• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1.2 Profesi Akuntan Publik Undang – Undang No

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "2.1.2 Profesi Akuntan Publik Undang – Undang No"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Pengharapan

Penetapan karir seseorang berkaitan dengan pengharapan atau keinginan atas karir yang dipilih. Teori pengharapan (expectancy theory) yang dikemukakan oleh Vroom (1964) menyatakan bahwa yang memotivasi seorang individu melakukan pekerjaannya dengan baik terkait pada ikatan timbal balik antara yang diinginkan dengan yang dibutuhkan dari suatu pekerjaan tertentu. Teori ini menya- takan bahwa orang – orang cenderung mempertimbangkan apa yang didapatkann- ya di masa depan agar dirinya dapat termotivasi (Eldiana, 2018). Mahasiswa akuntansi dalam hal pemilihan karir yang dijalaninya memutuskan dari penghara- pan yang akan diperoleh dari suatu karir tertentu dan kemampuan dari karir terse- but untuk memenuhi kebutuhan yang harus terpenuhi. Pengharapan yang di- peroleh tersebut akan menimbulkan motivasi untuk menggapai tujuan yang ingin digapainya dalam hal penentuan karir seseorang.

2.1.2 Profesi Akuntan Publik

Undang – Undang No. 5 tahun 2011 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa akuntan publik merupakan seseorang yang telah mendapatkan izin untuk mem- berikan jasa atau praktik sesuai dengan Undang – Undang. Undang – Undang No.5 tahun 2011 pasal 3 ayat (3) mengatakan bahwa akuntan publik bisa menye- diakan jasa lainnya yang masih berkaitan dengan akuntansi, keuangan, dan mana- jemen sesuai ketentuan peraturan perundang – undangan. Perizinan akuntan pub- lik akan diberikan oleh Menteri Keuangan berlaku selama lima tahun sejak tang-

(2)

2

gal ditetapkan dan bisa diperpanjang. Apabila berlakunya izin akuntan publik be- rakhir dan tidak bisa diperpanjang maka dinyatakan tidak lagi menjadi akuntan publik serta tidak bisa melakukan jasa – jasa akuntan.

2.1.3 Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Berkarier menjadi Akuntan Publik Minat diartikan sebagai suatu ketertarikan individu akan sesuatu hal, dimana akan membuat individu atau seseorang tersebut menaruh perhatian yang lebih pa- da sesuatu hal yang ia minati (Zaid, 2015). Sedangkan minat mahasiswa, berarti ialah ketertarikan mahasiswa akan suatu aktivitas/pekerjaan yang ia ingin geluti setelah lulus perkuliahan nanti. Dalam penelitian ini, minat mahasiswa tersebut dikaitkan dengan minat mereka untuk menjadi Akuntan Publik saat lulus nanti.

Mahasiswa akuntansi diwajibkan untuk menempuh mata kuliah pengauditan yang merupakan syarat untuk lulus.

Oleh sebab itu mahasiswa diharapkan mengetahui gambaran profesi akuntan publik terkait dengan Penghargaan Finansial yang akan diperoleh, Lingkungan Kerja akuntan publik dan jenjang pendidikan yang harus ditempuh. Setelah menempuh mata kuliah pengauditan, akan muncul berbagai pertimbangan yang akan menumbuhkan atau menciutkan minat yang akan atau telah tumbuh dalam diri mahasiswa untuk menjadi seorang akuntan publik.

2.1.3.1 Indikator-indikator Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Berkarier menjadi Akuntan Publik

Menurut pendapat Fajar (2014) indikator-indikator minat mahasiswa untuk menjadi akuntan publik terbagi menjadi 3 indikator yakni:

(3)

3

1. Minat pribadi untuk menjadi akuntan publik

Minat pribadi, diartikan sebagai karakteristik kepribadian seseorang yang relatif stabil, yang cenderung menetap pada diri seseorang (Renninger, 1996) . Minat pribadi biasanya dapat langsung membawa seseorang pada beberapa aktivitas atau topik yang spesifik. Minat pribadi dapat dilihat ketika seseorang menjadikan sebuah aktivitas atau topik sebagai pilihan untuk hal yang pasti, secara umum menyukai topik atau aktivitas tersebut.

Dengan demikian jika seseorang menyukai aktivitas yang dilakukan akuntan publik maka hal ini akan meningkatkan minat untuk menjadi akuntan publik. Sebaliknya jika seseorang tidak menyukai aktivitas yang dilakukan akuntan publik maka hal ini akan menurunkan minat untuk menjadi akuntan publik.

2. Minat situasi untuk menjadi akuntan publik

Minat situasi merupakan minat yang sebagian besar dibangkitkan oleh kondisi lingkungan (Renninger, 1996). Dengan demikian jika suatu kondi- si lingkungan banyak yang berkarier menjadi akuntan publik maka hal ini akan meningkatkan minat untuk menjadi akuntan publik. Sebaliknya jika kondisi lingkungan sedikit yang menjadi akuntan publik maka hal ini akan menurunkan minat untuk menjadi akuntan publik.

3. Minat dalam ciri psikologis untuk menjadi akuntan publik

Minat dalam ciri psikologi merupakan perpaduan interaksi dari minat pribadi seseorang dengan ciri-ciri minat lingkungan (Renninger, 1996).

Minat dalam hal ini menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari sekedar me- nyukai suatu aktivitas karena seseorang mengetahui lebih banyak

(4)

4

mengenai aktivitas tersebut. Dengan demikian jika seseorang menyukai aktivitas yang dilakukan akuntan publik dan didukung dengan infomasi dari lingkungan sekitar bahwa menjadi akuntan publik mempunyai prospek yang baik maka hal ini akan meningkatkan minat untuk menjadi akuntan publik. Sebaliknya jika seseorang tidak menyukai aktivitas yang dilakukan akuntan publik dan tidak didukung dengan infomasi dari ling- kungan sekitar maka hal ini akan menurunkan minat untuk menjadi akuntan publik. Jadi dapat disimpulkan bahwa indikator yang dapat digunakan dalam penelitian ini terkait minat mahasiswa untuk berkarier menjadi akuntan publik yaitu minat pribadi, minat situasi, dan minat ciri psikologis

2.1.4 Pertimbangan Pasar Kerja

Pertimbangan pasar kerja mencakup ketersiaan lapangan kerja dan keamanan kerja serta akses dalam lowongan pekerjaan dengan mudah (Merdekawati & Sulisty- awati, 2011). Mahasiswa dalam memilih profesi akan lebih memperhatikan pertim- bangan pasar kerja dikarenakan kondisi atau situasi perekonomian yang cenderung buruk sehingga mahasiswa mempertimbangkan pasar kerja baik dalam jangka yang pendek maupun jangka waktu panjang.

Keamanan kerja ialah indikator yang dapat menunjukkan sebuah profesi dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang sehingga profesi yang dipilih bukan han- ya profesi yang sifatnya sementara akan tetapi profesi yang sifatnya dalam kurun waktu yang lama. Karyawan yang memilih karir yang lebih fleksibel bertujuan agar dapat membantu dalam meraih posisi atau kedudukan yang lebih tinggi dari sebe- lumnya. Dalam pemilihan karir yang fleksibel memerlukan pelatihan dan penge- tahuan yang terus dikembangkan. Promosi merupakan sebuah kesempatan yang mana

(5)

5

jenjang atau status yang dimiliki karyawan dapat berpindah secara vertikal yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya dan disertai dengan tanggungjawab yang semakin besar serta imbalan atau gaji yang juga akan semakin besar.

(Harianti & Taqwa, 2017) menyatakan bahwa pasar kerja merupakan ketersedi- aan bagi para tenaga kerja dengan kata lain memenuhi ketersediaan permintaan dan penawaran dalam suatu masyarakat yang mempunyai mekanisme dengan transaksi secara produktif. Pertimbangan pasar kerja mencakup ketersiaan lapangan kerja dan keamanan kerja serta akses dalam lowongan pekerjaan dengan mudah. Keamanan kerja ialah sebuah faktor yang dapat mempengaruhi bertahannya suatu karir dalam kurun waktu yang lama sehingga kasus PHK menjadi lebih kecil.

2.1.5 Finansial

Finansial adalah sebuah penghargaan yang berwujud finansial. Penghar- gaan Finansial tersebut dipertimbangkan dalam pemilihan profesi karena tujuan utama seseorang bekerja adalah memperoleh Penghargaan Finansial. Penghar- gaan Finansial merupakan salah satu alasan bagi seseorang untuk bekerja dan merupakan alasan yang paling penting diantara yang lain seperti untuk berpres- tasi, berafiliasi dengan orang lain, mengembangkan diri, atau untuk mengaktual- isasikan diri. Penghargaan Finansial dipandang sebagai alat ukur untuk menilai pertimbangan jasa yang telah diberikan pegawai sebagai imbalan yang telah di- perolehnya. Menurut penelitian Wudjud (2010) yang termasuk dalam Penghar- gaan Finansial adalah gaji awal yang tinggi, dana pensiun, kenaikan gaji lebih cepat, memperoleh uang lembur, dan mendapat bonus akhir tahun. Jadi dapat disimpulkan Penghargaan Finansial adalah sebuah penghargaan yang berwujud finansial. Penghargaan Finansial tersebut dipertimbangkan dalam pemilihan profesi karena tujuan utama seseorang bekerja adalah memperoleh Penghargaan

(6)

6

Finansial. Penghargaan Finansial yang diperoleh sebagai imbal balik dari peker- jaan telah diyakini bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama un- tuk memberikan kepuasan kepada pegawainya.

2.1.5.1 Indikator-indikator Penghargaan Finansial

Indikator-indikator penghargaan finansial oleh Surono (2012) dibagi menjadi tiga indikator penghargaan finansial yaitu:

1) Gaji Awal

Gaji awal adalah kompensasi yang diberikan kepada pegawai yang baru saja memulai kerja di suatu perusahan.

2) Kenaikan Gaji

Kenaikan gaji adalah Bertambahnya jumlah kompensasi yang diberikan perusahaan kepada pegawai seiring dengan tanggung jawab yang harus di tanggung.

3) Bonus dan Dana Pensiun

Bonus adalah kompensasi tambahan yang diberikan kepada seorang peg- awai yang nilainya di atas gaji normalnya. Dana pensiun adalah dana yang sengaja dihimpun secara khusus dengan tujuan untuk memberikan manfaat kepada pegawai pada saat mereka mencapai usia pensiun, meninggal dunia atau cacat. Jadi dapat disimpulkan bahwa indikator yang dapat digunakan dalam penelitian ini terkait Penghargaan Finansial pada profesi akuntan publik yaitu gaji awal, kenaikan gaji, bonus dan da- na pensiun.

(7)

7 2.1.6 Lingkungan Kerja

Menurut Andersen dalam (Indah, 2018) menyatakan lingkungan kerja merupakan suasana kerja yang meliputi sifat kerja (rutin, atraktif dan itensitas jam lembur), tingkat persaingan antar karyawan dan tekanan kerja merupakan faktor dari lingkungan pekerjaan.

Lingkungan kerja adalah faktor-faktor diluar manusia baik fisik maupun non fisik dalam suatu organisasi (Yuniharisa, 2017). Berbagai kegiatan dan ke- bijakan yang dijalankan perusahaan akan memberikan lingkungan kerja yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi karyawan atau orang-orang dalam perusahaan. Kita perlu mendesain organisasi, mendesain pekerjaan dan juga mendesain lingkungan kerj, semuanya untuk memberikan kenyamanan kepada manusia yang bekerja di dalamnya, sehingga para karyawan dapat merasa bersemangat, bergairah dan memperoleh kepuasan dalam bekerja.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulakn bahwa lingkungan kerja ada- lah lingkungan yang ada dan mendukung seseorang dalam melakukan peker- jaannya. Lingkungan kerja segala sesuatunya yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang te- lah dibebankan.

2.1.6.1 Indikator-indikator Lingkungan Kerja

Indikator-indikator Lingkungan Kerja oleh (Alex Sumaji Nitisemito 2000) merinci tiga indikator Lingkungan Kerja sebagai berikut:

1) Suasana kerja

Indikator ini adalah kondisi yang terdapat di sekitar pegawai yang sedang

(8)

8

melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan itu sendiri. Suasana kerja ini akan meliputi tempat kerja, fasilitas dan alat bantu pekerjaan, kebersihan, pencahayaan, ketenangan termasuk juga hubungan kerja antara orang-orang yang ada di tempat tersebut.

2) Hubungan dengan rekan kerja

Indikator hubungan dengan rekan kerja yaitu hubungan dengan rekan kerja yang sifatnya harmonis dan tanpa ada saling intrik diantara sesama rekan sekerja. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pegawai tetap tinggal dalam satu organisasi adalah adanya hubungan yang harmonis di- antara rekan kerja. Hubungan yang harmonis dan kekeluargaan merupa- kan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai.

3) Tersedianya fasilitas kerja

Hal ini dimaksudkan bahwa peralatan yang digunakan untuk mendukung kelancaran kerja bersifat lengkap. Tersedianya fasilitas kerja yang lengkap, walaupun tidak baru merupakan salah satu penunjang proses da- lam bekerja.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama, Jurnal, Tahun Judul Metode Hasil

1. Sarli Siska Harianti, Jurnal Mahasiswa Akuntansi UNP.(

Jurnal WRA, Vol 5, No 2, Oktober 2017), (Sinta 2 )

Pengaruh Finan- sial, Pertim- bangan Pasar

Kerja Dan

Lingkungan Keluarga Ter- hadap Minat Menjadi

Akuntan Publik

dianalisis secara statisitik dengan analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS versi 16.0.

Finansial ber- pengaruh signifikan positif terhadap minat menjadi akuntan pub- lik dengan nilai sig- nifikansi 0.021 <

0.05,

Pertimbangan Pasar Kerja berpengaruh signifikan positif ter- hadap minat menjadi

(9)

9

akuntan publik dengan nilai signif- ikansi 0.001 < 0.05, 2. Fenti Febriyanti.

(Jurnal Akuntansi, Vol 6 No. 1, Januari 2019), ( Sinta 2)

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Maha- siswa Akuntansi Dalam

Pemilihan Karir Sebagai

Akuntan Publik

metode purpos- ive

sampling Alat analisis yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu analisis regensi berganda

Hasil penelitian di- peroleh bahwa Finan- sial, Pertimbangan Pasar Kerja, Lingkungan Keluar- ga, Personalitas, Pengakuan Profe- sional dan Ling- kungan Kerja ber- pengaruh

signifikan terhadap Minat mahasiswa da- lam pemilihan karir sebagai akuntan pub- lic.

3. Zen Amalia, Achmad Fauzi, Mardi. (Jurnal Ilmiah Edunomika – Vol. 05, No. 02, 2021), (Sinta 2 )

Pengaruh Finan- sial, Pertim- bangan Pasar Kerja, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Pemilihan Karir Sebagai

Akuntan Pada Mahasiswa Akuntansi Di Jakarta

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitaif dan jenis pengum- pulan data yang dikumpulkan menggunakan metode kuesion- er.

Dari hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa secara simul- tan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara finansial, per- timbangan pasar ker- ja, dan lingkungan kerja terhadap pem- ilihan karir sebagai akuntan.

4. Indah Putri Ambari, I Wayan Ramantha. E -

Jurnal Akuntansi Uni- versitas Udayana Vol.18.1. Januari (2017):

Pertimbangan Pasar Kerja, Pengakuan Profesional, Nilai

- Nilai Sosial, Lingkungan Kerja, Personalitas Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik

Metode pengumpulan data yang digunakan ada- lah metode angket

berupa kuesion- er. Teknik ana- lisis data yang digunakan ada- lah uji asumsi klasik, analisis dekriptif dan analisis regresi linier berganda

Hasil penelitian menunjukkan bah- wa

pertimbangan pasar kerja, pengakuan profesional, nilai -nilai sosial, ling- kungan kerja dan personalitas

berpengaruh positif dan signifikan ter- hadap pemilihan ka- rir sebagai akuntan publik

5. Dewayani, M. A., Chasanah, C., &

Faktor-Faktor Yang

metode teknik quota

Hasil pengujian menunjukkan bahwa

(10)

10 Anam, M. S. In The

6th University Re- search Colloquium 2017 (pp. 223– 230).

Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi Da- lam Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik

sampiling yaitu sejumlah 100 mahasiswa akuntansi Uni- versitas

Muhammadiyah Magelang yang mengisi

kuesioner penelitian

variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 63,5%

sedangkan sisanya 36,5 % dijelaskan oleh vaiabel lain di luar model

penelitian in 6. Vina Mariana, Kurnia.

Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi

Volume 6, Nomor 11, November 2017

Persepsi Maha- siswa Akuntansi Mengenai Faktor-Faktor Yang Mem- bedakan Pemili- han Karir

Analisis data pada penelitian ini dengan analisis multivariate dengan menggunakan one way anova dengan

bantuan SPSS versi 20

Berdasar hasil pen- gujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa ada perbe- daan

persepsi mahasiswa mengenai pemilihan karir ditinjau dari faktor gaji, pelati- han profesional, pengakuan profe- sional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja. Se- dangkan

ditinjau dari faktor personalitas tidak ada perbedaan persepsi mahasiswa.

7 Yoga Wicaksono (2017)

Pengaruh Penghargaan Finansial, Ling- kungan Kerja, Dan Tipe Kepribadian Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Un- tuk Berkarier Menjadi

Akuntan Publik (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Uni- versitas Negeri Yogyakarta)

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner.

Penelitian ini menggunakan instrumen pengumpulan data berupa kuesioner dengan pertan- yaan tertutup (close-ended questions).

Terdapat pengaruh Penghargaan Finan- sial dan Lingkungan Kerja terhadap Minat untuk Berkarier men- jadi Akuntan Publik pada Mahasiswa Akuntansi Universi- tas Negeri Yogyakar- ta. Sedangkan Tidak terdapat pengaruh Tipe Kepribadian ter- hadap Minat untuk Berkarier menjadi Akuntan Publik pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi

(11)

11

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

8. Ratih Anggraini Sire- gar & Feby Yoana Siregar,

Wahana: Jurnal Ekonomi, Manajemen Dan Akuntansi, Vol- ume 24 No. 1 Februari 2021

Pertimbangan Pasar Kerja Ma- hasiswa

Akuntansi Pada Profesi Akuntan Publik

Dalam penelitian ini, teknik pengum- pulan data yang digunakan ialah metode kuesion- er, wawancara dan observasi.

Teknik pengum- pulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik survei.

Keamanan kerja, ketersediaan lapangan kerja dan kemudahan akses lowongan kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir se- bagai akuntan publik.

9 Faneshia Tangke Rerung, David

Adechandra Ashedica Pesudo. International Journal of Social Sci- ence and Business , Volume 5, Number 3, 2021, pp. 417-425

The Influence of the Work Envi- ronment, Finan- cial Rewards, and Type a Per- sonality on the Choice of a Public Account- ant Career

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pen- gujian regresi linier

metode. Sampel penelitian ini sebanyak 182 responden. 79 responden diperoleh distri- busi perolehan data dari kelas 2017 dan 103 responden angkatan 2018.

Data diperoleh dengan cara mendistribusikan kuesioner me- lalui google form

Berdasarkan uji-t, dapat

menyimpulkan bahwa lingkungan kerja memiliki efek positif pada pilihan

karir akuntan publik, imbalan finansial tid- ak berpengaruh pada pilihan

karir akuntan publik, dan kepribadian tipe A berpengaruh positif terhadap

pilihan karir akuntan publik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,

diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Per- tama, lingkungan ker- ja memiliki

berpengaruh positif terhadap pilihan karir akuntan publik.

Kedua, keuangan imbalan tidak mempengaruhi pili- han karir akuntan publik. Siswa

(12)

12

lebih memilih untuk memiliki berbagai pengalaman terlebih dahulu, sehingga mereka tidak mem- pertimbangkan jumlahnya imbalan finansial yang diperoleh. Keti- ga, kepribadian tipe A memiliki efek positif pada pilihan karir akuntan publik.

10 Lei Wena , Qian Haob

& Danlu Bu. Account- ing Education: an in- ternational journal, 2015. Vol. 24, No. 4, 341–359

Understanding the Intentions of Accounting Students in Chi- na to Pursue Certified Public Accountant Designation

Sampel yang digunakan Teori perilaku ter- encana, penun- jukan CPA, ana- lisis regresi logistik.

bahwa minat yang tulus, persepsi inde- pendensi/otonomi di perusahaan akuntansi dan kesulitan yang dirasakan dalam mempertahankan ser- tifikasi semuanya dapat secara signif- ikan

mempengaruhi moti- vasi siswa untuk mencari sertifikasi CPA. Harapan siswa lebih baik

peluang pasar bagi mereka dengan kuali- fikasi CPA dan pengaruh melalui hubungan pribadi (keluarga, profesor, teman dan profesional akuntansi) juga secara positif mempengaruhi pilihan siswa untuk mengikuti Ujian CPA.

Temuan ini secara substansial memper- luas pemahaman kita tentang apa yang mendorong maha- siswa akuntansi Cina untuk mengejar CPA.

Temuan ini juga ber-

(13)

13

kontribusi pada litera- tur tentang akuntansi pilihan karir siswa.

Sangat sedikit penelitian tentang topik ini, sejauh ini, telah dilakukan di Cina. Makalah ini mengisi kesenjangan Sumber : dari berbagai Jurnal

2.3 Hipotesis Penelitian

2.3.1 Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Menjadi Akuntan Publik

Pertimbangan pasar kerja meliputi keamanan kerja, tersedianya lapangan kerja atau kemudahan mengakses lowongan kerja dan ketersedian seorang akuntan publik yang masih kurang di Indonesia. Keamanan kerja bisa menjadi gambaran di mana panggilan yang dijalankannya bisa berlangsung sangat lama.

Keamanan kerja merupakan penanda yang dapat memunculkan panggilan yang dapat berlangsung dalam waktu yang lama, sehingga panggilan yang dipilih bukan sebagai panggilan sementara melainkan panggilan yang bersifat jangka panjang. Renungan iklan tenaga kerja dicoba dengan dua pertanyaan sehubungan dengan keamanan kerja dan ketersediaan di tempat kerja. Keamanan kerja merupakan suatu upaya buat melindungi serta menjaga pekerja serta sarana atau peninggalan yang dipunyai, baik yang terletak di dalam Kantor ataupun yang terletak di luar area Kantor. Berdasarkan penelitian terdahulu menjelaskan bahwa usaha membagikan jaminan keamanan kerja tidak cuma diperuntukkan untuk daya kegiatan yang bertugas di dalam area Kantor, namun juga untuk daya kegiatan yang bertugas di lapangan (Safriansyah & Naim, 2019). Dalam memililih karir sebagai akuntan publik, keamanan juga merupakan per- timbangan mahasiswa dalam memilih karirnya karena sebagai daya tarik dari perus-

(14)

14

ahaan juga dalam melindungi karyawannya (Rahayu & Asmara Putra, 2019). Kea- manan di lingkungan kerja memberikan karyawan untuk bekerja lebih optimal serta karyawan akan betah di tempat kerja untuk melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien (Sari, R D dan Tipa, 2020). Ketersediaan lapangan kerja dan akses dalam lowongan kerja yang mudah adalah sebuah informasi yang mana dapat memberikan pengaruh atau dampak terhadap banyak atau sedikitnya lapangan kerja yang dapat diakses sehingga keberadaan pertimbangan pasar kerja juga turut andil menjadi faktor yang dapat membawa pengaruh pada pemilihan karir mahasiswa. Akuntan publik selaku salah satu kategori pekerjaan yang dapat memberikan kesempatan dalam dunia kerja. Pekerjaan akuntan publik lalu meningkat bersamaan dengan bertumbuhnya dunia usaha serta pasar modal di Indonesia. Meski sedang banyak kritikan- kritikan yang dilemparkan oleh para usahawaan, pengguna pelayanan akuntan publik ataupun masyarakat. Akan tetapi, eksistensi pekerjaan akuntan senantiasa diakui oleh pemerintah bagaikan suatu pekerjaan kepercayaan publik (Ambari, Indah Putri dan Ramantha, 2017).

Pertimbangan pasar kerja merupakan seluruh suatu yang berkaitan dengan profesi yang bisa di akses di periode yang akan tiba. Akuntan publik selaku salah satu kategori karier yang sanggup membagikan kesempatan dalam dunia kerja. Pekerjaan akuntan publik lalu bertumbuh bersamaan dengan meningkatnya dunia usaha serta pasar modal di Indonesia (Primashanti et al., 2017). Meski masih banyak kritikan- kritikan yang dikeluarkan oleh para usahawaan, pengguna pelayanan akuntan publik ataupun masyarakat. Tetapi, kehadiran profesi akuntan senantiasa diakui oleh pemerintah bagaikan suatu pekerjaan kepercayaan masyarakat. Pertimbangan pasar kerja meliputi keamana kerja, tersedianya lapangan kerja dan kemudahan mengakses lowongan kerja. (Primashanti et al., 2017).

(15)

15

Pada penelitian Serli Siska (2017 ), menyatakan bahwa pertimbangan pasar ker- ja berpengaruh terhadap minat mahasiswa berkarir menjadi akuntan publik. Dari hal- hal yang telah dijelaskan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa :

H1: pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik.

2.3.2 Pengaruh Finansial Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Menjadi Akuntan Publik

Finansial merupakan hal yang penting dalam pertimbangan seseorang saat memilih karier yang akan dijalaninya. Sudah sewajarnya, terdapat biaya yang dibutuhkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, baik untuk kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, maupun kebutuhan tersier. Penghargaan Finansial merupa- kan alasan yang paling penting diantara yang lain seperti untuk berprestasi, berafiliasi dengan orang lain, mengembangkan diri, atau untuk mengaktualisasi- kan diri. Jika mahasiswa memandang bahwa Penghargaan Finansial pada profesi akuntan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik untuk kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, maupun kebutuhan tersier, maka hal ini akan meningkatkan minat untuk memilih karier sebagai akuntan publik. Sebaliknya, jika mahasiswa memandang bahwa Penghargaan Finansial pada profesi akuntan tidak dapat me- menuhi kebutuhan sehari-hari, baik untuk kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, maupun kebutuhan tersier, maka hal ini akan menurunkan minat untuk memilih karier sebagai akuntan publik.

Pada penelitian Serli Siska (2017 ), menyatakan bahwa finansial berpengaruh terhadap minat mahasiswa berkarir menjadi akuntan publik. Dari hal-hal yang telah dijelaskan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa :

(16)

16

H2: finansial berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik

2.3.3 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Menjadi Akuntan Publik.

Lingkungan Kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar pegawai pada saat bekerja, baik yang berbentuk fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya saat bekerja. Jika mahasiswa memandang bahwa Lingkungan Kerja pada profesi akuntan merupa- kan lingkungan yang akan meningkatkan kinerjanya, hal ini akan meningkatkan motivasinya untuk memilih karier sebagai akuntan publik. Sebaliknya, jika maha- siswa memandang bahwa Lingkungan Kerja pada profesi akuntan bukan merupa- kan lingkungan yang akan meningkatkan kinerjanya, hal tersebut akan menurunk- an minat untuk memilih karier sebagai akuntan. Berdasarkan penjelasan di atas, diharapkan bahwa semakin baik persepsi terhadap Lingkungan Kerja akuntan publik maka minat pemilihan karier sebagai akuntan publik juga akan semakin tinggi.

Pada penelitian Fifi Chairunnisa (2014 ), menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap minat mahasiswa berkarir menjadi akuntan publik. Dari hal-hal yang telah dijelaskan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa :

H3: lingkungan kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik.

(17)

17 2.4 Kerangka Pikir

Dalam penelitian ini kerangka pemikiran dibuat dengan tujuan untuk mem- berikan dan memperjelas arah dari penelitian, serta memahami hubungan antara variabel pertimbangan pasar kerja, finansial, dan lingkungan kerja, terhadap pem- ilihan karir akuntansi dalam kerangka. Pemikiran teoritis dapat dilihat pada gam- bar berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Pertimbangan Pasar Kerja

(X1)

Finansial (X2)

Lingkungan Kerja (X3)

Minat Mahasiswa Berkarir Menjadi Akuntan Publik (Y)

Referensi

Dokumen terkait

diterima. 3) Hasil analisis menunjukkan fleksibilitas kerja memiliki nilai β sebesar 0,068 dengan nilai signifikansi sebesar 0,600 lebih besar dari 0,05 yang