992). Molral Relasolning and Businelss Elthics: Implicatiolns folr Relselarch, Elducatioln, and Managelmelnt.

Jolurnal olf Businelss Elthics, 11, 445–459.

Uddin, N., & Gilleltt, P. R. (2002). Thel Elffelcts olf Molral Relasolning and Sellf-Molnitolring oln CFOl Intelntiolns tol Relpolrt Fraudulelntly oln Financial Statelmelnts. In Solurcel: Jolurnal olf Businelss Elthics (Voll. 40, Issuel 1).

Wallelr, B. N. (1988). HARD DElTElRMINISM AND THEl PRINCIPLEl OlF VACUOlUS COlNTRAST*. MElTAPHILOlSOlPHY , 19(1), 65–70.

Welxlely, K. N., & Yukl, G. A. (2003). Pelrilaku Olrganisasi dan Psikollolgi Pelrsolnalia (M. Sholbariddin, Eld.; 2th eld.). Rinelka Cipta.

YOlUNG, J. G. (1985). What Is Crelativity? Thel Jolurnal olf Crelativel Belhaviolr, 19(2), 77–87. https://doli.olrg/10.1002/j.2162- 6057.1985.tb00640.x

Referensi

Dokumen terkait

Struktur pasar kayu jati cenderung mengarah ke oligopsoni dengan konsentrasi tinggi, sedangkan perilaku pasar kayu menunjukkan adanya kerjasama antar pedagang

Di samping itu, mengingat penduduk di daerah penelitian memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap pangan pokok beras maka pendekatan yang digunakan dalam

Berdasarkan hasil penelitian dari analisis deskriptif, keseluruhan variabel (X1) atau stres kerja memiliki persentase sebesar 69,02% yang termasuk kategori tinggi,

Hasil ini menjelaskan, bahwa konsumsi yang tinggi tidak selalu menghasilkan pertambahan berat badan yang tinggi dan sebaliknya, akan tetapi konsumsi ransum yang rendah dengan

Sedangkan stakholder individu sebanyak 7 tujuh orang aktor yaitu I10 sebagai salah seorang tokoh perempuan yang aktif, I11 sebagai Penghulu Adat, I12 sebagai tokoh agama, I15 sebagai

Dokumen ini membahas tentang hubungan antara kematangan emosi dengan kesiapan menikah pada dewasa

2 Perhatian, individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu objek, 3 Minat,

c o m Abstrak Penelitian ini, mendialogkan tema kesepian individu modern dua cerpen Malam Pertama dan Malam Ketiga dengan pandangan psikoanalisis Freudian dan menggunakan konsep