• Tidak ada hasil yang ditemukan

2021JANUARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "2021JANUARI"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

ANTI PENCUCIAN UANG &

PENCEGAHAN

PENDANAAN TERORISME

B U L L E T I N

2021 2021 JANUARI

(2)

.

Halaman

Ringkasan Eksekutif 1

Ringkasan Statistik 2

Laporan Transaksi 3

A. Laporan Transaksi Keuangan Mencuri-

gakan (LTKM) 3

B. Laporan Transaksi Keuangan Tunai

(LTKT) 12

C. Laporan Pembawaan

Uang Tunai (LPUT) 14 D. Laporan dari Penyedia Barang dan

Jasa 17

E. Laporan Transfer Dana dari/ke Luar

Negeri 19

F. Laporan Penundaan

Transaksi (LPT) 22

Analisis dan Pemeriksaan 25 A. Hasil Analisis (HA) 25 B. Karakteristik

Terlapor HA 30

C. HA Terkait

Pendanaan Terorisme 33 D. Hasil Pemeriksaan (HP) 36 E. Tindak Lanjut terhadap HA/HP 38 F. Permintaan Informasi

Kepada PJK/PBJ

Terkait Hasil Analisis 40 G. Pengaduan

Masyarakat 42

Lain-lain 44

A. Putusan Pengadilan

Terkait TPPU 44

B. Keterangan Ahli 47

C. Audit 49

D. Pertukaran

Informasi Antar FIU 51 E. Nota Kesepahaman

(MoU) 53

ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENDANAAN TERORISME

DAFTAR ISI:

D A F T A R I S I :

D A F T A R I S I :

D A F T A R I S I :

D A F T A R I S I :

D A F T A R I S I :

D A F T A R I S I :

D A F T A R I S I :

B U L L E T I N S T A T I S T I K B u l e t i n S t a t i s t i k B u l e t i n S t a t i s t i k B u l e t i n S t a t i s t i k B u l e t i n S t a t i s t i k B u l e t i n S t a t i s t i k B u l e t i n S t a t i s t i k B u l e t i n S t a t i s t i k

VOLUME 131/THN X/2020

Januari 2021

R R I I N N G G K K A A SA S A N N E E K K S S E E K K U U TI T IF F

Bulletin Statistik APUPPT disusun secara periodik untuk menyampaikan hasil pelaksanaan tugas dan fungsi PPATK dalam upaya mencegah dan memberantas Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (selanjutnya disebut UU PP TPPU) serta Undang-undang Nomor 9 tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (selanjutnya disebut UU PP TPPT). Dalam bulletin ini, statistik yang dihimpun mencakup:

1. Perkembangan aktivitas pelaporan oleh Pihak Pelapor (Penyedia Jasa Keuangan/PJK, Penyedia Barang dan/atau Jasa Lain/PBJ), serta Ditjen Bea Cukai;

2. Penyampaian hasil analisis dan hasil pemeriksaan kepada Apgakum dan/atau penyidik, serta

3. Informasi lainnya yang terkait dengan pelaksanaan tugas PPATK.

Diawal tahun 2021, jumlah penyampaian laporan ke PPATK semakin terus bertambah.

Penerimaan pelaporan terbanyak selama Januari 2021 terutama terkait LTKL (Swift Bank), LTKT, LTKM, dan LTPBJ, yakni masing-masing bertambah sebanyak 408 ribu LTKL, 331 ribu LTKT, 6 ribu LTKM, serta 2,5 ribu LTPBJ. Dengan adanya penambahan laporan-laporan tersebut, jumlah keseluruhan laporan yang telah diterima PPATK sejak Januari 2003 telah mencapai 85.041.233 laporan atau menurun sebanyak 15,2 persen dibandingkan jumlah kumulatif laporan per akhir Januari 2020. Bila diamati perkembangan bulanannya (month-to-month, disingkat m-to-m), penerimaan keseluruhan laporan di Januari 2021 bila dibandingkan penerimaan pada bulan sebelumnya mengalami penurunan sebesar 16,5 persen. Penurunan tertinggi terutama terjadi pada penerimaan LTKL dan LTPBJ, yang masing-masing menurun sebesar 34,6 persen dan 30,3 persen.

Terkait fungsi analisis, selama Januari 2021, PPATK telah menyampaikan Hasil Analisis (selanjutnya disebut HA) kepada penyidik sebanyak 35 HA, dengan 15 HA diantaranya merupakan HA reaktif (permintaan dari penyidik), dan selebihnya sebanyak 20 HA merupakan HA Proaktif (inisiatif dari PPATK). Berdasarkan jumlah HA selama periode tersebut, dugaan tindak pidana Terorisme/Pendanaan Terorisme menjadi tindak pidana yang paling dominan, yaitu sebanyak 14 HA (40 persen).

Sesuai amanat UU TPPU, selain melakukan fungsi analisis, PPATK juga memiliki fungsi pemeriksaan. Selama Januari 2021, terdapat penambahan 1 Hasil Pemeriksaan (selanjutnya disebut HP) yang disampaikan kepada Penegak Hukum. Dengan demikian, jumlah HP yang telah disampaikan kepada penyidik maupun Kementerian/Lembaga terkait sejak berlakunya UU TPPU, tercatat sebanyak 176 HP, dengan rincian 72 HP diantaranya disampaikan ke Penyidik KPK, 48 HP ke Penyidik Kepolisian, 38 HP ke Penyidik Kejaksaan, 19 HP ke Penyidik DJP, 10 HP ke Penyidik BNN, 11 HP ke Penyidik DJBC, dan 3 HP ke Panglima TNI.

Sementara itu, terkait dengan putusan pengadilan, berdasarkan data terkini, hingga Januari 2021 terdapat 448 putusan pengadilan terkait TPPU sejak berlakunya UU PP TPPU. Bila diakumulasikan sejak Januari 2005, jumlah putusan pengadilan terkait TPPU tercatat sudah sebanyak 556 kasus dengan hukuman maksimal penjara seumur hidup dan denda maksimal Rp32 Miliar.

Semoga buku ini dapat bermanfaat.

Jakarta, Februari 2021

DIAN EDIANA RAE Kepala PPATK

(3)

RINGKASAN STATISTIK

LAPORAN TRANSAKSI

Periode Januari 2003 s.d. Januari 2021:

Jumlah Laporan yang diterima PPATK s.d. Januari 2021 sebanyak 85.041.233 Laporan

A. LTKM = 578.134 Laporan, bertambah 1,1 persen dibanding posisi Desember 2020.

B. LTKT = 33.340.409 Laporan, bertambah 1 persen dibanding posisi Desember 2020.

C. LTPBJ = 307.247 Laporan, bertambah 0,8 persen dibanding posisi Desember 2020.

D. LPUT = 27.399 Laporan yang diperoleh melalui 29 lokasi pelaporan.

E. LTKL = 51.525.924 Laporan (LTKL SWIFT Bank saja terhitung sejak Januari 2014).

Tahun 2021 (Kumulatif s.d. Januari 2021):

Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 747.620 Laporan

atau turun 14,2 persen dibandingkan jumlah kumulatif periode yang sama tahun 2020 (c-to-c).

A. LTKM = 6.081 Laporan, naik 5,2 persen (c-to-c).

B. LTKT = 330.640 Laporan, turun 12,5 persen (c-to-c).

C. LTPBJ = 2.538 Laporan, turun 17,6 persen (c-to-c).

D. LPUT = 0 Laporan.

E. LTKL = 408.361 Laporan, turun 14,8 persen (c-to-c).

Januari 2021:

Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 747.620 Laporan, atau turun 16,5 persen dibandingkan Desember 2020 (m-to-m),

namun turun 15,2 persen dibandingkan Januari 2020 (y-on-y).

A. LTKM = 6.081 Laporan, turun 2,2 persen (m-to-m), atau turun 8,9 persen (y-on-y).

B. LTKT = 330.640 Laporan, naik 2,4 persen (m-to-m), namun turun 4,0 persen (y-on-y).

C. LTPBJ = 2.538 Laporan, turun 3,8 persen (m-to-m), namun naik 3,4 persen (y-on-y).

D. LPUT = 0 Laporan.

E. LTKL = 408.361 Laporan, naik 12,4 persen (m-to-m), namun turun 13,5 persen (y-on-y).

HASIL ANALISIS DAN HASIL PEMERIKSAAN

Periode Januari 2003 s.d. Januari 2021:

Hasil Analisis (tidak termasuk Hasil Pemeriksaan) yang disampaikan ke Penyidik Januari 2003 s.d. Januari 2021 sebanyak 5.806 HA yang terkait dengan 28.208 LTKM.

A. HA - Proaktif = 2.559 HA yang terkait dengan 11.504 LTKM.

- Inquiry = 3.089 HA yang terkait dengan 16.704 LTKM.

B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 3.217 IHA.

C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 266 HA yang terkait dengan 1041 LTKM.

D. HP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 176 Laporan.

Tahun 2021 (Kumulatif s.d. Januari 2021):

HA yang disampaikan ke Penyidik selama tahun 2020 sebanyak 36 HA yang terkait dengan 314 LTKM.

A. HA - Proaktif = 20 HA yang terkait dengan 158 LTKM.

- Inquiry = 15 HA yang terkait dengan 156 LTKM.

B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 9 IHA.

C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 14 HA yang terkait dengan 156 LTKM.

D. HP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 1 Laporan.

(4)

3

BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME | JANUARI 2021

LAPORAN TRANSAKSI

KEU ANGAN MENCURIGAKAN (LTKM)

LTKM merupakan laporan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan (selanjutnya disebut PJK) berdasarkan UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) huruf a, sesuai kriteria pada Pasal 1 Angka 5.

• Selama Januari 2021, jumlah LTKM yang disampaikan PJK kepada PPATK sebanyak 6.081 LTKM, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 304 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Pelaporan LTKM selama bulan ini turun 2,2 persen dibandingkan jumlah pada bulan Desember 2020 lalu (m-to- m), atau lebih tinggi 5,2 persen dibandingkan dengan jumlah LTKM selama Januari 2020 (y-on-y).

• Secara keseluruhan, jumlah LTKM yang diterima oleh PPATK sejak Januari 2003 s.d. Januari 2021 telah mencapai sebanyak 578.134 LTKM atau bertambah 1,1 persen dibandingkan jumlah kumulatif LTKM pada akhir Desember 2020.

• Peningkatan pelaporan LTKM, terutama terjadi sejak diberlakukannya UU TPPU tanggal 22 Oktober 2010. Jumlah LTKM yang telah diterima PPATK sejak Januari 2011 s.d. Januari 2021 tercatat sebanyak 514.210 LTKM, atau secara rata-rata tahunan meningkat 543,5 persen dibandingkan periode sebelum diberlakukannya UU TPPU.

• Dilihat dari sisi jumlah Pihak Pelapor, selama tahun 2021 (s.d. Januari 2021) tercatat sebanyak 467 PJK telah menyampaikan LTKM kepada PPATK. Sebagian besar LTKM atau sebanyak 55,8 persen LTKM disampaikan oleh PJK Bank, sedangkan 44,2 persen selebihnya disampaikan oleh PJK Non – Bank. Mayoritas TKM selama periode ini terjadi di DKI Jakarta (43,2 persen), Kepulauan Riau (13,2 persen), dan Jawa Barat (9,7 persen).

• Berdasarkan profil terlapornya, sebagian besar atau sebanyak 86,2 persen terlapor LTKM yang disampaikan selama tahun 2021 (s.d. Januari 2021) adalah perorangan, sedangkan 13,8 persen selebihnya merupakan korporasi. Mayoritas terlapor perorangan adalah Laki-laki (69,3 persen), dengan pekerjaan utama sebagai Pegawai Swasta (28,6 persen), serta sebagian besar berada pada usia produktif di bawah 30 tahun (32,5 persen).

• Berdasarkan LTKM selama tahun 2021 (s.d. Januari 2021), diketahui bahwa sebanyak 34,2 persen LTKM saja yang mampu diidentifikasikan oleh Pihak Pelapor terindikasi tindak pidana, dan selebihnya sebanyak 65,8 persen LTKM tidak terisi atau belum mengindikasikan tindak pidana.

Indikasi Tindak Pidana Asal yang dominan adalah Penipuan (60,8 persen), Perjudian (10,0 persen), dan Korupsi (7,1 persen).

LAPORAN TRANSAKSI

UU TPPU

Pasal 23 Ayat (1):

“Penyedia jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi:

a. Transaksi Keuangan Mencurigakan;

b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau dengan mata uang asing yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa kali Transaksi dalam 1 (satu) hari kerja; dan/atau

c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri.”

Pasal 1 Angka 5:

“Transaksi Keuangan Mencurigakan adalah:

a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi dari Pengguna Jasa yang bersangkutan;

b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang c. bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak

Pelapor sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini;

d. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana; atau e. Transaksi Keuangan yang diminta oleh PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana.”

(5)

Perbandingan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor

s.d. Januari 2021

- Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.

- Data Tahun 2011 s.d. Januari 2021 menggunakan Database SIAPUPPT per 31 Januari 2021.

Grafik 1

Perbandingan Rata-rata LTKM per Tahun Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Tahun 2010

Berdasarkan Jenis PJK Pelapor

9.114 14.564 1.526

711 386 396 1.022

3.595 8

5.551 10.480 3.293 285 31

50.996

1.387 1.568 1.077 327 145 36 136 367 0 179

2.765 4 0 0

7.991

- 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 Bank Milik Negara

Bank Swasta Bank Pembangunan Daerah Bank Asing Bank Campuran Bank Perkreditan Rakyat Pasar Modal Asuransi Dana Pensiun Lembaga Pembiayaan/Leasing Pedagang Valuta Asing Money Remittance/KUPU Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi Pos dan Giro Total

Sebelum berlakunya UU TPPU Sesudah berlakunya UU TPPU

(6)

5

BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME | JANUARI 2021

Grafik 2

Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK per-bulan Januari 2020 s.d Januari 2021

Catatan: Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.

5.779 6.183 5.726 5.093 4.410 6.333 5.808 4.957 5.613 5.552 6.387 6.216 6.081

7,0 -7,4

-11,1 -13,4

43,6 -8,3

-14,7 13,2 -1,1 15,0

-2,7 -2,2

Jan-20 Feb-20 Mar-20 Apr-20 May-20 Jun-20 Jul-20 Aug-20 Sep-20 Oct-20 Nov-20 Dec-20 Jan-21

2020 2021

LTKM per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month)

Grafik 3

Jumlah dan Persentase Kumulatif LTKM Menurut Jenis PJK Pelapor Tahun 2021 (s.d Januari 2021)

Bank 3.392 56%

Non Bank 2.689 44%

6.081

LTKM

Grafik 4

Jumlah dan Persentase Kumulatif PJK Pelapor yang Menyampaikan LTKM

Tahun 2021 (s.d Januari 2021)

Bank 147 31%

Non Bank 320 69%

467

PJK
(7)

Grafik 5

Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKM Januari 2017 s.d. Januari 2021

Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003

- Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2017 s.d. Januari 2021

Grafik 6

Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun dan Rata-rata Penerimaan per-Bulan Januari 2017 s.d. Januari 2021

Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2017 s.d.

Januari 2021

358.325 425.409

503.996 572.053 578.134

56.149 67.084 78.587 68.057 6.081

18,7%

18,5%

13,5%

1,1%

2017 2018 2019 2020 2021

Jumlah Kumulatif Jumlah Per-tahun Perkembangan Kumulatif (%)

56.149

67.084

78.587

68.057

6.081

4.679 5.590 6.549 5.671 6.081

2017 2018 2019 2020 2021

Jumlah Per-tahun Rata-rata per-bulan

(8)

7

BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME | JANUARI 2021

Grafik 7

Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun Berdasarkan Jenis PJK Januari 2017 s.d. Januari 2021

Catatan: - Jumlah LTKM per tahun dihitung berdasarkan penerimaan LTKM oleh PPATK pada tahun berjalan.

- Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2017 s.d.

Januari 2021

Grafik 8

Perkembangan Rata-rata Penerimaan LTKM per-Bulan Januari 2017 s.d. Desember 2021

Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2017 s.d. Januari 2021

56.149

67.084

78.587 68.057

6.081 31.085

32.857

40.206 38.616

3.392 25.064

34.227 38.381

29.441

2.689

2017 2018 2019 2020 2021

Bank + Non Bank Bank Non Bank

4.679,1 5.590,3

6.548,9 5.671,4

6.081,0

2017 2018 2019 2020 2021

(9)

Tabel 2

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK

Berdasarkan Propinsi Domisili Kantor Penyedia Jasa Keuangan Pelapor Kejadian Transaksi s.d. Januari 2021

Catatan: - Angka tidak mencerminkan kejadian tindak pidana pada wilayah pelaporan

- Angka ”0.0” mencerminkan tidak adanya PJK yang melaporkan adanya transaksi keuangan mencurigakan pada wilayah tersebut atau dalam pelaporan tidak disebutkan wilayah kejadian sehingga dihitung sebagai laporan dari kantor pusat (DKI Jakarta).

- Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.

- Peningkatan year-on-year (disingkat y-on-y) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan yang sama tahun sebelumnya.

- Peningkatan cummulative-to-cummulative (disingkat c-to-c) merupakan perbandingan jumlah kumulatif tahunan hingga bulan tertentu terhadap jumlah kumulatif pada periode yang sama tahun sebelumnya.

(10)

9

BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME | JANUARI 2021

G am b ar 1 . P em et aa n P ro p in si M en u ru t Ka te go ri P er se n ta se K u m u la tif L TK M

Periode Tahun 2021 (s.d. Januari 2021)

LT KM M en u ru t P ro vin si K eja d ia n T er la p o r Ja n u ar i 2 0 0 3 s. d . M ar et 2 0 1 3 LT KM M en u ru t P ro vin si K eja d ia n T er la p o r Ja n u ar i 2 0 0 3 s. d . M ar et 2 0 1 3 LT KM M en u ru t P ro vin si K eja d ia n T er la p o r Ja n u ar i 2 0 0 3 s. d . M ar et 2 0 1 3 LT KM M en u ru t P ro vin si K eja d ia n T er la p o r Ja n u ar i 2 0 0 3 s. d . M ar et 2 0 1 3 LT KM M en u ru t P ro vin si K eja d ia n T er la p o r Ja n u ar i 2 0 0 3 s. d . M ar et 2 0 1 3 LT KM M en u ru t P ro vin si K eja d ia n T er la p o r Ja n u ar i 2 0 0 3 s. d . M ar et 2 0 1 3 LT KM M en u ru t P ro vin si K eja d ia n T er la p o r Ja n u ar i 2 0 0 3 s. d . M ar et 2 0 1 3

Catatan : Jumlah LTKM dihitung berdasarkan Lokasi Pelaporan. Jumlah LTKM tidak Mencerminkan Terjadinya Tindak Pidana.

(11)

Tabel 3

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kategori Terlapor

s.d. Januari 2021

Tabel 4

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Pekerjaan Terlapor Perseorangan

s.d. Januari 2021

(12)

11

BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME | JANUARI 2021

Tabel 5

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kelompok Umur Terlapor Perseorangan

s.d. Januari 2021

Tabel 6

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal

s.d. Januari 2021

(13)

LAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN TUNAI (LTKT)

LTKT adalah laporan atas transaksi yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam yang dilaporkan oleh PJK. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23.

• Jumlah LTKT yang disampaikan PJK kepada PPATK selama Januari 2021 sebanyak 330.640 LTKT, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 16.532 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Dibandingkan jumlah LTKT pada bulan sebelumnya, jumlah tersebut meningkat 26,5 persen (m-to-m), namun tercatat naik 92 persen jika dibandingkan jumlah pada Januari 2020 (y-on- y).

• Dengan demikian, jumlah penerimaan LTKT selama tahun 2021 (s.d.

Januari 2021) tercatat sebanyak 330.640 laporan yang dilaporkan oleh 271 PJK.

• Bila diakumulasikan sejak Januari 2003 s.d. Januari 2021, PPATK mencatat telah menerima sebanyak 33,3 juta LTKT.

• Dilihat berdasarkan jenis industri PJK pelapor, mayoritas LTKT disampaikan oleh PJK Bank (99,1 persen), utamanya PJK Bank Umum (99 persen).

• Sejak diberlakukannya UU TPPU, jumlah LTKT telah mengalami penambahan sebesar 129 persen atau sebanyak 24,7 juta laporan dibandingkan dengan sebelum berlakunya UU TPPU.

Grafik 9

Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK per-bulan s.d. Januari 2021

171.347 228.669 265.336 224.009 188.865 218.085 232.905 220.050 248.124 224.531 255.257 261.420 330.640

33,5

16,0 -15,6

-15,7 15,5

6,8 -5,5 12,8 -9,5 13,7 2,4

26,5

-50,0 -40,0 -30,0 -20,0 -10,0 0,0 10,0 20,0 30,0 40,0

0 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 300.000 350.000

Jan-20 Feb-20 Mar-20 Apr-20 May-20 Jun-20 Jul-20 Aug-20 Sep-20 Oct-20 Nov-20 Dec-20 Jan-21

2020 2021

LTKT per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month)

UU TPPU

Pasal 1 Angka 6 :

“Transaksi Keuangan Tunai adalah Transaksi Keuangan yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam.”

(14)

13

BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME | JANUARI 2021

Tabel 7

Perbandingan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor

s.d. Januari 2021

- Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010

Grafik 10

Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKT Januari 2017 s.d. Januari 2021

Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003

- Perkembangan LTKT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2017 s.d. Januari 2021.

Januari-

2020 Dec-20 Jan-2020 s.d. Des- 2020

Januari-

2021 Kumulatif s.d.

Januari-2021

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Bank 8.620.893 21.506.169 170.379 257.307 2.700.178 327.730 327.730 24.534.077 33.154.970 182

Ø Bank Umum 8.619.074 21.460.700 170.042 256.893 2.695.643 327.363 327.363 24.483.706 33.102.780 95

Ø Bank Perkreditan Rakyat 1.819 45.469 337 414 4.535 367 367 50.371 52.190 87

Non Bank 10.530 133.579 968 4.113 38.420 2.910 2.910 174.909 185.439 88

Ø Pasar Modal 44 65 1 5 22 0 0 87 131 0

Ø Asuransi 165 1.231 0 0 0 0 0 1.231 1.396 0

Ø Dana Pensiun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Ø Lembaga

Pembiayaan/Leasing 3 911 1 2 21 1 1 933 936 1

Ø Kegiatan Usaha Penukaran

Valuta Asing 9.972 113.471 762 2.737 26.546 2.215 2.215 142.232 152.204 69

Ø Money Remittance/KUPU 346 17.604 97 1.120 8.800 356 356 26.760 27.106 16

Ø Pos dan Giro 0 3 0 0 0 0 0 3 3 0

Ø Koperasi 0 87 39 35 512 15 15 614 614 1

Ø Pegadaian 0 207 68 214 2.519 323 323 3.049 3.049 1

Ø Perusahaan Perdagangan

Berjangka Komoditi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total LTKT 8.631.423 21.639.748 171.347 261.420 2.738.598 330.640 330.640 24.708.986 33.340.409 270 Tahun 2011-2019

Jumlah PJK Pelapor

Tahun 2020 (s.d. Januari- 2021) Jumlah

Jenis Pihak Pelapor Jumlah Jan 2003

s.d. Januari-2021 Sebelum

Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010

(s.d. Oktober 2010)*)

Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)

Tahun 2020 Tahun 2021

23.956.995 27.141.148 30.271.171 33.009.769 33.340.409

2.851.863 3.184.153 3.130.023 2.738.598 330.640 13,3%

11,5%

9,0% 1,0%

2017 2018 2019 2020 2021

Kumulatif LTKT LTKT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)

(15)

LAPORAN PEMBAWAAN UANG TUNAI

(LPUT)

LPUT merupakan laporan atas pembawaan uang tunai ke dalam atau ke luar daerah kepabeanan Indonesia. Penyampaian LPUT dilakukan oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK, dan mulai efektif per Januari 2006.

• Selama Januari 2021, belum terdapat penambahan LPUT yang disampaikan Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK.

• Jumlah total LPUT yang diterima PPATK sejak Januari 2006 s.d. Januari 2021 tercatat sebanyak 23.375 laporan dengan penerimaan laporan terbanyak berasal dari Soekarno Hatta (63,6 persen) dan Batam (34,2 persen).

• Selain menerima LPUT, PPATK juga menerima pelaporan pelanggaran pembawaan uang tunai dan pembawaan uang tunai mencurigakan dari Dirjen Bea dan Cukai RI. Hingga Januari 2021, tercatat terjadi 503 pelanggaran pembawaan uang tunai yang terjadi di 23 lokasi pelaporan.

Berdasarkan lokasinya, sebagaian besar pelanggaran pembawaaan uang tunai terjadi di Ngurah Rai Denpasar, yakni sebanyak 51,3 persen atau sebanyak 258 pelanggaran. Selain pelaporan pelanggaran, PPATK juga menerima 21 laporan pembawaan uang tunai mencurigakan yang terjadi di Soekarno Hatta.

Tabel 8

Perbandingan Jumlah LPUT Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Lokasi Pelaporan

s.d. Januari 2021

- Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.

- Terdapat update atas statistik sebelumnya berdasarkan pelaporan DJBC yang diterima PPATK per Januari 2021

Januari-

2020 Des-2020 Jan-2020 s.d. Des-

2020 Januari-

2021

Tahun 2021 (s.d. Januari-

2021)

(1) (2) (3) (4) 0 (6) (7) (9) (10) (11)

Ø Batam 2.683 4.987 50 0 159 0 159 5.305 7.988

Ø Soekarno Hatta 2.866 10.641 296 0 682 0 682 12.005 14.871

Ø Bandung 3 11 0 0 0 0 0 11 14

Ø Tanjung Balai Karimun 0 53 0 0 0 0 0 53 53

Ø Tj. Pinang 97 19 0 0 0 0 0 19 116

Ø Ngurah Rai Denpasar 50 827 66 0 66 0 66 959 1.009

Ø Dumai 1 4 0 0 0 0 0 4 5

Ø Teluk Bayur 7 2 1 0 1 0 1 4 11

Ø Teluk Nibung 1 1 0 0 0 0 0 1 2

Ø Medan 3 4 0 0 0 0 0 4 7

Ø Balikpapan 0 7 0 0 0 0 0 7 7

Ø Pontianak 0 17 0 0 2 0 2 21 21

Ø Pekanbaru 0 17 0 0 0 0 0 17 17

Ø Semarang (Tj. Emas) 0 13 0 0 0 0 0 13 13

Ø Lombok 0 12 0 0 0 0 0 12 12

Ø Palembang 0 7 0 0 0 0 0 7 7

Ø Yogyakarta 0 8 1 0 1 0 1 10 10

Ø Mataram 0 13 0 0 0 0 0 13 13

Ø Entikong 0 19 2 0 2 0 0 21 21

Ø Kuala Namu 0 41 0 0 0 0 0 41 41

Ø Juanda 0 28 2 0 4 0 0 32 32

Ø Tarakan 0 1 0 0 0 0 0 1 1

Ø Atambua 0 3 0 0 0 0 0 3 3

Ø Kupang 0 1 0 0 0 0 0 1 1

Ø Nunukan 0 3 0 0 0 0 0 3 3

Ø Makassar 0 1 0 0 0 0 0 1 1

Ø Sintete 0 6 0 0 0 0 0 6 6

Ø Banda Aceh 0 1 0 0 0 0 0 1 1

Ø Bengkalis 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total LPUT 5.711 16.747 418 0 917 0 0 17.664 23.375

Lokasi Pelaporan

Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)

Jumlah Jan 2006 s.d. Januari-2021 Tahun

2011-2018 Sebelum Berlakunya UU

TPPU No. 8 Thn 2010

(s.d. Oktober 2010)*)

Tahun 2020

Jumlah Tahun 2021

UU TPPU

Pasal 34 Ayat (1) :

“Setiap orang yang membawa uang tunai dalam mata uang rupiah dan/atau mata uang asing, dan/atau instrumen pembayaran lain dalam bentuk cek, cek perjalanan, surat sanggup bayar, atau bilyet giro paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau yang nilainya setara dengan itu ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia wajib memberitahukannya kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.“

Pasal 35 Ayat (1) :

“Setiap orang yang tidak memberitahukan pembawaan uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar 10% (sepuluh perseratus) dari seluruh jumlah uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain yang dibawa dengan jumlah paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).”

(16)

15

BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME | JANUARI 2021

Grafik 11

Perbandingan Jumlah LPUT Berdasarkan Lokasi Pelaporan Januari 2006 s.d. Januari 2021

Grafik 12

Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LPUT Januari 2017 s.d. Januari 2021

Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2006

- Perkembangan LPUT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2017 s.d. Januari 2021.

7.988 14.871

14 531161.009 5 11 2 7 7 21 17 13 12 7 10 13 21 41 32 1 3 1 3 1 6 1 0

0 5.000 10.000 15.000 20.000

Batam Soekarno HattaBandung Tanjung Balai Karimun

Tj. Pinang Ngurah Rai DenpasarDumai Teluk Bayur Teluk NibungMedan BalikpapanPekanbaruPontianak Semarang (Tj. Emas)Lombok Palembang YogyakartaMataram Entikong Kuala NamuJuanda Tarakan AtambuaKupang Nunukan MakassarSintete Banda AcehBengkalis

22.141 22.458 26.482 27.399 27.399

7.304 317 4.024 917 0

49,2%

1,4% 17,9% 3,5%

0,0%

2017 2018 2019 2020 2021

Kumulatif LPUT LPUT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)

(17)

Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan

Januari 2006 s.d. Januari 2021

Grafik 13

Perbandingan Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan

Januari 2006 s.d. Januari 2021

(1) (2) (3)

Ngurah Rai Denpasar 258 51,3%

Soekarno Hatta 60 11,9%

Batam 49 9,7%

Kuala Namu 66 13,1%

Pekan Baru 15 3,0%

Pontianak 8 1,6%

Medan 6 1,2%

Tarakan 4 0,8%

Dumai 3 0,6%

Bandung 3 0,6%

Tj. Pinang 2 0,4%

Teluk Bayur 4 0,8%

Tj. Balai Karimun 3 0,6%

Halim Perdana Kusumah 1 0,2%

Teluk Nibung 1 0,2%

Juanda 1 0,2%

Mataram 1 0,2%

Palembang 2 0,4%

Atambua 5 1,0%

Bengkalis 2 0,4%

Tj. Emas 1 0,2%

Sintete 1 0,2%

Entikong 7 1,4%

Total Pelanggaran

Pembawaan Uang Tunai 503 100,0%

% Lokasi Pelaporan

Jumlah Jan-2006 s.d. Januari-

2021

60 258 49 66 815

6 34 2334 1 11 125

Ngurah Rai DenpasarTj. Balai KarimunSoekarno HattaKuala NamuPekan BaruTeluk BayurPontianakTj. PinangBandungTarakanMedanBatamDumai Halim Perdana KusumahTeluk NibungPalembangAtambuaMataramJuanda

(18)

17

BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME | JANUARI 2021

LAPORAN TRANSAKSI DARI PENYEDIA BARANG DAN JASA

(LTPBJ)

Laporan Transaksi dari PBJ telah diatur dalam UU TPPU, Pasal 17 ayat (1).

Laporan Transaksi dari PBJ mulai efektif diterima PPATK sejak Mei 2012.

• Jumlah Laporan Transaksi dari PBJ (LTPBJ) yang disampaikan kepada PPATK selama Januari 2021 tercatat bertambah sebanyak 2.538 Laporan, atau menurun sebesar 30,3 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan sebelumnya Desember 2020, namun lebih tinggi 33,7 persen dibandingkan jumlah pada Januari 2020 (y-on-y).

• Dengan adanya penambahan tersebut, bila diakumulasikan sejak Mei 2012, maka jumlah LTPBJ yang diterima PPATK hingga Januari 2021 telah mencapai 309.785 laporan yang berasal dari 985 PBJ.

• Dari sejumlah LTPBJ yang dilaporkan selama Mei 2012 s.d. Januari 2021, sebagian besar laporan transaksi yang dilaporkan berasal dari PBJ di bidang Properti, yaitu sebanyak 171.228 laporan atau 55,3 persen, diikuti oleh Pedagang Kendaraan Bermotor sebanyak 122.260 laporan atau 39,4 persen, Pedagang Perhiasan/Logam Mulia sebanyak 11.666 laporan atau 3,8 persen, Balai Lelang sebanyak 4.665 laporan atau 1,5 persen, dan Pedagang Barang Seni/Antik sebanyak 4 laporan atau 0,001 persen.

Tabel 10

Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari Penyedia Barang dan Jasa (PBJ) Mei 2012 s.d. Januari 2021

Catatan : Laporan dari PBJ diterima sejak Mei 2012, setelah diundangkannya UU TPPU (Oktober 2010).

UU TPPU

Pasal 17 Ayat (1) :

”Pihak Pelapor meliputi:

a. penyedia jasa keuangan:

1. bank;

2. perusahaan pembiayaan;

3. perusahaan asuransi dan perusahaan pialang asuransi;

4. dana pensiun lembaga keuangan;

5. perusahaan efek;

6. manajer investasi;

7. kustodian;

8. wali amanat;

9. perposan sebagai penyedia jasa giro;

10. pedagang valuta asing;

11. penyelenggara alat pembayaran menggunakan kartu;

12. penyelenggara e-money dan/atau e-wallet;

13. koperasi yang melakukan kegiatan simpan pinjam;

14. pegadaian;

15. perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan berjangka komoditi; atau

16. penyelenggara kegiatan usaha pengiriman uang.

b. penyedia barang dan/atau jasa lain:

1. perusahaan properti/agen properti;

2. pedagang kendaraan bermotor;

3. pedagang permata dan perhiasan/logam mulia;

4. pedagang barang seni dan antik;

atau 5. balai lelang.”

(19)

Grafik 14

Perbandingan Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari PBJ dan Jumlah PBJ Pelapor Mei 2012 s.d. Januari 2021

Grafik 15

Jumlah dan Persentase Laporan Transaksi dari PBJ Tahun 2021 (s.d. Januari 2021)

619 272 13 77 4

171.228 122.160

11.666 4.665 4

Perusahaan Properti Pedagang Kendaraan

Bermotor Pedagang Perhiasan/logam

mulia Balai Lelang Barang Seni/Antik

Jumlah Laporan Transaksi Jumlah PBJ

Perusahaan Properti 1.085

43%

Pedagang Kendaraan Bermotor

902 36%

Perhiasan / logam mulia

129 5%

Balai Lelang 134

5%

Barang Seni/Antik 0 0%

(20)

19

BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME | JANUARI 2021

LAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN TRANSFER DANA

DARI/KE LUAR NEGERI (LTKL)

Pelaksanaan kewajiban pelaporan LTKL mulai berlaku pada tanggal 14 Januari 2014 untuk Bank Umum dan 1 Desember 2015 untuk PJK selain Bank Umum.

Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23 Angka 1 huruf c.

• Hingga akhir Januari 2021 sebanyak 190 PJK telah menyampaikan LTKL kepada PPATK, yang terdiri dari 96 PJK Bank Umum dan 94 PJK selain Bank Umum. Dominasi pelaporan LTKL berasal dari Bank Umum, yakni sebesar 52,1 persen dari keseluruhan LTKL.

• Dilihat berdasarkan jenis laporan, mayoritas LTKL disampaikan melalui LTKL NON SWIFT (41 persen), diikuti LTKL KUPU (31 persen), dan LTKL SWIFT oleh Bank Umum (28 persen).

• Jumlah LTKL SWIFT yang disampaikan PJK Bank kepada PPATK selama Januari 2014 s.d. Januari 2021 sebanyak 51,1 juta LTKL, dengan rata-rata penerimaan per bulan sebanyak 608,5 ribu laporan atau sebanyak 30,4 ribu laporan/hari (1 bulan = 20 hari).

• Dilihat berdasarkan jumlah laporan, sebagian besar LTKL SWIFT merupakan LTKL Incoming, yakni sebanyak 33,6 juta Laporan atau 66,1 persen, sedangkan LTKL Outgoing sebanyak 17,7 juta Laporan atau 34,7 persen. Secara total, bila dilihat berdasarkan nilai dana yang ditransaksikan pada LTKL SWIFT, total nilai transfer dana yang masuk dari luar negeri (Incoming) cenderung lebih besar daripada total nilai transfer dana ke luar negeri (Outgoing). Namun demikian, nilai rata-rata transfer dana Outgoing per transaksi masih lebih besar daripada Incoming, yakni masing-masing sebesar Rp1.680 juta untuk setiap LTKL Outgoing dan Rp939 juta untuk setiap LTKL Incoming.

UU TPPU

Pasal 23 Angka 1 :

“Penyedia jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi:

c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri..”

Peraturan Kepala PPATK No: PER- 12/1.02/PPATK/06/13 tentang Tata Cara

Penyampaian LTKL bagi Penyedia Jasa Keuangan

Pasal 1 Angka 4:

Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah dari Pengirim Asal yang bertujuan memindahkan sejumlah Dana dari dan ke luar wilayah Indonesia kepada Penerima yang disebutkan dalam Perintah Transfer Dana sampai dengan diterimanya Dana oleh Penerima.

Grafik 17 Jumlah LTKL Menurut Jenis Pihak Pelapor

BANK UMUM 52,1%

NON BANK UMUM 47,9%

Grafik 16 Jumlah Pihak Pelapor LTKL Menurut Jenis Pihak Pelapor

BANK UMUM 96 51%

NON BANK UMUM

94 49%

(21)

Grafik 18

Persentase Komposisi LTKL Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Januari 2021

Grafik 19

Jumlah LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Januari 2021

Grafik 20

Total Nilai LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Januari 2021

SWIFT 28%

NON SWIFT 41%

KUPU 31%

Outgoing 17.736.170

34%

Incoming 33.789.754

66%

Outgoing 29.804.712.

261.128.900 48%

Incoming 31.731.046.

549.116.900 52%

(22)

21

BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME | JANUARI 2021

Grafik 21

Perkembangan Jumlah LTKL SWIFT Bank (dalam Ribu Laporan) Periode Januari 2020 s.d. Januari 2021

Grafik 22

Perkembangan Total Nilai (dalam Triliun Rupiah) LTKL SWIFT Bank Periode Januari 2020 s.d. Januari 2021

Grafik 23

Perkembangan Rata-rata Nilai (dalam Juta Rupiah) per Laporan LTKL SWIFT Bank Periode Januari 2020 s.d. Januari 2021

243 238

198 197

67 158

207 217 208 219

192

231 246 178 479 463

441 481

134

411 402 399

319 365

335 325 378

230

Dec-19 Jan-20 Feb-20 Mar-20 Apr-20 May-20 Jun-20 Jul-20 Aug-20 Sep-20 Oct-20 Nov-20 Dec-20 Jan-21

Outgoing Incoming

363

319 339

146 284

339 339 285

334 303

373

417 282

367 342

399

155 350

378 388

340 393

315 342

404

262

Jan-20 Feb-20 Mar-20 Apr-20 May-20 Jun-20 Jul-20 Aug-20 Sep-20 Oct-20 Nov-20 Dec-20 Jan-21

Outgoing Incoming

1.523 1.614 1.716 2.196

1.801 1.641

1.565 1.371

1.528 1.576 1.614 1.695 1.585

791 777 829

1.160

852 941 973 1.066 1.075

939

1.054 1.069 1.135

Jan-20 Feb-20 Mar-20 Apr-20 May-20 Jun-20 Jul-20 Aug-20 Sep-20 Oct-20 Nov-20 Dec-20 Jan-21

Outgoing Incoming

(23)

LAPORAN

PENUNDAAN TRANSAKSI (LPT)

Sesuai UU TPPU Pasal 26, Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan. Berikut ini perkembangan pelaporan LPT sampai dengan Januari 2021.

• Selama Januari 2021, terdapat pelaporan 33 LPT oleh PJK kepada PPATK.

• Dengan adanya penambahan tersebut, maka jumlah keseluruhan LPT yang diterima PPATK sejak tahun 2013 hingga Januari 2021 tercatat tetap sebanyak 3.132 laporan.

• Mayoritas penundaan transaksi selama tahun 2021 (s.d. Januari 2021) dilakukan oleh PJK Bank (100 persen), terutama Bank Swasta (78,8 persen) dan BPD (18,2 persen).

• Bila dilihat dari besaran nominalnya, sebagian besar transaksi yang ditunda selama tahun 2021 (s.d. Januari 2021) bernilai dibawah Rp100 juta (87,9 persen). Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan pemenuhan aspeknya, sebagian besar LPT selama periode tersebut atau sebanyak 87,9 persen telah memenuhi aspek formil, namun disisi lain belum memenuhi aspek materil.

• Bila dilihat menurut domisili PJK Penunda Transaksi, mayoritas dari transaksi yang ditunda selama tahun 2021 (s.d. Januari 2021) terjadi di Jawa Timur (18,2), Propinsi DKI Jakarta (12,1 persen), dan Jawa Barat (12,1 persen).

UU TPPU

Pasal 26 Ayat (1) :

(1) Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan.

(2) Penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam hal Pengguna Jasa:

a. melakukan Transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1);

b. memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); atau

c. diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.

(3) Pelaksanaan penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat dalam berita acara penundaan Transaksi.

(4) Penyedia jasa keuangan memberikan salinan berita acara penundaan Transaksi kepada Pengguna Jasa.

(5) Penyedia jasa keuangan wajib melaporkan penundaan Transaksi kepada PPATK dengan melampirkan berita acara penundaan Transaksi dalam waktu paling lama 24 (dua puluh empat) jam terhitung sejak waktu penundaan Transaksi dilakukan.

(6) Setelah menerima laporan penundaan Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) PPATK wajib memastikan pelaksanaan penundaan Transaksi dilakukan sesuai dengan Undang- Undang ini.

(7) Dalam hal penundaan Transaksi telah dilakukan sampai dengan hari kerja kelima, penyedia jasa keuangan harus memutuskan akan melaksanakan Transaksi atau menolak Transaksi tersebut.

(24)

23

BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME | JANUARI 2021

Grafik 24

Perkembangan Bulanan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Januari 2020 s.d. Januari 2021

Tabel 11

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis PJK Pelapor

s.d. Januari 2021

Tabel 12

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Pemenuhan Aspek Formil dan Aspek Materil

s.d. Januari 2021

Keterangan:

(1) Aspek formil terpenuhi bila Berita Acara/Pernyataan telah dilakukan penundaan transaksi dibuat tidak lebih dari 24 jam setelah transaksi ditunda.

(2) Aspek materil terpenuhi bila transaksi yang ditunda bernilai Rp100 juta atau lebih.

4 4

0 5

0

5 5

10 13

6 5 6

33

Jan-20 Feb-20 Mar-20 Apr-20 May-20 Jun-20 Jul-20 Aug-20 Sep-20 Oct-20 Nov-20 Dec-20 Jan-21

Januari-2020 Des-2020 Jan-2020 s.d. Des- 2020

Januari-2021 Tahun 2021 (s.d. Januari-

2021)

m

Referensi

Dokumen terkait