• Tidak ada hasil yang ditemukan

Acceptance Model)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Acceptance Model)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Penerimaan User Pada Layanan Grab Dengan Pembayaran OVO Menggunakan TAM (Technology

Acceptance Model)

Rahayuning Ependi1, Fitriyani, S.T, M.Kom2, Elga Wati, M.Kom3

1Universitas BSI Bandung e-mail: rahayuefendy26@gmail.com

2Universitas BSI Bandung e-mail:

3Universitas BSI Bandung e-mail: elgawati.28@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini dibuat untuk menganalisa tingkat penerimaan user terhadap lauanan Grab dengan sistem pembayaran Ovo menggunakan metode TAM (Technology Acceptance Model).

Dengan menggunakan 3Variabel yaitu : persepsi kemudahan penggunaan (Perceived of Use), Persepsi Kegunaan (Perceived Usefullnes), dan Sikap Menggunakan (Attitude Toward Using).

Penelitian ini di lakukan pada lingkungan masyarakat Kota Bandung, dengan menggunakan sampel sebanyak 100 responden. Sampel tersebut diambil menggunakan metode random sampling dengan menggunakan pendekatan convenience sampling. Karena jumlah populasi yang tidak diketahui dan tidak memungkinkan untuk menggambil sampel dengan jumlah yang sangat banyak dengan keterbatasan waktu dan biaya. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa variabel Perceived Usefulness berpengaruh signifikan positif terhadap (Attitude Toward Using) dengan tingkat hubungan 0.405 = 40,5%. Perceived Ease Of Use berpengaruh signifikan positif terhadap Attitude Toward Using) dengan tingkat hubungan 0.350 atau 3,5%.

Serta Perceive Usefulnes dan Perceived Ease Of Use berpengarh signifikan positif terhadap Attitude Toward Ussing dengan tingkat hubungan R2square = 0.458 = 45,8%.

Kata Kunci: Layanan Grab, OVO , Technology Acceptance Model Abstract

This research was made to analyze the level of user acceptance of the Grab service with the Ovo payment system using the TAM (Technology Acceptance Model) method. By using 3 Variables, namely: perception of ease of use (Perceived of Use), Perceived Usefulness, and Attitude Toward Using. This research was conducted in Bandung City community environment, using a sample of 100 respondents. The sample was taken using a random sampling method using a convenience sampling approach. Because the number of population is unknown and it is not possible to take a very large sample with limited time and cost. The results of this study indicate that the variable Perceived Usefulness has a significant positive effect on (Attitude Toward Using) with a relationship level of 0.405 = 40.5%. Perceived Ease of Use has a significant positive effect on Attitude Toward Using) with a relationship level of 0.350 or 3.5%.

As well as Perceive Usefulnes and Perceived Ease of Use have a significant positive effect on Attitude Toward Ussing with the relationship level R2square = 0.458 = 45.8%.

Keywords : Technology Acceptanse Model, OVO, GRAB 1. Pendahuluan

Internet dikenal sebagai sesuatu yang strategis untuk membangun suatu ekonomi nasional. Banyak pelaku bisnis yang mulai memanfaatkan teknologi sekarang ini seperti dalam layanan transportasi yang kini banyak diminati oleh masyarakat luas. Transportasi sudah

menjadi kebutuhan utama masyarakat saat ini, karena transportasi dapat menyediakan keefektifan dalam pekerjaan dan sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari. Terdapat tiga jalur transpotasi di Indonesia, yaitu jalur udara, jalur laut dan jalur darat. Jalur darat merupakan jalur terpadat diantara ketiga jalur tersebut, karena masyarakat dalam memenuhi

(2)

kebutuhannya sehari-hari memilih untuk menggunakan jalur darat, sehingga harga transportasi darat menjadi transportasi yang paling murah. Masyarakat memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap transportasi, karena masyarakat menginginkan (Putri, Utomo, & Juli , 2018).

Fenomena ini membuat perusahaan transportasi online baik yang menggunakan sepeda motor dan mobil bersaing merebut pangsa pasar. Berdasarkan data Kementrian Perhubungan setidaknya terdapat empat transportasi online berbasis aplikasi yang terdaftar dan telah bersaing sejak diterbitkannya Peraturan Menteri yakni Grab, Gojek, Bajaj App dan Uber.

Akan tetapi yang kini banyak diminati oleh masyarakat adalah Grab dan Gojek. Selain fasilitas yang beragam dan unik, Grab memiliki daya tarik tersendiri dalam hal konten, transaksi dan harga yang tidak jauh beda dari aplikasi ojek online lainnya (Lavenia, Iqbal, & Irawan, 2018).

Pemanfaatan teknologi sistem informasi merupakan sarana penunjang atau pendorong dalam tujuan organisasi.

Pemanfaatan teknologi informasi dapat dilakukan secara efektif dika anggota dalam organisasi memiliki kemampuan dan keahlian dalam menggunakan teknologi tersebut dengan baik. Untuk itu perlu dilakukan usaha-usaha untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap penerimaan teknologi saat ini. Salah satu model penerimaan terhadap teknologi adalah Technologi Acceptance Model (TAM).

Brand baru Grab merupakan hasil rebranding dari GrabTaxi. Menurut Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia, langkah rebranding dengan pembuatan brand baru ini diikuti dengan memperbaharui brand name, URL, logo, slogan dan packaging milik Grab. Brand baru ini memiliki pesan yakni adanya penggambaran yang lebih jelas dalam kesatuan brand Grab. Pembuatan brand baru ini dilakukan karena pihak Grab merasa nama Grab dapat menimbulkan suatu kesatuan brand yang mencakup seluruh layanan transportasi dari taksi (GrabTaxi), mobil (GrabCar), ojek (GrabBike), carpooling (GrabHitch) dan layanan pemesanan kurir (GrabExpress).

Selain itu layanan grab juga menyediakan failitas transaksi yakni fitur OVO yang merupakan dompet virtual guna

mempermudah transaksi secara online (Elvina, 2016).

OVO adalah sebuah sistem pembayaran online yang disediakan oleh Grab guna mempermudah konsumen yang tidak menghendaki pemabayaran secara tunai. Hal ini tentu saja sudah tidak asing lagi bagi dunia e-commerce di indonesia karena fitur OVO sudah dapat dikategorikan sebagai m-payment. Apabila pelanggan puas terhadap kualitas layanan serta pemanfaatan teknologi informasi yang diberikan perusahaan, maka akan menimbulkan kesetiaan pelanggan sehingga minat pemakaian jasa meningkat dan membuat pelanggan loyal terhadap produk perusahaan. (Rasyid, 2017).

Karena penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tingkat penerimaan masyarakat atas fitur OVO terhadap intensitas penggunaan layanan oleh konsumen Grab berdasarkan model konstruksi Technology Acceptance Model (TAM). Demi mendapatkan tujuan itu, penulis menggunakan beberapa poin yang ada dalam model TAM seperti kemudahan dalam penggunaan (ease of use), manfaat penggunaan (perceived usefulness), dan sikap menggunakan (attitude toward using) (Mulyani & Kurniadi, 2015).

2. Metode Penelitian

2.1. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini diperlukan suatu metode penelitian yang dapat membantu dan memudahkan penulis dalam memperoleh data yang diperlukan sesuai dengan tujuan dan permasalahan yang ada. Metode pengumpulan data menurut Sugiyono (2013) “Pengumpulan data adalah cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh data dan keterangan- keterangan yang diperlukan dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2013) secara umum, data terbagi atas data primer dan data sekunder.

1. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer, yaitu data diperoleh secara langsung dari lapangan penelitian, seperti data yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan atau dari wawancara langsung dengan objek penelitian. Kuesioner berisi daftar pertanyaan yang terstruktur dan materinya berhubungan dengan teknologi aplikasi Grab dan OVO, pengaruhnya terhadap penerimaan

(3)

teknologi konten E-Money sebagai media promosi pada pelanggan Grab.

2. Data Sekunder dari sebagian data yang diperoleh tidak langsung dari lapangan, melainkan mencari data dari berbagai dokumen, artikel dan bacaan lainnya.

Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder yakni mengenai profil perusahaan Grab dan OVO yang didapat dari website resmi perusahaan.

Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan wawancara (interview), angket (kuisioner) dan studi kepustakaan.

1. Wawancara

Penulis melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak terkait yaitu pada pengemudi maupun penumpang sebagai pengguna aplikasi Grab dilingkungan masyarakat Kota Bandung yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dan mengumpulkan data dari wawancara tersebut.

2. Kuisioner

Metode kuesioner ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner untuk diisi langsung oleh responden melalui google form, yang terdiri dari kalangan masyarakat dari berbagai latar belakang yang menggunakan layanan OVO pada aplikasi Grab. Kuisioner yang yang diberikan adalah kuisioner tertutup, dimana responden hanya memilih salah satu jawaban yang disediakan dan paling sesuai menurut respnden.

2.2. Metode Analisis Data

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel atau jenis responden, menyajikan data setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

2.2.1. Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2013) menyimpulkan bahwa metode analisis deskriptif “Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaiman adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada Mahasiswa Universitas BSI Bandung diolah

secara statistika deskriptif untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan Grab sebagai media transportasi dan penggunaan E-money OVO. Tanggapan responden tersebut dikategorikan ke dalam 5 (lima) tingkatan yang terdiri dari “Sangat Tidak Baik”, “Tidak Baik”, “Cukup Baik”,

“Baik”, “Sangat Baik” dengan perhitungan dasar sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono (2013)

Sedangkan jika diaplikasikan pada penelitian ini, maka statistik deskriptif tersebut adalah:

a. Sit (skor ideal item tertinggi) = skor

tertinggi x jumlah sampel x jumlah pertanyaan.

b. Sir (skor ideal item terendah) = skor terendah x jumlah sampel x jumlah pertanyaan.

Gambar III.1 Garis Kontinum Sumber: Riduwan (2013)

Tabel III. 1 Keterangan Garis Kontinum

2.2.2. Analisis Statistik

Analisis statistik (verifikatif) merupakan analisis yang digunakan untuk membahas data kuantitatif. Pengujian statistik yang digunakan adalah dengan uji asumsi klasik untuk menguji kelayakan model regresi yang digunakan. Maka harus terlebih dahulu memenuhi uji asumsi klasik.

Uji asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikorlineritas, uji hesteroskedastisitas, dan regresi linier berganda.

STB Sangat Tidak Baik TB Tidak Baik

CB Cukup Baik

B Baik

SB Sangat Baik

(4)

A. Uji Instrumen 1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2015:

79). Agar penelitian ini menghasilkan data yang valid atau sahih, maka instrument penelitian yang digunakan juga harus valid, dengan kata lain instrumen tersebut harus dapat mengukur apa yang hendak diukur.

Untuk mengetahui valid atau tidaknya instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 21.0 dengan uji Correlate Bivariate. Apabila nilai koefisien korelasi mempunyai taraf signifikasi < 0,05 (α=5% atau r hitung > r tabel (tingkat kepercayaan 95 %, α=5%) maka item pertanyaan yang digunakan dalam instrumen tersebut valid (Khasan &

Fatta, 2016).

2. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2015 : 100) suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tertesebut dapat memberikan hasil yang tetap.

Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 21.0 dengan uji Reliability Analysis. Instrumen akan dikatakan reliabel jika nilai alpha cronbach

> 0,70 (Khasan & Fatta, 2016).

B. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normatilas

Uji normalitas data sebaiknya dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model- model penelitian data yang baik dan layak digunakan penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan menggunakan uji normal Kolmogorov-Smirnov (Sujarweni, 2015). Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan P Plot Test.

Pengujian normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal. Dasar pengambilan keputusannya adalah:

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Autokeralasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t sebelumnya pada model regresi yang dipergunakan (Nisfiannoor, 2009).

Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin Waston (DW) untuk mendeteksi uji autokorelasi. Namun secara umum bisa diambil patokan :

Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi

Angka D-W +2 berarti ada autokorelasi negatif

3. Uji Multikolineritas

Uji multikolineritas dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antarvariabel independen pada model regresi (Nisfiannoor, 2009). Model regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antar variabel satu dengan variabel lain. Variabel yang dipengaruhi oleh variabel yang lain disebut variabel bergantung atau dependen, sedangkan variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas atau variabel yang dikategorikan sebagai cause atau penyebab dari berubahnya variabel yang lain (I Ketut Swarjana, 2012).

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain (Sujarweni, 2015). Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola gambar Scatterplot, regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas jika:

1) Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0.

2) Titik-titik dan tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja.

3) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

4) Penyebaran titik-titik data tidak berpola.

(5)

2.2.3. Pengaruh Antar Variabel

Berikut ini pengaruh antar variabel diantaranya analisis regresi linier berganda, pengujian hipotesis.

A. Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai predikto dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi linier berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2 (Sugiyono, 2013).

Persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y= a+b1X1+b2+ ...+bnXn

Keterangan:

Y = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

X1 dan X2 = Variabel independen a = Nilai konstanta

b = Koefisiensi regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak.

B. Uji Hipotesis 1. Uji Parsial (Uji t)

Uji yang dikenal dengan uji parsial yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masing – masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya.

Uji t bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh parsial (sendiri) yang diberikan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Sumber: Wiguna dan Saputra(2016) Keterangan:

α = Taraf signifikan 0,05 n = Banyaknya Sampel

k = Banyaknya Variabel Bebas Dengan keterangan:

a. Taraf signifikan 0,05

b. Apabila nilai signifikan <0,05 atau Thitung >Ttabel Ha diterima dan H0

ditolak.

c. Apabila nilai signifikan >0,05 atau Thitung <Ttabel Ha ditolak dan H0

diterima.

2. Uji Serentak (Uji f)

Uji F dilakukan oleh penulis untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel terikat. Kegunaan dari uji F ini adalah untuk menguji apakah variabel perceived usefulness dan perceived ease of use secara simultan berpengaruh terhadap cariabel attitude toward using.

Dan dasar pengambilan dalam uji F ini harus dengan mengetaui nilai f tabel dengan menggunakan rumus f tabel.

Ftabel = F(k ; n-k-1) Keterangan:

n = Banyaknya Sampel

k = Banyaknya Variabel Bebas Dengan keterangan:

a. Taraf signifikan 0,05

b. Apabila nilai signifikan <0,05 atau Thitung >Ttabel Ha diterima dan H0

ditolak.

c. Apabila nilai signifikan >0,05 atau Thitung <Ttabel Ha ditolak dan H0

diterima.

3. Uji Rsquare

Uji Rsquare dilakukan penulis untuk mengetahui seberapa besarnya hubungan yang diberikan variabel bebas (X1) dan (X2) terhadap variabel terikat (Y) secara simultan (bersama-sama) dan besar pengaruh variabel lain yang berbeda diluar model ditentukan dengan menggunakan rumus dalam koefisien determinan sebagai berikut:

Keterangan:

KD = Nilai koefisien determinasi r2 = kuadrat koefisien korelasi

Untuk mengetahui seberapa besarnya nilai yang dipengaruhi variabel X1

dan X2 terhadap Y secara parsial dapat diketahui dari tabel correlations pada pearson correlation SPSS versi 21.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka model penelitian ini dapat digambarkan seperti gambar berikut:

Sumber: Olah Data Penulis

Gambar III.2 Diagram Tahapan penelitian

Ttabel = t(α;n-k-1)

ATU PU

PEO

(6)

Maka Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Hipotesis 1

Ho: Perceived Ease Of Use tidak berpengaruh signifikan terhadap Attitude Toward Using

Ha: Perceived Ease Of Use berpengaruh signifikan terhadap Attitude Toward Using

Hipotesis 2

Ha: Perceived Usefulness tidak berpengaruh signifikan terhadap Attitude Toward Using

Ho: Perceived Usefulness berpengaruh signifikan terhadap Attitude Toward Using

Hipotesis 3

Ha: Perceived Ease Of Use dan Perceived Usefulness tidak berpengaruh signifikan terhadap Attitude Toward Using

Ho: Perceived Ease Of Use dan Perceived Usefulness berpengaruh signifikan terhadp Attitude Toward Using

2. Hasil dan Pembahasan 1. Analisis Statistik

Pada penelitian ini, pengujian yang digunakan yaitu dengan menggunakan uji instrument dan uji asumsi klasik.

A. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan melihat tabel correlation hasil dari pengolah data dengan SPSS 21. Pengujian validitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Berdasarkan tabel IV.1, dengan tingkat signifikan 0,05 dapat disimpulkan bahwa semua pertanyaan dalam kuesioner adalah valid artinya kuesioner atau angket dapat digunakan.

B. Uji Realibilitas

Berdasarkan tabel IV.2 diatas dinyatakan bahwa nilai Cronbach Alpha > 0.60 dan dapat disimpulkan semua variabel atau konstruk dalam penelitian adalah reliabel.

2 . Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah data yang ada dapat dipakai pada penelitian atau tidak. Uji yang akan digunakan adalah uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolineritas dan uji heteroskedastisitas.

A. Uji Normalitas

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa pada variable X1, X2, Y berdistribusi normal dan menggunakan statistic parametric, dapat dilihat pada Asymp. Sig.

(7)

(2-tailed) yaitu 0,2 (X1), 0,2 (X2) dan 0,2 (Y) hasil tersebut diatas 0,05. Artinya variabel Perceived Usefulness, Perceived Ease Of Use dan Attitude Toward Using bedistribusi normal dan menggunakan statistic parametic.

B. Uji Autokorelasi

Gejala autokorelasi ini dapat dideteksi dengan menggunakan uji Durbin Watson.

Jika nila DW diantara 2 sampai +2 dan jika du ≤ DW ≤ 4-du maka tidak terjadi autokorelasi. Hasil uji Durbin Watson (DW) penelitian ini dapat dilihat pada table dibawah ini:

Berdasarkan tabel IV.27 uji autkorelasi dilakukan dengan melihat hasil Durbin Watson yang nilainya sebesar 1,569.

Diketahui jumlah sampel (n) adalah 100 dari jumlah variabel bebas (k) adalah 2.

C. Uji Multikolineritas

Metode untuk menguji ada tidaknya multikolineritas dapat dilihat dari Variance Inflation Factor (VIF). Batas nilai VIF adalah 10, apabila nilai VIF lebih dari 10 maka disimpulkan terjadinya multikolineritas.

Berdasarkan tabel IV.28 nilai tolerance dan VIF yang diperoleh seperti table IV.33 diatas menunjukan tidak ada kolerasi yang sangat kuat antara variabel bebas dimana nilai tolerance sebesar 0.632 >α dan nilai VIF sebesar 1.583 <10 maka dapat disimpulkan tidak terdapat multilineritas antara kedua vaiabel bebas.

D. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini dilakukan untuk melihat pola scatterplot, jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas penelitian ini dapat dilhat pada gambar dibawah ini:

Gambar IV.4. Grafik Heteroskedastisitas Berdasarkan Pola Gambar IV.4 menjelaskan bahwa titik-titik data menyebar diatas dan dibawah angka nol, titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja, penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali, penyebaran tiitk-titik sata tidak berpola. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Pengaruh Antar Variabel

Berikut ini pengaruh antar variabel diantaranya analisis regresi linier berganda, pengujian hipotesis.

A. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen X1, X2 secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen Y. Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat

(8)

digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak.

Dari tabel diatas dibentuk persamaan regresi liner sebagai berikut:

Y = α + ρyx1 + ρyx2

= 5.303 + 0.405X1 + 0.350X2 Dimana:

α = Konstanta

Y = Rasio variabel Dependent Attitude Toward Using

X1 = Variabel Perceived Usefulness X2 = Variabel Perceived Ease Of Use a. Koefisien perceived Usefulness yang secara langsung mempengaruhi Attitude Toward Using sebesar 0.405 = 0.405 atau 41.%.

b. Koefisien Perceived Ease Of Use yang secara langsung mempengaruhi Attitude Toward Using sebesar 0.350=

0.350 atau 35%.

Berdasarkan tabel IV.30, Analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa kontribusi variabel X1 dan x mempengaruhi variabel Y secara simultan. Koefisien yang terdapat pada persamaan diatas dapat diketahui bahwa besarnya R square sebesar 0.458 atau 45,8%. mempunyai arti bahwa pengaruh Perceived Usefulnes (X1) dan Perceived Ease Of Use (X2) secara

simultan (bersama-sama) terhadap Attitude Toward Using (Y) adalah sebesar 45,8%

dan sisanya adalah pengaruh yang diberikan oleh variabel lain diluar penelitian ini.

B. Pengujian Hipotesis 1. Uji Parsial (Uji t)

Uji t bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh parsial (sendiri) yang diberikan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Uji t dilakukan dengan mengetahui t tabel menggunakan rumus sebagai berikut:

t tabel= t(α;n-k-1) Keterangan :

α : Taraf signifikan 0,05

n : Banyaknya sampel

k : Banyaknya variabel bebas Dengan demikian

t tabel=t(α;n-k-1)

=0,05 ;100-2-1

=0,025∶97

= 1,988

1. Pengujian hipotesis pengaruh Perceived Usefulness terhadap Attitude Toward Using.

Pada pengujian ini akan diuji pengaruh Perceived Usefulness terhadap Attitude Toward Using dan Perceived Ease Of Use terhadap Attitude Toward Using secara parsial. Nilai tabel diperoleh dari tabel tingkat kepercayaan α = 0.05 (5%) dengan hipotesis sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Perceived Usefulness terhadap Attitude Toward Using

Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara Perceived Usefulness terhadap Attitude Toward Using.

2. Pengujian Hipotesis Pengaruh Perceived Ease Of Use Terhadap Attitude Toward Using

Berdasarkan tabel IV.31 tersebut diketahui nilai signifikan untuk pengaruh Perceived Ease Of Use terhadap Attitude Toward Using adalah sebesar 0.088 < 0,05 dan terlihat nilai hitung sebesar 3.719 > t tabel 1.988. maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima yang bearti terdapat pengaruh X1 terhadap Y.

(9)

H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Perceived Ease Of Use terhadap Attitude Toward Using

Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara Perceived Ease Of Use terhadap Attitude Toward Using

2 . Pengujian Secara Simultan (Uji F) Uji f bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh simultan (bersama- sama) yang diberikan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Uji t dilakukan dengan mengetahui t tabel menggunakan rumus sebagai berikut:

f tabel= F(k ;n-k-1) Keterangan :

n : Banyaknya sampel

k : Banyaknya variabel bebas Dengan demikian

t tabel= F(k ;n-k-1)

= F(2∶100-2-1)

= 2 : 97

Tabel Pengujian F Simultan

Perumusan Hipotesis 3 sebagai berikut:

H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara Perceived Usefulness dan

Perceived Ease Of Use terhadap Attitude Toward Using

H1 : Terdapat pengaruh signifikan antara Perceived Usefulness dan Perceived Ease Of Use terhadap Attitude Toward Using

Pengujian berdasarkan tabel diatas diketahui nilai signifikan untuk pengaruh X1 dan X2 secara simultan terhadap Y adalah sebesar 0,00 < 0,05 dan nilai F hitung 40,997 > f tabel 3,09 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis berbunyi terdapat pengaruh signifikan antara variabel Perceived Usefulness (X1) dan Perceived Ease Of Use (X2) terhadap Attitude Toward Using (Y) secara simultan (bersama-sama).

3. Uji Rsquare

Rsquare dilakukan untuk mengetahui besar hubungan secara simultan (bersama-sama) yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat dan besar pengaruh dari variabel lain diluar model. Hasil dari uji rsquare pada penelitian ini adapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat Rsquare sebesar 0.458. artinya terdapat pengaruh Perceived Usefulnes (X1), Perceived Ease Of Use (X2) secara simultan terhadap Attitude Toward Using (Y) sebesar 0.458 atau dalam presentasi sebesar 45,8%. dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang berasal dari luar model penelitian.

4. Pembahasan

Setelah nilai dari model secara keseluruhan diketahui dan hubungan kausalitas seperti yang dihipotesiskan sudah diuji, maka dilakukan pembahasan dari hasil penelitian sebagai berikut:

a. Analisis Pengaruh Perceived Usefulness Terhadap Attitude Toward Using

(10)

Berdasarkan Tabel diatas diketahui bahwa pesepsi kemanfaatan (Perceived Usefulness) berpengaruh signifikan positif terhadap sikap pengguna (Attitude Toward Using) dengan tingkat hubungan 0.405 = 40,5% Dan setelah pengujian hipotesis dinyatakan signifikan sehingga kesimpulannya adalah semakin baik persepsi kemanfataan (Perceived Usefulness) maka dapat meningkatkan penggunaan (Attitude Toward Using).

b. Analisis Pengaruh Perceived Ease Of Use terhadap Attitude Toward Using

Diketahui bahwa persepsi kemudahan penggunaan (Perceived Ease Of Use) berpengaruh signifikan positif terhadap sikap pengguna (Attitude Toward Using) dengan tingkat hubungan 0.350 atau 3,5%. Dan setelah pengujian hipotesis dinyatakan signifikan sehingga kesimpulannya adalah semakin baik persepsi penggunaan (Perceived Ease Of Use) maka dapat meningkatkan penggunaan (Attitude Toward Using).

c. Analisis Perceived Usefulness dan Pengaruh Perceived Ease Of Use terhadap Attitude Toward Using

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pesepsi kemanfaatan (Perceived Usefulness), dan persepsi penggunaan (Perceived Ease Of Use) berpengaruh signifikan positif terhadap sikap pengguna (Attitude Toward Using) dengan tingkat hubungan R2square = 0.458 = 45,8%. Dan setelah pengujian hipotesis dinyatakan signifikan sehingga kesimpulannya adalah semakin baik pesepsi kemanfaatan (Perceived Usefulness), dan persepsi penggunaan (Perceived Ease Of Use) maka dapat meningkatkan penggunaan (Attitude Toward Using).

4. Kesimpulan

Hasil dari pengujian model yang diajukan menunjukan hasil yang baik.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap para pengguna layanan aplikasi Grab yang menggunakan sistem pembayaran OVO di lingkungan masyarakat kota Bandung dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Perceived Ease Of Use berpengaruh signifikan positif terhadap sikap pengguna (Attitude Toward Using) dengan tingkat hubungan 0.350 atau 3,5%. Sehingga semakin baik persepsi penggunaan (Perceived Ease Of Use) maka dapat meningkatkan penggunaan (Attitude Toward Using).

2. Variabel Perceived Usefulness berpengaruh signifikan positif terhadap sikap pengguna (Attitude Toward Using) dengan tingkat hubungan 0.405 = 40,5%. sehingga semakin baik persepsi kemanfataan (Perceived Usefulness) maka dapat meningkatkan penggunaan (Attitude Toward Using).

3. Variabel Perceived Ease Of Use dan Perceived Usefulness terdapat pengaruh yang signifikan positif terhadap variabel Attitde Toward Using.

Semakin baik pesepsi kemanfaatan (Perceived Usefulness), dan persepsi penggunaan (Perceived Ease Of Use) maka dapat meningkatkan penggunaan (Attitude Toward Using). dengan tingkat hubungan R2square = 0.458 = 45,8%

Referensi

Abbas, W. (2013). Analisa Kepuasan Mahasiswa Terhadap Website Universitas Negeri Yogyakarta. Fakultas Teknik, 1-6.

Agustian, W., & Syafari, R. (2014).

Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) Untuk Mengidentifikasi Pemanfaatan Internet Usaha Kecil dan Menengah Sumatera Selatan. Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan, 20-25.

Ashari, A. (2014). Sistem Informasi Pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Pacitan. Journal on Networking and Security, 3 No 3, 65-70.

Dewa, C. B. (2018). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Promosi Penjualan Jasa Grabcar Terhadap Kepuasan Pelanggan.

Perspektif, Vol. XVI, No. 1, 1-6.

(11)

Elvina, M. (2016). Sikap Masyarakat Jakarta Pengguna Aplikasi Grab Terhadap Brand Baru Grab. E-KOMUNIKASI, 1-11.

Farida, I., Tarmizi, A., & November, Y.

(2016). Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran 7p Terhadap Kepuasan Pelanggan Pengguna Gojek Online. Riset Manajemen dan Bisnis, 1 NO 1, 31-40.

Hartati, E., & Yulistia, Y. (2017). Nalisis Pengguna Layanan Go-Jek Di Kota Palembang. TAM (Technology Acceptance Model), 8, 101-106.

Hidayat, A. R., & Junianto, E. (2017).

Pengaruh Gadget Terhadap Prestasi Siswa SMK Yayasan Islam Tasikmalaya dengan Metode TAM. Jurnal Informatika, 4 no 2, 163-173.

Jannah, N. Z. (2017). Pengaruh Perceived Ease of Use dan Perceived Usefulness Terhadap Buying Interest dan Buying Decision Melalui Aplikasi Go-Jek di Kota Samarinda. Administrasi Bisnis, 1014-1028.

Lavenia, B. C., Iqbal, M., & Irawan, A.

(2018). Pengaruh Technology Acceptance Model (Tam) Dan Electronic Word Of Mouth (Ewom) Terhadap Kepuasan Pelanggan. Administrasi Bisnis, 52-61.

Loekamto, A. (2012). Implementasi Technology Acceptance Model (Tam) Dalam Online Shoping). Kajian Ilmiah Mahasiswa Manajemen, 1-5

Mulyani, A., & Kurniadi, D. (2015). Analisis Penerimaan Teknologi Student Information Terminal (S-IT) Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model. Wawasan Ilmiah, 7, 23-35.

Oktaviani, N., Astuti, W., & Firdiansjah, A.

(2019). Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Pembentukan Komitmen Pelanggan Dan E-Wom Pada Pengguna Aplikasi E-Money “OVO”. Manajemen dan Pemasaran Jasa, 12, 93-112.

Putri, C. A., & Utomo, S. W. (2018).

Pengaruh Percaivedease Of Use Dan

Percaived Usefulnessterhadap Kepuasan Penggunatransaksi Go-Pay. Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi, 1-15.

Rahman, A., & Supomo, H. (2013). Analisa Kepuasan Pelanggan pada Pekerjaan Reparasi Kapal dengan Metode Quality Function Deployment (QFD). Teknik ITS, 297-302.

Rasyid, H. A. (2017). Pengaruh Kualitas Layanan Dan Pemanfaatan Teknologi Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan Go-Jek. Ecodemica, Vol. 1 No.

2, 2010-223.

seputarpengetahuan.co.id. (2016).

https://www.seputarpengetahuan.co.id.

Retrieved Juni 3, 2019, from Sepengetahuan.co.id:

https://www.seputarpengetahuan.co.id/201 6/10/pengertian-pelayanan-menurut-para- ahli-lengkap.html

Shifu. (2018). Pt. Grab Indonesia. Retrieved Juli Rabu, 2019, from PT. GRAB INDONESIA : Visi Misi Grab Beserta Sejarahnya: https://www.grab.com

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono, P. D. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Tambunan, D. S., & Wijaksana, T. I. (2019).

Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Brand Awareness Pada OVO.

Management, 1178-1184.

Tampubolon, M., & Sukmaningrum, P.

(2013). Analisa Kepuasan Senior Market Terhadap Kualitas Layanan di Hotel Bintang 4 dan Bintang 5 di Surabaya.

Manajemen Dan Kewirausahaan, 9, NO. 2, 135-143.

www.grab.com. (2019, Maret 22). Layanan dan Ketentuan Pengguna Grab Indonesia.

Retrieved juni jumat, 2019, from http://www.grab.com: http://www.grab.com

Referensi

Dokumen terkait

6 Uji t t-test Pengujian t-test terlihat pada Tabel 1 di atas, dengan penjelasan sebagai berikut: a Pengaruh Job Insecurity terhadap Turnover Intention Berdasarkan Tabel 1