• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN - ALLIF Printing (1)

N/A
N/A
Nailil Muna Cornelia

Academic year: 2023

Membagikan "3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN - ALLIF Printing (1)"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

Penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya selama penyusunan skripsi ini sehingga penulis menulis skripsi yang berjudul “Pengaruh Ekstrak Air Lidah Buaya ( Aloe vera sp) tentang waktu penutupan luka sayatan pada mencit (Swiss webster)". Sc selaku penguji utama, terima kasih atas waktu, nasehat dan ilmu yang diberikan dalam proses penulisan skripsi ini. Seluruh staf dan dosen Fakultas Kedokteran , Universitas Lampung atas ilmu dan bimbingan yang diberikan dalam proses perkuliahan ini.

Ked yang merupakan sahabat cerita, sahabat sejak kecil sekaligus menjadi contoh seorang kakak yang baik. Kepada Rio, Farhan, Hariz, Arief yang turut serta memberikan semangat dan masukan dalam proses kerja. Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan pahala yang melimpah atas segala bantuan dan kebaikan yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penyembuhan luka adalah proses biologis kompleks yang dapat menghasilkan perbaikan jaringan yang terintegrasi secara fisiologis. Proses penyembuhan luka dapat dibagi menjadi empat fase, dimulai dari hemostasis, inflamasi, proliferasi, dan remodeling jaringan. Banyak faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka, yaitu gizi buruk, hipoksia, imunosupresi, penyakit kronis, dan kondisi pasca operasi.

Penelitian yang dilakukan Hidayat (2013) menunjukkan bahwa kandungan lidah buaya dapat meningkatkan jumlah fibroblas pada proses penyembuhan luka bakar pada tikus wistar jantan.

Rumusan Masalah

Hal ini menunjukkan bahwa pengaplikasian gel lidah buaya secara topikal pada luka kulit mencit sebanyak dua kali sehari lebih unggul dibandingkan pengaplikasian larutan povidone-iodine ditinjau dari parameter ketebalan epitel, rata-rata jumlah fibroblas, pembuluh darah dan ekspresi VEGF A. Pada percobaan penelitian sebelumnya, peneliti ingin mencoba menggunakan ekstrak air lidah buaya karena mudah didapat di lingkungan sekitar. Peneliti juga tertarik dengan penggunaan konsentrasi yang berbeda yaitu konsentrasi mana yang cocok untuk penyembuhan luka dan berapa perbedaan waktu penyembuhan luka jika konsentrasi ditingkatkan.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Ekstrak Air Lidah Buaya (Aloe vera sp) Terhadap Waktu Penutupan Luka Sayatan pada Mencit (Swiss webster).

Tujuan Penelitian .1 Tujuan Umum .1 Tujuan Umum

  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

  • Bagi Ilmu Pengetahuan
  • Bagi Peneliti
  • Bagi Masyarakat
  • Bagi Peneliti Lain

Lidah Buaya

  • Klasifikasi
  • Sifat dan Morfologi
  • Kandungan Kimia
  • Manfaat Lidah Buaya
  • Efek Samping Lidah Buaya

Lidah buaya atau yang biasa disebut Aloe vera (bahasa Latin: Aloe barbadensis Milleer) merupakan salah satu jenis tumbuhan mirip duri yang berasal dari daerah kering di benua Afrika. Tanaman lidah buaya ini telah dikenal dan digunakan selama ribuan tahun karena khasiat dan manfaatnya yang luar biasa (Fumawanthi, 2004). Lidah buaya (Aloe vera L.) mengandung Aloin, lignin, barbaloin, isobarbaloin, aloe-emodin, aloenin, aloesin, anthroquinone, insulin.

Pada lidah buaya, flavonoid berperan sebagai antibakteri, antioksidan dan mampu menghambat pendarahan pada kulit. Selain kandungan kimia di atas, lidah buaya juga mengandung asam amino dan enzim yang masing-masing membantu perkembangan sel-sel baru dengan kecepatan luar biasa dan mengangkat sel-sel mati pada epidermis. Tanaman lidah buaya merupakan salah satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri.

Lidah buaya mengandung senyawa nutrisi yang dapat digunakan untuk pengobatan dan penyembuhan (terapi) berbagai penyakit. Salah satu referensi menyatakan bahwa lidah buaya mengandung hormon pertumbuhan manusia dan bersifat anti penuaan. Lidah buaya memiliki sistem penghambatan yang menghambat rasa sakit dan sistem stimulasi yang meningkatkan penyembuhan luka (Carolia, 2016).

Lidah buaya mengandung berbagai unsur dan zat yang dipercaya berperan sebagai anti inflamasi, antara lain vitamin asam salisilat, polisakarida, dan asam lemak. Bagi kulit sensitif, lidah buaya dapat menimbulkan reaksi alergi berupa rasa gatal dan perih.

Kulit

  • Definisi Kulit
  • Stuktur Lapisan Kulit
  • Jenis-jenis Kulit

Lapisan dermis merupakan lapisan jaringan ikat yang berasal dari mesoderm, terletak di bawah lapisan epidermis dan jauh lebih tebal dibandingkan dengan epidermis. Lapisan ini terdiri dari lapisan elastis dan berserat padat dengan elemen seluler dan folikel rambut. Secara umum lapisan dermis terbagi menjadi dua bagian yaitu pars papillare dan pars reticulare.

Lapisan ini terdiri dari jaringan ikat longgar yang secara longgar mengikat kulit ke organ di bawahnya, sehingga kulit di atasnya dapat tergelincir. Kulit digolongkan menjadi tujuh jenis, yaitu: kulit normal, berminyak, kulit berminyak sensitif, kulit kombinasi (kombinasi), kering, kulit kering sensitif, dan kulit kering (Adhi, 2011). Ciri-ciri kulit berminyak adalah kulit tampak basah dan berkilau, pori-pori terlihat jelas, sering timbul jerawat atau komedo, kulit tampak pucat dan kusam.

Jenis kulit ini menunjukkan gejala yang sama dengan kulit berminyak, hanya saja pembuluh darahnya melebar dan rusak, sehingga Anda mungkin melihat garis atau guratan merah di sekitar hidung dan pipi. Penyebab kulit sensitif berminyak adalah kelenjar minyak memproduksi terlalu banyak minyak sehingga terkadang menimbulkan komedo dan bereaksi cepat terhadap panas, dingin, dan iritasi. Tanda-tandanya adalah kulit tampak mengkilat pada bagian tengah wajah, sekitar hidung, pipi, dan dagu.

Ciri-ciri kulit kering antara lain: bagian tengah wajah normal, sekitar pipi dan dahi kering, tidak lembab dan tidak berminyak, halus, tipis dan rapuh. Dapat dengan cepat meningkatkan pigmentasi pada lapisan basal (stratum basalis), sehingga warna kulit menjadi coklat akibat sinar matahari.

Gambar 1. Struktur Gambar kulit (Kalangi, 2013).
Gambar 1. Struktur Gambar kulit (Kalangi, 2013).

Luka (Vulnus)

  • Proses Penyembuhan Luka
  • Jenis-Jenis Luka
  • Cara Penyembuhan Luka
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka

Monosit yang berubah menjadi makrofag juga mengeluarkan berbagai sitokin dan faktor pertumbuhan yang diperlukan dalam proses penyembuhan luka (Sjamsuhidajat, 2010). Pada fase ini, serat kolagen dibentuk dan dihancurkan kembali untuk beradaptasi dengan ketegangan pada luka yang cenderung mengecil. Epitel tepi luka yang menutupi sel basal terlepas dari dasarnya dan bergerak mengisi permukaan luka.

Penyembuhan luka tulang (patah tulang) memerlukan waktu satu tahun atau lebih untuk membentuk jaringan yang secara histologis normal (Sjamsuhidajat, 2010). Luka bersih adalah luka yang tidak mengalami peradangan dan infeksi, yaitu luka sayatan elektif dan steril dimana luka tersebut mempunyai potensi terjadinya infeksi. Vulnus combutio mempunyai bentuk luka yang tidak beraturan dengan permukaan luka yang lebar dan warna kulit yang hitam.

Namun penjahitan luka tidak dapat dilakukan langsung pada luka yang terkontaminasi berat dan/atau tanpa batas yang jelas. Luka yang tidak beraturan, seperti luka tembak, seringkali meninggalkan jaringan mati yang sulit dikenali pada pemeriksaan awal. Luka tersebut terlebih dahulu harus dibersihkan dan dipotong lalu dibiarkan selama 4-7 hari lalu dijahit.

Pada manusia, penyembuhan luka melalui reorganisasi dan regenerasi jaringan hanya terjadi pada lapisan epidermis, hati, dan tulang, yang dapat sembuh secara alami tanpa meninggalkan bekas. Pada orang gemuk, penyembuhan lukanya lambat karena jaringan lemak lebih sulit meleleh, lebih mudah terinfeksi, dan penyembuhannya lebih lama.

Mencit

Kerangka Konsep

Hipotesis

Rancangan Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel .1 Populasi .1 Populasi

  • Sampel Penelitian
  • Jumlah Sampel Penelitian
  • Kriteria Sampel Kriteria inklusi: Kriteria inklusi

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode probabilitas sampling yaitu teknik simple random sampling. Pada penelitian ini digunakan 30 ekor mencit yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok I aquades, kelompok II ekstrak 25%, kelompok III ekstrak 50%, kelompok IV ekstrak 75%, kelompok V ekstrak 100%. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah tikus jantan (Swiss Webster) sebanyak 30 ekor yang dipilih secara acak dan dibagi menjadi 5 kelompok sesuai rumus Frederer.

Berdasarkan perhitungan di atas, jumlah sampel minimal setiap kelompok adalah 6 ekor mencit, sehingga jumlah sampel total untuk 5 kelompok perlakuan adalah 30 ekor mencit.

Alat dan Bahan Penelitian .1 Alat Penelitian .1 Alat Penelitian

  • Bahan Penelitian

Prosedur Penelitian

  • Pemilihan Hewan Coba
  • Kelompok Hewan Coba
  • Uji Pendahuluan
  • Prosedur Pembuatan Ekstrak Lidah Buaya
  • Prosedur pemberian ekstrak lidah buaya

Tujuan dari penelitian pendahuluan adalah untuk memastikan bahwa ekstrak air lidah buaya efektif dalam menentukan waktu penutupan luka sayatan pada tikus. Seluruh hewan uji diaklimatisasi terlebih dahulu selama 1 minggu kemudian diberi perlakuan dengan sayatan sepanjang 1 cm pada punggung mencit, setelah itu mencit pada kelompok 1 diberikan konsentrasi (X), mencit pada kelompok 2 diberikan konsentrasi (X), mencit pada mencit kelompok 3 konsentrasi (X) dan kelompok 4 diberi perlakuan konsentrasi (X). Cara pembuatannya sederhana dengan perbandingan 1:10, haluskan bahan dengan blender, ayak dengan saringan, siapkan wajan, letakkan wajan di atas kompor atau hotplate dengan mixer, rebus selama 30 menit, mulai dari dasar wajan, jika sudah selesai segera pisahkan endapannya, selagi masih panas, dengan kain flanel, simpan rebusan atau ekstrak lidah buayanya.

Sayatan sepanjang 1 cm dan kedalaman 1 mm dibuat pada bagian paha mencit dengan menggunakan pisau bedah steril, mata pisau yang digunakan adalah pisau sekali pakai, darah yang keluar dibersihkan dengan aquades. Panjang luka dipantau setiap hari hingga hari ke-14 untuk menunjukkan pengaruh ekstrak lidah buaya terhadap penyembuhan luka. Variabel bebas (bebas) pada penelitian ini adalah ekstrak lidah buaya (Aloe vera sp.) yang diberikan pada tikus (Swiss Webster).

Tabel 1. Definisi Operasional Variabel
Tabel 1. Definisi Operasional Variabel

Alur Penelitian

Rancangan Pengolahan dan Analisis Data .1 Pengolahan Data .1 Pengolahan Data

  • Analisis Data

Hasil uji normalitas menentukan analisis data selanjutnya yaitu analisis parametrik jika data berdistribusi normal atau non parametrik jika data tidak berdistribusi normal. Apabila syarat uji parametrik tidak terpenuhi atau distribusi data tidak normal maka digunakan uji Kruskal-Wallis yang dilanjutkan dengan Post Hoc Mann-Whitney.

Etika Penelitian

Reduksi adalah penggunaan hewan dalam penelitian dengan jumlah yang sesedikit mungkin, namun tetap memperoleh hasil yang valid. Sampel pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Frederer yaitu 𝑡(𝑛−1)≥15, dimana (t) adalah jumlah kelompok perlakuan dan (n) adalah. Refinement adalah memperlakukan hewan laboratorium secara manusiawi dengan mengurangi stres/rasa sakit melalui prosedur yang tepat dan orang yang terlatih, dan jika memungkinkan dengan menggunakan metode non-invasif.

Prinsip Kesempurnaan adalah bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari rasa khawatir, bebas dari kesakitan dan penyakit, bebas berekspresi berperilaku normal, serta bebas dari rasa takut dan stres (Aminullah, 2014). Setelah dilakukan perawatan, hewan terlebih dahulu dibius dan dilanjutkan dengan teknik dislokasi serviks lalu dikuburkan.

Kesimpulan

Saran

Perbedaan pengaruh aplikasi topikal gel lidah buaya (Aloe vera L) dan larutan povidone-iodine terhadap waktu penutupan luka pada kulit mencit (mus musculus). Formulasi sabun mandi cair mengandung gel daun lidah buaya (Aloe vera(L) Webb) berbahan dasar minyak kelapa murni [Tesis]. Pengaruh pemberian ekstrak lidah buaya konsentrasi 100% terhadap jumlah makrofag pada peradangan mukosa mulut tikus putih jantan Sprague Dawley.

Peran ekstrak gel lidah buaya topikal dalam penyembuhan luka bakar dalam pada tikus [Tesis]. Polisakarida lidah buaya 2014 menginduksi ekspresi gen MMP-3 dan TIMP-2 selama penyembuhan luka kulit pada tikus.

Gambar

Gambar 1. Struktur Gambar kulit (Kalangi, 2013).
Gambar 2. Mencit (Swiss webster)
Gambar 3.  Kerangka Teori (Carolia (2016) dan Purba (2014))
Tabel 1. Definisi Operasional Variabel
+2

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah total sel leukosit pada darah mencit putih jantan setelah pemberian ekstrak etanol lidah buaya (Aloe vera L.) selama 6 hari dengan haemacytometer .... Deskriptif, ANOVA