Hanya rasa syukur yang terucap dari kata-kata tersebut atas segala nikmat dan karunia-Nya yang tak terhingga sehingga melahirkan skripsi dengan judul Akad Pembiayaan “Istishn” dan Implementasinya di Bank Syariah Mulia Pondok Aren Tangsel dan Bank BTN Syariah Cabang Tangerang (Studi Kritis Kesesuaian Pelaksanaan Istishnâ` dengan Fiqih Muamalah dan Fatwa DSN-MUI No.6/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Istishnâ`)”. Syarif Hidayatullah, S.S.I., M.A., yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan koreksi dan bimbingan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Seluruh staf dan pegawai Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an Jakarta yang telah bekerja keras membimbing penulis dalam segala proses administrasi selama masa perkuliahan sampai dengan penyelesaian disertasi.
Kepada seluruh pegawai Bank Syariah Mulia Pondok Aren Tangsel khususnya Bapak Chotib Muhammad dan Saudari Nurul Janah, serta seluruh pegawai BTN Syariah KCS Tangerang khususnya Bapak Taufik Anwar atas bantuan, dukungan dan informasinya sehubungan dengan akad tersebut. dari istishna` . Suami tercinta yang telah mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk istri tercinta selama menyusun skripsi.
Istishn adalah jual beli suatu barang atau jasa dalam bentuk pesanan dengan kriteria dan syarat-syarat tertentu yang disepakati antara kedua belah pihak, yaitu penjual/shȃni` dan pembeli/mustashni`. Berdasarkan pembahasan di atas, penulis ingin mengkaji akad pembiayaan istishnâ` pada Bank Syariah Mulia Pondok Aren Tangerang Selatan dan Bank BTN Syariah Cabang Tangerang. 06/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Istishnâ` Dalam Pelaksanaan Akad Istishnâ` Produk KPR Indent iB Pada Bank BTN Syariah Cabang Bandung”, tanggal 11 Februari 2016.
06/DSN-MUI/IV/2000 tentang jual beli istishnâ` dan mempelajari tentang pelaksanaan akad pembiayaan DSN Fatwa no. 06/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Istishnâ` pada KPR jalur iB di Bank BTN Syariah Cabang Bandung.
Latar Belakang Masalah
هللا َ لَ
لا
رلاََ ب ََمَ
رخا(
ج)ةتسلاَةمئلأاَه
Akad pembiayaan istishnâ (عَنْصٍتْسِلاا) adalah akad yang dianjurkan dalam Islam berdasarkan kebutuhan masyarakat yang seringkali membutuhkan barang-barang yang belum tersedia di pasaran, sehingga sering terjadi akad bagi orang lain untuk membuatkan barang sesuai pesanan.1. Seperti pengadaan barang pada sektor pertanian, perdagangan dan industri 4 Dengan syarat-syarat yang disepakati bersama antara penjual dan pembeli sesuai dengan permintaan, bentuk, ukuran, berat dan pengiriman tepat waktu. Sebagian ulama juga menyatakan bahwa umat Islam secara de facto telah sepakat untuk menegaskan bahwa akad Isishna adalah akad yang telah dilaksanakan oleh masyarakat sejak dahulu kala dan tanpa ada satupun sahabat atau ulama yang mengingkarinya, bahkan ulama Hanafi yang tidak melakukan hal tersebut. . Saya setuju dengan alasan akad istishnâ` Hal ini masih belum jelas, pada akhirnya mereka sepakat menerimanya berdasarkan istishnâ` untuk kemaslahatan orang banyak atau untuk kepentingan orang banyak.5.
Dalam fatwa Dewan Syari'ah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) nomor 6/DSN-MUI/IV/20006, akad istihsna diatur agar amalannya sesuai syariat dengan mempertimbangkan akad istishna.
صل
هحَ َْل
زَََ ب َِئا
هم
هَُ َ لا
اََْو َ لا
ما
وَْلا
همَْو
هرَْو
ر(َا َ ما
وَهها
تّلا
مَهر َََع
هنَ
Permasalahan
- Identifikasi Masalah
- Pembatasan Masalah
- Perumusan Masalah
Akad pembiayaan istishnâ` merupakan akad pembiayaan yang diatur berdasarkan konsep fiqh dan DSN fatwa Majelis Ulama, yang telah diterapkan pada lembaga keuangan syariah (LSF) khususnya perbankan syariah, konsep akad istishnâ` ini wajib diterapkan dengan benar harus sesuai dengan ketentuan fiqh, dan fatwa DSN -MUI. Dalam akad pembiayaan istishnâ` terdapat dua pihak yang saling berhubungan, yaitu antara pihak yang memesan barang (mustashni`) dan produsen (shani`) yang membuat barang, hal ini merupakan mekanisme dalam perbankan syariah. Bank Syariah Mulia Pondok Aren, Tangerang Selatan merupakan bank syariah yang bergerak di bidang pembiayaan real estate, digunakan/.
Pelaksanaan pembiayaan istishnâ` pada Bank Syariah Mulia Pondok Aren Tangsel dan Bank BTN Syariah Cabang Tangerang. Kepatuhan pelaksanaan pembiayaan istishnâ` dengan fiqih muamalat dan fatwa DSN-MUI di Bank Syariah Mulia Pondok Aren Tangsel dan Bank BTN Syariah Cabang Tangerang. Implementasi pembiayaan akad istishnâ` pada Bank Syariah Mulia Pondok Aren Tangsel dan Bank BTN Syariah Cabang Tangerang.
Kepatuhan pelaksanaan pembiayaan istihna' di Bank Syariah Mulia Pondok Aren Tangsel dan Bank BTN Syariah Cabang Tangerang dengan yurisprudensi muamalat dan fatwa DSN MUI. Bagaimana pelaksanaan pembiayaan istishnâ` pada Bank Syariah Mulia Pondok Aren Tangsel dan Bank BTN Syariah Cabang Tangerang. Apakah pelaksanaan pembiayaan istihna' pada Bank Syariah Mulia Pondok Aren Tangsel dan Bank BTN Syariah Cabang Tangerang sudah sesuai dengan yurisprudensi muamalat dan fatwa DSN MUI?
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Tinjauan Pustaka
Enny Puji Lestari, dalam Jurnal Adzkiya Mei 2014 Hukum Islam dan Ekonomi Volume 021 nomor 1 juga meneliti pembiayaan akad istishn di bank syariah seperti yang penulis lakukan. Namun Enny Puji Lestari lebih fokus meneliti risiko akad pembiayaan syariah pada bank umum syariah sebagai penggalang dana dan penyalur pembiayaan kepada masyarakat. Sedangkan penulis memfokuskan penelitiannya pada sejauh mana akad pembiayaan istishnâ` dilaksanakan di Bank Syariah Mulia Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Sefny Riantisa, Istishnâ` Akad Pembiayaan pada PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Cabang Binjai (Skripsi Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara, Medan 2012). Tesis ini menjelaskan mengenai akad pembiayaan istishnâ` pada BRI Syariah Cabang Binjai dan pemenuhannya terhadap prinsip syariah. Objek penelitian Seffny Riantisa lebih spesifik pada akad pembiayaan, sedangkan objek penelitian penulis lebih pada pelaksanaan akad pembiayaan istishnâ` pada bank syariah.
Selain itu objek penelitian Seffny Riantisa adalah PT Bank BRI Syariah Cabang Binjai, sedangkan objek penelitian penulis adalah PT Bank Syariah Mulia Pondok Aren Tangsel.22. 22 Riantisa, Seffny, Akad Pembiayaan Istishna pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Syariah Binjai (Medan: Skripsi, 2012). Perbedaan penelitian penulis dengan penelitian Muhammad Ramli adalah penelitian Muhammad Ramli lebih fokus pada penerapan akad istishna pada sistem pemasaran industri mebel, sedangkan penulis lebih memfokuskan penelitian pada praktik akad pembiayaan istishna di Bank Syariah Mulia. Pondok Aren Tangerang.
Yeni Otaviani melakukan penelitian di Bank Nagari Syariah, sedangkan penulis melakukan penelitian di Bank Syariah Mulia Pondok Aren, Tangerang Selatan. Jenis pembiayaan yang diteliti oleh Yeni Otaviani adalah akad pembiayaan Mudharabah di Bank Nagari ditinjau dari perkembangan aset bank yang mulai beroperasi pada tahun 2006 hingga pertumbuhan aset bank hingga tahun 2012. Sementara itu, penulis mengkaji penerapan istishnâ` Pembiayaan tersebut akad di Bank Syariah Mulia Pondok Aren, Tangerang Selatan sejauh mana pelaksanaan akad pembiayaan istishnâ serta risiko dan mitigasinya.25.
Metodologi Penelitian
- Jenis dan Pendekatan Penelitian a. Jenis Penelitian
- Sumber Data Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisa Data
- Teknik Penulisan
Sumber data primer adalah buku-buku klasik terkait akad pembiayaan istishnâ`, dokumen PT Bank Syariah Mulia Pondok Aren Tangerang Selatan dan Bank BTN Syariah Cabang Tangerang serta data/informasi yang diperoleh langsung dari sumber terkait melalui wawancara, sesi tanya jawab. atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Informasi/data atau peraturan mengenai penggunaan pembiayaan istishnâ` pada produk perbankan syariah dan risiko yang mungkin timbul. Teknik literasi yaitu pengumpulan data dengan membaca bahan/buku yang relevan dengan pembahasan materi istishnâ`.
Dokumenter yaitu cara mengekstraksi data mengenai permasalahan yang diinginkan dengan memahami dan menelaah data pada dokumen milik Bank Syariah Mulia Pondok Aren Tangsel dan Bank BTN Syariah Cabang Tangerang. Teknik observasi yaitu mengamati langsung objek penelitian yaitu Bank Syariah Mulia Pondok Aren Tangsel dan Bank BTN Syariah Cabang Tangerang. Teknik wawancara yaitu metode penggalian data dengan cara wawancara kepada Bank Syariah Mulia Pondok Aren Tangerang dan Bank BTN Syariah Cabang Tangerang.
Teknik observasi yaitu mengamati secara langsung proses pelaksanaan akad pembiayaan istishnâ` terhadap objek penelitian yaitu Bank Syariah Mulia Pondok Aren Tangsel dan Bank BTN Syariah Cabang Tangerang melalui review standar operasional prosedur (SOP) dan dokumen yang digunakan. Editing yaitu mengkaji kembali data yang diperoleh terutama dari segi kelengkapannya, kejelasan maknanya, keselarasan dan kesesuaiannya satu sama lain, relevansi dan keseragamannya baik bagi satuan maupun kelompok. Pengkodean, yaitu upaya mengkategorikan data dan mengkaji data yang relevan dengan topik penelitian agar lebih fungsional.
Organisasi, yaitu penyusunan dan sistematika data yang diperoleh dalam kerangka uraian yang direncanakan. Induktif, yaitu pemaparan fakta dari hasil penelitian mengenai penerapan akad pembiayaan istishnâ` yang spesifik, kemudian diambil kesimpulan yang bersifat umum. Secara deduktif, dilakukan analisis terhadap literatur kitab-kitab fiqh mengenai akad pembiayaan istishnâ` yang bersifat umum, kemudian ditarik kesimpulan yang spesifik.
Sistematika Penulisan
Kesimpulan
Penerapan akad istishnȃ` secara langsung pada produk Inden KPR di Bank Syariah Mulia menempatkan posisi bank sebagai penjual, memberikan fasilitas pembiayaan Inden KPR kepada nasabah atas pembelian rumah pesanan nasabah dengan bantuan bank, memberikan tanah dan membangunnya rumah tanpa bantuan pengembang. Pada pembiayaan inden KPR di Bank Syariah Mulia, nasabah dapat mengakhiri akad dengan syarat tertentu. 06/DSN-MUI/IV/2000 tentang jual beli istishnȃ` apabila ketentuan mengenai barang telah sesuai atau telah dipenuhi oleh Bank Syariah Mulia.
Perlu dikaji status uang titipan yang digunakan di Bank Syariah Mulia untuk mengetahui apakah sudah sesuai dengan ketentuan fikih muamalah dan fatwa DSN MUI. Perlu dibuat standar/ketentuan baku untuk melaksanakan istishnȃ` dimana bank berperan sebagai pemasok rumah/barang tanpa bantuan pengembang, seperti praktik yang dilakukan oleh Bank Syariah Mulia dimana bank berperan sebagai lembaga keuangan sekaligus pelaku usaha konstruksi. Abdurrahman, Hafidz, Laporan Merah Bank Syariah, Kritik Fatwa Produk Perbankan Syariah (Bogor: Al Azhar Press, 2016) Cet.4.
Idroes, Ferry N., Manajemen Risiko Perbankan: Memahami Pendekatan 3 Pilar Basel II Accord dalam Kaitannya dengan Implementasi dan Penegakan Regulasi di Indonesia (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008). Nawawi, Ismail, Masalah Manajemen Perbankan Syariah, Muamalah Fikih, Memperkaya Teori dalam Praktek, (Jakarta:CV Dwiputra Pustakajaya, 2012). Tampubolon, Robert, Manajemen Risiko, Pendekatan Kualitatif Manajemen Risiko bagi Bank Umum (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2006), Cet.
Ulum, Fahrul, Perbankan Syariah di Indonesia: Dari Regulatory Entity to Development, (Surabaya; Putra Media Nusantara, 2011). Bank Indonesia, 28 Juni 2007, Manajemen Risiko Perbankan Syariah, Makalah disampaikan pada Seminar Bulanan Masyarakat Ekonomi Syariah (Jakarta: Bank Indonesia). Marduwira, Erdi, “Akad Istihsna Pembiayaan Rumah di Bank Syariah Mandiri” dalam Skripsi, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.
Wildan, Mahardy, Cluster Griya Mulia Cisauk KPR Istishna Bank Syariah Mulia, http://griyamuliaciauk.com/ diakses pada 31 Juli 2018 pukul 12.30 WIB. Yulianti, Rahmani Timorita, Manajemen Risiko Perbankan Syariah http://master.islamic.uii.ac.id/en Manajemen-risiko-banking-syariah/ diakses 4 Juli 2018 pukul 09.40 WIB).