Tentunya penyelesaian penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ayah saya Diyono dan keluarga saya di Yogyakarta memberikan nasihat, motivasi, doa dan dukungan selama proses penyelesaian skripsi ini. Teman-teman Sahabat Masjid banyak memberikan dukungan selama proses organisasi, terutama Alfiya, Lala, Indah dan juga Pak Khafid.
Penelitian tesis ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa mahasiswa luar negeri pada tahun pertama sering menghadapi permasalahan di luar negeri.
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Untuk mengetahui penyesuaian sosial santri asing tahun pertama di Pondok Pesantren Nur Baiturrahman, Condongcatur, Sleman Yogyakarta. Memberikan kontribusi ilmu pengetahuan di bidang kesejahteraan sosial khususnya terkait penyesuaian sosial mahasiswa asing tahun pertama di Pondok Pesantren Nur.
Kajian Pustaka
Lembaga dapat memberikan informasi terkait penyesuaian sosial santri baru di lingkungan pesantren. 14 Yogi Setiawan F dkk, Pola adaptasi sosial budaya dalam kehidupan santri Pondok Pesantren Nurul Barokah, Jurnal Masyarakat, Vol. Keempat adalah perbedaan bahasa dan agama. Strategi adaptasi sosial budaya mahasiswa asing dan non-Jawa di lingkungan Universitas Muhammadiyah Purwokerto dilakukan melalui tiga cara.
Penyesuaian Sosial Mahasiswa Asli Papua dalam Melanjutkan Studi di Perguruan Tinggi (Studi pada Mahasiswa Asli Papua di Universitas Hulu Oleo Kendari)". 16 Nadiah Rusdi dkk., "Penyesuaian Sosial Mahasiswa Asli Papua dalam Melanjutkan Studi di Perguruan Tinggi (Studi pada Masyarakat Adat Papua) Mahasiswa Papua Universitas Halu Oleo Kendari)”, Neo Societal; Vol. Skripsi dengan judul “Strategi Adaptasi Sosial Budaya Mahasiswa Papua Penerima Beasiswa Afirmasi Dikti (Adik) Tahun 2013 di Universitas Negeri Semarang”.
Sementara itu, strategi penyesuaian sosial budaya yang dilakukan mahasiswa Papua antara lain penyesuaian bahasa dan makanan, melakukan hobi yang disukai, dan menanamkan pemikiran positif17. Berdasarkan hasil tinjauan pustaka yang dilakukan peneliti, beberapa hasil penelitian di atas berkaitan dengan penyesuaian sosial. 17 Norisma Rizky Ariani, Strategi Adaptasi Sosial Budaya Mahasiswa Papua, 2013 penerima Beasiswa Afirmasi Dikti Universitas Negeri Semarang, Jurusan Sosiologi dan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, 2015.
Kerangka Teori
- Tinjauan Tentang Teori Adaptasi
Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang penyesuaian sosial pada kalangan santri tahun pertama perantau yang juga santri di lingkungan Pondok Pesantren Nur Baiturrahman, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta. 20Susi Andriani, Oksiana Jatiningsih, “Strategi Adaptasi Sosial Pelajar Papua di Kota Lamongan”, Kajian Moral dan Kewarganegaraan, Volume 02 Nomor 03 Tahun 2015, hal. Menurut Schneiders, penyesuaian sosial dikatakan baik apabila individu yang bersangkutan dapat menciptakan hubungan yang sehat dengan orang lain, mampu mengembangkan persahabatan, berperan aktif dalam kegiatan sosial dan dapat menghargai nilai-nilai yang ada dalam masyarakat23.
Winata mengatakan, setidaknya ada tiga faktor yang dapat mendukung proses adaptasi sosial agar dapat berjalan dengan baik, yang pertama adalah fleksibilitas dan keterbukaan kognitif. Fleksibilitas tidak kaku terhadap suatu permasalahan yang ada, maka keterbukaan kognitif sangat diperlukan dalam proses adaptasi sosial yang dilakukan seorang individu, terutama ketika menghadapi situasi dan kondisi di lingkungan yang benar-benar baru. 22 Susi Andriani, Oksiana Jatiningsih, strategi penyesuaian sosial mahasiswa Papua di Kota Lamongan, kajian moral dan kewarganegaraan.
23 Denis Nuziar R.A., “Penyesuaian Sosial Mahasiswa Ilmu Informasi dan Perpustakaan di Lingkungan Kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga”. 25 Nadiah Rusdi dkk, “Penyesuaian Sosial Mahasiswa Asli Papua di Perguruan Tinggi Pascasarjana (Studi pada Mahasiswa Asli Papua di Universitas Halu Oleo Kendari)”, Neo Societal; jilid. 26 Andi Winata, Tesis Penyesuaian Sosial Mahasiswa Luar Negeri dalam Prestasi Akademik (Studi Mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial Tahun 2008, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Bengkulu di Kecamatan Kandang Limun Kota Bengkulu), Jurusan Ilmu Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Bengkulu.
Tinjauan Tentang Teori Peran
Dalam istilah ini, orang-orang yang mempunyai peran dalam profesi tertentu akan diperlakukan dengan cara tertentu oleh anggota masyarakat30. Misalnya peran guru pada umumnya akan berpenampilan sama, yaitu berpakaian rapi, tidak memperlihatkan perilaku menyimpang dan tugas utamanya mengajar. Setiap posisi peran mengandung konsep role Expectation (pengharapan tertentu mengenai suatu peran), yang berarti suatu keyakinan terhadap serangkaian perilaku, hak, kewajiban, dan keistimewaan yang pantas ditampilkan dalam posisi peran tertentu.
Harapan peran (harapan tertentu mengenai suatu peran) merupakan keterkaitan antara perilaku yang patut dan sesuai dengan peran serta posisi peran dalam masyarakat. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan oleh masyarakat atau lingkungan dari seseorang sesuai dengan pekerjaan, profesi, kedudukan atau status yang diembannya pada saat itu. Jika individu semakin setuju dengan harapan yang ada dalam masyarakat, maka individu akan berperilaku sesuai dengan harapan tersebut.
Semakin besar kemampuan individu dalam memenuhi harapan masyarakat, maka semakin mudah pula mewujudkan harapan tersebut. Semakin konsisten kepribadian seseorang dengan harapan masyarakat, maka semakin mudah individu tersebut memenuhi harapan tersebut31. Dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan oleh masyarakat atau lingkungan dari seseorang sesuai dengan pekerjaan, profesi, kedudukan atau status yang dijabatnya pada saat itu.
Tinjauan Tentang Pesantren
Kyai merupakan tokoh sentral yang mempunyai kewenangan memimpin, mengajar dan sekaligus menjadi teladan bagi para santri. Hartaji mengartikan mahasiswa adalah seseorang yang berada pada tahap pencarian ilmu pengetahuan dan terdaftar pada suatu lembaga pendidikan pada jenjang perguruan tinggi atau sederajat36. Lebih lanjut Sarwono mendefinisikan mahasiswa adalah setiap orang yang terdaftar secara sah untuk mengikuti proses pendidikan untuk memperoleh ilmu pengetahuan di perguruan tinggi dengan rentang usia antara 18 sampai 30 tahun37.
Berdasarkan definisi tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa pelajar adalah individu yang melanjutkan pendidikannya di universitas atau belajar untuk memperoleh ilmu. 36Yulianus Ryan Saputra Nangkut, “Tingkat Penyesuaian Diri Mahasiswa” (Studi deskriptif tahun 2016 pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Nusa Tenggara Timur), tesis (Yogyakarta: Kajian Program Bimbingan dan Konseling Kementerian Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2018) Hal 22.
Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
- Observasi
- Wawancara
- Dokumentasi
Penelitian studi kasus merupakan upaya mengumpulkan informasi dan data secara komprehensif, rinci dan sistematis mengenai latar sosial, orang dan peristiwa dengan menggunakan teknik dan metode dari banyak sumber informasi agar dapat secara efektif menafsirkan bagaimana suatu peristiwa terjadi sesuai dengan konteks yang diberikan. berusia 40 tahun. Tujuan penulisan skripsi ini berkaitan dengan penyesuaian sosial santri perantau tahun pertama di Pondok Pesantren Nur Baiturrahman, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta. Kartono mengartikan observasi sebagai penyelidikan yang disengaja untuk mengetahui gejala-gejala sosial dan gejala-gejala kejiwaan melalui pencatatan yang disertai pengamatan yang terperinci.
Tujuan observasi adalah untuk melihat tingkah laku manusia dalam suatu fenomena sosial yang kompleks. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode observasi partisipan dengan cara mengamati dan ikut serta secara langsung dalam kehidupan informan yang diteliti.Dari definisi tersebut penulis menyimpulkan bahwa wawancara adalah percakapan antara dua pihak yang dilakukan untuk memperoleh data dan menggali lebih dalam. turun dalam informasi.
Selain itu, peneliti sebagai informan pendukung melakukan wawancara dengan pimpinan pondok pesantren, pengurus harian dan santri senior pondok pesantren Baiturrahman. Pada tahap penelitian ini peneliti mengumpulkan dokumen berupa gambar, data, rekaman dan juga catatan wawancara.
Teknik Analisis Data
- Reduksi Data
- Pemaparan Data
- Penarikan Kesimpulan
- Keabsahan Data
- Sistematika Penulisan
Reduksi data merupakan kegiatan memilah dan merangkum hal-hal yang dianggap penting serta mencari pola dan tema dari data yang diperoleh. Penyajian data merupakan informasi yang tersusun rapi dan memungkinkan untuk menarik kesimpulan dan juga mengambil keputusan lebih lanjut dalam proses penelitian50. Kesimpulan merupakan hasil akhir penelitian dan telah menjawab fokus penelitian yang telah ditentukan sebelumnya.
Kesimpulan disajikan dalam bentuk deskriptif dan ditentukan berdasarkan analisis data yang diperoleh selama proses penelitian51. Peneliti mencari secara detail, menyeluruh, dan terus menerus faktor-faktor dari data penelitian yang dianggap penting. Teknik triangulasi lebih banyak menggunakan pengecekan dari sumber lain yang relevan yaitu triangulasi sumber, teori dan metode53.
Penelitian skripsi ini juga termasuk dalam kategori partisipan, sehingga peneliti memverifikasi data melalui observasi, melakukan kegiatan dengan informan, dan juga wawancara dengan tujuan untuk mengetahui proses penyesuaian sosial mahasiswa perantauan pada tahun pertamanya di Pondok Pesantren Baiturrahman Islam. asrama. Untuk mempermudah dan juga menjelaskan penulisan disertasi ini, penulis menyusunnya menjadi beberapa bab dan mempunyai keterkaitan antara bab yang satu dengan bab yang lain. Tujuannya untuk mengetahui dan memberikan informasi bagaimana penyesuaian sosial mahasiswa luar negeri pada tahun pertama.
Penutup
Saran
Bagi pelajar luar negeri agar memiliki pengetahuan dan keterampilan adaptasi sosial untuk mampu mengatasi segala permasalahan yang timbul selama masa migrasi. Mahasiswa perantauan hendaknya mampu berpikiran terbuka dan mampu menghargai perbedaan di lingkungan barunya agar tidak menimbulkan konflik sehingga menimbulkan rasa aman dan nyaman. Masyarakat hendaknya peduli terhadap kehidupan mahasiswa asing yang tinggal di sekitar masyarakat dan menegur apabila perilaku atau sikap mahasiswa asing tidak sejalan dengan nilai dan norma yang ada di lingkungannya.
Pengurus pesantren dapat membuat beberapa program untuk membantu mempercepat proses adaptasi santri luar negeri terhadap aktivitas yang lebih beragam. Arifin Syaiful, “Mahasiswa dan Organisasi” (Jakarta: Grafindo Persada, 2014) Bungin Burhan, “Metodologi Penelitian Sosial, Format Kuantitatif dan. Andriani Susi, Oksiana Jatiningsih, “Strategi Penyesuaian Sosial Pelajar Papua di Kota Lamongan”, Kajian Moral dan Kewarganegaraan, Volume 02, Edisi 03 Tahun 2015.
Azara Fyana, Noorrizki Rakhmaditya Dewi, “Hubungan Penyesuaian Diri Dengan Stress Mahasiswa Luar Negeri Angkatan 2018 Fakultas Psikologi Pendidikan Universitas Negeri Malang”, Prosiding Seminar Nasional & Call Paper Psikologi Sosial, Psikologi Sosial di Era Revolusi Industri 4.0: Peluang & Tantangan, Fakultas Pendidikan Psikologi, 4 Mei 2019. Nadiah Rusdi dkk., “Penyesuaian sosial mahasiswa asli Papua dalam studi lanjut di perguruan tinggi (studi pada mahasiswa asli Papua di Halu Universitas Oleo Kendari )”, Neo Sosial; Penuh. 1; 2018 Saputra Ryan dkk, “Tingkat Penyesuaian Diri Mahasiswa” (Studi Deskriptif Mahasiswa Angkatan 2016 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang berasal dari Nusa Tenggara Timur), Tesis (Yogyakarta: Kajian Bimbingan dan Konseling Program, Kementerian Pendidikan, Fakultas Pendidikan Guru dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2018).
Riwayat Prestasi/Penghargaan
Riwayat Pengalaman Komunitas/Organisasi