• Tidak ada hasil yang ditemukan

174-Article Text-752-1-10-20220811

N/A
N/A
Terlihat Agung

Academic year: 2023

Membagikan "174-Article Text-752-1-10-20220811"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 15, No. 2, Agustus, 2022 p-ISSN: 2087-040X DOI Issue: 10.46306/jbbe.v15i2 e-ISSN: 2721-7213

DOI Artikel:10.46306/jbbe.v15i2.174 413

DISIPLIN KERJA DAN SEMANGAT KERJA DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT.

NIKOMAS GEMILANG SERANG BANTEN

1Muhammad Saleh

1Universitas Bina Bangsa Email: [email protected]

ABSTRAK

Setiap perusahaan yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak di kemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat didalam lingkungan usaha dari perusahaannya dan menginginkan terciptanya produktivitas yang tinggi dalam bidang pekerjaannya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin dan semangat kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PT. Nikomas Gemilang Serang Banten.

Metode penelitian yang digunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Populasi penelitian ini adalah karyawan bagian produksi sebanyak 40 karyawan dan penentuan jumlah sample teknik sample jenuh dimana seluruh populasi dijadikan sample, yaitu sebanyak 40 sample.

Hasil penelitian disipilin tidak terdapat pengaruh terhadap produktivitas kerja di peroleh hasil thitung < ttabel

atau-0,182 < 1,68595 dan nilai signifikasi lebih kecil dari pada 0.05 yaitu 0.000 dengan taraf signifikansi

< 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Pengaruh semangat kerja terhadap produktivitas kerja di peroleh hasil thitung > ttabel atau4,028 > 1,68595 dan nilai signifikasi lebih kecil dari pada 0.05 yaitu 0.000 dengan taraf signifikansi < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.

Kesimpulan dari penelitian ini yang menyatakan bahwa variabel disiplin dan semangat kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi pada PT. Nikomas Gemilang. Berarti peningkatandisiplin dan semangat kerja maka secara tidak langsung akan mempengaruhi baik tidaknya kinerja seorang karyawan.

Kata kunci: Disiplin, SemangatKerja, Produktivitas Kerja

ABSTRACT

Every company that was founded has the hope that someday in the future will experience rapid development in the business environment of the company and wants the creation of high productivity in the field of work.

This study aims to determine the effect of discipline and enthusiasm for work productivity employees at PT. Nikomas Gemilang Serang Banten.

The research method used is quantitative methods with a correlational approach. The population of this study was 40 of employees and the determination of the number of samples of saturated sample techniques in which the entire population was sampled, as many as 40 samples.

The results of the discipline study did not have an effect on work productivity in obtaining the results of tcount <ttable or -0.182 <1.68595 and the significance value was smaller than 0.05 ie 0.000 with a significance level <0.05. Then it can be concluded that Ho was accepted and Ha was rejected. The influence of morale on work productivity is obtained tcount> ttable or 4.028> 1.68595 and the significance value is smaller than 0.05 which is 0.000 with a significance level <0.05. Then it can be concluded that Ha was accepted and Ho was rejected.

The conclusion of this study which states that the variables of discipline and work morale affect the work productivity of employees at PT. Nikomas Gemilang. Means an increase in discipline and morale will indirectly affect the performance of an employee.

Keywords: Discipline, Work Spirit, Work Productivity

(2)

Vol. 15, No. 2, Agustus, 2022 p-ISSN: 2087-040X DOI Issue: 10.46306/jbbe.v15i2 e-ISSN: 2721-7213

DOI Artikel:10.46306/jbbe.v15i2.174 414

PENDAHULUAN

Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak dikemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat didalam lingkungan usaha dari perusahaannya dan menginginkan terciptanya produktivitas yang tinggi dalam bidang pekerjaannya. Untuk mewujudkan operasinya sebuah perusahaan memerlukan beberapa faktor produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan keahlian. Dimana keempat faktor tersebut tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus saling mendukung untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Diantara faktor utama tersebut faktor tenaga kerja atau manusia dalam hal ini adalah karyawan, merupakan hal yang terpenting karena manusia merupakan pemakai dan penggerak serta penentu segala aktivitas yang ada di perusahaan.Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk apapun baik dalam skala besar maupun kecil tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.Setiap perusahaan berupaya untuk mendapatkan karyawan yang terlibat dalam kegiatan organisasi atau perusahaan dapat memberikan prestasi kerja.

Dalam bentuk produktivitas kerja setinggi mungkin untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, baik yang berhubungan dengan tenaga kerja maupun yang behubungan dengan lingkungan perusahaan dan kebijaksanaan pemerintah secara keseluruhan. Untuk mencapai produktivitas yang tinggi pimpinan perusahaan harus memperhatikan semangat kerja karyawan yang tinggi akan berpengaruh terhadap efisiensi kerja dan efektifitas kerja.

Selama ini usaha peningkatan produktifitas lebih banyak di lakukan melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan, padahal untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan tersebut perlu dilakukan latihan atau traning yang memerlukan adanya pengorbanan dana (biaya) dan waktu yang tidak sedikit. Olehkarna itu peningkatan semangat kerja dan disiplin kerja merupakan faktor yang perlu untuk di perhatikan dalam usaha mencapai produktifitas yang tinggi. Semangat kerja merupakan keinginan dan sesungguhan seseorang mengerjakan dengan baik, giat, percaya diri, motivasi diri yang kuat, kegembiraan, antusias, berenergi dan memiliki rasa kebersamaan untuk meneruskan pekerjaan. Perilaku semangat kerja karyawan dapat dilihat dari indikator seperti perilaku yang agresif yang menimbulkan frustasi, individu bekerja dengan suatu perasaan bagaimana dari perasaan lain yang menenangkan, menyesuaikan diri dengan teman-teman skerja dan keterlibatan ego dalam bekerja. Semangat kerja karyawan di PT.

Nikomas Gemilang masih perlu ditingkatkan, dimana semangat kerja yamg masih kurang diakibatkan pengawas yang tempramen sehingga menurunkan semangat kerja, pelimpahan tugas yang berlebihan sehingga mengakibatkan semangat kerja menurun. Semangat kerja merupakan keinginan dan sesungguhan seseorang mengerjakan dengan baik, giat, percaya diri, motivasi diri yang kuat, kegembiraan, antusias, berenergi dan memiliki rasa kebersamaan untuk meneruskan pekerjaan. Perilaku semangat kerja karyawan dapat dilihat dari indikator seperti perilaku yang agresif yang menimbulkan frustasi, individu bekerja dengan suatu perasaan bagaimana dari perasaan lain yang menenangkan, menyesuaikan diri dengan teman-teman skerja dan keterlibatan ego dalam bekerja. Semangat kerja karyawan di PT. Nikomas Gemilang masih perlu ditingkatkan, dimana semangat kerja yamg masih kurang diakibatkan pengawas yang tempramen sehingga menurunkan semangat kerja, pelimpahan tugas yang berlebihan sehingga mengakibatkan semangat kerja menurun. Faktor lain yang menentukan produktifitas adalah disiplin kerja. Hilangnya disiplin kerja akan berpengaruh terhadap efisiensi kerja dan efektivitas tugas pekerjaan. Dengan adanya kedisiplinan diharapkan pekerjaan akan dilakukan seefektif

(3)

Vol. 15, No. 2, Agustus, 2022 p-ISSN: 2087-040X DOI Issue: 10.46306/jbbe.v15i2 e-ISSN: 2721-7213

DOI Artikel:10.46306/jbbe.v15i2.174 415

mungkin. Bila mana kedisplinan tidak dapat ditegakan maka kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai secara efektif dan efesien. Sebagai gambaran apabila suatu perusahaan hanya memperhatikan tentang pendidikan, keahlian dan teknologi tanpa memikirkan semangat dan disiplin kerja karyawan, maka pendidikan, keahlian dan teknologi yang tinggi sekalipun tidak akan menghasilkan produk yang maksimal bila yang bersangkutan tidak akan menghasilkan produk yang maksimal bila yang bersangkutan tidak dapat memanfaatkan secaraa teratur dan mempunyai kesungguhan dan disiplin kerja yang tinggi. Disiplin kerja merupakan sikap dan tingkah laku untuk menunjukan ketaatan seseorang terhadap suatu aturan yang berlaku. Sikap dan perilaku dalam disiplin ditandai dengan adanya inisiatif, kemauan dan kehendak individu untuk menaati peraturan yang ada. Artinya bahwa peraturan yang ditaati merupakan tindakan yang dilakukan karena adanya kehendak untuk menyesuaikan diri dengan aturan yang berlaku tersebut.

Kurangnya disiplin kerja dalam diri seorang karyawan PT. Nikomas Gemilang, sehingga mengakibatkan produktifitas kerja menurun. Penumpukan bahan dan tingkat absensi yang buruk merupakan salah satu faktor yang dapat mengakibatkan produktifitas kerja seorang karyawan menurun.

KAJIAN TEORITIK Produktivitas Kerja

Tohardi mendefinisikan bahwa produktivitas kerja merupakan sikap mental.Sikap mental yang selalu mencari perbaikan terhadap apa yang telah ada. Suatu keyakinan bahwa seseorang dapat melakukan pekerjaan lebih baik

Raviando mengatakan proktivitas pada dasarnya mencakup hasil mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Sikap yang demikian akan mendorong seseorang untuk untuk tidak cepat merasa puas, akan tetapi harus mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerja dengan cara selalu mencari perbaikan-perbaikan dan peningkatan.

Dari kedua definisi diatas memiliki kesamaan karena produktivitas merupakan sikap atau persaan mental seorang pekerjaan yang dilakukan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Aigert mengatakan bahwa produktivitas adalah keinginan dan upaya manusia untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan disegala bidang.

Menurut Soedarmayanti dalam buku tata kerja dan produktivitas kerja, produktivitas adalah keinginan (the will) dan upaya (effort) manusia untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan dan pernghidupan disegala bidang.

Persamaan dari definisi di atas mengacu pada keinginan seseorang untuk meningkatkan kualitas kehidupan agar menjadi lebih baik diberbagai bidang.

Menurut Kusrianto mengemukakan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu. Peran serta tenaga kerja disini adalah penggunaan sumber daya serta efisien dan efektif. Menurut Winardi produktivitas adalah jumlah hasil yang di capai oleh seorang pekerja atau unit faktor produksi lain dalam jangka waktu tertentu. Menurut Herjanto mengemukakan bahwa produktivitas merupakan ukuran bagaimana baiknya suatu sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

(4)

Vol. 15, No. 2, Agustus, 2022 p-ISSN: 2087-040X DOI Issue: 10.46306/jbbe.v15i2 e-ISSN: 2721-7213

DOI Artikel:10.46306/jbbe.v15i2.174 416

Berdasarkan pengertian produktivitas terhadap kinerja, beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan produktivitas terhadap kinerja adalah jumlah hasil yang dicapai oleh seorang pekerja dalam jangka waktu tertentu agar efektif dan efisien dikemudian hari menjadi lebih baik lagi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas

Menurut M. Sinungan, tujuh faktor yang mempengaruhi produktivitas, yaitu sebagai berikut:

1) Manusia 2) Modal

3) Metode/proses 4) Produksi

5) Lingkaran organisasi (internal) 6) Lingkungan Negara-negara eksternal 7) Lingkungan internasional (regional)

.

Indikator Produktivitas

Produktivitas merupakan hal yang sangat penting bagi para karyawan yang ada di perusahaan. Dengan adanya produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara efisien dan efektif, sehingga ini semua akhirnya sangat diperlukan dalam pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan. Untuk mengukur produktivitas kerja, diperlukan suatu indikator sebagai berikut: Kemampuan

1. Meningkatkan hasil yang dicapai 2. Semangat kerja

3. Pengembangan diri 4. Mutu

Disiplin Kerja

Menurut Keith Davis disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi.

Menurut Sedermayanti disiplin kerja adalah kondisi untuk melakukan koreksi atau menghukum pegawai yang melanggar ketentuan atau prosedur yang telah ditetapkan organisasi.

Menurut Sinungan disiplin kerja adalah suatu sikap yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak. Menurut Siagian disiplin kerja merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan

Menurut Hadikusumah disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manager untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati peraturan-peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Indikator-indikator Disiplin Kerja

Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisplinan karyawan suatu organisasi, diantaranya menurut Hasibun (2004:194)

1. Tujuan dan kemampuan 2. Teladan pemimpin 3. Balas jasa

(5)

Vol. 15, No. 2, Agustus, 2022 p-ISSN: 2087-040X DOI Issue: 10.46306/jbbe.v15i2 e-ISSN: 2721-7213

DOI Artikel:10.46306/jbbe.v15i2.174 417

4. Keadilan

5. Pengawasan (Waskat) Semangat Kerja

Semangat dan gairah kerja sulit untuk dipisah-pisahkan meski semangat kerja memliki pengaruh yang cukup besar terhadap produktivitas kerja.

Pengertian Semangat Kerja

Semangat kerja merupakan cerminan sikap atau kondisi mental seorang individu atau sebuah tim. Orang dengan semangat kerja tinggi biasanya positif, optimistik, kooperatif, dan suportif terhadap visi dan misi tim

Semangat kerja merupakan perasaan karyawan terhadap dirinya, pekerjaa manajer atau pimpinan, lingkungan kerja dan keseluruhan kehidupan kerja sebagai karyawan. Semangat Karyawan memadukan semua perasaan mental dan emosional, kepercayaan dan sikap yang dipegang individu dan kelompok mengenai pekerjaannya.

Dari kedua definisi diatas memiliki persamaan karena semangat kerja merupakan sikap atau perasaan mental dan emosional seseorang terhadap pekerjaannya.

Semangat kerja merupakan sikap bersama dan identifikasi terhadap unsur-unsur pekerjaan, kondisi pekerjaan, teman sesama, dan manajemen secara umum. Semangat kerja menggambarkan kondisi mental dan emosional yang berkaitan dengan kepuasan, kepercayaan dan tekad, sikap dan jiwa individuyang menghasilkan keberanian, dedikasi dan disiplin.

Kesamaan dari definisi diatas mengacu pada ringkasan penilaian terhadap sejumlah sikap dalam mengenai suatu pekerjaan.

Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat, sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik.

Indikator Semangat Kerja

Indikasi-indikasi menurunnya semangat kerja selalu ada dan memang secara umum dapat terjadi indikasi-indikasi tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Rendahnya produktivitas kerja. Menurunnya produktivitas dapat terjadi karena kemalasan, menunda pekerjaan, dan sebagainya. Bila terjadi penurunan produktivitas, maka hal ini berarti indikasi dalam organisasi tersebut telah terjadi penurunan semangat kerja.

2. Tingkat absensi yang naik atau tinggi. Pada umumnya, bila semangat kerja menurun, maka karyawan dihadapi rasa malas untuk bekerja. Apabila kompensasi atau upah yang diterimanya tidak dikenakan potongan saat mereka tidak masuk bekerja. Dengan demikian dapat menimbulkan penggunaaan waktu luang untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi, meski hanya untuk sementara.

3. Labour turns over atau tingkat pemindahan karyawan yang tinggi keluar masuk karyawan yang meningkat terutama disebabkan karyawan mengalami ketidaksenangan atau ketidaknyamanan saat mereka bekerja, sehingga mereka berniat bahkan memutuskan untuk mencari tempat pekerjaan lain yang lebih sesuai dengan alasan mencari kenyamanan dalam bekerja. Manager harus waspada terhadap gejala-gejala seperti ini.

4. Tingkat kerusakan yang meningkat. Meningkatnya tingkat kerusakan sebenarnya menunjukkan bahwa perhatian dalam pekerjaan berkurang. Selain itu dapat juga terjadi

(6)

Vol. 15, No. 2, Agustus, 2022 p-ISSN: 2087-040X DOI Issue: 10.46306/jbbe.v15i2 e-ISSN: 2721-7213

DOI Artikel:10.46306/jbbe.v15i2.174 418

kecerobohan dalam pekerjaan dan sebagainya. Dengan naiknya tingkat kerusakan merupakan indikasi yang cukup kuat bahwa semangat kerja telah menurun.

5. Kegelisahan dimana-mana. Kegelisahan tersebut dapat terbentuk ketidaktenangan dalam bekerja, keluh kesah serta hal-hal lain terusiknya kenyamanan karyawan memungkinkan akan berlanjut pada perilaku yang dapat merugikan organisasi iu sendiri.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini penulis mengunakan metode penelitian kuantitatif.Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme yang di landasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala itu dapat diklarifikasikan dan pengaruh gejala bersifat kausal.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif asosiatif yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang bersifat menanyakan pengaruh antara dua variable.Secara khusus rancangan penelitian ini menggunakan pengaruh kausal, yaitu pengaruh yang bersifat sebab akibat.Jadi disini ada variable independen (variable yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi). Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu pengaruh displin kerja dan semangat kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian Produksi pad PT. Nikomas Gemilang Serang Banten

Sampel adalah bagian dari jumlah yang dimiliki oleh satu populasi tersebut karena sample juga termasuk bagian terkecil dari populasi. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel dilakukan secara sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, karena populasi relatif kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Jumlah sampel data yang di teliti penulis berjumlah 40 responden.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hipotesis Uji t Parsial

Uji-t bertujuan untuk menguji tingkat kebenaran hipotesis secara parsial antaravariabel bebas terhadap variabel terikat. Selanjutnya hasil uji t menggunakan SPSS Versi 24.0 sebagaimana sesuai data pada tabel berikut.

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.724 5.207 .907 .370

Disiplin -.036 .200 -.040 -.182 .857

Semangat kerja

.913

.227 .886 4.028 .000

a. Dependent Variable:Produktivitas kerja

Berdasarkan tabel di atas untuk menguji pengaruh variabel apakah hipotesis diterima atau ditolak, kita dapat membandingkan t hitungdengan t tabledengan ketentuan sebagai berikut:

(7)

Vol. 15, No. 2, Agustus, 2022 p-ISSN: 2087-040X DOI Issue: 10.46306/jbbe.v15i2 e-ISSN: 2721-7213

DOI Artikel:10.46306/jbbe.v15i2.174 419

1. Ho: βI= 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat

2. Ha: βI≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat Menentukan nilai t table sebagai batas daerah penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dilakukan dengan rumus (dk) = n-k dimana n = banyak sampel, sedangkan k = banyaknya variable bebas. Dengan taraf signifikan α = 5% (0,05). Dengan ketentuan tersebut maka diperoleh nilai t tabel 1, 68595.Kriteria pengambilan keputusan untuk uji t parsial:

1. Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak 2. Jika t hutung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

Berdasarkan hasil output di atas bahwa nilai thitungvariabel Disiplinsebesar -0,182 ini berarti nilai thitung < ttabel atau -0,182 < 1,68595 dan nilai signifikasi lebih kecil dari pada 0.05 yaitu 0.000 dengan taraf signifikansi < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang artinyatidak terdapat pengaruh disiplin terhadap produktivitas kerja.

Adapun hasil output di semangat kerja terhadap produktivitas di atas bahwa nilai thitungvariabel semangat kerja sebesar 4,028, ini berarti nilai thitung > ttabel atau4,028 > 1,68595 dan nilai signifikasi lebih kecil dari pada 0.05 yaitu 0.000 dengan taraf signifikansi < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang artinyasemangat kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja.

Hipotesis Uji F Simultan

Uji-F bertujuan untuk menguji tingkat kebenaran hipotesis secara simultan antaravariabel bebas terhadap variabel terikat. Selanjutnya hasil uji F menggunakan SPSS Versi 24.0 sebagaimana sesuai data pada tabel berikut.

Hipotesis Uji F Simultan

ANOVAb Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1335.000 2 667.500 48.040 .000b

Residual 514.100 37 13.895

Total 1849.100 39

a. Predictors: (Constant), Semangat kerja, Disiplin b. Dependent Variable: Produktivitas kerja

Kriteria pengambilan keputusan uji F (simultan)

1. Jika Fhitung< Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak 2. Jika Fhitung> Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

Menentukan nilai Ftabel, sebagai batas daerah penerimaan atau penolakan hipotesis dapat dilakukan dengan rumus (dk) = n-k dimana n = banyak sampel, sedangkan k = banyaknya variabel bebas dengan taraf signifikan α = (0,05) maka diperoleh nilai Ftabel, sebesar 2,86. Karena niali Fhitung > Ftabel, (48,0>2,86) dan nilai signifikan dibawah 0,05 dengan taraf signifikan 0,000 <

0,05 maka dapat di tarik kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel semangat kerja dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh terhadap produktivitas.

(8)

Vol. 15, No. 2, Agustus, 2022 p-ISSN: 2087-040X DOI Issue: 10.46306/jbbe.v15i2 e-ISSN: 2721-7213

DOI Artikel:10.46306/jbbe.v15i2.174 420

KESIMPULAN

Penelitian ini mencoba untuk meneliti bagaimana pengaruhdisiplin dansemangat kerja terhadap produktivitas kerja pada bagian produksi PT. Nikomas Gemilang Serang Banten, berdasarkan hasil pengujian sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian data bahwa nilai thitungvariabel disiplinsebesar - 0,182 ini berarti nilai thitung < ttabel atau1,82<1,68595 dan nilai signifikasi lebih kecil dari pada 0.05 yaitu 0.000 dengan taraf signifikansi < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak terdapat pengaruh disiplin terhadap produktivitas kerja.

2. Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian data semangat kerja terhadap produktivitas di atas bahwa nilai thitungvariabel semangat kerja sebesar 4,028, ini berarti nilai thitung > ttabel

atau4,028 > 1,68595 dan nilai signifikasi lebih kecil dari pada 0.05 yaitu 0.000 dengan taraf signifikansi < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang artinyasemangat kerja berpengaruh terhadap produktivitas.

3. Berdasarkan hasil disiplin dan semangat kerja terhadap produktivitas karyawan bagian produksi pada PT. Nikomas Gemilang Serang Bantenmaka diperoleh nilai Ftabel, sebesar 2,86. Karena niali Fhitung > Ftabel, ((48,040>2,86)) dan nilai signifikasi dibawah 0,05 dengan taraf signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat di tarik kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel disiplin dan semangat kerja secara simultan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan bagian produksi pada PT. Nikomas Gemilang Serang Banten.

DAFTAR PUSTAKA

Badriyah, mila, (2015), Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Pusaka Setia.

Imam Ghozali, (2013), Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. 23, Semarang:

Badan Penerbit Universitas diponegoro.

Kaswan, (2015), Sikap Kerja dari Teori dan Implementasi Sampai Bukti, Bandung: Alfabeta.

Sedarmayanti, 2011, Tata Kerja dan Produktivitas Kerja, Bandung: Bandar Maju.

Sugiono, (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Sutrisno.edy. (2017) Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Kharisma Putra Kencana.

Alimuddin, (2015). Pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan. eJurnal Ilmu Administrasi Bisnis.

Alifia Anisa Maydina, et al. (2020). Pengaruh displin dan semangat kerja terhadap produktivitas karyawan PT. Lintas Mediatama Bandung.

Awaludin Fikri, (2017), Pengaruh pengembangan karir, Motivasi Kerja, dan Gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja, Kediri: UNP.

Bakhtiar, (2017), Pengaruh Fasilitas dan Lingkungan kerja terhadap semangat kerja, Sumatera Utara:UI.

Referensi

Dokumen terkait

Interaksi obat pada level signifikansi 2 terjadi sebanyak 27 kasus, interaksi yang paling banyak terjadi yaitu pada interaksi obat glikuidon dengan asam asetil

Predictors: Constant, X4, X1, X3, X2 Melalui hasil uji signifikansi simultan uji-F pada Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa nilai Fhitung sebesar 20,004 > Ftabel 2,36 dengan sig sebesar

Putra Jaya Raharja Solo dengan uji F dapat diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel yaitu 4,397 > 3,18 dan nilai signifikansi p-value < 0,05 yaitu 0,018 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha

Jika dilihat dari nilai p-value maka didapatkan hasil bahwa nilai p-value kurang dari nilai 𝛼 = 0,05 yang berarti 𝐻0 ditolak, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa gaya kepemimpinan

Signifikansi Maqâs}id al-Sharî‘ah Masih berkaitan dengan pentingnya ilmu maqâs}id al-sharî‘ah terhadap efektivitas ijtihad, dalam makalah yang bertajuk “Maqâs}id al- Sharî‘ah

Nilai koefisien korelasi kepemilikan institusional didukung oleh tingkat signifikansi sebesar 0,283 atau lebih besar dari 0,05, hal tersebut menjelaskan bahwa kepemilikan institusional

Documendid hwn yn selioli papuraderol y audiitor nôintern i gyflynghau cyfansoddiadau'r

Kebijakan Pemerintah Indonesia dalam Upaya Meningkatkan Taraf Pendidikan Anak TKI di Negeri Sabah Upaya pemerintah Indonesia untuk memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak TKI yang