PRODUKSI PERTANIAN
• Pada dasarnya tingkat produksi dari suatu usaha pertanian merupakan fungsi dari faktor alam, tanah, tanaman, manusia. Faktor alam (Suhu, kelembaban, curah hujan, intensitas sinar
matahari, dll). Faktor tanah meliputi aspek kimia tanah, biologi tanah, ataupun aspek fisika tanah, Faktor manusia meliputi teknis budidaya dan
manajemen produksi. Faktor Tanaman
menyangkut sifat genetis, sifat fisik, dan sifat
fisiologi. Bahan tanam (Benih) merupakan Faktor
yang sangat penting dalam produksi pertanian.
PENTINGNYA BENIH
• Standar mutu benih diatur dalam perundang – undangan bahwa benih harus bersertifikat
• Benih adalah biji tanaman yang sengaja diproduksi dengan teknik-teknik tertentu, sehingga memenuhi
persyaratan untuk digunakan sebagai bahan pertanaman selanjutnya.
• Benih merupakan Faktor penting pada Suatu pertanaman
karena benih merupakan awal Kehidupan dari tanaman
yang bersangkutan.
DASAR PELAKSANAAN PRODUKSI BENIH
• UU 12 Th. 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman
• PP 44 Th. 1995 tentang Perbenihan Tanaman
• Produksi, Sertifikasi dan Peredaran Benih Bina
• Peraturan Direktur Jenderal Tanaman Pangan No.
01/Kpts/HK.310/C/1/2009 tentang Persyaratan dan Tata Cara Sertifikasi Benih Bina Tanaman Pangan.
• Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia NO.02/Permentan/SR.120/1/2014 tentang
Produksi, Sertifikasi dan Peredaran Benih Bina
peran produksi benih dalam pengadaan benih, diperlukan teknik produksi yang baik dengan strategi produksi yang tepat.
Kegiatan Dalam teknik produksi benih
Teknik Administrasi
Teknik Agronomis
Prinsip Agronomis
Prinsip
Genetika
PERMOHONAN SERTIFIKASI
PEMERIKS. PENDAHULUAN PERMOHONAN PEMERIKS.
PENDAHULUAN
PERMOHONAN PEMERIKS.
FASE VEGETATIF
PEMERIKS. VEGETATIF
DIAJUKAN MAKS. 7 HR SEBELUM TABUR/TANAM DILAMPIRI LABEL BENIH SUMBER DAN SKET PETA LAP.
DIAJUKAN MAKS. 1 MINGGU SEBELUM PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
DILAKUKAN SEBELUM OLAH TANAH S/D SEBELUM TANAM
DILAKUKAN SAAT PERTANAMAN BERUMUR + 20 HST - 50 HST
DIAJUKAN MAKS. 1 MINGGU SEBELUM PELAKSANAAN
A. TEKNIK ADMINISTRASI PRODUKSI BENIH
(Proses Sertifikasi Benih)
PEMERIKSAAN ULANG :
• FASE BELUM BERAKHIR
• MAKS. 1 MINGGU SETELAH PEMERIKS. I
• ULANG HANYA 1 KALI 6
PEMERIKS. BERBUNGA PERMOHONAN PEMERIKS.
FASE BERBUNGA
PERMOHONAN PEMERIKS.
FASE MASAK
PEMERIKS. FASE MASAK
DIAJUKAN MAKS. 1 MINGGU SEBELUM PELAKSANAAN
DILAKUKAN 3 KALIPADA WAKTU :
• Awal berbunga sebelum bunga mekar, sebelum sekam terbuka
• Pertengahan berbunga
• Akhir berbunga
• DILAKUKAN SETELAH RESTORER DIPANEN
• DILAKUKAN PADA WAKTU
• Tanaman sudah mulai menguning
• Isi gabah sudah keras
• Min. 5 hari sebelum panen
• DAPAT DILAKUKAN ULANGAN 1 KALI
DIAJUKAN MAKS. 1 MINGGU SEBELUM PELAKSANAAN
• Selang waktu pemeriksaan 3 –4 hari
• TIDAK ADA ULANGAN
7
PEMERIKS. ALAT PANEN DAN PROSES
PERMOHONAN PEMERIKS.
ALAT PANEN DAN PROSES
PERMOHONAN PENGAMBILAN CB
PENGAMBILAN CB
DIAJUKAN MAKS. 1 MINGGU SEBELUM PELAKSANAAN
• KELOMPOK BENIH TELAH SELESAI DIPROSES DAN DIBERI IDENTITAS
• BERAT KELOMPOK BENIH MAKS. 30 TON
• KELOMPOK BENIH MUDAH DIHITUNG DAN DIAMBIL CONTOHNYA
• CONTOH BENIH MINIMAL 700 GRAM
DIAJUKAN MAKS. 1 MINGGU SEBELUM PELAKSANAAN
PENGUJIAN LABORATORIUM
8
PENGAWASAN PASANG LABEL
PERMOH. PENGAWASAN
PASANG LABEL
DIAJUKAN MAKS. 1 MINGGU SEBELUM PELAKSANAAN• LABEL TERPASANG PADA TEMPAT MUDAH DILIHAT
• LABEL MENYATU/TERSEGEL DENGAN KEMASAN
• MASA BERLAKU LABEL MAKSIMAL 6 BULAN SEJAK TANGGAL SELESAI PENGUJIAN ATAU 9 BULAN SETELAH TANGGAL PANEN
9
B. TEKNIK AGRONOMIS
I. Prinsip Agronomis
Kegiatan- kegiatan untuk mendapatkan hasil sesuai potensi yang dimiliki
II. Prinsip Genetika
Kegiatan- kegiatan untuk mendapatkan mutu
sesuai standar, terutama mutu genetik.
I. PRINSIP AGRONOMIS
1. Penentuan jenis tanaman/varietas yang jelas
➢ Deskripsi karakteristik
2. Penentuan agroklimat dan kondisi tanah yang sesuai
➢ Unsur agroklimat : radiasi matahari, CH, T
➢ Fisik, biologis, kimia tanah
➢ Wilayah adaptasi
➢ Strategis
➢ Berbentuk hamparan
➢ Land clearing
➢ Pengolahan tanah
➢ Pembuatan lubang tanam
➢ Penambahan bahan organik
➢ Pembuatan saluran keluar masuknya air
3. Penentuan dan Penyiapan Lahan
4. Penentuan tingkat populasi
➢ Kanopi tidak bersentuhan
➢ Dasar penghitungan kebutuhan benih
5. Penanaman
➢ metode tanam (direct and indirect planting)
➢ Persemaian
➢ Pembibitan
➢ Pelaksanaan tanam
6. Pemeliharaan tanaman :
➢ Pemupukan
➢ Pengairan
➢ Proteksi tanaman
➢ Pemangkasan
➢ Pemberian lanjaran
➢ Pembumbunan
➢ Pemberian para
7. Pemanenan
Faktor Yang Perlu Diperhatikan :
➢ Tegakan tanaman yang tumbuh baik dan seragam
➢ Proses pematangan tanaman berlangsung dalam waktu yang tidak terlalu lama
➢ Tingkat keberhasilan penyerbukan dan
pembuahan yang tinggi sehingga dapat
terbentuk rangkaian buah yang baik.
II. PRINSIP GENETIK
1. Penentuan wilayah adaptasi
➢ Genotipe x lingkungan
➢ Deskripsi detail karakter tanaman
➢ Daerah sentra produksi
2. Penentuan benih sumber
➢ Pola perbanyakan
➢ Benih yang akan dihasilkan (kelasnya)
➢ Mutu benih
3. Penentuan lahan yang tepat
➢ sejarah lahan
➢ untuk mencegah voluntir
➢ untuk memutus siklus penyakit
➢ bentuk geometris lahan
Lahan untuk Produksi Benih hendaknya terbebas dari tanaman voluntir dan berdrainase baik. (untuk
menghindari banyaknya tanaman voluntir
disarankan agar menggunakan lahan yang ditanam
spesies lain sebelumnya.
Tujuan : Mencegah Penyilangan Dengan Serbuksari Dari Kultivar Lain Dari Spesies Sama
KONTAMINASI DAPAT TERJADI KARENA : 1. Persilangan Dengan Varietas Lain Yang
Ditanam Berdampingan Dan Tipe Simpang
2. Pencampuran Mekanis Waktu Menyemai,panen , Olah Tanah 3. Penyakit Yang Terbawa Benih
4. Penetapan isolasi
➢ Isolasi Jarak & isolasi waktu
- Tanaman dengan penyerbukan sendiri
diperlukan isolasi jarak 25-50 m, dan isolasi waktu yaitu memberikan selang waktu yang berbeda antara dua varietas yang berbeda dengan areal yang berdampingan (waktu berbunga berbeda) minimal 45 hari.
- Tanaman dengan penyerbukan silang diperlukan isolasi jarak 200-1000 m, dan isolasi waktu yaitu memberikan selang waktu yang berbeda antara dua varietas yang berbeda dengan areal yang berdampingan (waktu berbunga berbeda)
minimal 30 hari.
5. Kontrol kebersihan alat
➢ alat tanam
➢ alat panen
6. Kegiatan Roguing
Melakukan pemeriksaan dan membuang tanaman yang memiliki ciri berbeda dengan varietas yang diperbanyak.
➢ membuang : voluntir – off type – CVL (Campuran Varietas Lain)
➢ tipe simpang :
▪ Resesif heterozigot
▪ Mutasi
▪ keragaman morfologis yang luas
▪ hasil persilangan
➢ Pelaksanaan Roguing :
▪ Harus dapat dilihat dengan jelas
▪ Berjalan sistematik
▪ Rogue dicabut dan dibuang
▪ membelakangi matahari dan tidak ada embun
Komponen Roguing:
✓ Bentuk dan lebar daun
✓ Warna pangkal daun
✓ Warna Pangkal batang
✓ Warna Batang
✓ Warna hekalai daun
✓ Bentuk / tipe Bunga jantan dan Bunga tongkol
✓ Warna Rumput Bunga betina
Dalam mendapatkan kemurnian Benih
Roguing dilakukan pada fase akan berbunga
sampai menjelang panen
• HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM ROGUING:
1. DESKRIPSI VARIETAS
2. KARAKTERISTIK TIPE SIMPANG
3. PENYAKIT YANG TERBAWA BENIH
4. GULMA YANG BERBAHAYA MAUPUN TAK BERBAHAYA, DAN LAZIM TUMBUH
5. TANAMAN LAIN YANG BIASA TUMBUH 6. KETIDAKNORMALAN TANAMAN (STRESS
NUTRISI, SUHU, RH TANAH)
7. PENGAMBILAN CONTOH DAN CARA
PENGHITUNGAN UNTUK SYARAT SERTIFIKASI
7. Pemanenan
➢ waktu panen :
▪ masak fisiologis
▪ masak panen
➢ kriteria panen : kriteria morfologis
26