• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kajian Pustaka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "A. Kajian Pustaka"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

Bagi organisasi/instansi yang sudah berjalan dengan baik dan profesional, sangat penting untuk melakukan performance review dengan sebaik-baiknya. 20 Penilaian kinerja merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia dan oleh karena itu harus dilakukan sebaik mungkin. Tanpa adanya tinjauan kinerja, jelas akan sulit bagi manajemen untuk menentukan, misalnya, berapa gaji, bonus, atau tunjangan lain yang layak diberikan kepada karyawannya.

Oleh karena itu, evaluasi kinerja sangat penting untuk mencapai tujuan yang harus dicapai baik oleh perusahaan maupun seluruh karyawan. Artinya, hasil evaluasi kinerja digunakan untuk keperluan penyesuaian kompensasi, bagi yang kinerjanya meningkat maka kompensasinya disesuaikan.22 Dengan melakukan evaluasi kinerja terhadap seluruh pegawai selama beberapa periode, maka perusahaan mempunyai gudangnya data karyawan. Selain memberikan berbagai keuntungan kepada pegawai, penilaian kinerja juga menjadi sarana untuk memberikan hukuman kepada pegawai yang mengalami penurunan kinerja.

Wawancara pegawai ini merupakan salah satu bentuk perhatian atasan yang mendorong pegawai agar bersemangat dalam bekerja, asalkan proses penilaian dilakukan secara jujur ​​dan obyektif, serta ada tindak lanjutnya. Darmawan menambahkan, kegiatan penilaian kinerja dititikberatkan pada upaya mengungkap kesenjangan pekerjaan yang perlu ditingkatkan dan kelebihan pekerjaan yang perlu dikembangkan agar segala sesuatunya dapat diukur secara nyata. Penilaian kinerja mengacu pada sistem formal dan terstruktur yang digunakan untuk mengukur, menilai, dan mempengaruhi karakteristik, perilaku, dan hasil terkait pekerjaan, termasuk tingkat ketidakhadiran.

Tujuan yang menjadi pokok penilaian kinerja adalah keterampilan dan kemampuan pegawai dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas, yang dinilai dengan menggunakan tolak ukur tertentu secara obyektif dan dilakukan secara berkala (Rivai.

Disiplin Kerja

Penggunaan AC yang benar merupakan salah satu cara untuk menghilangkan bau mengganggu di tempat kerja. Menurut Barnawi dan Arifin, disiplin merupakan suatu proses yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan kinerja. Sedangkan menurut Hutami (2020:15), disiplin adalah pengendalian diri dalam menaati aturan-aturan yang kita bentuk sendiri maupun di luar diri kita, baik dalam keluarga, lembaga pendidikan, masyarakat, negara, atau agama.

Birokrasi pemerintahan sendiri bergantung pada pejabat negara yang mempunyai peranan penting dalam menjalankan pemerintahan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ada 34 pegawai negeri sipil yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Pasal 1 ayat 1. Aparatur Sipil Negara merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan kontrak kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Jika kita memperhatikan hal ini, maka perlu dibedakan antara PNS dan PNS yang mempunyai kontrak kerja. Meski sama-sama masuk dalam jajaran Aparatur Sipil Negara, namun ada beberapa hal yang membedakan keduanya.

Hak PNS berbeda dengan hak pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja karena status kepegawaiannya juga berbeda. Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mempunyai kewajiban yang diatur dalam Undang-Undang No. 5. 35 Tahun 2014, serta larangan dan sanksi administratif yang juga diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Pegawai-pegawai tersebut cenderung untuk mematuhi segala peraturan sekiranya mereka merasakan kerja keras mereka akan mendapat ganjaran yang setimpal dengan kerja keras yang diberikan kepada organisasi. Apabila pegawai mendapat pampasan yang mencukupi, mereka akan bekerja dengan bersungguh-sungguh dan dengan rasa puas hati. Oleh yang demikian, pemimpin atau pihak atasan mestilah boleh menjadi contoh kepada pegawai atau orang bawahan sekiranya mereka mahu disiplin kerja pegawai itu selari dengan jangkaan.

37 Disiplin kerja tidak akan terwujud tanpa adanya aturan-aturan tertentu yang dapat menjadi pedoman bagi pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Aturan tetap adalah aturan tertulis yang dapat menjadi pedoman bagi pegawai dan tidak berubah karena situasi dan kondisi. Apabila terjadi pelanggaran disiplin kerja maka pimpinan badan atau organisasi buruh harus berani menyikapinya sesuai dengan aturan yang menjadi pedoman umum.

Pegawai yang hormat dan hormat kepada pimpinannya akan mempunyai disiplin kerja yang sejati, yaitu disiplin kerja yang penuh kesadaran dan kemauan untuk mewujudkannya. Berdasarkan uraian di atas, maka yang dimaksud dengan disiplin kerja dalam penelitian ini adalah seluruh peraturan yang diterapkan dalam organisasi dengan dimensi sikap atau perlakuan berupa ketaatan, ketertiban, tanggung jawab dan loyalitas pegawai.

Motivasi Kerja

42 Menurut (Hasibuan, 2003:95), motivasi kerja adalah pembekalan dorongan yang menimbulkan semangat kerja seseorang sehingga mau bekerja sama, bekerja secara efektif dan berintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan. Menurut McClelland, motivasi dalam (Anwar Prabu) adalah keadaan mental yang mendorong seseorang untuk mencapai kinerja maksimal. Manajer yang memberikan wewenang atau kewenangan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan sewaktu-waktu mengenai pekerjaan yang dilakukannya akan menyebabkan karyawan tersebut termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh manajer.

Manajer memperhatikan apa yang diinginkan oleh bawahannya, sehingga karyawan termotivasi untuk bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan oleh manajer. Agar pegawai bawahan dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya setiap saat, maka pegawai akan termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh manajer. Teori ini tidak hanya menekankan pada faktor-faktor yang membuat karyawan melakukan tindakan, namun juga menekankan pada proses bagaimana karyawan termotivasi.

Teori ini lebih menekankan pada faktor-faktor yang dapat meningkatkan suatu tindakan atau menurunkan suatu tindakan. 46 Menurut Herzberg dalam Malayu Hasibuan, ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam memotivasi pegawai, yaitu: .. yang memotivasi pegawai adalah pekerjaan yang menantang yang meliputi perasaan berprestasi, tanggung jawab, kemajuan, kemampuan menikmati pekerjaan dan pengakuan. untuk semua ini. Teori Motivasi Berprestasi (McClelland dalam Anwar Prabu McClelland mengemukakan bahwa produktivitas seseorang sangat ditentukan oleh “virus mental” yang ada dalam dirinya.

Kebutuhan akan rasa aman ini meliputi rasa aman untuk perlindungan terhadap bahaya kecelakaan kerja, rasa aman terhadap kelangsungan pekerjaannya, dan rasa aman terhadap hari tuanya apabila tidak lagi bekerja. Dalam organisasi hal ini akan berkaitan dengan perlunya kelompok kerja yang kohesif, pengawasan yang baik, relaksasi bersama dan lain sebagainya. Kebutuhan aktualisasi diri (Self-actualization need) Aktualisasi diri merupakan kebutuhan tertinggi dalam hierarki kebutuhan Maslow.

Aktualisasi diri berkaitan dengan proses pengembangan potensi diri yang sebenarnya. Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan, keterampilan dan potensi yang dimiliki. Padahal, kebutuhan aktualisasi diri cenderung meningkat karena adanya potensi yang dimiliki seseorang. Seseorang yang didominasi oleh kebutuhan aktualisasi diri menyukai tugas-tugas yang menantang kemampuan dan keterampilannya.Motivasi karyawan adalah memberikan daya penggerak yang menimbulkan semangat kerja seseorang sehingga mau bekerja sama, bekerja efisien dan terintegrasi dengan segenap kemampuannya. upaya untuk mencapai kepuasan. Dari uraian di atas, yang dimaksud dengan motivasi kerja dalam penelitian ini adalah motivasi adalah keadaan mental yang mendorong seseorang untuk mencapai kinerja maksimal (Anwar Prabu, 2011: 94).

Hasil Penelitian yang Relevan

Ruswandi, (2013), Pengaruh kemampuan kerja dan motivasi terhadap kepuasan kerja serta implikasinya terhadap kinerja pekerja jasa pertambangan dan energi di Provinsi Jawa Barat. Pengaruh etos kerja dan disiplin kerja terhadap kepuasan kerja mempengaruhi kinerja pegawai pelayanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin baik etos kerja dan disiplin kerja para pegawai maka akan berdampak pula terhadap kepuasan kerja dan berdampak pada kinerjanya.

Ni Luh Sekartini, 2016, Pengaruh kemampuan kerja, disiplin kerja, motivasi kerja terhadap kepuasan kerja dan kinerja pegawai Administrasi Universitas Warmadewa.. negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai, 2)..negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. kinerja, 3) . 4 Gandhy Prahsetyo Wibowo, 2019 Analisis pengaruh disiplin kerja dan kemampuan kerja terhadap kinerja PNS melalui motivasi sebagai variabel intervening (studi pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Bondowoso.. motivasi - disiplin kerja - kemampuan kerja - kinerja pegawai. 5 Andi Eldi Indra Malka, Abdul Rahman Mus dan Muchtar Lamo, 2020 Pengaruh disiplin kerja, motivasi kerja dan kemampuan kerja terhadap kinerja pegawai.

9 (Megawati, 2021) Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan dimediasi oleh disiplin kerja pada PT Sinar Sosro Malang. 54 Dan signifikan terhadap kinerja pegawai, (5) Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, (6) Lingkungan. Berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai yang dimediasi oleh disiplin kerja. (7) Kompensasi tidak mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai yang dimediasi oleh disiplin kerja.

Kerangka Penelitian

Di era globalisasi saat ini, dimana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat, hal ini juga berdampak pada pentingnya PNS meningkatkan kinerja dan kapabilitasnya sehingga dapat tercapai profesionalisme yang kokoh. Seorang pegawai diharapkan dapat memberikan kinerja yang inovatif, kreatif dan menarik serta melaksanakan pekerjaan secara aktif. Lingkungan kerja, disiplin kerja dan motivasi kerja merupakan beberapa faktor internal yang perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai.

Berdasarkan konsep hipotesis dan kerangka konseptual tersebut di atas, maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut. Lingkungan kerja diduga berpengaruh terhadap kinerja pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Selatan. Lingkungan kerja diduga berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Selatan.

Diduga disiplin kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Selatan 4. Diduga motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Selatan. .

Gambar 2.1  Kerangka Penelitian 4
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian 4

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka Penelitian 4

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Proposed amendments to the National FFA Alumni Association Constitution may be submitted by a state or local affiliate or by any active member and must be in writing and received by the