Pada awalnya wacana asuransi syariah masuk dalam hukum Islam modern, sebagai bagian dari isu fiqh modern. Untuk itu AJB Bumiputera meluncurkan program Fulnadi, yaitu program asuransi syariah yang manfaatnya dapat dirasakan hingga anak masuk perguruan tinggi. Berdasarkan judul penelitian yang dilakukan, semoga nantinya dapat menambah pengetahuan lebih mendalam mengenai asuransi syariah khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan dana produk asuransi pendidikan.
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi dan informasi untuk mengembangkan ilmu asuransi syariah.
Definisi Istilah
Asuransi pendidikan atau tabungan pendidikan merupakan produk asuransi yang dapat digunakan oleh anak-anaknya hingga kuliah, hal ini disebabkan oleh mahalnya biaya pendidikan dan ketidakpedulian pemerintah terhadap nasib anak bangsa di Indonesia, dan juga kurangnya kesadaran orang tua tentang mempersiapkan pendidikan asuransi bagi anak-anaknya. Hukum Islam disini tidak dibahas terlalu luas, hanya berdasarkan apa yang tertuang dalam Fatwa DSN MUI No: 21/DSN-MUI/X/2001 dan hanya berguna untuk penilaian dalam penelitian ini.
Sistematika Pembahasan
Bab ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran hasil penelitian berupa kesimpulan penelitian, yang dapat membantu memberikan konstruksi saran terkait penelitian ini.
Penelitian Terdahulu
Penerapan akad mudharabah dalam asuransi takaful terjadi dalam dua keadaan, yaitu penyerahan premi oleh peserta kepada perusahaan asuransi dan dalam penanaman modal oleh perusahaan asuransi kepada investor, dimana perusahaan bertindak sebagai mudharib, sedangkan peserta bertindak sebagai rab al. -mal atau shohib al -mal, keuntungannya dibagi. Penerimaan dari peserta asuransi terjadi pada saat klaim telah dibayar oleh perusahaan asuransi. Berdasarkan pengujian keuntungan dan sensitivitas, produk asuransi Tabarru menghasilkan indikator titik impas dan profitabilitas yang lebih baik dibandingkan produk yang memiliki unsur tabungan. Melihat kesimpulan penelitian terdahulu dengan peneliti yang akan diteliti yaitu penelitian diatas, pembahasan akad mudharabah asuransi pendidikan dalam hukum Islam, pelaksanaan akad dan hukum asuransi syariah serta penentuan target premi asuransi, terdapat persamaan yang keduanya sama-sama meneliti asuransi, dimana terdapat beberapa jenis penelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Namun yang membedakannya adalah peneliti mengkaji akad mudharabah dalam pengelolaan dana asuransi pendidikan dari sudut pandang hukum Islam, sebuah konteks yang menjadi kontroversi di kalangan umat Islam karena dianggap mengandung unsur perjudian atau unsur haram lainnya. Di sinilah letak pembahasannya yang berbeda dengan penelitian sebelumnya.
Kajian Teori
Bayaran tuntutan dalam Insurans Syariah diambil daripada dana tabarru semua peserta dan hasil pelaburan. Akad yang digunakan dalam Insurans Syariah ialah tijarah (perniagaan) dan akad tabarru' (untuk menolong orang lain). Terdapat beberapa kontrak tijarah lain selain al-mudharabah yang kami percaya juga boleh digunakan dalam amalan insurans Syariah; 43.
Oleh karena itu, tidak tepat bagi perusahaan asuransi syariah untuk sementara waktu menghindari penggunaan pemasaran (agen) dengan alasan tidak syariah. Di sini, Dewan Pengawas Syariah (DPS) MAA Cabang Syariah berpendapat bahwa akad wakalah lebih cocok digunakan pada asuransi umum dibandingkan akad mudharabah yang biasa digunakan pada asuransi syariah lainnya. atau to put down yaitu menaruh sesuatu pada orang lain untuk dipedulikan atau dipedulikan. Billah mengatakan, istilah premi dalam asuransi syariah lebih tepat disebut al-musahama, turunan dari al-musyarakah.
ﻨَﻋ ﻒﻜْﻟاَو ُﻪ
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Sedangkan jenis penelitiannya misalnya dapat mengambil jenis studi kasus, etnografi, penelitian tindakan kelas dan/atau jenis lainnya. Pendekatan penelitian yang akan digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dan jenis penelitian yang menggunakan penelitian lapangan. Sedangkan alasan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif karena peneliti ingin mendeskripsikan pandangan hukum Islam terhadap pengelolaan dana asuransi pendidikan.
Lokasi Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Pertimbangan ini melibatkan mis. pemilihan informan yang dinilai mampu memberikan informasi yang diperlukan sesuai dengan tujuan penelitian.3. Dalam penelitian ini dilakukan observasi untuk mengamati secara langsung penempatan serta pelaksanaan akad mudharabah yang dilakukan oleh staf AJB Bumiputera. Wawancara adalah pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan gagasan melalui tanya jawab sehingga dapat tercipta suatu pendapat mengenai suatu topik tertentu. 6 Metode wawancara yang digunakan adalah formulir.
Dalam hal ini, pewawancara mengajukan serangkaian pertanyaan terstruktur, kemudian menggalinya satu per satu dengan menggali informasi lebih lanjut. Dengan demikian, jawaban yang diperoleh mencakup seluruh variabel, dengan informasi yang lengkap dan mendalam.7 Yang akan diwawancarai antara lain pimpinan AJB Bumiputera Syariah Jember, beberapa karyawan dan nasabah pengguna asuransi pendidikan di AJB Bumiputera Syariah Jember .
Analisis Data
Keabsahan Data
Bagian ini menguraikan proses pelaksanaan penelitian, dimulai dari penelitian pendahuluan, penyusunan rencana, penelitian aktual, dan diakhiri dengan penulisan laporan. Tahap kedua, peneliti menyiapkan pernyataan tentang penugasan, yang disampaikannya kepada asisten kepala bidang sebagai laporan, kepada ketua program studi, dan kepada pembimbing penugasan, ia serahkan kepada ketua. departemen dan menulis surat. meminta pengelolaan tugas penelitian. Pada tahap ketiga, peneliti melakukan proses penyusunan proposal penelitian yang diawali dengan kajian pendahuluan terhadap objek penelitian yaitu AJB Bumiputaera Syariah Jembaer, dan penggunaan kajian teori yang diambil dari literatur yang relevan dengan judul penelitian.
Tahap keempat, peneliti mengembangkan desain penelitian, peneliti menentukan instrumen penelitian untuk mengumpulkan data yang cocok untuk penelitian kualitatif. Tahap keenam adalah peneliti melaporkan, dalam hal ini peneliti menyusun data yang diperoleh dari lapangan menjadi karya ilmiah yang sistematis.
Gambaran Umum AJB Bumiputera Cabang Jember
Kementerian Keuangan Republik Indonesia No. BUMIDA Bumiputera didirikan atas gagasan pengurus AJB Bumiputera tahun 1912, selaku induk perusahaan yang diwakili oleh Dr. Hasyim, MA dalam hal akta no. 7 tanggal 8 Desember 1967 dari Notaris Raden Soerojo Wongsowidjojo, SH yang berkedudukan di Jakarta dan tambahan pada Berita Negara Republik Indonesia No. BUMIDA Bumiputera Syariah merupakan bagian dari kelompok usaha AJB Bumiputera 1912 yang bergerak khusus di bidang asuransi umum/kecelakaan syariah. Kantor pusat Departemen Asuransi Syariah berada di Gedung Bumiputera Lantai 3 Jl. Pada awal berdirinya, Divisi Asuransi Syariah AJB Bumiputera 1912 mempunyai 1 Kantor Wilayah dengan 11 kantor cabang Syariah yang beroperasi di DKI Jakarta. Divisi Asuransi Syariah AJB Bumiputera 1912 telah memperluas jaringan layanan pelanggannya menjadi 7 kantor wilayah dengan 49 kantor cabang.
Memiliki holding company yang besar baik dari segi jaringan maupun keuangan menjadikan AJB Cabang Syariah Bumiputera tidak tertandingi. Dengan semakin berkembangnya AJB Bumiputera di Jakarta, maka perlu bagi pihak manajemen untuk membuka cabang di beberapa daerah dan salah satunya di Jember, karena Jember menawarkan banyak peluang untuk mengembangkan usaha ini. Oleh karena itu, Perusahaan AJB Bumiputera didirikan di Jember pada tanggal AJB Bumiputera cabang di Jember di Gedung Bumiputera Lantai 3 Jl. Jenderal Ahmad Yani, No. 18 Desember.
Mitra Iqra' Plus AJB Bumiputera 1912 merupakan program asuransi mata uang Rupiah yang berbasis Syariah dan. Artinya apabila peserta asuransi syariah terkena musibah (meninggal dunia), maka ahli warisnya akan menerima pembayaran santunan dari perusahaan asuransi berupa tabungan peserta, bagi hasil dan tabungan tabarru’. Dalam penerapan mudharabah ini, perusahaan asuransi berperan sebagai mudharib (penerima pembayaran dari peserta untuk dikelola dan diinvestasikan sesuai dengan prinsip syariah).
Asuransi syariah yang digunakan di AJB Bumiputera telah sesuai dengan syariat Islam dan Fatwa DSN-MUI No:21/DSN-MUI/X/2001 yang tertuang dalam produk asuransi pendidikan. Ada 2 jenis akad yang digunakan yaitu akad tabarru. Hal ini sesuai dengan prinsip asuransi syariah yaitu saling bertanggung jawab dan saling membantu satu sama lain.
TAHUN III 2.729.316 SLTP 6.800.000 TAHUN IV 2.711.770
- Pembahasan Temuan
Asuransi syariah (ta'min, takaful atau tadhamun) adalah upaya untuk melindungi dan saling membantu antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan/atau tabarru' yang memberikan pola pengembalian untuk memenuhi risiko melalui akad. (pertunangan) yang sesuai dengan syariah. Akad tabarru’ adalah segala macam akad yang dilakukan dengan tujuan politik dan gotong royong, bukan hanya untuk tujuan komersil. Klaim merupakan hak peserta asuransi yang harus disediakan oleh perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam kontrak.
Jenis akad tijarah dan/atau akad tabarru, serta syarat-syarat yang dipersetujui, bergantung kepada jenis insurans yang diambil. Dalam kontrak tijarah (mudharabah), syarikat bertindak sebagai mudharib (pengurus) dan peserta bertindak sebagai shahibul mal (pegawai polis). Dalam akad tabarru' (hibah), peserta menyediakan geran yang akan digunakan untuk membantu peserta lain yang terjejas.
Jenis akad tijarah boleh diubah menjadi akad tabarru apabila pihak yang ditahan haknya secara sukarela mengenepikan haknya untuk mengenepikan kewajipan pihak yang belum menunaikan kewajipannya. Tuntutan ke atas kontrak tabarru adalah hak peserta dan merupakan kewajipan syarikat, setakat yang dipersetujui dalam kontrak. Akad tabarru' yang sejak awalnya khusus bertujuan untuk kebaikan dan gotong-royong antara peserta insurans dalam bidang muamalah boleh dibandingkan dengan anugerah dan juga.
Perusahaan asuransi tidak termasuk dalam pernyataan ini karena akad tabarru’ diperuntukkan antara peserta asuransi dan dalam akad ini perusahaan asuransi hanya sebagai agen (pegawai) yang mengelola dana peserta asuransi. Dalam transaksi asuransi, jika peserta meninggal dunia atau mengalami musibah, hal ini dimungkinkan karena preminya sejak awal dibagi 2, yaitu pertama masuk ke rekening tertanggung (rekening tabungan) dan kedua ke rekening khusus. rekening (tabaru') peserta yang dituju untuk membantu saudaranya yang lain.
لاَﺰُـﻳ ُرَﺮﻀﻟَا
Kesimpulan
Penerapan Akad Mudharaba dalam asuransi terjadi pada dua keadaan yaitu pada pengalihan premi dari peserta kepada perusahaan asuransi dan pada investasi dari perusahaan asuransi kepada investor dimana 90-95% pembayaran premi ditujukan untuk investasi berdasarkan mudharabah. . kesepakatan dan 5-10% diperuntukkan untuk dana hibah (tabaru'). Ketika perusahaan asuransi bertindak sebagai mudharib (penerima pembayaran dari peserta untuk dikelola dan diinvestasikan sesuai dengan prinsip syariah). Sedangkan yang berperan sebagai rab al-mal atau shahib al-mal adalah peserta asuransi syariah (yang akan menerima manfaat jasa perlindungan serta bagi hasil dari keuntungan perusahaan asuransi).
Bagian keuntungan yang diterima peserta asuransi terjadi pada saat perusahaan asuransi membayar klaim. Artinya apabila peserta asuransi syariah keluarga terkena musibah (meninggal dunia), maka ahli warisnya akan menerima pembayaran santunan dari pihak asuransi berupa tabungan peserta, bagi hasil, dan tabungan tabarru. Dari sudut pandang fatwa DSN MUI No: 21/DSN-MUI/X/2001, asuransi syariah adalah upaya untuk saling melindungi dan membantu sesama orang banyak/klien melalui investasi dalam bentuk aset dan/atau tabarru. ', yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko melalui kontrak (bisnis) sesuai dengan Kode Syariah.
Akad yang sesuai dengan hukum syariah yang bersangkutan adalah yang tidak mengandung gharar (kecurangan), maysir (perjudian), riba, zhulm (penganiayaan), risywah (penyuapan), barang haram dan maksiat. Kalau dari segi keuntungan didasarkan pada sistem bagi hasil sesuai akad mudharabah sebelumnya, misalnya 70% untuk peserta dan 30% untuk perusahaan, sehingga pelaksanaan akad mudharabah di AJB Bumiputera Syariah Jember akan lebih baik. pada dasarnya menghindari unsur riba.
Saran
SKRIPSI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI FAKULTAS SYARIAH
Oktober, 2015
Asuransi secara umum
Pengelolaan dana asuransi pendidikan
Desa Mangli, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember. Penelitian lapangan telah selesai dilakukan di AJB Bumiputera Syariah Jember.
Ichsanuddin