ix ABSTRAK
Resusitasi Jantung Paru (RJP) adalah prosedur menyelamatkan nyawa yang dilakukan saat jantung berhenti berdetak. RJP dapat meningkatkan kelangsungan hidup pasien dua atau tiga kali lipat jika dilakukan dengan segera. Kegagalan resusitasi yang menyebabkan kematian seseorang setelah upaya resusitasi menghasilkan emosi dan perasaan yang kuat, dan berpotensi menjadi stres emosional bagi perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres dan mekanisme koping perawat setelah ketidakberhasilan melakukan tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP) di Rumah Sakit Dustira Cimahi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang perawat IGD dan ICU yang diambil dengan teknik Total Sampling. Untuk mengukur tingkat stres instrumen yang digunakan adalah Perceived Stress scale (PSS) dan mekanisme koping diukur menggunakan skala likert yang menggunakan kuesioner yang diadaptasi. Data yang didapat kemudian dideskripsikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar 28 (56%) perawat memiliki tingkat stres sedang setelah ketidakberhasilan melakukan tindakan RJP, dan sebagian besar 29 (58%) perawat memiliki mekanisme koping adaptif setelah ketidakberhasilan melakukan RJP. Tingkat stres dan mekanisme koping bisa dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pelatihan. Bagi keperawatan, hasil penelitian ini dapat digunakan perawat untuk mengelola stres dan menggunakan mekanisme koping yang adaptif ketika melakukan kegagalan dalam melakukan RJP.
Kata Kunci: Ketidakberhasilan RJP, Mekanisme Koping, Tingkat Stres
x
ABSTRACT
Cardiac pulmonary Resuscitation (CPR) is a life-saving procedure that is performed when the heart stops beating. CPR can increase the patient's survival two or three times if done immediately.
Resuscitation failure that causes a person's death after resuscitation attempts produce strong emotions and feelings, and potentially become emotional stress for the nurse. This study aimed to explain the level of stress and coping mechanisms of nurses after the failure to perform Cardiac pulmonary Resuscitation (CPR) at Dustira Cimahi Hospital. The research design used in this study was descriptive with a total sample of 50 nurses from the ED and ICU taken by Total Sampling technique. To measure stress levels, the instrument used was the Perceived Stress scale (PSS) and the coping mechanism was measured by Likert scale using an adapted questionnaire. The data obtained was described through frequency distribution and percentage. The results showed that 28 (56%) nurses had moderate stress levels after failure to perform CPR actions, and 29 (58%) nurses had adaptive coping mechanisms after failure to perform CPR. Several risk factors that influenced nurses’ stress levels and coping mechanisms were age, gender, education, and training. For nursing, the results of this study can be used by nurses in managing stress and using adaptive coping mechanisms when failing to do CPR.
Keywords: Failure CPR, Coping Mechanism, Stress Level