ACARA 5
FISIOLOGI TUMBUHAN
Oleh :
Nama : Rifda Hasna Tsuroyya NIM : L1A021090
Kelompok : 12
Rombongan : Manajemen Sumberdaya Perairan
Asisten : Elang Kurniawan
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PURWOKERTO 2021
I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
Fisiologi tumbuhan merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari proses metabolisme yang terjadi di dalam tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut hidup. Laju proses metabolisme ini di pengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan mikro di sekitar tumbuhan tersebut.
(Lakitan, 2013)
Fisiologi tumbuhan juga merupakan ilmu yang mempelajari tentang proses, fungsi, dan aktivitas tumbuhan dalam menjaga dan mengatur kehidupannya. Organisme yang menjadi sasaran dalam kajian fiologi tumbuhan meliputi semua jenis tumbuhan. (Angelia et al., 2013)
Salinitas adalah konsentrasi total ion yang terdapat di air.
Salinitas menggambarkan padatan total di dalam air, setelah semua karbonat dikonversi menjadi oksida, semua bromide dan iodide digantikan oleh klorida, dan semua bahan organik telah dioksidasi. (Dedi Sumarno, 2013)
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mempelajari pengaruh salinitas garam terhadap morfologi tanaman pakan ikan
II. MATERI DAN METODE 2.1. Materi
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah botol percobaan 4 buah, gelas ukur, plastik dan sendok atau pengaduk
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah garam, tumbuhan air Pistia stratiotes, air, dan label
2.2. Metode
1. 4 buah botol percobaan disiapkan
2. Medium air dengan konsentrasi garam 0%, 2,5%, 5%, dan 7,5% (konsentrasi 2,5% = 2,5 gr garam + 97,5 ml air panas) dibuat
3. Medium dibagi ke dalam 4 botol percobaan, masing-masing satu botol percobaan. Setiap botol diabeli sesuai dengan konsentrasinya
4. Salah satu dari ke 4 tumbuhan pilihan di atas dimasukkan ke dalam masing-masing botol percobaan
5. Perubahan yang tampak pada masing-masing botol percobaan pada hari ke-0 sampai hari ke-7 diamati dan dicatat
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil No. Konsentrasi
Garam
Pengam atan hari ke
Perubahan yang tampak
Keterangan
Warna daun
∑ Dau n hidu p
∑ Daun mati
1.0% 0 Hijau 10 0 Tidak ada
perubahan, daun hijau dan berjumlah 10
1 Hijau 10 0 Tidak ada
perubahan, daun hijau dan berjumlah 10
2 Hijau 10 0 Tidak ada
perubahan, daun hijau dan berjumlah 10
3 Hijau 10 0 Tidak ada
perubahan, daun hijau dan berjumlah 10
4 Hijau 10 0 Tidak ada
perubahan, daun hijau dan
berjumlah 10
2.2,5% 0 Hijau 10 0 Tidak ada
perubahan, daun hijau dan berjumlah 10
1 Hijau 8 2 Ada
perubahan 2 daun gugur
dan daun
yang tersisa 8
2 Hijau
kekuning an
5 5 Daun
berwarna hijau
kekuningan, daun yang gugur 5 dan yang tersisa 5
3 Hijau
kekuning an
1 9 Daun
berwarna hijau
kekuningan, daun yang gugur 9 dan yang tersisa 1
4 Hijau
kecoklat an
0 10 Daun
berwarna hijau
kecoklatan, daun yang gugur 10 dan yang tersisa 0
1.5% 0 Hijau 10 0 Tidak ada
perubahan, daun hijau dan
berjumlah 10
1 Hijau
kecoklat an
3 7 Daun
berwarna hijau
kecoklatan, daun yang gugur 7 dan yang tersisa 3
2 Hijau
kecoklat an
0 10 Daun
berwarna hijau
kecoklatan, daun yang gugur 10 dan yang tersisa 0
3 Hijau
kecoklat an
0 10 Daun
berwarna hijau
kecoklatan, daun yang gugur 10 dan yang tersisa 0
4 Hijau
kecoklat an
0 10 Daun
berwarna hijau
kecoklatan, daun yang gugur 10 dan yang tersisa 0
2.7,5% 0 Hijau 10 0 Tidak ada
perubahan, daun hijau dan berjumlah 10
1 Hijau 1 9 Daun
kekuning an
berwarna hijau
kekuningan, daun yang gugur 9 dan yang tersisa 1
2 Mati 0 10 Daun mati dan
berwarna kecoklatan
3 Mati 0 10 Daun mati dan
berwarna kecoklatan
4 Mati 0 10 Daun mati dan
berwarna coklat pekat
3.2. Pembahasan
Stress tumbuhan didefinisikan sebagai kondisi lingkungan yang dapat memberi pengaruh buruk pada pertumbuhan, reproduksi, dan kelangsungan hidup tumbuhan. (Campbell, 2003)
Larutan isotonik adalah larutan yang memiliki osmolalitas total sebesar 280-310 mOsm/L, larutan yang memliki osmolalitas kurang dari itu disebut hipotonik, sedangkan yang melebihi disebut larutan hipertonik. (Rizky,2016)
Halophyta adalah tanaman yang toleran terhadap salinitas.
Tumbuhan yang hidup di habitat berpaya seperti di muara sungai, tempat pertembungan air tawar dan air laut. Kawasan payau ini kaya dengan kandungan garam. Contohnya adalah pohon bakau. (Khalid, 2017)
Glicophyta adalah tanaman yang rentan terhadap salinitas.
Contoh dari tanaman glikofit antara lain: tomat, timun, bawang merah, wortel, kentang, dan selada, serta jenis kacang-kacangan.
Tanaman yang kurang atau tidak toleran terhadap salinitas akan mengalami perubahan struktur sel, yaitu pembengkakan mitokondria
dan badan golgi, peningkatan jumlah retikulum endoplasma, dan kerusakan kloroplas. Di samping itu tanaman akan mengalami perubahan aktivitas metabolisme, meliputi penurunan laju fotosintesis, peningkatan laju respirasi, perubahan susunan asam amino, serta penurunan kadar gula dan pati di dalam jaringan tanaman. Peningkatan konsentrasi garam terlarut dalam tanah akan meningkatkan tekanan osmotik larutan tanah, akibatnya jumlah air yang masuk ke dalam akar tanaman akan berkurang atau jumlah air yang tersedia menipis (Fuskhah et al., 2003).
Difusi adalah gerakan molekul dari konsentrasi lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah, yaitu penurunan gradien konsentrasi sampai mencapai keseimbangan dan penyebarannya seimbang. Difusi merupakan proses fisik yang dapat diamati dengan beberapa tiap molekul. Sebagai contoh, ketika cat warna di tempatkan dalam air molekul zat warna dan molekul air bergerak dalam berbagai arah, yang arahnya dari daerah dengan konsentrasi lebih rendah. Akhirnya, zat warna larut dalam air, menghasilkan larutan berwarna. (Rachmadiarti, 2007)
Osmosis yaitu perpindahan air dari larutan yang mempunyai konsentarsi rendah ke larutan yang mempunyai konsentrasi tingi melalui membran semipermiabel. Osmosis adalah berdifusinya zat pelarut dari larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan yang konsentrasinya tinngi melalui selaput semipermiabel. Osmosis adalah
perpindahan ion atau molekul
zat dari kerapatan rendah ke kerapatan tinggi melalui suatu membran (Yahya, 2015)
Berdasarkan hasil praktikum pengaruh salinitas garam terhadap morfologi tanaman pakan ikan semakin tinggi tingkat presentase salinitas pada suatu tanaman maka akan semakin banyak daun yang gugur serta terdapat perubahan warna pada daun. Hal ini sesuai dengan referensi yang menyatakan bahwa pengaruh utama salinitas adalah berkurangnya pertumbuhan daun yang langsung mengakibatkan berkurangnya fotosintesis tanaman. Salinitas
mengurangi pertumbuhan dan hasil tanaman pertanian penting dan pada kondisi terburuk dapat menyebabkan terjadinya gagal panen.
Salinitas menekan proses pertumbuhan tanaman dengan efek yang menghambat pembesaran dan pembelahan sel, produksi protein serta biomassa tanaman. Gejala pertumbuhan tanaman pada tanah dengan tingkat salinitas yang tinggi adalah pertumbuhan tidak normal. Daun mengering di bagian ujung dan mengalami gejala klorosis. (Triyani et al., 2013)
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pengaruh salinitas garam terhadap morfologi tanaman pakan ikan adalah gejala pertumbuhan tanaman pada tanah dengan tingkat salinitas yang tinggi adalah pertumbuhan
tidak normal, daun mengering di bagian ujung dan mengalami gejala klorosis serta daun yang gugur semakin banyak.
4.2 Saran
Saran yang diberikan untuk praktikum selanjutnya adalah waktu yang telah ditetapkan digunakan sebaik-baiknya sehingga praktikum dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan
DAFTAR PUSTAKA
Angelia,L., Razak, Abdul., Anhar, Azwir.2018. Pengembangan Modul Berorientasi Konstruktivisme di Lengkapi Peta Pikiran Pada Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan di STAIN Kerinci. Padang : UNP
Campbell, at al. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Fuskhah, E., Karno, dan Kusmiyati, F., 2003. Efek Salinitas dan Pemberian Fosfor terhadap Aktivitas Enzim Nitrogenase Nodul Akar Caliandra Callothyrsus. Jurnal Pengembangan Peternakan Tropis. Special Edition. ISSN. 0410-6320.
Lakitan, B. 2013. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT Raja Grafindo Perseda
Rachmadiarti, F. 2007. Biologi Umum. Surabaya: Unesa University Press.
Triyani, A., Suwarto, Nurchasanah, S. (2013). Toleransi Genotip Kedelai (Glycin max L. Merril.) terhadap Konsentrasi Garam NaCl pada Fase Vegetatif.
Agronomika Vol. 13, No. 1 Januari 2013
Yahya. 2015. Perbedaan Tingkat Laju Osmosis Antara Umbi Solonum Tuberosum Dan Doucus Carota. Jurnal Biology Education.
Vol. 4 No.1: 160. Aceh: Universitas Jabal Ghofur
LAMPIRAN
No. Konsentrasi Garam
Pengam atan hari ke
Perubahan yang tampak
Keterangan
Warna daun
∑ Dau
∑ Daun
n hidu p
mati
3.0% 0 Hijau 10 0 Tidak ada
perubahan, daun hijau dan berjumlah 10
1 Hijau 10 0 Tidak ada
perubahan, daun hijau dan berjumlah 10
2 Hijau 10 0 Tidak ada
perubahan, daun hijau dan berjumlah 10
3 Hijau 10 0 Tidak ada
perubahan, daun hijau dan berjumlah 10
4 Hijau 10 0 Tidak ada
perubahan, daun hijau dan berjumlah 10
4.2,5% 0 Hijau 10 0 Tidak ada
perubahan, daun hijau dan berjumlah 10
1 Hijau 8 2 Ada
perubahan 2 daun gugur
dan daun
yang tersisa 8
2 Hijau
kekuning
5 5 Daun
berwarna
an hijau
kekuningan, daun yang gugur 5 dan yang tersisa 5
3 Hijau
kekuning an
1 9 Daun
berwarna hijau
kekuningan, daun yang gugur 9 dan yang tersisa 1
4 Hijau
kecoklat an
0 10 Daun
berwarna hijau
kecoklatan, daun yang gugur 10 dan yang tersisa 0
3.5% 0 Hijau 10 0 Tidak ada
perubahan, daun hijau dan berjumlah 10
1 Hijau
kecoklat an
3 7 Daun
berwarna hijau
kecoklatan, daun yang gugur 7 dan yang tersisa 3
2 Hijau
kecoklat an
0 10 Daun
berwarna hijau
kecoklatan,
daun yang gugur 10 dan yang tersisa 0
3 Hijau
kecoklat an
0 10 Daun
berwarna hijau
kecoklatan, daun yang gugur 10 dan yang tersisa 0
4 Hijau
kecoklat an
0 10 Daun
berwarna hijau
kecoklatan, daun yang gugur 10 dan yang tersisa 0
4.7,5% 0 Hijau 10 0 Tidak ada
perubahan, daun hijau dan berjumlah 10
1 Hijau
kekuning an
1 9 Daun
berwarna hijau
kekuningan, daun yang gugur 9 dan yang tersisa 1
2 Mati 0 10 Daun mati dan
berwarna kecoklatan
3 Mati 0 10 Daun mati dan
berwarna kecoklatan
4 Mati 0 10 Daun mati dan berwarna coklat pekat