• Tidak ada hasil yang ditemukan

23.Fiqhi syarifatunnisa (P07220118083) KTI ca ovarium.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "23.Fiqhi syarifatunnisa (P07220118083) KTI ca ovarium.pdf"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah penelitian ini. Terima kasih kepada Bapak dan Ibu yang telah bersedia mendampingi Nisa selama mengerjakan artikel ilmiah ini. Penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa T’ala yang telah memberikan kesempatan kepada beliau untuk menyelesaikan Tugas Penulisan Ilmiah (SWTA) untuk memenuhi syarat ujian akhir Program Diploma III Keperawatan, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Kalimantan Timur , Jurusan Keperawatan Samarinda, Kampus C, Balikpapan dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Klien Ca Ovarium Pasca Kemoterapi di Ruang Kemoterapi RSUP Dr.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril dan material sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan.

  • Latar Belakang Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara rinci dan mendalam kasus kista ovarium, menekankan pada aspek asuhan keperawatan pada klien penderita kista ovarium pasca kemoterapi di RSUD dr. Diharapkan hasil penelitian ini menjadi pengalaman pembelajaran di lapangan dan dapat menambah pengetahuan peneliti tentang asuhan keperawatan pada klien ovarium pasca kemoterapi sekitar B. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada klien tentang asuhan keperawatan. untuk klien penderita ovarium pasca kemoterapi tentang permasalahan pasien dalam masa pemulihan.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh gambaran penerapan teori asuhan keperawatan pada klien ovarium pasca kemoterapi ca.

Konsep dasar medis Ca ovarium

  • Pengertian
  • Anatomi system reproduksi
  • Fisiologi
  • Etiologi
  • Patofisiologi
  • pathway
  • manifestasi klinis
  • pemeriksaan penunjang
  • Penatalaksanaan

Peningkatan siklus ovulasi dikaitkan dengan risiko tinggi kanker ovarium akibat perbaikan epitel ovarium yang tidak tuntas. Dalam percobaan in vitro, androgen dapat merangsang pertumbuhan epitel ovarium normal dan sel kanker ovarium. Stadium kanker ovarium primer menurut FIGO (Federation of Gynecologists and Obstetricians) 1987 dalam (Amin Huda Nurarif, S.

Penambahan kemoterapi berbasis platinum setelah operasi direkomendasikan pada pasien dengan kanker ovarium stadium awal (stadium 2 dan lebih tinggi) dan/atau pada pasien dengan gambaran histologis spesifik (HGSC atau karsinoma sel jernih).

Gambar 1.1  Woc CA ovarium (louis,
Gambar 1.1 Woc CA ovarium (louis,

Konsep masalah keperawatan

Tujuan : nadi meningkat, nadi lemah, penurunan tekanan darah, penyempitan tekanan nadi, penurunan turgor kulit, pengeringan selaput lendir, penurunan volume urin, peningkatan hematokrit. Tujuan: penurunan pengisian vena, penurunan status vena, perubahan status mental, peningkatan suhu tubuh, peningkatan konsentrasi urin, penurunan berat badan secara tiba-tiba. Definisi: Pengalaman sensorik atau emosional yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional, yang timbul secara tiba-tiba atau lambat, dan dengan intensitas ringan hingga berat, yang berlangsung kurang dari satu tahun.

Tujuan : tampak meringis, protektif (misalnya posisi terjaga menghindari nyeri), gelisah, denyut nadi meningkat, sulit tidur. Tujuan: tekanan darah meningkat, pola pernafasan berubah, nafsu makan berubah, proses berpikir terganggu, penarikan diri, fokus pada diri sendiri, diaforesis.

Konsep Asuhan Keperawatan

  • pengkajian
  • Diagnosa keperawatan
  • perencanaan keperawatan
  • Implementasi
  • Evaluasi

Pada stadium lanjut, sering buang air kecil, sembelit, rasa tidak nyaman pada panggul, perut kembung, penurunan berat badan, dan nyeri perut. Kepala dan rambut Tidak ada kelainan yaitu simetris, tidak ada benjolan, tidak ada hematoma dan rambut tidak rontok. Pada bagian wajah, konjungtiva tidak anemia, sklera tidak ikterik, reflek pupil +/+, pernafasan hidung tidak ada, mulut dan gigi tidak pucat serta tidak terdapat sariawan.

Jantung Pada penderita kanker ovarium, biasanya tidak ada masalah saat melakukan pemeriksaan jantung. a) Inspeksi Ictus cordis biasanya tidak terlihat pada saat pemeriksaan. Payudara/payudara Simetris kiri dan kanan, areola payudara hiperpigmentasi, papila payudara menonjol dan tidak ada pembengkakan di perut. Alat kelamin Pada beberapa kasus, akan terjadi perdarahan abnormal akibat hiperplasia dan terganggunya hormon pada siklus menstruasi.

Perencanaan asuhan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan tertulis yang menggambarkan masalah kesehatan pasien, hasil yang diharapkan, tindakan keperawatan spesifik, dan kemajuan pasien (Manurung, 2011 dalam (Rina Mardiani, n.d.)). Perencanaan asuhan keperawatan merupakan bagian dari fase organisasi dalam proses keperawatan sebagai pedoman untuk memandu tindakan keperawatan dalam upaya membantu, meringankan, memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan pasien (Setiadi, 2012 dalam (Rina Mardiani, n.d.).

  • Pendekatan (Desain Penelitian)
  • Subyek Penelitian
  • Batasan Istilah (Definisi Operasional)
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
  • Uji Keabsahan Data
  • Analisis Data

Definisi operasional menjelaskan semua istilah yang digunakan dan batasan yang terkait dengan judul penelitian “Pelayanan Keperawatan pada Klien Ca Ovarium Pasca Kemoterapi di RSUD Dr. Angka kematian yang tinggi ini terkait dengan sulitnya deteksi dini kanker ovarium karena tidak ada gejala yang spesifik. pada stadium awal Berdasarkan tipe histologisnya, kanker ovarium dibedakan menjadi tipe epitel, tumor stroma, tumor sel germinal, karsinoma peritoneum primer, dan tumor ovarium metastatik.

Riwayat gejala kanker ovarium umumnya tidak spesifik sehingga sulit dideteksi secara dini pada penderita, misalnya kelelahan, kembung, sesak napas, dan penurunan berat badan. Asuhan keperawatan pada klien kanker ovarium merupakan suatu proses atau tahapan kegiatan praktik keperawatan yang diberikan langsung kepada klien penderita kanker ovarium dalam berbagai setting pelayanan kesehatan, meliputi metode asuhan keperawatan yang ilmiah, sistematis, dinamis, dan berkesinambungan serta berkesinambungan dalam penyelesaian masalah kesehatan. masalah orang dewasa. klien dengan kanker ovarium. Setelah melakukan pengkajian pada klien dengan kanker ovarium, selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap klien dengan kanker ovarium.

Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang menggabungkan data dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang ada. Triangulasi teknis artinya peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk memperoleh data dari sumber data yang sama. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara pada pagi hari pada saat narasumber masih segar, sehingga memungkinkan diperolehnya data yang lebih valid.

Data subjektif merupakan data yang diperoleh dari pelanggan berupa opini terhadap suatu situasi atau peristiwa. Sedangkan data objektif adalah data yang diperoleh dari pengamatan dan pengukuran, yang diperoleh dengan melihat, mendengar, mencium dan meraba pada saat pemeriksaan fisik.

HASIL

Klien menyatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit bawaan (seperti kanker, hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung) maupun penyakit menular (seperti HIV, TBC, hepatitis).

Table 4.1 hasil anamnesis klien dengan hasil ca ovarium di ruang matahari  RSUD Dr. kanujoso djatiwibowo Balikpapan pada tahun 2021
Table 4.1 hasil anamnesis klien dengan hasil ca ovarium di ruang matahari RSUD Dr. kanujoso djatiwibowo Balikpapan pada tahun 2021

PEMBAHASAN

Pada klien 1, diagnosis 1 dan diagnosis 2 teratasi pada hari ke-3. Diagnosa yang didapat selama pengobatan Mual adalah distensi lambung dan gangguan integritas kulit yang berhubungan dengan efek samping terapi. Diagnosa mual dan integritas kulit/jaringan ditemukan pertama kali. hari pengkajian tanggal 29 Juni 2021. Sedangkan pada klien 2 diagnosis 1, diagnosis 3, diagnosis 4 dan diagnosis 5 teratasi pada hari ke 3, namun diagnosis 2 belum teratasi karena memerlukan penyembuhan lebih dari 3 x 24 punya jam, diagnosis didapat selama perawatan Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera, risiko terjatuh d.d lingkungan yang tidak aman, Cemas b.d khawatir akan kegagalan, pola tidur terganggu b.d kurangnya kontrol tidur, Mual b.d distensi lambung. Diagnosis nyeri akut, risiko terjatuh, dan kecemasan ditemukan pada penilaian hari pertama yaitu pada 30 Juni 2021. Diagnosis gangguan pola tidur dan mual ditemukan pada 1 Juli 2021.

Kesimpulan yang diambil dari data penilaian kedua klien tersebut ada yang sesuai dengan teori dan ada pula yang tidak. Diagnosa keperawatan pada klien Ca ovarium berdasarkan SDKI adalah : pada klien 1 dengan diagnosa Mual berhubungan dengan distensi lambung dan gangguan integritas kulit berhubungan dengan efek samping terapi radiasi sedangkan pada klien 2 dengan diagnosa nyeri akut berhubungan dengan cedera fisik zat, resiko terjatuh dan lingkungan tidak aman, cemas b.d khawatir gagal, pola tidur terganggu b.d kurang kontrol tidur dan mual b.d distensi lambung. Perencanaan keperawatan pada klien 1 dan klien 2 dilakukan dengan menggunakan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dan Standar Hasil Keperawatan Indonesia (SLKI).

Dalam asumsi peneliti, intervensi yang diberikan pada Klien 1 dan 2 tidak melibatkan perubahan intervensi sesuai diagnosa yang ditegakkan untuk mengatasi masalah keperawatan klien. Pelaksanaan keperawatan pada Klien 1 dilakukan di RS pada tanggal 29 Juni s/d 1 Juli 2021, kemudian melalui WhatsApp. Pengelolaan tindakan keperawatan menurut asumsi peneliti terhambat karena adanya pembatasan jam tugas yang berarti peneliti mengalami kesulitan dalam menentukan jadwal pelaksanaan tindakan keperawatan. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan keperawatan adalah sesuai dengan asumsi peneliti. dengan intervensi yang telah disiapkan.

Evaluasi 2 masalah klien yang terselesaikan hanya 4 diagnosa dan 1 diagnosa tidak terselesaikan, sesuai dengan ukuran luaran yang diharapkan peneliti, pada diagnosa keperawatan nyeri akut, keluhan nyeri berkurang, meringis menurun, protektif menurun, ansietas menurun, gangguan tidur , diagnosis gangguan eliminasi urin, penurunan urgensi (urgensi) berkemih, penurunan distensi kandung kemih, penurunan buang air besar tidak tuntas, diagnosis kecemasan penurunan verbalisasi kebingungan, penurunan verbalisasi rasa khawatir terhadap situasi yang dihadapi, penurunan perilaku cemas, penurunan perilaku tegang, di setelahnya. diagnosa mual, keluhan mual berkurang, rasa ingin muntah berkurang. Berdasarkan asumsi peneliti, permasalahan keperawatan yang tidak terselesaikan pada klien 2 lebih besar kemungkinannya merupakan permasalahan keperawatan yang penyelesaiannya memerlukan waktu lebih dari 3x24 jam.

Kesimpulan

Evaluasi yang dilakukan Peneliti melakukan evaluasi pada klien 1 dan klien 2 sesuai dengan kriteria hasil yang diciptakan untuk tujuan yang ingin dicapai bersama klien, dilakukan pada klien 1 selama 3 hari perawatan di rumah sakit. RS pada tanggal 29/06/2021 sampai dengan 01/07/2021, dan klien 2 dirawat di RS selama 3 hari dari tanggal 30/06/2021 sampai dengan 02/07/2021 dan dilakukan SOAP. Hasil evaluasi yang dilakukan peneliti pada klien 1 seluruh permasalahan terselesaikan, sedangkan pada klien 2 terdapat 1 permasalahan yang tidak terselesaikan.

Saran

Sehingga asuhan keperawatan yang dilakukan dapat terlaksana secara maksimal dan mendapatkan hasil yang memuaskan bagi klien dan juga peneliti itu sendiri. Hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi perawat dan rumah sakit guna meningkatkan mutu pelayanan dalam memberikan asuhan keperawatan yang spesifik dan komprehensif pada klien penderita gigi berlubang. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah keluasan ilmu pengetahuan khususnya keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gigi berlubang ovarium dan juga memacu penelitian lebih lanjut serta menjadi bahan perbandingan dalam melakukan penelitian pada klien gigi berlubang ovarium.

Faktor Penentu Angka Kejadian Kanker Ovarium di RSUD Abdoel Mpelok Provinsi Lampung 2015. PERBEDAAN PENGETAHUAN WANITA USIA MENYUSUN (WUS) TENTANG KANKER OVARIUM SEBELUM DAN SESUDAH PENYELENGGARAAN (DI RT 03 RT 04. Desa Sumengko Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk.

Gambar

Gambar 1.1  Woc CA ovarium (louis,
Table 4.1 hasil anamnesis klien dengan hasil ca ovarium di ruang matahari  RSUD Dr. kanujoso djatiwibowo Balikpapan pada tahun 2021
Tabel 4.2 Hasil Anamnesa Status Kesehatan Klien Dengan Ca Ovarium
Tabel 4.3 Hasil Anamnesa Pola Kebutuhan Dasar (Data Bio-Psiko-Sosio- Bio-Psiko-Sosio-Kultural-Spiritual) ca ovarium
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mahasiswa mengajukan pendaftaran Yudisium ke Bagian Administrasi dengan melengkapi persyaratan sebagai berikut:  Menyelesaikan revisi hasil ujian doktor yang telah ditandangani oleh