Pertemuan-3
Manajemen Kawasan Hutan
Oleh: Wiyono T Putro
Email: wiyono.putro@ugm.ac.id HP: 08112502512
Mata Kuliah Dasar-Dasar Manajemen Hutan
Program Studi Sarjana Terapan Pengelolaan Hutan Sekolah Vokasi UGM
Manajemen Kawasan Hutan
Kawasan Hutan
Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan
keberadaannya sebagai hutan tetap.
(UU No. 41 tahun 1999)
Manajemen Kawasan Hutan
Manajemen kawasan hutan adalah perencanaan dan pengorganisasian atau penataan kawasan hutan untuk memudahkan pengelolaan dan pengendalian terhadap
sumber daya hutan supaya fungsi dan manfaat hutan dapat berlangsung secara berkelanjutan.
(Wiyono, 2021)
Penataan Kawasan Hutan
Penataan Kawasan Hutan
Penataan hutan adalah kegiatan rancang bangun unit pengelolaan hutan, mencakup kegiatan pengelompokan sumber daya hutan sesuai dengan tipe ekosistem dan
potensi yang terkandung di dalamnya dengan tujuan untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya bagi
masyarakat secara lestari (PP No. 6 tahun 2007)
Prinsip-prinsip Penataan Kawasan Hutan
Penataan hutan harus didasarkan pada tujuan pengelolaan, daya dukung, potensi, karakteristik wilayah, fungsi hutan,
serta sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan hutan lestari baik dari aspek ekonomi, ekologi dan sosial.
Penataan Kawasan Hutan
Output Penataan Kawasan Hutan
1. Adanya batas kawasan hutan yang jelas dan diakui oleh semua pihak.
2. Terbaginya kawasan hutan sesuai zona peruntukannya yang didasarkan pada karakteristik wilayah dan potensi hutan.
3. Tertatanya kawasan hutan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil (petak/kompartemen) yang berfungsi untuk memudahkan pengelolaan hutan.
4. Terbentuknya organisasi wilayah (territorial) yang
berfungsi untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan pengelolaan dan pengawasan hutan.
#1. Penataan Batas Kawasan Hutan
Tujuan Penataan Batas Kawasan Hutan (Batas Luar)
§ Membuat batas yang jelas antara kawasan hutan yang dikelola oleh suatu unit manajemen hutan (UMH) dengan kawasan lain di sekitarnya, baik berupa batas di atas peta maupun fisik di lapangan.
§ Mendapatkan pengakuan parapihak yang berkepentingan (stakeholder) atas luas dan batas kawasan hutan untuk menghindari terjadinya konflik batas.
§ Mendapatkan penetapan dan pengukuhan secara legal atas luas dan batas kawasan hutan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
#Tata batas kawasan hutan harus dilakukan secara partisipatif#
#2. Zonasi Kawasan Hutan
Zonasi Kawasan Hutan
Zonasi kawasan hutan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendeliniasi atau membagi kawasan hutan sesuai
dengan peruntukannya yang didasarkan pada karakteristik wilayah dan potensi sumber daya hutan.
Contoh Macam-macam Zonasi
§ Zona pemanfaatan atau zona produksi
§ Zona perlindungan ekologi
§ Zona perlindungan sosial
#2. Zonasi Kawasan Hutan
Zona Perlindungan Ekologi
§ Zona penyangga (Buffer zone) kawasan hutan lindung atau kawasan hutan konservasi
§ Kawasan perlindungan setempat, seperti: sempadan
sungai, sempadan waduk, sempadan danau, sempadan pantai, kawasan di sekitar mata air, dll.
§ Kawasan perlindungan satwa, seperti: kawasan
perlindungan plasma nutfah (KPPN), kantong satwa, jalur lintasan satwa, habitat satwa langka, habitat satwa
temporer, dll.
§ Kawasan perlindungan gambut dalam (kedalaman gambut
> 3 meter)
§ Kawasan ekosistem langka atau terancam punah.
#2. Zonasi Kawasan Hutan
Zona Perlindungan Sosial
§ Kawasan pemukiman penduduk setempat
§ Kawasan atau arela pemenuhan kebutuhan hidup
masyarakat setempat, seperti: sawah, ladang, kebun, dll.
§ Kawasan situs-situs religi dan budaya bagi masyarakat setempat, seperti tempat pemujaan/ibadah, kuburan, tempat keramat, dll.
Zona Pemanfaatan atau Zona Produksi
§ Zona tanaman pokok
§ Zona tanaman unggulan
§ Zona tanaman kehidupan
#2. Zonasi Kawasan Hutan
#3. Pembagian Petak (Kompartemenisasi)
Kompartemenisasi
Kompartemenisasi adalah pembagian kawasan hutan ke
dalam areal-areal atau petak-petak yang lebih kecil sehingga kegiatan pengelolaan hutan dan pencatatan administrasinya dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Pengertian Petak (Kompartemen)
Petak adalah wilayah terkecil dalam suatu kawasan hutan yang berfungsi sebagai satu kesatuan manajemen dan kesatuan administrasi.
#3. Pembagian Petak (Kompartemenisasi)
Petak sebagai satu kesatuan manajemen
Petak adalah lokasi pelaksanaan segala tindakan teknik kehutanan (tindakan silvikultur) yaitu penanaman,
pemeliharaan, dan pemanenan hasil hutan.
Petak sebagai satu kesatuan administrasi
Petak adalah lokasi pencatatan atas segala tindakan teknik kehutanan yaitu penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan hasil hutan, termasuk pemcatatan biayaannya.
Luas petak
§ Hutan alam sekitar 100 ha
§ Hutan Tanaman Industri sekitar 75 – 100 ha
§ Hutan jati sekitar 30 – 60 ha
#3. Pembagian Petak (Kompartemenisasi)
Syarat-syarat Petak
§ Memiliki luas tertentu
§ Memiliki letak yang jelas dan tetap
§ Memiliki batas yang jelas dan tetap
§ Memiliki nama atau nomor yang tetap
Tanda Batas Petak
§ Batas alam, seperti: sungai, punggung bukit, pantai, dll.
§ Batas buatan, seperti: jalan angkutan atau alur, pal atau patok atau plang batas.
Pembagian Anak Petak
§ Pertimbangan pembagian petak menjadi beberapa anak petak, yaitu karena ada perbedaan jenis tanaman, umur tanaman, atau kesuburan tanah.
§ Biasanya luas minimal anak petak adalah 4 ha.
§ Pembagian anak petak ini bersifat sementara, artinya sedapat mungkin keberadaan adank petak ini suatau saat harus dihilangkan dan dikembalikan menjadi satu petak.
Hal ini untuk memudahkan dan menyederhanakan perencanaan dan operasional teknik kehutanan.
#3. Pembagian Petak (Kompartemenisasi)
#3. Pembagian Petak (Kompartemenisasi)
#4. Pengorganisasian Wilayah (Teritorial)
Pengorganisasian wilayah pengelolaan hutan
§ Organisasi pengelolaan hutan (Management Unit) berfungsi untuk menyelenggarakan dan mengontrol kegiatan pengelolaan hutan sehingga dapat berjalan secara efektif dan efisien.
§ Organisasi perencanaan hutan (Planning Unit) berfungsi untuk mengendalikan/mengontrol kelestarian hasil hutan.
Organisasi Teritorial Pengelolaan Hutan
§ Petak Hutan è Mengontrol manajemen dan administrasi
§ Resort Pengelolaan Hutan è Mengontrol kegiatan teknis kehutanan
§ Bagian Pengelolaan Hutan è Mengontrol kelestarian hasil hutan
§ Kesatuan Pengelolaan Hutan è Mengontrol anggaran dan bisnis
Pertimbangan Pengorganisasian Wilayah
§ Luas kawasan hutan
§ Potensi tegakan (standing stock)
§ Tindakan silvikultur atau kegiatan teknis kehutanan (penanaman, pemeliharaan, perlindungan, dan
pemanenan).
§ Jumlah SDM atau pegawai
§ Jenjang pengawasan (span of control)
#4. Pengorganisasian Wilayah (Teritorial)
#4. Pengorganisasian Wilayah (Teritorial)
KPH
Bagian Hutan Bagian Hutan
RPH RPH RPH
Petak 01 Petak 02 Petak 03 Petak 04
CATATAN:
§ Pengorganisasian kawasan hutan pada pengelolaan hutan produksi berbeda dengan pengelolaan hutan lindung atau hutan konservasi.
§ Pengorganisasian kawasan hutan produksi oleh Perum
Perhutani berbeda dengan perusahaan HPH di hutan alam dan HTI di hutan tanaman.
§ Pengorganisasian kawasan oleh KPH (Kesatuan
Pengelolaan Hutan) berbeda antar wilayah, misalnya pengorganisasian wilayah KPH Yogyakarta berbeda dengan KPH Rote Ndao.
#4. Pengorganisasian Wilayah (Teritorial)
Bahan Bacaan
§ Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
§ Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Serta Pemanfaatan Hutan.
§ Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan.
Instagram/Facebook/YouTube/Twitter: wiyono putro