• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFISIENSI PEMASARAN BIJI KOPI ROBUSTA DI KECAMATAN SEKINCAU KABUPATEN LAMPUNG BARAT

N/A
N/A
Radefi Rahmadiza

Academic year: 2023

Membagikan "EFISIENSI PEMASARAN BIJI KOPI ROBUSTA DI KECAMATAN SEKINCAU KABUPATEN LAMPUNG BARAT"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

Penulis ingin memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat ditulisnya proposal yang berjudul ini. Segenap dosen dan teknisi Program Studi Manajemen Agribisnis yang telah memberikan doa, ilmu dan dukungannya. Teman-teman Program Studi Manajemen Agribisnis Tahun 2020 yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyusunan proposal tugas akhir berupa masukan dan saran yang membangun.

Petani desa Sunur 1 sebagai responden yang memberikan waktu dan kesempatan agar penulis dapat meneliti dan memperoleh informasi mengenai Saluran Pemasaran Kopi Robusta. Pengetahuan mengenai saluran pemasaran dalam usahatani Kopi Robusta diharapkan dapat memberikan wawasan bagi petani untuk memilih pemasaran usahatani Kopi Robusta yang efektif sehingga pendapatan yang diperoleh petani dapat meningkat.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Tujuan Penelitian
  • Kerangka Pemikiran
  • Kontribusi Penelitian

Rata-rata harga kopi Robusta di tingkat produsen wilayah Lampung Barat tertinggi pada bulan Januari sebesar Rp. Desa Sunur 1 merupakan salah satu desa di Kecamatan Sekincau yang banyak menghasilkan kopi Robusta setiap tahunnya. Sehingga hal inilah yang melatarbelakangi untuk mengetahui efektivitas pemasaran biji kopi Robusta di Desa Sunur 1 Kecamatan Sekincau.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mempelajari lebih lanjut mengenai kegiatan pemasaran dan saluran pemasaran biji kopi Robusta di Desa Sunur 1 Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat. Bagaimana efisiensi saluran pemasaran biji kopi Robusta di Desa Sunur 1 Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat. Analisis Efisiensi Saluran Pemasaran Biji Kopi Robusta di Desa Sunur 1 Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat.

Dari saluran pemasaran biji kopi Robusta dapat ditentukan margin pemasarannya, dan setelah dilakukan analisa semuanya maka akan diperoleh tingkat efisiensi kopi Robusta di Desa Sunur 1 Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat. Diharapkan dengan adanya tugas akhir ini dapat memberikan manfaat dan wawasan antara lain mengenai efisiensi saluran pemasaran Biji Kopi Robusta. Analisis margin pemasaran dihitung untuk mengetahui besarnya keuntungan pada setiap saluran pemasaran kopi Robust (Irhamna et al., 2021).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis saluran pemasaran kopi Robusta dari desa Jambuwer dan menganalisis efektivitas masing-masing saluran pemasaran. Produsennya adalah petani kopi Robusta di Desa Sunur 1, Kecamatan Sekincau, Kabupaten Lampung Barat. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Industri Kopi Robusta Di Kecamatan Way Tenong Kabupaten Lampung Barat.

Tabel 1. Data Luas Areal Kopi Menurut Provinsi di Indonesia, 2017-2021
Tabel 1. Data Luas Areal Kopi Menurut Provinsi di Indonesia, 2017-2021

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman Kopi

Hal ini dibuktikan dengan adanya kebijakan yang mengatur kopi dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas serta memperluas areal kopi khususnya kopi Robusta. Kopi merupakan salah satu produk perkebunan yang memiliki peluang pasar, baik di dalam maupun luar negeri. Sebagai negara produsen, ekspor kopi menjadi sasaran utama pemasaran produk kopi yang dihasilkan di Indonesia.

Oleh karena itu, pada tingkat nasional perlu dijaga keseimbangan pemenuhan kebutuhan kopi dari aspek pasar luar negeri (ekspor) dan dalam negeri (konsumsi kopi) dengan menjaga dan meningkatkan produksi kopi nasional (Listyati et al., 2017 ). Kopi komoditi merupakan salah satu produk perdagangan perkebunan yang memiliki prospek cerah untuk dibudidayakan, karena terbukti mampu memberikan pendapatan. Kopi juga tergolong salah satu dari delapan komoditas unggulan perkebunan yang cukup luas dan merupakan komoditas ekspor yang potensial, dimana kopi yang ditanam hanya dua jenis yaitu Robusta dan Arabika.

Kopi Robusta merupakan jenis kopi terbesar atau paling tersebar luas di Indonesia (Maulana et al., 2021). Kopi mempunyai areal yang cukup luas dan merupakan komoditas ekspor yang sangat menjanjikan, hanya ada dua jenis kopi yang banyak ditanam yaitu kopi Robusta yang menguasai mayoritas perkebunan kopi di Indonesia dan kopi Arabika. Sebagai komoditas ekspor yang penting, kopi dapat memberikan nilai tambah pendapatan devisa baik bagi negara pada umumnya maupun bagi daerah sentra produksi pada khususnya (Latuan, Emirensia, 2022).

Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kopi sehingga berdampak nyata pada peningkatan pendapatan petani (Listyati et al., 2017).

Pemasaran

Pemasaran secara umum adalah kegiatan penyaluran produk dari produsen sampai ke konsumen akhir yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Konsumen membayar sejumlah nilai yang ditawarkan produsen untuk menerima suatu produk, baik barang maupun jasa, yang merupakan kebutuhan dalam hidupnya (Gracia, Sarah, Martauli, 2021). Sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang terlibat langsung dan tidak langsung dalam kegiatan pemasaran barang dan jasa, yang saling mempengaruhi untuk mengalokasikan sumber daya yang langka secara efisien untuk memenuhi sebanyak mungkin kebutuhan manusia.

Komponen sistem pemasaran adalah produsen, distributor dan lembaga lain yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam proses pertukaran barang dan jasa (Radiosunu, 1995). Menurut Mubyarto (1989), sistem pemasaran di Indonesia masih perlu diperhatikan karena merupakan bagian terlemah dalam rantai perekonomian atau arus barang. Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi pemasaran adalah dengan menciptakan pasar yang menawarkan produk pertanian dengan harga yang menguntungkan.

Harga suatu produk juga dapat menjadi indikasi efektif atau tidaknya suatu produk dalam sistem pemasaran di daerah tersebut. Menurut Soekartawi (1993), harga komoditas yang seringkali berfluktuasi secara tajam tidak hanya mempengaruhi stabilitas pendapatan produsen dan tingkat konsumsi masyarakat, namun juga akan meningkatkan situasi seperti risiko pemasaran tersebut (Lestari et al., 2017). Salah satu aspek pemasaran yang harus diperhatikan dalam upaya meningkatkan arus barang dari produsen ke konsumen adalah efisiensi pemasaran, karena melalui efisiensi pemasaran dapat dilihat perbedaan harga yang diterima petani hingga barang tersebut dibayar oleh konsumen akhir. .

Saluran pemasaran juga menentukan margin keuntungan yang diterima petani, semakin panjang saluran pemasaran maka lembaga pemasaran akan semakin menikmati margin keuntungan antara petani dan eksportir (Lestari et al., 2017).

Lembaga dan Saluran Pemasaran

Fungsi pemasaran dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan fungsional yang dilakukan oleh lembaga pemasaran, baik kegiatan proses fisik maupun jasa, yang bertujuan untuk memuaskan konsumen sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya melalui penciptaan atau penambahan bentuk, waktu, tempat dan kepemilikan. suatu produk (Martauli, 2021). Saluran pemasaran merupakan lembaga pemasaran yang mempunyai kegiatan menyalurkan atau menyalurkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Saluran-saluran pemasaran tersebut membentuk satu kesatuan yang saling bergantung dan membentuk suatu sistem saluran pemasaran.

Saluran pemasaran mempunyai peranan dalam menyalurkan barang ke konsumen yaitu sebagai agen, bagaimana perantara pemasaran menegosiasikan barang milik produsen dengan konsumen. Abednego (2008) menyatakan saluran pemasaran adalah kumpulan organisasi yang saling berhubungan dan terlibat dalam proses menjadikan produk atau jasa siap dikonsumsi oleh konsumen atau digunakan oleh pengguna industri. Ada empat desain saluran pemasaran yang digunakan untuk mendistribusikan produk atau jasa dalam saluran pemasaran yaitu.

Dua Tingkat: Produsen => Pedagang Besar => Pengecer => Konsumen Tiga Tingkat: Produsen => Pedagang Besar => Pedagang Besar => Pengecer.

Margin Pemasaran

Analisis nilai margin pasar juga dapat digunakan untuk mengetahui bagian yang akan diterima petani (Baroh et al., 2021). Pr= Harga kopi di tingkat konsumen (Rp/Kg) Pf= Harga kopi di tingkat produsen (Rp/Kg).

Efisiensi Pemasaran

Menurut produsen, sistem pemasaran dikatakan efisien apabila penjualan produk kepada produsen atau petani dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal, sedangkan menurut konsumen, sistem pemasaran dikatakan efisien apabila konsumen dapat memperoleh produk dengan harga yang murah. . Pemasaran dikatakan efisien jika mempunyai nilai total margin yang lebih rendah karena berarti kemampuan untuk mentransfer hasil dari produsen ke konsumen dengan biaya rendah. Memiliki nilai farmer share yang lebih tinggi dibandingkan saluran pemasaran lainnya dan memiliki rasio keuntungan yang merata (Justicewan, 2020).

Menurut Soekartawi (2022), pemasaran dikatakan efektif bila persentase efektivitas pemasaran lebih dari 50%, maka pemasaran dikatakan tidak efektif dan bila kurang dari 50% dikatakan efektif, sedangkan menurut Soekartawi (2022). menurut Soekartawi (2022) hingga Suduyono (2004) dikatakan pemasaran efektif apabila memenuhi 2 syarat, yaitu mampu mengantarkan hasil panen petani kepada konsumen dengan biaya serendah-rendahnya dan menjamin pemerataan seluruh harga yang dibayar oleh konsumen. konsumen akhir dalam kegiatan produksi yang akan disediakan. . Efektif atau tidaknya saluran pemasaran dipengaruhi oleh lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran Kopi Robusta mulai dari produsen hingga konsumen. Lembaga pemasaran yang berfungsi sebagai penghubung akan membentuk pola pemasaran dan posisi petani berada pada posisi paling bawah (Pandapotan, 2008).

Penelitian Terdahulu

1 Analisis Saluran Pemasaran Kopi di Desa Bangkarya Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran, Gunawan, Rahmat, Yusuf, Muhamad Nurdin, Noor, Trisna Insan, 2022. Namun salah satu aspek untuk meningkatkan pendapatan dari kegiatan pertanian yang dilakukan adalah dengan saluran pemasaran yang semakin banyak melibatkan lembaga pemasaran, sehingga mengurangi porsi harga yang diterima petani. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 (dua) saluran pemasaran kopi di Desa Bangunkarya.

Diketahui di Desa Kopidil terdapat 3 (tiga) saluran pemasaran kopi, yaitu: Saluran I : Petani. Jadi terdapat selisih margin saluran pemasaran II dengan margin saluran pemasaran III sebesar Rp. Adanya lembaga pemasaran yang berbeda dan saluran pemasaran yang berbeda menyebabkan perbedaan harga jual dan keuntungan yang diterima petani kopi di Desa Jambuwer.

Hal ini menunjukkan saluran pemasaran IV lebih efisien karena margin pemasaran lebih sedikit dibandingkan saluran pemasaran lainnya dan jumlah lembaga pemasaran yang terlibat lebih sedikit. 5 Analisis Saluran Pemasaran Kopi (Studi Kasus: Kecamatan Lintong Nihuta, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara), Gracia, Sarah, Martauli, ED, 2021. Hal ini menunjukkan bahwa saluran pemasaran kedua lebih efektif karena margin pemasarannya lebih kecil dibandingkan saluran pemasaran lainnya dan jumlah agen pemasaran yang terlibat lebih kecil.

Saluran pemasaran kopi di Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus adalah dari petani ke pedagang ke pengepul, kemudian ke pedagang besar dan eksportir.

Tabel 5. Penelitian Terdahulu
Tabel 5. Penelitian Terdahulu

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu

Pemilihan lokasi tersebut sengaja dilakukan mengingat Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu penghasil kopi terbesar di Provinsi Lampung dan Kecamatan Sekincau merupakan salah satu sentra produksi kopi di Kabupaten Lampung Barat.

Jenis Data dan Sumber Data

Metode Pengumpulan data

Hal ini dilakukan untuk memperoleh data pendukung yang berkaitan dengan penelitian dan teori-teori terkait yang akan digunakan dalam penelitian.

Metode Penarikan Sampel

Metode Analisis Data

Pr= Harga kopi di tingkat konsumen (Rp/Kg) Pf= Harga kopi di tingkat produsen (Rp/Kg) Farmer's Share. Ep kurang dari 50% berarti saluran pemasaran efektif dan sebaliknya dapat disimpulkan saluran pemasaran tidak efektif (Maulana et al., 2021).

Definisi Operasional Variabel

Pedagang grosir adalah orang yang membeli kopi Robusta langsung dari petani atau pengepul dan menjual kopi Robusta ke pengecer. Konsumen akhir adalah pembeli kopi Robusta dari pedagang pengecer yang mengkonsumsi biji kopi Robusta dan bukan untuk diperdagangkan.

Data Luas Areal Kopi Menurut Provinsi di Indonesia, 2017-2021

Data Luas panen, Produksi dan Produktivitas Kopi Robusta di Lampung 2020

Harga Rata rata kopi robusta di Provinsi Lampung 2020

Data Produksi Kopi Robusta di Desa Sunur 1

Penelitian Terdahulu

Gambar

Tabel 1. Data Luas Areal Kopi Menurut Provinsi di Indonesia, 2017-2021
Tabel 2. Data Luas panen, Produksi dan Produktivitas Kopi Robusta di Lampung 2020
Tabel 3. Harga Rata rata kopi robusta di Provinsi Lampung 2020-2022
Tabel 4. Data Produksi Kopi Robusta di Desa Sunur 1
+3

Referensi

Dokumen terkait

Trong đó, một số chỉ tiêu nhằm đánh giá và mô tả sự phát triển về việc ứng dụng Airbnb trong kinh doanh dịch vụ lưu trú homestay tại thành phố Huế bao gồm: 1 Danh sách hoạt động của các