LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN AIR-AIR LIMBAH DAN PEMANFAATAN ULANG
Disusun oleh:
KELOMPOK 1C
DYNY NAYLY AJDAR 20/456332/TK/50462
RIFQI WIBISONI 20/456353/TK/50483
ANNISA ELSYAFIRA 20/463540/TK/51532
EMANUELLA ADELIA 20/463552/TK/51544
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
2022
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN AIR-AIR LIMBAH DAN PEMANFAATAN ULANG
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1C
DYNY NAYLY AJDAR 20/456332/TK/50462
DISETUJUI OLEH :
Dosen Pengampu Asisten
Dr. Ir. Budi Kamulyan, M.Eng.
Tgl. 10 November 2022
Kenneth P.
Tgl. 7 November 2022
LEMBAR ASISTENSI
PENGOLAHAN AIR-AIR LIMBAH DAN PEMANFAATAN UALANG
Kelompok : 1 C
Asisten : Kenneth Prijadi
No Tanggal Kegiatan Anggota Kelompok
Paraf Asisten
NIM Nama Paraf
1. Jumat, 16 September
2022
Asistensi Umum
50462 50483 51532 51544
Dyny Nayly A.
Rifqi Wibisono Annisa Elsyafira
Emanuella Adelia Kenneth Prijadi
2. Sabtu, 17
September 2022
Pretest
50462 50483 51532 51544
Dyny Nayly A.
Rifqi Wibisono Annisa Elsyafira
Emanuella Adelia Kenneth Prijadi
3.
Sabtu, 17 September
2022
Asistensi 1
50462 50483 51532 51544
Dyny Nayly A.
Rifqi Wibisono Annisa Elsyafira
Emanuella Adelia Kenneth Prijadi
4.
Selasa, 20 September
2022
Praktikum Bab 2 Pengolahan
Air Limbah
50462 50483 51532 51544
Dyny Nayly A.
Rifqi Wibisono Annisa Elsyafira
Emanuella Adelia Kenneth Prijadi
5.
Senin 17, Oktober
2022
Asistensi 2
50462 50483 51532 51544
Dyny Nayly A.
Rifqi Wibisono Annisa Elsyafira
Emanuella Adelia Kenneth Prijadi
KORPS ASISTEN TEKNIK SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA
Sekretariat: Jalan Grafika 2 Yogyakarta 55281 telp (0274)545675
6.
Senin, 17 Oktober
2022
Asistensi 3
50462 50483 51532 51544
Dyny Nayly A.
Rifqi Wibisono Annisa Elsyafira
Emanuella Adelia Kenneth Prijadi
7.
Selasa, 18 Oktober
2022
Praktikum Bab 3 Daya Resap
Tanah
50462 50483 51532 51544
Dyny Nayly A.
Rifqi Wibisono Annisa Elsyafira
Emanuella Adelia Kenneth Prijadi
8.
Jumat, 21 Oktober
2022
Praktikum Bab 1 Penjernihan
Air
50462 50483 51532 51544
Dyny Nayly A.
Rifqi Wibisono Annisa Elsyafira
Emanuella Adelia Kenneth Prijadi
9.
Pengecekan, Pengumpulan,
dan Finalisasi Laporana
50462 50483 51532 51544
Dyny Nayly A.
Rifqi Wibisono Annisa Elsyafira
Emanuella Adelia Kenneth Prijadi
10.
Sabtu, 12 November
2022
Posttest
50462 50483 51532 51544
Dyny Nayly A.
Rifqi Wibisono Annisa Elsyafira
Emanuella Adelia Kenneth Prijadi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang mana telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Tugas Praktikum dan juga laporan praktikum mata kuliah Pengolahan Air-Air Limbah dan Pemanfaatan Ulang. Tujuan dari tugas ini sendiri adalah untuk memenuhi Tugas Praktikum untuk memberikan kami tambahan ilmu Pengolahan Air-Air Limbah dan Pemanfaatan Ulang dimana menjadi salah satu poin materi untuk menjadi seorang engineer saat sudah masuk di dunia pekerjaan terutama dalam dunia kerja ketekniksipilan.
Terimakasih kami ucapkan kepada pihak-pihak yang sudah terlibat secara langsung dalam Tugas Praktikum Pengolahan Air-Air Limbah dan Pemanfaatan Ulang ini, ucapan khusus kami berikan kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Budi Kamulyan, M.Eng., selaku dosen mata kuliah Pengolahan Air-Air Limbah dan Pemanfaatan Ulang,
2. Orangtua yang telah memberikan dukungan kepada kami,
3. Saudara Kenneth Prijadi selaku asisten dosen Praktikum Pengolahan Air-Air Limbah dan Pemanfaatan Ulang yang selalu mendampingi kami dalam pengerjaan Tugas Praktikum Pengolahan Air-Air Limbah dan Pemanfaatan Ulang hingga Laporan Tugas Praktikum Pengolahan Air-Air Limbah dan Pemanfaatan Ulang.
4. Rekan-rekan sekalian atas kerjasamanya dalam Tugas Praktikum Pengolahan Air-Air Limbah dan Pemanfaatan Ulang dan juga penyusunan laporan.
Kami tahu bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan yang kami lakukan akibat keterbatasan pengetahuan dan juga kemampuan yang kami miliki.
Sehingga kami membutuhkan kritik dan juga saran dari para pembaca untuk saran menyempurnakan serta memperbaiki kesalahan yang ada dalam laporan dan semoga laporan kami bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 3 November 2022 Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul Lembar Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi
BAB I Percobaan Penjernihan air 1.1 Maksud dan Tujuan 1.2 Dasar Teori
1.3 Alat / Instalasi dan Bahan 1.4 Pelaksanaan
1.5 Data 1.6 Hitungan 1.7 Pembahasan
1.8 Kesimpulan dan Saran 1.9 Lampiran
BAB II Percobaan Pengelolaan Air Limbah 2.1 Maksud dan Tujuan
2.2 Dasar Teori
2.3 Alat / Instalasi dan Bahan 2.4 Pelaksanaan
2.5 Data 2.6 Hitungan 2.7 Pembahasan
2.8 Kesimpulan dan Saran 2.9 Lampiran
BAB III Pecobaan Daya Resap Tanah 3.1. Maksud dan Tujuan 3.2. Dasar Teori
3.3. Alat / Instalasi dan Bahan 3.4. Pelaksanaan
3.5. Dasar 3.6. Hitungan 3.7. Pembahasan
3.8. Kesimpulan dan Saran 3.9. Lampiran
Daftar Pustaka
BAB I
PERCOBAAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH
1.1 Maksud dan Tujuan
Mengadakan percobaan penjernihan air untuk keperluan penyediaan air bersih. Percobaan dilakukan dengan menggunakan instalasi penjernihan air sederhana.
1.2 Dasar Teori
Berkaitan dengan karakteristik air, maka teknologi yang diterapkan akan berbeda pula. Menurut sifat sifat pengolahannya, dapat dibedakan atas :
a. Pengolahan fisik (penyaringan bahan kasar, aerasi, pencampuran, flokulasi, sedimentasi, dan filtrasi)
b. Pengolahan kimiawi (koagulasi, desinfeksi, pelunakan air, abseorbsi, dan oksidasi)
c. Pengolahan khusus (penghilangan bau dan rasa, pembuatan besi dan mangaan, pembuatan garam)
Sedangkan bila ditinjau maksudnya, maka pengolahan air dimaksudkan untuk :
a. Penghilangan kekeruhan, warna, rasa, dan bau b. Penghilangan unsur Fe dan Mn
c. Penghilangan karbon dioksida agresif d. Penghilangan kesadahan
e. Penghilangan bakteri pathogen
Instalasi ini menggunakan peralatan dan bangunan yang sederhana sehingga biaya pembangunannya relatif murah. Instalasi ini sesuai untuk penduduk pedesaan di dataran rendag, apabila sulit didapatkan air bersih. Debit air bersih yang dihasilkan 1 – 2 liter/detik, sehingga satu instalasi dapat mensuplai air untuk 1000 – 2000 orang (asumsi 1 liter/detik untuk 1000 orang)
Instalasi yang dimaksud berupa bangunan yang terdiri dari bak pengendap pendahuluan, saluran pencampur, saluran pengendap, saringan pasir cepat, dan bak tando. Adapun perlengkapan yang diperlukan adalah bak larutan tawas dan pompa air.
1.3 Alat/Instalasi dan Bahan
1.3.1 Alat/Instalasi dan Bahan di Instalasi
Gambar 1.1 Denah Instalasi
Keterangan:
I : Bak Pengendapan pendahuluan → mengendapkan material kasar Ia : Bak Kontrol → mengontrol aliran dan mengendapkan material
kasar yang masih terbawa dari bak pengendapan pendahuluan Ib : Bak Kontrol Debit → mengontrol debit aliran agar sesuai
Ic : Drum Larutan Tawas → untuk mengalirkan tawas ke aliran sesuai debit yang direncanakan
II : Saluran Pencampur → mencampurkan tawas pada aliran IIIa : Bak Antara → transit sementara aliran
III : Bak Pengendapan Akhir → mengendapakan partikel halus IV : Bak Filter Pasir Cepat → menyaring air dari partikel yang masih
terbawa dan tidak bisa mengendap
Tabel 1.1 Gambar, Nama, dan Fungsi Alat dan Bahan di Instalasi
No Gambar Nama Fungsi
1 Pompa air dan
selang Untuk mengalirkan air
2 Drum larutan
tawas (instalasi)
Untuk menyimpan larutan tawas
3 Mistar ukur
(ukur debit)
Untuk mengukur dimensi panjang
4 Pelampung
(ukur debit)
Untuk mengukur kecepatan aliran
5 Stopwatch
(ukur debit)
Untuk mengukur waktu
6 Air
sungai/selokan Sampel Uji
1.3.2 Alat/Instalasi dan Bahan di Laboratorium
Tabel 1.2 Gambar, Nama, dan Fungsi Alat dan Bahan di Laboratorium
No Gambar Nama Fungsi
1 Flokulator Untuk melakukan jar
test
2 Botol sampel Untuk menyimpan
sampel
3 Gelas ukur Untuk mengukur
volume
4 Tabung reaksi Untuk tempat
terjadinya reaksi
5 Pipet tetes Untuk memindahkan
larutan
6 Beaker glass Untuk menempatkan
larutan
7 Pengaduk Untuk mengaduk larutan
8 pH-meter Untuk mengukur
tingkatan pH air
9 DHL meter Untuk mengukur daya
hantar listrik air
10 Turbidimeter Untuk mengukur
kekeruhan air
11 Tawas Untuk menjernihkan
sampel uji
12 Aquades Untuk melarutkan
larutan
13 Larutan standar
Fe
Untuk membandingkan
kandungan Fe
14
Larutan Asam Sulfat (H2SO4
4 N)
Untuk pendukung uji tes kadar Fe
15
Larutan Kalium Permangat (KMnO4 0,1 N)
Untuk pendukung uji tes kadar Fe
16
Larutan Amonium
Rodanida (NH4NCS 20%)
Untuk pendukung uji tes kadar Fe
1.4 Pelaksanaan
1.4.1 Pengoperasian instalasi penjernihan air a. Air sungai dipompa ke bak pengendap awal
b. Menentukan debit aliran pada saluran pengaduk dan saluran pengendapan, dengan cara mengukur dimensi (luas tampang basah) saluran dan mengukur waktu tempuh pelampung untuk jarak 1 m sepanjang saluran
c. Tentukan debit larutan tawas dari hasil pengukuran debit aliran pada saluran dan dosis optimum larutan tawas pada jar test
d. Kran pada drum tawas diatur sedemikian rupa dengan trial and error dengan cara mengukur waktu pengisian larutan ke dalam gelas ukur, sehingga diperoleh debit larutan tawas yang diinginkan
e. Proses pengadukan akan terjadi di saluran pencampur dan diendapkan di saluran pengendapan
f. Dalam selang waktu sepuluh menit (menit ke 0, 10, 20, 30) ambil sampel pada tempat tempat yang telah ditentukan
g. Ukur pH, DHL, dan kekeruhan air pada tiap tiap sampel berturut turut dengan menggunakan pH-meter, DHL meter dan Turbidimeter
1.4.2 Pemeriksaan di laboratorium Kandungan
a. Pembuatan larutan standar Fe
1) Isilah 5 tabung reaksi masing masing denan 10 ml aquadest
2) Tambahkan larutan Fe standar berturut turut sebanyak 0,1,2,3,4 tetes ke dalam tiap tabung reaksi
3) Tambahkan lima tetes larutan H2SO4 4 N dan lima tetes larutan KMnO4 0,1 N ke dalam tiap tabung reaksi sehingga berwarna merah muda
4) Tambahkan lima tetes larutan NH4CNS 20% pada tiap tabung, sehingga warna merah muda hilang dan timbul deretan larutan yang warnanya dari jernih ke coklat kekuningan yang bergradasi sesuai dengan kandungan Fe yang ditambahkan
b. Pemeriksaan Sampel
1) Siapkan tabung reaksi sesuai jumlah sampel yang akan diperiksa dan isi tiap tabung reaksi dengan 10 ml
2) Tambahkan lima tetes larutan H2SO4 4 N dan lima tetes larutan KMnO4 0,1 N ke dalam tiap tabung reaksi sehingga berwarna merah muda. Jika warna merah muda hilang tambahkan beberapa tetes KMnO4 0,1 N hingga warna menjadi stabil
3) Tambahkan lima tetes larutan NH4CNS 20% pada tiap tabung, sehingga timbul warna kuning atau coklat atau jernih, dan bandingkan dengan larutan standar
4) Kandungan Fe dalam larutan dapat diketahui dari perbandingan dengan larutan standar, hitung kandungan Fe dalam satuan mg/l
Bagan Alir Pelaksanaan Pengoperasian Instalasi
Gambar 1.2 Bagan Alir Pengoperasian Instalasi
Bagan Alir Percobaan Pemeriksaan Fe
Gambar 1.3 Bagan Alir Pemeriksaan Fe
Bagan Alir Pemeriksaan Sampel
Gambar 1.4 Bagan Alir Pemeriksaan Sampel
BAB II
PERCOBAAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH
2.1 Maksud Percobaan
Maksud percobaan adalah mengadakan percobaan pengolahan air limbah domestik dengan menggunakan instalasi Tripikon-s. Tripikon-S dapat dipakai untuk menangani limbah organik dari rumah tangga, maupun limbah organik lainnya, dan untuk mengetahui perbedaan antara kandungan organik limbah yang masuk dan keluar sehingga dapat digunakan untuk menilai efektifitas alat tersebut.
2.2 Dasar Teori
Penanganan limbah rumah tangga saat ini dirasakan semakin sulit terutama di daerah pemukiman padat dan di daerah rawa dan sungai/selokan. Tangki septik konvensional yang cukup efisien sebagai prasarana penyehatan lingkungan sulit dibuat untuk daerah-daerah tersebut karena tiadanya lahan atau karena lahan yang selalu tergenang air.
Bertempat di laboratorium Teknologi Tradisional Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Hardjoso Prodjopangarso telah menemukan salah satu alternatif teknik penanganan limbah domestik dan limbah rumah tangga yang murah dan mudah pembuatannya yang disebut dengan “TRIPIKON-S” singkatan dari Tri (tiga) Pi (pipa) Kon (konsentris) - S (septik).
Konstruksi Tripikon-S terdiri dari tiga buah pipa konsentris dengan prinsip kerja proses perombakan yang serupa dengan tangki septik konvensional. Limbah padat dan cair masuk melalui pipa kecil dan mengalami perombakan di dalam pipa sedang. Bagian atas dari pipa sedang merupakan tempat terjadinya proses aerobik, bagian tengah merupakan lintasan, dan bagian bawah merupakan tempat terjadinya proses anaerobik.
Selama melintas di pipa tengah, limbah akan terurai menjadi gas, air, dan lumpur mineral. Pada tangki septik konvensional, lintasan terjadi secara
horisontal, sedangkan pada Tripikon-S lintasan terjadi secara vertikal. 13 Bagian pertama lintasan adalah ke bawah dan bagian kedua adalah di atas.
Waktu melintas sekurang-kurangnya 3 hari.
2.3 Alat/Instalasi dan Bahan
2.3.1 Alat / Instalasi dan Bahan di Instalasi Tabel 2.1 Alat dan Bahan di Instalasi
No. Gambar Nama Fungsi
1. Instalasi
Tripikon-s
Menangani limbah organik dari rumah tangga maupun limbah
organik lainnya
2. Ember limbah Mengambil dan
menampung limbah
2.3.2 Alat/Instalasi dan Bahan di laboratorium Tabel 2.2 Alat dan Bahan di Laboratorium
No. Gambar Nama Fungsi
1. Gelas Bekker Sebagai wadah larutan
2. Termometer Mengukur suhu sampel
uji
3. pH stick Mengukur pH
4. DHL meter Mengukur daya hantar
listrik
5. Gayung Mengambil air limbah
6. Gelas ukur Sebagai wadah
pengenceran
7. Buret dan statif Untuk titrasi larutan
KMnO4 0,01 N
8. Pipet tetes Mengambil contoh uji
dan larutan
9. Pengukur waktu Mengukur waktu
10. Kompor Sebagai pemanas
11 Air simulasi limbah
Sebagai air baku dalam percobaan air limbah
12 Botol Semprot
dan Aquades
Sebagai pengencer sampe air limbah
13 Larutan H2SO4
8 N
Reagen dalam pengujian kadar zat
organik
14 Larutan KMnO4
0,01 N
Reafen dalam pengujian kadar zat
organik
15 Larutan Asam
Oksalat 0,01 N
Reagen dalam pengujian kadar zat
organik
2.4 Pelaksanaan
2.4.1 Pengoperasian Instalasi a. Pemasukan limbah
Limbah dimasukkan sebanyak 1/3 dari volume Tripikon- S ke dalam Tripikon-S lewat bowl. Limbah yang ada di dalam instalasi yang sudah mengeram tiga hari akan keluar dengan adanya limbah baru yang dimasukkan.
b. Pengambilan sampel
Limbah yang akan dimasukkan diambil sebagai sampel inlet.
Limbah yang keluar dari tripikon diambil sebagai sampel outlet. Masing-masing sampel diukur nilai atau kandungan parameternya seperti berikut.
1) pH 2) DHL 3) Suhu 4) Warna 5) Bau
6) Total dissolved solids (TDS)
Bagan Alir Pelaksanaan Pengoperasian Instalasi
Gambar 2.1 Bagan Alir Pelaksanaan Pengoperasian Instalasi
2.4.2 Pemeriksaan di laboratoriun
Kandungan bahan organik sebagai KMnO4
a. Ambil 2 ml sampel dari sampel inlet, masukkan ke dalam gelas ukur 100 ml. Tambah aquadest hingga menjadi 100 ml (pengenceran 50 kali)
b. Sampel yang telah diencerkan dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer yang telah bebas dari bahan organik, tambahkan 5 ml H2SO4 4N,
c. Tambahkan KMNO4 0,01N dengan buret hingga larutan menjadi merah muda,
d. Panaskan dengan kompor hingga mendidih
e. Tambahkan 10 ml KMN04 0,01 N, panaskan lagi selama 10 menit,
f. Tambahkan 10 ml Asam oksalat 0,01 N, larutan menjadi bening
g. Dalam kondisi masih panas, lakukan titrasi dengan KMnO4 0,01 N hingga warna jambon yang timbul tidak larut lagi (tidak hilang). Catat berapa ml KMnO4 0,01 N yang keluar dari buret sebagai t.
Bagan Alir Pelaksanaan Pemeriksaan di Laboratorium
Gambar 2.2 Bagan Alir Pelaksanaan Pemeriksaan di Laboratorium
BAB III
PERCOBAAN DAYA RESAP TANAH
3.1 Maksud Percobaan
Maksud dari percobaan ini adalah untuk menghitung nilai koefisien permeabilitas tanah, yang kemudian dapat digunakan untuk menentukan kecepatan resapan tanah dan volume peresapan tanah. Melalui hasil tersebut, kita kemudian dapat menentukan kemampuan tanah sebagai alat penyaringan.
3.2 Dasar Teori
Permeabilitas tanah adalah daya rembesan air dalam tanah. Setiap jenis tanah mempunyai nilai permeabilitas yang berbeda tergantung pada besar pori antar butir tanah. Besar pori antar butir tergantung dari diameter butir tanah dan kepadatannya. Ditinjau berdasarkan kemampuannya dalam meresapkan air, tanah dibedakan jenisnya atas :
a. Tanah permeable
Tanah permeable adalah tanah yang mudah dilalui air, atau tanah yang permeabilitasnya besar, misalnya tanah pasir.
b. Tanah impermeable
Tanah impermeable adalah tanah yang sukar dilalui air, misalnya tanah liat.
Aliran air dalam tanah hampir selalu berjalan secara linear. Garis yang ditempuh merupakan garis dengan bentuk teratur (smooth curve) . Dalam hal ini kecepatan aliran dalam tanah mengikuti hukum D’arcy. Menurut hukum D’arcy, kecepatan air berbanding lurus dengan koefisien permeabilitas tanah dan gradien hidrolik.
V = K × i k = V/ i
i = h / L
Dengan : V = Kecepatan air ( l/dt )
k = Koefisien permeabilitas tanah ( l/dt )
i = Gradien Hidrolik
Ditinjau dari keadaan penyerapan :
1. Pada waktu dt detik maka air turun = dt × cm 2. Volume air akan berkurang = a × dt × cm 3. Debit air yang keluar :
Q = A × V Ditinjau dalam dt detik :
Qdt = A × V × dt
= A × k × I × dt
= A × k × ℎ 𝐿⁄ × dt Maka :
K = 𝑑
2𝐿
𝐷2𝑡× 𝑙𝑛ℎ1
ℎ2…………..(cm/dt)
Nilai K pada rumus diatas merupakan konstanta untuk tanah tertentu. Hukum D’arcy tidak berlaku apabila kondisi tanah terdiri dari bahan-bahan yang berbutiran kasar, hal ini dapat mengakibatkan pengaliran air tidak lancar.
2.1 Alat/Instalasi dan Bahan
Tabel 3.1 Alat dan Bahan
No. Gambar Nama Fungsi
1. Field Capacity
Meter
Mengukur kejenuhan tanah
2. Tabung kaca/plastik
Mencegah rembesan dan kebocoran air pada
saat percobaan
3. Tabung
alumunium
Penyangga tabung kaca/plastik
4. Stopwatch Mengukur waktu
5. Gayung Memasukkan air ke
tabung kaca/plastik
6. Mistar
Mengukur dimensi tabung kaca/plastik dan
tabung alumunium
7. Botol
Membawa air untuk menyiram tanah yang
kurang jenuh
3.3 Pelaksanaan
a. Alat dipersiapkan untuk dibawa ke lokasi percobaan.
b. Air diisi didalam ember secukupnya.
c. Dilakukan pengukuran diameter tabung aluminium (D) dan tabung kaca (d).
d. Ditentukan tanah yang akan diperiksa permeabilitasnya.
e. Tanah disiram sebagai media percobaan hingga kenyang air (untuk mengetahui tanah kenyang air diukur dengan field capacity meter).
Diukur kejenuhan hingga > 70%.
f. Dimasukkan tabung ke dalam tanah, ukur kedalamannya kemudian cek kekenyangannya.
g. Diberi karet pada kaca dan memasang diatas tabung aluminium.
h. Diukur jarak dan permukaan tanah hingga titik mulai perhitungan (h).
i. Dimasukkan air dengan menggunakan gayung ke tabung kaca hingga ketinggian di atas angka 0 ml.
j. Digunakan stopwatch pada saat air tepat pada angka 0 ml hingga permukaan air turun sebesar 10 cm (c).
k. Dicatat waktu yang diperlukan untuk meresapkan air sebanyak 10 cm.
l. Diulang percobaan ini hingga 12 kali dengan prosedur yang sama dengan nomor 9 diatas.
Bagan Alir Pelaksanaan
Gambar 3.1 Bagan Alir Pelaksanaan