• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADITYA ANGGA KUSUMA 200412022 - IBS Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ADITYA ANGGA KUSUMA 200412022 - IBS Repository"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Reksa dana syariah dan reksa dana konvensional tidak memiliki perbedaan dalam hal penempatan dana investasinya. Semakin besar nilai aset bersih suatu reksa dana, maka semakin besar pula porsi dana yang diinvestasikan pada instrumen tersebut.

Masalah Penelitian…

  • Identifikasi Masalah
  • Perumusan Masalah
  • Pembatasan Masalah

Namun pada penelitian ini penulis mengukur kinerja reksa dana dengan menggunakan metode Sharpe, Treynor dan Jensen. Apakah ada perbedaan kinerja bulanan antara return dan risk reksa dana syariah dan reksa dana konvensional?

Tujuan Penelitian

Reksa dana mana yang mengungguli reksa dana syariah dan reksa dana konvensional jika menggunakan metode Sharpe, Jensen dan Treynor.

Manfaat Penelitian

Sistematika Penulisan

Bab ini menjelaskan waktu dan tempat penelitian, metode pengumpulan data yang akan digunakan, pengambilan sampel dan teknik pengumpulan data. Pada bab 3 akan dijelaskan juga metode analisis data yang meliputi teknik pengolahan data dan teknik pengujian hipotesis.

LANDASAN PEMIKIRAN TEORITIS

Tinjauan Pustaka

  • Pengertian Reksa Dana
  • Sejarah Perkembangan Reksa Dana Syariah di
  • Ciri-ciri Reksa Dana
  • Manfaat Reksa Dana
  • Sifat Reksa Dana
  • Jenis-jenis Reksa Dana
  • Risiko Investasi di Reksa Dana
  • Peran Manajer Investasi
  • Reksa Dana Syariah
  • Jakarta Islamic Index…
  • Return dan Risiko
  • Metode Pengukuran Kinerja Portofolio Reksa
  • Penelitian Terdahulu

Kontrak tersebut dibuat oleh manajer investasi dan bank kustodian (bank), yang menjelaskan kewajiban asosiasi penanaman modal dan hak-hak investor; Ini adalah dana investasi yang beroperasi dengan jumlah saham tetap dan tidak mengatur penerbitan saham baru secara terus-menerus. Merupakan reksa dana yang investasinya minimal 80% pada surat utang (obligasi) dalam portofolionya.

Merupakan reksa dana yang berinvestasi pada efek bersifat ekuitas, efek bersifat utang (obligasi), dan pasar uang. 4.) Reksa dana pasar uang. Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga surat berharga (saham, obligasi dan surat berharga lainnya) yang termasuk dalam portofolio reksa dana. 2.) Risiko likuiditas. Dapat dikatakan perbedaan reksa dana syariah dengan reksa dana konvensional terletak pada sistem dan mekanisme pelaksanaan investasinya.

Bagi seorang manajer investasi di perusahaan reksa dana, penilaian terhadap kinerja investasinya merupakan hal yang penting. Salah satu kewajiban pengelola reksa dana adalah memberikan laporan berkala (semesteran dan tahunan) kepada seluruh pemegang unit. Penelitian yang dilakukan Avianto (2006) berupaya mengukur kinerja reksa dana pada masa boom, bust, dan recovery.

Kerangka Pemikiran

Reksa dana syariah tidak menginvestasikan hartanya pada instrumen investasi perusahaan yang pengelolaan atau produknya bertentangan dengan syariat Islam, misalnya pabrik minuman beralkohol, industri peternakan babi, perusahaan jasa keuangan yang mempertahankan riba dalam operasionalnya, dan perusahaan hiburan yang mempunyai unsur maksiat. . . Selain itu, manajer investasi pengelola reksa dana syariah dilarang melakukan kegiatan spekulatif, insider trading, atau shortselling. Berbeda dengan reksa dana syariah, reksa dana klasik tidak memiliki batasan pengelolaan dana yang dapat diinvestasikan pada berbagai instrumen investasi.

Pada dasarnya reksa dana syariah lahir untuk menarik minat investor muslim agar menanamkan modalnya pada reksa dana yang sesuai dengan syariat Islam. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa dana syariah juga dapat menjadi alternatif investasi bagi investor non-Muslim, jika kinerja dana syariah lebih baik dibandingkan reksa dana konvensional. Maka dalam penelitian ini penulis ingin melihat hasil reksa dana saham yang memberikan hasil yang baik.

Hipotesis

Ha: Return dan risiko bulanan antara reksa dana saham syariah dan reksa dana saham konvensional berbeda. Kemudian dihitung rata-rata nilai bulanan reksa dana saham syariah dan konvensional pada ketiga kategori pengukuran kinerja. Selanjutnya membandingkan kinerja reksa dana saham syariah dan konvensional pada masing-masing kategori indikator kinerja.

Andalan Equity Fund merupakan reksa dana saham yang dikelola oleh PT Bahana TCW Investment Management. Dana Ekuitas Prima merupakan reksa dana yang dikelola oleh PT Bahana TCW Investment Management. Artinya imbal hasil dan risiko antara reksa dana saham syariah dengan reksa dana saham konvensional tidak berbeda atau sama.

Pasalnya, kelebihan imbal hasil reksa dana saham syariah dan konvensional menghasilkan nilai positif pada bulan-bulan tersebut.

METODOLOGI PENELITIAN

Pemilihan Objek Penelitian

Berdasarkan judul penelitian Analisis Kinerja Reksa Dana Saham Syariah dan Konvensional, maka penelitian ini ditujukan untuk industri Reksa Dana Saham Syariah dan Reksa Dana Saham Konvensional.

Teknik Pengambilan Sampel

Artinya dalam memilih reksa dana saham konvensional diukur terlebih dahulu dengan mencari nilai intrinsik yang hampir sama dengan nilai intrinsik reksa dana saham syariah. Oleh karena itu, contoh reksa dana saham syariah dan konvensional adalah sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  • Data yang Dihimpun…
  • Teknik Pengumpulan Data

Data bulanan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) diperoleh dari website www.bi.go.id. Data harian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Jakarta Islamic Index (JII) dari website www.portalreksadana.com. Data nama produk dana investasi dan NAB diperoleh langsung dari harian KONTAN dan dari website www.portalreksadana.com.

Operasionalisasi Variabel

NABt = Nilai bersih aset per unit reksa dana periode t NABt-1 = Nilai bersih aset per unit reksa dana periode t-1 1.2. Premi risiko merupakan selisih (selisih) antara rata-rata kinerja yang dihasilkan reksa dana dengan rata-rata kinerja investasi bebas risiko. Namun yang dijadikan pemisah adalah beta, yaitu risiko volatilitas relatif terhadap risiko pasar.

Perhitungan kinerja dengan menggunakan tiga indeks risk-adjusted return relevan untuk mengukur kinerja reksa dana saham syariah dan konvensional. Selain itu, ketiga ukuran tersebut tidak memperhitungkan perbedaan antara properti investasi yang sesuai syariah atau tidak.

Metode Pengujian Hipotesis

Saham Pratama merupakan reksa dana saham yang dikelola oleh PT Pratama Capital Indonesia sebagai manajer investasi. Syariah Equity Fund merupakan reksa dana saham berbasis syariah yang dikelola oleh PT Batavia Prosperindo Asset Management. Tabel 4.1 menunjukkan rata-rata return tiga reksa dana saham biasa selama periode pengamatan 15 bulan.

Pada bulan September 2007, Desember 2007, Maret 2008, Mei 2008 dan Juni 2008 kinerja reksa dana saham syariah lebih baik (H0 ditolak) dibandingkan kinerja reksa dana saham konvensional. Hasil perhitungan indeks Sharpe, indeks Treynor dan indeks Jensen dapat menjelaskan bahwa reksa dana saham syariah lebih baik dibandingkan reksa dana. Memperpanjang periode penelitian untuk dapat menggambarkan kinerja reksa dana saham syariah dan reksa dana saham konvensional dalam jangka waktu yang panjang.

Sebab menurut hasil penelitian tersebut, volatilitas harga reksa dana saham syariah lebih tinggi dibandingkan reksa dana saham konvensional.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Obyek Penelitian

Minimum 2% dan maksimum 20% pada instrumen pasar uang yang jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun yaitu instrumen utang pemerintah yang jatuh tempo kurang dari satu tahun dan instrumen utang lainnya yang jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun Kebijakan investasi yang dilakukan adalah dengan menempatkan dana pada saham dan surat berharga bersifat utang atau pasar uang dengan jangka waktu kurang dari 1 (satu) tahun. Reksa Dana Saham Syariah akan menginvestasikan dananya dengan komposisi investasi minimal 80% dan maksimal 80%. 100% dari nilai aset bersih pada efek bersifat ekuitas dan minimal 0% dan maksimal 20% pada efek bersifat utang dan/atau instrumen pasar uang yang sesuai dengan prinsip syariah Islam.

Reksadana tersebut merupakan reksadana saham berbasis syariah yang diterbitkan oleh PT Fortis Investments pada tanggal 5 Mei 2007. Fortis Pesona Amanah melakukan investasi minimal 80% dan maksimal 100% pada efek syariah yang dijual dalam bentuk penawaran umum dan/atau surat berharga. , yang diperdagangkan di bursa efek dalam dan luar negeri yaitu minimal 0% dan maksimal 20%. Trim Syariah Stock merupakan reksa dana saham berbasis syariah yang dikelola oleh PT Trimegah Securities Tbk dan Deutsche Bank sebagai bank kustodian.

Komposisi efek penempatan dan efek bersifat ekuitas sebesar 80% - 98%, efek pasar uang sebesar 2% - 20%, dan efek bersifat utang sebesar 20% - 50%.

Analisis Hasil Penelitian

Rata-rata return bulanan reksa dana saham syariah lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata return bulanan reksa dana konvensional pada bulan September 2007, Desember 2007, Februari 2008, April 2008, Mei 2008 dan Juni 2008. Pada bulan September 2007, Oktober 2007, November 2007, Pada Februari 2008, April 2008 dan Juni 2008, kinerja reksa dana saham syariah lebih baik (H0 ditolak) dibandingkan kinerja reksa dana saham konvensional. Untuk hasil analisis secara keseluruhan, reksa dana saham syariah mengungguli reksa dana konvensional dengan menggunakan ketiga indikator tersebut pada bulan September 2007, Desember 2007, Mei 2008 dan Juni 2008.

Selain itu, ketika return reksa dana saham negatif maka hasil perhitungan indeks Sharpe dan Treynor reksa dana saham konvensional lebih tinggi dibandingkan reksa dana saham syariah. Dengan uji independen sample t-test, return reksa dana saham syariah dan return reksa dana saham konvensional menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,594. Berinvestasi pada reksa dana saham bersifat investasi jangka panjang karena investor mengharapkan pertumbuhan pada reksa dana saham.

Pengukuran kinerja reksa dana saham menggunakan metode Sharpe, Treynor dan Jansen pada periode Januari 2000 – Juni 2005.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penelitian ini membahas tentang analisis kinerja reksa dana saham syariah dan reksa dana saham konvensional di Indonesia selama periode penelitian 15 bulan dengan menggunakan tiga metode perhitungan yaitu Sharpe Index, Treynor Index dan Jensen Index. Reksa dana saham yang dimaksud adalah reksa dana saham syariah dan konvensional yang beroperasi sejak Agustus 2007 hingga Oktober 2008 dan terdaftar di Bapepam. Sedangkan reksa dana konvensional mengungguli saham syariah pada tiga hasil kinerja Agustus 2007, November 2007, Juli 2008, Agustus 2008, September 2008, dan Oktober 2008.

Dari perhitungan indeks Sharpe, Treynor dan Jensen di atas dapat dikatakan bahwa kinerja reksa dana saham syariah mempunyai hasil indeks yang lebih baik dibandingkan reksa dana saham konvensional ketika kinerja bulanan reksa dana tersebut dalam kondisi baik (rata-rata return positif). Berbeda dengan reksa dana saham konvensional yang mempunyai kinerja lebih baik dibandingkan reksa dana saham syariah, ketika kinerja bulanan reksa dana saham dalam keadaan buruk (rata-rata return negatif).

Saran

Apabila investor ingin berinvestasi pada reksa dana, hendaknya terlebih dahulu mempertimbangkan kinerja reksa dana dan manajer investasinya di masa lalu serta memahami dengan baik prospektus reksa dana yang dipublikasikan sehingga risiko berinvestasi pada reksa dana dapat diminimalkan. Hal ini merupakan indikasi tingginya motif spekulatif investor saham syariah. Seperti hasil penelitian ini, tidak terdapat perbedaan kinerja antara reksa dana saham syariah dengan reksa dana saham konvensional, hal ini menunjukkan bahwa dana syariah tidak lepas dari unsur spekulasi.

Salah satu wacana yang mulai beredar adalah perlunya minimum holding period agar pasar modal syariah khususnya reksa dana saham syariah dapat meminimalisir kegiatan spekulatif. Analisis kinerja reksadana pada masa boom, bust dan recovery (Studi kasus reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham periode Januari 2004 – Mei 2006). Pengaruh perubahan tingkat inflasi, nilai tukar mata uang, suku bunga bebas risiko dan indeks syariah terhadap kinerja reksa dana syariah.

Referensi

Dokumen terkait