• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ABSTRAK"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

Mengenai servis disini salah satunya adalah servis komputer yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang membutuhkan perbaikan komputernya yang mengalami kerusakan yang sebaiknya ditangani oleh orang yang ahli di bidangnya. Suatu usaha jasa, seperti usaha jasa komputer “Alvan_Net” juga harus meminta pertanggungjawaban pihak penyedia jasa atas barang jasanya agar tidak mengecewakan konsumen jika terjadi kelalaian, begitu pula sebaliknya jika konsumen lalai mengakibatkan kerugian. risiko, konsumen harus bertanggung jawab. Namun dalam hal ini “Alvan_Net” tidak meminta izin untuk memberitahukan konsumennya terlebih dahulu, dengan alasan bahwa.

“Alvan_Net” tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya karena kesulitan dengan keterbatasan alat yang dimilikinya, sehingga konsumen tetap percaya bahwa “Alvan_Net” dapat dijadikan sebagai tukang reparasi komputer yang baik, sehingga mau tidak mau komputer tetap dapat diservis sesuai kebutuhan konsumen. permintaan, "Alvan_Net" Alvan_Net" segera membawa komputer tersebut ke bengkel komputer lain yang mempunyai alat yang lebih tepat dan lebih mampu memperbaiki komputer yang rusak tersebut. Alvan_Net" Kradinan Dolopo Madiun, seseorang yang ingin memperbaiki komputernya (mu'ajjir), datang dengan komputer untuk diservis (ma'jur) agar dapat dilihat oleh pemilik (musta'jir) sesuai permintaan konsumen. Namun pada kenyataannya atau praktek di lapangan, servis komputer “Alvan_Net” tidak dilakukan oleh “Alvan_Net” sendiri, tetapi mentransfernya ke penyedia layanan lain yang dapat memperbaiki komputer tanpa sepengetahuan pelanggan.

Melihat hal tersebut, menurut penulis hingga saat ini masih ada hal yang perlu dijawab, yaitu pertama mengenai pengalihan jasa komputer ke jasa komputer lain di “Alvan_Net”, dan kedua mengenai pelaksanaan gaji. diminta karena transfer layanan layanan komputer "Alvan_Net" . Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam skripsi yang berjudul : “Tinjauan Hukum Islam Pada Praktek Jasa Servis Komputer “Alvan_Net”.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Dapat memberikan pemikiran bagi kepentingan keilmuan terhadap khazanah hukum Islam di Indonesia pada khususnya dan bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Sebagai bahan referensi lebih lanjut bagi peneliti lain untuk mengkaji terkait topik tersebut dan sebagai bahan informasi bagi “Alvan_Net” mengenai status hukum Islam mengenai praktik servis komputer.

Kajian Pustaka

Tinjauan Hukum Islam Jasa Fotocopy Di Ronowijayan Siman Ponorogo” Kesimpulan dari beberapa uraian pada pembahasan diatas adalah bahwa pelaksanaan akad di Jasa Fotocopy Ronowijayan Siman Ponorogo diperbolehkan dalam Islam karena dalam akadnya ada unsur kesediaan dan bersenang senang. 19 Ema Melati, Analisis Fiqih Jasa Penjahit Ronowijayan Siman Ponorogo (Skripsi, Ponorogo: STAIN Press, 2014).

Adapun keterlambatan penyelesaian fotokopi diperbolehkan dalam Islam karena dalam keterlambatan tersebut ada hal-hal yang tidak dapat dikesampingkan, seperti menurunnya kesehatan, dan lain-lain. Tinjauan Hukum Islam Jasa Laundry “TATA” di Mangunsuman Ponorogo” 20 Ida Rosyidah, Tinjauan Hukum Islam Jasa Foto Copy di Ronowijayan Siman Ponorogo (Skripsi, Ponorogo: STAIN Press, 2013).

Metode Penelitian

Jadi, sejauh yang penulis kemukakan, belum ada karya tertulis yang membahas tentang revisi hukum Islam mengenai praktik servis komputer “Alvan_Net” Kradinan Dolopo Madiun. Pertama, karena service komputer “Alvan_Net” merupakan service center komputer yang dapat menerima segala jenis kerusakan komputer. Kedua, melihat tempat servis komputer lainnya, biasanya pihak penyedia jasa dikembalikan kepada pelanggan jika pihak penyedia jasa tidak dapat menangani kerusakan komputer, sedangkan di tempat servis komputer “Alvan_Net” tidak dapat menangani kerusakan komputer. , segera ditransfer ke layanan komputer lain tanpa izin pemiliknya.

Ketiga, Layanan “Alvan_Net” merupakan salah satu layanan service komputer yang berlokasi di Desa Kradinan sehingga sangat diminati oleh konsumen khususnya warga Desa Kradinan itu sendiri. Konsumen layanan komputer "Alvan_Net" (Orang yang pernah melakukan servis komputer di "Alvan_Net"). Data yang berkaitan dengan pengalihan layanan servis komputer ke layanan servis komputer lainnya di "Alvan_Net".

Data gaji yang dibutuhkan akibat pengalihan jasa pelayanan praktek servis komputer ke "Alvan_Net". Wawancara penting dilakukan secara lisan.24 Diantaranya adalah pemilik, karyawan dan konsumen "Alvan_Net". 26 Dalam penelitian ini melalui observasi dan pencatatan langsung pada praktik servis komputer “Alvan_Net”.

Yaitu mencari data mengenai kondisi-kondisi yang bersifat variabel baik berupa cetakan, buku, surat kabar, dan sebagainya.27 Data tersebut dapat dilakukan melalui peninggalan-peninggalan tertulis yang terdapat pada dokumen-dokumen seperti arsip-arsip yang berkaitan dengan jasa komputer. Pengumpulan data ini penulis lakukan di pusat servis komputer “Alvan_Net” di Kradinan Dolopo Madiun. Cara ini penulis gunakan untuk memperoleh data mengenai jasa komputer yang dilakukan, pengalihan jasa komputer ke jasa komputer lainnya, dan pelaksanaan upah yang diperlukan sehubungan dengan pengalihan jasa komputer tersebut.

Perbedaan ini disebabkan karena data yang diperoleh dari hasil pencarian terkadang sangat sederhana, berupa kejadian monovarian, sehingga tidak mudah untuk menyusunnya dalam suatu struktur klasifikasi.

Sistematika Pembahasan

PENDAHULUAN

BAB III: PRAKTEK JASA SERVIS KOMPUTER “ ALVAN_NET ” KRADINAN DOLOPO MADIUN

Deskripsi data (data mengenai pengalihan jasa komputer ke jasa servis komputer lainnya di “Alvan_Net”, data mengenai pelaksanaan upah yang diminta akibat pengalihan jasa servis komputer ke “Alvan_Net”).

BAB IV: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JASA SERVIS KOMPUTER “ALVAN_NET” KRADINAN DOLOPO MADIUN

PENUTUP

PengertianIja>rah

Sedangkan terminologi ija>rah adalah suatu akad jasa atau pelaksanaan yang mempunyai nilai ekonomi (maqshu>dah), diketahui, sah dialihkan kepada orang lain dengan gaji yang diketahui.30 Kata ija>rah berasal dari kata fi'il bentuk “aj>ara-ya' artinya-ajran”. Ajra>n sinonim dengan kata al-„iwa>dh yang berarti imbalan dan gaji, dan bisa juga berarti sewa atau gaji. Pengertian ijarah menurut ulama Hanafiyah adalah : “Akad memperbolehkan pemilikan suatu manfaat yang diketahui dan disengaja dari suatu barang yang disewakan disertai dengan ganti kerugian”. Pengertian ijarah menurut Sayyid Sabiq adalah : “Jenis akad menerima manfaat berupa imbalan” Manfaat tersebut adakalanya berupa manfaat materi, kerja dan tenaga.

Menurut Idris Ahmed, gaji berarti mengambil manfaat dari hasil kerja orang lain dengan memberikan imbalan menurut syarat-syarat tertentu.33 Al-ija>rah berasal dari kata al-aj>ru yang berarti al-'iwadhu (mengganti). Menurut definisi Syara', al-ija>rahialah: “Suatu jenis akad untuk menerima manfaat dengan cara substitusi”.34 Menurut Fatwa Dewan Syari'ah Nasional, ija>rah adalah akad pengalihan. hak (manfaat) atas pemanfaatan barang dan jasa dalam jangka waktu tertentu melalui pembayaran sewa atau gaji, tanpa diikuti dengan perpindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.

Dasar Hukum Ija>rah

Menanggapi pendapat para ulama yang tidak sependapat dengan ija>rah, Ibnu Rusyd berpendapat bahwa manfaat, meskipun tidak berbentuk, dapat dijadikan mata uang menurut adat (adat). Menurut jumhur ulama', mereka berpendapat bahwa ija>rah diwajibkan atas dasar Al-Qur'an, sunnah, dan ijma'. Kami telah menentukan di antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami meninggikan sebagian mereka di atas sebagian yang lain dalam derajat yang berbeda-beda, sehingga sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain.

Artinya: “Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa atasmu memberikan upah menurut yang patut. Maksudnya: “Salah seorang dari dua wanita itu berkata: “Ya bapakku, ambillah dia. sebagai orang yang bekerja (untuk kami) kerana sebaik-baik orang yang kamu ambil bekerja (untuk kami) ialah orang yang kuat dan boleh dipercayai.” Dia (Syu'aib): "Ya, aku berniat mengahwinkan kamu dengan salah seorang daripada dua anak lelakiku atas dasar kamu bekerja denganku selama lapan tahun, dan jika kamu genap sepuluh tahun, maka itu adalah (kebaikan) daripada kamu yang demikian. Saya tidak akan menyesal.Al-Bukhari meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW pernah mengupah seorang daripada Bani al-Diil bernama Abdullah bin al-Uraqith.

Hadis lain ialah sabda Rasulullah saw. oleh Sa'ad bin Abi Waqqas, menurut riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Nasa'i:

ه ام نبا اور

  • Rukun Ija>rah
  • Syarat Ija>rah
  • Pembayaran dan Upah Sewa (Ija>rah)
  • Pembatalan dan Berakhirnya Ija>rah

Ija>rah menjadi sah dengan ija>b qa>bul lafadz sewa atau porter dan yang berkaitan dengannya, serta mana-mana lafadz (ungkapan) yang boleh menunjukkannya. 43. Menurut ulama Hanafi, kategori ija>rah ialah ija>b dan qa>bul, antara lain menggunakan kalimah: al-ija>rah, al-isti‟jar, al-iktira‟ dan al-ikra. Faedah Ma'ku>d "Alaih (barangan) mengikut syarat umum Tidak boleh menyewa pokok untuk dijadikan jemuran atau tempat berteduh kerana tidak sesuai dengan khasiat pokok yang disebutkan dalam ija 53.

Ija>rah 'ala al-manafi', yaitu ija>rah yang obyek akadnya adalah manfaat, misalnya menyewa rumah untuk ditinggali, mobil untuk dikendarai, pakaian untuk dipakai, dan sebagainya. Dalam ijarat ini tidak diperkenankan suatu benda dijadikan tempat untuk digunakan untuk kepentingan-kepentingan yang dilarang oleh penglihatan. Namun ada akad ija>rah 'ala al-manafi' yang memerlukan rincian lebih lanjut.

Ija>rah „ala al-“ammal adalah ija>rah yang obyek akadnya berupa jasa atau pekerjaan, misalnya membangun gedung atau menjahit pakaian. Ija>rah yang pembayarannya tidak tergantung pada kinerja barang yang disewakan (tidak tergantung pada kinerja) yang dalam perspektif fiqh disebut juala (success fee). Segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat tukar dalam jual beli dapat digunakan untuk pembayaran Ijarah.

Apabila menyewa barang, sewa dibayar pada masa perjanjian sewa, melainkan dinyatakan sebaliknya dalam kontrak, faedah aliran sewa dalam tempoh penyewaan 70. Jumlah harga sewa (ujrah) untuk objek ija> rah dan cara pembayaran ditentukan mengikut perjanjian bertulis dalam kontrak. Cara pembayaran harga sewa (ujrah) objek ija>rah adalah dalam bentuk wang atau bentuk lain yang mempunyai nilai yang sama dan tidak bercanggah dengan prinsip syariah 71.

Ija>rahada ialah jenis akad biasa yang mana salah satu pihak yang berkontrak tidak mempunyai hak fasa kerana ia merupakan akad tukar barang. Ija>rah tidak menjadi fasakh dengan kematian salah seorang sekutu sedangkan sekutu itu selamat. Pembatalan akad ija>rah dengan iqalah, iaitu penamatan akad dengan persetujuan kedua-dua pihak.73 Iqalah dalam bahasa bermaksud pembebasan, dan secara lafaz adalah perbuatan para pihak berdasarkan persetujuan bersama untuk mengakhiri kontrak yang mereka buat dan membatalkan akibat undang-undang yang timbul sehingga keadaan di mana pihak sebelum penamatan kontrak dikembalikan. di tangan pemajak atau kecacatan jangka panjang di dalamnya Perkara yang menjadi subjek perjanjian sewa itu rosak apabila benda itu berada di tangan pemajak.

Referensi

Dokumen terkait

Kebendaan berwujud terbagi meKebendaan berwujud terbagi menjadi 2 (dua) yakni : (1) Benda bergerak berupa logam mulia , kendaraan, deposit yakni : benda bergerak