Berbagai identifikasi permasalahan yang dihadapi SKPD dan pemecahan masalahnya ditampilkan dalam Tabel 2.48 sebagai berikut:
Tabel 2.48
Hambatan dan Pemecahan Masalah
NO OPD H A M B A T A N PEMECAHAN MASALAH
1 BK-DIKLAT 1 Masih ada bidang-bidang yg terlambat memberikan laporan kinerjanya, sehingga berpe- ngaruh terhadap lambatnya penyusunan dan penyerahan laporan.
Perlu penegasan oleh Kepala SKPD menyangkut laporan
2 Evaluasi kinerja belum dilaksana- kan secara komprehensif terha- dap alumni Diklat, kinerja dalam jangka pendek maupun jangka panjang serta korelasinya dengan pola karier PNS ybs.
Bagi yang sudah diklat membuat planning kinerja
3 Birokrasi dalam pelaksanaan tugas pekerjaan masih terkesan berbelit-belit dan membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga penyelesaian tugas terhambat
Perlu membanguntim work yang solid antara para Kabid, Kasubid dan Staf pelaksana
4 Belum adanya data base yang valid dan on line tentang Sistem Informasi Diklat sehingga menyulitkan dalam penyusunan
Program, koordinasi,
pelaksanaan tugas dan fungsi BK- Diklat Kota Cirebon secara keseluruhan
Kegiatan Sistem Informasi Kepegawaian Daerah (SIMPEGA) harus direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan kebutuhan BK-Diklat secara keseluruhan, bukan berdasarkan kebutuhan perbidang/
Sekretariat atau bahkan individu. Hal ini dilakukan untuk terciptanya optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi BK-Diklat Kota Cirebon.
2 DINAS
PENDIDIKAN
1
2
3
Masih belum dipahaminya perencanaan sebagai proses manajemen organisasi
Masih banyaknya tenaga Sukwan, sehingga berpengaruh terhadap kinerja mereka.
Masih ada pembangunan fisik
yang belum tuntas
penyelesaiannya
Sosialisasi /workshop/diklat fungsional perencanaan
Mengusulan kepada Walikota agar tenaga sukwan yang ada bisa diangkat menjadi CPNS.
Penyusunan perencanaan dan RAB harus sebelum tahun pelaksanaan
3 KESEHATAN 1 Belum semua sarana kesehatan yang menghasilkan limbah medis mengolah limbah medisnya dengan benar.
Melakukan pembinaan dan sosialisasi pengelolaan limbah medis ke saranakesehatan.
2 Masih ditemukan makanan yang tidak layak dikonsumsi seperti makanan kadaluarsa dan rusak yang masih dijajakan penjual.
Melakukan pembinaan kepada pedagang, supermarket, minimarket.
3 Belum seluruh rumah terpantau jentiknya secara berkala karena minimnya anggaran sehingga kader pemantau jentik terbatas
Mengoptimalkan kader pemantau jentik yang ada dan menambah anggaran.
4 Prevalensi penyakit TBC di Kota
Cirebon masih tinggi. Program dengan pembinaan dan pengobatan yang intensif.
5 Penyebaran penyakit HIV/AIDS cukup tinggi namun prevalensi secara pasti belum diketahui.
Meningkatkan koordinasi lintas sektor dan program dalam penanganan penyakit HIV/AIDS.
6 Data Maskin SKTM selalu berubah disebabkan adanya peserta yang meninggal, pindah, double data atau sudah mampu namun untuk Jamkesmas data tidak dapat dirubah.
Selalu dilakukan up dating data SKTM dan untuk peserta baru SKTM maka dapat menggantikan yang meninggal/pindah/
mampu dengan adanya BAP dari Tim Verifikasi dan Validasi data RW
7 Masih banyak perawat dan bidan yang pendidikannya belum D3 sedangkan dalam Kepmenkes para perawat dan bidan harus memiliki peraturan perundangan yang berlaku.
Sosialisasi kepada tenaga Paramedis kompeten tentang Peraturan yang berlaku.
8 Pengembalian retribusi pelayanan kesehatan sebesar 75% dirasakan masih kurang terutama bagi UPTD dengan jumlah kunjungan pasien sedikit.
Mengusulkan revisi Peraturan Walikota No. 4 tahun 2008 tentang retribusi pelayanan kesehatan.
9
4 PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
1 Sumberdaya Daya Manusia (SDM) masih rendah dan jumlahnya minim.
Koordinasi dengan Instansi/SKPD terkait belum optimal.
Pemberdayaan pegawai melalui Diklat Fungsional sesuai dengan bidang tugasnya dan penambahan SDM.
Meningkatkan koordinasi terhadap Instansi terkaitgar terjalin dengan baik.
2 Revisi Perwali tentang Fasilitasi Permodalan bagi usaha Kecil Mikro dan Menengah blm tuntas.
Belum adanya MoU dengan RSUD/RSP dalam pelayanan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Melakukan revisi terhadap peraturan- peraturan yang belum selesai.
Melakukan kerjasama dengan Rumah Sakit – Rumah Sakit baik swasta maupun Rumah Sakit pemerintah.
5 KEPENDUDUKAN
DAN CATATAN SIPIL
1 Pelayanan Kependudukan khususnya Proses pembuatan KTP/KK banyak mengalami kendala, proses sebelum dan setelah turun dari dinas ke
Mengoptimalkan program SIAK dan tenaga operator dengan dilandasi koordinasi yang baik.
kecamatan membutuhkan waktu yang relatif lama. Selain itu, persoalan lain ádalah kemampuan dan jumlah operator yang terbatas, sarana komputer dan aplikasi yang belum sempurna. Adanya dualisme komando yang dialami operator di kecamatan antara Camat dan Kepala Dinas.
2 Pelaksanaan Program E-KTP belum maksimal dalam pelaksanaannya, karena masih lemahnya koordinasi di tingkat bawah ke masyarakat.
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program SIAK.
6 RSUD GUNUNG
JATI 1 Pelaporan dari setiap
bagian/bidang masih terlambat. Melakukan koordinasi kepada Bidang dan Bagian.
2 Masih ada pasien Jampersal yang datang langsung ke Rumah Sakit tanpa rujukan dari Puskesmas/RS asal domisili pasien.
Pelayanan tetap diberikan dengan baik sambil melengkapi persyaratan yang diperlukan.
3 Masih dijumpai kasus pasien yang dirujuk namun Kartu Jamkesmasnya hilang.
Tetap melakukan pelayanan sambil meminta kepada pasien agar mengurus kembali Kartu Jamkesmasnya.
4 Masih ditemui belum jelasnya keanggotaan bagi anak balita keluarga peserta Jamkesmas.
Melakukan pembinaan kepada peserta Jamkesmas.
7 SOSIAL, TENAGA
KERJA DAN
TRANSMIGRASI
1 Tidak menyampaikan laporan hambatan yang ada selama pelaksanaan kegiatan
Melakukan komitmen bersama antar berbagai pihak tentang perlunya menyampaikan laporan perkembangan kegiatan baik dalam perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan serta hambatan yang ada pada saat pelaksanaan kegiatan.
8 KESATUAN
BANGSA, POLITIK DAN
PERLINDUNGAN MASYARAKAT
Belum tersedianya dana kontijensi untuk penanganan apabila terjadi bencana, baik untuk bantuan korban bencana maupun operasional SATLAK-PBP
Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi lain, terutama yang berkaitan dengan penanganan masalah – masalah KAMTRAMTIBMAS, bencana serta masalah – masalah sosial lainnya.
9 PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH
tidakada laporan.
11 SATUAN POLISI
PAMONG PRAJA 1 Terbatasnya jumlah personel Dimanfaatkannya personil yang ada dan dimaksimalkan fungsinya guna meningkatkan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Cirebon.
2 Waktu pelaksanaan kegiatan yang berhimpitan antara satu kegiatan dengan kegiatan yang lain
Penyusunan jadwal kegiatan yang terintegrasi
12 INSPEKTORAT 1 Peran waskat pada setiap unit
kerja belum optimal, sehingga Peran pimpinan dari setiap unit kerja (SKPD)untuk melakukan pelaksanaan
antisipasi secara dini belum
maksimal waskat yang terus menerus sehingga memperkecil pelanggaran lainnya yang dilakukan oleh para bawahannya
2 kurangnya tenaga auditor diupayakan melalui peningkatan kualitas SDM yang masih dalam proses peningkatan melalui pendidikan dan pelatihan Auditor Terampil, Ahli, Tingkat Ketua Tim dan Pengendali Teknis.
3 Dari setiap evaluasi pemeriksaan di SKPD aspek keuangan dan aspek sarana prasarana merupakan temuan dengan jumlah yang tertinggi bila dibandingkan dengan aspek tupoksi dan aspek sumber daya manusia.
Peningkatan kemampuan SDM melalui Diklat Jabatan Fungsional Auditor
Adanya pengkajian dan Bimbingan Teknis (Bintek) tentang adminitrasi keuangan, Administrasi Barang di setiap SKPD secara berkala.
4 Persyaratan menjadi Tenaga Auditor harus mengajukan permohonan ke BPKP Pusat, setelah lulus dalam ujian serifikasi (pernah ikut dalam pemeriksaan operasional) sebelum mendapat surat Keputusan Pengangkatan dari Walikota.
Untuk para calon Tenaga Auditor, direalisasikannya dengan cara di magangkan terlebih dahulu (menajdi staf/pelaksana).
14 Sekretariat Dewan
1 Kurangnya tenaga pendamping Adanya penambahan tenaga pendamping Dewan dengan sertifikasi D.3
2 Kinerja sekretariat kurang maksimal karena intervensi dalam menentukan aspek pelayanan selalu menjadi hal yang krusial
Adanya komitmen dan kepercayaan dewan terhadap sekretariat dalam mengelola tugasnya sebagai fasilitator
3 Lemahnya tenaga pelaporan dalam memberi laporan rutin ke Bappeda sehingga kinerja setwan tidak dapat dipantau dengan baik
Adanya penambahan tenaga pelaporan yang bertugas khusus merekap seluruh pelaksanaan program kegiatan
15 Kecamatan Pekalipan
1 Gedung kantor Kurang refresentatif, sehingga layanan kepada masyarakat belum maksimal.
Diusulkan pembangunan gedung serba guna Kecamatan Pekalipan dan diharapkan adanya koordinasi yang baik antara Sataun Kerja dengan pihak Kecamatan setiap adanya kegiatan pembangunan fisik maupun non fisik.
2 Kurangnya tenaga / personil khususnya tenaga Akuntansi, Pranata Komputer / operator komputer dan Analisis Kepe- gawaian sehingga mengakibatkan sistem pengadministrasian belum maksimal.
Memanfaatkan personil yang ada sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Dan diharapkan sarana dan prasarana dapat ditingkatkan keberadaannya.
3 Berkas permohonan dalam pembuatan surat-surat masih ada yang belum lengkap.
Sosialisasi kepada masyarakat tentang peraturan-peraturan, dan disarankan kepada Badan Kepegawaian dan Pelatihan Kota Cirebon yaitu adanya penambahan
tenaga akuntansi, Pranata Komputer / operator komputer dan Analisis Kepegawaian sehingga untuk dapat menunjang kegiatan secara maksimal sesuai dengan yang diharapkan.
4 Dalam pembuatan Kartu Keluarga (KK) dan KTP (Kartu Tanda Penduduk) cukup lama dan tidak pasti standar waktu yang ditentukan.
Petugas dikelurahan agar membantu dan memberitahukan kelengkapan berkas surat-surat permohonan, dan yang melayani staf pelayanan yang sudah terbiasa menerima berkas surat-surat permohonan.
5 Kurangnya ketelitian masyarakat dalam pengisian biodata permohonan KTP karena dipercayakan pada orang lain sehingga banyak kesalahan dan pengisian data.
Disarankan agar cetak KK dan KTP ada di kecamatan dan penandatanganan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Cirebon, Kecamatan mengirimkan Blangko KK dan KTP yang sudah jadi ditanda tangai Kepala Dinas Catatan Sipil Kota Cirebon.
6 Dalam peng-entri-an data padaDinas Catatan Sipil kadang tidak tersambung.
Usulan ke BKD Diklat untuk penambahan Pejabat Akuntansi dan bendahara pengeluaran.
7 Tidak semua kegiatan dari Pagu Musrenbang direalisasikan oleh OPD terkait.
Usulan dan Pagu Musrenbang yang belum direalisasikan, agar dimasukan dalam anggaran tahun berikutnya.
16 Kecamatan Kesambi
1 Dinamika pembangunan yang sejalan dengan tuntunan masyarakat belum sepenuhnya diimbangi dengan pendapatan ekonomi masyarakat.
Keterpaduan dan kerja sama yang baik antara aparat pemerintah dan lembaga kemasyarakatan.
2 Untuk meningkatkan K3 yang mengakibatkan banyaknya lahan- lahan yang masih kosong dan terlantar serta belum diman- faatkan sehingga rumput-rumput dan alang-alang tidak terpeihara yang mengakibatkan kurang mendukung terwujudnya Kota Cirebon yang sehat.
Partisipasi masyarakat yang relatif tinggi dalam bidang pemerintahan, pembangunan maupun kemasyarakatan baik berupa financial maupun tenaga pelaksana.
3 Masih perlu adanya peningkatan kualitas Sumber daya Manusia dalam pelaksanaan tugas pokok.
Koordinasi dan kerja sama yang baik dengan instansi-instansi terkait (stake holder) yang ada di Wilayah Kecamatan Kesambi.
4 Masyarakat telah menyadari dan memahami akan pentingnya memiliki kartu identitas diri.
Kesadaran masyarakat yang tinggi.
5 Banyaknya masyarakat yang mengeluh dalam penyelesaisan KTP program SIAK sekarang ini tidak tepat waktu yang mengakibatkan pekerjaan menjadi terhambat.
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pada Sekretariat Kantor Kecamatan Kesambi Kota Cirebon telah diajukan permintaan penambahan tenaga operator komputer pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kota Cirebon.
6 Pelaksanaan piket baik di Kecamatan maupun di Kelurahan -Kelurahan se Kecamatan Kesambi kurang dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Dengan adanya kontrol dari pimpinan kepada petugas yang diberikan tugas piket serta diberikan akomodasi yang sesuai.
7 Masih banyak warga masyarakat kurang mampu yang harus mendapat perhatian.
Dukungan dari semua pihak untuk membantu warga masyarakat yang belum mampu secara finansial.
17 Kecamatan Lemahwungkuk
1 Pencairan Dana Bantuan APBD Kota Cirebon terlambat (tidak tepat waktu)
Pencairan Pagu Anggaran yang sudah disahkan diharapkan tidak terlambat 2 Masih adanya pejabat struktural
yang tidak memahami tupoksinya Pejabat yang tidak memahami tupoksinya atau males diharapkan mendapatkan pembinaan yang rutin atau dipndahkan 3 Kurangnya tenaga ahli dan
operator computer Diharapkan diberikan tambahan karyawan baru yang ahli / operator dibidang computer
18 Kecamatan Harjamukti
1 Keterlambatan Pelaksanaan Musrenbang Tingkat Kecamatan akibat dari terlambatnya pencairan dan biaya pelaksanaan
Diharapkan pencairan dana untuk biaya pelaksanaan Musrenbang dapat diberikan sebelum pelaksanaan pra Musrembang 2 Proses penyelesaian KTP, KK dan
Surat Kematian masih dianggap memerlukan waktu yang cukup lama
Perlu adanya penambahan sarana komputer tenaga ahli computer
3 Masih banyaknya warga masyarakat yang menikah secara Agama dan belum tercatat di KUA
Perlu adanya pelaksanaan kegiatan pernikahan massal yang di fasilitasi oleh Pemerintah / pihak tertentu
4 Kesemrawutan lalu-lintas di perempatan Jalan Ciremai Raya menuju Taman Kalijaga masih dirasakan oleh pengguna jalan pada jam tertentu (06.30 WIB s/d 07.30 WIB)
Adanya petugas pengatur lalu lintas atau pemasangan traffic-light
19 Kecamatan
Kejaksan 1 Hambatan tidak dilaporkan 20 Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah
1 Proses perencanaan belum sepenuhnya dipahami oleh seluruh SKPD. Paradigma baru membutuhkan kerjasama dari seluruh OPD dengan koordinator Bappeda, seringkali laporan yang harusnya disampaikan ke
Bappeda mengalami
keterlambatan
Melakukan pendampingan dan fasilitasi perencanaan dan mengirimkan surat teguran.
2 Tumpang tindih tupoksi antara kecamatan dan Dinas-dinas yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat dan sosial, begitupula pada dinas-dinas daya beli. Seringkali dijumpai usulan kegiatan yang serupa.
Mengundang bagian organisasi pada saat forum SKPD dan melakukan pendampingan dengan satker yang berbenturan tupoksinya
3 Fungsi pengendalian pelaksanaan rencana belum berjalan optimal karena laporan selalu dikirimkan terlambat atau tidak ada laporan sama sekali. Fungsi monev pun masih sering berbenturan dengan Setda.
Mengusulkan untuk pembentukan tim bersama monitoring dan evaluasi sehingga satker tidak dibingungkan dengan berbagai format yang intinya adalah sama.
Menyampaikan telaahan staf terkait dengan format laporan monev.
21 Dinas Kelautan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kota Cirebon
1 Terbatasnya SDM Pengelola yang mampu melaksanakan tugas di balai milik pemerintah bagi peningkatan perekonomian masyarakat
Melakukan penyusunan program kerja yang sesuai kebutuhan masyarakat
Program kegiatan di masyarakat oleh DKP3 belum optimal
Pembinaan secara ketat perlu dilakukan agar bantuan yang diberikan kepada masyarakat tidak hanya 1 kali putarn saja Penajaman program kelautan,
pertanian, peternakan dan perikanan belum ada dan optimal
Menyusun ulang program bidang-bidang tersebut secara komrehensif dan terukur 22 Dinas
Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah
1 Sulitnya monitoring barang import, karena tidak semua importir melalui pelabuhan Cirebon
Adanya perhatian dari pemerintah dalam pengembangan infrastruktur trasportasi dan pelabuhan perlu mendapat prioritas Kualitas SDM pengelolaan
keuangan USP koperasi masih relatif lemah
Menyebarluaskan rencana pembubaran koperasi beku di setiap kelurahan
2 Permodalan relatif masih kurang Melakukan seleksi dan pemberian pinjaman modal bergulir secara maksimal dan skala prioritas kebutuhan permodalan yang dibutuhkan KUMKM
3 Sejumlah Koperasi belum
melaksanakan RAT tepat waktu Dibutuhkan tenaga penyuluh dan memaksimalkan pembinaan kepada koperasi di kota cirebon
4 Produk dalam negeri masih
kurang diminati konsumen lokal Peningkatan kualitas produk dalam negeri melalui pemberian wawasan kepada produsen
5 Kurangnya pemahaman tata cara ekspor dan tingginya nilai tukar dolar
Memberikan pemahaman melalui pelatihan dan meningkatkan penggunaan produk dalam negeri
23 Dinas Pemuda
Olah raga,
Kebudayaan dan Pariwisata
1 Para atlit kota Cirebon mendapat
tawaran dari kota lain Program pembinaan, pemberdayaan dan penghargaan kepada atlit kota cirebon
2 Masih bergantungnya seniman
pada pemerintah Program kemandirian seniman agar dapat berinovasi dam mandiri
3 Tidak adanya tempat wisata hiburan di kota Cirebon,
sedangkan kebutuhan
masyarakat bukan wisata budaya saja
Dibuat tempat hiburan di kota Cirebon dengan memanfaatkan lahan milik pemerintah di Taman Ade Irma Suryani
4 Peserta pelatihan BCB/situs tidak mempunyai otoritas dalam melalukan teknis pemeliharaan
Kegiatan sosialisasi tentang BCB/Obyek Wisata masih terus dilakukan agar masyarakat sekitar obyek/situs mampu memelihara dan menjaga situs tersebut secara bersama-sama.
5 Kendala dalam penyusunan dan evaluasi data bahan informasi budaya dan pariwisata
Pengolahan data kunjungan wisatawan dan tamu hotel yang terlambat masih bisa diatasi walaupun harus dengan menjemput bola ke hotel-hotel dan obyek- obyek wisata.
24 Kantor Ketahanan
Pangan 1 Kurangnya data tentang ketahanan pangan yang akurat sebagai pendukung kelancaran pembuatan laporan
Tersedianya data yang valid dan akurat sebagai pendukung kelancaran pembuatan laporan kantor
2 Terbatasnya mutu sumber daya Peningkatan pengetahuan dan
manusia ketrampilan aparatur melalui berbagai kegiatan dibidang ketahanan pangan 3 Kurangnya personil/pegawai
sebagai pendukung kelancaran kegiatan kantor
Penambahan personil untuk mendukung kelancaran kegiatan kantor
25 Kantor Penanaman Modal
1 Diperlukan peningkatan kerjasama dengan instansi terkait rekomendasi dari dinas-dinas yang selama ini masih menjadi kendala terutama ketepatan waktu
Fasilitasi pemerintah kota agar kerja sama antar instansi yang terkait perijinan dapat lebih kompak dan terbuka dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
2 Pencatatan nilai ivestasi masih belum dipilah antara yang memperpanjang perijinan dengan pendaftar baru
Dilakukan pencatatan ulang dan dibedakan antara pelaku usaha lama dan pendaftar baru
26 Dinas Pekerjaan Umum,
Perumahan, Energi dan Sumber Daya Mineral
1 Terbatasnya SDM perencana teknis dan penawas lapangan yang berlatar belakang teknik
BKD perlu menyusun dan membangun sumber daya pegawai sesuai dengan kebutuhan
2 Proses penyerapan anggaran selalu terlambat khususnya dana propinsi dan faktor kelengkapan dokumen
Kontrol pimpinan SKPD terhadap kesiapan kerja ditingkatkan agar tidak terjadi lagi alas an yang sama setiap tahun
3 Kesulitan mencari tanah untuk dibebaskan pada kegiatan yang bersumber dari DAK
Proses anggaran DAK perlu koordinasi pendahuluan dengan pemerintah daerah sehingga tidak kesulitan dalam menyelesaikan tugas tersebut
4 Konsentrasi kerja bidang bidang belum menunjukan suatu arah pembangunan fisik yang berdampak luas dan terintegrasi
Perencanaan makro di PU perlu disusun ulang berdasarkan skala prioritas kebutuhan pembangunan kota cirebon
5 Penanganan masalah
infrastruktur kota cirebon lambat penangananan karena sistim anggaran tidak mendukung kegiatan yang darurat dan sewaktu-waktu
Ditanyakan ke pemerintah pusat dan propinsi serta mencari solusi agar penanganan pekerjaan yang darurat dan sewaktu-waktu dapat ditangani
27 DISHUBKOMINFO 1 Tingkat pertumbuhan penduduk dan kendaraan serta lalu lintas eksternal (luar kota Cirebon) yang masuk di Kota Cirebon tidak sebanding dengan panjang dan lebar ruas jalan di Kota Cirebon berikut lalu lintas campuran (Mix Traffic) di seluruh ruas jalan kota Cirebon
Pengembangan kawasan bisnis bergeser ke kawasan lain (kawasan baru) selain kawasan yang sudah ada (Grage, Cirebon Mall dan Asia), solusi jalan baru dan jalan bertingkat dimungkinkan untuk dibangun
2 Perda No. 9 Tahun 2009 tentang Penyelenggaran Perhubungan dan Perda No.10 Tahun 2009 Retribusi Penyelenggaraan Perhubungan belum di laksanakan secara maksimal
Peningkatan upaya dan koordinasi dalam rangka pengambilan langkah-langkah percepatan pemorsesan pelaksanaan Perda No.9 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perhubungan dan Perda No 10 Tahun 2009 Retribusi Penyelenggaraan Perhubungan
5 Kurangnya sarana operasional
penunjang pekerjaan Pengadaan mobil derek, mobil truk, mobil patroli lalu lintas, sepeda motor untuk juru tagih parkir (Collector)
7 Rendahnya pelayanan informasi Pembangunan sistim informasi kota
elektronik yang berdampak kepada rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kota cirebon termasuk oleh dunia luar
Cirebon yang terdiri dari beberapa sistim informasi unggulan yang dapat mendongkrak pengenalan akan kota Cirebon
9 Kurang terintregrasinya perencanaan kawasan (Tata ruang) dengan transportasi, shg dalam setiap pembangunan kawasan (Pertokoan, mall, hotel, pasar dll) blm dilakukan analisis dampak lalu lintas
Peningkatan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan antar instansi terkait dan lintas sektoral
10 Kurang tertib dan laik jalannya
angkutan barang
dari/kepelabuhan Cirebon
Peningkatan penertiban angkutan barang dari / ke pelabuhan Cirebon
12 Belum tersedianya simpul jaringan transportasi jalan, terutama: Terminal tipe B dan tipe C (Terminal ElF dan Angkutan Kota) akibatnya muncul terminal bayangan di Krucuk untuk angkutan AKDP
Pembangunan terminal tipe B dan tipe C
16 Penyelenggaraan informatika dan komunikasi belum optimal, karena di sebabkan oleh keberadaan Tower wireless yang kurang optimal
perlunya peningkatan anggaran untuk memelihara Tower dan Wireless
28 Kantor
Lingkungan Hidup 1 Sulitnya mencari lahan RTH untuk dibebaskan pada daerah prioritas utama. Penetapan lokasi oleh Gubernur dan belum jelas tahapan kegiatan pembebasan lahan
Tahapan persiapan lahan tetap dilakukan agar apabila ada kegiatan sudah tersedia lokasi yang diperlukan
2 Perhitungan dasar daya dukung lingkungan hidup, pengendalian pencemaran dan penerapan regulasi standar untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup belum menjadi prioritas pembangunan
Daya dukung lingkungan perlu segera dilakukan dikajian. Dengan segera menerapkan secara tegas regulasi standar pencegahan lingkungan hidup.
3 Keterlibatan masyarakat dalam upaya pengendalian Lingkungan Hidup belum berjalan. Pelaku kegiatan merasa terbeban melakukan advise lingkungan hidup.
Sosialisasi tentang arti pentingnya peranserta masyarakat dalam mendukung program pemerintah.
29 Dinas Kebersihan
dan Pertamanan 1 Banyaknya sarana dan prasarana yang mengalami kerusakan dan membutuhkan penanganan segera, akan tetapi terganjal dengan mekanisme anggaran.
Koordinasi dan kerjasama dengan yang menangani anggaran.
2 Menurunnya tingkat kedisiplinan pegawai akibat rendahnya pengawasan dan kesadaran akan fungsi dan tugas pokok pegawai.
Meningkatkan pengawasan dan pembinaan kepada para pegawai berdasarkan rentang kendali dalam jabatan yang diemban oleh masing-masing pejabat struktural.
3 Pemeliharaan kendaraan angku- tan sampah yang sudah berusia tua belum dilakukan optimal sehingga mengganggu dan menghambat mobilitas pada saat
Perlu adanya peremajaan kendaraan operasional kebersihan guna meningkatkan kemampuan dalam operasiaonalnya.
operasional, peningkatan ke- mampuan personil angkutan dan sapuan masih dinilai kurang.
4 Keterbatasan alokasi anggaran yang dapat dituangkan dalam kegiatan kedinasan serta mekanisme anggaran yang banyak memakan waktu baik dari sisi pelaksanaan maupun pertanggungjawabannya.
Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kebersihan serta dilakukan pembinaan dan penyuluhan secara terpadu dan terus menerus akan pentingnya memelihara kebersihan lingkungan
30 DPPKD 1 Potensi pajak yang bersumber dari pajak sarang burung wallet cenderung menurun dimana beberapa wajib pajak menutup usahanya
Perlu dilakukan pencabangan baru sumber pendapatan daerah misalnya pembukaan usaha oleh PD yang ada di kota cirebon
2 Potensi PBB tergantung
kesadaran wajib pajak Melakukan operasi jaring PBB yang rutin serta pelatihan kepada SDM pengelola PBB