Berdasarkan fenomena diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti dan mengetahui lebih jauh tentang hubungan kecerdasan interpersonal dengan hasil belajar siswa.Peneliti melakukan penelitian di SDN Ngujung 2 Maospati Magetan dengan judul penelitian “Hubungan kecerdasan interpersonal dengan hasil belajar”. Hasil belajar pendidikan kewarganegaraan dalam penelitian ini merupakan hasil belajar yang diperoleh melalui tes yang diberikan oleh guru kelas V. Adakah hubungan antara kecerdasan interpersonal dengan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan tahun ajaran 2015-2016?
Untuk mengetahui hubungan kecerdasan interpersonal dengan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan tahun ajaran 2015-2016. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui hubungan antara kecerdasan interpersonal dengan hasil belajar pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di SD Negeri Ngujung 2 Maospati Magetan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan pihak lembaga dalam mengambil langkah baik sikap maupun tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Landasan Teori
Tinjauan Tentang Kecerdasan Interpersonal a. Pengertian Kecedasan Interpersonal
Mereka cenderung mudah berinteraksi dengan orang lain sehingga memudahkan mereka bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa kecerdasan interpersonal adalah kemampuan memahami maksud, motivasi dan keinginan orang lain. Oleh karena itu, jika kita memiliki kecerdasan interpersonal yang berkembang dengan baik, kita akan mampu mengelola hubungan yang baik dengan orang lain.
Dengan memahami perasaan orang lain, anak dapat mengetahui perasaan orang lain seperti perasaan bahagia, sedih, marah, takut, dan lain-lain. Belajar mempercayai orang lain merupakan elemen penting dalam menjaga hubungan yang kuat dengan orang-orang di sekitar kita dan bekerja dengan mereka. Empati dan terjalinnya hubungan memudahkan untuk memasuki lingkaran sosial atau mengenali atau merespons perasaan dan kekhawatiran orang lain dengan tepat.
Tinjauan tentang Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar
Kesehatan yang baik, tidak mudah lelah dan letih, serta tidak cacat jasmani, semua itu akan membantu dalam proses dan hasil belajar siswa. Kecerdasan hanyalah sekedar potensi, artinya seseorang dengan kecerdasan yang tinggi mempunyai peluang yang besar untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Untuk menjamin hasil belajar yang baik maka siswa harus memusatkan perhatian pada objek yang dapat menarik perhatian siswa, jika tidak maka perhatian siswa tidak akan terpusat atau terpusat pada objek yang dipelajarinya.
Seseorang yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi akan mudah menyelesaikan proses belajarnya sehingga hasil belajar yang dicapainya akan maksimal. Lingkungan sosial budaya sebenarnya mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa, karena cara mereka berinteraksi dengan orang lain mempunyai pengaruh yang besar terhadap proses belajarnya sehingga berdampak pada hasil belajarnya. Faktor yang tidak kalah penting yang dapat mempengaruhi hasil belajar adalah faktor instrumental yang meliputi: kurikulum yang digunakan, program yang dilaksanakan, sarana dan prasarana yang ada, serta tenaga pengajar yang tersedia.
Tinjauan tentang Pendidikan Kewarganegaraan a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Sekolah mempunyai peran dan tanggung jawab yang sangat penting dalam mempersiapkan warga negara yang memiliki komitmen kuat dan abadi untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menyelenggarakan program pendidikan yang menawarkan berbagai keterampilan sebagai warga negara melalui mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Kewarganegaraan merupakan materi yang menitikberatkan pada pembentukan kesatuan yang beragam, seperti agama, sosial budaya, bahasa, umur dan suku, untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, berkemampuan dan berkarakter.
Kecenderungan seseorang untuk lebih fokus pada hal yang disukainya dibandingkan hal yang tidak disukainya. Menurut teori Thorndike yang menyebut kecerdasan interpersonal sebagai kecerdasan sosial, orang dengan kecerdasan interpersonal lebih memahami permasalahan sosial di lingkungannya, termasuk permasalahan sosial yang berkaitan dengan nasionalisme. Dalam hal ini, nasionalisme dihubungkan dengan pendidikan kewarganegaraan.39 Oleh karena itu, kecerdasan interpersonal dihubungkan dengan pendidikan kewarganegaraan.
Perbedaan penulis dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu strategi pembelajaran, kecerdasan interpersonal dan hasil belajar sosiologi, sedangkan penulis menggunakan 2 variabel yaitu kecerdasan interpersonal dan hasil belajar kewarganegaraan. Persamaan penulis dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama menggunakan kecerdasan interpersonal dan hasil belajar.40. Tesis kedua adalah tesis Nisa Dian Rahmawati yang berjudul “Hubungan Disiplin Belajar dengan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn di SD Negeri Sumber Jaya 04 Tambun Selatan.
Kabupaten Bekasi” dengan rumusan masalah “Adakah hubungan yang signifikan antara kedisiplinan belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SDN Sumber Jaya 04 Tambun Selatan Kabupaten Bekasi?” Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara disiplin belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SDN Sumber Jaya 04 Tambun Selatan Kabupaten Bekasi. hubungan yang signifikan antara disiplin belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV. Perbedaan penulis dengan penelitian sebelumnya terdapat pada bagian variabel X, dimana penulis menggunakan variabel kecerdasan interpersonal.
Kerangka Berpikir
Pengajuan Hipotesis
Rancangan Penelitian
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Ngujung 2 Maospati Magetan yang berjumlah 21 orang pada tahun ajaran 2015-2016. Yang dapat dijadikan sampel dalam hal ini adalah entry populasi, yaitu jumlah anggota kelompok yang ditemui di lapangan dan bukan populasi sasaran.45. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata, sampel adalah suatu kelompok kecil yang dari situ kita menyelidiki dan mengambil kesimpulan. 46 Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu teknik pengambilan sampel apabila seluruh populasi dijadikan sampel. 47 Hal ini sering dilakukan ketika jumlah penduduk relatif kecil, kurang dari 30 orang.
Karena populasi dalam penelitian ini sedikit, maka peneliti mengambil sampel dari seluruh anggota populasi yaitu seluruh siswa kelas V SDN Ngujung 2 Maospati Magetan yang berjumlah 21 orang. 44 Andhita Dessy Wulansari, Penelitian Pendidikan: Pendekatan Praktis Menggunakan SPSS (Ponorogo: STAIN Ponorogo Press, 2012).
Instrumen Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data 1. Pra Penelitian
Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang identitas, visi, misi, struktur organisasi, sejarah berdirinya sekolah, sarana dan prasarana, serta data terkait hasil belajar siswa Kelas V SD Ngujung Maospati Magetan Tahun Pelajaran 2015/2016. . Untuk menentukan valid atau tidaknya suatu item instrumen dapat ditentukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total. Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang dapat menghasilkan hasil pengukuran yang dapat dipercaya.53.
Dalam penelitian ini diuji menggunakan uji reliabilitas instrumen dengan teknik bisection yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown sebagai berikut: 54. Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas dapat diketahui bahwa nilai reliabilitas kecerdasan interpersonal - instrumen adalah 0,842. Setelah mencari mean dan deviasi standar, dilakukan pengelompokan dengan rumus > + 1∙ �� dikatakan tinggi/baik, < −1∙ �� dikatakan rendah/buruk, dan antara −1 ∙.
Teknik yang digunakan untuk menjawab hipotesis atau rumusan masalah yang diajukan ketiga adalah teknik korelasi product moment karena menghubungkan dua variabel atau lebih dalam bentuk kategori. Setelah nilai db diketahui, kita lihat nilai 11 pada tabel “t” Product Moment. Perbandingan rxy dan rt.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
- Sejarah Singkat SDN Ngujung 2 Maospati
- Letak Geografis SDN Ngujung 2 Maospati Magetan
- Identitas SD Ngujung 2
- Visi, Misi dan Tujuan SDN Ngujung 2 Maospati a. Visi
- Sarana dan Prasarana SDN Ngujung 2 Maospati
- Struktur Organisasi
- Data Peserta Didik dan Agama Peserta Didik SDN Ngujung 2 Maospati Tahun Pelajaran 2015/2016
- Data Guru dan karyawan SDN Ngujung 2 Maospati a. Data Guru dan Karyawan
- Jenis kelamin
SDN Ngujung 2 Maospati Magetan terletak di desa Ngujung paling barat, sebelah utara. Sekolah Dasar ini berbatasan dengan persawahan di sebelah timur, berbatasan dengan rumah susun di sebelah selatan, berbatasan dengan rumah susun di sebelah barat, berbatasan dengan persawahan. SDN Ngujung 2 telah mempunyai sarana dan prasarana yang cukup untuk menunjang proses pembelajaran dan kegiatan mengajar. Selain itu juga terdapat sarana prasarana berupa meja, kursi, papan tulis, lemari dan alat peraga sebagai media pembelajaran.
Selain itu kami juga mempunyai sarana dan prasarana kegiatan pembelajaran olahraga, antara lain alat peraga olahraga seperti bola voli, sepak bola, baseball, tongkat pemukul, matras, tenis meja, dan lain-lain. SDN Ngujung 2 mempunyai struktur organisasi yang dipimpin oleh kepala sekolah dan guru yang bekerja sesuai dengan keahliannya masing-masing.
Deskipsi Data
Kecerdasan Interpersonal Siswa Kelas V SD Negeri Ngujung 2 Maospati Magetan Tahun Pelajaran 2015/2016
Analisis Data
Kecerdasan Interpersonal Siswa Kelas V SD Negeri Ngujung 2 Maospati Magetan Tahun Pelajaan 2015/2016
Dengan demikian dapat diketahui bahwa skor 54 ke atas dikategorikan sebagai kecerdasan interpersonal siswa baik, skor 45 ke bawah dikategorikan sebagai kecerdasan interpersonal siswa rendah, dan skor antara 45-54 dikategorikan sebagai kecerdasan interpersonal siswa sedang. Dari taraf tersebut terlihat bahwa kecerdasan interpersonal siswa kelas V SDN Ngujung 2 Maospati berada pada kategori baik dengan frekuensi 4 responden, dalam kategori sedang dengan frekuensi 15 responden, dan dalam kategori rendah dimana . berjumlah 2 responden.
Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Ngujung 2 maospati tahun Pelajaran 2015/2016
Dengan demikian dapat diketahui bahwa skor 85 ke atas dikategorikan hasil belajar siswa tinggi, skor 63 ke bawah dikategorikan hasil belajar siswa kurang baik, dan skor antara 63 hingga 85 dikategorikan hasil belajar siswa cukup. Dari taraf tersebut terlihat bahwa hasil belajar siswa kelas V SDN Ngujung 2 berada pada kategori tinggi dengan frekuensi 4 responden, pada kategori cukup dengan frekuensi 14 responden, dan pada kategori rendah dengan frekuensi 14 responden. frekuensi 4 responden. frekuensi 3 responden. Dengan demikian secara umum dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa kelas V SDN Ngujung 2 Maospati adalah cukup.
Kecerdasan Interpersonal dan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas V SDN Ngujung 2 Maospati Tahun
Probabilitas dibawah nilai Z dapat diketahui pada tabel Z yaitu dengan melihat nilai Z kemudian pada tingkat signifikansi yang terdapat pada tabel tersebut. Tolak Ho jika maksimum L ≥ D tabel adalah 0,190 Terima Ho jika maksimum L ≤ D tabel adalah 0,190 Pada lampiran 11 dan 12 halaman 86 terlihat bahwa pada variabel Maksimum nilai hitung L adalah 0,0594. Kemudian lihat tabel D nilai kritis uji Lilieforse pada lampiran 14 halaman 90 pada taraf signifikansi 0,05% angkanya 0,190 sehingga batas penolakan Ho adalah 0,190.
Dari konsultasi dengan DTable diperoleh hasil bahwa untuk setiap DMmaksimum < DTable maka dapat disimpulkan bahwa setiap variabel X dan Y pada sampel data berdistribusi normal. Setelah diketahui hasil angka indeks korelasi product moment, maka langkah selanjutnya adalah melakukan interpretasi untuk mengetahui kekuatan korelasi antara kecerdasan interpersonal dengan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa di SDN Ngujung 2. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Ha yang berbunyi “ada hubungan antara kecerdasan interpersonal siswa dengan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada tahun ajaran yang diterima.
Jadi dapat disimpulkan baik atau tidaknya kecerdasan interpersonal siswa ada hubungannya dengan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa kecerdasan interpersonal mempunyai peranan dalam membantu keberhasilan belajar siswa.
PENUTUP
Kesimpulan
Secara umum dapat dikatakan bahwa hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa kelas V SD Negeri Ngujung 2 Maospati tahun pelajaran 2015/2016 termasuk dalam kategori cukup. Terdapat hubungan antara kecerdasan interpersonal siswa dengan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan siswa kelas V SD Negeri Ngujung 2 Maospati tahun ajaran 2015/2016.
Saran
Siswa diharapkan mengetahui pentingnya menjaga hubungan baik dengan teman sekelasnya dan juga dengan gurunya serta dapat secara mandiri mengembangkan kecerdasan interpersonal atau kepekaannya terhadap lingkungan sekitar agar menjadi siswa yang berprestasi. Diharapkan bagi para peneliti selanjutnya dalam bidang penelitian, dalam mengukur hasil belajar siswa, dapat menambahkan variabel lain tidak hanya kecerdasan interpersonal saja.