• Tidak ada hasil yang ditemukan

30 September 2011 31 Desember 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "30 September 2011 31 Desember 2010"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010. Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

UMUM

Perseroan mencatatkan saham hasil Penawaran Umum Terbatas I di BEJ dan BES pada tanggal 19 Juli 2000. Perseroan mencatatkan saham yang berasal dari PMTHMETD di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 25 Juni 2010. Pada tanggal 30 September 2011, seluruh Saham Saham beredar perseroan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (d/h BEJ dan BES).

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

Pada tanggal 26 Mei 2010, Perseroan mendapat persetujuan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk melaksanakan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) melalui penerbitan saham biasa dengan nilai nominal Rp 50. per saham. Menyajikan laporan posisi keuangan (Neraca) pada awal periode komparatif paling awal dalam laporan keuangan konsolidasian secara lengkap dengan menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau dengan melakukan penyajian kembali secara retrospektif sesuai PSAK 25. Sampai dengan tanggal publikasi laporan keuangan konsolidasi, manajemen sedang menilai dampak standar dan interpretasi laporan keuangan konsolidasi.

KEBIJAKAN AKUNTANSI

Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas entitas anak dinilai sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Aset keuangan Perusahaan dan entitas anak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dan dimiliki hingga jatuh tempo. Tidak ada pembiayaan yang dicadangkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

ANAK PERUSAHAAN

Perusahaan dan Synnex akan melaksanakan usaha patungan (sebagaimana didefinisikan dalam JVA) dengan menggunakan MEB sebagai instrumen usaha patungan. Pemegang saham Perseroan dan Synnex memberikan wewenang dan jaminan bahwa modal ditempatkan dan disetor MEB adalah sebesar Rp dan nilai nominal setiap saham adalah Rp 1.000.000. Perseroan dan Synnex akan memiliki saham yang sama di MEB (dalam persentase dan jumlah saham), namun Perseroan merupakan pihak yang akan mengkonsolidasi laporan keuangan MEB yang menunjukkan bahwa Perseroan merupakan pemegang saham pengendali MEB.

Perusahaan dan Synnex sepakat bahwa usaha patungan tersebut akan berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011, sesuai kesepakatan antara Perusahaan dan Synnex, dengan memenuhi syarat-syarat tertentu sebagaimana diatur dalam perjanjian. Usaha patungan tersebut telah disetujui oleh para pemegang saham MEB berdasarkan Surat Edaran Pemegang Saham MEB tanggal 29 November 2010, yang diaktakan dengan akta notaris no. Akta notaris ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan nya surat keputusan no.

Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notaris di Jakarta, MII menjual 1 (satu) sahamnya di MEB kepada Perseroan dengan harga jual Rp1.000.000. Irawan Soerodjo, S.H., M.Sc., notaris di Jakarta, Perseroan dan MII, anak perusahaan mendirikan PT My Icon Technology (MIT) dengan modal dasar sebanyak 20.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham dan penyetoran dilakukan masing-masing saham sebanyak 4.999 saham dan 1 saham. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya No.

Pada tanggal 12 Januari 2011, pemegang saham SA memutuskan untuk membubarkan perusahaan (likuidasi sukarela) sesuai dan berdasarkan hukum Australia.

KAS DAN SETARA KAS

PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA a. Berdasarkan pelanggan

Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha pihak ketiga telah memadai.

PERSEDIAAN

UANG MUKA PEMBELIAN

INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI

ASET TETAP

Termasuk saldo awal dan pengurangan aset tetap EMC dan anak perusahaan dengan nilai buku Rp. Peralatan yang disewakan merupakan milik Perseroan dan anak perusahaan Objek Ijarah, terdiri dari peralatan teknologi informasi dengan jangka waktu sewa berkisar antara 1 sampai dengan 4 tahun. Penggunaan harta Ijarah tersebut tertuang dalam Akad Ijarah tanggal 9 Mei 2008, dimana perseroan mengalihkan manfaat peralatan teknologi informasi tersebut kepada Wali Amanat Sukuk (PT Bank Mega Tbk) sebagai kuasa pemegang Sukuk Ijarah.

Akad Wakalah tanggal 9 Mei 2008 merupakan surat kuasa khusus atas representasi tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali dari pemegang Sukuk Ijarah, selaku penerima manfaat objek Ijarah, untuk mengadakan dan melaksanakan akad dengan pihak ketiga sebagai penyewa peralatan teknologi informasi dan , jika perlu, untuk mengubah kontrak yang ditandatangani oleh perusahaan dan pihak ketiga jika perubahan tersebut sesuai dengan praktik bisnis yang diterima secara umum dan wajar. Aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar AS dan Rp untuk tahun 2011 dan 2010.

ASET TAK BERWUJUD - BERSIH

ASET LAIN-LAIN

UTANG BANK

Fasilitas ini mempunyai tingkat bunga variabel yang awalnya ditetapkan sebesar 5% per tahun dan dijamin dengan piutang usaha dan persediaan MII (Catatan 6 dan 7) dengan nilai jaminan sebesar 125% dari fasilitas kredit. Fasilitas ini mempunyai tingkat bunga variabel yang awalnya ditetapkan sebesar 5% per tahun dan dijamin dengan piutang usaha dan persediaan MEB (Catatan 6 dan 7) dengan nilai jaminan sebesar 125% dari fasilitas kredit. Fasilitas ini telah ditingkatkan menjadi pinjaman maksimum AS dengan tingkat bunga variabel SIBOR 1 bulan + 3,5% per tahun.

Pada bulan Juli 2011, MII memperoleh pinjaman berjangka senior AS yang jatuh tempo pada tanggal 30 Juli 2012, dengan tingkat bunga variabel yang awalnya ditetapkan sebesar 5,5% per tahun. Pada bulan Juni 2011, MEB memperoleh pinjaman berjangka senior AS yang jatuh tempo pada tanggal 30 Juli 2012, dengan tingkat bunga variabel yang awalnya ditetapkan sebesar 5,5% per tahun. Pada tanggal 21 Juni 2005, MEB memperoleh jumlah pinjaman tertinggi di AS dengan tingkat bunga variabel 7% per tahun.

Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali dan terakhir berakhir pada tanggal 12 Mei 2011 dengan tingkat bunga mengambang pada awalnya sebesar 6,55% per tahun. Pada bulan Juli 2011, fasilitas ini diperpanjang dan ditingkatkan hingga jatuh tempo di AS pada tanggal 12 Mei 2012 dengan tingkat bunga mengambang yang awalnya ditetapkan sebesar 4,75% per tahun. Fasilitas ini telah beberapa kali diperpanjang, terakhir berakhir pada tanggal 31 Juli 2011 dengan tingkat bunga 12,5% per tahun dan tidak diperpanjang lagi.

Pada tanggal 11 Agustus 2011, MEB memperoleh fasilitas kredit senior AS yang dibayar dengan tingkat bunga variabel LIBOR + 4,6% per tahun.

UTANG USAHA

UTANG PAJAK

BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

PENDAPATAN DITANGGUHKAN

UTANG BANK JANGKA PANJANG

Pada bulan Juni 2010, MEB memperoleh fasilitas Term Loan dalam mata uang ganda (dalam dolar AS dan Rupiah) dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar US$ 4.000.000. Pada tanggal 9 Juni 2011, Term Loan MEB untuk proyek penyewaan peralatan komputer Petamina dialihkan (novasi) kepada MII menyusul pengalihan proyek penyewaan peralatan komputer Pertamina ke MII. Pada bulan Juni 2009, MII memperoleh fasilitas invoice financing dan term loan dalam dua mata uang (dolar Amerika dan rupiah) dengan jumlah fasilitas maksimum US.

Fasilitas Pinjaman Berjangka (Abacus) memiliki tingkat bunga tetap sebesar 6,5% per tahun, berjangka waktu November 2010 hingga Oktober 2013. Fasilitas Pinjaman Berjangka (VICO) memiliki tingkat bunga tetap sebesar 6,5% per tahun, berjangka waktu November 2010 hingga Desember 2013. Fasilitas Pinjaman Berjangka (COPHI) dikenakan bunga tetap sebesar 6,5% per tahun, untuk periode Juli 2011 sampai dengan Mei 2014.

Fasilitas Pinjaman Berjangka (PERTAMINA) dikenakan bunga sebesar 6% per tahun, untuk jangka waktu 20 Juni 2010 sampai dengan 20 Januari 2013. Fasilitas Pinjaman Berjangka ini merupakan pengalihan (novasi) fasilitas yang sama dari EB, menyusul pengalihan dari pihak Pertamina. proyek penyewaan peralatan komputer dari MEB ke MII. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2012 dan dikenakan tingkat bunga tetap berdasarkan tingkat bunga pada saat penarikan pinjaman.

Pinjaman yang belum dilunasi dikenakan tingkat bunga sebesar 7,5% per tahun untuk jangka waktu April 2009 sampai dengan Maret 2012.

UTANG SUKUK IJARAH

LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA

KEPENTINGAN NONPENGENDALI

MODAL SAHAM

Harga pelaksanaan setiap saham MSOP adalah Rp 111, dengan total harga pelaksanaan Rp.

TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH

SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN

DIVIDEN TUNAI DAN PENCADANGAN SALDO LABA

OPSI PEMILIKAN SAHAM OLEH MANAJEMEN DAN KARYAWAN Opsi Pemilikan Saham Oleh Manajemen (MSOP)

Kelompok A terdiri dari seluruh karyawan Perusahaan dan Anak Perusahaan (kecuali karyawan manajerial) yang telah bekerja lebih dari dua belas bulan berturut-turut sejak tanggal 1 November 2000. Kelompok B pada tahap I adalah pegawai manajerial dan pegawai kunci yang telah bekerja lebih dari dua belas bulan berturut-turut. terhitung sejak tanggal 1 November 2000. Golongan B tahap II adalah pegawai manajerial dan pegawai kunci yang telah bekerja terus menerus selama lebih dari dua belas bulan sejak tanggal 1 Juli 2001.

Kelompok B tahap III terdiri dari pegawai manajerial dan pegawai kunci yang telah bekerja lebih dari dua belas bulan terus menerus sejak tanggal 1 Juli 2002. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 7 Juni 2001, yang dicatat dengan akta notaris Fathiah Helmi, S.H., No. Pada tanggal yang sama, para pemegang saham menyetujui untuk menurunkan harga pelaksanaan opsi dari yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp850 menjadi Rp310 per saham mengingat turunnya harga saham Perseroan di bursa efek di Indonesia.

Selanjutnya berdasarkan rapat umum luar biasa yang diselenggarakan pada tanggal 27 September 2001 dan dituangkan dalam pernyataan keputusan rapat No. 29 tanggal 27 September 2001 di hadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui penyesuaian jumlah hak opsi. dari ESOP ke hak opsi sebanyak-banyaknya sehubungan dengan pembagian dana saham pada tahun 2001 dan perubahan jangka waktu per pelaksanaan opsi dari semula 3 tahun menjadi 15 tahun. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., pemegang saham menyetujui percepatan masa pelaksanaan opsi menjadi tanggal 3 Juni 2010.

53 “Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham”, Perusahaan wajib mencatat biaya kompensasi yang ditentukan berdasarkan nilai wajar hak opsi pada tanggal opsi diberikan.

PENJUALAN DAN BEBAN POKOK PENJUALAN

Jumlah % dari jumlah beban

  • BEBAN USAHA
  • PENGHASILAN BUNGA
  • BEBAN KEUANGAN
  • PAJAK PENGHASILAN Beban pajak terdiri dari
  • LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
  • SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa
  • PENJUALAN ANAK PERUSAHAAN
  • INFORMASI SEGMEN Segmen Usaha
  • ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
  • EUR 1.937 17.093.220 2.381 28.467.215 Bagian utang bank
    • INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL a. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan
    • PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING
    • IKATAN
    • PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Pada tahun 2011, perusahaan dan anak perusahaan menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dan Surat Ketetapan Kurang Bayar Pajak (SKPKB). Dalam menjalankan usahanya, perusahaan dan anak perusahaannya melakukan transaksi tertentu dengan pelanggan yang mempunyai hubungan istimewa. Perusahaan dan anak perusahaan memberikan pinjaman kepada karyawan dengan tingkat bunga 10% per tahun yang pembayarannya dilakukan melalui pemotongan gaji setiap bulan.

Bagian Perusahaan atas aset bersih EMC dan anak perusahaan setelah disesuaikan dengan keuntungan penjualan investasi pada anak perusahaan. Perusahaan dan anak perusahaannya mengelola eksposur terhadap mata uang asing dengan menyelaraskan penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing mata uang semaksimal mungkin. Total eksposur mata uang bersih perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal neraca diungkapkan pada Catatan 36.

Perusahaan dan entitas anak terekspos terhadap risiko suku bunga atas pinjaman dengan suku bunga variabel atau tetap. Risiko kredit mengacu pada risiko bahwa pihak lawan akan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya, sehingga mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan dan anak perusahaannya. Risiko kredit Perusahaan dan anak perusahaan terutama berkaitan dengan rekening bank, deposito berjangka dan piutang usaha.

Risiko kredit pada saldo bank terbatas karena Perusahaan dan anak perusahaan menempatkan saldo bank dan deposito berjangka pada lembaga keuangan yang sesuai dan terpercaya. Eksposur Perusahaan dan anak perusahaan serta pihak lawan terus dipantau dan total nilai transaksi terkait dialokasikan di antara pihak lawan yang disetujui. Nilai tercatat aset keuangan dalam laporan keuangan konsolidasian setelah dikurangi penyisihan kerugian mencerminkan eksposur Perusahaan dan entitas anaknya terhadap risiko kredit.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

2012 ‘A Robust Heart Sound Segmentation and Classification Algorithm using Wavelet Decomposition and Spectrogram’, Extended Abstract in the First PASCAL Heart Challenge Workshop, held