PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN NON-FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
DENNY SURYA NUGRAHA 19.D1.0251
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : Denny Surya Nugraha Nim : 19.D1.0251
Program Studi : Manajemen
Judul Proposal Penelitian : PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN NON- FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
Proposal ini telah distujui pada : Tanggal :
Mengetahui :
Dosen Pembimbing :
Y. Wisnu Djati Sasmito, SE., M.Si NPP :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmatnya penulis bisa membuat skripsi yang berjudul “PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN NON-FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG” dengan tujuan untuk menyelesaikan studi S1 pada program studi Manajemen fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Katolik Soegijapranata. Penulis menyadari akan bimbingan dan bantuan dari banyak pihak yang membuat penulis bisa menyelesaikan skripsi ini, dalam kesempatan ini penulis ingin memberikan banyak terimakasih kepada:
1. Tuhan yang maha esa Allah SWT berkat Rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat membuat dan menyelesaikan skripsi ini
2. Kedua orang tua serta saudara yang telah memberikan semangat dan dorongan sehingga penulis dapat membuat skripsi ini
3. Dosen pembimbing selaku pak Y. Wahyu Djati Sasmito yang telah membimbing dalam penyusunan skripsi ini dan penyelesaian skripsi ini
4. Politeknik Kesehatan kemenkes Semarang yang telah
Penulis banyak mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak tersebut sehimgga skripsi ini dapat selesai dan berjalan lancar.
Akhir kata penulis berharap supaya penelitian ini dapat bermanfaat bagi orang lain.
Semarang, 10 juli 2023
Denny Surya Nugraha
Daftar Isi
1.Latar belakang...
2.Rumusan masalah...
3.Tujuan Dan Manfaat penelitian...
4.Landasan teori ...
A. Lingkungan kerja...
B. Lingkungan kerja fisik...
C. Lingkungan kerja non-fisik...
D. Kinerja...
5.Penelitian Terdahulu...
6.Kerangka Pikir...
7.Metode Penelitian...
8.Definisi Operasional...
9.Metode Pengumpulan Data...
10.Teknik Pengumpulan Data...
11.Teknik Analisis Data...
Daftar Pustaka...
1. Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan salah satu kunci dan tidak dapat dilepaskan untuk keberlangsungan kinerja di sebuah institusi, dengan sumber daya manusia yang terstruktur dan dimanajemen dengan baik akan membuat institusi bisa berjalan secara optimal. Sumber daya manusia perlu diatur, dikelola dan dikembangkan karena sumber daya manusia merupakan aset sebagai penggerak keberlangsungan institusi supaya institusi dapat berjalan dengan lancar. Menurut Bukit,dkk (2017) keberhasilan suatu organisasi baik besar maupun kecil bukan semata -mata ditentukan oleh sumber daya alam yang tersedia, akan tetapi banyak ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berperan merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan organisasi yang bersangkutan.
Pada hakikatnya SDM adalah manusia yang bekerja di suatu intitusi/organisasi sebagai perencana, pemikir, dan penggerak untuk mencapai tujuan institusi tersebut.
Sehingga dapat disebut bahwa SDM adalah sumber daya elemen utama dibandingkan sumber daya lainnya. Di sebuah instansi tentunya menginginkan pegawainya untuk dapat terampil, cakap, dan mampu serta pegawai dapat bekerja dengan giat dan berambisi menghasilkan hasil kerja yang optimal. Selain itu yang terpenting juga untuk pegawai bisa dan mau bekerja keras menggunakan keterampilan, kecakapan dan kemampuan yang dimiliki pegawai. dalam suatu instansi pada hakikatnya sumber daya manusia adalah tenaga kerja atau satu modal tetapi merupakan aspek terpenting pada kemajuan suatu instansi.
Salah satu hal yang sangat berpengaruh terhadap performa kinerja karyawan adalah lingkungan kerja. Menurut Nitisimito (2006), lingkungan kerja adalah segala yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas yang dibebankan dan juga yang dipengaruhi oleh faktor kimia, fisik, fisiologis, biologis, social, mental dan ekonomi. Lingkungan kerja merupakan tempat dimana para karyawan itu bekerja . Lingkungan kerja bisa dibilang memiliki pengaruh terhadap jalannya operasi institusi. Lingkungan berpengaruh terhadap produktifitas institusi karena secara langsung maupun tidak langsung lingkungan kerja dapat mempengaruhi kinerja para karyawan.
Dengan suatu instansi memiliki lingkungan kerja yang baik maka kinerja karyawannya juga akan menjadi baik. Sebaliknya apabila lingkungan kerja tidak baik dan tidak memuaskan karyawan maka akan menurunkan kinerja dari karyawan tersebut sehingga dapat mempengaruhi produktifitas institusi.
Menurut Bukit,dkk (2017), ada banyak tantangan atau kesulitan yang dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia harus dapat dikelola dengan baik dan efektif. Dengan banyaknya keragaman sumber daya manusia saat ini, selain manajemen sumber daya manusia harus dapat menciptakan komunikasi yang efektif, mengembangkan dan memberikan pelatihan kepada karyawan, menyediakan umpan balik pada kinerja karyawan termasuk salah satunya yang terpenting adalah dapat menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan efisien.
Lingkungan kerja memiliki kontribusi besar terhadap peningkatan kinerja.
Lingkungan kerja ada beberapa aspek yakni struktur organisasi, manajemen, dan deskripsi kerja kebebasan, termasuk lingkungan fisik dan non fisik yang baik dan memuaskan. Lingkungan kerja terdiri menjadi dua yaitu lingkungan fisik dan non fisik.
Lingkungan fisik yang baik seperti tersedia tempat ibadah, ventilasi yang baik, ruangan yang nyaman untuk bekerja, jem kerja yang teratur dan tugas yang terstruktur. kondisi lingkungan lainnya yang juga ikut berpengaruh seperti penerangan, suhu udara, kebisingan, dan mutu daerah yang dapat meningkatkan terhadap kinerja dan sikap pegawai. Pegawai akan merasa nyaman bekerja apabila berada di lingkungan kerja fisik yang baik. Dengan begitu pegawai akan mampu meningkatkan kinerjanya karena rasa nyaman yang timbul dari lingkungan kerja fisik yang baik. Sedangkan lingkungan non fisik menurut Sedaryani (2009:31), yaitu keadaan-keadaan yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik antar rekan kerja, atasan, maupun bawahan. Lingkungan kerja non- fisik merupakan lingkungan kerja yang tak dapat dilepaskan karena dapat mempengaruhi kinerja dari pegawai.
Menurut Wirawan (2009;5), kinerja adalah keluaran yang dihasilkan dari indikator- indikator atau fungsi-fungsi suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam masa waktu tertentu. Dalam pengertian lain, menurut Mangkunegara (2009:67) kinerja adalah hasil kerja yang dicapai secara kuantitas dan kualitas oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan metode kerjanya, tanggung jawab yang bekerja, dan pengaturan kerjanya baik dalam kelompok maupun perseorangan.
Oleh karena itu, kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan sebuah program, kegiatan, tujuan, visi dan misi organisasi yang terdapat dalam perumusan skema strategis suatu organisasi. Karyawan sepatutnya memiliki tingkat kemampuan tertentu dan derajat keinginan untuk menyelesaikan pekerjaan atau tugas. Kinerja pegawai merupakan hasil kerja seorang pegawai didalam suatu perusahaan atau organisasi dalam mengerjakan pekerjaan/tugas yang diberikan kepada pegawai guna mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Kinerja pegawai yang baik maka bisa sangat mendukung dalam proses mencapai tujuan organisasi. Kinerja yang baik sangat dipengaruhi komitmen organisasi dalam meningkatkan kinerja pegawainya.
Untuk itu pada penelitian ini akan lebih dilihat bagaimana pengaruh aspek lingkungan, baik fisik dan non fisik pada organisasi di instansi Pendidikan Kesehatan di Semarang terhadap kinerja karyawan, untuk dapat melihat bagaimana kondisi dan pengaruh lingkungan kerja yang sudah diterapkan, untuk mempertahankan aspek lingkungan yang sudah baik, termasuk memberikan improvement pada aspek aspek yang dinilai kurang.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dinyatakan bahwa dari banyaknya tantangan dan kesulitan dalam manajemen sumber daya manusia, salah satu aspek yang penting yaitu lingkungan kerja, baik fisik dan non fisik. Sehingga pada penelitian ini akan dilihat seberapa pengaruh lingkungan kerja fisik dan non-fisik terhadap kinerja karyawan di intitusi Pendidikan Kesehatan di Semarang.
3. Tujuan Penelitian
A. Tujuan dari penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui seberapa pengaruh lingkungan kerja fisik dan non-fisik terhadap kinerja karyawan di institusi Pendidikan Kesehatan.
4. Manfaat Penelitian
A. Manfaat praktis
Hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi intitusi sebagai acuan mengenai pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Yang nantinya dapat bermanfaat untuk meningkatkan kinerja karyawan.
B.Manfaat teoritis
Harapannya penelitian ini nantinya dapat bermanfaat untuk referensi penelitian selanjutnya terutama mengenai lingkungan kerja fisik dan non-fisik serta kinerja karyawan.
5. landasan Teori A. Lingkungan Kerja
pengertian lingkungan kerja
dalam manajemen lingkungan kerja adalah suatu faktor yang sangat penting untuk diperhatikan. Lingkungan kerja akan mempunyai pengaruh langsung terhadap karyawan disaat bekerja, dimana lingkungan kerja akan memeberikan suasana langsung ditempat karyawan beraktivitas dan mengerjakan pekerjaanya. Oleh karena itu ada baiknya menciptakan lingkungan kerja yang positif dan kondusif.
Lingkungan kerja yang positif dan kondusif akan memberikan kenyamanan dan rasa aman sehingga memungkinkan untuk karyawan dapat bekerja dengan optimal. Jika lingkungan kerja sesuai dengan yang karyawan kehendaki dan nyaman dengan lingkungan dimana kayawan bekerja, maka otomatis karyawan akan merasa betah ditempat bekerjanya. Sehingga aktivitas waktu bekerjanya akan berjalan dengan efektif dan karyawan dapat bekerja secara optimal. Sebaliknya apabila lingkungan kerja tidak sesuai dan tidak memadai maka akan dapat menurunkan kinerja karyawan. Definisi lingkungan kerja dari para ahli antaralain sebagai berikut ini :
Menurut Herman Sofyandi (2008) definisi lingkungan kerja adalah bagian dari adanya suatu bentuk rangkaian atau susunan faktor yang mempengaruhi kinerja. Dapat dilihat dari aktivitas dan fungsi manajemen dalam kantor.
Menurut Sedaryanti (2009) definisi lingkungan kerja ialah pemaparan yang dilakukan para ahli ini, bahwa pada lingkungan kerja secara umum terdiri dua jenis yaitu lingkungan kerja fisik dan kedua lingkungan kerja non fisik.
Dari definisi-definisi diatas dapat disumpulkan lingkungan kerja ialah segala sesuatu yang ada disekitar para karyawan dalam bekerja sehingga dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dan saat melaksanakan pekerjaannya maka dari itu dapat diperoleh kinerja karyawan yang optimal.
B. Lingkungan kerja fisik
Pengertian lingkungan kerja fisik
Lingkungan kerja fisik adalah mencakup segala keadaan dan kondisi dalam bentuk fisik pada tempat kerja. Lingkungan kerja fisik terbagi lagi menjadi dua yaitu lingkungan kerja fisik yang berhubungan langsung dan yang tidak langsung
Lingkungan kerja fisik hubungan langsung yaitu seperti berbagai fasilitas atau benda yang digunakan karyawan selama bekerja. Contohnya antaralain: meja, kursi, komputer, rak, dan lain sebagainya. Sedangkan lingkungan kerja tidak berhubungan langsung adalah segala aspek fisik yang tidak disentuh, tetepi berpengaruh kepada karyawan dalam bekerja.
Contohnya antaralain: pencahayaan, kelembaban, suhu, aroma ruangan, dan lain sebagainya.
Berikut pengertian lingkungan kerja fisik dari beberapa ahli antaralain sebagai berikut:
Menurut Sedaryanti (2017) lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu dalam bentuk fisik yang ada di sekitar tempat bekerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung dan secara tidak langsung.
Menurut Sarwoto (2005:86) mengemukakan bahwa lingkungan kerja fisik adalah tempat para karyawan kerja melakukan aktifitasnya.
Berdasarkan definisi tersebut maka dapat dinyatakan lingkungan kerja fisik adalah semua sesuatu yang ada di sekitar karyawan saat bekerja yang dapat mempengaruhi karyawan dalam menjalankan pekerjaannya. Masalah lingkungan kerja sangatlah penting, dalam hal itu perlu adanya penataan terhadap faktor-faktor lingkungan kerja fisik agar berjalannya aktivitas pekerjaan dapat berjalan baik.
Faktor- faktor lingkungan kerja fisik
Lingkungan kerja fisik ialah segala keadaan dalam bentuk fisik yang ada pada tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Berikut adalah faktor-faktor lingkungan kerja fisik antaralain sebagai berikut:
a. Penerangan/cahaya
Penerangan yang sesuai dan dengan Cahaya yang sesuai dan tepat akan membuat karyawan dapat bekerja lebih efisien. Karena dengan begitu pekerjaan akan lebih cepat terselesaikan karena karyawan akan sedikit membuat kesalahan dan mata karyawan tidak akan mudah Lelah.
b. Sirkulasi Udara
Didalam ruang kerja karyawan perlu udara yang cukup, dengan adanya sirkulasi atau pertukaran udara yang cukup maka akan membuat kesegaran fisik karyawan tersebut.
c. Suhu udara/temperature
Ruang kerja ada baiknya memiliki temnperatur yang sesuai dan teratur supaya karyawan nyaman di tempat kerja.
d. Tata Warna
Warna akan memberikan suasana tertentu sehingga dapat berpengaruh terhadap karyawan dalam menjalankan pekerjaannya.
e. Kebisingan
Kebisingan atau polusi suara tentunya apabila pada suatu tempat kerja ada kebisingan akan jelas mengganggu karyawan sehingga mempengaruhi jalannya aktivitas bekerja para karyawan.
f. Ruang gerak
Dalam suatu institusi karyawan memerlukan tempat yang cukup agar dapat bekerja dengan nyaman sehingga dapat bekerja secara optimal.
g. Keamanan
Keamanan tentu sangat penting untuk karyawan, tempat bekerja perlu dapat dipastikan dan diperkuat keamanannya. Keamanan dalam lingkup tempat kerja seperti keamanan barang pribadi dari karyawan(seperti kendaraan pribadi karyawan), keamanan di dalam ruangan, keamanan apabila ada kejahatan dari luar dan lain sebagainya. Dengan keamanan yang terjamin maka karyawan akan merasa tenang sehingga dapat kosentrasi mengerjakan tugas-tugasnya.
C. Lingkungan kerja non-fisik
Pengertian lingkunganb kerja non-fisik
Lingkungan kerja non-fisik ialah segala keadaan yang terjadi yang berkaitan dengn hubungan kerja, seperti hubungan dengan atasan, hubungan dengan sesama rekan kerja, dan hubungan dengan bawahan. Hubungan kerja non-fisik juga penting terhadap karyawan agar karyawan tidak stress dan dapat menjalankan aktivitas bekerjanya dengan baik.
Sedangkan menurut Sondang P.Siagian (2004) menjelaskan bahwa kondisi kerja akan tidak terbatas hanya pada kondisi kerja dimana tempat kerja seperti tempat kerja yang nyaman, penerangan cahaya yang memadai, ventilasi cukup, kebersihan, keamanan tempat kerja dan hal-hal sejeni. Tetapi juga kerena tempat kerja dikaitkan seperti tempat tinggal karyawan sehingga kondisi kerja akan tergantung dengan unsur sosial dalam organisasi untuk menyokong efektifitas, efisiensi, dan produktivitas kerja.
Menurut Nitisemoto(2000:184) yang menjadi indicator-indikator kerja adalah sebagai berikut:
a. Hubungan kerja antar karyawan, saling menjaga hubungan kerja yang baik antar sesama karyawan.
b. Hubungan kerja yang baik antara karyawan dan atasan.
Serta suasana atau lingkungan kerja yang baik, menjaga makna pekerjaan, pengembangan diri dan juga promosi.
D. Kinerja karyawan Pengertian kinerja
Adapun para ahli memiliki pendapat dari sudut pandang yang berbeda mengenai definisi pengertian kinerja. Berikut mencantunkan pengertian kinerja menurut beberapa para ahli, yaitu sebagai berikut:
Prabu Anwar Mangkunegara(2015:24) mengemukakan kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dan diukur secara kuantitas dan kualitas dalam melaksanakan tugas pekerjaannya sesuai dengan tanggungan pekerjaan yang diberikan kepadannya.
Hadikusuma S.P Hasibuan (2017:5) kinerja merupakan suatu hasil kerja yang telah dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya yang telah diembankan kepadanya dimana didasarkan atas kesungguhan, kecakapan, waktu, serta pengalaman.
Widodo (2018:11) kinerja adalah tingkatan pencapaian hasil dari pelaksanaan pekerjaan atau tugas tertentu.
Berdasar definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan kinerja ialah salah satu faktor keberhasilan untuk penentuan pencapaian pekerjaan atau tugas seorang individua atau kelompok disaat telah melakukan pekerjaan atau tugasnya sesuai dengan tanggungan pekerjaan atau tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya.
Faktor-faktoryang mempengaruhi kinerja
Menurut Kasmir (2016:10) dibawah ini merupakan faktor – faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian kinerja :
a. Kemampuan dan Keahlian
Merupakan skill yang dimiliki seseorang dalam melakukan suatu
pekerjaan. Semakin memiliki kemampuan dan keahlian maka akan dapat menyelesaikan pekerjaannya secara benar, sesuai dengan yang telah ditetapkan.
c. Pengetahuan
Seseorang yang memiliki pengetahuan tentang pekerjaan secara baik akan memberikan hasil pekerjaan yang baik.
c. Rencana Kerja
Merupakan rancangan pekerjaan yang akan memudahkan dalam
mencapai tujuannya. Jika sesuatu pekerjaan memiliki rancangan yang baik , maka akan memudahkan untuk menjalankan pekerjaan tersebut
secara tepat dan benar.
d) Kepribadian
Kepribadian seseorang atau karakter yang dimiliki seseorang setiap orang memiliki kepribadian atau karakter yang berbeda satu dengan yang lainnya. Seseorang yang memiliki kepribadian atau karakter yang baik akan melakukan pekerjaan yang sungguh – sungguh penuh tanggung jawab sehingga hasil pekerjaan juga baik.
e) Lingkungan Kerja
Merupakan suatu atau kondisi sekitar lokasi tempat bekerja. Lingkungan kerja dapat berupa ruangan,sarana dan prasaran, serta hubungan kerja
dengan sesame rekan kerja.
6. Penelitian Terdahulu
penelitian Judul penelitian Varible peneliti Metode Kesimpulan Lince
Marcellina Hutabarat 1) Marudut Sianturi 2) dan Nikous Soter Sihombing 3) Universitas Darma Agung, Medan 1,2,3)
PENGARUH LINGKUNGAN DAN
KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI POLITEKNIK PARIWISATA MEDAN
Lingkungan kerja
Kepuasan kerja
Menggunakan simple random sampling
Variable penelitian berpengaruh 46% terhadap kinerja karyawan sisanya oleh faktor-faktor lain.
A.Aji Tri Budianto dan Amelia Katini
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA
TERHADAP KINERJA
PEGAWAI PADA PT
PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) Tbk SBU DISTRIBUSI WILAYAH I JAKARTA
Lingkungan kerja
Menggunakan metode sampling jenuh dan mengambil dari 50 orang sebagai sample
Lingkungan kerja memiliki pengaruh yang kuat dan positif sehingga signifikan terhadap kinerja karyawan
Lyta
Lestary1* dan Harmon2
PENGARUH LINGKUNGAN DAN
KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI POLITEKNIK PARIWISATA MEDAN
Lingkungan kerja
Kepuasan kerja
Jenis penelitian adalah mix method, sedangkan penentuan sample dan informan menggunakan metode purposive sampling
Disimpulkan lingkungan kerja benar memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan
Kasmawati PENGARUH
LINGKUNGAN KERJA
Lingkungan
kerja Pengambilan
sample menggunakan
Disimpulkan bahwa lingkungan
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.
SERMANI STEEL MAKASAR
metode sample jenuh dengan sample sebanyak 80 orang
kerja
berpengaruh terhadap kinerja karyawan
Rodi Ahmad Ginanjar
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA KABUPATEN SLEMAN
Lingkungan kerja
Pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner (angket),
interview (wawancara), observasi (pengamatan), dan
penggabungan ketiganya
Lingkungan kerja terdapat hubungan yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan yaitu sebesar 41%
lainnya dipengaruhi faktor-faktor lain.
7. Kerangka Pikir
Lingkungan kerja (x) berpengaruh terhadap kinerja karyawan (y)
Dalam penelitian ini terdapat vatiabel penelitian dengan pembahasan sebagai berikut : a. Lingkungan kerja fisik dan non-fisik sebagai variable independent
b. Kinerja karyawan(y) sebagai variable dependen
8. Definisi Operasional
Berikut adalah definisi operasional yang menjelaskan definisi operasional yang akan digunakan untuk penelitian.
Nama Definisi konseptual Definisi operasional Indikator Item pernyataan
LINGKUNGAN KERJA FISIK(X1)
KINERJA KARYAWAN (Y)
LINGKUNGAN KERJA NON FISIK(X2)
variabel Lingkungan kerja
Lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada di sekeliling pegawai sehingga dapat mempengaruhi
pegawai untuk
mendapat rasa
nyaman, aman rasa puas dalam melakukan dan menyelesaikan pekerjaan oleh atasan.
(Anam,2018:46)
Lingkungan kerja adalah segala yang ada di sekitar pegawai yang dapat mempengaruhi
pegawai dalam
menjalankan pekerjaan
yang diberikan
kepadanya misalnya
dengan adanya
penerangan yang
memadai, adanya air conditioner(AC) dan sebagainya.(Nitisemito dalam Nuraini, 2013:
97)
Lingkungan kerja fisik:
a.Sirkulasi udara di tempat kerja
b. Cahaya/penerangan di tempat kerja
c. Suhu/temperature di tempat kerja
d. Kelembapan udara di tempat kerja
e. Tata warna di tempat kerja
f. Keamanan di tempat kerja
Lingkungan kerja non- fisik:
a.hubungan kerja antar pegawai dan atasan.
b. hubungan kerja antar pegawai
c. kemepuan
beradaptasi dan urutan kerja yang baik
1. keseuaian
sirkulasi udara di tempat kerja
2.keseuaian
Cahaya/penerangan di tempat kerja 3. kesesuaian suhu/temperature di tempat kerja
4. kesesuaian kelembapan udara di tempat kerja 5. kesesuaian tata warna di tempat kerja
6.keamanan yang memadai di tempat kerja
7. hubungan kerja antar pegawai dan atasan terhadap kinerja pegawai 8.hubungan kerja antar pegawai terhadap kinerja pegawai
8. kemampuan beradaptasi dan urutan kerja yang baik terhadap kinerja pegawai
9. pengaruh
lingkungan kerja fisik yang baik terhadap kinerja pegawai
9. Metode Penelitian a. Objek dan lokasi
Objek dalam penelitian ini yaitu Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang, berlokasi di Jl Tirto Agung, Pedalangan, Kec. Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah 50268
b. Populasi, sampel.
1. Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2011: 215) Populasi adalah wilayah generalisasi yang mencakup subjek/objek yang memiliki karakteristik dan kuantitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti guna untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
2. Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2011:81) sampel adalah bagian dari karakteristik dan jumlah yang dimiliki populasi tersebut. Sampel yakni unsur dari popilasi yang diambil dari Sebagian data yang telah mewakili seluruh populasi.
10. Metode Pengumpulan Data Sumber data
Dalam penelitian ini jenis sumber data yang digunakan adalah sumber data primer.
Sugiyono (2016), menurut Sugiyono sumber data primer adalah sebuah data yang langsung didapatkan dari sumber dan diberi kepada pengumpul data atau peneliti. Ada pula pendapat menurut Sugiyono, sumber data primer adalah wawancara dengan subjek penelitian baik secara observasi ataupun pengamatan langsung.
11. Teknik Pengumpulan Data A. Kuesioner
Sugiyono (2019:2) mengemukakan bahwa Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.
Penelitian ini menggunakan Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan skala yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu skala likert. Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam angket dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Dimana nanti responden akan diminta untuk mengisi pertanyaan dalam skala likert pada jumlah skala yang ditentukan. Dengan keterangan sebagai berikut:
No Pilihan Skor
1 Sangat Setuju: SS 5
2 Setuju : S 4
3 Kurang Setuju : KS 3
4 Tidak Setuju : TS 2
5 Sangat Tidak Setuju : STS 1
B. Observasi
Observasi adalah cara lebih efektif dalam menggunakan dengan melengkapi kegiatan observasi itu dengan menyediakan format atau blangko pengamatan sebagai instrument observasi.
C. Dokumentasi
Dokumentasi juga penting untuk menemukan data (informasi) yang diperlukan dalam penelitian. Meskipun data (informasi) yang didapat dari dokumentasi ini klasifikasinya bukan data primer, tetapi masuk dalam klasifikasi data sekunder.
11. Teknik Analisis Data A. Uji validitas
Sudjana (2004) Validitas merupakan suatu ketepatan alat penilaian mengenai konsep yang dinilai. Dengan begitu dapat benar-benar melakukan penilaian terhadap apa yang harus dinilai tersebut.
B.Uji reabilitas
Menurut Sudaryono reabilitas merupakan Sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat diipercaya, di dalam hal ini suatu hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama, diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama, selama aspek yang diukur dari dalam diri subjek belum atau tidak berubah.Alat ukur dikatakan reliable jika menghasilkan hasil yang sama meskipun dilakukan pengukuran berkali – kali. SPSS memberikan untuk mengukur reliabilitas dengan uji sebagai berikut :
1. Jika nilai koefisien realibilitas > 0,60 maka instrument yang diuji adalah reliable 2. Jika nilai koefisien realibilitas <0,60 maka instrument yang diuji adalah tidak reliable
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A. J., Mappamiring, & Mustari, N. (2022). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulukumba. Kajian Ilmiah Mahasiswa Admnistrasi Publik, 3(1), 287–298.
Bukit, B., Malusa, T., & Rahmat, A. (2017). Pengembangan Sumber Daya Manusia. In Zahir Publishing.
Febrianti, W. A. (2022). Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Non Fisik Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Gowa. In JDM - Jurnal Dinamika Manajemen (Vol. 3, Issue 2).
Hutabarat, L. M., Sianturi, M., & Sihombing., N. S. (2019). Pengaruh Lingkungan Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Politeknik Pariwisata Medan. Jurnal Ilmiah Socio Secretum, 9(2), 240–249.
http://jurnal.darmaagung.ac.id/index.php/socio/article/view/355
Lamin. (2017). Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kinerja Karyawan PT. Surya Perdana Agung Pekanbaru. Laboratorium Penelitian Dan Pengembangan FARMAKA TROPIS Fakultas Farmasi Universitas Mualawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, April, 5–24. https://ekobis.stieriau-akbar.ac.id/index.php/Ekobis/article/download/46/44 Maharani, L. (2020). Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Dan Non Fisik Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan (Studikasus Pada Karyawan Pt.Dinamika Buah Nusantara).
Norianggono, Y. C. P., Hamid, D., & Ruhana, I. (2017). Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Non Fisik Terhadap Kinerja Karyawan Telkomsel Area III Jawa-Bali. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 8(2), 1–10.
Novriani Gultom, H., & Nurmaysaroh. (2021). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Transekonomika: Akuntansi, Bisnis Dan Keuangan, 1(2), 191–198.
https://doi.org/10.55047/transekonomika.v1i2.36
Susanti, & Mardika, N. H. (2021). Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pt Sat Nusapersada Tbk. SCIENTIA JOURNAL : Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 3.
https://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/scientia_journal/article/view/3066