• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK - Repository Widya Kartika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ABSTRAK - Repository Widya Kartika"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

iii

ABSTRAK

Kedisiplinan berlalu lintas di negara kita khususnya di kota-kota besar semakin menurun dengan signifikan. Kecelakaan lalu lintas merupakan problem krusial yang tidak mudah diatasi. Hal ini terlihat dari peningkatan angka penanganan kasus tilang dan terjadinya peristiwa kecelakaan di berbagai wilayah. Peraturan perundang-undangan pun telah kembali diperjelas oleh pemerintah guna memberikan kenyamanan pada seluruh masyarakat pengguna jalan agar bersikap lebih taat pada hukum lalu lintas yang berlaku. Secara detil dipertegas dalam UU No.14 Th.1992 yang kemudian diperbarui kembali dalam UU No.22 Th 1992, masih berkenaan dengan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan juga rambu-rambu lalu lintas yang terpasang di sepanjang jalan. Namun tetap saja etika untuk taat berlalu lintas tidak dapat dengan mudah diindahkan, mengingat tata cara pelaksanaan yang berbelit-belit dan pandangan negatif untuk polantas menjadi tolak ukur masyarakat kita. Oleh karnanya penulis mencoba alternatif baru dalam penyampaian dan perbaikan citra polisi dalam penanganan tilang yakni dengan sarana utama SMS Gateway yang terkonsep dasar pada peraturan perundang- undangan seperti yang disebutkan sebelumnya. Secara langsung masing-masing pihak dapat berkomunikasi dan terkomunikasikan dengan pelayanan, ketentuan dan sanksi tilang yang berasal dari pusat atau server. Diawali dengan adanya kesepakatan antara polantas dan pelanggar untuk memenuhi ketentuan yang berlaku. Diikuti pengiriman dan penerimaan SMS secara otomatis dan transparan. Aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman desktop yang terhubung dengan perangkat keras pendukung modem sebagai Mobile Internet Server (MIS) yang menyimpan data ke dalam database server.

Keyword : hukum, UU No.22 Th.1992, polisi , lalu lintas, SMS Gateway.

Referensi

Dokumen terkait

Skenario terbaik yang diperoleh yaitu menggunakan 32 filter pada lapisan konvolusi pertama, 32 filter pada lapisan konvolusi kedua dan 32 filter pada lapisan konvolusi ketiga, dimana

Melihat fakta tersebut, sebenarnya pengaturan lokasi PKL yang terdapat dalam RTRW secara yuridis bertentangan perundangan yang berlaku yaitu: l Asas dalam UU No 24 tahun 1992 UU