• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adanya aliran logam cair kedalam rongga cetakan 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Adanya aliran logam cair kedalam rongga cetakan 2"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

Pengecoran pasir merupakan suatu proses pengecoran logam untuk menghasilkan suatu benda kerja atau komponen dengan cara menuangkan logam cair ke dalam cetakan pasir. Mungkin ada lebih dari satu sistem penguncian untuk suatu cetakan, tergantung pada ukuran rongga cetakan yang akan diisi dengan logam cair. Baskom pengecoran merupakan rongga pada cetakan yang fungsi utamanya mengurangi kecepatan masuknya logam cair langsung dari pot ke dalam pengecoran.

Kecepatan aliran logam yang tinggi dapat menyebabkan erosi pada sariawan dan membawa kotoran logam cair dari tungku ke dalam rongga cetakan. Raiser merupakan suatu cadangan logam cair yang berguna untuk mengisi kembali rongga cetakan jika terjadi penyusutan akibat pemadatan. Sistem gating harus dibuat seefisien mungkin untuk mencapai aliran logam cair yang optimal.

Bahan logam digunakan sebagai bahan pola yang akan banyak dicetak menggunakan mesin cetak atau dalam jumlah sedang bila dicetak dengan tangan. Pasir cor ada beberapa jenis yaitu pasir gunung, pasir pantai, pasir sungai dan pasir silika. Pasir furan merupakan cetakan pasir dengan bahan pengikat furan atau resin fenol dengan komposisi 90% pasir kuarsa, furan atau resin fenol dengan bahan pengeras untuk resin furan adalah asam fosfat (H3PO4) sedangkan bahan pengeras untuk resin fenol biasanya adalah asam toluenasulfonat ( PTS).

Hal ini dikarenakan pasir furan akan langsung mengeras dengan sendirinya jika resin bertemu dengan hardener, sehingga hardener biasanya dicampur dengan cara disemprotkan setelah campuran pasir dan resin yang dituang dimasukkan ke dalam rangka cetakan.

Gambar 2.2 Terminologi pengecoran cetakan pasir (Ahmedabad, 2016)
Gambar 2.2 Terminologi pengecoran cetakan pasir (Ahmedabad, 2016)

Skewness Meshing

Faktanya, selalu lebih baik untuk menghabiskan lebih banyak waktu untuk mendapatkan mesh berkualitas baik, mungkin dengan sesedikit mungkin non-ortogonal, tergantung pada perangkat lunaknya (misalnya kurang dari 60 di OpenFOAM). Jika kualitas jaring melebihi aturan ini, umumnya lebih baik untuk mengulang jaring dan meningkatkan kualitasnya.

Sistem Saluran (Gating System)

Turbulensi akan menyebabkan terperangkapnya gas/udara atau kotoran (slag) pada logam cair sehingga dapat menyebabkan cacat pengecoran. Gradien temperatur yang terjadi pada saat logam cair masuk ke dalam cetakan harus sama dengan gradien temperatur pada permukaan cetakan agar pemadatan dapat diarahkan ke arah riser. Posisikan pengecoran sedemikian rupa sehingga riser sebagian besar berada pada titik tertinggi pengecoran.

Setiap bagian dari sistem saluran harus memungkinkan logam cair mengisi rongga cetakan secepat mungkin, meminimalkan terjadinya turbulensi dan menyediakan logam cair yang cukup selama proses pemadatan dan mencegah cacat. Sendok tidak boleh terlalu dangkal karena dapat menimbulkan pusaran karena bentuk sendok itu sendiri sehingga mengakibatkan terak atau kotoran yang mengapung pada logam cair. Pada Gambar 2.12, saluran pengecoran yang berbentuk berundak dan tajam menimbulkan celah udara pada saat memasuki downcomer, dengan adanya celah tersebut aliran logam cair membentuk riak yang mengakibatkan rongga udara masuk ke dalam rongga cetakan dan cacat porositas. terjadi pada tumpahan yang diakibatkannya.

Cetakan ladle yang baik sebaiknya menggunakan radius langkah yang tidak menimbulkan celah udara pada saluran menuju rongga cetakan sehingga cacat dapat dikurangi. Kadang-kadang cakram berukuran sama dari atas ke bawah, atau kadang-kadang meruncing di bagian bawah.Dengan memilih bentuk saluran masuk yang lurus, aliran logam cair akan membentuk riak dan jatuh bebas, yang kemungkinan besar akan terjadi di daerah bertekanan rendah. dalam pengisapan udara dan gas yang akan terperangkap dalam aliran logam. Oleh karena itu, terdapat kemungkinan terjadinya cacat pada rongga udara, selain aliran jatuh bebas yang menyebabkan pasir cetakan terlepas dan terbawa oleh logam cair.

Merupakan bagian dasar sariawan yang luas alasnya diperluas, biasanya berbentuk silinder atau persegi panjang, yang berfungsi menangkap pengotor dalam aliran logam cair dan mengurangi energi kinetik jatuh bebas sehingga mengakibatkan aliran turbulen. Ini adalah saluran yang mengangkut logam cair dari saluran turun ke rongga cetakan. Pengalih biasanya mempunyai sayatan seperti trapesium atau setengah lingkaran, karena sayatan tersebut dapat dengan mudah dibuat pada permukaan pemisah. Pengalih yang berbentuk silinder tidak disarankan karena bentuk ini menyebabkan riak, yang menyebabkan gas terperangkap dalam aliran logam cair, sehingga menimbulkan cacat porositas pada coran. Menurut AFS, untuk memasang diverter, diverter ditempatkan pada posisi obat dan inlet (ingat) ditempatkan di dalam cup sehingga diharapkan kotoran/slag mengendap di dasar diverter dan masuk ke dalamnya. Rongga cetakan adalah aliran bersih logam cair. Ini adalah bagian drainase diperpanjang yang mengumpulkan puing-puing/terak dari logam cair akibat erosi dinding cetakan akibat aliran turbulen dan puing-puing selama pengecoran.

Saluran ini dibuat dengan irisan yang lebih kecil dibandingkan irisan pengalih untuk mencegah kotoran masuk ke dalam rongga cetakan. Untuk bentuk pintu masuk sebaiknya dipilih yang berbentuk lurus, karena mudah dibuat, namun diletakkan di atas runner. Riser dirancang dekat dengan bagian tebal dan berfungsi sebagai pengumpan logam cair selama pemadatan.

Tabel 2.3 Tolerance casting process
Tabel 2.3 Tolerance casting process

Faktor-faktor penting dalam proses penuangan (pengecoran)

  • Penentuan tambahan penyelesaian mesin
  • Tebal Dinding Minimum Coran
  • Sudut Siku dan Tajam
  • Toleransi Ukuran dari Tebal dan Panjang

Untuk itu tabel 2.3 berikut ini dapat dijadikan acuan dalam menentukan kebesaran (tambahan) menurut kemungkinan penyusutan. Barang-barang tersebut biasanya merupakan bagian dari struktur perakitan, sehingga setiap komponen akan terpasang dengan benar, misalnya blok silinder dengan kepala silinder pada mesin dan lain sebagainya. Oleh karena itu perlu diberikan kelebihan ukuran pada benda cor agar setelah diolah ukuran akhir sesuai dengan yang diinginkan, sehingga analisa gambar kerja sangat penting sebelum dilakukan perancangan model yaitu tarikan dan mastering. . .

Di bawah ini adalah foto dan tabel pekerjaan mesin yang menunjukkan harga referensi untuk pemberian ukuran tambahan pada cetakan sesuai dengan ukuran benda yang akan dikerjakan. Permukaan vertikal model dibuat miring mulai dari permukaan berlubang, untuk memudahkan mengangkat model dari cetakan.Meskipun jika menggunakan model logam, model digambar dengan pin guide dan memerlukan kemiringan 1/200, kayu model membutuhkan 1/30 hingga 1/200. Ukuran pengecoran harus ditentukan agar pengecoran mudah dilakukan, dinding yang terlalu tipis akan menyebabkan cacat misflow dan hasil pengecoran tidak baik.

Bagian yang bersudut siku-siku dan bersudut lancip pada pengecoran harus mempunyai radius pada sudut dalam, kecuali pada kasus khusus karena sudutnya lancip. Ukuran benda cor akan menyimpang akibat adanya penyimpangan pola dalam pembuatan cetakan, ketidaktepatan pemasangan inti dan variasi penyusutan volume benda cor, sehingga ukuran benda cor harus disesuaikan dengan batas toleransi yang terdapat pada tabel 2.3.

Tabel 2.4 Tambahan penyusutan yang disarankan  Tambahan
Tabel 2.4 Tambahan penyusutan yang disarankan Tambahan

Aliran Logam Cair

Aliran turbulen pada sistem saluran dapat mengakibatkan terbentuknya daerah bertekanan lebih rendah yang akan menyebabkan udara atau gas terperangkap dalam tumpahan.

Perencanaan Sistem Saluran

H = Tinggi efektif downcomer (cm) g = Percepatan gravitasi (981 cm/detik2) c = Faktor efisiensi downcomer = 0,88 (tapered inlet). Untuk menentukan ketinggian efektif saluran menurun didasarkan pada sistem saluran yang digunakan, antara lain sebagai berikut.

Gambar 2.16 Top Gating (Achmad Fahruddin, 2015)
Gambar 2.16 Top Gating (Achmad Fahruddin, 2015)

Cacat Pengecoran

Penyusutan (Shrinkage)

Hal ini dikarenakan terjadi perubahan fasa dari zat cair menjadi padat sehingga terjadi perubahan volume. Proses pembekuan logam cair dimulai dari bagian logam cair yang bersentuhan dengan dinding cetakan karena panas logam cair diambil dari cetakan sehingga bagian logam yang bersentuhan dengan dinding cetakan. cetakan didinginkan sampai titik beku. Untuk itu hindari pengecoran yang mempunyai variasi ketebalan yang sangat besar dan daerah yang melengkung sehingga memerlukan pekerjaan manual untuk diubah menjadi rata.

Cacat susut merupakan cacat pada coran berupa lekukan pada saat cetakan dibuka seperti pada Gambar 2.23 dan berupa rongga pada saat cetakan ditutup dengan bentuk yang tidak beraturan seperti pada Gambar 2.22 terlihat kondisi permukaan kasar yang terjadi. . akibat berkurangnya volume logam cair pada saat proses pembekuan dan tidak mendapat pasokan logam cair dari riser. Ketika logam membeku, setiap bagian coran yang bentuknya berbeda mempunyai kecepatan pembekuan yang berbeda-beda, dan cacat mudah terjadi pada bagian yang membeku paling lambat.

Gambar 2.21 Cacat penyusutan (Shringkage) (Achmad Fahruddin, 2015)
Gambar 2.21 Cacat penyusutan (Shringkage) (Achmad Fahruddin, 2015)

Material GS-52

Unsur Paduan Pada Carboon steel GS 52

Unsur paduan ditambahkan untuk mengurangi sifat-sifat yang tidak diinginkan pada baja karbon dan untuk memperbaiki atau menambah sifat-sifat lain yang diinginkan (Arian Yullianto. 2011). Selain itu, peningkatan kandungan karbon akan mempengaruhi kekuatan tarik, sedangkan peningkatan keuletan dan kemampuan las akan menurun seiring dengan peningkatan kandungan karbon. Unsur ini dapat berfungsi sebagai deoxidizer pada baja dan dapat mengikat belerang membentuk senyawa MnS yang titik lelehnya lebih tinggi dibandingkan titik leleh baja.

Hal ini akan mencegah terbentuknya Fe, S yang titik lelehnya lebih rendah dari titik leleh baja. Silikon berfungsi sebagai deoxidizer, silikon juga dapat meningkatkan hardenability dalam jumlah kecil, namun dalam jumlah banyak akan menurunkan keuletan. Belerang dapat menggerogoti baja pada suhu tinggi, sehingga dapat merugikan baja yang digunakan pada suhu tinggi.

Fosfor dalam jumlah besar dalam baja dapat meningkatkan kekuatan dan kekerasan, namun juga menurunkan keuletan dan ketangguhan impak.

ProCast

Gambar

Gambar 2.1 Klasifikasi Proses Pengecoran (Bambang Adipratomo, 2016) Metal Casting Processes  Fourderies
Gambar 2.2 Terminologi pengecoran cetakan pasir (Ahmedabad, 2016)
Gambar 2.3 Jenis pola (Yusril Irawan 2019)
Tabel 2.1 Spesifikasi mechanical  Spesifikasi Mechanical
+7

Referensi

Dokumen terkait

Online learning juga bisa disebut electronic learning atau e-learning, merupakan pembelajaran yang disajikan secara elektronik dengan menggunakan komputer dan