TUGAS 1 PENGANTAR KOMPUTER 1C
Dosen Pengampu :
Ibu Sayidati Karima, ST, MMSI.
DISUSUN OLEH :
Diska Aprilianis (40223535)
1DA01
PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER DIREKTORAT BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Pengertian E-Commerce
E-commerce adalah semua kegiatan perdagangan yang dilakukan melalui media elektronik. Untuk televisi dan telepon tersedia, tetapi lebih banyak e-commerce terjadi melalui Internet. Perkembangan teknologi, khususnya Internet, mempengaruhi banyak bidang
kehidupan, termasuk ritel. Perdagangan telah berubah dalam hal proses jual beli dan pemasaran produk. Proses perdagangan ini umumnya dikenal sebagai electronic commerce atau
singkatnya e-commerce.
Pengertian e-commerce menurut Laudon & Laudon adalah proses penjualan dan pembelian barang secara elektronik oleh konsumen, yang merupakan transaksi business-to- business dengan perantara computer, yakni menggunakan jaringan komputer.
David Baum (1999) kemudian juga mendefinisikan e-commerce sebagai seperangkat teknologi dinamis dengan bentuk aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan bisnis, konsumen, dan masyarakat melalui e-commerce dalam pertukaran barang, jasa, dan informasi secara
elektronik.
Pemahaman tentang e-commerce ini dapat menyebabkan kesalahpahaman tentang bagaimana sistem e-commerce dan pasar. Istilah e-commerce digunakan untuk menggambarkan semua transaksi yang menggunakan media elektronik.
Sedangkan marketplace sendiri merupakan salah satu model e-commerce dan berperan sebagai perantara antara penjual dan pembeli. Penjual yang berdagang di pasar hanya perlu membeli. Semua aktivitas lain, seperti manajemen situs web, telah diambil alih oleh sebuah platform situs seperti Shopee dan Lazada sebagai dua contoh marketplace.
E-commerce ini menawarkan banyak perubahan terkait proses perdagangan. Jika proses jual beli tradisional membutuhkan pertemuan tatap muka antara pembeli dan penjual, e- commerce tidak lagi membutuhkannya. Pembeli dapat berdagang di berbagai kota tanpa
pertemuan dan berkomunikasi melalui internet. E-Commerce menguntungkan pembeli dan juga penjual. Pembeli lebih hemat biaya dan waktu karena tidak perlu jauh-jauh mencari barang yang dibutuhkan.
Selain kelebihan tersebut, ada juga kekurangannya saat memproses transaksi jual beli melalui Internet. Kerugiannya adalah pembeli tidak dapat melihat barang secara langsung dan memegang bahan dari mana barang tersebut dibuat.
Misalnya, jika seorang pembeli ingin membeli pakaian, citra dan persepsi pembeli tentang pembelian tersebut dapat berbeda dengan produk yang dijual karena tidak dapat memegang dan menyentuh bahan yang digunakannya.
Hal ini menyebabkan kekecewaan di antara pembeli. Dalam hal produk elektronik, pembeli mungkin mengalami kesulitan mengelola garansi, dan metode mengelola garansi tidak jelas. Saat melakukan transaksi online, kepercayaan adalah aset terpenting bagi penjual dan pembeli. Karena mereka tidak pernah bertemu secara langsung. Jika penjual melakukan kesalahan atau kebohongan, pembeli tidak akan percaya.
Jenis- Jenis E Commerce
E-commerce bukan hanya transaksi jual beli online antara penjual dan pembeli. E- commerce dapat dibagi menjadi enam kelompok, diantaranya adalah :
1. Business-to-business (B2B)
B2B adalah Jenis e-commerce di mana satu perusahaan menjual produk atau layanan ke perusahaan lain. Dalam model e-commerce ini, pembeli biasanya memesan barang dalam jumlah banyak. Contoh e-commerce B2B (business to business) Indonesia adalah Ralali.com, IndoTrading.com, Kawan Lama, Electronic City, Indonetwork, dan Mbiz. Bisnis tersebut memiliki platform ecommerce yang khusus menyasar perusahaan dan bekerja dalam lingkungan tertutup. Di Indonesia, model bisnis ecommerce B2B belum tergarap maksimal oleh para pelaku bisnis. Salah satu startup tanah air yang sukses membidik peluang pasar ini adalah MBiz, anak usaha Grup Lippo.
2. Business-to-Consumer (B2C)
Dalam jenis e-commerce ini, perusahaan menjual produk atau layanan kepada konsumen. Secara umum, pelanggan e-commerce B2C hanya terlibat dalam industri ritel. Contoh pemain ecommerce B2C di Indonesia adalah Blibli, Jd.id, dan Lazada.
3. Antar Konsumen (C2C)
Model bisnis ecommerce ketiga adalah C2C (consumer to consumer), yang kemudian terbagi lagi menjadi dua model yaitu marketplace dan classifieds/P2P.
Dalam kategori C2C e-commerce ini, konsumen individu dapat menjual maupun membeli produk dari konsumen lainnya. Bukalapak, Shopee, dan Tokopedia
merupakan beberapa contoh online marketplace yang paling dikenal di Indonesia.
Selain melalui marketplace, kegiatan jual beli juga juga dapat dilakukan secara langsung antar individu, tanpa adanya termasuk dari pihak ketiga. Beberapa contoh platform dengan model bisnis ini adalah OLX, Kaskus, hingga melalui Instagram.
4. Consumer to Business (C2B)
C2B adah tidak seperti B2C. E-commerce C2B adalah sistem di mana seseorang menjual produk atau layanan ke perusahaan. Contoh platform C2B, yakni freelancer, upwork, dan istockphoto.com yang menjadi media bagi para fotografer individu untuk mendapatkan royalti apabila ada yang menggunakan fotonya. Dalam model bisnis ini, individu menawarkan untuk menjual produk atau layanan kepada
perusahaan yang siap membelinya. Misalnya, jika Anda adalah software developer, maka Anda dapat menunjukkan demo software atau keterampilan yang Anda miliki di situs-situs seperti freelancer, upwork, dll. Jika perusahaan menyukai software atau keterampilan Anda, maka perusahaan akan langsung membeli software langsung dari Anda, atau mempekerjakan Anda.
5. Business-to-Government (B2A)
B2A adalah model e-commerce ini mirip dengan B2B, tetapi pelakunya adalah perusahaan dan instansi pemerintah. Sistem B2A menyediakan kesempatan bagi perusahaan swasta untuk mengajukan tender pada proyek, produk pemerintah yang mungkin dibeli/dibutuhkan pemerintah untuk perusahaan mereka. Pemerintah membuka tender lewat proses e-procurement, dimana sektor publik dapat
melakukan tender secara online dan transparan. Sistem e-procurement di Indonesia lebih dikenal dengan LPSE atau Service Pengadaan Dengan Elektronik. Contohnya adalah Accela yang mendukung pemerintah pemerintah dengan konsep perangkat lunak sebagai layanan, dan Qlue.co.id yang menyediakan layanan CRM untuk lembaga pemerintah.
6. Consumer to Government (C2A)
C2A adalah jenis e-commerce yang bekerja seperti C2B. Namun, transaksi dilakukan oleh individu dan lembaga pemerintah. E-commerce dengan model C2A jarang ditemukan di Indonesia. Jenis transaksi yang terjadi biasanya berupa jasa. Contoh
dimana konsumen memberikan layanan kepada pemerintah belum banyak diimplementasikan, karena ini bukan pendekatan yang populer dan bisa dibilang sangat jarang. Contoh yang mungkin bisa terjadi adalah ketika
seorang hacker menawarkan jasanya kepada pemerintah untuk pertahanan terhadap terorisme cyber.
Kelebihan dan Kekurangan E-Commerce
Perkembangan industri e-commerce di Indonesia sangat pesat. Dengan banyaknya pebisnis online, berikut adalah kelebihan dari e-commerce yaitu :
1. Jangkauan Yang Luas
Sebagai pemilik toko tradisional, penjual hanya bisa menghubungi pembeli dari wilayah yang sama. Apakah penjual memiliki situs web e-commerce atau tidak, maka dampaknya akan berbeda. Keuntungan pertama dari e-commerce adalah pembeli di seluruh negeri dapat berdagang di toko Anda.
2. Unlimited Hours Atau Tidak Dibatasi Oleh Waktu
Bisnis di dunia nyata dapat dilakukan 24 jam sehari, tetapi biaya untuk
mendukungnya sangat besar. Pembeli dapat mengakses toko dan berbelanja online, bahkan ketika mereka sedang tidur nyenyak. Manfaat e-commerce tentunya sangat bermanfaat disini bagi kita semua.
3. Biaya Rendah
Biaya pengoperasian instalasi online jauh lebih rendah daripada toko fisik. Paling tidak, perusahaan tidak perlu memikirkan gaji karyawan, sewa gedung, atau tagihan listrik.
4. Tidak Perlu Stok Barang Sendiri
Perusahaan/penjual bisa menjadi seorang dropshipper. Metode pemasaran ini memungkinkan perusahaan untuk menjual saat kehabisan stok. Ketika pesanan tiba, cukup transfer ke produsen barang yang diinginkan.
5. Memproses transaksi dan pengiriman dengan mudah
Dengan tool online, perusahaan tidak perlu khawatir untuk memproses dan
mengirimkan barang. Saat ini terdapat berbagai layanan pembayaran elektronik yang diproses di Internet. Pengiriman juga dapat dilacak secara online.
6. Dapat mempelajari kebiasaan pelanggan
Menjalankan bisnis online tanpa memahami perilaku pelanggan artinya perusahaan menyia-nyiakan investasi dalam bisnis. Saat ini sudah banyak alat analisis yang dapat digunakan untuk memeriksa data toko online, seperti: Google Analitik.
7. Bekerja dari Mana Saja
Seperti yang disebutkan sebelumnya, salah satu manfaat e-commerce adalah selalu dapat diakses. Oleh karena itu, perusahaan dapat menjalankannya dari mana saja dengan perangkat dan koneksi internet yang tepat.
Meskipun menawarkan banyak kelebihan, tak dapat dipungkiri bahwa e-commerce masih memiliki beberapa kekurangan. Beberapa kekurangan e-commerce adalah sebagai berikut:
1. Keterbatasan dalam layanan pelanggan
Keterbatasan layanan pelanggan di e-commerce adalah hal yang terjadi karena interaksi dilakukan secara online melalui email atau live chat, sehingga ketersediaan dukungan pelanggan dapat berkurang dan meningkatkan kemungkinan terjadinya ketidakpuasan pelanggan. Beberapa pelanggan juga mengeluhkan layanan pelanggan yang memakan waktu dan proses yang rumit untuk mengurus pengembalian barang yang tidak sesuai atau klaim kerusakan.
2. Waktu pengiriman produk yang lama
Pengiriman produk yang dilakukan melalui jasa kurir pada e-commerce adalah hal yang memakan waktu lama. Apalagi jika alamat pengiriman terletak di daerah yang sulit dijangkau atau terjadi kendala seperti cuaca buruk atau pengiriman yang terlambat dari pihak jasa kurir. Berbeda dengan toko fisik dimana pelanggan dapat membawa pulang produk yang dibeli secara langsung.
3. Risiko keamanan
Isu keamanan data pribadi dan informasi keuangan pelanggan pada e-commerce adalah hal yang menjadi perhatian utama saat melakukan transaksi online. Selain itu, risiko penipuan dan pemalsuan informasi juga dapat terjadi.
4. Interaksi tatap muka yang terbatas
Interaksi antara pelanggan dan penjual pada e-commerce adalah keterbatasan saat membeli barang secara online. Ditambah lagi pelanggan tidak dapat memegang atau
melihat produk secara langsung sebelum membeli. Hal ini dapat membuat pelanggan sulit untuk menentukan apakah produk tersebut sesuai dengan keinginan atau tidak.
5. Kendala teknis
E-commerce adalah platform yang membutuhkan koneksi internet yang baik dan perangkat yang sesuai seperti laptop, komputer atau smartphone. Jika terjadi kendala teknis seperti gangguan jaringan atau error pada sistem, maka proses transaksi dapat terganggu dan berdampak pada kepuasan pelanggan.