ADAPTASI NEW NORMAL BAGI PEDAGANG DI PASAR MASOMBA KOTA PALU
Sulfitri Husain Pendahuluan
Penyebaran virus covid-19 masih terus meningkat, segala cara penecegahan penyebaran terus diupayakan mulai dari penerapan protokol kesehatan (penggunaan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan), hingga berbagai tahap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah wajib dipatuhi.
Physical distancing, Social distancing, work from home, shool from home, dan lock down merupakan beberapa kebijakan pemerintah yang harus dipatuhi oleh masyarakat selama pandemi covid-19 belum berakhir. Pandemi ini merubah tatanan kehidupan manusia dihampir seluruh negara yang ada.
Aktifitas di luar rumah pun dilarang jika tidak terlalu penting, akibatnya banyak sektor yang merugi.
Bidang ekonomi merupakan salah satu sektor yang terdampak, banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan, kegiatan usaha mengalami penurunan, penjualan yang melesu akibat berbagai aktifitas dibatasi oleh kebijakan pemerintah yang ada. Termasuk bagi pedagang di pasar Masomba yang sangat merasakan dampak pandemi covid-19. Beberapa pertanyaanpun muncul antara lain: kebijakan apa saja yang dimiliki pemerintah Kota Palu menghadapi new normal life khususnya bagi pedagang di pasar Masomba selama pandemi covid-19?, bagaimanakah perilaku pedagang pada masa adaptasi new normal?, apa sajakah tantangan yang dihadapi terkait kebijakan new normal?, apa yang harus dilakukan?, dan siapa sajakah yang berperan dalam mewujudkan kondisi new normal?.
Latar Belakang
Desember 2019 wabah Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) pertama kali ditemukan di Wuhan Cina yang kemudian menyebar hampir ke seluruh negara yang ada. Sejak saat itu wabah ini kemudian menjadi perhatian dunia.
Di Indonesia, penyebaran virus ini kian hari semakin bertambah sejak pemerintah mengumumkan pada Maret 2019 ada dua pasien yang terkonfirmasi positif terkena covid-19. Hingga tanggal 14 Januari jumlah kasus Covid-19 yang tersebar di 34 provinsi yang ada di Indonesia mencapai 869.600 orang, di Sulawesi Tengah sendiri ada 107 kasus (Kamil, 2021). Dari data yang ada menjelaskan bahwa penularan virus ini belum berakhir bahkan semakin bertambah dan meluas. Penambahan kasus ini membuat pemerintah dan jajarannya bekerja keras untuk mengupayakan langkah-
langkah pencegahan agar wabah yang telah menjadi pandemic ini segera berakhir.
Upaya pemerintah kemudian membatasi berbagai aktifitas yang biasanya dilakukan di luar rumah (bekerja, bersekolah, beribadah, dan aktifitas lainnya) harus dikerjakan di rumah. Upaya ini tentu membuat ruang gerak sebagian masyarakat terbatas. Tidak sedikit dari masyarakat harus kehilangan mata pencaharian. Para pedagang mengalami kerugian disebabkan daya beli yang drastis menurun. Melemahnya daya beli masyarakat akibat dari pendapatan yang juga berkurang, juga terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Hingga 31 Juli 2020, berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan menjelaskan bahwa jumlah pekerja formal dan informal yang terdampak Covid-19 sudah lebih dari 3,5 juta (Djumena, 2020). Hal ini tentu menjadi keresahan betapa pandemic yang terjadi saat ini sungguh merugikan tidak hanya fisik namun juga dari segi materi.
Pasar Masomba adalah salah satu pasar tradisonal terbesar di Kota Palu dimana tempat bertemunya pedagang dan konsumen (pembeli) dalam melakukan transaksi jual beli sehingga sangat rentan terjadinya penularan virus covid-19. Dalam aktifitas kesehariannya, para pedagang ini beresiko besar akan tertular virus disebabkan kontak antara sesama pembeli dan penjual yang tidak dapat dihindari di pasar.
Sebagai tindak awal dalam menghadapi New normal, selain tempat cuci tangan, pemerintah juga menyiapkan 4 bilik disinfektan yang dipasang di setiap pintu masuk ke pasar (Pranata, 2020). Penarapan kebijakan kehidupan baru per 1 Juni 2020 (Bustan, 2021), merupakan salah satu keputusan yang diambil oleh pemerintah sehingga ada sedikit kelonggaran yang dirasakan oleh masyarakat dalam beraktifitas diluar rumah.
Perlahan, para pedagang, penjual, dan pembeli sudah mulai melakukan kegiatan jual beli termasuk yang ada di pasar Masomba. Namun disayangkan tidak semua pedagang mematuhi protocol kesehatan yang ada. Tidak jarang para pedagang dan pembeli ini tidak menggunakan masker ataupun menjaga jarak. Hal ini disebabkan oleh factor ketidakbiasaan masyarakat serta masih rendahnya kesadaran dalam penerapan protocol kesehatan. Oleh sebab itu, pemerintah juga harus memiliki strategi agar adapatasi new normal dapat ditaati oleh masyarakat yang belum terbiasa agar kondisi dapat kembali seperti sebelumnya. Jika penerapan new normal dengan standar peraturan yang ada tidak dilaksanakan dengan baik maka kasus covid-19 ini akan semakin meningkat.
Kebijakan Adaptasi New Normal Pemerintah Kota Palu
Menurut Ealau dan Prewit, Kebijakan adalah sebuah ketetapan yang berlaku dicirikan oleh perilaku konsisten dan berulang, baik dari yang membuatnya maupun yang mentaatinya (Suharto, 2015). Carl Friedrich melihat kebijakan sebagai suatu tindakan yang mengarah pada tujuan yang diusulkan oleh seseorang kelompok atau pemerintah dalam lingkungan tertentu sehubungan dengan adanya hambatan-hambatan tertentu seraya mencari peluang-peluang untuk mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan (Solichin, 1991). Pada intinya kebijakan yang dibuat oleh pemerintah adalah untuk kepentingan bersama sehingga hal tersebut haruslah dipatuhi secara konsisten untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.
Berbagai kebijakan telah dilakukan oleh pemerintah dalam mencegah penyebaran penularan Covid-19, untuk tetap produktif dan beraktifitas, pemerintah telah memberi kebijakan dengan memberlakukan new normal life atau kehidupan normal baru bagi masyarakat. kebiasaan dan perilaku yang baru berbasis pada adaptasi untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat inilah yang kemudian disebut sebagai new normal (Vaksin Covid-19 Belum Ditemukan, Pemerintah Siapkan Skenario New Normal, 2020).
Melalui Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020 menetapkan kebijakan daerah terkait peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 32 Tahun 2020 Tentang; penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan dalam upaya pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease 2019. Dalam kebijakan tersebut penerapan protokol kesehatan baik perorangan maupun kelompok merupakan hal wajib yang harus dipatuhi.
Jika dalam hal ini terjadi pelanggaran akan dikenakan sanksi administrative berupa teguran lisan, tertulis, kerja social, larangan memasuki area, dan denda administratif sebesar Rp. 50.000.00 (bagi perorangan), dan Rp.
300.000.00 (bagi setiap penanggung jawab tempat dan fasilitas umum).
Selanjutnya New normal adalah langkah percepatan penanganan COVID-19 dalam bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi. Skenario new normal dijalankan dengan mempertimbangkan kesiapan daerah dan hasil riset epidemiologis di wilayah terkait (Widiyani, 2020). Dengan berlakunya kebijakan ini akan membuat aktifitas masyarakat menjadi sedikit longgar dibanding melakukan semua kegiatan di rumah.
Masa New Normal merupakan kondisi dimana masyarakat yang sejak pandemic segala bentuk aktivitasnya dibatasi dan akhirnya di beri kelonggaran dalam hal berinteraksi dan beraktifitas. Kebijakan ini tertuang
dalam Keputusan Menteri Kesehatan nomor K.01.07/MENKES/328/2020 tentang panduan pencegahan dan pengendalian covid-19 di tempat kerja perkantoran dan industri dalam mendukung keberlangsungan usaha pada situasi pandemi. Dalam keputuan yang telah dibuat oleh Kementerian Kesehatan RI pada masa new normal mengharuskan para pekerja, industry dan instansi atau kantor mewajibkan untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
Dalam menghadapi situasi new normal bagi pelaku usaha dan juga masyarakat umum, pemerintah kota Palu menerapkan berbagai kebijakan diantaranya: anjuran zona wajib masker, dan pemasangan tempat cuci tangan, bagi masyarakat yang melakukan aktivitasnya di luar rumah. Tidak terkecuali pemasangan bilik disinfektan dibeberapa titik yang ada di pasar karena dianggap rawan bagi penyebaran virus corona dimana merupakan tempat berkumpulnya pedagang dan pembeli yang kondisi kesehatannya tidak dapat dipastikan aman dari wabah tersebut.
Perubahan Perilaku Pedagang di Masa Pandemic Covid 19
Dalam kehidupan sehari-hari sejak kasus Covid-19 mewabah, ada yang berubah pada pedagang. Hal tersebut dapat dilihat pada:
1. Perubahan interaksi. Dalam keseharian pedagang, penjual dan pembeli sebelum virus corona mewabah pada umumnya cendrung melakukan aktivitasnya berkelompok dan berkerumun, tidak menjaga jarak, bahkan kebiasaan berkumpul merupakan hal yang lumrah bagi para pedagang, penjual dan pembeli ketika bertemu di pasar. Sejak pandemic para pedagang ini membiasakan untuk bisa beradaptasi dalam hal interaksinya dengan senantiasa menjaga jarak.
2. Penggunaan masker. Para pedagang kini mulai membiasakan diri dalam penggunaan masker yang sebelumnya jarang ditemui karena penggunaannya dianggap menghalangi (ribet) dalam proses berkomunikasi dengan lawan bicara.
3. Mencuci tangan. Kesadaran yang muncul dalam menyiapkan tempat mencuci tangan untuk digunakan oleh masyarakat umum sangat membantu mencegah penyebaran yang lebih masif lagi.
4. Pemanfaatan teknologi. Penggunaan teknologi oleh sebagian pedagang dirasa cukup membantu. Munculnya pasar daring bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui situs online pasarpalu.com khususnya di kota Palu dapat digunakan oleh pedagang dalam memasarkan produk yang dimiliki secara geratis dan melakukan
transaksi secara online.
Tantangan Menghadapi New Normal
Sejak penyakit infeksi saluran pernapasan akibat Severe Acute Respiratory Syndrome Virus Corona 2 (SARSCoV-2) telah menjadi pandemi secara global, dan memberi dampak buruk khususnya bagi kesehatan, hal ini juga mempengaruhi perubahan social di masyarakat. Berbagai kebijakan telah diterapkan hingga pemberlakuan new normal atau tatanan kehidupan normal baru bagi masyarakat agar tetap dapat beraktvitas di masa pandemic.
Situasi sulit ini tentu harus dilalui walau kenyataanya tidak mudah dilakukan disebabkan oleh factor masih rendahnya pemahaman dan kesadaran yang dimiliki oleh pedagang untuk menerapkan protocol kesehatan (prokes) atau aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Hal lain yang masih dianggap sulit dalam menghadapi situasi new normal ini adalah gaya hidup pedagang dan masyarakat yang susah dirubah apalagi secara “instan.” Para pedagang terbiasa hidup bebas tanpa ikatan aturan prokes, tidak disiplin di tempat public (pasar) dalam hal menjaga kebersihan diri dan sekitar, serta kesadaran menjaga jarak yang masih rendah, kebiasaan berkumpul, dan yang terakhir adalah kurangnya memperhatikan pola makan sehat.
Apa yang harus dilakukan?
Dalam situasi berdampingan dengan virus COVID-19 pertama yang harus dilakukan adalah memberi pemahaman secara rinci dan berkesinambungan pentingnya mengaplikasikan fase hidup baru kepada pedagang dalam melakukan jual beli. Jika upaya ini terus dilakukan lambat laun secara sadar mereka akan terbiasa mematuhi protocol kesehatan. Tentu bukanlah hal mudah untuk melakukannya, tetapi factor kebiasaan yang menjadikan pola tersebut akan dijalani.
“Menularkan” hal positif antar sesama, manusia pada dasarnya memiliki sifat meniru. Saling memberi contoh tindakan yang baik dan benar ketika berada ditengah masyarakat. Penggunaan masker, pembiasaan mencuci tangan, dan menjaga jarak ditempat umum merupakan perilaku yang dapat ditularkan demi saling menjaga antar sesama. Pemasangan wadah atau tempat mencuci tangan didepan kios atau toko akan mudah ditiru oleh pedagag lainnya karena dorongan saling menjaga.
Hal penting lainnya yang mesti dilakukan pedagang adalah memperhatikan dan menyediakan kebutuhan konsumen yang lebih prioritas
dari sebelumnya. Kondisi ini membuat konsumen untuk lebih seksama dalam pengelolaan keuangan sehingga kecendrungan membeli kebutuhan pokok yang sangat diperlukan.
Peran siapa?
Tidak ada pembatasan tanggung jawab dalam mencegah dan membiarkan Covid19 terus mewabah. Pada intinya diharapkan kerjasama dan partisipasi untuk terus mengupayakan agar pandemic ini segera berlalu. Stakeholder melalui kebijakan yang dibuat agar seharusnya ditaati oleh semua pihak termasuk pedagang, konsumen, tokoh agama, dan masyarakat pada umumnya.
Penutup
Para pedagang dan masyarakat pada umumnya harus saling bekerjasama dan bertanggung jawab. Hal ini bertujuan guna membiasakan penerapan kebijakan new normal dalam melakukan aktifitasnya agar pandemic covid 19 segera berakhir.
Daftar Pustaka
Bustan, M. T. S. (2021, February). Pemkot Palu Harus Selesaikan Bansos Sebelum New Normal. Media Indonesia.
https://mediaindonesia.com/nusantara/316868/pemkot-palu-harus- selesaikan-bansos-sebelum-new-normal
Djumena, E. (2020, June 10). Dampak Pandemi Covid-19, Pemerintah Akui Daya Beli Masyarakat Melemah. Kompas.Com.
https://money.kompas.com/read/2020/10/06/050800026/dampak- pandemi-covid-19-pemerintah-akui-daya-beli-masyarakat-melemah Kamil, I. (2021, January 14). UPDATE: Sebaran 11.557 Kasus Baru Covid-19
di 34 Provinsi, DKI Tertinggi. Kompas.com.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/14/17412411/update- sebaran-11557-kasus-baru-covid-19-di-34-provinsi-dki-
tertinggi?page=all
Pranata, A. (2020, Mei). Antisipasi Corona Persiapan New Normal, Pemkot Palu Pasang 11 Bilik Disinfektan di Dua Pasar. Kabarselebes.Id.
https://www.kabarselebes.id/berita/2020/05/28/persiapan-new- normal-pemkot-palu-pasang-11-bilik-disinfektan-di-dua-pasar/
Solichin, A. wahab. (1991). Pengantar Studi Analisis Kebijakan Negara. Rineka Cipta.
Suharto, E. (2015). Analisis kebijakan Publik (8th ed.). CV. AlFABETA.
Vaksin Covid-19 Belum Ditemukan, Pemerintah Siapkan Skenario New Normal.
(2020). Kemenkes RI.
https://www.kemkes.go.id/article/view/20052900001/vaksin- covid-19-belum-ditemukan-pemerintah-siapkan-skenario-new- normal.html
Widiyani, R. (2020). Tentang New Normal di Indonesia: Arti, Fakta dan Kesiapan Daerah. Detiknews.Com. https://news.detik.com/berita/d- 5034719/tentang-new-normal-di-indonesia-arti-fakta-dan-kesiapan- daerah
Biodata Penulis
Sulfitri Husain, S.IP., MA., lahir di Soppeng, Sulawesi Selatan pada tanggal 26 Agustus 1980, putri ke empat dari bapak Andi Abdullah Husain (almarhum) dan ibu Hj. Marwiah (almarhuma) memiliki tiga anak dari pasangan Hery Mudrieq, SE. Hingga saat ini penulis adalah pengajar di Universitas Tadulako pada program studi ilmu pemerintahan. Aktif dibeberapa organisasi antara lain: Kodepena (Komunitas Dosen Penulis dan Peneliti Indonesia), KPII (Keluarga Perempuan Inspiratif Indonesia) yang berubah nama menjadi PWII (Persatuan Wanita Inspiratif Indonesia), dan CeL KODELN (Coneccting lecturers Kolaborasi dosen lintas Negara). Email: [email protected]