Prof. Dr. Ir. Suntoro Wongso Atmojo. MS.
FAKULTAS PERTANIAN UNS
PEMUPUKAN
1.Pupuk apa yg perlu ditambahkan ?
2.Jumlah/dosis pupuk berapa?
3.Kapan diberikan?
4.Dimana ditempatkan?
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMUPUKAN
1. Sifat tanaman
a. Jumlah unsur hara yang di butuhkan tergantung:
- Kebuthan setiap tanaman/varietas berbeda - Perkirakan unsur hara yang akan cepat habis b. Sifat akar
• Tanaman cepat membentuk akar, saat pemupukan lebih cepat.
• Akar serabut, pupuk diberikan di sebelah atau di sekeliling biji.
• Akar tunggang, pupuk di berikan di bawah biji.
4
Tanaman Hasil N P K Mg
Jagung 1.0
4.0 7.0
25 63 128
6 12 20
15 30 37
2.0 6.0 11.0
Padi 1.5
8.0
35 106
7 32
10 20
0.3 1.0
Kedelai 1.0 31 3.5 6.6 -
5
2. Sifat tanah
- pH tanah - tekstur tanah - KPK -
BO - Kelembaban - Kandungan hara - suhu 3. Panen yang diharapkan
- Vegetatif ➔ daun/batang (sayuran) - Generatif ➔ Biji, Buah, umbi
4. Harga pupuk ➔ harga jual
- Biaya untuk pembelian pupuk - Biaya untuk penyebaran pupuk 5. Sifat pupuk/karakteristik
Pupuk asam, Pupuk basa, Pupuk slow release,
Pupuk alam (BFA) dan Pupuk organik
YANG PERLU DIPERHATIKAN:
1. Macam unsur hara yang diperlukan tanah 2. Macam unsur hara yang kurang dlm tanah 3. Cepat/lambatnya hara dpt diserap tanah 4. Pengaruh pupuk terhadap tanah
5. Pengaruh pupuk terhadap tanaman
6. Keseimbangan perbandingan unsur hara - tanaman
Contoh: Pengaruh pupuk terhadap tanah NaNO
3➔ Na menyebabkan tanah dispersi
ZA ➔ tanah akan menjadi masam
MODEL RESPONSE CURVE
Pupuk (Amount of Input) Produksi(Crop Response) Maximum Profit
(Optimum secara ekonomi)
Maximum Yield
INGAT HUKUM PENAMBAHAN
YG SELALU
MENURUN
1. KONDISI KESUBURAN TANAH
KETERANGAN: Kita memupuk pada kondisi DEFISIENSI (respon tinggi) dan pada kondisi terselubung sampai
pada titik OPTIMUM EKONOMI. Selebihnya sdh tidak menguntungkan.
deficient
terselubung
Optimum ekonomi +
P U P U K
HASIL TANAMAN
2. KEBUTUHAN TANAH AKAN UNSUR HARA
P (kg/ha) Hasil Var A Hasil Var B
0 20 25
20 227 40
30 400 47
59 388 48
Pengaruh P terhadap hasil bean 2 varitas
K g/pot Berat/biji, mg N biji %
0.25 8 3.4
0.50 21 2.7
1.00 21 2.6
2.00 22 2.7
Hubungan antara K & N serta hasil jagung
YANG PERLU DIPERHATIKAN
:1. Sifat tanah
- Tekstur ➔ kasar ➔ mendekati saat diserap
- Klei ➔ KPK ➔ KPK tinggi ➔ lama dari saat diserap 2. Iklim (terutama Curah Hujan)
- Pencucian 3. Jenis tanaman
- Tahunan ➔ beberapa kali - Semusim ➔ 1 kali
4. Jenis pupuk
- Nitrat➔ lebih dekat saat dibutuhkan
- TSP/SP 36 ➔ lebih dekat saat dibutuhkan - Organik ➔ perlu inkubasi
TUJUANNYA:
1. Efisiensi ekonomi
2. Pencegahan keracunan 3. Pemupukan efektif
CARA PENEMPATAN PUPUK DIPENGARUHI
a. Sistem perakaran tanah
b. Sifat dan jumlah pupuk yang ditambahkan c. Sifat tanah
SIFAT PUPUK:
- Pergerakan pupuk ➔ NO3 > NH4 > K > P - Salt index (Indeks kegaraman)
- plasmolisis
- menghambat perkecambahan
Sifat tanah:
KPK, tekstur
1. BROADCASTING / PENEBARAN : Biasa dilakukan bersamaan saat pengolahan tanah sbg pupuk dasar, biasanya pupuk organic (kompos) atau SP36.
2. SPOT PLACEMENT / PENUGALAN dilakukan dg membuat lobang 10-15 cm disamping tanaman, biasanya SP36, ZA, atau NPK.
3. PENGOCORAN biasanya dilakukan saat kemaru, dan pupuk dilarutkan ➔ missal utk tanaman Lombok.
4. FOLIAR APPLICATION /PENYEMPROTAN, umumnya untuk pupuk daun, hara diserap melalui stomata,
biasanya responya lebih cepat.
5. PENETESAN, dilakukan dengan mengunakan selang atau pipa drip, cara ini menghemat tenaga dan waktu, namun harus menyediakan instalasi irigasi tetes terlebih dulu.
BROADCASTING (disebar)
Pemupukan dengan cara disebar dilakukan apabila jarak tanam rapat dan teratur dalam barisan, contohnya tanaman padi.
❑ Untuk tanaman yang mempunyai akar dangkal, tanah cukup subur, dan dosis tinggi atau takaran pemupukan yang banyak.
❑ Dapat pula dilakukan pada waktu pengolahan lahan dengan memberikan pupuk kandang sebelum tanam pada area tanam.
❑ Keuntungan memberi pupuk secara broadcasting yaitu lebih hemat waktu dan tenaga kerja serta mudah diaplikasikan untuk pemupukan tanaman budidaya.
❑ Kelemahan pemupukan secara disebar ialah berpotensi terjadinya penguapan atau volatilisasi ammonium (NH4) menjadi bentuk gas ammonia (NH3), memacu pertumbuhan gulma.
RING PLACEMENT (ditabur melingkar tanaman diantara larikan)
❑ Pupuk ditaburkan di antara larikan tanaman dan kemudian ditutup kembali dengan tanah.
❑ Umumnya digunakan untuk tanaman tahunan dengan ditaburkan melingkari tanaman dengan jarak tegak lurus
daun terjauh (tajuk daun) dan ditutup kembali dengan tanah.
❑ Cara ini dapat dilakukan apabila jarak tanaman tidak rapat, kesuburan tanah rendah dan perkembangan akar tanaman yang sedikit.
❑ Keuntungan : pengambilan hara pupuk oleh tanaman lebih mudah dan kehilangan hara pupuk dapat di kurangi,
❑ Kelemahan aplikasi ini kesuburan tanah rendah jika jumlah pupuk sedikit dan persebaran pupuk tidak merata.
SPOT PLACEMENT (system tugal)
❑ Caranya di samping tanaman dibuat lubang
sedalam kurang lebih 5-10 cm, kemudian pupuk dimasukkan ke dalam lubang tersebut, setelah itu ditutup dengan tanah.
❑ Dapat dilakukan apabila jarak tanam cukup lebar (missal tanaman Jagung).
❑ Keuntungan memberi pupuk secara spot
placement yaitu pupuk tidak mudah menguap dan aplikasi langsung ke dalam tanah dekat dengan
akar tanaman.
❑ Kelemahannya; waktu yang diperlukan cukup lama,
takaran pupuk diatur agar seragam tiap lubangnya.
FOLIAR APPLICATION ( Pemupukan lewat daun)
❑ Pupuk yg dilarutkan ke dalam air dg konsentrasi sangat rendah kemudian disemprotkan langsung kpd daun
dengan alat penyemprot biasa seperti hand sprayer.
❑ Jika area budidaya lebih luas, dapat digunakan knapsact sparayer.
❑ Aplikasi dilakukan untuk daun bagian bawah, agar nutrisi dapat mudah
diserap oleh stomata daun.
11-01-06 17
BENTUK REKOMENDASI
Peta Rekomendasi (skala 1 : 250.000 & 1:50.000) Peta Status Hara dan Produktivitas Lahan Sawah Tabel-2 Rekomendasi Per Kecamatan (21/207/2995) Beberapa alternatif Alat Bantu (tools)
→ BWD (bagan Warna Daun saat umur 25-28 HSD))
→ PUTS (Perangkat Uji Tanah Sawah, untuk hara P dan K)
→ Slot Petak Omisi (percobaan pupuk lengkap sebagai kontrol, perlakuakan dg mengurangi salah satu hara),
→ Petunjuk pengelolaan bahan organik
BWD Menghemat
Penggunaan Pupuk N 20- 30%
❑ Bagan Warna Daun (BWD) memberikan rekomendasi penggunaan pupuk N berdasarkan tingkat kehijauan warna daun:
➢ makin pucat warna daun → makin rendah skala BWD → N tanah rendah
→ dosis pupuk N makin tinggi.
➢ waktu pemberian pupuk N yang tepat.
11-01-06 LAS-BBSDL-P 18
PEMUPUKAN BERIMBANG
DENGAN
PERANGKAT UJI TANAH SAWAH (PADDY SOIL TEST KIT)
UNTUK P dan K.
REKOMENDASI PUPUK “N”
❑ Berdasarkan Tingkat Produktivitas Padi Tanpa Pupuk N dan Target Kenaikan Hasil.
❖ Jika tanpa pupuk N menghasilkan gabah sebanyak 3,5 ton/ha, untuk meningkatkan hasil hingga 6
ton/ha, diperlukan pupuk urea +275 kg, jika dengan BWD hanya 200 kg/ha (Tabel 1).
❑ Pada tanah bereaksi alkalin (pH>7) perlu ditambahkan pupuk ZA 50 kg/ha sebagai sumber N dan S selain
Urea.
11-01-06 LAS-BBSDL-P 20
KELAS STATUS HARA P TANAH
KADAR HARA
TEREKSTRAK HCl 25%
(mg P2O5/100 g)
DOSIS
REKOMENDASI (kg SP-36/ha)
Rendah < 20 100
Sedang 20 – 40 75
Tinggi > 40 50
22
KELAS STATUS HARA KALIUM
TANAH
KADAR HARA TEREKSTRAK HCl (25% mg K2O/100 g)
DOSIS REKOMENDASI (kg KCl/ha)
Dengan
Jerami* Tanpa Jerami
Rendah < 10 50 100
Sedang 10 – 20 0 50
Tinggi > 20 0 50
11-01-06 LAS-BBSDL-P 23
*Jerami 5 ton/ha
11-01-06 LAS-BBSDL-P 24